Anda di halaman 1dari 3

Liturgi Tema (Situasional)

Pemeran :

1. Friska Sembiring ( Pendeta)

2. Amir Sinaga ( Pangoli )

3. Iwan Sidabutar ( Pengangguran)

4. Orlando Manullang ( Si doli Pargojek)

5. Grace Damanik ( Pelajar)

6. Astri Siallagan ( Guru )

7. Lolidya Sitompul ( Pedagang)

8. Cristine Pasaribu ( Petani Tua )

9. Sarah Damanik ( Tenaga Medis )

(Dialog) *bisa dikurangin dan ditambahi

Saat ini kita sedang di perhadapkan dengan Situasi yang mengharuskan kita mengurangi
pergerakan kita. Segala Aktivitas kita terganggu dan juga dengan setiap rencana kita. Bahkan
dunia perekonomian kita merosot. Hal ini sering membuat manusia menjadi lemah dan
kehilangan semangat. Bagaimanakah kita harus menjalani situasi ini? Mari kita dengarkan liturgi
tema Fillipi 3 : 14

1. Pangoli

Oho tahe. na lak boha nama nuaeng ateh, umur nunga lam matua nga sai didosak natua-
tua i asa gira mangoli. Nunga jumpang nian boru ni raja I, ale las dohot muse ma si corona on.
Lak so boi iba marhusor. Naing pinatupa parpestaan hape otik hian ma annon ro tondong. Sude
ma marsidalian alani corona. Oho tahe, binereng puang akka partiga tiga na di pesta pe nga
mangae. Sude ma tahe. ooo corona. Addigan pe ho lao puang, nga aning mangoli hian au.

2. Pengangguran.

Tarhona dope mangoli dihatai lae. Ai iba nuaeng nga saparmate. Nga gabe cowo maco
iba. Iboto lae do maco? Mangan co mangan. Ima haccitna alani corona on. Idope tammat iba, lak
so boi mangalului karejo. Binereng akka perusahaan tarhona do pengurangan tenaga kerja. Lam
ma iba na so dapotan karejo on dope. Tudia nama iba neh. Ah sipata nga aning mandele iba. So
adong be na boi pangunsandean.

3. Pargojek

Imadah, sude do tutu hita ancitan. Las au pe lae namargojek-gojek on neih. Hera na
pengangguran nama iba. Sai borhat ma hami akka supir on tu dolok tu toruan so adong sewa.
Tompu pe adong, tong akka sewa batu. Nga lak malas be iba nuaeng. Nunga itadingkon Tuhan I
be ra hita bah. Soadong be didongani hita. Nga bulus ipasombu hita. Hujual nama kareta on.
Inama I bulus ma nifoya-foyahon sude. Inama i.

4. Pelajar.

Kalian masih enak bang, tinggal ngurusin cari makan. Kami yang masih sekolah ini
suntuk kali. Udah mau gilak kami. Kayak gaada gunanya kami sekolah. Bukan otak kami yang
berisi, memori sama galeri hp kami yang penuh berisi tugas-tugas. Guru ini pun kadang gada
hatinya buat tugas. Yang banyakan. Capek kali aku ngerjain. Tambah lagi mamak lalap mereet
dirumah. Dipikirnya gampang2 kali yang sekolah ini. Selalap dibilang aku martiktok tiktok. Ya
namanya refreshing dari pada gila kami yang sekolah ini mending martiktok. Udah rindu kali
kami sama sekolah kami sama kawankwan guru kami dan kurasa udah gak muat lagi baju
sekolah kami ini. Lalap holan na mangan modom di jabu. Ah corona gaada akhlak.

