Anda di halaman 1dari 26

Irma

1
E-book

10 Jurus Jualan
Laris & Sukses

Penulis:
Irma

Editor:
Ardi Gunawan & Team
Tahun 2020

2
10 Jurus Jualan Laris & Sukses

Oleh:

Ardi Gunawan
Copyright@ArdiGunawan2020

All Rights Reserved

3
Prakata Penulis
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sebagai pembuka, saya ingin sedikit bercerita ketika mendapat
tawaran dari Mas Ardi untuk menulis sekaligus menjadi pembicara
melalui Zoom. Waktu itu saya sempat ragu, sebab kata Mas Ardi
temanya tentang jualan.
Sedangkan seluk beluk dunia jualan/dagang sebetulnya belum
terlalu saya kuasai. Apalagi bila harus dituliskan. Selama ini bila saya
menulis pun, temanya kebanyakan seputar pengalaman hidup atau
kisah inspiratif.
Oleh karena itu saya mencoba memadukan kedua tema
tersebut dengan sekilas pengalaman saya saat membantu ibu
berjualan, ditambah dengan hasil pengamatan saya terhadap cara
berjualannya para pedagang keliling.
Semula judul materinya "Menimba Ilmu Berdagang dari Ibu dan
Pedagang Keliling". Tapi kemudian saya jadikan sub judul saja. Judul
utamanya "The Power of Emak-Emak" sesuai saran Mas Ardi, yang
menurut saya memang lebih tepat karena mewakili para Emak
sebagai pejuang keluarga.
Akhirnya pada hari Sabtu, tanggal 11 Juli 2020, pukul 20.00 s/d
selesai, tiba saatnya saya menyampaikan materi tersebut melalui
Zoom, bersama Mas Khaerul Iman. Ini pengalaman pertama saya
menjadi pembicara melalui Zoom. Alhamdulillah berjalan dengan baik
dan lancar.

4
Jazakallah khairan Mas Ardi Gunawan yang telah memberikan
support dan kesempatan baik kepada saya untuk terus belajar di sela
aktivitas berjualan produk-produk OSB Corps. Terima kasih juga
kepada Mas Nizar, bagian Learning Center OSB dan moderator yang
telah memandu dengan baik.
Barakallah fiikum. Semoga apa yang telah saya sampaikan
bermanfaat dunia akhirat. Aamiin.
Mohon maaf bila ada yang salah dan kurang berkenan.
Wassalamu'aaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam OSB
Optimis, Semangat, Bahagia
Irma Anggraini Adi
(Stokis Nutrilemon dan OSB Cirebon)

5
PENDAHULUAN

A
lhamdulillah, setelah diberi kesempatan berbagi
pengalaman melalui Zoom, kini saya pun diberi
kesempatan oleh Mas Ardi untuk merangkainya menjadi
sebuah E Book.
Judul E Booknya diringkas menjadi “10 Jurus Berjualan Laris &
Sukses” karena secara garis besarnya memang merupakan jurus-
jurus berjualan agar laris dan sukses yang saya peroleh ilmunya
langsung dari cara berjualan yang dilakukan oleh ibu saya.

6
Jujur saja, awalnya saya kurang minat di bidang dagang. Karena
dulu saya lebih senang menulis dan membaca buku saja. Mayoritas di
lingkungan saya adalah pedagang, tetapi ketika itu saya belum ada
minat dagang. Dulu kalau disuruh ibu bantu jualan di pasar atau di
toko rasanya malas. Ibu saya jualan sampai malam, kadang terlihat
capek sekali. Dari situ saya juga melihat adik saya bisa berjualan.
Kenapa saya tidak bisa jualan? Akhirnya saya amati cara ibu saya
berjualan. Ternyata saya menemukan beberapa poin cara ibu saya
berjualan yang dapat membantu menopang ekonomi keluarga.
Hingga akhirnya saya bersama dua orang saudara saya bisa lulus
kuliah, biaya kuliahnya dibantu oleh ibu saya. Alhamdulillah. Semoga
E-book ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.

