6

PERTANI AN IND0NESI A BARU Haykal Kamil

Sayur Sehat Tinggal Petik
Edisi 13 - 19 Januari 2021 No.3878 Tahun LI

INTEGRASI TANAMAN
Nafas Kehidupan Pekebun

8 Lebih Menarik,
Tumpang Sari Hidroponik

13 Vitamin A & E Berbasis Sawit

Potensi Besar tapi Belum Dilirik

INFO BERLANGGANAN
SMS/WA 0813 1757 5066
ISSN:0852-8586

HOTLINE/SMS : 087881605773 e-mail : sintani@cbn.net.id TERBIT SETIAP HARI RABU

2 MENTAN MENYAPA 13 - 19 Januari 2021 No. 3878 Tahun LI

Subsidi Pupuk Tahun 2021

P
upuk berperan penting dalam meningkatkan
produktivitas tanaman pertanian. Perannya sekitar 20 -
40 persen dalam menyumbang tingkat kesuburan tanah.
Mengingat peran penting pupuk ini, maka akses dan
kemampuan petani dalam memupuk tanaman pangannya sangat
penting.
Pemerintah mengadakan pupuk bersubsidi sebagai insentif
bagi para petani pangan akan mudah mengakses pupuk buat
tanamannya. Pada tahun 2021, alokasi pupuk bersubsidi ditambah.
Alokasi pupuk bersubsidi yang pada tahun 2020 sebanyak 8,9 juta
ton, pada tahun 2021 naik menjadi 9 juta ton, ditambah 1,5 juta liter
pupuk organik cair.
Administrasi dan sistem penyaluran pupuk bersubsidi terus
diperbaiki. Petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi
adalah petani yang sudah tercatat di elektronik Rencana Definitif

Tidak Boleh Ada Masalah di Harga Kedelai

Kebutuhan Kelompoktani (e-RDKK). Data e-RDKK diusulkan
pemerintah daerah Kab/Kota kepada Kementan secara online.
Sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 49
Tahun 2020, pupuk bersubsidi diperuntukkan bagi petani yang

M
enteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Pangdam
telah bergabung dalam kelompok tani yang menyusun Elektronik
Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengunjungi pengrajin
Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK). Petani
tahu tempe di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (7/1/2021). tersebut adalah petani yang melakukan usaha tani sub sektor
Kunjungan ini sekaligus melakukan gerakan stabilisasi pasokan dan tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, dan peternakan
harga pasar kedelai. Kenapa? dengan lahan paling luas 2 hektar. Petani tanaman pangan pada
Harga kedelai internasional mengalami kenaikan cukup tinggi pada awal perluasan areal tanam baru pun berhak mendapatkan pupuk
Januari 2021. Kenaikan harga kedelai itu berdampak pada naiknya harga kedelai bersubsidi.
di pasaran Indonesia, kenaikannya mencapai 37 persen, yaitu dari kisaran Rp7.000 Para petani yang sudah terdaftar dalam e-RDKK mereka diberi
menjadi Rp9.600 per kilogram (kg). Harga tahu dan tempe pun ikut naik, sebesar Kartu Tani elektronik. Pemberian Kartu Tani dilakukan secara
25 persen. bertahap, sampai menjangkau ke seluruh Indonesia sesuai dengan
Tahu dan tempe yang merupakan makanan bahkan lauk yang banyak dikonsumsi data penerima pupuk subsidi.
masyarakat Indonesia pun sempat langka di pasaran. Kenaikan harga kedua jenis Dengan adanya subsidi pupuk, maka diharapkan harga pupuk
bisa stabil sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang
pangan ini akan berpengaruh langsung pada akses masyarakat pada bahan pangan
ditetapkan pemerintah. Harga pupuk tidak naik sejak tahun 2012.
berprotein ini.
Padahal ada inflasi, kenaikan bahan bakar, kenaikan harga bahan
Menteri Pertanian SYL melakukan gerakan stabilisasi harga dan pasokan kedelai baku, biaya transportasi, dan faktor lainnya.
dengan menggandeng Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia Total jumlah pupuk yang diajukan daerah mencapai 23 juta ton
(Gakoptindo) serta Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo). Harga jual per tahun. Pemerintah baru bisa mengadakan pupuk bersubsidi
kedelai yang disepakati Rp 8.500 per kg di tingkat pengrajin. sebanyak 9 juta ton ditambah 2,5 juta ton pupuk organik cair.
”Kontraksi pada kedelai terjadi secara global. Selama ini tempe tahu yang kita Oleh karena itu penting membuat sistem mekanisme distribusi
konsumsi banyak menggunakan kedelai impor karna harganya lebih murah. agar pupuk bersubsidi bisa betul-betul diterima petani pangan
Pasokan kita aman, namun memang harga naik karna negara produsen mengalami yang memerlukan. Jangan sampai terjadi kelangkaan pupuk.
kendala,” ucap SYL. Pengawasan distribusi pupuk bersubsidi juga penting, baik di
Ada 3 agenda yang dilakukan Kementan untuk terus memantau pasokan dan lini tiga dan empat atau dari distributor ke agen, di kecamatan dan
harga kedelai dalam negeri. ”Pertama agenda SOS yakni stabilisasi harga, pasokan desa. Selain itu, penyadaran kios pupuk patut dilakukan. Bila
ditemukan ada kios yang mencoba menyulitkan petani dalam
tidak boleh ada yang terganggu sehingga ketersediaan harus dipastikan aman.
penebusan, maka pemerintah tidak perlu segan untuk mencabut
Harga tidak boleh terlalu turun dan tidak boleh terlalu naik, khawatirnya kontraksi
izinnya.
ini hanya sementara,” ujarnya. Agenda SOS menjadi agenda 100 hari.
Kedua, agenda temporary yakni dalam 200 hari kedepan produktivitas lokal
harus ditingkatkan. Ketiga, agenda panjang Indonesia bisa suplay kebutuhan
kedelai secara mandiri sehingga saat negara lain mengalami kendala tidak berimbas
di dalam negeri.
Mentan SYL juga mendorong pengrajin tahu tempe untuk menggunakan kedelai
lokal pasalnya kualitas lebih bagus dibanding kedelai impor. Oleh karenanya, ia
memfokuskan program tahun 2021 ini termasuk dalam peningkatan produksi
kedelai. Pasokan kedelai lokal digenjot.
Biji Kedelai lokal ukurannya pendek-pendek, manis dan disukai masyarakat. Pemerintah tambah alokasi pupuk subsidi tahun 2021.
Kesukaan masyarakat pada Kedelai lokal ini peluang besar untuk mengangkat - Yang penting penyalurannya tidak tersendat.
produksi kedelai dalam negeri. Apalagi harga kedelai saat ini cukup memberikan
insentif buat petani untuk melakukan budidayanya.
Cabai rawit berpewarna beredar di pasar.
“Kita carikan jalan keluarnya agar harga tahu tempe terjangkau, dengan
menggunakan kedelai lokal. Masyarakat kita rata-rata pemakan tahu tempe, jadi - Siasat licik ambil untung saat harga naik.
kedelai ini tidak boleh bersoal,” tuturnya.
Tempe dan tahu menghilang dari pasar.
- Emak-emak pun pusing…

Desain Cover: Suhendra
Foto Cover: Dok. Sinar Tani
Pemimpin Umum/Penanggungjawab: DR.Ir. Memed Gunawan; Pemimpin Redaksi: Ir. Ahmad Soim; Pemimpin Perusahaan: Ir. Mulyono
Machmur, MS; Redaktur Senior: Ir. Achmad Saubari P; Redaktur Pelaksana: Ir.Ahmad Soim; Redaktur: Yulianto, S.Pi, Gesha Yuliani,S.Pi;
Staf Redaksi: Ahmad S; Julian Ahmad, Nattasya, Iqbal, YP. Indri Hapsari, S.Sos, Ir. Ika Rahayu, Echa; Layoutman: Hendra, Awan; Korektor/Setter: Rori, Hamdan;
Sekretariat Redaksi: Hamdani; IT & Research: Yulianto, S.Pi (Manajer); Nuraini Ekasari Riadi, S.SOS,. M.I.KOM, Gesha, Suhendra; Pengembangan Bisnis:
Haryanto, S.Sos (Manajer); Iqbal Husain, SE; Indri; Ika; Echa Sinaga, Ir. Muklis MBj; Ir. Widada Agus S, MM Keuangan: Katijo,SE (Manajer); Ahmad Asrori; Sekretariat
Perusahaan: Suparjan, Jamhari, Wawan Distribusi: Saptyan Edi Kurniawan, Dani, Jamhari
Penerbit: PT. Duta Karya Swasta; Komisaris Utama: Prof.DR.Sjarifudin Baharsjah; Komisaris: Soedjai Kartasasmita; DR.Ir.A.H. Rahadian, M.Si; Direktur Utama:
DR.Ir. Memed Gunawan; Direktur: Ir.Mulyono Machmur
Alamat Redaksi dan Pemasaran/Iklan: Jl. Harsono RM. No. 3 Ragunan Jakarta 12550, Telp. (021) 7812162-63, 7817544 Fax(021) 7818205, E-mail: sintani@cbn.
net.id; Izin terbit No. 208/SK/Menpen/SIUPP/B.2/1986; Anggota SPS No. 58/1970/11B/2002; Izin Cetak: Laksus Pangkopkamtibda Jaya No. Kep. 023/PK/IC/7;
Harga: Rp. 13.500 per edisi; Tarif Iklan: FC Rp. 8.000/mmk, BW Rp. 7.000/mmk; Pembayaran: Bank Mandiri Cab. Ragunan No. 127.0096.016.413, BNI’46 Cab, Dukuh
Bawah Jakarta No. 14471522, Bank Agro Kantor Pusat No. 01.00457.503.1.9 a/n. Surat Kabar Sinar Tani, Bank BRI Cabang Pasar Minggu: a/n. PT. Duta Karya Swasta No.
0339.01.000419.30.1; ISSN: 0852-8586; Percetakan PT. Gramedia

Informasi Sinar Tani dapat diakses melalui: www.tabloidsinartani.com

 MIMBAR PENYULUHAN 3
13 - 19 Januari 2021 No. 3878 Tahun LI

Tips Memilih Buah Jeruk yang Pasti Manis Rasanya

Ketiga, selanjutnya perhatikan bukan harga promo, itu juga jangan
Buah jeruk ada beragam jenis. Rasanya pun beragam. Ada yang bentuk dari buah jeruk tersebut. percaya.Terakhir cara yang paling
manis dan ada yang masam. Berikut ini beberapa tips untuk memilih Pilihlah jeruk yang berbentuk aman untuk mengetahui produk
buah jeruk yang manis rasanya dan kita tidak akan kecewa. agak oval dan hindari memilih berkualitas ketika barang sudah
yang bentuknya bulat. Keempat, sampai adalah cek label apakah
menekan jeruk dan pilihlah yang sudah sesuai dengan standarisasi

D
i berbagai belahan dunia
keragaman jeruk berbeda-
beda. Jenis-jenis jeruk
yang banyak dijumpai
di Indonesia di antaranya jeruk
Manis (Citrus Sinensis L.), jeruk
Keprok (Citrus reticulata), jeruk Siam
(Citrus Nobilis), jeruk besar/Pamelo
(Citrus maxima Merr, Citrus grandis
Osbeck), jeruk Lemon (Citrus limon
Linn), jeruk Lime (Citrus aurantifolia
Swingle), jenis jeruk sitrun (Citrus
medica Limnaeus), jeruk grape
fruit (Citrus paradise Mactdijen).
Dari beberapa jenis tersebut salah
satu yang dikembangkan adalah
jeruk Manis atau orang kadang
menyebutnya dengan jeruk sunkist.
Indonesia negara kaya sumber
daya hayati. Untuk jeruk saja,
saat ini kita mempunyai 258
aksesi jeruk yang dikoleksi dan
dikembangkan oleh Badan Litbang
Pertanian melalui Balitjestro - Balai
Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah
Sub Tropika di Kota Batu, Jatim,
Indonesia.
Varietas jeruk potensi yang
dapat direkomendasikan untuk
dikembangkan Indonesia sangat
beragam, mulai dari Manis
Waturejo, Manis Punten, Manis
Pacitan, Siam Pontianak, Siam
Berastagi, Siam Mamuju, Siam
Banjar, Siam Kintamani, Keprok
Riau, Keprok Kedu, Keprok Selayar,
Keprok Madura, Keprok Konde
Purworejo, Keprok Batu 55, Keprok
Satsuma, Keprok Ponkan, Keprok
Tejakula, Keprok Freemont, Keprok
Pulung, Keprok Cina Licin, Keprok
Madu Terigas, Keprok Soe, Keprok
Cina Konde, Keprok Mandarin
Cimahi, dan lain-lain termasuk jenis
jeruk Pamelo yang selama ini kita
tahunya Jeruk Bali yang sebetulnya
hanya satu dari sekian banyak jenis
Jeruk Pamelo.
Banyak produksi jeruk yang
dihasilkan Petani yang menyebar
di berbagai Daerah, masing-masing
mempunyai keistimewaan spesifik
lokasi. Dengan produk-produk
jeruk yang sudah ada di petani, kita
bisa kenali dan fahami, serta bisa kita
jadikan rekomendasi kekurangan,
kelebihan mutu buahnya, rasa
memiliki tekstur tak terlalu keras atau belum, cek komposisi, made in,
buahnya sesuai dengan keinginan
dan tidak rapuh. dan aturan pemakaian.
konsumen.
Kelima, saat memilih jeruk Agar tak ragu, pemilih-
Masa panen jeruk di sentra
mandarin pilihlah yang berwarna an marketplace yang sudah terperc-
produksi jeruk biasanya terjadi pada
oranye mencolok atau oranye aya, menjual barang yang sudah
akhir bulan April sd September.
gelap. Ini menandakan bahwa jeruk terkurasi original dan berasal
Puncak panen raya pada bulan Juli-
tersebut memang sudah benar-benar dari brand terkait juga penting.
September, pada bulan tersebut
matang dengan sempurna. Keenam, Berikutnya tips memilih buah jeruk
harga jeruk bisa dipastikan akan
pilih juga yang kulitnya kendur yang kita sering lakukan dalam
murah. Kenapa bisa terjadi?
karena daging jeruk mandarin lebih berbelanja ini ada yang manis dan
Untuk mengetahuinya maka
kecil dibandingkan kulitnya. banyak yang asam. Mungkin kamu
kita harus tahu kapan waktu
Itulah beberapa tips memilih termasuk orang yang sering salah
berbunganya, jika panen bersamaan
jeruk manis yang bisa kita lakukan memilih ketika membeli jeruk.
maka berbunganya juga pada waktu
ketika membeli jeruk, sehingga Nah jika kamu sering salah beli
yang sama. Dari berbunga sd masak
kita tidak lagi membeli jeruk yang jeruk, kamu harus memperhatikan
fisiologis setiap varietas berbeda-
rasanya asam. tips-tips sederhana memilih jeruk
beda, jenis siam butuh waktu 28
Saat ini masyarakat kita semakin manis ini. Tips ini berguna untuk
minggu sedangkan keprok 36
dimanjakan dengan kemudahan mendapatkan jeruk lokal manis
minggu. Jika panen bulan 6, maka
berbelanja online yang bisa diakses ataupun jeruk jenis lainnya.
untuk siam berbunganya bulan 12,
kapan saja. Selain mudah, tentu Selanjutnya bagaimana jika kita
kalau keprok bulan 10. Kenapa hal
harga barang yang ditawarkan membelii jeruk online? Mengingat
tersebut perlu tahu, karena awal
jauh lebih terjangkau dibandingkan kepraktisannya, semua barang
musim penghujan terjadi pada
dengan harga offline store. lebih mudah dibeli secara online,
bulan-bulan tersebut, rata-rata sentra
Saat ini, banyak sekali market- termasuk buah jeruk.
jeruk berada di lahan tadah hujan.
place yang bersaing menawarkan Karena ketika membeli secara
Bagaimana dengan buah jeruk yang
harga promo untuk menarik online kita tidak bisa melihat dan
berkualitas baik dan segar memiliki
perhatian pembeli. Namun ter- menyentuh secara langsung jeruk
permukaan kulit buah mengkilap
kadang pelanggan tidak teliti yang akan kamu beli. Cara yang
dan bersih. Tak hanya mengkilap,
barang yang dibeli apakah betul- paling tepat adalah memilih toko
warna kulit buah jeruk tampak
betul berkualitas atau tidak. online yang paling terpercaya.
segar dan tak senescene (layu).
Tak sedikit pula produk- Salah satu toko online yang paling
Kulit jeruk mengkilap bisa dilihat
produk yang tersebar dengan terpercaya untuk membeli jeruk
dengan mudah saat terkena cahaya
merek ternama, tetapi justru yang online adalah HappyFresh.
lampu maupun sinar matahari.
dijual malah produk bermutu HappyFresh merupakan sebuah
memilih buah jeruk itu susah-
rendah. Oleh sebab itu, disarankan layanan belanja online yang me-
susah gampang, karena banyak
untuk cerdas memilih produk yang mungkinkan kamu untuk belanja
yang kecewa walau sudah banyak
berkualitas saat akan berbelanja online di supermarket ternama,
memilih waktu belanja di pasar.
secara online. seperti Ranch Market, Farmers
Lalu bagaimana memilih buah
Cara pertama untuk mengetahui Market, Superindo, Lotte Mart,
jeruk yang manis yang tidak
produk berkualitas saat akan ber- LOKA, Carrefour, dll.
mengecewakan lagi? Berikut ini
belanja online adalah dilihat dari Keunggulan HappyFresh dari
tipsnya. Pertama, setiap buah
baik atau tidaknya review seller yang layanan online sejenis adalah
memiliki ciri kematangan tersendiri.
berkaitan. Misalnya bintang, pering- memiliki seorang personal shopper
Untuk jeruk cirinya bisa dilihat
kat, dan rate harus diperhatikan. terlatih.
dari kulitnya. Kamu harus sangat
Lihat juga dari jumlah transaksi yang Personal shopper HappyFresh ini
memperhatikan tekstur kulit jeruk.
sudah dilakukan oleh seller terkait. bertugas untuk memilih segala
Bila kulitnya terlihat halus maka
Ciri-ciri lain seller yang terpercaya pesanan kamu. Jika kamu beli jeruk
jeruk tersebut sudah matang dan
adalah menawarkan produk dengan melalui HappyFresh, personal
akan memiliki rasa yang manis.
harga yang sedang atau tidak terlalu shopper akan memilihkan jeruk-
Jangan memilih jeruk dengan kulit
murah dari harga asli. “Biasanya jeruk manis yang tersedia. Sehingga
kasar dan tebal karena kandungan
kalau jauh terlalu murah di bawah kamu dijamin akan mendapatkan
airnya hanya sedikit dan rasanya
pasaran jangan percaya, biasanya yang terbaik jika menggunakan
kurang segar.
yang paling normal untuk turunkan HappyFresh!
Kedua, pilih pula jeruk dengan
harga 30-40 persen, kalau sampai Dalmadi BBP2TP/ Dari
kulit yang mulus dan tidak ada
lebih dari setengah harga dan berbagai sumber
bercak-bercak seperti tahi lalat.

