Disusun Oleh :
Kelompok 3
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
SCRIPT
Opening perkenalan anggota kelompok dilakukan dengan mengambil cuplikan dari adegan
dalam video.
Bunga : “Eeee…eee ada kerja kelompok sih terus selain ituuuu… kelas pengganti.”
Bunga : “Kerja kelompok untuk lomba cerdas cermat gitu deh. Jadi tuh, di kampus
aku nanti ada loma cerdas gitu buat anak-anak akuntansi. Nah terus kelompok
aku ikut deh.”
Risma : “Yuk!!!”
Risma : “Iya.”
Risma : “(Tertawa)”
Bunga : “Coba deh sini, disini nih ya sebenernya aku juga pengim tahu, alfamart itu
sesuai ga sih sama bab yang buat besok bakal jadi bahan nih buat
lomba cerdas cermat.”
Risma : “oooo…”
Risma : “oohhh.”
Bunga : “Eh bentar deh, kalo kita mau tanya, mau tanya kemana ya…Nah ini
gudangnya alfamart (sambil menunjuk gudang yang dimaksudkan).”
Bunga : “Makanya aku jaga kesehatan biar aku bisa nyelesein segala tugas dan lomba
ku besok.”
Risma : “Oke.”
Proses transaksi pembelian yang dilakukan oleh bunga lalu dilanjutkan dengan pengajuan
pertanyaan.”
Bunga : “Mbak, ini stok dari alfamart itu dari gudangnya alfamart langsung atau?”
Kasir : “Stok gudangnya langsung.”
Bunga : “Oooo jadi misalkan ada pembayaran langsung dari barang-barang itu
langsung dari pusat ya? Berapa mbak”
Bunga : “Berarti cuma ditaruh disini aja? Ada kepala bagian toko ga sih mbak kalo
disini tuh?”
Bunga : “Yang selalu mengecek semua biaya penerimaan kasnya setiap hari disini
gitu ya.”
Kasir : “Iya.”
Risma : “Readyyyyyyy!!!!”
Risma : “Okeeee.”
Risma : “Haaii!!”
Bunga : “Haiii!!!”
Bunga : “Jadi materi aku tuh ya itu di pengauditan siklus pembelian dan pembayaran.
Nah itu tuh lengkap banget di buku Al Haryono, nih buku auditing
pengauditan berbasis ISA.”
Risma : “Ohhh, tujuan pengauditan atas siklus pembelian dan pembayaran itu apa
sih?”
Bunga : “Nah kalau disini nih dijelasin tujuannya tuh untuk menilai apakah akun-akun
yang dipengaruhi oleh pembelian barang dan jasa serta pengeluaran kas untuk
pembelian tuh emm disajikan secara wajar sesuait standar akuntansi keuangan
apa engga, gitu dehh.”
Risma : “Boleh lah, terus ada tiga kelompok transaksi tuh,biasanya tuh apa aja sih?”
Bunga : “Nah yang pertama ada pembelian barang dan jasa, terus yang kedua ada
pengeluaran kas, terus yang ketiga tuh retur pembelian dan potongan
pembelian.”
Bunga :”Boleh.”
Risma :”Terus fungsi-fungsi bisnis dan dokumen serta catatan dalam siklus pembelian
dan pembayaran itu apa aja sih?”
Bunga : “Nah emmm…itu tuh memuat empat fungsi bisnis. Kayak emm.. yang
pertama, kedua dan yang ketiga itu tuh untuk pencatatan pembelian barang jasa
secara kredit. Nah tapi untuk fumgsi yang keempat itu tuh untuk pencatatan
pengeluaran kas untuk pembayaran ke pemasok. Nah ikutin terus aja yuk!”
Risma : “Oke!”
Bunga : “Nah terus dari fungsi bisnis itu tadi kan dibagi jadi dua transaksikan,
pembelian dan pengeluaran kas. Nah untuk pembelian ada beberapa akun, ada
pembelian,properti, utang usaha, beban pabrik. Nah dari fungsi,dari akun tuh
akirnya diketahui nih fungsi bisnis yang aku sebutin tadi, yaitu pembuatan
order pembelian penerimaan barang dan jasa terus pengakuan utang. Nah dari
fungsi bisnis itu munculah dokumen permintaan pembelian, order pembelian,
laporan penerimaaan barang dan jasa. Nah dari hal tersebut kita jadi tahu kan
dokumen apa aja sih dokumen yang diperlukan dalam transaksi pembelian.