7
10 Jurus Jualan Laris & Sukses

M
elalui E-book ini saya ingin membagikan kepada Anda
semua mengenai jurus berjualan agar laris dan sukses,
yang sudah terbukti berhasil dilakukan oleh ibu saya.
Dari hasil berjualannya itu, ibu saya dapat membiayai kuliah anak-
anaknya. Luar biasa. Semoga saja, para pembaca juga dapat meniru
jejak sukses berjualan yang akan saya bagikan di bawah ini.
Ada 10 (sepuluh) poin cara praktis yang dilakukan oleh ibu
saya saat berjualan sehingga jualannya bisa laris dan sukses, antara
lain:
1. Kiosnya rapi, bersih.
Kios rapi dan bersih akan membuat pembeli yang datang suka, dan
mereka menjadi nyaman dan betah. Biasanya pembeli akan datang
kembali ke toko yang rapi dan bersih.

2. Pelayanannya baik dan ramah


Setiap ada pembeli yang datang selalu disambut dengan ramah oleh
ibu saya. Dan dilayani dengan baik juga.

3. Siap mengantarkan pesanan


Agar membantu memudahkan pembeli yang membeli produk ke toko
ibu saya, beliau selalu menyediakan jasa layanan untuk mengantarkan
pesanan. Pada saat itu itu belum ada mobil pribadi untuk membantu
8
transportasi jasa pengantaran pesanan pembeli. Ibu mengirimkan
barang pesanan pembeli dengan menggunakan angkot. Barang
pesanannya bisa sampai beberapa dus yang diantar ke alamat
pembelinya. Kadang-kadang rumah pembelinya masuk ke dalam
pelosok-pelosok di daerah. Ibu saya itu ulet banget dalam berdagang.
Sampai suatu hari saya pernah protes ke ibu saya, ketika ikut
membantunya mengantarkan barang-barang pesanan dari pembeli.
Saya bertanya ke ibu saya, “Kenapa bukan pembelinya saja yang mengambil
barang belanjaannya? Kenapa harus kita yang mengirim ke alamat mereka”.
Jawaban dari ibu saya begitu bijak. “Sebagai pembeli kita harus
memberikan layanan yang baik kepada pembeli. Jadi walaupun kita sampai harus
mengantarkan barang-barang yang mereka beli itu kita harus siap”.

4. Tidak pasif menunggu


Dalam menjalannya usaha dagangnya, ibu saya tidak hanya diam saja
di toko. Tetapi ibu saya keliling mencari pelanggan baru agar datang
ke kiosnya.

5. Barang yang dijual komplit


Untuk membuat dagangan kita diminati pembeli, maka barang-
barang yang dijual harus komplit, tidak hanya 1 atau 2 macam saja.
Ibu saya jualan kue, jadi di kiosnya tersedia aneka jenis kue kering
dan kue basah. Jualannya dilengkapi, sehingga pembeli yang datang
mempunyai banyak pilihan.

9
6. Harus sabar
Dalam berjualan kita harus sabar, karena yang namanya berjualan
kadang-kadang ada waktunya sepi pembeli, dan kadang ada
waktunya ramai pembeli. Jadi harus sabar, jangan putus asa.

7. Harus lapang hati


Dalam dunia usaha, pasti ada kompetitor. Jadi kita harus siapkan diri
untuk lapangkan hati. Apalagi jualan di kios dalam pasar, satu deret
kios menjual jenis barang yang sama. Meskipun banyak kompetitor,
tetapi kita harus yakin akan ada pembeli yang datang. Kita harus
yakin akan adanya rezeki. Karena rezeki itu tidak akan lari ke mana,
walaupun ada kompetitor produk yang sejenis dengan yang kita jual.

8. Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan


Setiap kali ada pelanggan yang datang ke kios, ibu saya selalu
berusaha menjalin hubungan yang baik. Biasanya pas Lebaran, ibu
saya membagikan kue atau hadiah kepada pelanggan dan karyawan.
Dengan cara ini membuat hubungan antara ibu saya dengan
pelanggan dan karyawan terjalin hubungan yang baik.