SELAMAT TAHUN BARU,
Bro dan Sis. Semoga kita selalu dianugerahi
kesehatan, kebahagiaan dan pandemi segera
berakhir.
(Andre)
Sahabatku, semoga Tahun 2021, hidup kita
jauh lebih bahagia Aaminn ya Rabbal Aalamiin.
Tetap semangat Insya Allah We Can. Gunakan
Masker, jaga jarak dan cuci tangan. Korindo
LED for Indonesia. (Hamzah)
Berbisnis pertanian dan perkebunan serta
pertambak ikan/kolam. Fokos pada pem-
bentukkan tanah baik sebagai media tumbuh
dan media hidup. Tanah yang baik menentukan
berfungsinya (sifat fisika tanah, sifat biologi
tanah, sifat kimia tanah). Pahami cara pemberian
bahan penyubur (pupuk) ke tanaman sesuai
fase tanaman (fase vegetative dan fase generative).
Pahami waktu untuk mengatasi anti hama
tanaman dgn bahan anti hama organik. Semoga
produksi tanaman di negeri ini meningkat.
Innalillahi wa inna ilaihi raji'un
Allahumma firlaha warhamha wa`afihi
wa`fu`anha"
"Ya Allah, ampunilah dosanya, berilah
rahmatMu, sejahtera dan maafkanlah beliau"
Semoga Ibu Irmijati R Nurbahar (Mantan
Sesditjen Perkebunan dan Direktur Tanaman
Tahunan) diampuni segala dosanya, dilapangkan
kuburnya dan ditempatkan di sisi Allah yang
terbaik, serta keluarga yg ditinggalkan diberikan
kekuatan, ketabahan, keihklasan dan kesabaran.
Aamiin ya rabbal alamin. (Haryanto)
4 Edisi 13 - 19 Januari 2021 No.3878 Tahun LI

Dengan menggunakan varietas

padi Ciherang, pada saat tidak
musim penghujan, produktivitas
bisa mencapai 2-3 ton/ha. Sebalik-
nya, tumpang sari usahatani ini
pada saat musim penghujan dengan
menggunakan varietas padi
Ciherang, produktivitas sekitar 3-4
ton/ha.
Kedua, aspek lingkungan.

INTEGRASI TANAMAN
Dengan tetap menjaga ekosistem
di lingkungan tumbuh sawit itu
sendiri, bahkan bisa menjadikan
ekosistem menjadi lebih baik untuk

Nafas Kehidupan Pekebun

pertumbuhan sawit. Contohnya,
menanam kedelai diantara
barisan tanaman sawit dapat
menyediakan nitrogen alami yang
diikat bakteri rhizobium, bahkan
mencegah terjadinya erosi.
Tak hanya itu, pemanfaatan
Dilematis. Kata itu mungkin menggambarkan tanaman sela pada perkebunan
kondisi pekebun di tanah air, ketika pemerintah sawit diperkirakan sangat
menguntungkan. Lahan menjadi
memprogramkan peremajaan tanaman
termanfaatkan, sehingga semua
(replanting). Di satu sisi program peremajaan bagian lahan perkebunan sawit
bertujuan untuk memperbaiki tanaman yang menjadi produktif. Organisme
sudah uzur. Tapi di sisi lain, petani terancam Pengganggu Tanaman (OPT) dapat
kehilangan pendapatan saat tanamannya harus Kasdi Soebagyono Rusman Heriawan ditekan seminimal mungkin.
ditebang. “Tanaman semusim dapat berperan
sebagai tanaman penutup, sehingga

M
engatasi dilematis
tersebut, pemerintah
pun harus mencari
akal agar petani tak
menolak untuk ikut program
peremajaan. Pasalnya, program
tersebut menjadi salah satu upaya
pemerintah mendongkrak produksi
komoditas perkebunan.
Alternatif agar pekebun tetap
berpenghasilan saat program pere-
majaan tanaman, pemerintah
mengajak petani menanam komo-
ditas lain di sela-sela tanaman
kebun yang baru ditanami.
“Sambil menunggu hasil tanaman
kebun yang di-replanting, petani
bisa membudidayakan tanaman
pangan atau hortikultura,” kata
Dirjen Perkebunan, Kementerian
Pertanian, Kasdi Soebagyono.
Dengan budidaya tanaman sela
di lahan perkebunan atau tumpang
sari, Kasdi berharap, pekebun tetap
mendapatkan penghasilan, bah-
kan memberikan kesejahteraan.
Kegiatan tumpang sari tersebut kini
sudah banyak dilakukan di bebe-
rapa daerah.
Bahkan di lahan food estate
juga dikembangkan tumpang
sari tanaman perkebunan dengan
hortikultura. Untuk di Kabupaten
Humbang Hasudutan, tumpang
sari kopi dengan tanaman horti-
kultura. Sedangkan food estate
di Kalimantan Tengah, tanaman
kelapa dengan hortikultura.
“Sangat mungkin tumpang sari
perkebunan dengan tanaman lain.
Ini suatu keharusan, karena petani
sambil tunggu hasil perkebunan
bisa panen dari tanaman
semusim. Tumpang sari sangat
memungkinkan memberi peluang
peningkatan kesejahteraan petani,”
tutur Kasdi dalam wawancara
online dengan Tabloid Sinar Tani di
Jakarta, beberapa waktu lalu.
Tumpang Sari Sawit
Untuk perkebunan sawit, Kasdi
mengungkapkan, banyak alternatif
tanaman yang bisa dibudidayakan
di lahan sawit. Misalnya, tanaman
sawit dengan sorgum, sawit-jagung,
bahkan ada perusahaan sawit yang
mengintegrasikan dengan ternak
sapi. Pemerintah saat ini mem-
programkan peremajaan tanaman
sawit rakyat seluas 183 ribu ha dan
seluas 500 ribu dalam tiga tahun.
Pertanaman tanaman semusim
sebagai tanaman sela sangat me-
mungkinkan. Sebab pada tanaman
sawit belum menghasilkan (TBM) 1
dengan umur 0-1 setelah replanting
ada sekitar 75% ruang terbuka.
Sedangkan dan pada TBM 2 dengan
umur 1-2 tahun setelah replanting
ada 60 persen total areal.
Peneliti Utama Pusat Sosial
Ekonomi dan Kebijakan Pertani-
an, Badan Litbang Pertanian,
Rusman Heriawan mengakui,
peremajaan sawit rakyat memang
menjadi dilema bagi pekebun.
Antara lain, hilangnya pendapatan
selama masa tunggu sekitar 3-4
tahun, sebelum tanaman sawit
menghasilkan. “Karena itu tanaman
semusim bisa menjadi tanaman sela
saat masa tunggu agar petani tetap
berpenghasilan,” kata mantan Wakil
Menteri Pertanian.
menurut Rusman, ada tiga aspek
yang bisa dibidik dalam penanaman
tanaman sela di lahan sawit yang
belum menghasilkan. Pertama,
aspek ekonomi. Pekebun bisa men-
dapatkan tambahan kegiatan dan
penghasilan, selain merawat dan
menunggu tanaman sawitnya mulai
menghasilkan. Apalagi tanaman sela
yang dianjurkan adalah tanaman
semusim dengan lama tanam 3-6
bulan.
Hasil kajian Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian
(Balitbangtan), padi Gogo yang
dibudidayakan di lahan sawit yang
belum menghasilkan di Kecamatan
Hinai, Stabat Kabupaten Langkat,
petani mendapatkan hasil yang baik.
mampu mengurangi pemanasan di
areal perkebunan,” ujar Rusman.
Ketiga, aspek sosial. Rusman
mengakui, pekebun sawit
memang bukan pelaku utama
yang terbiasa membudidayakan
tanaman semusim. Karenanya,
dalam bertanam sela mereka
membutuhkan bimbingan petani/
dinas terkait, sehingga sinergisme
bisa terus ditingkatkan.
Rusman mengatakan banyak
tanaman semusim yang bisa
dijadikan tanaman sela pada lahan
replanting sawit. Contohnya, di Deli
Serdang Sumatera Utara, tanaman
selanya adalah sorgum. Lain lagi
di Kabupaten Siak yang ditanami
dengan padi gogo. Bahkan ada
yang bertanam singkong sebagai
tanaman sela. “Namun yang paling
umum digunakan adalah jagung
maupun kedelai,” ujarnya.
Namun Rusman mengingatkan,
pemilihan jenis tanaman sela
diantara tanaman sawit muda
juga harus mempertimbangkan
sumberdaya lahan yang meliputi
kondisi lahan, iklim, ketersediaan
teknologi, sosial budaya masya-
rakat, permintaan pasar dan
karakteristik tanaman sela. “Di
Sumatera Utara ada yang bertanam
singkong sebagai tanaman selanya
dan memang sudah bagian dari
kearifan lokal disana,” tuturnya.
Khusus untuk sawit yang
sudah bisa menghasilkan, Rusman
menyarankan petani mengintegrasi
sawit-sapi. Dengan cara ini, petani/
pekebun bisa memanfaatkan
pelepah sawit sebagai pakan utama
sapi. Sementara kotoran sapi padat
maupun cair menjadi pupuk untuk
sawit itu sendiri. “Sayangnya cara
seperti ini masih belum menarik
banyak minat dari pekebun rakyat,”
tegasnya.„Natasya/Gsh/Yul
 Edisi 13 - 19 Januari 2021 No.3878 Tahun LI 5

Panen Kedelai di Kebun Sawit

Integrasi tanaman kini menjadi sebuah alternatif
ekstensifikasi di tengah makin terbatasnya lahan
pertanian. Dengan memanfaatkan potensi lahan
yang ada, ternyata membudidayakan tanaman
pada satu lahan menjadi salah satu jalan keluar
yang efektif.

