Anda di halaman 1dari 62

Sempat Jadi Korban Bully, Siswi Kelas 3

SMA Ini Justru Tuai Puluhan Juta Rupiah


Oleh Adhika Dwi Pramudita | Studentpreneur 21 jam yang lalu
Bagi218

Dibully Karena Berjualan Es, Ayu, Gadis Berusia 17 Tahun Ini Membuktikan ke Semua
Orang Kalau Dia Berhasil Sukses.

Pernahkan Anda membayangkan bahwa siswi SMA berusia 17 tahun mampu mendapat omzet
sekitar 50 juta rupiah dari bisnis minuman es? Dyah Ayu Prameswariningtyas Zulkarnaen, atau
akrab disapa Ayu adalah seorang gadis asal desa Jenggawah, Jember yang membuktikan hal
tersebut. Meskipun siswi kelas 12 IPS di SMA negeri di Jember ini pernah diejek dan di-bully
karena membangun bisnis minuman es, ia tidak menyerah. Anak pertama dari dua bersaudara ini
justru membuktikan bahwa passion berbisnis yang ia miliki mampu melatih dirinya untuk
mengembangkan bisnis yang sukses. Bagaimana kisah Ayu membangun bisnis minuman es yang
ia namakan Kampez tersebut? Mari kita simak penuturan gadis kelahiran 20 April 1997 ini!

Halo, Ayu! Bisa ceritakan tentang bisnis kamu? Bisnis kamu


bergerak di bidang apa?
Halo! Nama bisnis Saya adalah Kampez, kepanjangan dari Kampung Es. Di sini, Saya menjual
jus buah segar dan cappuccino cincau, serta berbagai variasi minuman lain. Saya memulai bisnis
ini dari Maret 2014, yaitu ketika Saya masih kelas 2 SMA. Sekarang, omzet yang Saya dapatkan
mencapai 50 juta rupiah per bulan.

Awal dibukanya warung ini, omzet per bulan masih kecil, karena Saya salah prediksi cuaca. Saat
itu, Saya berencana membuka warung ketika masih pergantian cuaca. Tapi pertama kali Kampez
berjalan, warung ini dibuka ketika musim hujan setiap hari. Itu menjadi hal yang menyulitkan.
Tapi sekarang, omzet sudah meningkat hingga 50 juta rupiah per bulan.

Di Kampez, Saya membuat warung Saya berkonsep seperti semi kafe, karena sasaran target
bsinis ini adalah orang kalangan menengah ke bawah di desa. Banyak bisnis berkembang di
kota, tapi sebaliknya untuk di desa, ada bisnis-bisnis yang belum tersentuh.
Untuk produknya, Saya membuat dan mencari formula sendiri. Misalnya jus buah, Saya memilih
buah yang berkualitas baik supaya rasa minuman menjadi lebih enak dan unggul daripada jus
buah lain. Untuk cappuccino cincau, Saya mencari formulanya selama berbulan-bulan. Itu adalah
masa pencarian yang paling berat. Soalnya, Saya juga mengumpulkan modal uang dari orang tua,
menyiapkan mental, dan menanggung risiko bullying dari keluarga dan teman-teman. Setelah
Saya menemukan formula yang cocok, formula ini menjadi idola orang-orang karena rasanya
yang berbeda dari cappuccino cincau lain.

Sempat Jadi Korban Bully, Siswi Kelas 3 SMA Ini Justru Tuai Puluhan Juta Rupiah
[Studentpreneur]

Kenapa kamu bisa sampai di-bully saat itu?


Saya lahir di lingkungan keluarga yang terbilang sukses. Mama Saya adalah seorang guru yang
telah berlalu lalang di luar negeri. Posisi mama sebagai seorang guru, dan posisi Saya sebagai
penjual minuman es menimbulkan sindiran dan ejekan dari orang-orang. Banyak bullying
datang dari orang-orang tua. Saya sampai dibanding-bandingkan dengan anak lain. Tapi Saya
memutuskan untuk tetap ada di dalam jalan Saya sendiri. Saya tetap fokus sama tujuan awal
untuk membangun bisnis sendiri dari nol. Saya sadar kalau hambatan selalu ada dalam
perjalanan ini. Apalagi bisnis ini dibuat dari ide anak yang masih bau kencur. Jadi ya Saya
tetap tersenyum dan anggap itu sebagai penyemangat saja.
Terus, kenapa dulu Ayu berpikiran untuk berbisnis? Lalu,
kenapa kamu memilih minuman es sebagai produk yang
kamu jual?
Sejak kelas 3 SD, Saya sudah diajari berbisnis oleh orang tua. Dulu, Saya menjual jepit rambut
dan aksesoris di sekolah. Sampai SMA pun Saya banyak menjual barang-barang, mulai dari
kaos, aksesoris, gambar vektor, dan lain-lain. Dari situ, Saya merasa kalau passion Saya adalah
berbisnis. Saya juga terinspirasi dari kakung Saya sendiri. Dia sempat miskin, tapi dia bisa
menjadi sukses dengan berbisnis sate kambing di Jember.

Lalu, saat Saya kelas 2 SMA, Saya jalan-jalan ke Malang untuk berwisata kuliner. Dari situ,
Saya mendapat ilham untuk membuat bisnis secepat mungkin. Saya juga melihat kalau ada
peluang di Jember. Kebetulan, kafe dan minuman es sedang menjamur di Jember. Nah, karena
itu, Saya mau membuat usaha yang dapat menggabungkan kedua unsur itu. Untungnya, Saya
sudah punya modal tempat. Jadi, Saya tinggal mencari menu yang cocok untuk dijual. Setelah
itu, Saya memilih menu jus buah karena menu ini nggak akan lekang oleh zaman. Lalu, untuk
menu cappuccino cincau atau capcin, Saya memilihnya karena menu ini sempat happening di
Jember dulu, tapi sekarang sudah tidak lagi. Untungnya, capcin Saya masih eksis hingga
sekarang.

Apa yang membedakan minuman es di Kampez dengan


minuman dari tempat lain?
Di Kampez, buah dipilih yang baik biar kualitas terjaga, rasa dari capcin yang berbeda, serta
banyak varian buah dan rasa capcin. Selain itu, Saya menggunakan gula asli bukan sari manis
atau sintetis, juga tidak menggunakan bubuk sari buah. Harganya pun murah dan terjangkau
untuk semua golongan, serta tempatnya juga nyaman, bersih, dan terang.
Sempat Jadi Korban Bully, Siswi Kelas 3 SMA Ini Justru Tuai Puluhan Juta Rupiah
[Studentpreneur]

Selama ini, produk paling laris dari bisnis minumanmu apa,


Ayu?
Semua minuman Saya laris terjual. Untuk saat ini, jus buah adalah minuman yang paling banyak
dicari. Sampai pernah terjadi, alpukat 20 kg habis dalam semalam. Itu adalah rekor yang
membuat Saya terharu.

Mayoritas pembeli adalah orang Jember. Pernah juga ada pembeli dari luar Jember, yaitu para
backpacker atau traveler dari luar kota yang mau pergi ke pantai Papuma. Selain itu, banyak
orang luar kota yang juga mampir ke Kampez ketika musim mudik. Soalnya, tempat Saya adalah
tempat beristirahat. Tempat Saya cukup strategis karena terletak di alun-alun desa Jenggawah,
Jember.

Konsumen terbanyak adalah anak-anak muda, karena tempat Saya memang memakai konsep
untuk anak muda. Tapi banyak juga keluarga atau komunitas yang datang ke Kampez. Kadang-
kadang, juga ada rapat atau reuni kecil-kecilan di warung Saya.
Cara apa saja yang kamu lakukan untuk mempromosikan
Kampez?
Saya melakukan promo melalui fanspage di Facebook, Twitter, dan Instagram Saya pribadi. Saya
juga menelepon saudara-saudara, sampai mempromosikan Kampez ke guru-guru ketika
pelajaran. Yang paling gila, saya teriak-teriak untuk berpromosi saat upacara. Saat itu, sudah
break upacara untuk menyampaikan pengumuman-pengumuman. Kampez sendiri baru masuk
hari ketiga pembukaan warung. Jadi, Saya berpromosi sambil teriak-teriak begitu. Banyak anak
mengejek Saya, tapi akhirnya mereka justru sering pergi ke Kampez.

Sulitnya apa sih berbisnis Kampez ini, Ayu?


Sulitnya itu ketika musim hujan seperti sekarang, permintaan minuman es bisa menurun.
Untungnya, Saya mempunyai secondline bernama Kampez Nyamil. Di sana, Saya menjual
makanan dan camilan. Saya membuat Kampez Nyamil setelah dua bulan Kampez didirikan.
Soalnya, warung semakin ramai, serta banyak orang yang mencari makanan dan camilan saat
nongkrong. Jadi, Saya mendirikan Kampez Nyamil ini.

Selain itu, ada kesulitan lain seperti buah yang terkadang langka untuk dicari. Buah pun cepat
busuk, sehingga harus cepat-cepat dihabiskan. Saya sempat rugi karena Saya harus membuang
buah-buah busuk tersebut. Karena itu, Saya evaluasi untuk nggak menambah stok buah lagi.
Kami membuat evaluasi seminggu sekali untuk membahas keadaan di Kampez. Jadi, akan
ketahuan mana produk yang paling laris, mana yang tidak. Mana yang harus menambah stok,
atau mengurangi stok. Evaluasi itu penting banget. Selain untuk sharing, kita juga bisa membuat
atau memperbaiki srategi. Selain itu, kita juga bisa tahu pengeluaran, pemasukan, hal-hal yang
rusak, dan lain-lain.

Ada juga hambatan lain, seperti bubuk untuk capcin sering langka, sehingga harga kadang naik.
Es batu pun harus siap banyak dari awal. Selain itu, tempat Kampez terletak di desa, sehingga
masyarakat harus belajar dulu dengan sistem atau menu-menu baru. Pesaing pun makin banyak.

Tantangannya, Saya harus mengontrol kualitas rasa, karena ada pergantian shift pegawai di
Kampez. jadi, rasa minuman harus tetap baik semua. Pernah suatu kali nggak terkontrol dengan
baik, seperti salah satu pegawai membuat jus stroberi dari blender bekas jus apel yang belum
dibersihkan. Ada juga biji buah yang ikut diblender bersama daging buah. Tentu saja konsumen
yang memesan minuman itu langsung protes. Untungnya, hal itu cepat ditemukan, ditangani, dan
diganti.

Dalam menjalani bisnis Kampez, Ayu pernah mendapat


komplain dari konsumen?
Di awal bukanya warung Saya, masih banyak orang yang komplain mengenai service, mulai dari
lupa uang kembalian, jus atau capcin yang lupa diberi gula atau susu, sampai buah yang busuk
tapi lupa dibuang sehingga ruangan pun jadi bau. Tapi, Saya harus tetap tabah dan ikhlas. Selain
itu, ketika awal bukanya warung ini, Saya masih belum punya jurus untuk memanajemen waktu.
Akhirnya, tugas sekolah jadi kedodoran. Tapi sekarang, Saya sudah punya empat pegawai, juga
dibantu sama orang tua.

Meski banyak kesulitan, dari bisnis ini, Saya bisa menambah uang saku, punya tabungan untuk
kuliah nanti, menginspirasi orang lain, dan membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.
Bisnis ini termasuk bisnis yang simple, tapi bisa memperoleh banyak profit. Dari bisnis Saya,
banyak orang yang mulanya takut berbisnis jadi mulai belajar berbisnis. Bahkan, ada teman yang
juga belajar berwirausaha sambil tetap sekolah. Selain itu, Saya senang karena banyak orang
yang memuji rasa jus buah dan capcin di warung Saya berbeda daripada yang lain. Banyak orang
yang salut juga karena Saya sudah punya bisnis dengan profit yang besar.

Nggak cuma itu, Saya yakin bisnis ini masih bisa berkembang karena masih terbuka luas peluang
usaha di desa, pencarian karyawan sedikit lebih mudah, serta banyak waktu untuk berbenah dan
menambah fasilitas. Selain itu, teknologi makin maju, sehingga makin mudah juga untuk
berpromosi.

Apa kamu pernah dapat pengalaman berkesan selama


menjalankan Kampez?
Ada. Saat Saya berbisnis, Saya makin mempunyai banyak teman. Banyak orang juga yang minta
untuk berbagi ilmu. Saya welcome banget, karena ilmu kan wajib untuk dibagi. Saya pun
bertemu banyak mentor yang baik banget. Dari mereka, Saya belajar untuk berbisnis yang baik,
bagaimana mengolah keuangan yang sederhana, bagaimana berpromosi, memanajemen bisnis,
dan lain-lain.

Apa ada rencana lagi untuk mengembangkan bisnis ini?


Banyak banget rencana yang mau Saya wujudkan. Saya mau buka beberapa cabang Kampez di
Jember untuk mengoptimalkan desa, sekaligus membuka lapangan kerja. Saya juga mau
mengembangkan warung ini menjadi kafe yang besar. Sekarang, Saya sudah membuat rancangan
dan desain warungnya.

Apa saran atau tips yang bisa kamu berikan pada anak-
anak muda seumurmu yang tertarik untuk berbisnis? Terus,
ada saran untuk anak-anak muda yang sudah berbisnis
supaya mereka bisa mempertahankan usaha hingga waktu
yang lama?
Untuk orang-orang yang mau berbisnis, jangan patah semangat, harus kuat mental, punya niat,
harus berani ambil resiko, jangan lupa untuk belajar, berdoa, dan berusaha. Kalau kamu masih
takut, kamu bisa mengajak orang tua, mencari teman, atau saudara. Jangan bingung juga dengan
modal, karena banyak bisnis yang bisa dimulai dengan modal kecil tapi mampu memcapai
sukses dan menghasilkam profit tinggi.

Untuk orang-orang yang sudah mempunyai bisnis, cuma satu deh, jangan pelit membagi ilmu,
karena semakin ilmu dibagi, maka semakin barokah juga. Mari berdiskusi di kolom
komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif
melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur.

Siapa sangka sebuah toko kecil berukuran 33 di kawasan Glodok Jakarta bisa berkembang
menjadi toko peralatan rumah tangga, teknis, dan furniture terbesar di Indonesia? Ini adalah
kisah sukses Kuncoro Wibowo, bos dari Ace Hardware Indonesia sekaligus orang terkaya ke 33
di Indonesia. Total kekayaan beliau mencapai 910 Juta Dollar, atau lebih dari 10 Trilliun Rupiah,
dan semuanya benar-benar dimulai dari Glodok. Dengan semakin meningkatnya jumlah
masyarakat kelas menengah di Indonesia yang juga pasar utama Ace Hardware, tidak aneh kalau
Kuncoro Wibowo akan terus melaju tinggi di daftar orang terkaya di Indonesia. Bagaimana cara
anak Glodok ini berhasil menguasai pasar Indonesia?
Anak Glodok

Jangan bayangkan Kuncoro Wibowo adalah anak juragan kaya di Glodok. Wong Jin, ayahnya,
hanya memiliki toko peralatan keras berukuran 33 meter. Namun, fase belajar Kuncoro
Wibowo tidak lama, ayahnya meninggal dan beliau harus berjibaku bersama saudara-saudaranya
untuk meneruskan tersebut. Beruntung, sejak kecil Kuncoro Wibowo dan saudaranya termasuk
pekerja keras. Menurut Alex Widjaja, sahabat dari Wong Jin sekaligus pemilik toko di kawasan
Glodok, anak-anak Wong Jin membantu ayahnya dengan rajin, bekerja sangat keras tiap harinya.
Tetangga-tetangga Wong Jin yang lain juga mengungkapkan keterkejutan yang sama, tidak ada
yang menyangka Grup Kawan Lama (GKL) dapat berkembang dari kios 33 menjadi toko
hardware terlengkap dan terbesar di Asia Tenggara.