9. Tidak boros, penghasilan di tabung


Dari hasil jualan yang didapat, hendaknya kita jangan boros. Harus
kita tabung, biarpun jumlahnya sedikit. Dari kegigihan ibu saya
menabung itu, akhirnya ibu dapat membeli rumah. Karena semula
keluarga kami masih menumpang di rumah nenek saya. Akhirnya
keluarga kami bisa mempunyai rumah sendiri. Itu dari hasil
10
pejuangan ibu yang telaten menabung dari hasil profit yang kecil
hingga menjadi tabungan yang dapat digunakan untuk membeli
rumah.

10.Harus dapat melakukan evaluasi jika mengalami kerugian


Adakalanya dalam berbisnis mengalami naik turun, bahkan terjadi
kerugian yang tak terduga. Untuk itu, kita harus dapat mencari tahu
mengapa terjadi kerugian dalam usaha kita.

11
(Ibu saya dan kiosnya)

Berbekal dari 10 jurus jualan laris dan sukses yang dilakukan


oleh ibu saya itu saya coba praktikkan hingga akhirnya saya bisa
berjualan. Pertama kali bisa berjualan, saya kaget juga.

“Loh ternyata saya juga bisa berjualan”

Sampai akhirnya setelah saya menikah pun, ilmu jualan yang


saya peroleh dari ibu saya itu ada gunanya. Dari situlah saya
mempunyai spirit bahwa setiap orang itu harus mempunya usaha,
terutama istri agar mereka dapat membantu suami dan perekonomian
keluarga. Apabila istri memiliki penghasilan sendiri, maka kita dapat
menggunakan uang tersebut untuk membeli sesuatu barang yang kita
inginkan. Terkadang saya beli buku atau kasih uang jajan ke anak.
Uang penghasilan pertama saya itu didapat dari penghasilan dari
usaha Bimbel saya bernama “Rumah Belajar Cirebon”.
Pada saat sekarang di masa pandemik ini Rumah Belajar
Cirebon juga terkena dampaknya. Hampir semua sektor terkena
dampak dari pandemik virus Corona. Termasuk dalam hal ini Rumah
Belajar Cirebon, karena sekolah diliburkan.
Ibu saya ketika itu tidak hanya berjualan kue-kue di kios pasar
saja, tetapi juga menambah keran penghasilan dari usaha lain. Ketika
itu ibu membuat usaha “Permen Asem” yang dibuat sendiri di rumah.
Lalu dijual dititipkan ke toko-toko di sekitar kios ibu saya di pasar.

12
Usaha “Permen Asem” yang dilakukan oleh ibu saya itu, saya
sebut sebagai suatu cara “membuka keran penghasilan yang lain”.
Ternyata usaha “Permen Asem” yang dibuat oleh ibu saya laris juga
sehingga bisa menambah penghasilan keluarga.
Alhamdulillah, pada saat sebelum pandemik virus Corona saya
sudah mengikuti cara ibu saya dengan tidak hanya membuka satu
usaha saja. Saya sudah bergabung menjadi Mitra Usaha dengan
menjual NutriLemon dari produk OSB. Ini adalah keran penghasilan
dari usaha kedua saya, selain Rumah Belajar Cirebon. Ternyata dari
usaha kedua saya ini dapat membantu meringankan kerugian yang
ada di usaha Rumah Belajar Cirebon selama masa pandemik ini.
Oleh karena itu, benar juga bila ada sebuah nasihat bahwa
hendaknya kita jangan meletakkan semua telur ke dalam satu
keranjang saja, yang artinya di dalam berbisnis kita harus mempunyai
keran penghasilan dari usaha yang lain. Jadi ketika ada satu keran
yang bermasalah atau mengalami kerugian, maka kita bisa dibantu
dari keran yang lain. Jadi jika kita memiliki keran penghasilan dari
usaha yang lain, berarti kita masih mempunyai cadangan penghasilan.
Jika kondisi pandemik seperti sekarang ini mengharuskan berjualan
secara online, saya masih dapat melakukannya dengan cara menjual
produk NutriLemon dan OSB.
Lalu bagaimana dengan 10 jurus yang tadi, apakah dapat
diterapkan dengan model berjualan secara online?
Ya, tentu saja bisa. Caranya bagaimana?