B
ahkan dua peker- Penelitian dan Pengem-
jaan bisa dilakukan bangan Pertanian (Balit-
bersama-sama. bangtan) sendiri memiliki
Misalnya, mem- teknologi budidaya kedelai
budidayakan tanaman di lorong-lorong tanaman
pangan di sela-sela tanaman sawit yang masih muda,
perkebunan yang tengah berumur kurang dari empat di TBM 2 menghasilkan merilis beberapa varietas klasifikasi ukuran biji yang
diremajakan (replanting). tahun atau disebut Budena. kedelai 1,07 ton/ha (peng- kedelai yang tahan naungan telah ditentukan yaitu di
Satu sisi, upaya peningkatan Peneliti Balai Penelitian gunaan lahan 60%). Varietas dan cocok untuk dijadikan atas 14 gram.
produksi pangan bisa Kacang dan Umbi- kedelai yang digunakan tanaman sela sawit. Pada “Selain tahan terhadap
berjalan. Di sisi lain, umbian (Balitkabi), Gatut Dena 1, Dega 1, Anjasmoro Oktober 2020, Balitkabi naungan, potensi hasilnya
kegiatan replanting juga Wahyu Anggoro Susanto dan Argomulyo. melepas dua varietas kedelai lebih tinggi dan bijinya
terus berlangsung. mengatakan, tahun 2018 telah Perbedaan tersebut yakni, Denasa 1 dan Denasa lebih besar dari varietas
Salah satu integrasi dilakukan pengembangan karena di lahan TBM 2 2. Dena 1 dan Dena 2. Bahkan
yang bisa menjadi pilihan Budena sawit di Desa memiliki naungan yang Gatut Wahyu mengata- bobotnya per 100 biji rata-
adalah tanaman sawit Tanjung Jati, Kecamatan lebih besar. Kendala lainnya kan, kedua kedelai yang rata di atas 18 gram,” ungkap
dengan kedelai. Di tengah Binjai, Kabupaten Langkat, adalah akar sawit sudah dilepas merupakan Gatut.
kecukupan kedelai untuk Sumatera Utara. menjalar hingga ke tengah varietas yang diperoleh Varietas Denasa 1 dan
industri tahu dan tempe Teknologi Budena yang lorong yang diduga mem- dari serangkaian proses Denasa 2 mempunyai
dalam negeri yang selalu diterapkan di lorong lahan pengaruhi tanaman kedelai. pemuliaan yang cukup potensi hasil rata-rata 3,42
menjadi masalah, budidaya tanaman kelapa sawit pada “Berdasarkan produk- panjang. Alhasil, melahir- ton/ha dan 3,43 ton/ha, rata-
kedelai di lahan sawit bisa tanaman sawit berumur tivitasnya, terlihat bahwa kan varietas berbiji besar, rata hasil masing-masing 2,25
mendongkrak produksi. 1 tahun (TBM 1) memiliki kedua model jarak tanam produktivitas tinggi dan ton/ha dan 2,31 ton/ha. Bobot
Apalagi selama ini tingkat potensi hasil kedelai tidak berpengaruh besar. toleran naungan. per 100 biji varietas Denasa
kebutuhan kedelai dalam lebih tinggi (tidak termasuk Namun model jarak tanam Kedelai yang baru dilepas 1 seberat 18,19 gram dan
negeri banyak dipasok dari lahan yang ditanami sawit) ganda lebih mudah dalam itu memiliki kelebihan dari Denasa 2 sebesar 18,55 gram.
impor. dibandingkan lahan di pemeliharaan tanaman. varietas yang telah dirilis Untuk bentuk biji kedelai,
Nah, luas perkebunan tanaman sawit berumur 2 Utamanya pengendalian sebelumnya yaitu varietas varietas Denasa 1 bentuknya
kelapa sawit di Indonesia tahun (TBM 2). hama dan penyakit pada Dena 1 dan Dena 2. Salah lonjong, sedangkan Denasa 2
dinilai berpotensi untuk Di lahan TBM 1 pro- tanaman kedelai,” tuturnya. satunya adalah karakter bijinya bulat. Kedua varietas
ditanami kedelai sebagai duktivitas kedelai lebih dari bobot biji yang tergolong tersebut memiliki ketahanan
tanaman sela, khususnya 2,36 ton/ha (penggunaan VUB Tahan Naungan berukuran besar. Berat terhadap kerebahan
di areal peremajaan. Badan lahan 80%). Sedangkan Balitkabi juga sudah bobot per 100 biji di atas tanaman.„Nattasya/Yul

Aroma Rempah di Ladang Minyak

membahayakan tanaman

T
ak hanya tanaman
semusim, sawit juga
bisa diintegrasikan
dengan tanaman
lainnya yang memiliki nilai
ekonomi tinggi, termasuk
rempah-rempah seperti
kapulaga dan lada. Seperti
yang dilakukan Jhon
Nasri, Ketua KUD Lubuk
Karya Nagari Koto Tinggi,
Kecamatan Koto Besar,
Kabupaten Dharmasraya,
Sumatera Barat.
Jhon membudidayakan
kapulaga di sela tanaman
sawit yang sedang diremaja-
kan. Lahan kebun kelapa
sawit KUD Lubuk Karya
yang sedang menjalani
program Peremajaan Sawit
Rakyat (PSR) pada tahap
kedua seluas 170 ha.
Tiap 1 ha kebun sawit,
tanaman Kapulaga yang
bisa ditanam mencapai
3.000 batang. Modalnya
sekitar Rp 5 juta/ha. Karena
tumpang sari, lahan yang
bisa dimanfaatkan hanya
sekitar 80 persen.
“Teman saya itu sudah
menanam sekitar 10 hektar
dan berhasil. Itulah makanya
kami berencana menanam
tanaman itu. Harga jualnya
sekitar Rp40 ribu/kg. Dalam
enam bulan tanam sudah
panen,” tuturnya.
Selain menghasilkan
uang, menurut Jhon,
Kapulaga ternyata bisa
mengusir hama, termasuk
babi hutan yang tidak
senang dengan Kapulaga.
Serangga yang berpotensi
merusak tanaman juga akan
berkurang karena tidak
menyukai aroma bunga
Kapulaga itu. “Jadi, kita
dapat duit, tanaman pokok
pun terjaga,” ujarnya.
Lain lagi dengan petani
Jambi yang dibina Yayasan
Setara Jambi. Mereka
memilih tumpang sari
dengan tanaman lada.
“Petani sudah mengenal
tanaman ini dan memahami
budidayanya,” kata Direktur
Yayasan Setara Jambi,
Rukaiyah Rafik.
Apalagi lanjutnya, lada
juga bernilai ekonomis tinggi,
sehingga dapat menam-
bah penghasilan. Kelebihan
lainnya, tanaman rambat
ini juga tidak merusak atau
induknya yaitu sawit. “Lada
juga sudah memiliki pasaran
yang baik,” katanya.
Namun menurut Rafik,
tanaman lada ini hanya
dapat ditanam saat tanaman
sawit sudah mencapai tinggi
paling sedikit 1,5 meter,
sehingga dapat merambat
dengan baik. Satu batang
sawit dapat ditanami antara
enam sampai delapan
tanaman lada.
Dalam sistem tumpang
sari dengan lada, Rafik
mengingatkan, agar batang
sawit dijaga tetap bersih.
Selain itu, panen harus
dengan tangga. Ketika
membersihkan pohon sawit
dari pelepah tuanya, harus
hati-hati agar tidak merusak
tanaman lada.
Untuk perkebunan yang
lebih tua, Rafik mengatakan
tanaman lainnya selain lada
adalah cengkeh. Namun
diperlukan jarak antara
pohon sawit yang cukup,
paling tidak sembilan meter
agar cengkeh dapat tumbuh
baik. Jenis tanaman lainnya
termasuk petai, dan pinang.
Tanaman empon-
empon seperti jahe, kunyit
dan temulawak ternyata
cocok juga dibudidayakan
sebagai tanaman sela saat
replanting sawit. Apalagi,
harga empon-emponan
kini tengah naik, sehingga
menguntungkan pekebun.
Di Kabupaten Kotabaru,
Kalimantan Selatan, petani
mengembangkan tanaman
jahe di sela-sela tanaman
sawit. Dengan meman-
faatkan tempat kosong di
sela tanaman sawit, tanaman
jahe bisa mendapatkan sinar
matahari jauh lebih baik
ketimbang di teras rumah
atau pot.
Menanam jahe di sela
tanaman sawit juga dapat
menghemat pupuk dan
biaya perawatan. Tanam-
an jahe di sela sawit bisa
dipanen ketika berumur
antara 8-9 bulan. Hasil
panen berkisar 0,5 - 2 kg
setiap rumpunnya.
„Nattasya/Yul
6 TANI SUKSES Edisi 13 - 19 Januari 2021 No.3878 Tahun LI

Haykal Kamil
Sayur Sehat Tinggal Petik
Di masa pandemi, kebutuhan sayur-mayur semakin
dibutuhkan masyarakat. Sebagian besarnya memilih untuk
memenuhi sendiri kebutuhan sayuran dengan Bertani secara
hidroponik atau urban farming dengan memanfaatkan lahan
sempit. Seperti yang dilakukan oleh adik dari Zaskia Adya
Mecca, Haykal Kamil dengan sang istri, Tantri Namirah
yang kini fokus mengembangkan kebun urban farming,
Ku.Tanami.

”K
ami berdua mulai
aktif meman-
faatkan lahan
kosong di sebelah
rumah, kecil hanya 180 meter
persegi saja. Awalnya nyaranin Nay
(sapaan akrab Tantri Namirah) yang
memang hobi merawat tanaman
hias. Kenapa tidak mulai dengan
tanaman yang bisa menghasilkan
misalnya sayuran,” ungkap Haykal .
Lahannya dibagi menjadi 12
bedeng. yang terdiri dari berbagai
macam sayuran urban farming.
seperti terung, kangkung, pakchoy,
bayam, selada, brokoli, tomat, dan
sereh. ”Kita coba bedeng pertama
itu terung, dan surprise saja dalam
tiga minggu sudah ada hasilnya,”
tuturnya.
Haykal mengaku tidak sulit
untuk memulai urban farming karena
semua informasi maupun benih
sudah cukup tersedia di internet
maupun e-commerce. ”Jangan malu
untuk jalin komunikasi dengan
petani lainnya,” tuturnya. Haykal
kini tengah membangun jejaring
kemitraan dengan petani-petani di
Sepatan, Tangerang, Banten.
Ia mengaku punya kebun sendiri
memiliki banyak keuntungan.
Selain merawatnya bikin merasa
rileks, kesabaran dan ketelatenan
juga terlatih. Yang terpenting juga
lebih hemat dan sehat. ”Karena apa
yang kita butuhin tinggal petik di
kebun sendiri. Lebih sehat dan lebih sendiri,” ujar Haykal. yang tidak bisa diungkapkan,”
organik, karena kita tahu proses Dirinya masih ingat betul ketika ungkapnya.
dari awal nanamnya,” jelas Haykal. sebulan setelah menanam berbagai Lewat akun Instagram ku.tanami,
Haykal mengatakan sayuran sayuran di kebun kompleks, berbagai perkembangan kebun ini
yang dipanen dari kebunnya akhirnya bisa memanen. Ia merasa dipromosikan, termasuk soal hasil
sendiri terasa lebih manis. Ia pun deg-degan dan grogi saat pertama panen kebun yang tidak untuk
jadi lebih semangat makan sayur, kali mau mengambil kangkung. ”Ga dijual. “Ada beberapa memang yang
padahal waktu kecil ia tidak suka nyangka awalnya cuman suka, jadi sengaja tidak dijual untuk dibagikan
sayur. ”Rasa sayurnya lebih segar keterusan dan menjadi hobby baru. ke tetangga sampai kerabat. Biar
karena kita tahu prosesnya dari aku cukup terharu sampai nangis menarik, kita kemas juga dengan
panen ke meja itu sebentar banget. karena ngerasa happy banget bisa rapi dan cantik. Tapi malah mereka
Ada kepuasan tersendiri ketika ngasih hasil panen ke orang-orang pengen beli jadinya,” tutur Haykal
menikmati sayuran yang kita tanam terdekat. Salah satu kebahagiaan seraya tertawa „Gsh

PUPUK ORGANIK CAIR

AGRI TIPS
Benar Simpan Benih, Sayur Tumbuh Sehat
BIAYA

B
agi pelaku hidro- jika penyimpanannya baik,”
HEMAT RLIPAT ponik pemula, tegasnya.
BE
PANEN NDA pemilihan Nah, bagaimana cara
GA dan pe- untuk bisa menyimpan
nyimpanan benih benih yang baik itu?
TEKNOLOGI FERMENTASI kemasan menjadi Edward menuturkan
BAHAN ORGANIK BERMANFAAT UNTUK: hal yang cukup Anda harus memilih
z Memperbaiki sifat biologis, membingung- benih yang bagus dan
fisik dan kimia tanah. kan. Banyak infor- lebih baik untuk bisa
z Meningkatkan produksi tanaman masi yang beragam
dan menjaga kestabilan produksi
mendapatkan benih yang
z Memfermentasikan mengenai tips penyim- masa kedaluwarsanya masih
bahan organik tanah dan panan, membuat mereka bingung. lama, sehingga kualitas masih
mempercepat dekomposisi. “Untuk pemula, tentukan jenis terjaga dengan baik.
z Meningkatkan kualitas yang ingin Anda tanam, apakah
dan kuantitas hasil pertanian
“Langkah kedua adalah
yang berwawasan lingkungan. sayur daun seperti caisim, pakcoy.. saat membuka kemasan benih,
z Meningkatkan keragaman Ataukah sayur batang seperti kemudian membaginya dalam
mikroba yang menguntungkan kangkung, bayam, tomat, cabai. kemasan yang lebih kecil, bisa
di dalam tanah. L958/HAYATI/DEPTAN-PPVTPP/VIII/2011 Karena semuanya memiliki cara
z Meningkatkan ketersediaan nutrisi
menggunakan tube atau kemasan
dan senyawa organik dalam tanah. Kadar Hara Pupuk
tanam dan instalasi hidroponik plastik kemudian divakum. Dan
z Meningkatkan Fixasi C organik = 27,05 % ; pH = 3,90 ; yang berbeda,” ungkap pelaku disimpan dalam lemari pendingin
Nitrogen/Bintil akar. N = 0,07 % ; P2O5 = 3,22 ppm; hidroponik dan pemilik Paramudita (jangan masukkan ke freezer)
z Dapat mengurangi kebutuhan K2O = 7675,0 ppm; Ca = 1676,25; Hydrofarm asal Semarang, Andrew
pupuk kimia dan pestisida.
untuk mempertahankan kondisi
Mg = 597,0 ppm; B < 20 ppm;
z Dapat digunakan untuk semua Cu < 0,01 ppm; Mn = 3,29 ppm;
Tan. dorman agar benih tidak rusak,”
jenis tanaman dan tanah. Fe = 5,54 ppm; Zn = 1,90 ppm; Dalam pemilihan benih, khusus- jelasnya.
z Pembuatan pestisida organik nya sayuran hidroponik, perhatikan Pisahkan benih yang memang
z Pembuatan kompos bokashi. Mikroba: tanggal kedaluwarsa (expired date) akan langsung digunakan dengan
Lactobacillus =8,7 x 105 sel/ml;
Diproduksi dan Dipasarkan Pelarut Fosfat =7,5 x 106 sel/ml;
yang tertera dalam kemasan. “Jika benih yang akan disimpan dalam
PT. SONGGOLANGIT PERSADA Yeast/Khamir =8,5 x 106 sel/ml; Anda membeli benih yang sudah lemari pendingin. Jangan sampai
mendekati tanggal kedaluwarsa, membuka tutup kemasan benih
maka kemampuan benih untuk yang telah disimpan di lemari
KANTOR PEMASARAN : tumbuh semakin menurun,” pendingin terlalu sering.
JAKARTA & SUMATERA : Telp. (021) 78833766 & 78834091 Fax : (021) 78833766
E-mail : agoes_em4@yahoo.com, slpjakarta@em4-indonesia.com tuturnya. “Kunci dalam penyimpanan
JAWA TENGAH : Telp & Fax : (0293) 326593 E-mail : slpjateng@em4-indonesia.com Namun Edward tidak memung- benih yang tahan lama adalah
JAWA TIMUR : Telp & Fax : (031) 7405203 E-mail: slpjatim@em4-indonesia.com kiri jika Anda membeli benih jauhkan dari panas, jauhkan dari
BALI : Telp & Fax : (0361) 8424066 E-mail : slpbali@em4-indonesia.com
yang akan memasuki masa lembab. Jadi simpan dalam suhu
Web: www.em4-indonesia.com kedaluwarsa, ketika disemai kamar, dan harus kering. jangan
Email : bokashiok@yahoo.com ternyata bisa tumbuh normal. lembab karena bisa jamuran,”
“Mungkin bisa terjadi (lewat masa tegasnya.
ADVANCED TECHNOLOGY TOWARDS NATURE FARMING kedaluwarsa namun bisa tumbuh), „Nattasya/Gsh
 13 - 19 Januari 2021 No. 3878 Tahun LI PANGAN 7
Kedelai Impor Tak Bersahabat,
Produksi Dalam Negeri Digenjot
Harga dan pasokan kedelai bermasalah pada masa Pandemi
Covid-19. Kenyamanan menggunakan kedelai untuk industri
tahu dan tempe pun terganggu. Harga kedelai impor tidak
lagi murah. Produksi kedelai dalam negeri pun digenjot.

