Anda di halaman 1dari 6

Karena Mu Aku Mengerti ᴷᵃʳʸᵃ:ᵃʸᵘˡᵉˢᵗᵃʳⁱ

Namaku Putri,aku adalah seorang pelajar di sekolah SMAN 1 Bandar


Petalangan.Cerita ini terjadi pada saat adanya virus covid -19 yang melanda
indonesia.Apa itu covid-19? Ya,covid-19 adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus. Penderita COVID-19
dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas. Cerita ini
bermula pada saat libur semester telah tiba,lihat suasana terkekang dan
menakutkan ini membuatku tak bisa menghabiskan waktu liburku di luar
rumah suasana ini hadir karena adanya pendemi virus covid-19. Ya covid-19
siapa yang tak mengenalinya, bahkan seluruh dunia telah menyapa kehadiran
dirinya, ia virus yang tak terlihat namun mematikan. Banyak keluh kesah yang
ingin ku lontar kan dari mulutku rasanya seperti hidup di bumi yang tak ada
penghuni. Sunyi dan sepi yang kulalui setiap harinya. Sudah terlalu lama aku
berdiam diri dirumah,ditambah dengan adanya PPKM yang diperpanjang
membuatku merasa jenuh.

Virus ini membuat orang di luar sana kehilangan akan pekerjaannya.Hati dan
pikiran ku pun terus memikirkan bagaimana aku bisa menghabiskan waktuku
dengan hal yang berguna.Bahkan ketika aku melihat televisi ada begitu banyak
forum dan media yang berupaya untuk menginformasikan kepada khalayak
umum,mengenai hal ikhwal covid-19 dari berbagai narasumber dari A sampai
Z, termasuk gejala-gejala orang yang terinfeksi covid-19, virus ini dengan cepat
menginfeksi banyak orang yang menyebabkan kematian, banyak pula yang
hanya terinfeksi dan kemudian sembuh, tetapi virus ini seperti berpindah
tempat mewabahi dari suatu negara ke negara lain.

Akhirnya,aku mulai memikirkan apa yang bisa aku lakukan ditengah pandemi
ini.Aku berpikir bagaimana jika aku menggunakan waktuku untuk membuka
online shop,aku pun segera mengambil ponsel ku untuk melihat barang barang
yang ingin aku jual melalui media online ini,dan aku berpikir aku bisa
melakukan ini tanpa harus keluar rumah.
(Tak lama kemudian,ibuku menghampiriku menanyakanku apa yang sedang
aku lakukan.)

Ibu :" sedang apa kamu nak?"

Aku:" Sedang melihat barang-barang online bu".

Ibu: "Mau beli apa kamu nak? Bukannya kemaren kamu sudah membeli
barang online."

Aku:"Nggk bu aku tidak membeli barang-barang lagi.”

Ibu :"Iya bagus nak,Sebaiknya kamu menabungkan uang kamu nak,liat diluar
sana banyak orang yang susah untuk mendapat kan uang ditengah pandemi
ini."

Aku:"Iya bu,aku bermaksud untuk membuka online shop,apakah ibu


memperbolehkan aku untuk itu bu?"

Ibu :" Ibu mengizinkan mu nak, apakah kamu sudah ada modal buat itu nak?

Aku :" hmmmm, ada bu sisa uang saku ku."

Ibu :" baik lah nak,nanti ibu bicarakan kepada ayahmu"

( Setelah itu,aku menghubungi temanku )

Aku :" halo sa kamu dimana?"

Temanku :"Aku dirumah,kenapa put?"

Aku :"Jadi gini,aku ingin memulai membuka online shop apakah kamu
berkenan untuk gabung dengan ku?"

Temanku :"Hmmmmm.. tapi,aku tidak memiliki modal untuk itu."

Aku :"Tenang sa,kamu cukup menawarkan barang online shop


saja,modal dari aku sa, bagaimana kamu mau?"
Temanku :"baik lah aku setuju dengan mu,nanti kita sambung ya ibuku
memanggil ku.”

Aku :"iya sa".

(Setelah menghubungi temanku,aku pergi menuju ruang tamu untuk melihat


televisi.Dan ayahku menanyakanku tentang keinginan ku untuk memulai
berjualan online shop.)

Ayah. : "Nak,ibumu sudah cerita pada ayah,jika kamu ingin memulai


berjualan online.apakah benar nak?"

Aku. : "Iya yah,aku ingin memulai online shop,apa ayah setuju dengan
ku?"

Ayah. :"Ayah memberikan mu kesempatan untuk memulai keinginan mu


untuk membuka online shop,tapi kamu harus ingat jaga kesehatan mu nak,
ditengah pandemi ini banyak penyakit yang menghampiri kita semua."

Aku. :"Iya yah."

Ayah. :"Ini nak,ayah kasih modal buat kamu, kamu manfaatkan baik-baik
ya."

Aku. :"Iya yah.Terima kasih yah."

Keesokan harinya aku memulai membuka usaha ini, maka mulailah aku
mencari nama toko online ku masalah apa yang mau dijual sudah ku pilih.
Semua seluk beluk olshop betul-betul dari NOL.

