Anda di halaman 1dari 4

PENGALAMAN BERWIRAUSAHA KELOMPOK 8

1. Fenny Febryanti (1806443)


Dari semua pengalaman saya berwirausaha, dari smp sampai saat ini yang paling berkesan
adalah saat saya memutuskan untuk mengisi waktu liburan saya di semester 4 kemarin untuk
berwirausaha. Pengalaman yang paling saya senangi dan paling saya banggakan dari diri saya
sendiri adalah ketika hobi saya berjualan dan saya juga memiliki hobi memasak lalu di
kolaborasikan, akhirnya diwaktu liburan semester 4 kemarin yang cukup panjang dan full saya
diam dirumah, dibenak saya terpikirkan untuk berjualan dengan mengembangkan hobi saya ini.
Akhirnya saya memutuskan untuk berkolaborasi bersama teman SMA saya untuk berjualan
makanan kekinian seperti Cinnamon Roll, Mentai rice, Brownies dan aneka pasta. Mengapa saya
bangga dengan usaha saya yang satu ini karena memang semua produk dibuat home made dan
handmade asli menggunakan tangan saya sendiri. Ini adalah pengalaman berwirausaha saya yang
belum saya rasakan dari dulu dimana saya memulainnya benar-benar dari 0 sampai orang
ketagihan dengan menu-menu yang saya tawarkan. Pada pengalaman kali ini saya baru
merasakan juga dimana mencari uang itu susah tidak seperti yang dulu-dulu, saya menggambil
barang dari orang dan dengan mudah kita tinggal ambil keuntungan untuk kita sendiri. Pada
pengalaman kali ini saya merasakan orang-orang pejuang rejeki dimana harus bangun jam 3
subuh, harus membuat timing yang pas untuk membuat pesanan yang harus dikirimkan dengan
waktu yang ditentukan oleh konsumen, harus tepat kematangannya dan pastinya dikejar-kejar ini
itu dan yang paling tepatnya kita harus dapat memanage waktu dengan tepat. Selama usaha ini
berjalan kurang lebih 3 bulan alhamdulillah semua berjalan dengan lancar dan setiap membuka
open PO / pesanan alhamdulillah selalu membludak dan pengalaman berwirausaha saya kali ini
bisa dibilang sempurna. Tapi lagi-lagi dengan kendala saya harus kuliah, terpaksa saya harus
melonggarkan jadwal saya buka pesanan karena memang kuliah nomer 1 bagi saya.

2. OKTAMILLA INDAH PANGESTU (1800598)


Saat kelas 9 SMP saya memulai berwirausaha menjual pulsa HP, token listrik, dan pembayaran
listrik. Saya memulai berwirausaha ini bersama dengan Ibu. Ibupun bekerja sama dengan bibi
saya. Awalnya saya merasa takut dan tidak percaya diri untuk mencoba memulai. Takut tidak
ada yang membeli dan takut untuk promosi. Namun saya beranikan untuk mencoba hitung-
hitung mencari uang jajan tambahan. Saya memulai promosi dengan menempelkan kertas
bertuliskan “Jual Pulsa HP dan Token Listrik” di tembok. Lalu saya memberitahu ke teman
sebangku saya. Sedangkan Ibu memberitahu tetangga jika menerima pembayaran listrik.
Alhamdulillah semakin hari semakin banyak yang tahu. Namun banyak sekali rintangan yang
dihadapi seperti harga pulsa naik, banyak yang mulai berhutang dan lain-lain. Sedangkan dengan
keuntungan penjualan pulsa yang tidak seberapa sekitar 500-1000 per transaksi. Akhirnya
kegiatan wirausaha ini berhenti setelah saya lulus SMA. Untuk pembayaran listrik tetap berjalan
namun tidak lama setelah itu pun berhenti juga karena sudah lelah dan saya harus kuliah di luar
kota. Dan setelah itu saya tidak pernah berwirausaha lagi.