H
arga kedelai impor me- sepanjang semester-I 2020 mencapai
lonjak hingga 37 persen 1,27 juta ton atau senilai 510,2 juta
dari Rp 7 ribu menjadi dollar AS atau sekitar Rp 7,52 triliun
Rp 9.600 per kg. Harga (kurs Rp 14.700).
tempe dan tahu dalam negeri pun Tingginya impor kedelai selama
terkerek naik hingga 25 persen. ini selain harganya yang lebih
“Masyarakat kita rata-rata pemakan murah, juga karena komoditi
tahu tempe, jadi kedelai ini tidak kedelai tidak termasuk komoditi
boleh bersoal,” kata Menteri Per- yang dilarang atau ada pembatasan
tanian Syahrul Yasin Limpo saat impor. Sehingga bila margin
mengunjungi pengrajin tahu tempe keuntungan impornya tinggi, maka
di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat impornya akan tinggi pula.
(7/1). Dengan harga kedelai impor di punya kepastian pasar. Tapi kami Gabungan Koperasi Produsen
Naiknya harga kedelai impor pasaran Rp 7 ribu per kg, petani tidak terus mendorong petani untuk Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo)
terjadi sebagai akibat dari dampak tertarik untuk menanam kedelai. melakukan budidaya. Program dengan Gabungan Kelompok Tani
pandemi covid 19, utamanya Mereka lebih memilih tanaman lain aksi nyatanya kami susun dan yang (Gapoktan) dan investor bersama
produksi di negara-negara produsen yang lebih menguntungkan. Dengan terpenting hingga implementasinya Direktorat Jenderal Tanaman
seperti Amerika Serikat, Brasil, masa tanam hingga panen yang di lapangan,” tekan Menteri Pangan. ”Langkah ini untuk
Argentina, Rusia, Ukraina dan sama antara kedelai dan jagung, Pertanian Syahrul Yasin Limpo meningkatkan kemitraan produksi
lainnya yang terganggu dan juga jagung lebih menguntungkan (Mentan SYL) usai Rapat Koordinasi dan memaksimalkan pemasaran
transportasinya. petani. dan MoU pengembangan serta serta penyerapan kedelai lokal milik
Badan Pusat Statistik (BPS) ”Petani lebih memilih untuk pembelian kedelai nasional di petani,” tuturnya.
mencatat, impor kedelai Indonesia menanam komoditas lain yang Kantor Direktorat Jenderal Tanaman
Tabel 1. Perkembangan Harga Produsen, Konsumen dan Internasional Pangan, Jakarta, Senin (4/1). Tiga Agenda
Kedelai, 2005 - 2012 (sampai April 2012). Kementan mau tidak mau Ada 3 agenda yang akan di-
perlu fokus melipatgandakan pro- lakukan Kementan untuk terus
Harga Produsen Harga Konsumen Harga Internasional memantau pasokan dan harga
Tahun duksi atau ketersediaan kedelai
(Rp/Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg) kedelai dalam negeri.
dalam negeri. Produksi kedelai
2005 3,894 4,228 223 dalam negeri harus bisa bersaing ”Pertama agenda SOS yakni
2006 4,036 4,472 217 baik kualitas maupun harganya stabilisasi harga, pasokan tidak
(3.65) (5,78) (-2.55) melalui perluasan areal tanam dan boleh ada yang terganggu sehingga
2007 4,588 4,847 317 mengenergikan para integrator, ketersediaan harus dipastikan
(13.68) (8.38) (46.01) unit-unit kerja Kementan dan aman. Harga tidak boleh terlalu
2008 6,212 7,788 453 pemerintah daerah. turun dan tidak boleh terlalu naik,
(35,40) (60,68) (42,78) ”Tentu dengan langkah cepat khawatirnya konstraksi ini hanya
dari Kementan bersama berbagai sementara,” ujarnya. Mentan me-
2009 6,588 8,411 379
integrator dan pengembang kedelai nambahkan agenda SOS menjadi
(6,06) (7,99) (-16,49)
yang ada kita lipatgandakan dengan agenda 100 hari.
2010 6,664 8,683 385 Kedua, agenda temporary yakni
kekuatan. Kita bergerak cepat,
(1,16) (3.23) (1.69) sehingga produksi kedelai dalam dalam 200 hari kedepan produk-
2011 7,236 8,641 484 negeri meningkat,” imbuh SYL. tivitas lokal harus ditingkatkan.
(8,57) (-0,48) (25,80) Untuk penyerapan produksi Ketiga, agenda panjang Indonesia
2012 7,262 8,631 478 kedelai lokal, Direktur Jenderal bisa suplay kebutuhan kedelai secara
(0.37) (-0,13) (-1,19) Tanaman Pangan, Kementerian mandiri sehingga saat negara lain
Sumber: BPS, diolah, kecuali harga Internasional berasal dari Worldbank Pertanian, Suwandi menambahkan mengalami kendala tidak berimbas
Keterangan: 1) Jenis : Soybeans, US soybeans, Chicago Soybeans futures contract (first contract pihaknya melakukan MoU antara di dalam negeri.„Som
forward). No.2 yellow and par, US Dollars per Metric Ton.

Melindungi Tanaman Padi Saat Musim Hujan dan Pandemi Covid-19

ungkap mereka.

