Anda di halaman 1dari 8

IKEL

Kelangkaan Pupuk dan Alternatif


Pemecahannya
Oleh:
Purbayu Budi Santosa

RINGKASAN
Permasalahan kelangkaan pupuk bersubsidi tidak ada habis-habisnya dalam
perjalanar, petani berbudidaya padi.Sewaktu pupukdibutuhkan biasanya menjadi barang
langka sehingga harganya membumbung tinggi. Penyebab dari hal tersebut antara lain
masalah struktur pasar yang cenderung oligopolisdan distribusi pupuk yang masih lemah,
konspirasi antar kepentingan untuk memperoleh rente ekonomi, masalah pemakaian
pupuk yang boras dan pasokan input kebutuhan pabrik pupuk yang tersendat. Pemecahan
masalah tersebut bisa dilakukan dengan cara menata struktur pasar, melakukan perbaikan
dalam distribusi perpupukan, mengefisienkan pemakaian pupuk, membebaskan harga
pupuk sesuai mekanisme pasar dengan ganti subsidi untuk pembelian beras dan
memperlakukan hukum yang tegas dan konsisten kepada pihak-pihak yang melanggar
peraturan yang ada.

I. PENDAHULUAN dan Iain-Iain); subsistem usahatani (on-farm


Antara pupuk dan padi (beras) sebagai agribusiness) yang dimasa lalu disebut
makanan pokok masyarakat Indonesia sebagai pertanian primer; subsistem
terdapat hubungan yang erat. agribisnis hilir (down-stream agribusiness),
Hubungan yang begitu erat itu disebut yaitu kegiatan ekonomi yang mengolah hasil
hubungan fungsional antara input dan output. pertanian primer menjadi produk olahan, baik
Meskipun sebenarnya dalam hubungan dalam bentuk yang siap untuk dimasak atau
fungsional tersebut terdapat berbagai faktor siap untuk disaji (ready to cook/ready for
input (faktor produksi) lainnya, seperti lahan, used) atau siap untuk dikonsumsi (ready to
tenaga kerja, pestisida dan berbagai faktor eat) beserta kegiatan perdagangannya di
produksi lainnya. pasar domestik dan internasional; dan
Kalau dilihat dari pembangunan ekonomi subsistem jasa layanan pendukung seperti
dengan paradigma agribisnis, pupuk bisa lembaga keuangan dan pembiayaan,
masuk subsistem agribisnis hulu (upstream transportasi, penyuluhan dan layanan
agribusiness) dan subsistem usahatani (on- informasi agribisnis, penelitian dan
farm agribusiness). Adapun yang dimaksud pengembangan, kebijakan pemerintah,
dengan agribisnis paling tidak mencakup asuransi agribisnis dan lain-lainnya (Saragih,
empat subsistem yaitu subsistem agribisnis 2001; dan Beirlein dan Woolverton, 1991).
hulu (upstream agribusiness), yaitu kegiatan Pupuk yang termasuk subsistem
ekonomi yang menghasilkan (agroindustri agribisnis hulu mengkaitkan dengan industri
hulu) dan perdagangan sarana produksi perpupukan dan termasuk subsistem
pertanian primer (seperti industri pupuk, obat- usahatani berhubungan erat dengan faktor
obatan, bibit/benih, alat dan mesin pertanian produksi tadi. Meskipun perlu dicatat bahwa

