Anda di halaman 1dari 3

FRAGMEN COVID-19

Prolog:
Seperti kita ketahui bersama bahwa pandemi virus corona atau Covid-19 ini mewabah di
Indonesia sejak bulan Maret tahun 2020 dan sejak saat itu juga pemerintah menetapkan
berbagai peraturan termasuk protokol kesehatan yang harus dipatuhi oleh seluruh lapisan
masyarakat Indonesia, seperti pejabat pemerintah, pegawai swasta, guru, pedagang, dan
seluruh profesi lainnya. Oleh karena itu pemerintah ingin memutus rantai penyebaran virus
corona karena korbannya setiap hari bertambah, bahkan beberapa dari saudara kita juga
meninggal dunia karena terinfeksi virus corona. Dengan kondisi seperti inilah yang merubah
seluruh tata kehidupan masyarakat Indonesia, seperti bekerja dari rumah, sekolah dari rumah,
ibadah dari rumah, bahkan wisuda pun dilakukan dari rumah. Dan lebih parahnya lagi kondisi
ini mempersulit keadaan ekonomi bangsa kita. Mari kita saksikan Fragmen Covid-19!
1) Karyawan:
Haduuhh….bingung….Hari ini aku terakhir bekerja di tempat bekerja. Semua karyawan
di-PHK gara-gara corona. Perusahaan tidak lagi punya pemasukan, udah gak sanggup lagi
bayar karyawan. Semua karyawan di-PHK (sambil marsak). Semuanya gara-gara corona.
Minggu depan seperti gimana?? Habis ini gimana?? Ya Tuhan….semoga corona ini cepat
berlalu supaya bisa bekerja kembali ya Tuhan.

2) Pedagang:
Corona….corona. Gara-gara si congornya ini, eh si corona. Dagangan pun jadi macet,
jualan online pun sepi, orderan pun berkurang. Mau jualan ke mana-mana pun gk bisa.
Jadi pusing kepalaku. Oh tahe corona….Cepatlah kau musnah dari portibi ini biar lancer
lagi usahaku ini.

3) Ojek Online:
Haduuhh….miris kali bah sekarang jadi tukang ojek online. Gara-gara musim corona,
orderan berkurang drastic, kantong semakin tipis. Padahal tuntutan kehidupan semakin
banyak. Haduuhh….nasib-nasib. Sampai kapan kehidupan seperti ini.

4) Ibu Rumah Tangga:


Anak SD : Mak….ini kayak mana mak??
Ibu : Apa itu?? (sambil menyetrika)
Anak SD : Bahasa Inggris mak….ini kayak mana mak??
Ibu : Kan udah ada contohnya. Masa ini gak bisa kau lanjut?/ Tengok contohnya
di buku ini…..nih..ini contohnya. Jawabnya kayak gini. Itu aja tinggal
mindah-mindahin.
Anak SD : Ok mak!
Remaja : Mak??
Ibu : Apa lagi?? (sambil marah)
Remaja : Ada mamak simpan flashdisk ku??
Ibu : Gak tahu aku di mana kau simpan flashdisk mu. Kau biasanya nyimpan di
mana?? Aku pula lagi kau Tanya.
Remaja : Di meja kubikin tadi
Ibu : Yaa….carilah, jatuh kurasa bawah-bawah itu, tengoklah aku pula kau Tanya-
tanya lagi. Semua kaos kaki…kolor…tali pinggang, semua kau tanya-tanya
sama aku.
Anak SD : Mak…. Ini udah apa belum??
Ibu : Mana lagi?? Kan contohnya kan udah mamak bilang ada di sini tinggal kau
kirimkan ajanya gak bisa….Macam mana sih?? Aahh…..
Dari tadi gak kelar-kelar setrikaanku ini bah….semua nyuruh. Kapan corona
ini selesai? Awak yang ngajarin anak-anak di rumah. Mudah-mudahan
cepatlah corona ini berlalu bah….gak tahan aku lagi, pusing.

5) Siswa/i:
Anak I : Bang….aku udah bosan nih di rumah terus, pengen sekolah, sekolah minggu
ketemu sama teman.
Anak II : Abang juga sama pengen main ke mall…makan di restoran…..tapi karena
covid kita di rumah aja. Sabar ya dek. Semoga pandemic ini cepat berlalu.