M
usim hujan yang
lebat bisa membuat
tanaman padi rawan
dari serangan hama
dan penyakit. Perlindungan perlu
dilakukan. Bagaimana dengan
biayanya saat pandemi Covid-19?
Suwanto Keyua Kelompoktani
Merak II dan petani anggota
kelompoknya memasuki musim
tanam kali ini meningkatkan
kewaspadaan dengan meng-
antisipasi serangan hama penyakit
pada tanaman padinya.
Tindakan preventif penyem-
protan tanaman padi usia 1
bulan (30 hari) dilakukan secara
serempak. ”Sekarang sudah
masuk musim penghujan yang
sangat deras dan serangan hama
selalu ganas di musim seperti ini,”
Penyemprotan dilakukan
dengan pengawasan dari Petugas
Pengamat Organisme Tanaman
(POPT) Kecamatan Wagir
Pramudyanto secara ketat. Hal itu
dilakukan dengan benar-benar
untuk mengantisipasi serangan
yang berlebih atau sudah mencapai
ambang batas serangan.
Penyuluh wilayah Ferly
Tambunan berkolaborasi dengan
tim Formulator Multi Kreasi
Dharma (MKD) Rizky Fanani mem-
berikan bantuan aplikasi perlin-
dungan tanaman secara gratis
sebanyak 2 tangki kepada masing-
masing petani. Penyemprotan ini
merupakan awal aplikasi serangan
insektisida dan fungisida untuk
antisipasi serangan hama dan
penyakit pada tanaman padi.
Petugas POPT dan Penyuluh juga
memberikan informasi tindakan
yang diperlukan untuk sedikit
demi sedikit mengurangi
pemakaian dan penggunaan
bahan kimia. Salah satu cara
adalah manipulasi ling-
kungan atau rekayasa ekologi
berpeluang menekan perkem-
bangan penyakit tanaman.
”Bisa dilakukan dengan menge-
lola komponen budidaya secara
selektif, di antaranya pemilihan
varietas tahan, penggunaan benih
sehat, pengolahan tanah secara teknologi pengendalian penyakit
sempurna, penggunaan bahan berdasarkan komponen epidemik
organik, keserempakan tanam pada ini juga dapat menekan biaya
waktu yang tepat, pemupukan produksi dan mengurangi tingkat
berimbang dan pengaturan peng- kehilangan hasil panen padi,”
airan tanaman. Selain efektif, bebernya.„Ferly Tambunan/Som
8 HORTI
Lebih Menarik,
Tumpang Sari Hidroponik
Pandemi Covid-19 yang belum juga surut menuntut
masyarakat lebih banyak berada di rumah. Untuk mengisi
kesibukan selama di rumah, kini banyak yang mengisi
pekarangan rumahnya dengan budidaya hidroponik.
N
amun bagi sebagian
orang, hidroponik itu
hanya dilakukan mono-
kultur. Padahal kalau
mau lebih kreatif, bisa dilakukan
secara tumpang sari. Cara ini
ternyata cukup menguntungkan,
karena hasilnya ganda.
Seperti yang dilakukan horti-
kulturis spesialis hidroponik asal
DI Yogyakarta, Dr. Ani Andayani
yang membudiayakan hidroponik
sistem deep flowing culture (DFT)
di rooftop/dak dia atas rumahnya.
Sistem ini menggunakan genangan
pada instalasi dan menggunakan
sirkulasi dengan aliran pelan. DFT
hampir sama dengan sistem NFT
yaitu mensirkulasi, namun pada
sistem ini instalasinya tidak meng-
gunakan kemiringan.
Mengapa memilih DFT? Ani
menjelaskan untuk tanaman melon,
tomat, paprika, cabai, semangka,
terong, buncis, dan sayuran lainnya
yang umur panen bisa mencapai
2-3 bulan, sistem DFT atau sistem
dripped culture menggunakan
Rockwool lebih pas. “Saya buat
sendiri dengan kayu dan besi
penyangganya, kemudian dilapisi
plastik terpal/tenda tebal,” tambah.
Mantan Staf Ahli Menteri Pertanian
ini
Awalnya Ani mengaku iseng dan
penasaran dengan hasilnya. Apalagi
selama ini banyak yang membuat
hidroponik secara monokultur,
baik skala mini, skala kecil, skala
midi, skala besar atau bahkan skala
bisnis, semua secara monokultur.
”Padahal, logikanya setiap tanaman
membutuhkan hara nutrisi sendiri-
sendiri, respon nutrisi pun pasti
tidak sama, fase tumbuh kembang
pun berbeda,” katanya.
Ani lalu berpikir untuk mulai
mencoba tumpang sari antara
kangkung atau sawi yang hanya
membutuhkan waktu panen 2-3
minggu. Selain itu, tumpang
sari dengan tomat atau cabai
atau melon yang bisa sampai 2-3
bulan. Setelah menimbang dan
13 - 19 Januari 2021 No. 3878 Tahun LI
tidak, akarnya nanti busuk. Padahal,
dalam DFT yang paling penting itu
akar yang sehat sebagai sumber
respirasi dan penyerapan nutrisi,”
tuturnya.
Hasil Panen
Kendala pertumbuhan sistem
hidroponik tumpang sari ini pun
diakui Ani. Mulai dari kangkung
yang menguning di pucuknya
dan akhirnya bisa sembuh dengan
penanganan plus nutrisi mikro
tertentu untuk pertumbuhan vege-
tatif tanaman tersebut. Alhasil,
beberapa minggu kemudian kang-
kung yang ditanam dengan cabai
maupun dengan tomat terlihat
pertumbuhan yang saling berlomba.
Bahkan, kangkungnya berdaun
lebar-lebar lebih lebar dari yang
ditanam monokultur. Setelah 18
hari sejak ditanam, kangkung
sudah layak panen karena konon
rasa dan kesegarannya paling enak
antara umur panen 17 - 20 hari.
Disaat bersamaan, cabai mulai
“Makanya saya buat styrofoam- tahap pembungaan (flowering),
nya dengan lubang tanam 15 cm, begitu juga tomat. “Karenanya, saya
sehingga bisa untuk sawi atau panen secara hati-hati agar tidak
kangkung yang cukup 15 cm, mengganggu pertanaman cabai
sedangkan tomat atau cabai 3 atau maupun tomat,” ujarnya.
4 kalinya,” tuturnya. Dari ujicoba hidroponik tumpang
mempelajari fisiologis tanaman Ide liar Ani pun berkembang sari itu, Ani menyimpulkan ketika
tersebut, pilihan tumpang sari jatuh dengan pertanaman zig-zag sudah dipanen kangkungnya,
kepada kangkung-cabai rawit dan untuk cabai rawit dan tomat. Jika pertanaman cabai rawit dan
kangkung-tomat. cabai ditanam zig-zag 45 cm dan tomat melanjutkan kembali fase
Ani berpikir, awal pertumbuhan tomat juga zig-zag 60 cm. maka generatifnya dan sehat. Jadi,
tomat atau cabai, masih pendek diantaranya bisa untuk kangkung cara hidroponik tumpang sari
pertanamannya dan pastinya tidak berjarak 15 cm. Hasil modifikasi antara kangkung-cabai, maupun
akan berebut sinar matahari untuk DFT Tumpang sari inilah yang kangkung-tomat bisa meman-
kebutuhan asimilasinya. Sedangkan kemudian dipraktekkan Ani. faatkan waktu, space, nutrisi dan
nutrisinya sudah dialirkan satu Dalam menggunakan DFT, Ani efisiensi dalam bertanam sayuran
bedengan dengan jarak tomat mngingatkan pentingnya aerator untuk ketahanan pangan keluarga
atau cabai sekitar 45-60 cm antar untuk memberikan oksigen dalam meskipun di area yang terbatas.
tanamannya.
respirasi akar tanaman. “Kalau „Gsh/Yul
Perhatikan Hal ini Jika Ingin Sukses
T
rend Hidroponik memang tengah merambah
masyarakat kota-kota besar. Ada yang hanya
sekedar hobi, sampai yang ingin berbisnis.
Tapi, banyak juga yang sukses menggelutinya.
“Karakter pelaku hidroponik sukses itu harus
tekun, telaten dan paham nutrisi. Banyak pihak yang
ber-hidroponik karena coba-coba tanpa belajar tapi
maunya sukses,” tutur seorang Horticulturist yang
aktif berhidroponik di Yogyakarta, Ani Andayani.
Diakui, sekarang ini banyak yang terjun ke
hidroponik menggunakan formulasi instan.
Padahal, fisiologi tanaman dan respon tanaman
terhadap nutrisi itu penting untuk dipelajari, secara
praktis dan sederhana. “Di paket-paket pelatihan
hidroponik, jarang yang menjelaskan tentang
oksigen bagi respirasi akar tanaman, padahal harus disesuaikan dengan komoditasnya.
itu penting untuk keberhasilan dalam tanaman Karena menggunakan media air, Ani juga
hidroponik,” tambahnya. mengingatkan, sumber air harus diperhatikan.
Ani lebih senang menggunakan larutan nutrisi Namun ketersediaan air bersih di kota besar seperti
racikan sendiri, meski banyak beredar nutrisi Jakarta memang membutuhkan treatment khusus
yang dijual di pasar. Ilustrasinya, menurutnya, agar kebutuhan nutrisi bisa tersampaikan langsung ke
larutan siap pakai instan itu sama dengan bumbu tanaman. “Mungkin bisa terganggu dari ketersediaan
rendang instan. Tapi, bagi orang tertentu yang nutrisi tertentu akibat polusi air yang mengandung
lebih suka pedas atau lebih suka manis, tidak bisa metal Hazard,” jelasnya.
menambahkan bumbu sendiri. Sedangkan polusi udara di kota besar, Ani menilai
Dirinya mencontohkan, saat pertanaman melon dapat mengganggu pertumbuhan tanaman hidroponik
secara hidroponik, larutan nutrisi instan tersebut sendiri. Sebab, proses asimilasi terganggu dengan
tentunya tidak bisa mencukupi aktivasi enzymatic kemungkinan adanya metal hazard dari polusi
saat berbunga dan berbuah, karena harus ada udara. Meskipun demikian, Ani merasa perlu adanya
ketersediaan K dari K2SO4 dan nutrisi lainnya. penelitian lanjutan mengenai perbandingan urban
Begitu juga dengan tomat yang sangat responsif farming khususnya hidroponik antar kota besar seperti
dengan nutrisi. Yogyakarta dan Jakarta, terkait polusi udara dan polusi
“Respon tanaman terhadap nutrisi dan air.
fungsinya serta gejala (jika kekurangan) secara “Memang, urban farming skala rumah tangga,
fisiologis dan plant nutrition dari masing-masing lokasi sangat mempengaruhi hasilnya. Di rumah saya
tanaman buah/sayur hidroponik semua harus (di Yogyakarta), saya menggunakan air pompa dan
dipahami oleh pelaku hidroponik,” tuturnya. Tak selalu saya analisis untuk kelayakan digunakan sebagai
hanya kebutuhan nutrisi, sistem hidroponik juga media hidroponiknya,” jelasnya.„Gsh/Yul
 Edisi 13 - 19 Januari 2021 No.3878 Tahun LI
KLINIK TANI
Waspadai Ulat dan Kutu di Tanaman Hidroponik
Salam Pertanian!
Selama pandemi ini saya
mulai belajar hidroponik,
sudah 1 kali panen
kangkong. Tapi Desember
kemarin, tanaman
hidroponik saya kena
hama ulat yang cukup geli.
Tanaman hidroponik saya
terpaksa harus dipanen
sebelum waktunya agar
tidak menular ke tanaman
lainnya. Adakah cara yang
bisa saya lakukan agar
serangan hama ini tidak
terjadi lagi di lain hari?
Darto – Kemang,
Jakarta Selatan
Dalam bertani, pastinya
akan mengalami masa
duka seperti terkena
serangan hama. Begitupula
di tanaman hidroponik,
serangan ulat maupun
kutu menjadi masalah
yang membuat pusing
pemula. Padahal, pada
dasarnya hama ulat ini
aktif memakan dedaunan
bahkan pangkal batang
terutama di malam hari.
Hama ini paling senang
dengan sayuran daun di
mana sayuran daun seperti
sawi, lettuce, kangkung
yang daunnya tekstur tipis
dan tidak keras.
Ulat-ulat tersebut akan
bertelur pada bagian
bawah daun dan mudah
berkembang kemudian
menyebar ke daun yang
satu dengan yang lain,
juga ke tanaman yang lain.
Karenanya, jika ada tanaman
di rumah terserang hama
ulat maka segera harus
diatasi sebelum tanamanmu
yang lain terkena hama ini.
Begitu juga saat terkena
hama kutu, Jika tanaman
terserang jenis hama kutu
ini yang akan terjadi pada
tanaman yaitu daun keriting
serta menggulung dan
batang akan lebih lemah,
akhirnya tanaman cacat
dan kerdil. Cara mengatasi
tanaman yang terserang
jenis hama ini yaitu dengan
cara membuang atau me-
musnahkan tanaman yang
sudah terkena hama kutu.
Dilansir dari buku
Bertanam Hidroponik Gak Pake
Masalah, karya Purwadaksi
Rahmat, Jika serangan
belum terlalu parah, lakukan
9
pencegahan serangan
dengan menggunakan
pestisida nabati. Pestisida
nabati ini bisa dibuat dari
bahan alami, yakni daun
pepaya. Menurut pene-
litian, daun pepaya
mengandung bahan
aktif papain yang efektif
untuk mengendalikan
hama seperti ulat.
Bisa juga menggunakan
pestisida nabati daun
brotowali yang dibuat dari
tumbukan 10-15 lembar
dan diencerkan dengan 1
liter air. Semprotkan pada
tanaman berdaun, terutama
pada daun bagian bawah
dan pangkal daun.
Pemakaian pestisida hama tersebut, apakah cepat menyerang tanaman anda
organik dan insektisida menyerang atau tidak. bukanlah serangga yang
alami ini tidak bisa Sebaiknya lebih berhati- benar-benar berbahaya,
digunakan setiap saat, hati dalam pemakaian, penyemprotan insektisida
namun hanya bisa karena ada beberapa alami ini justru dapat me-
digunakan saat benar-benar insektisida nabati yang nimbulkan masalah lain
diperlukan saja. Sebaiknya sangat kuat dan ampuh pada tanaman anda di
digunakan saat tanaman dalam membasmi serangga. kemudian hari.
hidroponik sudah benar- Bahkan jika serangga yang (Nattasya/Gsh)
benar dalam keadaan
rusak. Jika rusaknya hanya
Redaksi menerima pertanyaan seputar masalah hama dan penyakit tanaman,
sedikit, sebaiknya jangan ternak atau ikan serta yang terkait dengan persoalan teknis budidaya tanaman
dulu digunakan. Amati pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan. Pertanyaan
dulu pergerakan hama- dikirimkan melalui email dengan alamat : sintani@cbn.net.id atau lewat SMS
ke Nomor 0878 8160 5773 ditujukan ke Rubrik KLINIK TANI.
10
Agar Petani Bijaksana
Menetapkan Takaran Pupuk
Penerapan pola pemupukan berimbang dan cara bertanam yang tepat dapat
meningkatkan pendapatan petani sekaligus meningkatkan ketahanan pangan
nasional. Para Penyuluh Pertanian diingatkan oleh Menteri Pertanian Syahrul
Yasin Limpo agar terus menggalakkan penerapan pemupukan berimbang.
M
elalui Permentan NO.40/OT.140/4/2007
tentang Rekomendasi Pemupukan
N, P, dan K pada Padi Sawah Spesifik
Lokasi, Kementerian Pertanian berusaha
meningkatkan efisiensi dalam pemupukan, khususnya
pada usahatani padi sawah. Namun, lemahnya
pemahaman tentang pentingnya penerapan pemupukan
berimbang dan penggunaan takaran pupuk yang
spesifik sesuai dengan kondisi lokasi, menjadi salah satu
sebab sering munculnya isu kekhawatiran kelangkaan
pupuk di kalangan masyarakat pertanian terutama
menjelang masa pendistribusian pupuk bersubsidi.
Praktek Pemupukan di Tingkat Petani
Konsumsi pupuk terbesar di Indonesia adalah
pada usahatani padi sawah. Dalam praktek
usahatani padi, pada umumnya petani menerapkan
penggunaan pupuk dengan dosis tertentu tanpa
mengetahui status kesuburan tanah sawahnya.
Takaran penggunaan pupuk saat ini masih belum
rasional dan belum berimbang. Sebagai contoh, di
suatu daerah ketika ditanyakan takaran pupuk yang
digunakan, petani menyebutkan menggunakan NPK
Ponska sebanyak 300 kg per ha dan Urea 200 kg per
ha. Namun ketika ditanyakan apa yang mendasari
ukuran dosis pupuk yang digunakan, umumnya
petani mengatakan “sudah biasa seperti itu”.
Telah banyak ahli menyatakan bahwa
menurunnya status kesuburan tanah sawah
dipengaruhi oleh ketidakseimbangan unsur hara
dalam tanah yang disebabkan oleh pemberian pupuk
N, P dan K di lahan sawah secara terus-menerus
dengan dosis yang tinggi. Pada dasarnya, penerapan
dosis pupuk yang tepat ditetapkan berdasarkan
hasil uji tanah yang memerlukan analisa terhadap
kandungan unsur hara dalam tanah. Namun diakui,
kemampuan penyuluh dan petani dalam melakukan
uji kesuburan tanah masih relatif terbatas. Hal
ini menyebabkan rekomendasi penyuluh dalam
hal pemberian dosis pupuk untuk padi sawah di
lapangan bersifat umum.
Efisiensi dalam pemupukan penting diperhatikan
karena selain menghemat biaya produksi, juga
berarti menjaga keberlangsungan usahatani untuk
jangka panjang karena keseimbangan lingkungan
ekosistem terjaga kelestariannya.
Pemupukan Berimbang
Pemupukan berimbang atau sering pula disebut
pemupukan yang rasional atau pengelolaan hara
spesifik lokasi (PHSL) yang direkomendasikan dalam
Permentan No.40/2007 dapat digunakan sebagai
acuan. Dalam pemupukan berimbang, terdapat
empat prinsip yang mendasarinya, yaitu: (1) tepat
jenis/bentuk. Formula pupuk disesuaikan dengan
kondisi tanah dan kebutuhan tanaman; (2) tepat dosis.
Takaran pupuk disesuaikan dengan status hara tanah,
kebutuhan tanaman dan hasil yang ditargetkan;
(3) tepat waktu. Unsur hara yang dibutuhkan
tersedia pada saat tanaman memerlukannya; dan (4)
Tepat cara. Pemberiannya pada tempat yang tepat
sehingga tanaman dapat mengakses unsur hara yang
diperlukan secara efektif.
Jika hara yang diberikan kurang dari yang
dibutuhkan tanaman, maka akan terjadi pengurasan
hara tanah, sebaliknya, jika hara yang ditambahkan
melebihi dari yang dibutuhkan tanaman, maka terjadi
pengkayaan hara tanah. Apabila pemberian hara
secara berlebihan berlangsung terus menerus maka
akan terjadi kejenuhan unsur hara di dalam tanah.
Pemberian takaran unsur hara N, P dan K secara
berimbang sangat penting dalam peningkatan
produksi pertanian. Unsur hara N yang diberikan
biasanya berupa pupuk ZA (Ammonium Sulfat)
atau urea atau Amonium Nitrat bermanfaat bagi
tanaman dalam (1) merangsang pertumbuhan akar,