Prinsip Sukses Kuncoro Wibowo

I want to be something different. Saya kalau sudah punya keinginan, harus dapat, ucap
Kuncoro Wibowo yang membantu ayahnya sejak masih SD. Beliau dan saudara laki-laki akan
membantu melayani toko, sedangkan saudara perempuan akan menjadi kasir. Prinsip Kuncoro
Wibowo adalah learning by practicing. Lakukan saja, apabila salah, tinggal diperbaiki. Kami
terus membuat kesalahan dan memperbaiki kesalahan tersebut sampai mandiri, sampai dilepas
oleh ayah, ujar Kuncoro Wibowo. Kematangan bisnis beliau terbentuk dengan natural atas
bimbingan ayahnya.

Disiplin dan kerja keras juga diterapkan sejak kecil. Ketika umur 17 tahun, Kuncoro Wibowo
sering diutus ke luar negeri untuk mencari produk-produk perkakas dan bernegosiasi sendiri agar
bisa menjadi agen produk tersebut. Istilahnya, dia benar-benar terjun sendiri sejak kecil,
merasakan kesempatan dan timing yang pas untuk menjual suatu produk luar negeri di Indonesia.
Pengembangan bisnis juga menjadi salah satu fokus utamanya. Ketika mendapatkan keuntungan,
beliau fokus untuk menginvestasikan keuntungan tersebut kembali ke bisnis, bukan untuk
kepentingan pribadi.

Kebanyakan toko hardware serupa di Indonesia hanyalah sekelas UKM, bukan korporasi besar
seperti Ace Hardware dan Index, dua brand utama yang dimiliki oleh GKL. Salah satu kunci lain
GKL adalah mereka hanya mau mendistribusikan merek-merek perkakas tiga besar dunia untuk
masing-masing kategori produk. Namun, meskipun hanya mengambil tiga merek untuk tiap
kategori produk, GKL memastikan bahwa variasi produk sangat lebar. Apa saja Anda bisa
dapatkan, dan dipastikan kualitas tinggi karena termasuk tiga besar dunia untuk produk tersebut.

Percaya Pada Orang Anda

Terakhir, Kuncoro Wibowo juga sangat percaya bahwa orang berkualitas akan membantu
kesuksesan bisnisnya. Beliau sangat percaya terhadap beberapa orang, contohnya Rudy Hartono
untuk mengembangkan Ace Hardware Indonesia di dunia retail, Tony Sartono sebagai jendral
pasukan penjualan (atau lebih resminya direktur marketing), dan Paulus Ong yang berhasil
membesarkan Index. Kuncoro Wibowo berterimakasih terhadap orang-orang dekatnya tersebut
karena membantu membesarkan Grup Kawan Lama.

Di antara daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes, barangkali Sandiaga Uno adalah
salah satu entrepreneur muda yang paling terkenal. Sandiaga memang pernah menjadi salah satu
petinggi Hipmi, himpunan pengusaha muda Indonesia sekaligus menjadi inspirasi bagi ribuan
anak muda yang sudah menjadi pebisnis di Indonesia. Berdasarkan data terakhir, kekayaan
Sandiaga Uno pendiri Saratoga Capital mencapai 460 Juta Dollar, atau kurang lebih dari 5
Trilliun Rupiah, menempatkan beliau menjadi orang terkaya di Indonesia peringkat 47.
Sebelum Sukses, Belajar Dari yang Terbaik

Sandiaga Uno tidak sertamerta menjadi pengusaha besar seperti sekarang. Bahkan, orang tua
beliau sebenarnya tidak terlalu suka kalau Sandiaga menjadi pengusaha. Sandiaga Uno dibekali
pendidikan luar biasa oleh orang tuanya, berkuliah di Wichita State University, Amerika. Pulang
dari Amerika, beliau bergabung di Bank Summa. Kebetulan, Bank Summa dimiliki oleh pendiri
Grup Astra sekaligus taipan bisnis terbaik di Indonesia waktu itu, William Soeryadjaja. Om
William, sapaan akrabnya, adalah guru bagi banyak sekali pebisnis terkaya di Indonesia saat ini,
termasuk Sandiaga Uno.

Seringkali, Om William memanggil Sandiaga Uno hanya untuk berdiskusi tentang bisnis sampai
berjam-jam. Om William menurunkan semua ilmu bisnisnya ke Sandiaga, termasuk kerasnya
dunia bisnis. Dari seringnya berbicara dengan Om William, diam-diam Sandiaga Uno jadi
tertarik untuk berbisnis. Sandiaga Uno kembali berangkat ke Amerika untuk kuliah lagi di
George Washington University. Mendadak, beliau harus menghadapi fase sulit. Bank Summa
milik Om William ditutup.

Bangkit dan Memulai Bisnis

Tutupnya Bank Summa membuat Sandiaga bekerja di perusahaan migas Kanada serta
perusahaan investasi Singapura. Kebetulan, kuliahnya juga mengambil pengelolaan investasi.
Bencana kembali terjadi, perusahaan tempatnya bekerja tutup. Sandiaga bingung bagaimana cara
bisa survive tanpa gaji bulanan. Akhirnya beliau mengajak teman dekatnya waktu SMA, Rosan
Roeslani mendirikan PT Recapital Advisors. Terakhir, hubungan dekatnya dengan Om William
membuatnya juga mengajak Edwin Soeryadjaja, anak Om William untuk bersama-sama
mendirikan Saratoga Investama. Perusahaan itu kini menjadi pemegang saham besar di Adaro
energy, perusahaan batu bara terbesar kedua di Indonesia.
Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, momen tersebut justru dimanfaatkan oleh Sandiaga
Uno untuk bangkit. Beliau berhasil meyakinkan banyak investor luar negeri agar mau
menyuntikkan dana ke tanah air. Saratoga banyak membeli perusahaan yang sudah hampir
bangkrut, memperbaikinya, dan menjual kembali ketika sudah stabil dan untung. Perlahan,
Sandiaga Uno, Rosan Roeslani, serta Edwin Soeryadjaja membesarkan Saratoga Capital
sekaligus pundi-pundi kekayaan pribadinya. Mulai dari Adaro, Mc Donald Indonesia, BTPN,
sampai Hotel Grand Kemang dibeli saat kondisi sedang buruk.

Kehidupan Pribadi dan Keluarga Tetap Penting

Di sela kesibukannya sebagai pebisnis, Sandiaga Uno terkenal juga sebagai penggemar olahraga.
Beliau menjaga badan dengan sering melakukan jogging serta bermain basket. Seringkali beliau
mengikuti even lari jarak jauh, selain untuk menjaga kesehatan, juga menambah relasi. Beliau
percaya bahwa badan yang sehat akan berguna bagi pebisnis, karena kita bisa mengambil
keputusan yang lebih baik. Selain itu, olahraga juga bisa menghindarkan diri dari sakit, yang
tentunya sangat merugikan dalam bisnis.

Sandiaga Uno juga seorang family man. Beliau mengakui, meskipun tidak suka jalan-jalan ke
mall, tetap menyempatkan diri setidaknya seminggu sekali untuk mengantarkan anak dan
keluarga jalan-jalan ke mall. Seandainya waktu ditambah menjadi 28 jam sehari, beliau ingin
menggunakan tambahan waktu untuk dihabiskan bersama keluarga. Untuk Sandiaga Uno,
bekerja keras dalam berbisnis juga sebenarnya ujung-ujungnya hanya untuk keluarga.

Kalau mau sukses dalam bisnis, harus 4C: cincay, cengli, cuan, dan chemistry

Trihatma Haliman Orang Terkaya di Indonesia nomor 48

Siapa yang tidak tahu Agung Podomoro Group? Tahun 2012-2013, sekitar 1/3 dari seluruh
apartment di Indonesia dibangun oleh grup property tersebut. Trihatma Haliman, generasi kedua
keluarga Haliman adalah orang dibalik kesuksesan Agung Podomoro Group. Seri orang terkaya
di Indonesia 2014 kali ini akan membahas tentang Trihatma Haliman, pemimpin utama Agung
Podomoro Group sekaligus orang terkaya di Indonesia nomor 48. Total kekayaan beliau
mencapai 450 Juta Dollar atau setara dengan sekitar 5,4 Trilliun Rupiah. Trihatma Haliman yang
kini berusia 61 tahun berbagi tentang prinsip bisnis dan kehidupannya untuk Sobat
Studentpreneur.
Bakat ahli property beliau turun dari ayahnya, Anton Haliman yang membangun perumahan
simprug dan Sunter Podomoro. Trihatma Haliman sempat berangkat ke Jerman untuk belajar
pada tahun 1970-1973 sampai akhirnya dipanggil kembali ayahnya untuk membantu di
Indonesia. Karena sudah berkecimpung di dunia property sejak muda, beliau belajar dengan
cepat dan berhasil mengembangkan Agung Podomoro menjadi grup property besar ketika beliau
sendiri yang memegangnya. Membangun 1/3 dari semua proyek apartment di Indonesia
membuat penghasilan Agung Podomoro sangat besar. Tahun lalu, mereka berhasil menghasilkan
4,68 Trilliun Rupiah dengan keuntungan bersih 2,08 Trilliun Rupiah.

Salah satu titik balik hebat dari Agung Podomoro dalam kepemimpinan Trihatma Haliman
adalah krisis ekonomi pada tahun 1998 dan 2008. Ketika pesaing property lain berguguran,
beliau justru masih bisa membangun berbagai proyek property. Beliau mengaku rahasianya
adalah tidak serakah. Ketika krisis terjadi pada tahun 1998 dan 2008, beliau tidak mau
membangun di luar kapasitas ekonomi Agung Podomoro. Beliau sangat berhati-hati dan bahkan
menghindari membangun dua proyek property besar secara bersamaan. Banyak perusahaan yang
hancur karena meminjam uang bank tanpa memikirkan kekuatan ekonomi apabila proyek
tersebut macet.

Trihatma Haliman juga tidak suka terlibat konflik. Beliau mempunyai prinsip living in harmony
dan peaceful mind. Ketika banyak orang teriak-teriak mengajak rebut, beliau biasanya cuek, tapi
tetap mencari teman yang mau mendukungnya. Beliau merasa apabila terlalu sering bertengkar,
energy akan habis sia-sia. Tips bisnis lain menurut beliau adalah kita harus belajar dari kegagal
menjadikannya pengalaman untuk maju ke depan. Sesuatu dibangun tidak pernah mudah dan
cepat, termasuk Agung Podomoro. Belajar dari orang lain itu perlu, tapi tidak boleh sampai
mengubah prinsip kita. Menghitung setiap resiko bisnis juga penting sebelum kita mengambil
keputusan.

Trihatma Haliman tidak terlalu suka melihat statistik dan teori bisnis yang terlalu ribet. Beliau
sangat mengandalkan common sense yang terbangun dari pengalaman puluhan tahunnya. Setiap
keputusan harus diambil menggunakan common sense. Satu hal yang selalu beliau tekankan
pada anak muda adalah disiplin. Beliau sadar bahwa anak muda, terutama di Indonesia, sering
kali tidak disiplin. Contoh mudahnya adalah berapa banyak orang yang kalau janji selalu molor,
dengan alasan maklum, jam Indonesia. Padahal, menurut beliau, disiplin termasuk salah satu
faktor paling penting dalam bisnis.

Terakhir, Trihatma Haliman juga membagikan prinsip bisnisnya hingga bisa sukses seperti
sekarang. Beliau mengemasnya menjadi 4C agar lebih mudah diingat dan dipraktekkan, yaitu
cincay, cengli, cuan, dan chemistry. Cincay dalam bahasa pergaulan berarti enak sama enak dan
mudah diajak bekerjasama. Kita harus menciptakan suasana enak sama enak atau win-win
solution ke semua orang, pelanggan, partner kita, dan tidak pernah mempersulit mereka. Cengli
artinya masuk akal, adil, jujur, dan bisa dipercaya. Seperti yang beliau sempat tekankan, dalam
bisnis, semua soal common sense. Semua keputusan diambil dengan cengli sehingga bisa
dipercaya orang lain. Cuan berarti untung, karena bisnis juga harus bisa memberikan keuntungan
pada kita. Terakhir, chemistry artinya menjaga hubungan baik dengan semua orang yang punya
hubungan dengan perusahaan.

Sobat Studentpreneur, sudahkah Anda mempraktekkan 4C dalam bisnis Anda? Baca juga kisah
orang terkaya di Indonesia nomor 49 dengan total kekayaan 4 Trilliun Rupiah, Arifin Panigoro.

Halo Sobat Studentpreneur!! Kita tiba di seri ketiga dari 40 seri orang terkaya di Indonesia. Jujur
saya selaku Editor-In-Chief Majalah Studentpreneur sangat ingin menulis seri ketiga yang akan
membahas tentang Bapak Sudhamek ini. Dari 40 orang terkaya di Indonesia, saya hanya pernah
bertemu dengan dua orang, yaitu Bapak Ciputra (atau biasa saya panggil dengan Engkong Ci)
serta Bapak Sudhamek. Bedanya, kalau Engkong Ci berperan sebagai inspirator entrepreneurship
nomor satu bagi saya, maka Bapak Sudhamek ini adalah inspirator untuk berbuat baik dalam
bisnis serta mencintai Negara bagi saya. Masih segar dalam ingatan saya ketika suatu hari saya
berdebat dengan salah seorang Vice President Kauffman Foundation (tidak enak kalau sampai
sebut nama), Pak Sudhamek membela pendapat saya. Beliau setuju dengan saya bahwa seorang
entrepreneur harus mempunyai mimpi besar, berbuat baik, serta bertindak nasionalis untuk
negaranya.
Beliau bernama lengkap Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto, lahir di pada tanggal 20 Maret
1956 di Rembang, Jawa Tengah. Pak Sudhamek memulai pendidikannya dengan sangat lambat,
nyaris tidak naik kelas ketika SD. Beliau termasuk anak yang sering di-bully sehingga tidak
maksimal dalam belajar. Namun ketika menyadari bahwa nasib ada di tangannya sendiri, beliau
bangkit dan bahkan menyelesaikan kuliah ganda di Universitas Satya Wacana. Beliau lulus
dengan nilai yang sangat baik di jurusan ekonomi pada tahun 1981 dan jurusan hukum pada
tahun 1982.

Petualangan Pak Sudhamek dimulai ketika dia lulus dari Satya Wacana. Meskipun lahir di
keluarga pengusaha pengolahan kacang kulit yang setidaknya di pasar lokal sudah cukup
terkenal, beliau malah memilih jalan terjal dengan bekerja di luar dan memulai dari sangat awal.
Beliau bergabung dengan Gudang Garam, sebuah perusahaan rokok besar di Indonesia untuk
mendapatkan ilmu dan pengalaman yang nantinya akan sangat berguna di perusahaannya kelak.
Bekerja keras ditambah cepatnya Pak Sudhamek menimba ilmu, dalam waktu 8 tahun beliau
sudah dipercaya untuk menjadi Presiden Direktur di PT. Trias Santosa Tbk, anak perusahaan
Gudang Garam.

