Dari semua pengalaman saya berwirausaha, dari smp sampai saat ini yang paling berkesan adalah saat saya memutuskan untuk mengisi waktu liburan saya di semester 4 kemarin untuk berwirausaha. Pengalaman yang paling saya senangi dan paling saya banggakan dari diri saya sendiri adalah ketika hobi saya berjualan dan saya juga memiliki hobi memasak lalu di kolaborasikan, akhirnya diwaktu liburan semester 4 kemarin yang cukup panjang dan full saya diam dirumah, dibenak saya terpikirkan untuk berjualan dengan mengembangkan hobi saya ini. Akhirnya saya memutuskan untuk berkolaborasi bersama teman SMA saya untuk berjualan makanan kekinian seperti Cinnamon Roll, Mentai rice, Brownies dan aneka pasta. Mengapa saya bangga dengan usaha saya yang satu ini karena memang semua produk dibuat home made dan handmade asli menggunakan tangan saya sendiri. Ini adalah pengalaman berwirausaha saya yang belum saya rasakan dari dulu dimana saya memulainnya benar-benar dari 0 sampai orang ketagihan dengan menu-menu yang saya tawarkan. Pada pengalaman kali ini saya baru merasakan juga dimana mencari uang itu susah tidak seperti yang dulu-dulu, saya menggambil barang dari orang dan dengan mudah kita tinggal ambil keuntungan untuk kita sendiri. Pada pengalaman kali ini saya merasakan orang-orang pejuang rejeki dimana harus bangun jam 3 subuh, harus membuat timing yang pas untuk membuat pesanan yang harus dikirimkan dengan waktu yang ditentukan oleh konsumen, harus tepat kematangannya dan pastinya dikejar-kejar ini itu dan yang paling tepatnya kita harus dapat memanage waktu dengan tepat. Selama usaha ini berjalan kurang lebih 3 bulan alhamdulillah semua berjalan dengan lancar dan setiap membuka open PO / pesanan alhamdulillah selalu membludak dan pengalaman berwirausaha saya kali ini bisa dibilang sempurna. Tapi lagi-lagi dengan kendala saya harus kuliah, terpaksa saya harus melonggarkan jadwal saya buka pesanan karena memang kuliah nomer 1 bagi saya.
2. OKTAMILLA INDAH PANGESTU (1800598)
Saat kelas 9 SMP saya memulai berwirausaha menjual pulsa HP, token listrik, dan pembayaran listrik. Saya memulai berwirausaha ini bersama dengan Ibu. Ibupun bekerja sama dengan bibi saya. Awalnya saya merasa takut dan tidak percaya diri untuk mencoba memulai. Takut tidak ada yang membeli dan takut untuk promosi. Namun saya beranikan untuk mencoba hitung- hitung mencari uang jajan tambahan. Saya memulai promosi dengan menempelkan kertas bertuliskan “Jual Pulsa HP dan Token Listrik” di tembok. Lalu saya memberitahu ke teman sebangku saya. Sedangkan Ibu memberitahu tetangga jika menerima pembayaran listrik. Alhamdulillah semakin hari semakin banyak yang tahu. Namun banyak sekali rintangan yang dihadapi seperti harga pulsa naik, banyak yang mulai berhutang dan lain-lain. Sedangkan dengan keuntungan penjualan pulsa yang tidak seberapa sekitar 500-1000 per transaksi. Akhirnya kegiatan wirausaha ini berhenti setelah saya lulus SMA. Untuk pembayaran listrik tetap berjalan namun tidak lama setelah itu pun berhenti juga karena sudah lelah dan saya harus kuliah di luar kota. Dan setelah itu saya tidak pernah berwirausaha lagi.