batang dan daun; (2) membuat warna daun lebih
tampak hijau; (3) memperbanyak anakan; dan (4)
memperbaiki mutu dan jumlah hasil. Unsur hara
P yang diberikan dalam bentuk pupuk super fosfat
tunggal (SP36), double super fosfat (DS), atau triple
super fosfat (TSP) bermanfaat bagi tanaman antara
lain dalam hal (1) memperpanjang pertumbuhan
akar, sehingga tanaman mudah menyerap makanan;
(2) menguatkan batang dan mempercepat proses
pemasakan buah; dan (3) memperbaiki mutu dan
jumlah hasil. Sedangkan unsur hara K yang diberikan
dalam bentuk pupuk kalium tunggal seperti kalium
sulfat (ZK) atau kalium magnesium sulfat, antara
lain memberi manfaat dalam hal (1) memperbaiki
pertumbuhan tanaman; (2) meningkatkan ketahanan
tanaman terhadap serangan hama/penyakit; dan (3)
memperbaiki mutu hasil.
Rekomendasi Pemupukan Spesifik Lokasi
Setiap jenis tanah memiliki karakteristik yang khas
karena susunan kimia tanah berbeda. Oleh karena
itu, takaran pupuk yang digunakan untuk memupuk
suatu jenis tanaman yang sama akan berbeda untuk
setiap jenis tanah.
Sumber hara tanaman dapat berasal dari bahan
alami atau unsur hara organik yang berasal dari
tanah, sisa/limbah tanaman dan kotoran hewan,
udara (oksigen), air (hidrogen), tanah (carbon), dan
atau pupuk kimia (anorganik) seperti Nitrogen (N),
Phosphor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium
(Mg), Sulfur (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Klorin (Cl),
dan Kobalt (Co).
Pupuk majemuk (Chemical process atau Physical
Blending) dapat digunakan dalam pemupukan
berimbang, namun penambahan pupuk tunggal
dengan unsur hara tertentu (Urea/ZA, TSP/SP-36 dan
KCl) seringkali diperlukan agar jumlah unsur haranya
sesuai dengan status hara tanah dan kebutuhan
tanaman. Tanah yang berat atau liat berbeda
kandungan unsur hara N, P, dan K-nya dibandingkan
dengan tanah berpasir.
Tanah yang subur (gembur berwarna kehitaman)
kandungan P dan K-nya cukup tinggi, maka
penambahannya cukup dengan pupuk Urea saja.
Pemberian pupuk P dan K secara berlebihan
merupakan pemborosan karena sisa yang tidak
terpakai, sebagian besar hilang bersama air hujan atau
air irigasi. Sebaliknya, jika tanah kekurangan fosfat
dan kalium maka harus dipupuk lengkap NPK sesuai
dosis anjuran. Kebutuhan N tanaman dapat diketahui
dengan mengukur tingkat kehijauan warna daun
dengan menggunakan Bagan Warna Daun/BWD.
Sedangkan penambahan pupuk P dan K disesuaikan
dengan hasil analisis status hara tanah sawah dan
kebutuhan tanaman dengan menggunakan Perangkat
Uji Tanah Sawah (PUTS).
Peta hara fosfat (P) dan kalium (K) dalam tanah
di sebagian besar lahan sawah di Indonesia telah
tersedia. Peta tersebut diberi tiga warna, yaitu merah
berarti kandungan haranya rendah, warna kuning
berarti sedang dan warna hijau berarti tinggi. Peta
tersebut digunakan untuk anjuran pemupukan.
Unsur hara N di Indonesia umumnya rendah,
sehingga secara umum dosis yang digunakan
sebanyak 250-300 kg Urea per ha. Berikut ini adalah
anjuran dosis pemupukan berimbang spesifik lokasi
dengan menggunakan pupuk tunggal.
Kelas Status Hara Anjuran Pemupukan Berimbang
Tanah Spesifik Lokasi (kg/ha)
P K Urea SP36 KCl
Rendah Rendah 250 100 100
Sedang Sedang 250 100 50
Tinggi Tinggi 250 100 50
Rendah 250 75 100
Sedang 250 75 50
Tinggi 250 75 50
Sumber: PT. Pupuk Sriwijaya. http://www.pusri.org/
indexC0301.php
Ketersediaan P dalam tanah juga dipengaruhi oleh
sifat tanah. Tanah dengan kandungan C organik tinggi,
ketersediaan P dalam tanah akan mudah diserap oleh
tanaman. Tanah dengan keasaman tinggi ketersediaan
unsur hara P dan K secara total di dalam tanah bisa jadi
tinggi, tetapi tidak dapat diserap oleh tanaman karena
terikat oleh unsur hara mikro Fe ataupun Al. Pada
kondisi ini, pemberian zat kapur untuk menurunkan
tingkat keasaman tanah sangat diperlukan.
„(Pamela Fadhilah, Penyuluh Pertanian Madya/
dari berbagai sumber)
13 - 19 Januari 2021 No. 3878 Tahun LI
Oleh Memed Gunawan
Persoalan Makanan Masih Panjang
Soal makanan dan penyakit, FAO punya slogan yang
menarik, kira-kira begini, ’Dalam kebanyakan kasus,
makanan adalah satu-satunya obat yang diperlukan untuk
menyembuhkan penderita’. Makanan pula yang menentukan
tingkat imunitas dan daya tahan seseorang terhadap suatu
penyakit. Lebih dari itu, makanan sangat berperan, tidak
hanya unsur genetik, yang berpengaruh pada pembentukan
postur dan ukuran fisik seseorang, apakah seseorang akan
menjadi kuat, tinggi, gagah atau kecil mungil. Memang small is
beautiful, tapi di banyak bidang dan kegiatan, seperti olah raga
yang memerlukan kekuatan atau tentara misalnya, ukuran dan
postur tubuh menjadi persyaratan. Di pusat latihan olahraga
atau pendidikan militer, akan selalu diperlukan seorang ahli
gizi agar kebutuhan energi dapat dipenuhi.
Nah, ini semua terkait dengan makanan. Dan soal
makanan itu, di belakang sana ada aktivitas pertanian
yang memproduksinya, karena makanan tidak atau belum
bisa diproduksi lewat pabrikan dari bahan lain selain hasil
pertanian. Porsi pengeluaran untuk makanan terhadap
pendapatan di negara-negara Asean pada tahun 2019 ada di
sekitar 40 persen, kecuali di Singapura dan Malaysia yang
angkanya lebih rendah. Sementara di negara-negara maju
angkanya di sekitar 10 persen atau bahkan lebih rendah lagi.
Artinya penghasilan mereka lebih tinggi sehingga mempunyai
keleluasaan menggunakan penghasilannya untuk memenuhi
kebutuhan lainnya selain makanan.
Mungkin dengan menggunakan kriteria yang berbeda,
menurut angka Susenas, 2016, porsi belanja makanan dari
pengeluaran di Indonesia secara rata-rata adalah 59 persen
dengan rentang antara 74 persen (golongan pengeluaran
per kapita sebulan kurang dari Rp 100 ribu dan 41 persen
(golongan pengeluaran per kapita sebulan lebih dari Rp
1000.000). Apakah yang dikonsumsi semakin sehat dengan
semakin tingginya pendapatan? Itu tergantung kepada
pola makan dan selera konsumen. Ternyata, menurut data
Susenas 2016 tersebut, semakin tinggi tingkat kesejahteraan
masyarakat, semakin rendah pengeluaran untuk padi-padian
dan semakin tinggi untuk daging (ini perubahan yang umum
terjadi), semakin rendah porsi pengeluaran untuk sayuran dan
semakin tinggi untuk makanan dan minuman jadi (ini berbeda
dengan yang terjadi di negara-negara maju yang menunjukan
peningkatan konsumsi makanan segar, buah dan sayuran
dengan semakin meningkatnya kesejahteraan/pendapatan).
Untuk negara yang boleh dibilang gudangnya berbagai jenis
sayuran tropis, data ini cukup mengagetkan.
Hal lain yang perlu mendapat perhatian serius adalah
pernyataan Bank Dunia, dalam laporan terbaru Prospek
Ekonomi Indonesia (IEP), yang menyebutkan harga pangan
Indonesia terbilang paling mahal di kawasan Asia. Lebih
lanjut Pejabat Bank Dunia ini mengatakan bahwa tantangan
ke depan terkait ketahanan pangan bagi Indonesia akan
berhubungan dengan peningkatan keterjangkauan dan
ketahanan gizi, terutama bagi segmen masyarakat yang lebih
miskin. Jadi, semakin tinggi upaya yang harus dicurahkan
untuk menanggulangi kasus stunting yang sangat dikuatirkan
akan menyebabkan menurunnya daya saing SDM kita di masa
depan.
Pejabat Lembaga Internasional itu menilai, harga pangan
yang tinggi ini disebabkan oleh pembatasan perdagangan
domestik dan internasional serta tingginya biaya pemrosesan,
distribusi dan pemasaran. Soal dampak pembatasan
perdagangan boleh diperdebatkan, karena ada tujuan lain di
balik itu. Tetapi biaya pemrosesan, distribusi dan pemasaran
memang masih terbilang tinggi. Transparansi harga produk
pertanian hulu hilir masih lemah, kekuatan petani di bidang
pemasaran rendah karena kelembagaan petani lemah, dan
kondisi infrastruktur menjadi kendala besar. Ada senjang
harga yang besar antara produsen dan konsumen, terutama
di perkotaan. Tepat sekali jika infrastruktur fisik terus
dikembangkan, kelembagaan petani dipupuk dan pemasaran
ditata menjadi lebih efisien.
Fakta kurang menggembirakan, Indonesia menempati
peringkat rendah di dunia dalam hal konsumsi sayur dan
buah per kapita. Data Susenas mengindikasikan bahwa pola
makan rendah gizi yang relatif tidak terdiversifikasi tidak
selalu terkait dengan pendapatan, tetapi juga pola makan
dan selera. Negeri yang merupakan surga sayuran dan buah-
buahan ini belum menjadikan penghuninya penikmat sayuran
dan buah-buahan. Solusi peningkatan kualitas gizi masyarakat
tidak cukup mengharapkan terjadi begitu saja dengan
meningkatnya pendapatan tetapi juga diperlukan pendidikan
dan pengetahuan masyarakat tentang gizi. Peningkatan
produksi dan kualitas bahan makanan adalah salah satu upaya,
tapi memasyarakatkan pola makan yang baik dan bergizi tidak
bisa diabaikan. Menyedihkan memang, jika terjadi penyesatan
pikiran sehingga makanan domestik yang sehat, segar dan
bergizi menjadi kurang diminati dan tidak diperhatikan.
Pesan tulisan ini jelas. Pertanian itu terlalu penting untuk tidak
diutamakan.„
 13 - 19 Januari 2021 No. 3878 Tahun LI
Jalan Panjang dan Berliku
BIOTEKNOLOGI
“Bioteknologi sudah lama diperjuangan dan bisa diterapkan
di Indonesia, kita semua sudah tahu kelebihannya. Kami
sudah berjuang lama, tapi tidak berhasil.” Ungkapan Ketua
Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Winarno
Tohir mungkin menjadi salah satu bentuk kegusaran
mewakilkan petani di Indonesia.
P
enerapan bioteknologi di
Indonesia memang ibarat
jalan panjang yang berliku.
Sejak diperkenalkan
bioteknologi tahun 1980-an,
hingga kini pemerintah belum juga
memberikan lampu hijau. Berbagai
alasan terlontar dari pemerintah.
Dari mulai alasan keamanan untuk
manusia, hewan dan kelestarian
lingkungan.
Bahkan pemerintah telah mem-
bentuk Komisi Keamanan Hayati
dan Keamanan Pangan sebagai pintu
menyeleksi produk bioteknologi.
Tapi tak kunjung satu pun produk
benih hasil bioteknologi yang dirilis
untuk bisa digunakan petani secara
massal. Padahal menurut Winarno,
petani sangat menunggu kehadiran
teknologi yang diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas per-
tanian.
Sempat ada uji coba produk
bioteknologi yakni kapas bt di
beberapa wilayah Sulawesi. Meski
terbilang produktivitasnya cukup
tinggi ketimbang kapas lokal, namun
tekanan terhadap uji coba tersebut
membuat pengembangannya ber-
henti di tengah jalan.
Satu lagi produk bioteknologi
yang tengah diujicoba yakni tebu
tahan kekeringan. Varietas tebu ter-
sebut yang dikembangkan PTPN XI
dan Universitas Jember, Jawa Timur
juga belum mendapat ketok palu
dari pemerintah. Sampai kapan?
Semua tergantung pemerintah
sebagai pembuat regulasi
Tersusul Ethiopia
Jika melihat perkembangan bio-
teknologi di dunia, maka Indo-
nesia terbilang cukup lama dalam
mengambil sikap. Menurut Winarno,
dalam penerapan bioteknologi Indo-
nesia justru kalah dibandingkan
negara-negara lain, termasuk
Ethiopia.
Negara yang 34 tahun lalu pernah
dibantu Indonesia dalam mengatasi
kelaparan dan kemiskinan, terutama
dalam pertanian, kini justru berada
dalam urutan ke-12 negara Adidaya
Pertanian dan Ketahanan Pangan
versi FSI (Food Sustainability
Indeks). “Keberhasilan Ethiopia
karena dengan bioteknologi. Tapi
negara kita masih berada diurutan
ke-21,” ujarnya.
Karena itulah Winarno meng-
khawatirkan, jika pemerintah tidak
segera membuka ijin penerapan
bioteknologi, maka Indonesia
akan tersisih dari negara lain
yang telah membuka kesempatan
pada petaninya menerapkan
teknologi tersebut. Lebih mirisnya
lagi, Indonesia bakal menjadi
negara importir pangan, karena
kebutuhannya terus meningkat
dengan bertambahnya jumlah
penduduk.
Padahal jika melihat potensi, maka
banyak lahan marginal di Indonesia
seperti Sumatera, Kalimantan
dan Papua yang perlu dukungan
teknologi untuk bisa menerapkan
budidaya tanaman pangan. “Tanpa
adanya bioteknologi, kita akan sulit
merealisasikan cita-cita menjadi
lumbung pangan dunia. Tanpa bekal
teknologi terkini, maka petani kita
akan tetap menjadi petani tradisional
di era teknologi 4.0,” tuturnya.
Petani Indonesia saat ini sangat
berharap masuknya bioteknologi
ke Indonesia. Satu harapan petani
adalah agar kesejahteraan petani
AGRI TEKNOLOGI 11
meningkat seperti petani di negara-
negara lain yang sudah terlebih
dahulu menerapkan bioteknologi.
Satu permintaan petani, menurut
Winarno, pemerintah tidak perlu
ragu lagi dalam menerapkan
bioteknologi. Apalagi, negara maju
seperti AS sudah memiliki luas
tanam berbasis bioteknologi sebesar
73,1 juta ha untuk budidaya kapas,
kedelai dan jagung.
Bioteknologi menjadi salah satu
pilihan hidup dan harus ditekuni
agar petani bisa hidup sejahtera di
masa mendatang. “Kita juga punya
fakta, banyak komoditas pangan
seperti kedelai dan jagung yang
kita konsumsi sehari-hari justru
berasal dari produksi bioteknologi.
Sementara kita sendiri belum berani
mengadopsi teknologi tersebut,”
tuturnya.
Regulasi Pemerintah
Bisa atau tidak penerapan
teknologi kini berada di tangan
pemerintah. Sebagai pembuat
regulasi, sikap pemerintah memang
sangat ditunggu semua pihak,
termasuk petani. Salah satu regulasi
yang masih mengganjal adalah
Peraturan Menteri Pertanian tentang
pengawasan dan pengendalian
Produk Rekayasa Genetika (PRG)
saat dibudidayakan.
“Sebenarnya draf permentan
sudah dibuat, bahkan sampai draf
ke-40 atau 50. Sekarang ini kami
sedang menunggu tandatangan
mentan,” kata Direktur Indonesian
Biotechnology Information Centre
(IndoBIC), Prof. Dr. Bambang
Purwantara.
Permentan tersebut menurut
Bambang sangat ditunggu
industri benih dalam negeri
dan multinasional. Ketika salah
satu peraturan belum keluar,
kalangan industri benih belum
berani menjalankan. “Mengapa
negara lain lebih kencang dalam
perkembangan bioteknologinya.
Ini karena pemerintah memberikan
ruang untuk bioteknologi, sehingga
aman bagi pemain, petani dan
produsen,” tuturnya.
Berdasarkan laporan ISAAA,
hingga tahun 2019 sudah ada 71
negara yang mengadopsi tanaman
biotek sejak tahun 1996. Dari jumlah
tersebut 91 persen dari tanaman
tersebut diproduksi 5 negara mega
bioteknologi yaitu Amerika Serikat
(AS), Brazil, Argentina, Kanada dan
India. Sedangkan luas pertanaman
bioteknologi sudah mencapai 190,4
juta ha dengan lima tanaman biotek
utama yaitu jagung, kedelai, kapas,
kanola dan alfalfa.
Berdasarkan pengalaman negara
di dunia, Bambang mengatakan,
dengan bioteknologi petani
diuntungkan. Misalnya produksi
jagung akan meningkat, harga
jual lebih tinggi. Bioteknologi juga
dianggap sebagai teknologi paling
cepat berkembang di dunia, karena
kontribusi terhadap ketahanan
pangan, keberlanjutan dan
mengantisipasi perubahan iklim.
Bahkan potensi berkembangnya
bioteknologi di Indonesia cukup
besar, karena potensi plasma
nutfah cukup besar. Apalagi
menurut Kepala Laboratorium
Biologi Molekul dan Bioteknologi
Universitas Jember, Bambang
Sugiharto, pemanfaatan plasma
nutfah di Indonesia masih
sangat kurang. Padahal dengan
bioteknologi memungkinkan
potensi plasma nutfah yang ada
tersebut bisa memperbaiki nutrisi
yang ada dalam tanaman.
Dengan materi genetik
organisme dari hewan, tanaman
dan mikroba, bisa dilakukan
rekayasa genetik dengan mengubah
tanaman, baik nilai gizi, ketahanan
hama dan bisa memperbaiki sifat
tanaman, serta produktivitas
tanaman. “Bioteknologi juga akan
lebih cepat dalam merakit varietas
baru,” ujarnya.
Melihat perjalanan bioteknologi
di Indonesia memang tak mudah.
Pengembangan teknologi ini masih
ada pro kontra. Bagi pihak yang
kontra, bioteknologi dianggap
dapat membahayakan keamanan
pangan dan lingkungan. Padahal
untuk yang pro, bioteknologi
justru dapat membantu mengatasi
persoalan produksi pangan, baik
dari sisi produktivitas maupun
peningkatan mutu.
Pemerintah sendiri berdasarkan
Peraturan Pemerintah Pasal
3 PP No. 21/2005, menempuh
pendekatan kehati-hatian dalam
pengembangan produk bio-
teknologi ini. Namun Bambang
Sugiharto menilai, bioteknologi
bukan hal yang menakutkan dan
haram, tapi teknologi pertanian
masa mendatang untuk mendukung
ketahanan pangan. Bioteknologi
menjadi kunci mengatasi
permasalahan utama dalam dunia
pertanian.„Yul
12 TERNAK 13 - 19 Januari 2021 No. 3878 Tahun LI