5. Guru

Tugas kami mencerdaskan kehidupan anak2 bangsa ini. Tapi banyajk kali tantangan yang
kami alamin di tahun ini. Adalah yang bilang kalau kami inimakan gaji buta, karena kerja gak
kerja tetap cair gaji kami. Adalah yang bilang kami ini gak punya hati karena ngasih tugas
banyak2. Padahal semua itu juga tuntutan pemerintah yang menuntut laporan kami. Kamipun
gak suka kali belajar online karena kami rindu murid kami. Walaupun jugul jugul kali tapi kami
sangat merindukan mereka. Kalo kekgininya teruus capek kali kami serba salah.

6. Pedagang

Tapi setidaknya kalian para guru itu masih punya gaji, jadi bersyukurlah kalian. Kalo
kami yang pedagang ini mau kekmana lagi kalian bilang. Apalagi yang dikantin sekolah ini. Mau
makan apalah coba kami nah. Tutupnya semua sekolah. Ngeri kali sekarang hidup kami. Anak
anak kami minta paket juga untuk sekolahnya. Mau apa kami buat kesitu. Kami kami ininya
yang paling ngeri. Udah mau mati kali rasanya jadi kami. Ah Tuhan dimananya kau, masih Kau
anggapnya kami?

7. Petani Tua

Eheh tahe. yang gak taunya kalian kalo Corona ini gampang kali nyerang kami yang tua
tua ini? Kerja pun kami ke ladang ga tenang lagi hati kami. Kenak ujan sikit nanti demam udah
dibilang kami corona. Kalo kenak corona langsung semua menjauhi kami.udah dianggap kami
ini orang paling dihindari. Mau gak kerja kami mau makan darimana. Lalap lah kami ini dihantui
bayang2 kematian gak tenang lagi hidup kami. Kalok kekgininnya, jemputlah aku TUhan. Udah
sakit kali yang hidup dio Dunia ini. Gak tahan lagi aku.

8. Tenaga Medis.

Hamuna. Coba lah dulu kalian jadi kami, kerjaan kami dekat kali sama kematian. Tiap
hari kami dekat kali sama corona ini. Kami juga punya keluarga. Gak bisa kami jumpain mereka.
Kawan kwan kami pun udah banyak yang mati karena penyakit ini. Mau kekmananya lagi ini.
Orang indonesia inipun jugul2 kali, dibilang menaati protokol kesetahan, banyak yg gak mau
banyak yang anggap sepele. Marilah kita patuhi memaki masker, menjaga jarak dan mencuci
tangan pakai sabun. Biar sembuh kita dari corona ini. Kalo engggak kekgitu, bisa punah nanti
manusia ini karena Corona ini.

9. Pendeta

Bapak ibu dan adik-adik sekalian, benar bahwa semua kita mengalami duka di tahun ini.
Tetapi lihatlah kita masih dilindungi dan ditopang oleh Allah untuk melewati semua ini. Namun
percayalah Tuhan tidak tinggal diam atas segala penderitaan yang kita hadapi. Tuhan ingin
melihat kesetiaan kita dalam setiap pergumulan. Bapak ibu dan adik-adik sekalian percayalah
Tuhan hadir dalam setiap suka dan duka kita. Kita hanya dituntut berserah dan tidak hanya
mengandalkan akal dan pikiran kita. Mari untuk tidak hanya berfokus kepada yang telah hilang
dari kita, akan tetapi mulailah mensyukuri dan menyadari apa yang masih Tuhan izinkan untuk
kita miliki dan nikmati. Setiap orang percaya akan mendapat kasih dari pada Tuhan pada waktu
yang menurut Ia baik. Segala perkara dapat kita tanggung, segala pegumulan dan segala
kehilangan dapat disembuhkan oleh Allah yang memberi kekuatan bagi kita. Maka dari itu mari
berserah dan bersyukur atas segala penyertaan Tuhan. Marilah kita rayakan Natal ini dengan
perenungan diri agar kita semakin menjadi Kristen yang tangguh dalam Iman. Ingat, segala
perkara dapat kita tanggung dalam dia yang memberti kita kekuatan.

(Bernyanyi Segala perkara dapat kutanggung)

Anda mungkin juga menyukai