Dan dengan sangat lugu aku akhirnya menyeburkan diri ke instagram


menjadikannya medan tempur yang aku pilih. Nyatanya, apa yang dulu ku pikir
“mudah”, terasa berbeda saat aku terjun langsung. Pada mulanya saya sempat
down, sering upload barang, tapi gak ada yang minat. Sepi pembeli. Merasa
percuma, bulan pertama aku dan temanku sempat vakum. Kami seperti lupa,
pada tujuan kami awalnya .
Entah, mungkin aku dapat hidayah. Jelang bulan kedua, aku merasa harus
bangkit. Aku sempat berkata kepada diriku sendiri, bahwa tidak ada sesuatu
yang instan. Dalam bisnis, itu juga berlaku,semua orang yang saat ini sukses
berjualan online, juga punya masa-masa awaal yang berat. Maka,bagaimana
mungkin aku bisa berhenti berjalan. Dan meniup api tekad hingga padam aku
dan temanku akan kokohkan lagi niatan dan tekad kami.

Akhirnya temanku memanggilku,ia memberi tahu aku bahwa ada yang


memesen kepadanya. Ya akhirnya dapat orderan,meski itu dari kenalan, Tidak
masalah. Saya sudah sangat senang dan bangga , jualan saya diminati juga.
Hiks…itu episode yang cukup memorable.

Bulan kedua, kami berusaha untuk telaten. Sambil terus mendidik mindset ku,
bahwa aku tidak boleh fokus pada hasil, untung, dan hal-hal lain yang jadi
racun bagi pemula macam ku. Sekeras mungkin aku berusaha memberikan
yang terbaik dari ikhtiar ku, dan meletakkan Allah di setiap langkah.bahwa
rezeki itu bukan soal saya hebat dalam bidang marketing, atau bisa
memasarkan produk dengan kreatif,sehingga laris manis jualannya. Saya
berusaha menyematkan, bahwa semua atas izin Allah. Saya berusaha, HARUS,
tapi saya tidak boleh MENDIKTE takdir. Satu hal yang saya yakini adalah,
bahwa HASIL tidak akan mengkhianati USAHA. Maka, apa yang diberikan Allah,
pastilah buah dari usaha terbaik.

Aku dan temanku pun sudah mendapatkan keuntungan yang lebih baik dari
sebelumnya,hitung hitung menambah uang saku kami.Aku pun merasa tidak
lagi jalan di tempat. Allah benar-benar menunjukkan, semua hal butuh
PROSES. Dengan izin Allah, orderan di bulan ke dua lebih ramai dari bulan
pertama. Pun saat masuk bulan ketiga, orderan makin berkembang dari bulan
kedua. Hati ini rasanya bersyukur, juga gembira tiada tara, karena dapat
melewati sesuatu denganproses. Di sanalah ilmu tentang hidup bisa dikecap.
Dan tentunya, makin membuat diri dewasa dalam menghadapi beragam hal.

Hari demi hari telah berlalu, temanku datang kerumahku,lalu ia menghampiri


ku masuk kedalam kamarku.
Tok tok tok(suara pintu terpukul)

Aku. :"masuk".

Temanku :. "Ada yang ingin aku bicarakan,tentang online shop kita, aku
seperti nya sudah tidak bisa jalanin online shop kita,karena aku akan pindah
keluar kota."

Aku. : "Apa karena aku sa?"

Temanku : "Nggak kok,ini kemauan ibuku,aku sudah menolak nya namun ibu
tetap memaksaku pindah."

Aku. :"Ya sudah sa,kamu turuti kemauan ibumu,kan itu semua demi
kebaikan mu."

Temanku:"mmmmm,tapi aku tidak mau put".

Aku. :"Aku tidak bisa membantu mu sa,itu perintah ibumu kamu harus
nurutin kemauannya.

Setelah kami berbincang,di sore hari ketika matahari mulai menenggelamkan


sinarnya kami merencanakan pergi ke warung makan, ditengah perjalanan
temanku berkata padaku.

Temanku:"Put,coba kamu lihat mereka yang sedang berjalan di sebrang sana!'.

Aku. :"Iya kenapa sa?"

Temanku:"coba kamu pikirkan bagaimana mereka tidur ditempat yang kumuh


itu?”

Aku. :"Dari situ kita belajar sa,bahwa banyak diluar sana yang masih serba
kekurangan, jadi selama kita hidup kita haru syukuri nikmat yang diberikan
oleh sang pencipta."
Temanku :"Iya put,terima kasih telah membantu ku, selama kita membuka
usaha online.Aku jadi tau bagaimana rintangan yang harus aku lalui untuk
mendapatkan apa yang kita inginkan."

Aku. :"Iya sa,aku juga berterima kasih padamu karena telah membantu ku
dalam menjalankan usaha ini,Dari hasil usaha ini aku tidak meminta uang saku
ku kepada ibuku lagi karena dari usaha ini aku mampu mengumpulkan nya
walau hanya sedikit".

Temanku: " iyaa put sama sama."

Tamat.

 Nama:Ayu Lestari
 Kelas:XI IPA 1
 Mapel:Bahasa Indonesia (cerpen)

Anda mungkin juga menyukai