MENGUNGKIT POPULASI SAPI

di Tahun Kerbau
Pemerintah terus mengibarkan bendera swasembada daging,
baik berasal dari sapi maupun kerbau tahun 2024. Untuk
mencapai sasaran tersebut memang tak mudah, meski
rangkaian program dan strategi diluncurkan.

D
i era Kabinet Kerja,
Kementerian Pertanian
meluncurkan Upaya
Khusus SIWAB (Sapi
Indukan Wajib Bunting). Saat
Kabinet Indonesia Maju ini ber-
gantian menjadi SiKOMANDAN
(Sapi Kerbau Komoditas Andalan
Negeri).
Untuk program SiKOMANDAN,
pengembangan sapi dan kerbau
akan dicapai melalui empat tahap-
an, yaitu swasembada dan rintisan
ekspor akan dicapai pada 2022.
Bahkan ditargetkan ekspor dicapai
pada 2026, kemudian pemantapan
ekspor pada 2035, serta lumbung
pangan Asia akan dicapai pada
2045.
Pondasi untuk menuju swa-
sembada daging sapi tahun 2022
yaitu dengan percepatan pening-
katan populasi sapi, khususnya
jumlah indukan sapi sebagai basis
sumber produksi. Dengan adanya
penambahan sapi indukan di
dalam negeri diharapkan akan
terjadi peningkatan kelahiran dan
peningkatan populasi. Pada akhir-
nya berdampak pada mening-
katnya produksi daging sapi.
Data Ditjen PKH, kebutuhan
daging sapi pada tahun 2019 diper-
kirakan sekitar 686.271 ton dengan
asumsi konsumsi sebesar 2,56 kg/
kapita/tahun. Adapun ketersediaan
daging sapi berdasarkan produksi
dalam negeri sebesar 404.590 ton
yang dihasilkan dari 2.02 juta ekor
sapi yang dipotong.
Berdasarkan data tersebut, masih
diperlukan tambahan sebanyak
281.681 ton yang dipenuhi melalui
impor, yakni impor sapi bakalan
setara 99.980 ton, impor daging
sapi 92.000 ton, dan daging kerbau
100.000 ton. Dari impor tersebut
ada buffer stock sebanyak 10.299 ton.
Program Sikomandan
Strategi pengembangan peter-
nakan sapi dan kerbau, diarahkan
pada struktur hulu yakni kearah
pembibitan dan pengembangbiakan
melalui program SiKOMANDAN.
Hingga akhir tahun 2020 Kementan
mengupayakan adanya akseptor 5,8
juta ekor dan kelahiran sebanyak 4
juta ekor.
Ternak ini direncanakan untuk
dibagikan kepada peternak.
Dengan program ini, impor bakalan
atau daging tidak lebih dari 10%
dari kebutuhan nasional. Hal ini
merupakan tindak lanjut untuk
segera meningkatan populasi sapi
secara nasional dengan mem-
berdayakan peternak lokal.
Untuk mendorong kegiatan
peternak, pemerintah meningkat-
kan pembiayaan di subsektor
peternakan, khususnya sapi.
Diantaranya memperbesar alokasi
anggaran untuk peternakan sapi.
Sebenarnya sejak tahun 2017
alokasi APBN telah difokuskan
peningkatan populasi sapi melalui
program Upsus SIWAB (Upaya
Khusus Sapi Indukan Wajib
Bunting). Dengan program tersebut
terlihat dari rata-rata pertumbuhan
populasi sapi-kerbau meningkat.
Sesudah program Gertak Birahi
dan Inseminasi Buatan (GBIB) dan
Upsus Siwab (2014-2017) mencapai
3,86 persen per tahun. Sedangkan
pertumbuhan populasi sebelum
program GBIB dan Upsus Siwab
(2012 – 2014) rata-rata hanya
sebesar 1,03 persen pertahun.
Untuk menggenjot populasi sapi,
Ditjen Peternakan dan Kesehatan
Hewan juga telah menyiapkan
program terobosan untuk me-
ningkatkan perekonomian dan
membantu pemulihan ekonomi
nasional sekaligus melindungi
peternak. Program terobosan
tersebut adalah Super Prioritas
Program 1.000 Desa Sapi, Proyek
Korporasi Petani dan pengem-
bangan ekspor.
Untuk korporasi nantinya tiap
5 desa dalam satu kecamatan
menjadi satu korporasi. Konsepnya
1 desa sebanyak 200 ekor (100 ekor
penggemukkan, 100 breeding).
Diharapkan nantinya tiap desa bisa
produktif dengan penggemukan-
nya.
„Emila Zubir
(Pranata Humas Ahli Madya)/Yul

Inna Lillahi wa inna ilayhi raji'un

Komisaris, Direksi PT. Duta Karya Swasta
dan seluruh karyawan Tabloid Sinar Tani
Mengucapkan
Turut berdukacita atas wafatnya
Bapak Abdul Madjid bin Bajuri Ibu Irmijati R. Nurbahar, MSc
(Mantan Sesditjen PSP Kementan) (Mantan Direktur Tanaman Tahunan
dan Penyegar, Ditjenbun, Kementan)
Wafat, Sabtu, 2 Januari 2021
Wafat, Jum'at, 8 Januari 2021

Semoga almarhum dan almarhumah diampuni dosanya,

diterim
diterima amal ibadahnya dan diberikan tempat yang mulia di sisi Allah SWT,
serta keluarga yang ditinggal diberi ketabahan dan keikhlasan.
Aamiin Ya Robbal Alamin.
 13 - 19 Januari 2021 No. 3878 Tahun LI KEBUN 13
Vitamin A & E Berbasis Sawit
Potensi Besar tapi Belum Dilirik
Peluang bisnis produksi vitamin A dan E berbasis minyak
sawit cukup besar, bukan hanya di dalam negeri, tapi juga
luar negeri. Peluang menggiurkan tersebut harus ditangkap
industri dalam negeri, sebagai salah satu produk hilir minyak
sawit.
dengan asing, terutama dari sisi

P
engamat Pertanian, Prof.
Bungaran Saragih mengata-
kan, dilihat dari demand,
baik dari dalam negeri
dan luar negeri cukup besar. Di
dalam negeri, kondisi masyarakat
Indonesia yang masih banyak
mengalami kekurangan gizi (mal-
nutrisi) dan stunting menjadi
peluang untuk produksi vitamin A
dan E. Apalagi bahan bakunya ber-
asal dari komoditas minyak sawit.
“Kita sudah menghasilkan PKO
dan CPO terbesar di dunia. Ini
menjadi sumber penghasil vitamin
A dan E yang luar biasa. Prospek
ada? Masalahnya bagaimana kita
menjadikan bisnis. Kalau kita gagal
menerjemahkan vitamian A dan
E sebagai bisnis, maka kita gagal
mengembangkan bisnis tersebut,”
kata Bungaran saat webinar Prospek
Bisnis Vitamain A dan E Berbasis
Minyak Kelapa Sawit di Jakarta,
Rabu (9/12).
Namun demikian, Bungaran
mengakui, untuk menjadikan
minyak sawit sebagai sumber vita-
min A dan E yang berguna untuk
kesehatan memerlukan proses pan-
jang yang harus dikuasai industri
dalam negeri, terutama mengubah/
ekstrak dari minyak sawit.
Prosesnya panjang dan
rumit. Ada masalah enginering,
sosial, bahkan politik pemerintah.
Peran pemerintah sangat penting.
Untuk menangkap peluang itu,
jangan malu kita bekerjasama
teknologi, tuturnya.
Sementara Kepala PUI-PT Nutra-
setikal Pusat Penelitian Biosains dan
Bioteknologi ITB, Elfahmi Yaman
mengatakan, minyak sawit sebagai
sumber vitamin A dan E mempunyai
keunggulan dalam pemanfaatan di
bidang farmasi secara komersial.
Bahkan penggunaan dalam
bentuk crude material kasar me-
rupakan nilai tambah bagi minyak
sawit, karena mengandung bebe-
rapa kandungan lain yang bisa
memberikan efek farmakologi
secara sinergis. Karena itu inovasi
riset Vitaman A dan E memberikan
luaran yang sangat prospektif dalam
pemanfaatan Vitamian A dan E dari
minyak sawit," katanya.
Belum Digarap
Ketua Umum Asosiasi Produsen
Oleochemical Indonesia (APOLIN),
Rapolo Hutabarat mengakui,
industri minyak sawit belum banyak
digarap secara bisnis. Misalnya,
POME yang bisa menghasilkan
listik dan gas, tandan kosong untuk
listrik dan etanol, betakaroten dan
tocopherol sebagai bahan baku
industri makanan dan farmasi.
Potensi betakaroten mencapai 13,5
ribu ton/tahun.
Harga betakaroten natural untuk
vitamin E di pasar internasional
mencapai 350 dollar AS atau Rp
7.500/kg, sedangkan beta carotene
sintesitis sebesar 250 dollar AS
atau Rp 2.000/kg. Sedangkan harga
tocopherol natural 100 dollar AS/kg,
sedangkan yang sintetis 20-75 dollar
AS/kg.
Rapolo menyayangkan hingga
kini belum ada perusahaan Indo-
nesia yang terjun ke industri ini,
sehingga menjadi tantangan bagi
kita semua. Dari 20 perusahaan
global yang bermain diindustri
betakaroten semuanya perusahaan
asing. Ada lima negara yakni,
Belanda, Jerman, Denmark, AS dan
Israel. Begitu juga pemain global
tocpherol ada 16 industri seperti
BASF dan DSM.
Padahal menurut Rapolo, pro-
duksi minyak sawit Indonesia terus
bergerak naik. Misalnya, tahun 2019
produksi CPO mendekati 50 juta ton,
bahkan tahun 2020 akan lebih dari
50 juta ton. Bahkan sejak tahun 2017
hingga 2020, nilai ekspor minyak
sawit hulu dan hilir memberikan
porsi cukup besar terhadap APBN.
Data Kementerian Pertanian
pada tahun 2017 mencapai 23 juta
dollar AS atau 14,83 persen terhadap
APBN. Tahun 2018 nilai ekspor
minyak sawit mencapai 22,08 juta
dollar AS terjadi penurunan karena
harga komoditas melemah, sehingga
porsi terhadap APBN hanya 13,30
persen. Sementara tahun 2019,
karena terjadi pelemahan nilai
komoditas global nilai ekspor
kembali menurun, sehingga nilai
ekspor CPO hanya 19,24 juta dolar
AS atau 11,73 persen dari APBN.
Dari sisi volume, ekspor CPO
terus mengalami peningkatan.
Tahun 2020 diperkirakan akan
mencapai 3,8-3,9 juta ton.
Berdasarkan data Oktober 2020,
sudah mencapai 3,2 juta ton dengan
nilai 26 juta dollar AS.
Sementara Direkur Plt Direktur
Kemitraan Badan Pengelola Dana
Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS),
Edi Wibowo mengatakan, sebagai
produsen terbesar minyak sawit di
dunia, rata-rata ekspor crude palm
oil (CPO) per tahun mencapai 21,4
miliar dolar AS. Jumlah itu 14,4
persen pertahun dari total ekspor
Indonesia.
BPDPKS mendukung pendan-
aan riset mitigasi isue kandungan
3 mcpd dan glycidil ester pada
minyak sawit, pengembangan proses
penyingkiran 3 mcpd dan glycidil
ester, termasuk pengembangan
proses produksi vitamin E dan
magnesium stearat dan pengem-
bangan Nano-Structured Lipid
Carrier (NLC).„Yul

Inilah Manfaat Kesehatan Minyak Sawit

adalah sumber energi utama
lemak dan minyak lainnya, minyak
sawit memiliki lemak jenuh dengan
tingkat rata-rata yang standar.
Hasil penelitian tentang pengaruh
penggantian minyak sawit dengan
lemak dan minyak lainnya pada
biomarker penyakit jantung ternyata
terjadi perubahan menguntungkan
ketika minyak sawit menggantikan
kandungan Trans Fatty Acid (TFA).
Dengan komposisi seimbang ini,
minyak sawit dinyatakan sebagai
minyak goreng nabati yang paling
cocok dibandingkan minyak nabati
lain. “Jika digunakan menggoreng,
maka stabilitasnya tinggi, tidak
mudah tengik, dan menghasilkan
hingga 100 mg vitamin E per 100
gram. Minyak sawit rata-rata
mengandung 50-65 persen dari
kandungan vitamin E tetap setelah
pemurnian.
“Sebanyak 70 persen vitamin E
dalam minyak sawit mengandung
tokotrienol,” kata Lim Teck
Guan. Minyak nabati lainnya
seperti jagung, zaitun, kedelai,
dan bunga matahari, merupakan
sumber tokoferol yang baik.
Namun, minyak nabati jenis ini
tidak mengandung tokotrienol.
Tokotrienol merupakan
antioksidan yang dapat mencegah

M
inyak kelapa sawit tak
hanya berperan dalam
mendulang devisa
negara. Minyak kelapa sawit yang
sudah diolah ternyata punya aneka
ragam manfaat bagi kesehatan
tubuh. Bahkan agar hidup lebih
sehat dengan tubuh yang ideal
harus memiliki lemak sebagai
sumber energi.
“Semua lemak dan minyak
dari tubuh kita. Lemak juga
menyediakan pertahanan penting
untuk sel-sel dalam tubuh. Meski
baik, tidak semua lemak yang
disimpan dalam tubuh berasal dari
lemak dalam makanan. Ini juga
dapat diproduksi tubuh sendiri
dari karbohidrat maupun alkohol,”
kata dr. Hartika Ketty SpKK.
Menurut dr. Ketty, dibandingkan
produk gorengan awet dan tak
mengandung radikal bebas tinggi,"
kata dr. Ketty.
Minyak sawit juga mengandung
antioksidan. GM Apical Marunda,
Lim Teck Guan mengatakan,
kandungan minyak kelapa sawit
kaya akan lemak dan vitamin.
Minyak sawit mentah atau belum
dimurnikan mengandung 60
kerusakan atau kematian sel,
kerusakan DNA dan timbulnya
sel kanker atau tumor akibat
radikal bebas. Antioksidan
yang terkandung dalam minyak
sawit sangat bermanfaat untuk
melindungi otak dari lemak
tak jenuh ganda dan demensia,
mengurangi risiko stroke, serta
mencegah pertubuhan tumor otak.
„Yul
14 NASIONAL Edisi 13 - 19 Januari 2021 No.3878 Tahun LI

Hore! Alokasi Pupuk Bersubsidi 2021 Ditambah

Kelompok Tani, petani penerima
pupuk bersubsidi adalah petani
yang melakukan usaha tani sub
sektor tanaman pangan, perkebun-
an, hortikultura, dan peternakan
dengan lahan paling luas 2 hektar.
Petani juga melakukan usaha tani
sub sektor tanaman pangan pada
perluasan areal tanam baru.
"Implementasi distribusi pupuk
bersubsidi menggunakan Kartu
Tani akan dilakukan secara ber-
tahap. Namun untuk saat ini,
belum semua daerah kita terapkan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengecek ketersediaan pupuk distribusi pupuk menggunakan
bersubsidi (Dok. Kementan) Kartu Tani. Kita akan lakukan ber-
tahap hingga Kartu Tani tersebar
Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin ketersediaan ke seluruh Indonesia sesuai dengan
pupuk bersubsidi tahun 2021. Tercatat, alokasi pupuk data penerima pupuk subsidi,"
ujarnya.
bersubsidi ditambah sehingga menjadi 9 juta ton plus 1,5 juta
liter pupuk organik cair, sedangkan tahun 2020 alokasinya Harga Tidak Naik
hanya 8,9 juta ton. Terkait asumsi harga pupuk
yang naik, Direktur Pupuk dan
"Kalau dilihat dari pengajuan
daerah, total kebutuhan pupuk di
Indonesia mencapai 23 juta ton per
tahun. Tentu tidak mungkin semua
bisa dipenuhi dengan anggaran
terbatas," imbuh Hatta.
Hatta menegaskan alokasi pupuk
bersubsidi tahun 2021 sebanyak
9 juta ton, yang penyalurannya
melalui sistem e-RDKK, supaya
penerima subsidi betul-betul tepat
sasaran. Dengan demikian, dari
komitmen pemerintah ini tidak ada
kelangkaan pupuk.
"Tapi memang jatah penerima
subsidi terbatas dan penerima
subsidi ada syarat-syaratnya. Tetapi
memang jatahnya terbatas dan
ada aturan yang harus dipenuhi.
Bila ada yang merasa kekurangan,
kemungkinannya petani tersebut
tidak terdaftar di e-RDKK atau jatah
pupuk subsidinya memang sudah
habis," tuturnya.