Merasa petualangannya di Gudang Garam sudah cukup, beliau memutuskan untuk pindah ke
Djuhar Group dan bertindak sebagai Executive Director. Beliau juga sempat menjabat sebagai
wakil presiden di PT. Posnesia Stainless Steel. Barulah pada tahun 1994 Pak Sudhamek
memutuskan kembali membantu keluarganya di Tudung Group (cikal bakal GarudaFood).
Almarhum Bapak Darmo Putro yang merupakan ayah Pak Sudhamek selalu mengatakan bahwa
biarpun kecil, jadilah tuanmu sendiri dalam hidup ini.
Beliau menekankan pentingnya kultur dalam membangun GarudaFood. Kalau perusahaan itu
mempunyai kultur yang baik, maka sebuah perusahaan akan berperforma baik pula. Dalam
sebuah kesempatan berbincang dengan beliau, Pak Sudhamek juga selalu menekankan
pentingnya membangun aspek spiritual dalam perusahaan. Moralitas karyawan yang baik akan
memberikan hasil yang baik pula untuk perusahaan. Beliau berpendapat bahwa manusia
merupakan pemegang peran terbesar dalam segala proses bisnis. Seorang pemimpin hebat harus
mampu menyentuh aspek manusia semua orang yang dipimpinnya dengan cerdas dan arif.
Dengan kemampuan spiritual yang ditambahkan dengan kompetensi, maka perusahaan akan
menjadi lebih dinamis dalam bertumbuh.

Selain faktor SDM, beliau juga berhasil memodernkan GarudaFood menggunakan semua
pengalaman kerja sebelumnya. Contoh inovasi yang beliau tekankan adalah keberhasilan
GarudaFood mendirikan perusahaan distribusi. Kini GarudaFood bukan hanya perusahaan
makanan, namun juga distribusi produk makanan. Dari dulunya hanya fokus dalam produk
kacang, kini telah menmghasilkan 200 produk makanan dan minuman. Brand utama yang
dibangun adalah Kacang Garuda dan Gery. Pada puncaknya, GarudaFood juga menjalin
kerjasama dengan brand besar dari Jepang, Suntory.

Kini, dengan besarnya GarudaFood, Pak Sudhamek merasa sudah saatnya bagi beliau untuk
pensiun. Beliau merasa bahwa sinar matahari pemimpin baru GarudaFood bisa tertutup apabila
beliau masih aktif. Dalam sebuah proses suksesi yang berhasil, beliau menyerahkan posisi
sebagai CEO GarudaFood pada Harianto Atmadja. Kini Pak Sudhamek yang telah berusia 56
tahun memilih untuk menjadi mentor GarudaFood, terutama dalam menjaga budaya spiritual dan
inovasi. Berdasarkan data Majalah Forbes, Pak Sudhamek berada di posisi ke 38 orang terkaya di
Indonesia dengan total kekayaan mencapai 760 juta dollar atau 7,6 Trilliun Rupiah.

What we must learn from Mr. Sudhamek? Well, saya pribadi belajar tentang makna pentingnya
menjaga budaya perusahaan dan menjadi pribadi yang lebih religius. Di awal karir, selalu
memilih mana yang bisa memberikan anda pengalaman lebih, jangan terlalu berfokus pada uang
dahulu. Percayalah bahwa pengalaman tersebut akan sangat berguna kedepannya. Terakhir, ini
pendapat pribadi saya. Pak Sudhamek sangat humble!! Ingatlah untuk terus bersikap sederhana
meskipun anda sukses. Nah, bagaimana dengan anda, Sobat Studentpreneur?

*Seri ini adalah seri ketiga dari 40 seri orang terkaya di Indonesia. Baca seri keempat tentang
Husain Djojonegoro pemilik ABC dan Orang Tua Group Disini! Atau baca seri kedua tentang
Hashim Djojohadikusumo, orang terkaya ke 39 di Indonesia disini!

Dengan pusat ekonomi yang berada di Pulau Jawa, kita tidak akan menemukan banyak nama
dalam jajaran orang terkaya di Indonesia yang berasal dari Indonesia Timur. Selain mantan wakil
presiden Jusuf Kalla dengan Kalla Group-nya, ada satu lagi nama yang bahkan secara kekayaan
mengalahkan Jusuf Kalla. Beliau adalah Aksa Mahmud, pendiri Bosowa Group, pemilik merk
semen Bosowa dan Holcim, sang raja semen Indonesia. Berdasarkan Majalah Forbes, Aksa
Mahmud menempati peringkat ke 34 dalam jajaran orang terkaya di Indonesia, dengan total
kekayaan 820 Juta Dollar, atau senilai dengan 8,2 Trilliun Rupiah.
Bosowa Group tumbuh dari produsen semen menjadi korporasi raksasa yang menjalankan
berbagai bisnis mulai dari jasa keuangan sampai otomotif. Semen Bosowa dan Semen Holcim
tidak diragukan lagi menjadi salah satu pilihan semen utama di Indonesia, sementara jasa
keuangan Bosowa Multfinance menjadi salah satu favorit di Indonesia Timur. Untuk otomotif,
Bosowa Group bersaing ketat dengan Kalla Group, memegang lisensi penjualan merek otomotif
terkenal di Indonesia Timur, ditambah ekspansi perusahaan taksi di Surabaya dan juga rental
mobil. Terakhir, Bosowa Group juga mengembangkan usaha ke bidang energi, dengan membuat
terminal gas di Makassar serta PLTU Jeneponto, dengan nilai investasi lebih dari 3 Trilliun
Rupiah.
Meskipun sangat sukses dengan usahanya, Aksa Mahmud ternyata tidak berasal dari keluarga
pengusaha. Ayahnya adalah petani biasa, setiap hari menjual hasil tani ke kota untuk menghidupi
keluarga. Aksa Mahmud kecil mulai belajar bertransaksi dari sana. Kalau bulan puasa tiba, ketika
masih berada di Sekolah Dasar (SD), beliau mulai mencoba menjual berbagai macam takjil,
mulai dari berbagai kudapan ringan, kurma, hingga berbagai jenis es. Persentuhan yang dini
terhadap bisnis membuat beliau menekankan diri untuk selalu ingin mendapatkan uang dari
usaha kerasnya, dan tidak heran, naluri dan minat bisnisnya tumbuh dengan cepat.
Prinsip dasar bisnis menurut Aksa Mahmud hanya ada tiga. Apabila seorang pengusaha mampu
menangani tiga kondisi dasar bisnis ini, maka besar kemungkinan dia akan berhasil di bisnis.
Pertama, ketika kita mempunyai pembeli, namun kita tidak mempunyai barang. Pengusaha yang
kakap akan berusaha mencari barang untuk pembelinya, sesulit apapun barang tersebut
didapatkan. Kedua, kalau seorang pengusaha dihadapkan pada kondisi mempunyai barang
namun tidak mempunyai pembeli. Kalau dibiarkan begitu saja, akan banyak stok mati dan uang
bisnis tidak berputar dengan sehat. Terakhir, seorang pengusaha harus tetap berhasil ketika dia
mempunyai barang, namun tidak mempunyai uang sama sekali. Kondisi cash habis dalam bisnis
kecil sering terjadi, namun yang membedakan antara pebisnis sukses dan yang gagal adalah cara
mereka menyikapinya.
Regenerasi dalam perusahaan juga terus dipikirkan dan disiapkan dengan matang oleh beliau.
Dengan usia yang mendekati 70 tahun, dan kesibukannya di dunia politik, kini Bosowa Group
telah ditangani langsung oleh anak sulung beliau, Erwin Aksa. Karena menempuh pendidikan di
Amerika lebih tepatnya University of Pittsburgh, Erwin Aksa memberikan perubahan budaya
yang cukup mencolok dibandingkan ketika Aksa Mahmud memimpinnya sendiri. Pada awalnya,
perubahan budaya ini sempat membuat Bosowa Group goyah, namun kini telah menunjukkan
tren membaik dan terus fokus pada tiga core business mereka, semen, otomotif, dan jasa
keuangan.

Aksa Mahmud juga sangat percaya terhadap kekuatan mimpi. Ketika mendapatkan kesempatan
untuk memberikan kuliah umum di Politeknik Bosowa Makassar, beliau menekankan pentingnya
anak muda untuk berani bermimpi besar. Menurut beliau, tidak akan ada orang hebat jika tidak
ada mimpi besar, tidak ada orang hebat jika tidak ada kedisiplinan, dan tidak ada orang hebat jika
tidak ada keberanian. Apabila seorang anak muda ingin menjadi orang hebat, maka mimpi besar,
kedisiplinan, dan keberanian adalah tiga syarat utama yang harus dimiliki.
Nah Sobat Studentpreneur, bagaimana menurut Anda tentang prinsip-prinsip Aksa Mahmud
ini? Baca juga kisah orang terkaya ke 35 di Indonesia sekaligus bos dari Barito Pacific, Prajogo
Pangestu disini!

Lahir dengan nama Phang Djoen Phen, atau dalam bahasa mandarin berarti burung besar
terbang tinggi menguak awan mendung, Prajogo Pangestu benar-benar berhasil terbang tinggi
dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Menurut Majalah Forbes, beliau adalah orang terkaya
ke 35 di Indonesia dengan total kekayaan 800 Juta Dollar atau 8 trilliun rupiah. Saat ini Prajogo
Pangestu terkenal sebagai pemilik Barito Pacific, perusahaan petrochemical, pertambangan dan
energy setelah sebelumnya juga terkenal sebagai raja kayu Indonesia.

Ternyata, Prajogo Pangestu tidak terlahir di keluarga yang kaya. Justru, saking miskinnya
seorang pekerja getah karet dan tukang jahit di Pasar Sungai Betung, Phang Siu On (nama ayah
Prajogo), membuat Prajogo kecil hanya menyelesaikan pendidikannya sampai SMP di Nan Hua,
sekolah berbahasa mandarin Singkawang. Prajogo kecil sempat merantau ke Jakarta sebelum
akhirnya kembali ke Singkawang dan menjadi supir angkutan kota Singkawang-Pontianak.
Pekerjaan itu membuatnya kenal dengan Bong Sun On (Burhan Uray), orang Malaysia yang
berada di Indonesia, orang yang akan mengubah hidup Prajogo Pangestu selamanya.

Singkat kata, pada tahun 1969 Prajogo bekerja di PT. Djajanti Group milik Bong Sun On. Beliau
ditugaskan untuk mendapatkan HPH (hak khusus yang membuat Anda boleh mengolah hutan) di
Kalimantan Tengah. Karena pekerjaannya selalu memuaskan, Bong Sun On mempromosikan
Prajogo Pangestu menjadi General Manager di perusahaannya yang lain, PT. Nusantara Plywood
yang terletak di Surabaya. Namun tidak lama, Prajogo Pangestu memberanikan diri membeli
sebuah perusahaan kecil CV Pacific Lumber dengan menggunakan uang pinjaman dari Bank
BRI. Sekali lagi, hidupnya berubah.

Pacific Lumber berganti nama menjadi Barito Pacific dan berhasil mengolah 5,5 juta hektar
hutan di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Maluku, dan Sumatra Selatan. Seorang raja
kayu gelondongan baru telah lahir di Indonesia. Beliau juga dikenal dekat dengan Presiden
Indonesia waktu itu, Soeharto. Barito Pacific sempat goyah ketika pada tahun 1980 pemerintah
mengeluarkan larangan ekspor kayu gelondongan. Tidak kurang akal, Prajogo Pangestu meminta
pinjaman 150 Juta Franc pada Bank di Prancis dan membangun perusahaan pengolahan kayu,
cikal bakal Barito Pacific Timber.

Sejak itu, hubungan Prajogo Pangestu dengan keluarga Cendana semakin dekat. Beliau bahkan
mengajak putri tertua Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana atau yang lebih dikenal dengan Mbak
Tutut untuk mendirikan banyak perusahaan di Sumatera. Bahkan, Barito Pacific Timber saat itu
sampai mempunyai 20 anak perusahaan! Tidak hanya berkolaborasi dengan Mbak Tutut, Prajogo
Pangestu juga bekerjasama dengan Bambang Trihatmodjo, anak Soeharto lainnya, untuk
mendirikan berbagai perusahaan dan Bank pada tahun 90an.

Prajogo Pangestu tidak berhenti meskipun berhasil berkolaborasi dengan anak presiden. Beliau
juga berkolaborasi dengan pebisnis sukses Singapura, Kwok Brothers, dan bersama-sama
berinvestasi di Pulau Sentosa yang kini menjadi destinasi wisata nomor 1 Singapura. Beliau juga
membeli saham PT Astra Internasional yang ketika itu mendatangkan jutaan kendaraan bermotor
ke Indonesia. Akhir dekade 90an, Prajogo Pangestu mempunyai lebih dari 120 perusahaan yang
menggarap sector non kayu.

Terakhir, yang paling sensasional, Prajogo Pangestu berhasil meyakinkan DBS Singapura untuk
meminjam uang 2 Milliar Dollar atau 20 Trilliun Rupiah dan menggunakannya untuk membeli
70% saham Chandra Asri Petrochemical Center senilai 1,05 Milliar Dollar atau 10,5 Trilliun
Rupiah. Chandra Asri adalah perusahaan Petrochemical yang sangat disegani di Asia. Akuisisi ini
menguatkan posisi Prajogo Pangestu sebagai salah satu macan bisnis Indonesia.
Banyak hal yang dapat kita pelajari dari seorang Prajogo Pangestu. Seperti biasa, Saya akan
meringkasnya menjadi 3 pelajaran utama. Pertama, jangan pernah menyerah dengan keadaan
Anda. Prajogo Pangestu, dan beberapa orang sukses lain yang Saya kenal, kebanyakan justru
berasal dari keluarga yang miskin. Mereka bekerja sangat keras untuk mengubah jalur
kehidupan. Kita yang cukup beruntung masih bisa makan tiap hari, tentu tidak boleh kalah
semangat dengan mereka. Kedua, jadilah orang yang menyenangkan dan mengenal banyak
orang, terutama orang penting. Dua momen yang mengubah hidup Prajogo adalah ketika beliau
mengenal Bong Sung On dan keluarga Cendana. Seandainya Prajogo adalah seorang yang
pemalu, tentunya beliau hanya akan berakhir menjadi supir angkutan Singkawang-Pontianak
seumur hidupnya. Pelajaran ketiga sekaligus terakhir, adalah jangan segan untuk berkolaborasi
dengan siapapun untuk mengembangkan bisnis Anda. Kolaborasi Prajogo tidak hanya dengan
orang Indonesia, bahkan dengan Bank Prancis dan pebisnis dari Singapura. Dengan kolaborasi
bisnis, maka perusahaan Anda bisa berkembang dengan sangat cepat.

Bagi orang Surabaya, atau orang yang pernah mengunjungi Surabaya, saya berani jamin kalau
pasti pernah juga mengunjungi Tunjungan Plaza. Mall legendaris dan terbesar di Surabaya
bahkan Asia Tenggara ini didirikan oleh Alexander Tedja pada tahun 1986. Kini, Alexander Tedja
merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan 790 Juta Dollar atau
senilai 7,9 Trilliun Rupiah. Menurut Majalah Forbes, Alexander Tedja adalah orang terkaya
nomor 36 di Indonesia.
Sebenarnya, Alexander jarang sekali bersentuhan dengan pers dan media. Dia hanya muncul
sesekali di media untuk mengumumkan proyek prestisius baru atau ketika anaknya menikah.
Ternyata, selain Tunjungan Plaza, beliau juga membangun Menara Mandiri pada tahun 1991,
Pakuwon City pada tahun 1994, serta Sheraton Surabaya Hotel dan Tower pada tahun 1996.
Bahkan, Tunjungan Plaza 1-4 berhasil menjadi superblock perbelanjaan pertama di Indonesia.
Pada eranya, Tunjungan Plaza sempat menjadi pusat perbelanjaan terbesar di Asia Tenggara.
Praktis, Pakuwon Group berhasil menguasai jaringan perbelanjaan di Surabaya serta jaringan
perumahan elit di daerah timur dan barat Surabaya.