6) Guru:
Huuh….gara-gara corona para orang tua suka marah-marah ke guru. Katanya guru gak
ada kerjaannya, di rumah aja , Aduuh…. Tapi mereka harus bayar SPP. Ya emang sih ya.
Tapi mau gimana lagi….. ini kan semua bukan karena guru…..tapi karena corona.
Haahh…. Jadi guru zaman pandemi begini susah juga…… aduhh….. harusnya bisa
ngajar di sekolah….. ini harus ngajar online pakai zoom, aduuhh…. Harus belajar
teknologi nih. Tambah pinter ya hmm…hmm… (tersenyum). Tapi gimana ya, Aduhh….
Susah nih. Guru juga harus berjuang selama pandemi ini. Jadi rindu sama anak-anak,
rindu ngajarin sekolah lagi. Semoga corona ini cepat berlalu. Hhmm…..

7) Pemuda:
Amang tahe…. Inilah kan, udah kita rencanakan nikah bulan 1 kemarin. Udah kubilang
sama bapak sama mamak…. “Ya” katanya. Nantulang sama tulang juga udah oke. Semua
keluarga udah oke. Tahu kau dek…. harus kita gagalkanlah mau nikah. Kenapa?? Karna
covid inilah semuanya kena, tapi bukan cuman kita sih memang. Negara kena, ekonomi
kena, semua kena sampai-sampai pernikahan pun kena. Itulah pusing kepalaku.
Ya udahlah dek….. sabar kita nunggu. Berdoalah sama Tuhan supaya corona ini cepat
berlalu.

8) Tim Medis:
Rasanya sudah lelah sekali menggunakan APD ini setap hari. Nahan lapar, nahan haus,
meninggalkan keluarga untuk menjadi garda terdepan dalam rawat pasien-pasien covid-
19. Tetapi masih ada aja yang tidak mengikuti protokol kesehatan. Untuk orang-orang di
luar sana, tolong jaga kesehatan Anda karena jika Anda sudah terkena, kita tidak tahu
apakah Anda sembuh atau sembuh untuk selama-lamanya. Jadi ke mana pun Anda pergi
tetap jaga kesehatan dan tetap terapkan protokol.

9) Polisi:
Selamat malam! Salam sejahtera bagi kita semua. Apa kabar?? Ibu-ibu, Bapak-bapak…..
Semoga masih keadaan sehat. Mengingat kondisi sekarang ini untuk pandemi covid-19
masih sangat masif….luar biasa untuk kota Bangkinang apalagi masih cukup tinggi.
Diharapkan terkhususnya buat Jemaat HKBP Bangkinang tetap menjaga protokol
kesehatan dengan menerapkan 5 M……Apa itu?? 1) Memakai masker, 2) Mencuci
tangan pakai sabun, 3) Menjaga jarak, 4) Menjauhi kerumunan, 5) Membatasi interaksi.
Karena memang ini dipentingkan. Maka kita diperlukan disiplin…..Disiplin untuk diri
kita. Jadi, dimohon buat Jemaat HKBP Bangkinang tetap menjaga protokol kesehatan.
Demikian saja, mudah-mudahan kita selalu sehat…..Tuhan memberkati kita semua.
10) Pendeta:
Ya Tuhan, sedih rasanya ketika melihat banyak jemaatmu yang tidak dapat beribadah
seperti biasanya…..karena semua orang beribadah dengan terbatas. Masa pandemi
adalah masa yang membuat kita tidak dapat beraktivitas seperti biasanya. Namun,
Amang…..Inang…..saudara-saudaraku sekalian…..anak pemuda-pemudi dan remaja
serta adik-adik sekolah minggu. Kita harus tetap berdoa, kita harus terus berpengharapan
kepada Tuhan…..agar pandemi ini cepat berlalu dan kita semua kembali beraktivitas
seperti biasanya. Karena itulah…..kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berlalu. Tetapi
Tuhan senantiasa menyertai kita dan kitalah yang terus berpengharapan kepada Tuhan.
Imanuel…..Tuhan menyertai kita.
Amin.

Penutup
Demikianlah fragmen singkat yang telah kita saksikan pada malam hari ini.
Andalkan Tuhan dalam setiap langkah di hidupmu.
Tetap patuhi protokol kesehatan.
Badai pasti berlalu.

Anda mungkin juga menyukai