"S
emoga lebih banyak
petani yang bisa mem-
peroleh pupuk ber-
subsidi. Dan pastinya
petani yang berhak mendapatkan
pupuk bersubsidi itu petani
yang sudah tercatat di e-RDKK
sesuai pengajuan yang diterima
Kementan dari usulan pemerintah
daerah,"ungkap Menteri Pertanian
Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL).
Sebagai informasi, sesuai Per-
aturan Menteri Pertanian (Per-
mentan) Nomor 49 Tahun 2020,
pupuk bersubsidi diperuntukkan
bagi petani yang telah bergabung
dalam kelompok tani yang menyu-
sun Elektronik Rencana Definitif
Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
Karena itu, SYL menginstruksikan
jajarannya untuk merapikan gerak
lini di hilir subsidi pupuk.
"Tahun 2021 ini kita benar-benar
awasi terutama lini tiga dan empat
atau dari distributor ke agen, di
kecamatan dan desa. Kalau bisa
jalan di sini, ketersediaan pupuk
bersubsidi terpenuhi," terangnya.
Sementara itu, Direktur Jen-
deral Prasarana dan Sarana Per-
tanian, Sarwo Edhy menjelaskan
berdasakan eRDKK yang diatur
Pestisida, Kementan, Muhammad
Hatta menyebutkan justru harga
pupuk itu tidak pernah naik sejak
tahun 2012. Padahal namanya harga
barang pasti bertambah terus karena
ada inflasi, kenaikan bahan bakar,
kenaikan harga bahan baku, biaya
transportasi, dan faktor lainnya.
"Banyak bidang yang harus
disubsidi pemerintah yaitu kese-
hatan, pendidikan, bansos, pupuk,
BBM, listrik, belum lagi biaya
untuk covid-19. Maka anggaran
subsidi untuk tiap bidang pasti ada
batasnya," ujarnya.
Penyusunan e-RDKK ini ber-
sumber dari kelompok tani dan
melalui sejumlah tahapan verifikasi
sebelum ditentukan sebagai data
penerima pupuk subsidi. Oleh
karena itu, ia meminta petani agar
memastikan sudah tergabung
dalam kelompok tani dan terdaftar
di e-RDKK untuk dapat pupuk
bersubsidi.
"Jika di lapangan kami temukan
kios yang mencoba menyulitkan
petani dalam penebusan, maka kami
tidak segan-segan akan mencabut
izinnya," tegas Hatta.„Som/Gsh

NUSANTARA
Gula Siwalan Terancam Ditinggalkan
Gula siwalan menjadi potensi terpendam Kecamatan Gapura,
Kabupaten Sumenep, Kepulauan Madura. Luas lahan di
kabupaten paling timur Pulau Madura itu mencapai 639 ha.
Sayangnya selama ini kurang mendapat perhatian serius.

P
adahal prospek usaha
pengolahan gula siwalan
cukup besar dan perlu
dikembangkan dan di-
pertahankan. Desa Gapura Barat
merupakan salah satu desa
sentra pengolahan gula siwalan.
Industri pengolahannya tersebar
di beberapa kelompok tani yang
ada di Dusun Gunung dan Dusun
Talesek Desa Gapura Barat.
Umumnya cara pengolahan
gula siwalan di Desa Gapura Barat,
Kecamatan Gapura, Kabupaten
Sumenep masih sangat sederhana,
sehingga kualitasnya sangat ber-
variasi, tergantung pada teknik
produksi individu masing-masing.
Biasanya kelompok petani mem-
produksi gula siwalan saat musim
kemarau.
Musim kemarau merupakan saat
kualitas air sadapan berada dalam
kondisi yang terbaik, karena tidak
tercampur dengan air hujan. Pada
musim inilah kualitas gula siwalan
yang dihasilkan memiliki mutu
cukup baik. Harga gula siwalan
pada musim ini sekitar Rp 13 ribu
-14 ribu/kg di tingkat petani.
Saat musim penghujan petani
tidak melakukan sadapan nira.
Pasalnya, kualitas nira siwalan
kurang baik karena sudah tercampur
air hujan. Namun ada beberapa
petani menyiasati produksi gula
siwalan pada musim hujan dengan
cara mengolah kembali gula siwalan
yang sudah disimpan saat musim
kemarau dengan mengejar harga
karena banyaknya permintaan.
Biasanya harga gula siwalan saat
musim penghujan berkisar Rp 17
ribu-18 ribu ditingkat petani.
Potensi besar gula siwalan di
Desa Gapura Barat saat ini meng-
hadapi kendala utama yakni, re- Kecamatan Gapura. generasi muda untuk terlibat
generasi usaha pengolahan gula Kendala lain, ungkap Syarif, dalam pelestarian salah satu
siwalan dan untuk penyadap air banyaknya pohon siwalan yang kearifan lokal, khususnya di
nira. Pasalnya merekalah yang me- dijual pemilik untuk bahan Kabupaten Sumenep,” ujarnya.
miliki peran penting dalam usaha bangunan. Hal ini karena pohon Gula siwalan berbeda dengan
mempertahankan gula siwalan. siwalan memiliki kualitas kayu gula tebu. Gula siwalan mem-
“Banyak pengolah gula siwalan yang baik, sehingga mengurangi punyai nilai tambah sebagai
dan penyadap pohon nira sudah produksi gula siwalan. komoditas yang sangat dibutuh-
lanjut usia. Sedangkan generasi Dengan banyaknya kendala kan, salahsatunya sebagai cam-
muda tidak ada yang mau ber- tersebut, Syarif mewakili suara puran minuman atau ragam
profesi mengolah gula siwalan kelompok tani pengelola gula olahan lainnya. Siwalan me-
dan pemanjat dan penyadap nira siwalan berharap perlu perhatian rupakan salah satu hasil produk
siwalan. Mereka generasi muda semua pihak serta pembinaan yang olahan dari nira atau lontar
memilih profesi lain yaitu bekerja berkelanjutan dari dinas terkait. (Borassus flabellifer) yang sudah
ke Jakarta maupun kota besar yang Harapannya agar potensi gula sejak lama dikenal sebagai bahan
memiliki prospek penghasilan yang siwalan yang ada di Kecamatan baku industri.
jelas,” tutur Achmad Syarif Nur Gapura tetap terjaga. “Selain itu „Achmad Syarif/
Fajrullah, penyuluh pendamping di diharapkan mampu memotivasi Yeniarta BBPP Ketindan/Gsh
 Edisi 13 - 19 Januari 2021 No.3878 Tahun LI
Survive dan Berkembang dengan Olahan Lele
Di masa pandemi, masyarakat kian kreatif memanfaatkan
peluang. Salah satunya dengan membuat olahan. Siapa
sangka, olahan tersebut justru menjadi perahu penyelamat
untuk bisa survive dan semakin berkembang.
S
eperti yang dirasakan
oleh pria paruh baya yang
tinggal di perkampungan
Desa Maruyung, Kabupaten
Bandung, Jawa Barat, Ubedillah.
Berbekal kemampuan mengolah
ikan lele menjadi abon, Abah Ubed,
begitu dia disapa, selalu berusaha
mencari komposisi yang pas untuk
produknya tersebut sejak 2009
silam. "Tidak laku-laku, bikin 10 kg
tidak laku. Kita bagikan ke majelis
taklim dibilang keasinan, bikin lagi
kemanisan. Saya catat sampai ratus-
an kali," kata Abah Ubed tertawa.
Peruntungan Abah Ubed berubah
sejak dia mengikuti pelatihan
pengolahan krakers abon ikan dari
Balai Besar Pengujian Penerapan
Produk Kelautan dan Perikanan
(BBP3KP) pada 2019. Hasil pelatihan
tersebut pun dia terapkan dengan
memproduksi krakers berbahan
dasar ikan lele. "Abon curah saya
melimpah banyak, pemasarannya
kurang. Dikasih jalan pelatihan dan
didampingi. Tadinya sempat mikir,
laku tidak ya, dan kita coba saja,"
kenangnya,
Perlahan, krakers abon bikinan
Abah Ubed pun sering tampil
di sejumlah pameran dan bazar
produk usaha kecil, mikro dan
menengah (UMKM). Tak hanya itu,
keunikan produk Abah Ubed, juga
LEWAT MANADO,
Ikan dari Ambon Langsung Masuk Jepang
Hasil laut dari Maluku (dok.KKP)
K
omoditas kelautan dan
perikanan kini bisa
langsung diekspor
dari Ambon ke Jepang.
Sehingga, bisa memangkas biaya
produksi dan biaya ekspor itu
sendiri. Sebelumnya, produk
perikanan dari Ambon Manise
ini harus masuk Jakarta terlebih
dahulu. ”Dari yang semula
membutuhkan waktu 24 - 26 jam
melalui rute Ambon–Jakarta–
Narita (Jepang) menjadi 13 jam
berhasil menggugah Pemerintah
Kabupaten Bandung untuk meng-
angkat krakers abon ikan lele
sebagai salah satu makanan ikonik
dari Kabupaten Bandung.
Usaha Abah Ubed pun semakin
berkembang, bahkan di tengah
pandemi Covid-19, omset usahanya
mencapai lebih dari Rp100 juta
per bulan. Terlebih dia dikenal
sebagai sosok yang menjaga kuali-
tas produknya seperti tidak sem-
barang menerima bahan baku
ikan lele dari pembudidaya yang
belum mengantongi sertifikat cara
budidaya ikan yang baik (CBIB).
Tak hanya itu, dia juga meng-
adopsi konsep zero waste lantaran
menghasilkan varian produk olahan
lain seperti krupuk tulang ikan
lele serta kripik kulit lele. "Tadinya
produksi 1.000 bungkus krakers
sebulan, sekarang bisa 6.000-10.000
bisa. Pas Covid-19 penjualan malah
naik. Jadi jangan kecil hati, saya
(rumah) jauh dari jalan raya, tapi
yang makan (krakers abon) sampai
luar daerah. Ada dari Kalimantan,
Bengkulu, Lampung," urainya.
Terbuka Lebar
Dirjen Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan
(PDSPKP), Artati Widiarti menilai
inovasi Balai Besar Pengujian
dengan rute Ambon - Manado
- Narita. Sehingga bisa lebih
cepat sampai dan masih segar,”
ungkap Kepala Badan Karantina
Ikan, Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan
(BKIPM), Rina.
Tak hanya lebih cepat, ekspor
langsung ini juga memangkas
biaya pengiriman. Jika semula
biaya kirim rata-rata Rp 42.000/
kg menjadi Rp 24.000/kg. Rina
mengungkapkan, ekspor komo-
Pengolahan snack dari Lele (dok. PDSPKP)
Penerapan Produk Kelautan dan
Perikanan (BBP3KP) dan kegigihan
Abah Ubed dalam merintis usaha
bisa menjadi inspirasi, terutama
generasi milenial.
Dia pun menyebut peluang usaha
pengolahan ikan masih sangat
terbuka luas, apalagi jika dipadukan
dengan semangat inovatif. "Ikan lele
diolah dalam bentuk krakers abon
adalah inovasi dan bisa menjadi
cara baru untuk mengenalkan ikan
kepada anak-anak," kata Artati.
Sementara itu, Kepala BBP3KP,
Widya Rusyanto pun memastikan,
KKP menyediakan sejumlah fasilitas
di sektor kelautan dan perikanan.
Dari aspek inovasi pengembangan
produk dan alat pengolahan misal-
nya BBP3KP memiliki banyak ino-
vasi yang siap diterapkan ke pelaku
usaha.
Sedangkan dari aspek permodal-
ditas perikanan dilakukan dengan
menggunakan pesawat kargo yang
rata-rata mengangkut muatan 12
ton/flight. ”Tentu ekspor ini bisa
menurunkan beban operasional,”
tambahnya.
Ke depan, Rina memastikan
jajarannya akan terus membuka
kemungkinan ekspor langsung
dari daerah lain ke negara tujuan.
Terlebih cara ini bisa memudah-
kan para pelaku usaha sekaligus
meringankan beban opera-
sional. ”Dengan begitu, harapan
kita ekonomi di daerah bisa tum-
buh melalui ekspor yang terus
bergeliat,” tuturnya.Dihubungi
terpisah, Kepala Balai KIPM Ambon,
Ashari Syarif memastikan, ekspor
perdana dari Ambon ke Jepang
dimulai sejak hari ini. PT. Peduli
Laut Maluku menjadi perusahaan
pertama yang melakukan direct
export yang dilepas oleh Gubernur
Maluku, Murad Ismail, tersebut.
Ekspor perdana ditandai dengan
penyerahan Health Certificate dari
BKIPM Ambon serta Pemberitahuan
Ekspor Barang (PEB) dari Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea
Cukai (KPPBC) Ambon.
Total komoditas perikanan
yang diekspor hari ini sebanyak
19.268 kg ikan tuna dengan nilai
AKUAMINA 15
an misalnya, pemerintah menye-
diakan dana kredit usaha rakyat
yang bisa diakses melalui https://bit.
ly/aksesmodal_KKP dan dana Badan
Layanan Umum (BLU) Lembaga
Pengelola Modal Usaha Kelautan
dan Perikanan (LPMUKP).
Sementara dari sisi pemasaran,
KKP memiliki program Pasarlaut
indonesia.id sebagai bagian dari
program Gerakan Nasional Bangga
Buatan Indonesia. Disini, KKP
menjaring UMKM menjadi 3 (tiga)
kategori, yaitu UMKM Binaan,
UMKM Bagus dan UMKM Unggulan
untuk memudahkan dalam pem-
binaan dan pendampingan UMKM
selanjutnya. "Ini semua menjadi
bagian dari upaya kami untuk
mengajak para stakeholder untuk
bersama-sama membesarkan sektor
kelautan dan perikanan," tandas
Artati.„Nattasya/Gsh
Rp1.699.900.032 (hampir mencapai
Rp 1,7 Miliar). ”Pihak Garuda
menyediakan pesawat kargo
carteran dari Ambon – Narita
Jepang via Manado,” jelas Ashari.
Tak hanya pesawat cargo khusus,
komoditi perikanan ini juga akan
diterbangkan sebagian dengan
pesawat reguler sejak pagi.
Dikatakannya, ekspor langsung
Ambon-Narita tak lepas dari
bincang-bincang rencana kegiatan
ekspor yang diawali ngopi bareng
di kafe dengan Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi
Maluku, Kepala Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP) Provinsi
Maluku, Staf Khusus Gubernur
dan Perwakilan Garuda Airlines.
Dari obrolan santai tersebut
dihasilkan kesepakatan dan
komitmen yang ditindaklanjuti
dengan rapat koordinasi antar
instansi terkait pada 05 Januari
2021 di Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Maluku.
”Jadi dari obrolan santai,
akhirnya terjalin kesepakatan.
Route ekspor akan dilakukan
melalui Bandar udara Pattimura
Ambon menuju Narita Jepang via
Bandar udara Sam Ratulangi,”
urainya.
„Nattasya/Gsh
16 Edisi 13 - 19 Januari 2021 No.3878 Tahun LI