Tidak puas hanya menjadi raja properti di Surabaya, Alexander Tedja meluaskan bisnis
propertinya ke Jakarta. Beliau mengembangkan superblock Gandaria City serta Kota
Kasablanka. Khusus untuk proyek Kota Kasablanka, beliau sangat yakin dengan prospeknya
mengingat lokasinya yang berada di daerah perluasan Rasuna Said, Kuningan, yang juga
termasuk central business district (CBD) Jakarta. Strategi beliau adalah mencari tanah yang lebih
murah di sekitar pusat Rasuna Said, dan bertekad membuat center of growth yang baru.
Logikanya, dengan penuhnya daerah CBD di Jakarta, maka perkembangan pusat baru tidak akan
jauh-jauh dari lokasi CBD yang asli. Ketika itu terjadi, Pakuwon Group memastikan bahwa
mereka telah menjadi yang terdepan.
Kemampuan Alexander Tedja dalam mengendus lokasi strategis dengan harga murah ini telah
terbukti dari awal karirnya. Salah satu tips bisnis properti yang didapatkan dari beliau adalah
pentingnya mendapatkan lokasi yang tepat. Ketika mulai membeli tanah untuk Tunjungan Plaza
pada tahun 1982 pun, beliau membelinya dengan harga yang relatif murah. Dengan kerja keras,
perusahaan pemilik Tunjungan Plaza, PT Pakuwon Jati Tbk berhasil melakukan IPO (Initial
Public Offering) atau penawaran saham ke public pada tahun 1989. Sejak itu, beliau jadi lebih
mudah dalam mendapatkan pendanaan, namun tetap menjaga naluri mendapatkan tanah murah
namun strategis dalam proyek Gandaria City dan Kota Kasablanka.

Alexander Tedja juga secara agresif melebarkan bisnisnya dan membuat jaringan yang kuat
dengan berbagai orang penting baik di Surabaya maupun Indonesia. Beliau terkenal dekat
dengan pihak pemerintahan. Selain itu, pernikahan putrinya Irene Tedja dengan Prajna Murdaya
yang merupakan anak dari Murdaya Poo telah memberinya jaringan yang sangat luas. Saat ini,
Murdaya Poo tercatat sebagai orang terkaya ke 19 di Indonesia dengan total kekayaan mencapai
15 Trilliun Rupiah. Selain Irene, anak-anak Alexander yang lain juga menikah dengan anak-anak
dari konglomerat di Indonesia.
Ketika diwawancarai oleh Hilda Alexander dalam sebuah kesempatan, Alexander Tedja
mengungkapkan bahwa potensi pertumbuhan bisnis properti di Indonesia bisa mencapai 30%
per-tahunnya. Menurut beliau, masih banyak pasar yang bisa digarap oleh pebisnis muda yang
tertarik dalam bidang properti. Alexander Tedja bahkan memberikan tips bisnis properti yang
menarik mengenai cara sederhana beliau mendanai proyeknya. Dalam industri properti, uang
harus berputar secara cepat dan aman. Kalau bisa, 40% dari proyek didanai oleh pre-sales
(penjualan awal sebelum properti dibangun) yang didapatkan, 30% dari bank, dan 30% baru
modal internal perusahaan.

Nah Sobat Studentpreneur, apa yang harus kita pelajari dari Alexander Tedja dalam bisnis
properti? Saya mengambil tiga kesimpulan utama. Pertama, kita harus peka dan terus mencari
tanah dengan lokasi yang strategis namun harga masih miring. Selain Alexander Tedja, Pak
Ciputra juga terkenal dengan ketajamannya dalam mencari tanah murah namun bernilai tinggi di
kemudian hari. Kedua, jangan pernah mendanai sebuah proyek dengan 100% biaya sendiri.
Selalu ingat prinsip 40-30-30 yang diajarkan oleh Alexander Tedja, 40% pre-sales dari
pelanggan, 30% dari bank, dan 30% baru modal sendiri. Ketiga, jangan pernah berhenti
membangun jaringan meskipun anda sudah besar sekalipun. Membangun jaringan bisa dengan
berbagai macam cara, termasuk menikahkan anak seperti yang dilakukan oleh Alexander Tedja.
Pelajaran apa yang kalian petik, Sobat Studentpreneur?

Saya cukup yakin kalau di Sobat Studentpreneur pasti pernah atau malah sering menggunakan
produk-produk dari ABC Group dan Orang Tua Group. Mulai dari baterai ABC, minuman seperti
Nu Green Tea dan kratingdaeng, sampai snack ringan seperti wafer Tango. Kalau ingin
disebutkan detailnya, saya berani jamin banyak sekali produk-produk ABC dan Orang Tua
Group yang kita konsumsi dan gunakan sehari-hari. Tanpa perlu disebutkan lagi, gambaran tadi
bisa sedikit menjelaskan seberapa besar pengaruh dari ABC dan Orang Tua Group. Nah Sobat
Studentpreneur, siapakah sebenarnya sosok dibalik kesuksesan group konglomerasi besar ini?
Beliau adalah Husain Djojonegoro, orang terkaya di Indonesia nomor 37 versi Majalah Forbes.
Dengan mengguritanya jaringan bisnis ABC dan Orang Tua Group, beliau tercatat mempunyai
kekayaan sebesar 780 Juta Dollar atau sekitar 7,8 Trilliun Rupiah! Jumlah yang tidak bisa
dianggap remeh, bukan? Tidak hanya dari total kekayaan, pengaruh dari Husain Djojonegoro
sangat besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Bayangkan apabila sehari saja anda tidak
bisa memakai produk dari ABC dan Orang Tua Group, bisa dijamin hidup anda akan menjadi
kacau.

Lahir pada tahun 1949, Husain Djojonegoro ketika berusia 15 tahun telah bekerja sebagai
salesman untuk perusahaan ayahnya. Bekerja sangat baik, beliau resmi diangkat menjadi direktur
ABC di tahun 1968, saat itu beliau masih berusia 19 tahun. Masih sangat muda, beliau benar-
benar menjalankan perusahaan peninggalan orang tua dan pamannya tersebut dengan energy
tinggi. Meskipun awalnya perusahaan tersebut adalah perusahaan yang menjual anggur
kesehatan, prospek besar dalam industri baterai membuat perusahaan melakukan perubahan.

Kemudian di tahun 1975, Husain Djojonegoro telah berhasil membuat ABC menguasai pasar
baterai Indonesia. Beliau pun mulai melirik industry consumer goods. Dimulai dengan produk
keperluan toilet seperti sikat gigi dan pasta gigi merek Formula. Berbagai produk makanan
kaleng juga diluncurkan pada tahun 1978. Salah satu produk consumer goods yang berhasil
menarik hati masyarakat adalah bisnis saus dan sirup, yang apabila ditotal omzet tahunannya
mencapai trilliunan rupiah. Sobat Studentpreneur bisa cermati untuk kasus saus, hampir semua
saus di restoran Indonesia menggunakan merk milik ABC.

Tidak hanya melayani pasar lokal, Husain Djojonegoro juga merambah pasar ekspor. Core
business dari ABC masih produk baterai, dan mereka berhasil mengekspor baterai ABC ke lebih
dari 50 negara, dengan berbagai merk yang berbeda. Group ABC juga melayani permintaan
produksi dari luar negeri dengan sistem tol manufacturing, atau memproduksi dengan nama
merek sesuai permintaan mitranya di luar negeri. Pasar ekspor menurut data Majalah Swa, telah
menyumbangkan sekitar 40% pendapatan baterai ABC.
Kehebatan dari konglomerasi ABC dan Orang Tua Group adalah produknya yang mempunyai
variasi sangat banyak dan memasuki hampir semua industri consumer good. Hal ini
menyebabkan mereka tidak bergantung pada 1-2 merek saja. Apabila ada sebuah merek yang
berperforma buruk, kerugian dari merek tersebut masih bisa ditutupi oleh keuntungan merek
yang berjalan sukses. Dengan portfolio produk sangat besar, tentunya posisi konglomerasi milik
Husain Djojonegoro ini sangat vital dalam mempengaruhi konsumen mereka di Indonesia
ataupun luar negeri.

Nah Sobat Studentpreneur, apa yang bisa kita pelajari dari Husain Djojonegoro? Pertama-tama
adalah kehebatan beliau memulai untuk bekerja di usia yang sangat muda. Ketika kita di usia 15
tahun masih sibuk bermain dengan teman, beliau sudah menjadi salesman. Ketika di usia 19 kita
hanya sibuk berpacaran, beliau sudah menjadi direktur sebuah perusahaan. Memulai di usia yang
sangat muda juga tidak ada salahnya. Hal kedua yang bisa kita pelajari adalah selalu
menyediakan plan B atau rencana cadangan. Ketika rencana utama gagal, masih ada rencana
cadangan yang akan menyelamatkan kita.

Bagaimana menurut anda Sobat Studentpreneur? Pelajaran apa yang anda petik?

*Seri ini adalah seri keempat dari 40 seri orang terkaya di Indonesia. Baca seri ketiga tentang
Sudhamek AWS pemilik GarudaFood Disini!

Selain mempunyai Alexander Tedja sebagai orang terkaya ke 44 di Indonesia, Surabaya juga
menyumbangkan satu lagi nama terkenal di jajaran orang terkaya Indonesia. Beliau adalah
Handojo Santosa, orang terkaya di Indonesia peringkat ke 40 dengan total kekayaan 750 Juta
Dollar atau sekitar 9 Trilliun Rupiah dengan kurs sekarang. Handojo Santosa adalah generasi
kedua dari salah satu perusahaan pakan ternak terbesar di Indonesia, Japfa Comfeed. Beliau
mempunyai pengalaman yang luar biasa dan wajib kita pelajari.
Foto: Japfa Comfeed Milik Handojo Santosa

Japfa Comfeed tidak serta merta merupakan perusahaan besar. Meskipun ayahnya, Teguh
Santosa, sudah mendirikan perusahaan tersebut, Handojo Santosa justru tidak langsung
meneruskan bisnis ayahnya. Justru, Handojo muda merintis karir dari bawah bersama perusahaan
minyak kelapa Nilam dari Surabaya. Pada tahun 1986, ketika masih berusia 22 tahun, beliau
sudah diangkat menjadi manajer di Nilam. Karirnya terus membaik karena kecemerlangan
beliau, bahkan akhirnya diangkat menjadi wakil direktur utama Nilam pada tahun 1989 atau
ketika masih berusia 25 tahun. Tidak banyak bukan yang sudah meniti karir perusahaan setinggi
itu di usia 20an? Tidak berhenti di sana, akhirnya Handojo Santosa naik menjadi direktur utama
pada tahun 1997 atau ketika berusia 33 tahun.

Di satu sisi, Teguh Santosa, ayah dari Handojo Santosa, menyerahkan Ometraco Group, atau
cikal bakal Comfeed Indonesia ke Handojo di tahun 1998, atau bertepatan dengan krisis
ekonomi. Meskipun waktu itu masih berusia 34 tahun, Handojo Santosa berhasil mengatasi
tekanan dengan menyatukan seluruh stakeholder bisnisnya, meyakinkan semua orang bahwa
Ometraco Group bisa memberi kerjasama yang menguntungkan. Berbekal pengalaman dari
pekerjaan sebelumnya, Handojo Santosa berhasil selamat dari krisis ekonomi dan bahkan
membawa Ometraco Group yang akhirnya menjadi Japfa Comfeed Indonesia tumbuh semakin
besar dan cepat.

Keberhasilan manajemen Handojo Santosa terlihat dari tingkat pertumbuhan pendapatan yang
naik sekitar 21% tiap tahunnya. Puncaknya, beliau mendapatkan anugerah sebagai CEO of The
Year dari majalah Bisnis Indonesia, yang mempunyai tema tumbuh di antara ketidakpastian.
Meskipun harus melalui beberapa krisis ekonomi, Comfeed Indonesia bisa tumbuh sangat stabil
tiap tahunnya.

Sebenarnya, apa kunci sukses dari Handojo Santosa? Beliau terkenal sebagai orang dengan
kepribadian sangat bijak, lebih sering mendengar daripada berbicara, serta mau menerima
pendapat, saran, bahkan kritik dari orang lain. Beliau juga sangat terbuka, suka sekali
bekerjasama dengan orang lain. Sifat dasar ini membuat beliau berhasil merangkul semua
stakeholder dalam bisnisnya, mulai dari pemegang saham, karyawan, sampai pelanggan.
Keberhasilan merangkul semua stakeholder tersebut yang membuatnya terus konsisten tumbuh
meskipun berada dalam kondisi bisnis yang tidak menentu karena krisis ekonomi.

Nah Sobat Studentpreneur, hal lain apakah yang kalian pelajari dari Handojo Santosa? Dukung
Studentpreneur dengan mengikuti kami di facebook dan twitter.

Ada beberapa nama baru yang berhasil masuk 50 besar orang terkaya di Indonesia versi majalah
Forbes. Salah satunya adalah The Nin King, bos dari Argo Manunggal Group yang mempunyai
kekayaan sebesar 650 Juta Dollar atau kurang lebih 7 Trilliun Rupiah, menempati posisi nomor
45 di daftar orang terkaya di Indonesia. Berbeda dengan Sandiaga Uno, profil orang terkaya yang
kita bahas sebelumnya, The Nin King hampir tidak pernah diliput oleh media. Beliau memang
termasuk salah satu pengusaha yang tidak banyak bicara di depan publik, namun kiprahnya terus
membaik.

Ayah The Nin King asli dari Fujian, China, bermigrasi ke Bandung pada tahun 1910an. The Nin
King lahir di Bandung pada tahun 1931, sampai akhirnya bersama ayahnya pindah dan
mendirikan toko tekstil di Jakarta sekitar tahun 1938. Kiprah bisnis The Nin King memang bisa
dibilang dimulai dari usia yang sangat muda, 17 tahun. Beliau belajar bisnis dari ayahnya,
sampai akhirnya mencintai dan tertarik di dunia bisnis. Pada tahun 1961, atau ketika usianya 30
tahun, The Nin King memberanikan diri membangun pabrik tekstil pertamanya.
Usaha pabrik pertama ini berjalan sangat lancar, hampir menguasai semua pulau Jawa untuk
kategori produksi tekstil, benang, kain, sleeping bag, hingga tenda. Karena merasa sudah
menguasai Pulau Jawa, beliau mendirikan PT Argo Pantes, cikal bakal Argo Manunggal Group
pada tahun 1977. Begitu lancarnya bisnis ini membuat Argo Pantes mampu menembus pasar
saham tahun 1999. Tidak hanya puas di tekstil, The Nin King mengembangkan bisnisnya di
bidang real estate, baja, ungags, asuransi, sampai konstruksi industry. Beliau berhasil
memberikan pekerjaan pada 25 ribu orang melalui bisnis-bisnisnya.

Namun, perjalanan bisnis beliau tidak selalu lancar. Pada medio 1997 dan 1998, Indonesia
terkena dampak krisis moneter. Bagi perusahaan Indonesia yang mempunyai utang dalam bentuk
dollar, terkena dampaknya. The Nin King yang memiliki Bank Danahutama terkena imbasnya.
Danahutama ditutup pada tahun 1994. The Nin King tidak patah arang, perlahan beliau
membangun ulang bisnisnya, melakukan restrukturisasi besar-besaran pada bisnis tekstil, serta
akhirnya berhasil membayar lunas utangnya pada tahun 2004.