Nah golongan transaksi yang kedua, itu tuh ada pengeluaran kas, nah itu ada
akun aaa.. kas di Bank, utang usaha, dan potongan pembelian. Terus ikutin
yuk! Nah fungsi bisnisnya itu ada pembayaran dan pengeluaran kas, itu tuh
kayak ada dokumennya tuh kek ada cek pembayaran,...
BIPBIPBIPBIPBIPBIPBIP.”
Bunga : “Oke, tadi sampai mana sih? Tadi sampai, oh ya dokumen dan catatan
tentang pengeluaran kas ya. Nah dokumen dipencatatan pengeluaran kas ini
tuh ada cek pembayaran, file transaksi pengeluaran kas dan jurnal pengeluaran
kas. Nah jadi tuh tadi tuh yang aku sebutin tadi tuh terrmasuk dari golongan
transaksi pengeluaran kas. Nah dokumen dan catatan ini mungkin aku bisa
jelasin sedikit ya temen-temen, cuman setidaknya satu atau dua biar temen-
temen bisa ngerti nih. Nah didokumen dan catatan dalam golongan transaksi
pembelian ada kan permintaan pembelian. Nah didalam formulir ini itu tuh
digunakan untuk meminta barang dan jasa oleh pejabat perusahaan. Nah
sedangkan untuk order pembelian itu tuh menggunakan dokumen yang
digunakan untuk memesan barang dan jasa dari pemasok, jadi beda temen-
temen.”
Bunga : “Yess, nah sedangkan kalau emm… untuk pengeluaran kas sendiri kan ada
cek pembayaran nih nah itu biasanya digunakan untuk pembayaran pembelian
pada saat kewajiban jatuh tempo. Nah sedangkan untuk jurnal pengeluaran kas
itu tuh adalah daftar atau laporan yang dihasilkan dari file transaksi
pengeluaran kas yang mencakup seluruh transaksi pada satu periode tertentu.
Gitu dehh!”
Bunga : “Iyaiyaiya, eh tapi kan masih ada temen-temen ku yang lain nih jadi biar
mereka dulu aja kali ya yang gantiin aku nanti ketemu aku lagi deh.”
Risma : “Oke.”
Bunga : “Dadahh.”
There :”Haii,..”
Bunga : “Lagi ngapain nihh?”
There :”Iya.”
Bunga : “Oh, iya deng kamu kan satu kelompok cerdas cermat kan sama Bunga
juga.”
There :”Iya.”
Bunga : “Tadi aku udah ketemu sama dia juga sih materimu tentang apa nih?”
There : “Iya nih, lagi nungguin Risma katanya Risma mau kesini juga.”
Risma : “Haiii.”
Bunga : “Yaudah nih buruan-buruan belajar biar aku juga tau nih.”
There : “700.”
Risma : “Oh iya aku mau tanya sih sama kamu, kemarin tuh ada materi yang aku tuh
ga ngerti, gak paham gitu loh tentang materi itu, kamu bisa gak jelasin tentang
materi itu?”
Risma : “Yang metodologi apa ya itu duh aku lupa deh itu coba kamu buka deh itu
halaman hmmm....”
There : “Kalok dari aku sihh, kalok dalam siklus pembelian dan pembayaran, itu tuh
berpengaruh, kalau dalam siklus pembelian tuh berpengaruh pada order
pembelian, terus peneriman barang dan jasa juga sama utang. Kalok dalam
siklus pengeluaran kas itu tuh pengolahan dan pengeluaran kas yang terlibat
didalamnya .”
There : “Terus tuh didalam situ ada kerangka kerangkanya, nah kerangka
kerangkanya itu dari pemahaman pengendalian internal nah disitu terdiri dari
kita harus otorisasi dulu pembeliannya, pembeliannya tuh sesuai atau enggak
sih,terus pemisahan pemegang aset dan fungsi lainya. Jadi tuh harus dibedain,
mana yang pegang apa nota-nota untuk laporan keuangan apa untuk
pembelian, faktur. Terus sama pencatatan tepat waktu, jadi ada perusahaan
yang apa mencatat utang itu setelah barangnya dikirim, barangnya udah sampe
di perusahaan lainya baru dicatat sebagai utang. Terus kita otorisasi
pembayaran, kita ngecek pembayaran,pembayarannya itu udah bener ga sihh,
udah sesuai sama standarnya ga si, udah ditandatangani oleh pihak-pihak yang
berkenan ga si, gituuuuu”
Risma : “Terus?”