13
Pada jurus pertama, jika kita berjualan secara online maka
postingan jualan yang kita share ke media sosial berupa gambar-
gambar produk, sebaiknya di share secara rapi dan berkala. Jangan
terlalu jarang (supaya orang tahu bahwa kita masih aktif berjualan),
namun juga jangan terlalu sering (supaya tidak membosankan dan
selalu dinantikan). Jurus ini juga saya ambil dari strategi berjualannya
dua orang pedagang keliling. Pedagang kembang tahu setiap hari
berjualan keliling perumahan. Sedangkan pedagang tahu susu hanya
jualan berkeliling setiap hari Rabu dan hari Minggu.
Usahakan agar tidak memposting hal-hal yang sifatnya sensitif, atau
berita-berita hoaks yang dapat memprovokasi. Dengan demikian,
orang yang akan mampir ke akun Facebook atau Instagram kita pun
akan merasa nyaman. Bila beranda Facebook kita penuh dengan
berita-berita hoaks dan sensitif, hal ini dapat membuat orang
menjadi ragu untuk membeli produk jualan kita.
Jurus kedua, pelayanan yang baik dan ramah saat berjualan
online juga dapat kita terapkan dengan cara memberikan fast respon.
Apabila ada orang yang bertanya mengenai manfaat ataupun harga
dari produk yang kita jual, maka kita segera meresponnya. Oleh
karena itu kita harus sering mengecek apakah ada notifikasi atau
komentar dari postingan kita. Selain itu, kita juga harus menguasai
product knowledge yang kita jual agar bisa menjelaskan dengan baik
ketika ada yang bertanya.

14
Jurus ketiga, di zaman sekarang ini akan lebih mudah
mengantar pesanan, karena kita dapat mengirimnya melalui berbagai
pilihan jasa ekspedisi.
Jurus keempat, karena sifatnya online maka kita harus selalu
siap untuk aktif posting-posting di dinding media sosial kita. Secara
berkala kita usahakan untuk memposting produk yang kita jual. Kita
harus aktif dan yakin, pasti akan ada orang yang membeli produk
yang kita jual secara online tersebut. Bisa juga dengan cara japri ke
calon pembeli untuk mem-follow up yang sudah pernah menanyakan
produk.
Jurus kelima, meskipun kita berjualan secara online, usahakan
agar yang kita jual juga harus komplit. Jangan hanya menjual satu
produk saja. Misalkan kita mau fokuskan menjual 1 produk dulu
secara online juga tidak apa-apa. Tetapi ketika sudah ada banyak
pembeli, tidak ada salahnya kita melengkapinya dengan produk lain.
Di OSB ada 6 (enam) produk utama. Maka kita dapat melengkapinya
dengan produk-produk tersebut. Jadi untuk pembeli yang punya
anak kecil, kita bisa tawarkan produk OSB kids. Atau untuk orang
dewasa, kita punya produk OSB kapsul. Ketika ada orang mencari
produk untuk kesehatan mata, kita punya produk Vitamata. Kalau
ada yang mencari produk untuk masalah kewanitaan, kita bisa
tawarkan produk Vi Tri. Untuk di masa pandemik Corona ini kita
bisa menawarkan produk NutriLemon atau Nutrimune. Jadi
prinsipnya, orang mau mencari produk apa saja, barang sudah
tersedia.