Ketika ditanya mengenai apa hal yang beliau pelajari ketika terkena krisis moneter, The Nin
King berkata, Ke depan, kita harus lebih berhati-hati dan lebih berhati-hati. Krisis moneter
memang tidak membuatnya bangkrut, namun malah berhasil mempengaruhi caranya
menjalankan bisnis, lebih perhitungan dan berhati-hati. Kini, menurut Bloomberg, The Nin King
mendapatkan kenaikan kekayaan yang luar biasa setelah PT Alam Sutera Realty membangun
kota mandiri di Jakarta Barat, dengan 30 cluster dan 500 rumah tiap cluster. Belum lagi saham
besar di PT Bekasi Fajar Industrial Estate, mengontrol kawasan industry terbesar di Indonesia
bersama perusahaan Jepang. Kenaikan harga saham dua perusahaan tersebut yang berhasil
mengatarkan The Nin King masuk 50 besar orang terkaya di Indonesia tahun ini.

Seri orang terkaya di Indonesia 2014 kali ini akan membahas tentang profil Arifin Panigoro, bos
Medco sekaligus orang terkaya ke 49 di Indonesia dengan total kekayaan yang diperkirakan
sekitar 400 Juta Dollar atau lebih dari 4 Trilliun Rupiah. Buat Sobat Studentpreneur yang
menyukai sepakbola, nama Arifin Panigoro juga pasti tidak asing. Ya, beliau adalah penggagas
IPL untuk menjadi liga saingan ISL sehingga menyadarkan PSSI tentang sepakbola yang lebih
professional. Meskipun IPL akhirnya dibubarkan oleh PSSI, ada kabar bahwa PSSI telah
menerima sumbangan sebesar 40 Juta Dollar atau lebih dari 400 Milliar Rupiah dari konsorsium
pengusaha yang dipimpin oleh beliau agar sepakbola Indonesia kembali berprestasi.
Arifin Panigoro lahir pada tahun 1945, tepat ketika pendudukan Jepang dan masa kacau sesaat
setelah Indonesia merdeka. Ayahnya, Jusuf Panigoro, adalah pemilik sebuah toko di jalan Braga,
Bandung. Sejak masih kecil, Arifin sudah menjadi kasir dan bendahara di toko ayahnya.
Membantu mengelola toko di masa sulit membuat jiwa wirausaha beliau tumbuh, sekaligus
menanamkan intuisi dan nyali bisnis secara alami. Tidak ingin jauh dari keluarga, beliau memilih
berkuliah di Teknik Elektro ITB.

Jangan bayangkan Arifin Panigoro bisa mendadak menjadi bos di perusahaan sebesar Medco.
Alumni ITB ini memulainya sangat kecil, hanya menjadi kontraktor instalasi listrik rumahan,
sampai akhirnya menerima pekerjaan memasang pipa di tahun 80an. Titik balik beliau dan
Medco terjadi pada tahun 1981. Proyek pemasangan pipa besar saat itu biasanya hanya akan
dimenangkan oleh perusahaan asing. Arifin Panigoro berhasil meyakinkan salah satu perusahaan
asing untuk bekerjasama dengan Medco dengan sistem bagi hasil. Puncaknya, pada proyek
kilang Cilacap, Medco dikenalkan pemerintah dengan perusahaan dari Amerika. Medco belajar
habis-habisan mengenai cara pemasangan pipa dari orang Amerika, sehingga mereka bisa
mengerjakannya sendiri di masa depan.

Pada tahun 80an juga, Dirjen Migas waktu itu Pak Wiharso tersinggung dengan tanggapan salah
satu perusahaan asing, sehingga untuk pertama kalinya Medco sebagai perusahaan Indonesia
mendapatkan kepercayaan untuk melakukan pengeboran minyak tanpa pendampingan dari
perusahaan asing. Arifin Panigoro yang senang namun kelabakan langsung berangkat ke
Amerika untuk mencari alat-alat yang tepat. Penjual alat yang diperlukan di Amerika menolak
uang muka 300 Ribu Dollar dan langsung meminta tunai 4 Juta Dollar.

Meskipun saat itu sedang sakit, Arifin Panigoro yang baru pulang dari Amerika langsung pergi
menemui Gubernur Bank Indonesia Rachmat Saleh dan lalu ke Pertamina. Akhirnya, pihak
Pertamina mau memberikan rekomendasi sehingga Arifin Panigoro bisa mendapatkan pinjaman
untuk membeli alat di Amerika. Namun, sampai sekarang, Arifin Panigoro terus mengingatkan
bagi pengusaha yang dibantu oleh pemerintah tidak boleh manja, harus bisa terus memegang
kepercayaan.

Dengan usaha yang semakin maju, tahun 1990 Medco berhasil mempunyai ladang minyak
pertamanya di Tarakan dengan harga 13 Juta Dollar. Tarakan menyumbangkan 4 ribu barrel per
hari hingga Medco mendapatkan keuntungan yang besar. Puncaknya, pada tahun 1995 Arifin
Panigoro dan Medco berhasil memenangkan tender untuk membeli PT Stanvac Indonesia dari
ExxonMobil. Stanvac Indonesia yang merupakan perusahaan minyak tertua di Indonesia tetap
menjadi salah satu sumber minyak terbesar bagi Medco sampai saat ini, dengan 80 ribu barrel
minyak per harinya.

Salah satu filosofi terbaik yang bisa kita pelajari dari Arifin Panigoro adalah cara pandang beliau
terhadap kekayaan. Menurut beliau, kaya itu relatif. Arifin Panigoro tidak pernah menghitung
apakah dirinya kaya atau tidak. Beliau merasa sangat kaya apabila sedang berada di sebuah
konser music yang disukainya. Atau, sekedar mendengarkan alunan gamelan jawa setiap
sebelum tidur, beliau sudah merasa sangat kaya.

Apa pandangan Sobat Studentpreneur terhadap kekayaan?

Halo Sobat Studentpreneur! Seri orang terkaya di Indonesia kali ini akan membahas tentang
Hashim Djojohadikusumo, seorang pengusaha sukses yang menempati posisi orang terkaya ke
39 di Indonesia versi Majalah Forbes. Jumlah total kekayaan dari Hashim adalah 750 Juta Dollar,
atau kalau dirupiahkan mencapai 7,5 Trilliun!! Bagaimana cara Hasim memperoleh kekayaannya
tersebut? Sobat Studentpreneur pasti akan belajar tips menjadi pengusaha sukses dengan
membaca profil beliau.
Hashim Djojohadikusumo yang saat ini berusia 58 tahun, merupakan anak bungsu dari Soemitro
Djojohadikusumo, Begawan ekonomi Indonesia. Ya, beliau juga merupakan saudara kandung
dari Prabowo Subianto, calon presiden dari Partai Gerindra. Bakat dari Bapak Soemitro
Djojohadikusumo di bidang ekonomi ini benar-benar menurun ke Hashim. Sejak SMP, Hashim
telah disekolahkan di luar negeri. Mengenyam pendidikan SMP di London, Hashim melanjutkan
jenjang SMA di Singapura dan masa kuliah di Amerika, tepatnya Pmonona College, Claremont
University dengan jurusan ilmu politik dan ekonomi.

Bakat dan pendidikan ekonomi yang beliau kuasai langsung dipraktekkan di bank investasi
Prancis sebagai analis keuangan. Petualangan bisnis Hashim dimulai dengan Indo Consult yang
berhasil dia kembangkan dengan sangat pesat. Berikutnya, Semen Cibinong juga berhasil
diakuisisi oleh Hashim, bersamaan dengan penanaman saham di Bank Niaga dan Bank Kredit
Asia. Dengan berbagai bisnis yang berlari kencang, Hashim menjadi salah satu konglomerat di
Indonesia.

Namun, sebagaimana pebisnis lainnya, Hashim juga sempat mengalami kegagalan. Ketika
Indonesia diterpa oleh krisis moneter, tepatnya di sekitar tahun 1998, banyak sekali usaha
Hashim Djojohadikusumo yang bangkrut. Keputusan dramatis pun diambilnya. Hashim memilih
untuk pergi ke Inggris dan menjalankan bisnisnya di sana. Berat memang, namun insting bisnis
Hashim menunjukkan hasilnya. Setelah 9 tahun berjuang keras di Inggris, beliau memutuskan
untuk kembali ke Indonesia dan bahkan menyelamatkan perusahaan Prabowo Kiani Kertas yang
berhutang 1,9 Trilliun di Bank Mandiri. Perusahaan tersebut kini telah menjadi miliknya
seutuhnya.
Hashim Djojohadikusumo juga melebarkan sayap ke bisnis perkebunan, konsesi hutan, batubara,
serta migas di seluruh Indonesia. Melalui berbagai investasi cerdas Comexindo International
yang dia miliki, terutama dalam bidang minyak sawit dan karet, Hashim Djodjohadikusumo
resmi masuk sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Hebat bukan?

Sobat Studentpreneur, kegiatan beliau tidak berhenti disitu saja. Setelah sukses menunjukkan
kepiawaiannya di bidang bisnis serta politik, Hashim Djojohadikusumo juga mendirikan Yayasan
Arsari Djojohadikusumo. Yayasan tersebut bergerak di bidang sosial dalam membantu anak-anak
yang kurang beruntung pendidikannya. Dikelola secara professional, yayasan tersebut telah
berhasil membantu banyak kaum miskin di Indonesia. Nama Arsari sendiri merupakan akronim
anak-anak Hashim Djojohadikusumo, yaitu Aryo, Sara, dan Indra.

Terakhir, apa pelajaran yang bisa kita petik dari Hashim yang merupakan salah satu orang
terkaya di Indonesia ini? Pertama, jangan pernah remehkan dampak pendidikan. Hashim menjadi
sangat cerdas karena mendapatkan pendidikan kualitas tinggi sejak kecil. Kedua, jangan pernah
menyerah ketika mengalami masalah. Keberhasilan Hashim bangkit dari krisis moneter telah
menunjukkan sifat pantang menyerah yang luar biasa. Terakhir, ingatlah bahwa hidup ini pasti
ada akhirnya. Itulah kenapa Hashim mendirikan yayasan sosial yang tentunya selain membantu
sesama, juga merupakan bekal beliau di akhirat.

Ada lagi yang Sobat Studentpreneur pelajari dari sosok Hashim Djojohadikusumo? Jangan segan
berikan komentar anda!

*Seri ini adalah seri kedua dari 40 seri orang terkaya di Indonesia. Baca seri ketiga tentang
Sudhamek AWS pemilik GarudaFood Disini! Atau baca seri pertama tentang Eddy Kusnadi
Sariaatmadja pemilik Indosiar dan SCTV disini!

Raja Ban Ini Juga Merupakan Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia.

Pusaran kasus BLBI menjerat nama seorang taipan bisnis Indonesia: Sjamsul Nursalim.
Mungkin, ada benarnya kata pepatah yang menyebut bahwa semakin tinggi sebuah pohon maka
semakin kencang angin menerjang. Akan tetapi, di luar kasus yang membelitnya, mari kita
tengok pelajaran apa yang bisa kita dapat dari seorang pebisnis yang mengawali perjalanan
bisnisnya dari Gajah Tunggal, industri ban yang jaman dulu tidak banyak dilirik orang lain,
hingga kini telah membuka 13 ribu (2012) lapangan kerja bagi masyarakat dengan tingkat
loyalitas pekerja yang tinggi, yakni 15-20 tahun.

Kadang, barang komplementer menyimpan potensi besar. Pebisnis harus terampil melihat
celah ini.

Sjamsul memulai bisnis ban sepeda pada tahun 1951. Kemudian, ia mengambil alih NV Hok
Thay Hin, sebuah pabrik ban di Jakarta Utara. Di sinilah, Nursalim mempraktekkan ilmu
ekonomi bisnis yang didapatnya dari Watford College of Technology, London. NV Hok Thay
Hin berganti nama menjadi PT Gajah Tunggal. Memang, pada awal tahun 1950-an sampai tahun
1970-an, sepeda adalah mode transportasi yang paling populer di masyarakat. Namun, pada
tahun tersebut, bisa dibilang cukup terlambat ketika ingin memproduksi sepeda sendiri. Karena
di Eropa, sepeda sudah populer sejak seabad lalu. Maka logikanya, ban adalah barang
komplementer dengan potensi yang besar. Selain masih sedikit kompetisi, seiring dengan
semakin banyaknya barang utama digunakan, maka akan semakin meningkat permintaan barang
komplementer.
Pasar juga akan selamanya berubah. Pebisnis juga harus piawai melihat tren.

PT Astra Honda Motor (AHM) adalah pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Ia berdiri pada
11 Juni 1971, dan sejak saat itu, mulailah peredaran motor di Indonesia. Melihat tren ini, 2 tahun
kemudian, Gajah Tunggal melebarkan sayapnya dengan menggandeng IRC atau Inoue Rubber
Company, sebuah perusahaan asal Jepang yang telah lebih dulu memproduksi ban motor sejak
tahun 1952.

Meningkatkan kualitas dengan membandingkan diri pada tingkat kompetisi yang lebih
tinggi.

Terus terang, saya kagum dengan cara bisnis Jepang, kata Nursalim. Bukan hanya Jepang,
Nursalim kerap membandingkan kualitas produksinya dengan buatan luar negeri. Di bawah
kendali Nursalim, GT Radial berkembang pesat dan menjadi pesaing utama Goodyear dan
Bridgestone. Gajah Tunggal masuk dalam 20 produsen ban terbesar di dunia. Budaya ini yang
tampaknya kemudian terus diserap oleh Gajah Tunggal. Sekarang, produksinya telah
menjangkau ke 90 negara. Bahkan, Catharina Widjaja, direktur Gajah Tunggal menyebut bahwa
banyak warga Filipina yang menduga kalau GT Radial adalah brand mereka, sejak Anda dapat
dengan mudah menemukannya di sana. Tahun 2010 silam, mereka meluncurkan Champiro Eco,
ban ramah lingkungan pertama di Indonesia.

Kami mendesain ban ini (Champiro Eco) untuk pasar Eropa, khususnya untuk memenuhi
standar lingkungan di sana, ungkap Christopher Siew Choong Chan, presiden direktur Gajah
Tunggal. Kami ingin masyarakat Indonesia tahu bahwa barang-barang buatan Indonesia bisa
setara dengan kualitas dunia.

Ekspansi.

Kalau kita mau terkenal, ya, harus ekspansif, kiat Nursalim. Seperti taipan pada umumnya,
Nursalim sangat agresif memburu peluang. Pada 1977, Gajah Tunggal mulai berekspansi.
Nursalim juga mempunyai pabrik cat, industri kabel, properti, pabrik kimia, tambak udang,
perkebunan, tambang batu bara. Nursalim mulai menapaki bisnis perbankan dengan mengambil
alih Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) yang hampir sekarat karena terlilit utang besar
dan banyak nasabahnya yang kabur. Ia juga mendirikan bisnis patungan dengan nama PT
Rajawali Wira Bhakti Utama. Kala itu, perusahaan ini memegang 20 persen saham RCTI. Pada
1991, Grup Rajawali mengambil alih pengelolaan PT Bentoel, yang sedang mengalami kesulitan
likuiditas. Selain itu, Nursalim juga disebut-sebut memiliki saham di perusahaan milik
keponakannya, yaitu Mitra Adiperkasa, sebuah perusahaan ritel untuk merek kelas menengah
atas seperti Starbucks, Zara, Burger King, Reebok, Calvin Klein, Mark and Spencer, dan Kidz
Station. Meski Ratih D. Gianda, Kepala Grup Hubungan Investor Mitra Adi Perkasa, membantah
adanya kaitan antara Mitra Adi Perkasa dengan Sjamsul Nursalim.

Begitu pula dengan Gajah Tunggal. Perusahaan produsen ban terbesar di Asia Tenggara dengan
omset penjualan melebihi $1,3 milyar ini menyanggah bahwa mereka masih memiliki hubungan
dengan Sjamsul Nursalim. Mungkin hal ini terkait dengan kasus yang melilitnya. Namun apalah
artinya pengakuan bagi seorang Nursalim yang telah sukses membuat ban asli indonesia
melanglang buana ke dunia.