3. Wulan Siti Nuraeni (1800494)
Saya akan menceritakan pengalaman berwirausaha yang pernah saya lakukan pada saat SMA sampai sekarang kuliah. walaupun pada awalnya saya kurang tertarik untuk menjalankan sebuah usaha, namun setelah menjalankan ternyata tidak buruk juga dan saya menjadi tertarik untuk melakukannya. saya pernah berjualan pulsa di sekolahan dan mendapatkan keuntungan sedikit demi sedikit dari berjualan pulsa ini sehingga saya mendapatkan uang tambahan untuk jajan dan kebutuhan sekolah. Selain berjualan pulsa saya juga berjualan kartu kartu seperti, kartu Indosat, Telkomsel, 3, Axis dll. Alhamdulilah ada saja yang membeli kartu maupun pulsa. Namun ada rugi dan ada untungnya berjualan pulsa ini, untungnya adalah saya mendapatkan uang tambahan dan jika pulsa saya habis saya tinggal isi pulsanya sendiri tidak susah. Dan ruginya adalah ketika saya lupa tidak mencatat siapa saja yang belum bayar dan saya lupa menagih hutang pulsa kepada teman saya. Sehingga saya yang harus membayar kekurangannya. Namun saya tidak berhenti disitu saja, Selain menjual pulsa dan kartu, Saya juga menjual makanan berupa makaroni. Ada berbagai macam varian rasanya. Seperti, rasa pedas, barbeque, original, makroni manis dll. Makaroni ini dibuat oleh bibi saya. dan saya membantu berjualan di sekolah. Nama macaroni ini adalah “MARQONSYUS” yang artinya Makaroni Makyus. Alhamdulilah laris manis. Teman teman saya banyak yang menyukai makaroni ini. Ada juga yang pesan dengan size yang lebih besar untuk dibawa pulang kerumah. Biasanya saya berjualan pada saat sebelum masuk pelajaran dan pada saat istirahat. Saya berjualan keliling kelas bersama teman saya yang juga sedang berjualan minumannya. Hal ini berlanjut setiap hari menawarkan makanan dengan berjalan dari satu kelas ke kelas lain. Itu sangatlah melelahkan, namun dari situ lah saya sadar bahwa menjalankan usaha itu tidak mudah dan butuh perjuangan untuk mencapai target yang diinginkan. begitupun dengan berjualan seperti ini, mencari uang sendiri itu tidaklah mudah. Sehingga dengan berwirausaha kita dapat sadar dan menghargai perjuangan orang tua kita untuk membiayai sekolah kita itu tidaklah mudah dan butuh perjuangan. Serta kita dapat belajar mandiri dengan 1 hal kebaikan kecil saja yang kita lakukan dengan mencoba suatu usaha yang belum pernah kita coba itu baik.Alhamdulilah sampai saat ini saya masih berjualan pulsa karena itu bisa dilakukan berdampingan dengan saya kuliah. Jadi, mulailah berwirausaha, jangan takut gagal, karena kegagalan itu adalah kesuksesan yang tertunda.
4. Ghaida Nur Hanifah (1800047)
Dahulu, sejak saya berusia 10 tahun saya pernah mencoba untuk berjualan yougurt susu seharga 2.500,00 dan banyak diminati oleh teman-teman di lingkungan sekolah saya. Sejak saat itu saya begitu bersemangat untuk berjualan. Setiap hari saya mengambil yougut susu ini di cempaka dekat rumah bude. Harga asli dari yougurt susu sebenarnya 1.500,00 tapi saya jual seharga 2.500,00 agar mendapati suatu keuntungan. Setelah selesai mengemban pendidikan di Sekolah Dasar, saya berjualan kembali di SMP yakni berjualan makroni seharga 2.000,00 dengan berbagai macam rasa. Diantaranya, ada rasa balado,keju,rumput laut, pedas dsb. Sama halnya seperti berjualan yougurt susu pada saat ini pun, seringkali habis terjual. Tak lama dari itu, ternyata pusat penjualan makroni tersebut dialihkan, sehingga saya tidak bisa berjualan makroni kembali. Sampai pada akhirnya, jenjang pendidikan di SMP pun berakhir, ketika di SMA saya berjualan cauhid atau bisa dibilang “cauhideung” sejenis pisang crispy yang beraneka rasa. Cauhid ini dijual seharga 1.500,00/pcs. Makanan ini termasuk makanan yang paling dikenal dan favorit di sekolah saya. Dan Pada saat kuliah saya mulai mecoba berjualan pulsa. Keuntungan dari berjualan pulsa ini cukup besar dan dapat menjadi tabungan untuk kehidupan sehari-hari.
5. Intan Tata Sari (1801358)
Saya mulai aktif berjualan kesana sini itu sejak masuk kuliah karena punya banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan, pertama kali saya jualan adalah sebuah makanan yang bernama Terciduk yakni baso aci yang sudah di kemas dan tinggal dimasak. Saya jual seharga lima belas ribu perbungkusnya, dan Alhamdulillah lumayan laku dalam kurun waktu satu semester bisa menghabiskan 2000 pcs. Tetapi saya berhenti berjualan karena libur kuliah semester dan tidak dilanjut lagi. Setelah itu saya jualan pulsa, untungnya dari jualan pulsa juga juga lumayan untuk mencukupi uang jajan saya sehari-harinya, tapi saya berhenti ketika modal usaha ini saya pakai untuk keperluan kuliah. Dan di semester selanjutnya saya jualan paket nasi, ada nasi tutug oncom, nasi kuning, ketan dan sambel oncom, dll. Paket nasi ini sengaja saya adakan karena bibi saya dahulu ingin sekali berjualan tapi bingung dimana, akhirnya saya menawarkan bantuan untuk rela menjadi penjual paket nasi yang dibuat oleh bibi saya ini yang merupakan adik dari mamah saya, walaupun penghasilan dari jualan itu tidak berupa uang, saya hanya sekedar menjualkannya saja dan mendapat imbalan gratis satu bungkus paket nasinya. Sekian pengalaman saya danlam berwirausaha.