There : “Iyaa.”
There : “Lanjut,lanjut.”
Risma : “Yang ketiga ada pembelian dicatat dengan akurat atau ketelitian, nah
maksudnya luas pengujian rinci pada kebanyakan akun neraca dan akun beban
tergantung pada evaluasi auditor tentang efektivitas pengendalian internal atas
ketelitian pencatatan transaksi pembelian.”
Risma : “Enggak siih cuman satu aja, yang keempat pembeliandigolongkan dengan
benar atau penggolongan. Nah biasanya tuh eee ada penggolongan-
penggolongan tertentu yang dicatat secara tidak benar. Nah misalnya tuh
pembelian tuh ditambah, digolongkan atau ditambahkan dengan akun-akun
yang aada pada akun penjualan gitu, tapi sebenarnya tuh itu salah, salah besar
gituuu.”
Risma : “Iyaa, terus kamu juga tau gak siihh apa bedanya siklus pembelian ini sama
siklus yang lain”
There : “Iyaaaa.”
Risma : “Dadadahh.”
Ningrum : “Nah, itu kan ada tiga tahap, yang pertama mengidentifikasi risiko bisnis
klien, terus yang kedua itu,.. eh iya sebentar,yang satu tahap itu ada tiga tahap
didalamnya. Yang pertama yang tadi itu ada mengidentifikasi risiko bisnis
klien, yang kedua ada menetapkan materialitas kinerja dan menilai risiko
inheren. Terus yang terakhir menilai risiko pengendalian untuk siklus
pembelian dan pembayaran. Nah, untuk tahap yang kedua kita harus
merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian
substansif golongan transaksi.”
Risma : “Hmmm”
Ningrum : “Terus yang terakir itu untuk tahap tiganya, juga dibagi dalam dua tahap.”
Ningrum : “Dadadahhh.”
Risma : “Yaaa”
Bunga : “Haii, ciee besok mau lomba cerdas cermat sama temen temen.”
Risma : “Yang pertama, bagaimana sih prosedur audit untuk tujuan ketelitian?”
Nanda : “Ooh, jadi yang pertama, tujuan audit untuk prosedur ketelitian itu yaitu yang
pertama periksalah dokumen pendukung untuk pengeluaran kas sesudah
tanggal neraca. Terus yang kedua, sambil duduk dulu yuk!”
Risma : “Boleh.”
Nanda : “Nah, yang kedua yaitu periksalah dokumen pendukung untuk faktur tagihan
yang belum dibayar sampai beberapa minggu setelah akhir tahun, dan yang
ketiga, yaitu laporan penerimaan barang yang di terbitkan sebelum akhir tahun
dengan faktur penjual yang bersangkutan. Aduh tau ga sih ini anginnya saking
gedenya rambutku sampe berkibas gitu loh. Aku bisa ga sih jadi duta sampo
lain? “*WKWKWK*
Nanda : “Ada nih lanjutnya, yang keempat yaitu telusur laporan dan pemasok, dari
pemasok yang menunjukkan saldo terutang ke daftar saldo utang usaha, dan
yang teakhir nih, penerimaan konfirmasi kepada pemasok yang memiliki
hubungan bisnis dengan klien.”
Nanda : “Iya.”
Nanda : “Ok.”
Risma : “Kalo mengenai pengujian pisah batas tu kegunaanya buat apa sih?”
Nanda : “Nah, pengujian pisah batas itu digunakan untuk menentukan apakah
transaksi yang dibukukan selama beberapa hari sebelum atau sesudah tanggal
neraca telah dibee.. bleee… dibukukan pada periode yang tepat atau belum
kayak gitu, maaf yaa aku beleptoan ngomongnya.”
Bunga : “Oh iya gapapa, namanya juga manusia jauh dari kesalahan, kita maklumi
kok.”
Nanda : “Siapp.”
Bunga : “Eh,tanya lagi dong risma biar kita juga tau nih gimana sih kemampuan yang
sebenarnya dari Nanda.”
Nanda : “Heulll.”
Risma : “Oh gitu ya yang mau lomba gitu ya harus di tanya tanya dulu.”
Nanda : “Ok.”
Risma : “Aspek -aspek apa aja sih yang terdapat pada pengujian pisah batas tu?”
Nanda : “Jadi, aspek- aspeknya tu ada dua, yang pertama hubungan antara pisah batas
dengan observasi fisik persediaan dan yang kedua itu persediaan dalam
perjalanan.”