15
Jurus keenam, saat berjualan secara online pun kadang sepi
peminat. Meskipun kita sudah sering posting produk yang kita jual,
namun hingga beberapa hari tidak ada seorang pun yang menanyakan
produk tersebut. Di saat mengalami hal semacam ini, kita harus sabar
ya. Namanya juga berbisnis, ada masanya untuk menguji mental diri
kita kuat atau tidak dalam menghadapi naik turunnya permintaan
produk. Di sini mental kita diuji, siap atau tidak? Mental berbisnis
seperti ini perlu kita latih.
Jurus ketujuh, harus lapang hati ketika ada kompetitor secara
online. Kita harus yakin bahwa produk yang kita jual itu memiliki
keunggulan-keunggulan yang mungkin tidak ada pada produk
kompetitor kita.
Jurus kedelapan, secara online kita dapat menjaga hubungan
baik dengan tim jualan kita (kepada tim reseller dan konsumen). Kita
bisa memberikan bonus untuk membuat mereka senang dan untuk
mengapresiasi mereka yang sudah loyal membeli produk-produk kita.
Jurus kesembilan, kalau kita mempunyai profit dari hasil jualan
kita, sebaiknya jangan boros. Usahakan agar bisa kita tabung. Agar
saat uang sudah terkumpul, tidak kita gunakan untuk membeli
barang-barang yang tidak terlalu kita butuhkan. Di saat masa
pandemik seperti sekarang ini kita harus cerdas mengatur keuangan.
Tabunglah, meski sedikit demi sedikit dari profit yang kita dapatkan.
Karena selain dapat membantu menutup kerugian dari usaha kita
yang lainnya, hasil dari tabungan tersebut juga bisa digunakan untuk
investasi.
16
Jurus kesepuluh, adakalanya kita melakukan kesalahan saat
berjualan yang menyebabkan kerugian. Anda jangan putus asa, tapi
lakukan evaluasi dan carilah penyebabnya. Mengapa terjadi kerugian?
Mungkin saja kita salah strategi dalam menjual produknya, atau
produk yang kita jual tidak tepat sasaran.
Demikianlah 10 jurus jualan laris dan sukses yang dapat Anda
praktikkan agar jualan Anda dapat mencapai hasil sebagaimana yang
Anda harapkan. Semoga bermanfaat ya.

17
18
PENUTUP
Semua jurus berjualan yang sudah saya sampaikan tadi,
bagaimanapun tak akan bisa berjalan dengan baik tanpa
kekuatan dan kehendak Allah Yang Maha Kuasa. Laa haula walaa
quwwata illa billah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah
Swt.
Oleh karena itu dalam setiap ikhtiar, iringilah dengan doa,
dzikir, dan ibadah. Niatkan tak hanya untuk meraih kesuksesan
pribadi semata, namun juga untuk kebermanfaatan bagi sesama
manusia. Sehingga hidup kita dilimpahi berkah dan ridha-Nya.
Itulah kunci kebahagiaan dunia akhirat.
Bekali pula hidup ini dengan sabar dan syukur agar tetap
tegar, rendah hati dan tak lalai dalam menghadapi ujian
kehidupan, baik berupa kesulitan maupun kesenangan hidup.
Last but not least, berbaktilah kepada kedua orang tua dan
sayangi keluarga agar keridhaan mereka memudahkan setiap
langkah kita dalam menempuh perjalanan hidup yang panjang
dan penuh suka duka ini.

19
20
PROFIL PENULIS

Irma Anggraini Adi, seorang ibu rumah tangga yang lahir di


kota Magelang pada bulan November tahun 1967. Kegiatan sehari-
harinya selain mengelola Rumah Belajar Cirebon, juga menjadi Stokis
Nutrilemon dan OSB untuk wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Sejak kecil ia mempunyai hobi menulis. Tapi kegiatan menulis
ini baru ditekuninya secara serius sejak memasuki usia setengah
abad. Beberapa buku solo dan antologinya telah diterbitkan. Penulis
bisa disapa di WA-nya 085864306210, FB Irma Anggraini Adi atau di
blognya: irmafang11.wordpress.com

21
22
23
24
25
26

Anda mungkin juga menyukai