Jadi Sobat Studentpreneur, menurut Anda, apa lagi yang bisa Anda dapatkan dari figur seorang
Sjamsul Nursalim? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi
bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur.

Majalah Forbes kembali mengeluarkan data terbaru mengenai orang terkaya di Indonesia.
Banyak sekali nama-nama baru yang muncul. Mulai hari ini, Tim Studentpreneur akan
membahas satu per satu kisah sukses serta rahasia bisnis yang dipunyai oleh pebisnis-pebisnis
paling cerdas di Indonesia. Seri pertama kami akan membahas tentang Soetjipto Nagaria, pendiri
Summarecon sekaligus orang terkaya di Indonesia peringkat 50 dengan total kekayaan 390 Juta
Dollar atau lebih dari 4 Trilliun Rupiah. Sebenarnya, bagaimana kisah sukses dari Soetjipto
Nagaria ini?

Keberhasilan dari Pak Tjip, panggilan akrabnya, tidak lepas dari keberaniannya untuk
mendirikan Summarecon ketika masih sangat muda. Seperti yang kita semua ketahui,
Summarecon berhasil menjelma menjadi salah satu grup property yang paling disegani di
Indonesia. Kehebatan Summarecon mengubah sampah menjadi emas dapat terlihat dari
mengubah rawa-rawa di daerah Kelapa Gading menjadi pusat hunian dan bisnis modern di
Jakarta. Tidak puas hanya di Jakarta, Summarecon melakukan pengembangan di Tangerang,
Serpong, Bekas, Banten, Jawa Barat, dan hampir semua daerah di Indonesia. Apa yang mereka
jual selalu laris.

Pak Tjip ketika muda mendapatkan pendidikan yang sangat baik. Menghabiskan waktu dari kecil
sampai SMA di Jakarta Barat, beliau melanjutkan kuliah di jurusan Teknik Kimia ITB Bandung.
Lulus dari ITB, Pak Tjip sempat bekerja di pabrik cat sebelum akhirnya urunan bersama
beberapa temannya membeli rumah-rumah di daerah Tebet, Kemang, dan Cipete serta
mendirikan perusahaan property pertamanya. Menanjaknya karir property beliau dimulai pada
tahun 1975 ketika bersama salah satu keluarga besar temannya membangun Summarecon di
Kelapa Gading yang ketika itu masih daerah rawa-rawa. Keberanian ini ternyata berbuah besar,
Summarecon sukses besar di Kelapa Gading. Setelah keluarga temannya memutuskan keluar
pada tahun 1992, maka resmi Soetjipto menjadi pemegang saham terbesar di Summarecon.

Ketika ditanyai tentang rahasia suksesnya, Pak Tjip menekankan pada pentingnya komitmen.
Komitmen pada konsumen itu penting. Kalau janji harus ditepati, kalau konsumen ada masalah
harus kita bantu, sampai akhirnya ada kepercayaan konsumen untuk Summarecon, ucap Pak
Tjip dalam salah satu wawancara dengan media Jakarta. Secara singkat, kalau Summarecon
membuat janji, pasti ditepati. Pak Tjip tidak malu mengakui bahwa beliau belajar dari dua
perusahaan asing, Mirvac dari Australia serta Sun Hung Kai dari Hong Kong. Beliau mengagumi
keberhasilan dua perusahaan tersebut untuk bertahan dan tetap laris di tengah situasi ekonomi
yang sedang berat.

Pak Tjip juga menekankan pada pentingnya budaya perusahaan, terutama soal kepribadian.
Meskipun kesannya ikut campur, beliau tidak mengizinkan karyawan melakukan kecurangan
dalam keluarga, seperti selingkuh contohnya. Karyawan juga tidak diizinkan untuk menerima
komisi. Dengan ini, hubungan Summarecon dengan supplier terjaga dengan baik, termasuk
kualitas bahan-bahan dari supplier juga selalu bagus. Summarecon tidak pernah mengulur
pembayaran pada supplier, membuat partner mereka selalu senang. Pak Tjip sangat percaya
bahwa apabila beliau melakukan hal yang baik, maka akan menerima hal yang baik pula.

Studentpreneur ingin menutup artikel ini dengan filosofi hidup Pak Tjip yang luar biasa. Beliau
merasa bahwa hidup itu harus sungguh-sungguh, belajar sungguh-sungguh, bekerja sungguh-
sungguh, dan menjadi orang yang berguna bagi masyarakat. Pak Tjip merasa bahwa
keberhasilannya juga merupakan sumbangsih dari masyarakat, oleh karena itu dia juga aktif di
berbagai kegiatan social Tzu Chi yang menolong kemanusiaan tidak peduli apa agama dan
sukunya. Ada beberapa project CSR dari Summarecon yang disalurkan melalui Tzu Chi seperti
pembangunan 1000 rumah untuk orang-orang yang digusur dari Kali Angke, 2500 rumah untuk
korban tsunami Aceh, serta asrama untuk ribuan anak yatim piatu.

Sobat Studentpreneur, bagaimana pendapat kalian tentang Pak Tjip? Apa yang kalian pelajari
dari beliau?

Pendidikan adalah hal yang penting bagi banyak orang terkaya di dunia. Elon Musk (CEO
SpaceX dan Tesla) menyelesaikan S1 di bidang ekonomi dan fisika secara bersamaan di
Wharton.
Sebenarnya, bagaimana cara menjadi kaya? Warren Buffet, Elon Musk, Liliane Bettencourt,
Oprah Winfrey, dan Li Ka-Shing adalah beberapa orang terkaya di dunia. Tentunya, mereka
adalah orang-orang yang paling tahu bagaimana cara menjadi kaya. Apabila kita menganalisa
perjalanan mereka sebelum mendapatkan 1 milliar dollar pertamanya, mereka mempunyai
beberapa kesamaan. Berikut adalah beberapa hal yang membuat mereka bisa menjadi sangat
sukses.

Memulai di Usia Muda

Orang-orang terkaya di dunia biasanya memulai bisnisnya di usia yang masih sangat muda.
Warren Buffet ketika masih SMA, membeli sebuah mesin pinball seharga 25 dollar, dan berhasil
dijualnya seharga 1200 dollar. Beliau juga membeli saham pertamanya di usia 11 tahun dan
mulai membayar pajak pada usia 13 tahun. Contoh lainnya adalah Elon Musk yang sering
dijuluki sebagai Tony Stark-nya dunia nyata (kalau Anda tidak tahu Tony Stark, keterlaluan.
Coba tonton Ironman). Elon Musk menjual program video game pertamanya di usia 12 tahun.
Contoh terakhir, Liliane Bettencourt mulai bekerja di Loreal sejak umur 15 tahun.

Berprestasi di Sekolah

Pada umur 17 tahun, Warren Buffet sudah masuk Wharton, salah satu sekolah elit di Amerika.
Umur 19 beliau lulus dari Universitas Nebraska Lincoln di bidang bisnis. Cerita menarik hadir
dari Oprah Winfrey. Meskipun sempat memulai sekolahnya dengan kondisi buruk, Oprah
berhasil menjadi juara 2 lomba debat nasional dan mendapatkan beasiswa untuk belajar ilmu
komunikasi di Universitas Tennessee State. Elon Musk lebih gila lagi, pada umur 19, dia berhasil
menyelesaikan kuliah di bidang ekonomi dan fisika secara bersamaan di Wharton. Elon sempat
juga mengejar Ph.D (S3 kalau di Indonesia) dalam bidang fisika material di Stanford.
Kemampuan Elon di bidang fisika dan ekonomi membuatnya berhasil memimpin SpaceX dan
Tesla, dua perusahaan paling Tony Stark di dunia ini.

Mampu Memanfaatkan Peluang

Titik balik kehidupan Li Ka-Shing, orang terkaya di Asia, dimulai ketika tahun 1967 terjadi
kekacauan di Hong Kong. Li membeli banyak sekali tanah dengan harga yang sangat murah.
Ternyata, penurunan harga di Hong Kong hanya terjadi sebentar, kemudian melonjak sangat
tinggi. Li yang membeli tanah dengan harga murah berhasil menjadi raja property di Hong Kong.
Saat ini, 1 dari 12 rumah di Hong Kong tidak lepas dari sumbangsih Li Ka-Shing.

Rajin Beramal

Warren Buffet telah berkomitmen untuk menyumbangkan 99% dari hartanya untuk kegiatan
amal. Li Ka-Shing juga mendonasikan milliaran dollar untuk meningkatkan kualitas pendidikan
dunia, sekolah kedokteran, dan rumah sakit. Bentuk amal dari Liliane Bettencourt mungkin yang
paling unik. Selain memberikan bantuan di bidang pendidikan, beliau juga mendanai berbagai
riset yang ditujukan khusus untuk komunitas yang terpinggirkan. Contohnya, LOreal
membangun ethnic hair and skin research, khusus untuk mengembangkan kosmetik bagi ras
yang sering terpinggirkan.

Masih banyak lagi yang dapat kita pelajari dari orang-orang terkaya di dunia ini. Berikut ada
sebuah graphical book yang cukup keren mengenai perjalanan Warren Buffet, Elon Musk,
Liliane Bettencourt, Oprah Winfrey, dan Li Ka-Shing mendapatkan 1 milliar dollar pertamanya.
Jangan segan untuk berkomentar ya Sobat Studentpreneur!

Menjadi jutawan di usia 30 tampaknya seperti fantasi. Padahal harusnya tidak. Dengan
kedisiplinan yang tepat, Anda bisa saja jadi kaya di usia 30-an. Penasaran? berikut 8 disiplin
yang dapat Anda terapkan mulai saat ini.

1. Follow the money.

Mungkin Anda sering mendengar pepatah Dont follow the money, let the money follow you.
Akan tetapi nyatanya dalam lingkungan ekonomi saat ini, Anda tidak dapat mencapai status
jutawan hanya dengan berleha-leha. Pertama, anda harus fokus pada usaha untuk
melipatgandakan penghasilan Anda secara bertahap dan melakukan peningkatan pendapatan ini
secara berulang-ulang. Follow the money. Hal ini akan memaksa Anda untuk mengontrol
pendapatan Anda dan melihat peluang.

2. Jangan show off, tapi show up.

Beli jam tangan atau mobil mewah pertama Anda, sampai bisnis dan investasi Anda
menghasilkan aliran pendapatan yang stabil. Jangan pamer, tapi tunjukkan etos kerja Anda. Anda
dikenal karena etos kerja Anda, bukan pernak-pernik yang Anda beli.

3. Menyimpanlah untuk berinvestasi.

Sisihkan 10% pendapatan Anda untuk disimpan ke dalam akun yang tak tersentuh. Jangan
pernah menggunakan akun tersebut untuk apa pun, bahkan keadaan darurat. Hal ini akan
memaksa Anda untuk terus mengikuti tips pertama (meningkatkan pendapatan). Ketika bisnis
Anda bangkrut, Anda masih punya tabungan untuk memulai bisnis berikutnya.
4. Hindari hutang yang tidak menghasilkan.

Berhutang seharusnya digunakan untuk keperluan menghasilkan lebih banyak uang. Misalnya
sebagai modal. Bukannya membeli sesuatu yang tidak menghasilkan bagi Anda. Ikuti tips kedua,
jangan show off. Orang kaya menggunakan hutang untuk meningkatkan investasi dan
menumbuhkan aliran kas.

5. Uang tidak tidur.

Uang tidak tahu mengenal jam, jadwal atau hari libur Anda, sehingga Anda seharusnya juga tidak
mengenalnya. Uang mencintai orang-orang yang memiliki etos kerja yang besar. Jangan
mencoba untuk menjadi orang yang paling cerdas atau paling beruntung. Akan tetapi jadilah
orang yang bekerja lebih keras dari orang lain.

6. Miskin bukanlah hal yang masuk akal.

Mengutip ungkapan Bill Gates, Jika Anda lahir miskin, itu bukanlah kesalahan Anda. Tapi jika
Anda mati miskin, itu adalah kesalahan Anda. Maka, hilangkan semua ide-ide yang menjadikan
miskin sebagai takdir dan lumrah.

7. Temukan mentor jutawan.

Sebagian besar dari kita mungkin dibesarkan di lingkungan kelas menengah ke bawah hingga
kita menahan diri untuk bertindak sesuai batas dan ide-ide dari kelompok ini. Ubah mindset
Anda dengan menemukan mentor yang dapat memotivasi Anda untuk bekerja keras
meningkatkan gaya hidup Anda. Kebanyakan orang kaya royal untuk membagi minimal
pengetahuan mereka.

8. Tembak 10 juta, bukan 1 juta.

Set goal Anda untuk keuntungan yang lebih besar. Uang di planet ini tidak akan pernah habis,
yang ada hanyalah orang yang kurang berpikir besar dan menghabiskan daya dan tenaga mereka
untuk mengejar uang kecil.

Nah Sobat Studentpreneur, bagaimana menurut Anda? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda
juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif
melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Wonderlane]
Bermain Game Asah Otak Bisa Meningkatkan Minat Anda Menjadi Entrepreneur.

Apakah prospek Anda berwirausaha terhambat oleh pemikiran Anda sendiri? Jika ya, mungkin
ini terjadi karena Anda tidak teratur memberikan latihan kepada otak Anda.

Menurut sebuah penelitian ilmiah yang dipublikasikan di The Guardian, permainan otak
memiliki manfaat sebagai berikut: meningkatkan aktivitas otak, memberikan kepuasan
emosional dan rasa keberhasilan, meningkatkan memori dan kecepatan pemrosesan, membantu
memperlambat penurunan dan mengurangi risiko demensia, meningkatkan konsentrasi dan
mengurangi kebosanan.

Misalnya seperti ini: Apa kata pertama yang terlintas dalam benak Anda ketika membaca soal
berikut. Ibu Johnny memiliki tiga anak. Anak pertama bernama April. Anak kedua bernama Mei.
Siapa nama anak ketiga?

Kebanyakan orang langsung berpikir Juni karena mereka dengan cepat melihat pola April,
Mei, dan Juni. Tetapi jika Anda membaca ulang pertanyaan tadi dengan hati-hati, maka
jawabannya harusnya adalah Johnny.

Otak manusia hebat soal mengenali pola. Ia memiliki kecenderungan untuk melihat apa yang
mereka harapkan lihat. Itulah mengapa orang cenderung untuk mencari informasi yang
mendukung kalau apa yang telah mereka yakini benar. Sehingga seringkali mereka akan
melewatkan informasi-informasi yang mengekspos pandangan alternatif, solusi kreatif, atau
ancaman kompetisi.

Salah satu studi kasusnya adalah cerita dari majalah Entrepreneur seputar Lori Cheek, founder
dari startup Cheekd yang menghabiskan $120.000 tabungannya. Ia awalnya berhasil menarik
publikasi besar-besaran. Namun publikasi ini tidak mampu diterjemahkan ke dalam sales
sehingga startupnya justru rugi besar. Beberapa ahli memberinya saran untuk move on, yang
mana cuma dibalas oleh Cheek bahwa tidak ada yang mampu menghentikannya.

Memang orang-orang cenderung melihat sesuatu dengan cara yang paling nyaman bagi mereka.
Itulah mengapa beberapa perusahaan memudar. Para eksekutif tidak pernah melihat tantangan
besar di depan mereka karena mereka hanya melihat apa yang otak mereka ijinkan untuk lihat,
apa yang berhasil di masa lalu, dan mengabaikan informasi-informasi baru.