Bunga : “Ok bentar deh kayaknya kita harus kumpul bareng-bareng ga sih.”
Risma : “Heem.”
Nanda : “Yuhuuu.”
Ningrum : “Haloo.”
Rism : “Emmm, tadi abis mata kuliah apa sih kalo boleh tau.”
Ningrum : “HEHEE.”
Risma : “Sendirian aja nii.. ooooo ada temennya hai There, dari mana ajaa kamu?”
There : “Aku mau tanya dong, itu yang tentang ukuran sample sama keandalan bukti
itu gimana sih ?”
Ningrum : “Em kalo setahuku ya yang keandalan bukti itu auditor harus memahami
keandalan relative tiga tipe yang pertama buktinya yaitu biasanya digunakan
untuk memeriksa utang usaha yang pertama faktur penjualan terus laporan dari
penjualan atau pemasoknya nah yang terakhir tuh konfirmasi nah di dalamnya
itu ada perbedaan antara faktur dari penjualan dan laporan dari penjual. Nah
auditor harus membedakan antara faktur dari penjual dan laporan dari penjual
dalam melakukan verifikasi atas jumlah terutang ke pemasok. Terus ada
perbedaan antara laporan dari penjual dengan konfirmasi. Nah laporan dari
penjual dibuat oleh penjual dari pihak ketiga yang independen tetapi berada di
tangan klien ketika auditor memeriksanya. Terus, emmm…. Kalo yang ukuran
sample itu, ukuran sample dalam pengujian utang usaha sangat bervariasi
tergantung dari berbagai faktornya misalnya materialitas utang usaha jumlah
akun yang ada. Nah dari, apabila pengendalian internal di kliennya lemah, itu
tuh tidak jarang dijumpai dari utang usaha. Hampir seluruh populasi yang
harus diperiksa, dalam situasi yang lain, hal sebagian kecil dipandang harus
diperiksa, kalau setauku sih gitu.”
There : “Okeeee”
Bunga : “Hai gus kembali lagi sama kita, jadi hari ini, kita akan review ulang apa
yang seharian kita dapat. Nanda, keliatan dikit dong, nah karena kameramenya
ga ada, jadi kita langsung ngevlog sendiri aja ya, jadi hari ini kita dapat apa
aja sih temen-temen? Tadi pada jelasin apa saja si?”
WKWKWKWKWKWKWK
Bunga : “Noo, ya bener sih bener jadi kita hari ini masuknya review. Dimulai yang
pertama ni, emm nah tadi kan emm kalian udah ngikutin kita waktu dari
kosku, ya ga sih Risma. Terus kita setelah itu ke Alfamart. Terus ternyata di
Alfamart kita nemu ini gimana sih cara pembelian dan pemabayaran disana.
Nah ternyata dari pembelian dagangan tu udah diatur sama bagian pusat
Alfamartnya itu dan untuk segala sesuatu barang yang masuk, ternyata itu tu
dibantu dicek sama kepala bagian toko tu disitu jadi itu untuk karyawan sendiri
kayak membantu jadi kayak nata-nata dan untuk pengecekan barangdibantu
atau diawasi sama kepala tokonya gitu. Jadi ada ga sih tindakan kecuraangan
yang bisa terjadi”
There : “Itu salah ngitungin barangnya karna barangnya ada yang kelebihan dan itu
masuk kantong karyawan”
Ningrum : “Lebih ke pengendalian internal dari karyawannya sih kerjanya sesuai SOP di
Alfamartnya apa ga nah kita sebagai konsumennya juga harus ngecek apakah
sesuai dengan barang kita beli ga”
Bunga : “Kalo Nanda ada ga tambahanya apa cuma oke oke aja, ya gapapa sih kan
kita juga baru belajar temen-temen, jadi menurut kita yang sesuai dengan
bahan materi yang akan kita lombakan, yang mungkin kita ambil kasus dari
Alfamart. Segala sesutau yang dari transaksi pembayaran yag dilakukan toko
atau sebuah perushaan bisa menimbulkan sebuah perusahan nah kita review
ulang materi kita, nah kita mulai dari siapa dulu ni”
Risma : “Bunga”
Risma : “Wah gitu ya Bunga, wah keren banget ya kamu udah menguasai materinya”
Bunga : “Ya Bunga gitu loh, emanng ada yang bsia menandingi aku”
There : “Udah-udah”
Nanda : “Ningrum?”
Ningrum : “Sipsip!”