3. Wulan Siti Nuraeni (1800494)


Saya akan menceritakan pengalaman berwirausaha yang pernah saya lakukan pada saat SMA
sampai sekarang kuliah. walaupun pada awalnya saya kurang tertarik untuk menjalankan sebuah
usaha, namun setelah menjalankan ternyata tidak buruk juga dan saya menjadi tertarik untuk
melakukannya. saya pernah berjualan pulsa di sekolahan dan mendapatkan keuntungan sedikit
demi sedikit dari berjualan pulsa ini sehingga saya mendapatkan uang tambahan untuk jajan dan
kebutuhan sekolah. Selain berjualan pulsa saya juga berjualan kartu kartu seperti, kartu Indosat,
Telkomsel, 3, Axis dll. Alhamdulilah ada saja yang membeli kartu maupun pulsa. Namun ada
rugi dan ada untungnya berjualan pulsa ini, untungnya adalah saya mendapatkan uang tambahan
dan jika pulsa saya habis saya tinggal isi pulsanya sendiri tidak susah. Dan ruginya adalah ketika
saya lupa tidak mencatat siapa saja yang belum bayar dan saya lupa menagih hutang pulsa
kepada teman saya. Sehingga saya yang harus membayar kekurangannya. Namun saya tidak
berhenti disitu saja, Selain menjual pulsa dan kartu, Saya juga menjual makanan berupa
makaroni. Ada berbagai macam varian rasanya. Seperti, rasa pedas, barbeque, original, makroni
manis dll. Makaroni ini dibuat oleh bibi saya. dan saya membantu berjualan di sekolah. Nama
macaroni ini adalah “MARQONSYUS” yang artinya Makaroni Makyus. Alhamdulilah laris
manis. Teman teman saya banyak yang menyukai makaroni ini. Ada juga yang pesan dengan
size yang lebih besar untuk dibawa pulang kerumah. Biasanya saya berjualan pada saat sebelum
masuk pelajaran dan pada saat istirahat. Saya berjualan keliling kelas bersama teman saya yang
juga sedang berjualan minumannya. Hal ini berlanjut setiap hari menawarkan makanan dengan
berjalan dari satu kelas ke kelas lain. Itu sangatlah melelahkan, namun dari situ lah saya sadar
bahwa menjalankan usaha itu tidak mudah dan butuh perjuangan untuk mencapai target yang
diinginkan. begitupun dengan berjualan seperti ini, mencari uang sendiri itu tidaklah mudah.
Sehingga dengan berwirausaha kita dapat sadar dan menghargai perjuangan orang tua kita untuk
membiayai sekolah kita itu tidaklah mudah dan butuh perjuangan. Serta kita dapat belajar
mandiri dengan 1 hal kebaikan kecil saja yang kita lakukan dengan mencoba suatu usaha yang
belum pernah kita coba itu baik.Alhamdulilah sampai saat ini saya masih berjualan pulsa karena
itu bisa dilakukan berdampingan dengan saya kuliah. Jadi, mulailah berwirausaha, jangan takut
gagal, karena kegagalan itu adalah kesuksesan yang tertunda.

4. Ghaida Nur Hanifah (1800047)


Dahulu, sejak saya berusia 10 tahun saya pernah mencoba untuk berjualan yougurt susu seharga
2.500,00 dan banyak diminati oleh teman-teman di lingkungan sekolah saya. Sejak saat itu saya
begitu bersemangat untuk berjualan. Setiap hari saya mengambil yougut susu ini di cempaka
dekat rumah bude. Harga asli dari yougurt susu sebenarnya 1.500,00 tapi saya jual seharga
2.500,00 agar mendapati suatu keuntungan. Setelah selesai mengemban pendidikan di Sekolah
Dasar, saya berjualan kembali di SMP yakni berjualan makroni seharga 2.000,00 dengan
berbagai macam rasa. Diantaranya, ada rasa balado,keju,rumput laut, pedas dsb. Sama halnya
seperti berjualan yougurt susu pada saat ini pun, seringkali habis terjual. Tak lama dari itu,
ternyata pusat penjualan makroni tersebut dialihkan, sehingga saya tidak bisa berjualan makroni
kembali. Sampai pada akhirnya, jenjang pendidikan di SMP pun berakhir, ketika di SMA saya
berjualan cauhid atau bisa dibilang “cauhideung” sejenis pisang crispy yang beraneka rasa.
Cauhid ini dijual seharga 1.500,00/pcs. Makanan ini termasuk makanan yang paling dikenal dan
favorit di sekolah saya. Dan Pada saat kuliah saya mulai mecoba berjualan pulsa. Keuntungan
dari berjualan pulsa ini cukup besar dan dapat menjadi tabungan untuk kehidupan sehari-hari.

5. Intan Tata Sari (1801358)


Saya mulai aktif berjualan kesana sini itu sejak masuk kuliah karena punya banyak waktu luang
yang bisa dimanfaatkan, pertama kali saya jualan adalah sebuah makanan yang bernama
Terciduk yakni baso aci yang sudah di kemas dan tinggal dimasak. Saya jual seharga lima belas
ribu perbungkusnya, dan Alhamdulillah lumayan laku dalam kurun waktu satu semester bisa
menghabiskan 2000 pcs. Tetapi saya berhenti berjualan karena libur kuliah semester dan tidak
dilanjut lagi. Setelah itu saya jualan pulsa, untungnya dari jualan pulsa juga juga lumayan untuk
mencukupi uang jajan saya sehari-harinya, tapi saya berhenti ketika modal usaha ini saya pakai
untuk keperluan kuliah. Dan di semester selanjutnya saya jualan paket nasi, ada nasi tutug
oncom, nasi kuning, ketan dan sambel oncom, dll. Paket nasi ini sengaja saya adakan karena bibi
saya dahulu ingin sekali berjualan tapi bingung dimana, akhirnya saya menawarkan bantuan
untuk rela menjadi penjual paket nasi yang dibuat oleh bibi saya ini yang merupakan adik dari
mamah saya, walaupun penghasilan dari jualan itu tidak berupa uang, saya hanya sekedar
menjualkannya saja dan mendapat imbalan gratis satu bungkus paket nasinya. Sekian
pengalaman saya danlam berwirausaha.

Anda mungkin juga menyukai