Mungkinkah ini terjadi pada Anda? Apakah Anda terjebak di jalan yang tidak bekerja karena
otak Anda tidak akan memungkinkan Anda untuk melihat sesuatu yang berbeda? Sama halnya
dengan Anda takut untuk memulai usaha karena otak Anda tidak membiarkan Anda
mengantisipasi kesuksesan.
Manusia adalah makhluk yang paling ingin berubah, kata penulis Holly Green dalam buku
Using Your Brain to Win In Todays Hyper-Paced World. Kita jauh lebih mungkin untuk terus
melakukan hal yang sama berulang-ulang, bahkan ketika semua data di sekitar kita mengatakan
bahwa segala sesuatunya telah berubah.

Gunakan bahwa 2,98 pound kecemerlangan Anda, juga dikenal sebagai otak, untuk memimpin
Anda kemana Anda benar-benar ingin berada. Carilah cara baru untuk melihat hal-hal. Salah
satunya adalah dengan melatih pikiran Anda dengan game-game asah otak.

Beberapa orang percaya bahwa ketika seseorang benar-benar siap untuk sesuatu, maka ia akan
muncul. Jika motivasi Anda sebagai entrepreneur belum terealisasi, tanyakan pada diri sendiri,
Apakah saya benar-benar siap untuk kemunculannya? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda
juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif
melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Ericsson]
Banyak orang menertawakan Faizan saat
mendirikan BookMe, kini layanannya
digunakan di mana-mana
Oleh Malavika Velayanikal | Tech in Asia ID 15 jam yang lalu

Bagi8

Konten Terkait

Lihat Foto

Faizan Aslam tidak pernah menyangka bahwa saat ia membawa istri mudanya untuk
menonton

Orang-orang tertawa ketika ia memulai startup e-ticket di Pakistan. Namun, sekarang produknya
berada di mana-mana mulai dari tiket film, bis, dan acara besar.

Faizan Aslam tidak pernah menyangka bahwa saat ia membawa istri mudanya untuk menonton
sebuah film menjadi inspirasinya mendirikan startup.

Faizan tinggal di Sahiwal, kota kecil di provinsi Punjab, Pakista. Biosko terdekat yang dimilki
tempat itu berlokasi di Lahore, yang memakan waktu dua jam untuk sampai disana dan selalu
penuh dibanjiri orang-orang. Lalu ia dan istrinya ingin berada tempat waktu disana. Namun, saat
Aslam sampai, ternyata semua kursi telah terisi. Hal ini berlangsung dua kali, dan Faizan,
seorang programer memutuskan untuk melakukan sesuatu tentang hal ini.

Solusi yang akhirnya ia buat adalah BookMe, sebuah portal layanan pemesanan tiket film, acara
dan bis. Bisa di akses melalui website, aplikasi Android, bahkan melalui SMS, BookMe menjadi
startup pertama di area ini di Pakistan.

The solution he came up with was BookMe, an online ticket booking portal for movies, events,
and bus services. Accessible via a website, an Android app, or even SMS, BookMe was the first
of its kind in Pakistan.

BookMe didirikan pada bulan November 2013 dan telah mengikuti program inkubasi di Plan9,
inkubator teknologi pertama dan terbesar di Pakistan. Website kemudian diluncurkan pada bulan
Maret. Sekarang sebagai penghuni PlanX tech accelerator, BookMe menerima sekitar 350
pesanan di hari-hari biasa dan bahkan dua kali lebih banyak di akhir pekan.

Menjadi penggerak ekosistem


Saat Tech in Asia menulis pertama kali tentang BookMe, saat itu mereka masih berumur kurang
dari satu bulan.

Lalu, masalah terbesar yang belum dipecahkan startup ini pada saat itu adalah bagaimana
mengumpulkan pembayaran dari penjualan tiket online.

Tiket elektronik masih merupakan hal baru di Pakistan, masuk dalam ecommerce pada
umumnya. Penetrasi kartu kredit sangat rendah; koneksi internet sangat buruk dan internet
banking juga sangat sulit. Sebagian besar vendor tidakh menggunakan software atau
menggunakan software yang sudah kadaluarsa untuk mengelola bisnis mereka.

Lalu kami meluangkan waktu untuk memikirkan hal ini. Tanpa fasilitas pembayaran online, yang
menjadi bagian utama untuk mengumpulkan uang. Hal ini sangat sulit. Tapi itu merupakan
tantangan untuk membutikan kesempatan di ranah ini. Kami memecahkan masalah tersebut
dengan bekerja sama dengan bank dan perusahan telekomunikasi. Ungkap Aslam kepada Tech
in Asia.

Seperti startup lain, BookMe juga pernah membuat kesalahan. Mereka melakukan apa yang di
luar kemampuannya. Hal ini menyebabkan Faizan kehilangan kesempatan besar. BookMyShow,
sebuah website layanan tiket di negara tentangganya India misalnya, telah meraih pendanaan
sebesar USD 25 juta dari investor yang memvaluasi website tersebut sebesar USD 166 juta.
Dimulai dari tiket film kemudian berkembang dengan cepat mencakup layanan tiket olahraga
dan konser musik. Hal itu membuat mereka dipercaya menjadi layanan penjualan tiket untuk
India Premier League (IPL) olahraga kriket di seluruh India.

Melihat apa yang terjadi di negara lain, Faizan mengaku Kami mencoba semua layanan tiket,
seperti acara, permainan, olahraga, dan lainnya. ungkapnya. Ia akhirnya sadar bahwa itu
bukanlah ide yang baik membagi-bagi konsentrasi di fase awal. Jika kita fokus hanya di tiket
film dan bis, itu sudah lebih dari cukup. Jadi, BookMe, memfokuskan layanannya ke dua
kategori tersebut.
Kami juga merasa sistem perencanaan sumberdaya perusahaan kami merupakan layan terbaik
di luar sana jadi semua perusahaan akan mengganti dengan sistem kami. Lalu kami sadar bahwa
hal ini tidak akan terjadi. Jadi kami mempunyai cara untuk mengintegrasikan sistem kita dengan
milik mereka. tambah Faizan.

Saat ini model bisnis yang diterapkan BookMe adalah mengambil 10 persen dari harga tiket.

Pentingnya kegagalan
Hal terpenting yang Faizan pelajari sebagai entrepreneur adalah jangan pernah takut melakukan
kesalahan.

Ya, orang-orang awalnya menertawai saat saya mendirikan startup ini. Saya belajar banyak
setelah itu dan sebagian besar berasal dari kegagalan saya. Mereka mengungkapkan kunci
kesuksesan adalah kerja keras, tapi apa yang tidak mereka katakan kepada Anda adalah kunci
yang sebenarnya ada dalam diri kita sendiri. Sukses akan mengiringi, tapi hanya bagi dia yang
tidak takut dengan kegagalan berkali-kali. Hal ini sangat sulit, tapi saya tetap fokus.
Faizan memulai perjalanan entrepreneurnya pada tahun 2009 saat ia masih menjadi mahasiswa
engineering. Ia memulai startup pertamanya dengan menwarkan jasa pembuatan software.
Setelah saya lulus, saya telah memiliki enam pekerja dan kantor kecil di Islambad ungkap
Faizan.
Ia menjalankan itu sampai 2013 hingga kemudian memutuskan untuk mendirikan BookMe.

Perusahaan asal Brasil, ClickBus, yang baru saja meluncurkan layananya di Pakistan, adalah
kompetitor terdekat BookMe. Tapi Faizan tetap percaya terhadap BookMe Kami telah
memungkinkan banyak channel penjualan untuk melakukan transaksi menggunakan platform
kami dan bahkan menggunakan kami sebagai media marketing. Jadi kami tidak perlu
mengeluarkan uang lagi untuk marketing atau iklan. Kami memberi ClickBus ungkap Faizan.
Menemukan investor asing menjadi pertimbangan sulit di Pakistan. Walau demikian BookMe
lalu menjadi starutp pertama di Pakistan yang mendapat investasi asing.

Sekarang trennya telah berubah, Pakwheels website iklan penjualan mobil, baru-baru ini
mendapat pendanaan sebesar USD 3,5 juta.

Ya, kami membuat banyak kesalahan dan kami tetap membuat kesalahan. Tapi hal itu membuat
Anda menjadi entrepreneur. apabila Anda tidak membuat kesalahan, Anda tidak akan belajar
ucap Faizan.

Apakah juri Startup Arena menyukai ide ini?


Faizan hari ini berada dalam panggung Startup Arena untuk pertandingan pitching di Jakarta,
Indonesia untuk mengungkapkan kepada penonton dan para juri bagaiamana BookMe akan
menjadi terkenal di Pakistan.
Stegan Jung, partner dari Monks Hill Ventures, ingin mengetahui berapa biaya yang diperoleh
dari dari pengguna.Yang diperlukan hanya dua transaksi dari setiap pengguna. Saat ini, kami
memiliki minimal tiga transaksi untuk setiap konsumen. Ungkap Faizan.

Jayesh Parekh, managing partner dari Jungle Ventures, ingin mengetahui bagaiamana model
pendapatan BookMe kedepannya. Sejauh ini, hanya dari mulut ke mulut, dan pendapatakan
kami sebesar USD 130.000 ini 10 persen dari pendapatan kami. Pendapatan lain dari
perusahaan yang menjual tiket melalui layanan BookMe dan kami mendapat USD 1,4 juta dari
transaksi tersebut. ungkap Faizan. Khailee Ng, managing partner dari 500 Startup tertarik akan
hal ini.

Physical fitness is not only one of the most important keys to a healthy body. It is the basis of
dynamic and creative intellectual body.

-John F.Kennedy-

Ketahuilah bahwa kesehatan bukan satu-satunya alasan seorang pebisnis kreatif seperti Anda
untuk berolahraga. Ada bonus lain yang diberikan oleh kegiatan berolahraga selain kebugaran
tubuh, yakni kekreatifan. Ya, berolahraga bisa membuat anda lebih kreatif. Terdengar tidak
masuk akal? Well, inilah beberapa fakta menarik soal hubungan olahraga dan kecerdasan kreatif
bagi tubuh Anda.

Ada banyak penelitian telah dilakukan mengenai hubungan tubuh dan otak. Orang-orang yang
jarang berolahraga 50% lebih kurang produktif dibanding mereka yang berolahraga berdasarkan
studi NASA. Artinya, berolahraga seperti berlari, bersepeda, atau mengangkat beban dapat
memberikan pengaruh positif dalam proses berkreatif. Seperti yang kita ketahui, otak mananusia
terbagi menjadi dua bagian, yakni kanan dan kiri. Otak bagian kiri adalah bagian logis-analisis
atau bagian pemecah masalah. Sedangkan otak kanan adalah bagian acak-holistik atau bagian
pencipta kreativitas. Lantas berolahraga adalah cara paling efektif mengistirahatkan otak bagian
kiri sejenak dan meningkatkan kekuatan kerja otak kanan. Hal ini dikarenakan aliran oksigen
yang meningkat saat kita berolahraga. Semakin banyak kita oksigen yang masuk, maka otak
akan bekerja semakin baik dan membuat kita mampu berpikir sebebas mungkin. Semakin bebas
kita berpikir, semakin kreatif pulalah otak kita.

Namun Anda tidak perlu melakukan lari maraton satu kilometer. Cukup melakukan aerobik
sederhana atau berlari selama tiga puluh menit beberapa kali seminggu saja sudah cukup untuk
meningkatkan kreativitas Anda. Kunci dari olahraga ini adalah dengan ikut menikmatinya. Jika
Anda juga ikut menikmati olahraga tersebut, maka olahraga tidak akan menjadi beban, namun
menjadi hobi dan kebiasaan sehat, menyenangkan serta menginspirasi.

Tahukah Anda apa yang Einstein katakan soal teori relatifitasnya? I thought of it while riding
my bycyle. Siapa sangka salah satu teori fisika yang ditemukan Einstein malah muncul saat
beliau mengendarai sepeda.
Namun olahraga harus diimbangi dengan istirahat alias tidur yang cukup. Apalagi bermimpi
dalam tidur juga salah satu sarana unik dan efektif untuk mendapatkan kreativitas! Anda pasti
pernah terbangun dan tiba-tiba mendapatkan ide nyeleneh dan menarik dalam keseharian.
Olahraga juga akan melelapkan kondisi tidur manusia dan membuatnya bermimpi lebih baik.
Jadi sulit untuk melepaskan hubungan antara olahraga dan beristirahat. Exercise well, sleep well
and think well.

Jadi mari keluarkan sepatu olahraga lama Anda, bersihkan sepeda Anda dari debu dan mulailah
berolahraga bersama keluarga, sahabat, atau teman bisnis Anda! Masalah+olahraga= solusi
kreatif. Ada yang berminat jogging bersama? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga
bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif
melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Tara]

Ditolak Sekali Dua Kali? Entrepreneur Sukses Ini Sudah Ditolak 300 Kali dan Pantang
Menyerah Sebelum Sukses.

Pandora adalah penyedia rekomendasi musik online yang diluncurkan tepat sebelum dot-com
bubble burst bulan Maret 2000, sebuah krisis di dunia internet yang memaksa sejumlah
perusahaan online gulung tikar. Meskipun statusnya saat ini sebagai salah satu penyedia layanan
musik digital paling sukses di dunia, Pandora tidak sukses dalam semalam. Di hari-hari awalnya,
ketika namanya masih Savage Beast Technologies, para pendirinya menghabiskan lebih dari
empat tahun bekerja keras dan gagal total, menurut co-founder dan CSO perusahaan, Tim
Westergren.

Kami jatuh dan jatuh. Pada akhirnya seperti orang yang berjalan keluar dari kasino dengan
hanya celana dalamnya.

Jadi, apa yang dilakukan Tim Westergren dan perusahaannya yang masih muda kala itu?

Sebelum berhasil membalikkan keadaan, empat setengah tahun berlalu dengan cepat. Kami
semacam improvisasi selama beberapa tahun, kata Westergren. Kami hanya bergantung erat-
erat pada nyawa kami. Uang kami habis setelah sekitar satu tahun dan orang-orang mulai bekerja
tanpa imbalan.

Dia mengatakan bahwa agar perusahaan dapat bertahan hidup di tahun-tahun awal mereka,
orang-orang bekerja hanya dengan rasa tanggung jawab dan loyalitas satu sama lain. Pada saat
inilah, para eksekutif harus mampu untuk memotivasi karyawan mereka dengan semangat bisnis
yang kuat.
Saat itu, nasib mereka sudah diujung tanduk. Mereka telah menggesek habis 11 kartu kredit,
memiliki $500.000 hutang pribadi, dan hampir di ambang pengusiran. Demi mengkompensasi
kurangnya dana, Westergren bekerja secara gratis dan meyakinkan orang lain untuk melakukan
hal yang sama. Seluruh perusahaan, 50 orang bekerja selama beberapa tahun tanpa gaji. Lima di
antaranya kemudian menuntut perusahaan.

Westergren ingat bahwa ia pernah memohon kepada para investor dan venture capital sebanyak
348 kali selama hari-hari gelap mereka tanpa sedikitpun keberhasilan. Karena saat itu investor
sangat berhati-hati tentang komitmen mereka setelah runtuhnya dot com bubble, ditambah
industri musik online sedang kacau.

Pada saat itu, istri Westergren bahkan menyuruhnya untuk berhenti menjadi seorang pengusaha.
Itu adalah saran terbaik yang pernah ia terima, katanya. Sebagai pengusaha, kecuali jika Anda
sangat beruntung, Anda akan selalu meminjam, pungkasnya.

Namun di tahun kelima, nasib berubah. Pada tahun 2004, hanya dengan bermodalkan kekuatan
kehendak belaka, Pandora berhasil mengumpulkan pendanaan $9 juta dipimpin oleh Direktur
Manajer Walden Venture Capital, Larry Marcus. Marcus sendiri ialah seorang musisi, yang
pernah menolak Westergren selama lima kali.

Sehari setelah sukses mengamankan pendanaan, manajemen mengadakan rapat besar. Mereka
memulai rapat dengan membagi-bagikan amplop berisi $100 untuk karyawan yang tersisa
kemudian mendistribusikan pembayaran senilai total $ 1.500.000 pada hari itu.

Pada saat ini, Pandora menemukan model bisnis yang paling pas bagi mereka dan berkembang
menjadi layanan radio digital yang dicintai konsumen mereka. Ketika radio Pandora versi
pertama mereka selesai, semua tim berkata kepada diri mereka sendiri, ini benar-benar keren.

Kami selalu memiliki keyakinan bahwa produk kami akan menemukan rumahnya, kata
Westergren. Keyakinan inilah yang tampaknya berhasil membuat Westergren bertahan.

Sampai hari ini, kami mengirim ratusan ribu email per bulan kepada pendengar kami. Kami
menjawab pertanyaan mereka masing-masing secara pribadi, kebanyakan adalah betapa saya
hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka.

Jika anda sekali ditolak investor, ingat, entrepreneur sukses ini pernah ditolak 300 kali.
Bagaimana menurut Anda? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan
informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit:
Typeweight]

Tahukah Anda Bahwa Presiden Kita Ini Adalah Pebisnis Furnitur yang Super Sukses?

Joko Widodo atau biasa kita kenal dengan Jokowi, mungkin adalah sosok presiden Indonesia
yang paling sederhana latar belakangnya dibandingkan yang lain. Soekarno adalah jenius dan
bisa berbagai bahasa, Soeharto adalah sosok militer ahli, BJ Habibie adalah jenius serta manusia
terpintar di Indonesia, Gus Dur adalah salah satu lulusan terbaik di Mesir, Megawati adalah anak
Soekarno, SBY adalah jendral militer yang cerdas. Sedangkan Jokowi? Dia hanyalah manusia
biasa yang merintis karirnya sebagai pengusaha furniture sederhana di Solo. Namun, dia berhasil
mengalahkan Prabowo yang merupakan anak Begawan ekonomi Indonesia serta mungkin salah
satu manusia paling pintar di Indonesia saat ini. Jokowi, juga mungkin akan menjadi presiden
yang paling dicintai rakyatnya, dalam sejarah Indonesia.

Kami tidak akan membahas sisi politik Jokowi, namun akan membahas kehidupannya sebelum
terjun di politik. Seorang anak orang miskin yang akhirnya berhasil membalik hidupnya dengan
menjadi pengusaha furniture sukses. Typical cerita Studentpreneur yang dicintai oleh semua
orang. Agar Anda mendapatkan gambaran seberapa miskin Jokowi waktu kecil, rumah masa
kecilnya ada di pinggir sungai, dan, digusur oleh pemerintah setempat, membuat keluarga harus
pindah ke rumah kontrakan.

Saya bisa merasakan bagaimana rakyat itu menderita karena Saya bukan anak orang
kaya. Dari kecil hidup prihatin, Jokowi

Profil Jokowi tidak boleh lepas dari kata blusukan, Kebiasaan Jokowi yang blusukan,
mendengar rakyat kecil, dan mengeluarkan berbagai solusi seperti kartu pintar, kartu sehat, dan
lainnya, tidak lepas dari masa kecilnya yang hidup prihatin. Untuk sekedar makan, beliau
seringkali memancing dan mencari telur bebek. Terkadang, dia juga mencari kodok dan jangkrik
untuk tambahan uang jajan.
Saya Ini Anak Tukang Kayu, Jadi Saya Juga Ingin Jadi Tukang Kayu, Jokowi

Mempunyai orang tua seorang tukang kayu, Jokowi memutuskan untuk mengambil kuliah
fakultas kehutanan UGM. Sejak kuliah, karena keadaan ekonomi yang minus, beliau
bersemangat belajar sehingga tidak membebani orang tua. Pengeluaran juga harus ditekan
seminimal mungkin. Kebiasaan hidup hemat saat kuliah terbawa ketika menekuni bisnis.
Memperhitungkan anggaran seefektif mungkin adalah salah satu kunci suksesnya ketika merintis
bisnis furniture.

Beranikan Diri Membangun Bisnis

Setelah lulus dari fakultas kehutanan UGM, Jokowi memutuskan untuk belajar dulu di sebuah
BUMN di Aceh. Hasil belajarnya ini diterapkan ketika akhirnya dia kembali ke Solo, meminjam
uang dari bank, dan memberanikan diri membuka bisnisnya sendiri. Awalnya, Jokowi
memutuskan untuk menjadi eksportir barang-barang furniture.
Ini yang Membuat Bisnis Jokowi Berhasil

Ketika memulai bisnis, sebenarnya banyak sekali perusahaan furniture serupa bertumbangan di
Solo. Namun, Jokowi tetap percaya dan bekerja sangat keras. Bahkan, Jokowi sering tidur di
pabriknya. Dia bekerja jauh lebih keras dari anak buahnya. Awalnya, Jokowi hanya mengekspor
3 bulan sekali. Setelah rajin mengikuti pameran furniture dan mengikut tren gaya furniture eropa,
Jokowi bisa mendapatkan ekspor sampai 18 kontainer per bulan. Pasar mebel yang disasar
Jokowi adalah pasar Jakarta, Singapura, Eropa, Amerika, dan Timur tengah. Meskipun sering
disindir mempunyai wajah desa, Jokowi berhasil menunjukkan bahwa dia mempunyai
pemikiran level dunia. Dia seringkali sharing ke sahabat-sahabat sesama pebisnis furniture untuk
sering mengikuti tren yang ada di luar negeri.

Inilah profil Jokowi, seorang anak tukang kayu miskin yang berhasil membuat bisnis furniture
besar, dan kini menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019! Mari berdiskusi di
kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif
melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur.

Mirip Dengan Jokowi, Akio Nitori Sang Raja Furnitur Jepang Juga Merupakan Pengusaha
Furnitur Super Sukses yang Dekat Dengan Rakyat.

Meski samurai adalah relik masa lalu kebudayaan Jepang, akan tetapi jiwa samurai tampaknya
masih terus melekat di keseharian warganya. Buktinya, banyak orang-orang terkaya disana
menghasilkan kekayaan dengan mengalahkan dominasi asing. Salah satunya adalah Akio Nitori.
Melalui bisnisnya, Aki-Home, Nitori berhasil mengusir dominasi IKEA di Jepang. IKEA adalah
rantai furniture store asal Swedia yang sudah lebih dulu mendunia.

Pada tahun 1967, mirip dengan Presiden kita Presiden Jokowi, Akio Nitori yang masih berusia
22 tahun, membuka sebuah toko furniture kecil di Hokkaido. Kini, toko furniture itu telah
berkembang ke 312 gerai yang tersebar di seluruh Jepang. Inilah yang mengantarkannya ke
daftar 50 orang terkaya di Jepang dengan total kekayaan senilai 1,2 miliar dolar Amerika. Ada
beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari entrepreneur berjiwa samurai ini.

Selalu melawan ala samurai


Di akhir tahun 70-an, industri furniture di Jepang masih erat dengan mitos bahwa ketika Anda
memiliki 5 toko atau lebih, ujung-ujungnya hanya akan berakhir pada kebangkrutan. Terutama
karena Anda tidak akan mungkin untuk bisa mengelola semuanya secara efektif. Akan tetapi,
Akio Nitori melawan. Dan ia sukses membuktikan bahwa dengan lebih dari 300 gerai lokal, dan
puluhan di luar negeri pun ia sanggup untuk tetap memegang kontrol.
Mengadaptasi model yang sudah teruji di luar negeri
Kunjungan bisnisnya di Amerika Serikat lah yang kemudian mengubah caranya melakukan
bisnis. Selama seminggu di California, ia menemukan betapa timpangnya gaya hidup antara
warga Amerika Serikat dengan Jepang. Konsumen Amerika Serikat pergi ke toko ritel untuk
membeli furnitur dan ornamen-ornamen untuk menghias rumah mereka yang luas. Sementara
warga Jepang hanya memilih seadanya untuk mengisi rumah mereka yang sudah penuh sesak. Ia
semakin terkejut dengan harganya yang sangat murah. Ia bisa mendapatkan barang dengan
kualitas yang lebih baik dibandingkan di Jepang. Temuan inilah yang kemudian ia bawa pulang.
Dia memutuskan untuk membangun perusahaan yang membantu orang-orang Jepang hidup sama
sejahtera dan sama nyamannya dengan orang Amerika.

Memberi dampak bagi masyarakat


Sukses besar, Akio Nitori tidak melupakan kewajibannya untuk beramal. Forbes mencatatnya
sebagai salah satu dari 4 filantropis (baca: dermawan) terbaik Asia. Hal ini karena peran sertanya
dalam merestrukturasisasi Yubari, kota asal Nitori di Hokkaido, dengan cara mendanai
penanaman ribuan pohon sakura pada tahun 2009 untuk menarik lebih banyak turis. Selain itu, ia
juga turut membantu pemulihan pasca bencana gempa dan tsunami Aceh 2004 silam. Sikap dekat
dengan rakyat dan sukses berkat bisnis furnitur ini membuat Tim Studentpreneur merasa Akio
Nitori mirip dengan Presiden Jokowi.

Nah Sobat Studentpreneur, pencapaian ini tidak mungkin dicapai tanpa kegigihan yang luar biasa
layaknya samurai di medan perang. Bagaimana dengan jiwa samurai di dalam diri Anda? Mari
berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif
melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Paul]

Tidak ada yang pernah mengatakan bahwa menjadi seorang entrepreneur akan mudah. Satu juta
hambatan akan muncul di tengah jalan Anda setiap harinya. Tapi Anda adalah mereka yang di
atas rata-rata. Pada saat-saat yang sulit, Anda akan tetap maju ke depan. Nah, cara apa lagi yang
lebih baik untuk menemukan inspirasi daripada menonton film bisnis? Berikut adalah 11 film
dimana Anda dapat mencari motivasi menghadapi hambatan bisnis Anda:

1. The Social Network: Tidak mengherankan ketika The Social Network jadi blockbuster ketika
dirilis pada tahun 2010. Semua orang ingin melihat bagaimana perjuangan Mark Zuckerberg
bertransformasi dari seorang mahasiswa Harvard hingga meluncurkan jaringan media sosial yang
paling populer di. dunia. Kenapa layak untuk ditonton? Film ini memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang bagaimana untuk membuat startup berhasil, dengan menunjukan kualitas
seperti fleksibilitas dan ketangguhan.

2. Glengarry Glen Ross:. Berdasarkan karya David Mamet, pemenang hadiah Pulitzer, film ini
mengeksplorasi kekejaman industri real estate di Chicago. Glengarry Glen Ross mengajak Anda
melihat lebih dekat pada kebohongan dan pengkhianatan yang diperlukan orang untuk bertahan
di dunia bisnis. Kenapa layak untuk ditonton? Sayangnya, dunia bisnis bisa brutal. Film 1992 ini
menggambarkannya dengan tepat.

3. Pirates of Silicon Valley: Film yang dibuat untuk serial TV ini dirilis pada tahun 1999 yang
mencakup hari-hari awal persaingan pemimpin dunia teknologi antara Bill Gates dan Steve Jobs.
Film bergaya dokumenter ini menyediakan perspektif yang menarik mengenai kehidupan pendiri
Microsoft dan Apple. Kenapa layak untuk ditonton? Entrepreneur bisa belajar dari dua ikon
bajak laut yang sukses membangun kapal perang besar mereka.
4. Citizen Kane: Bahkan jika Anda bukan seorang pengusaha, Anda perlu menonton film karya
1941 oleh Orson Welles ini. Film ini berkisah tentang kehidupan seorang tokoh fiksi Charles
Foster Kane, seorang taipan koran yang didasarkan pada kehidupan William Randolph Hearst
dan pencariannya untuk keberuntungan dan kekuasaan. Pada akhirnya, Kane memahami apa
yang benar-benar penting dalam hidupnya. Kenapa layak untuk ditonton? Sementara
meluncurkan bisnis yang sukses adalah tujuan dari setiap pengusaha, itu bukan satu-satunya
tujuan dalam hidup.

5. The Pursuit of Happyness: Berdasarkan kisah nyata Chris Gardner, film tahun 2006 yang
dibintangi oleh Will Smith ini adalah salah satu film paling mengharukan dan penuh motivasi
bagi pengusaha. Kenapa layak untuk ditonton? Meskipun jadi tunawisma dan harus berjuang
untuk menyediakan kebutuhan anaknya, Chris tidak pernah menyerah pada mimpinya. Gairah
dan pengorbanan adalah konsep yang harus bersedia untuk dirangkul oleh setiap pengusaha.

6. Moneyball: Anda tidak perlu menjadi seorang penggemar bisbol untuk menikmati
penggambaran Brad Pitt terhadap Billy Beane, manajer tim Oakland A. Karena tim tidak
memiliki keuangan untuk membeli pemain, Beane harus menemukan cara yang unik untuk
bersaing. Kenapa layak untuk ditonton? Beane harus berinovasi. Dan itulah salah satu ciri
pengusaha: mencari tahu bagaimana membuat sesuatu yang lebih baik.
7. Rocky: Ini adalah film lain yang harus ditonton setiap orang setidaknya sekali. Sylvester
Stallone menulis dan membintangi film underdog ini, yang menceritakan tentang kisah dari
Rocky Balboa dalam dunai tinju kelas berat. Kenapa layak untuk ditonton? Bahkan ketika dunia
memberitahu Anda bahwa Anda tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk berhasil, teruslah
berjuang. Jiwa kompetitif akan membawa Anda jauh.

8. Wall Street: Pada tahun 1987, sutradara Oliver Stone membuat Gordon Gekko (Michael
Douglas) salah satu karakter yang paling terkenal dalam sejarah bioskop dengan motonya: Greed
is Good. Film ini berpusat pada keputusan ilegal dan tidak etis yang dibuat oleh Bud Fox
( Charlie Sheen) untuk menjadi kaya raya seperti Gekko. Kenapa layak untuk ditonton? Jangan
menjual diri hanya demi uang. Ingat, menjadi seorang entrepreneur bukan hanya tentang menjadi
kaya dan terkenal.

9. Jerry Maguire: Tokoh utama, Jerry Maguire (Tom Cruise), memiliki semuanya: karir yang
hebat, banyak teman dan tunangan cantik. Suatu hari, Jerry kehilangan segalanya dan
melanjutkan perjalanan untuk mendapatkan kembali semua yang hilang. Kenapa layak untuk
ditonton? Ketika Anda mengejar impian Anda, segala sesuatu beresiko jatuh.

10. Office Space: Film komedi tahun 1999 dari Mike Judge ini berfokus pada Peter Gibbons
(Ron Livingston), yang akhirnya menemukan betapa ia membenci hidupnya sebagai karyawan
dan menerima perintah dari bosnya yang menyeramkan, Bill Lumbergh (Gary Cole). Kenapa
layak untuk ditonton? Setiap pengusaha benci bekerja untuk orang lain.

11. Crocodile in The Yangtze: Film bergaya dokumenter yang berkisah tentang kehidupan Jack
Ma, dari seorang guru matematika menjadi milyuner Tiongkok berkat mendirikan Alibaba.com.
Sang produser, Porter Erisman adalah mantan VP Alibaba. Kenapa layak untuk ditonton? Jack
Ma adalah pria Asia pertama yang berhasil menembus bursa pasar di negara barat.

Nah Sobat Studentpreneur, kami mungkin melewatkan beberapa film. Jadi, film apa yang
menurut Anda layak untuk ditonton setiap pengusaha?

Anda mungkin juga menyukai