Edisi No. 52/XVII/Oktober-Desember/2008 PANGAN 61


pembangunan ekonomi berdasarkan Pemerintah dengan alasan kelangkaan
paradigma agribisnis sebenarnya memakai dana, jumlah pupuk bersubsidi yang
pendekatan sistem, dalam pengertian disalurkan kepada petani jumlahnya terbatas,
keberhasilannya harus memajukan secara belum mencukupi kebutuhan petani. Sebagai
serentak dan terintegrasi masing-masing gambaran, berdasarkan survai yang dilakukan
subsistem lainnya yang ada dalam agribisnis. Dinas Pertanian di seluruh Indonesia,
Adanya kenyataan ini membawa implikasi kebutuhan petani terhadap pupuk bersubsidi
bahwa pembahasan masalah pupuk bisa sebanyak 5,8 juta ton, namun yang disediakan
mengkaitkan berbagai faktor lainnya yang pemerintah hanya 4,3 juta ton. Berbagai
saling berkaitan sesuai dengan pembangunan alasan dikemukakan untuk membatasi jumlah
dengan paradigma agribisnis. pupuk bersubsidi tersebut, seperti petani
Petani Indonesia telah mengenal pupuk terlalu boros menggunakan pupuk urea, dana
organik (pupuk kandang dan pupuk daun) jauh kurang, dan sebagainya. Tetapi faktanya
sebelum Revolusi Hijau yang hampir identik terjadi kelangkaan pupuk setiap tahunnya dan
dengan pupuk organik dan kimia lain seperti akan selalu berulang, tanpa penyelesaian
pestisida dan herbisida. Usaha implementasi yang maksimal (http://www.targetmdgs.org,
Revolusi Hijau oleh Pemerintah Indonesia Pupuk Akan Tetap Langka, diakses17
diterjemahkan menjadi program Panca Usaha Oktober 2008).
dan Sapta Usaha. Adapun yang termasuk
Panca Usaha adalah: (1) penggunaan benih II. BERBAGAI FAKTOR PENYEBAB
unggul, (2) penggunaan pupuk dan KELANGKAAN PUPUK
pemupukan yang tepat, (3) pengaturan jarak Dalam beberapa waktu yang lalu
tanam, (4) pengelolaan air irigasi dan drainase, terjadi silang sengketa mengenai HET (harga
dan (5) penanggulangan hama dan penyakit eceran tertinggi) berbagai pupuk. Sebagai
tanaman. Dua unsur tambahan dalam Sapta misal, Departemen Pertanian dalam beberapa
Usaha adalah pemasaran dan pembiayaan waktu lalu mengalami kebimbangan dalam
(Arifin, 2004). menentukan harga pupuk. Dalam berbagai
Kelangkaan pupuk selalu terjadi ketika media masa dapat disimak bagaimana
musim tanam tiba dan selalu menjadi masalah pernyataan Meneri Pertanian, Anton
yang begitu pelik. Masalah pupuk sebenarnya Apriyantono, yang akan mengeluarkan
selalu berulang dan sebenarnya bisa menjadi kebijakan menaikkan harga pupuk urea pada
masalah nasional. Berdasarkan data bulan Januari 2007 dari Rp1.200,00 menjadi
perpupukan yang ada, pada tahun 2008, Rp 1.800,00 per kilogram. Kenaikan harga
pemerintah merencanakan penyaluran pupuk pupuk sebesar 50 persen tidak dapat
bersubsidi sebanyak 7,2 juta ton, yang terdiri terhindarkan, mengingat kenaikan dalam
dari urea 4,3 juta ton, SP-36 sebanyak 800 biaya produksi pupuk, khususnya mahalnya
ribu ton, ZA 700 ribu ton, NPK 900 ribu ton harga gas bahan baku pupuk.
dan pupuk organik 345 ribu ton. Guna Sebaliknya Dirjen Tanaman Pangan
membantu petani, tahun ini pemerintah Deptan, Sutarto Alimoeso, menyatakan
menyediakan subsidi Rp 14,7 triliun, agar Deptan belum berniat untuk menaikkan Harga
harga pupuk tidak terlalu mahal, disesuaikan Eceran Tertinggi (HET) pupuk pada awal tahun
dengan kemampuan petani. Subsidi pupuk 2007. Sebaliknya, Deptan menyiapkan 3 (tiga)
pada tahun 2008 mengalami kenaikan simulasi penyaluran subsidi pupuk tahun
sebesar Rp 8 triliun dari alokasi awal sebesar 2007. Simulasi pertama yaitu HET pupuk tidak
Rp 6,7 triliun Pabrik pupuk akan menyalurkan berubah yaitu untuk urea sebesar Rp
pupuk bersubsidi dengan harga khusus yang 1.200,00/kg; SP 36 sebesar 1.550,00/kg; ZA
telah ditetapkan pemerintah, sementara selisih sebesar Rp 1.630,00/kg serta NPK sebesar
biaya produksi dengan harga jual dibayar Rp1.750,00/kg. Sementara itu nilai subsidi
pemerintah kepada pabrik pupuk dalam dianggarkan tetap pada nilai awal Rp 5,7
bentuk subsidi pupuk. triliun.Untuk simulasi kedua, Dirjen Tanaman

62 PANGAN Edisi No. 52/XVII/Oktober-Desember'2008


Pangan, menyebutkan HET tetap akan tetapi Subsidi pupuk selama ini diberikan
ada penambahan subsidi hingga Rp 7,2 triliun. kepada pihak produsen, sementara
Simulasi ketiga, HET pupuk dinaikkan masing- pemerintah menentukan HET. Trans-
masing 19,96 % tanpa menambah angka paransi dalam produksi dan biaya
subsidi Tetapi dalam kesempatan lain, Mentan produksi pupuk diragukan kebenaran-
menyatakan harga pupuk diserahkan kepada nya, sehingga harga yang ditetapkan
mekanisme pasar. Tetapi berita terakhir produsen dapat lebih tinggi dari
menyatakan, kelihatannya Departemen semestinya. Belum lagi, harga pupuk di
Pertanian membatalkan rencana kenaikkan pasaran yang jauh lebih tinggi dari harga
harga eceran pupuk bersubsidi yang sedianya pupuk bersubsidi, maka sangat rawan
akan diberlakukan 1 Januari 2007 (Santosa, terjadi penyelewengan.
2006). Saat ini pola distribusi dan dan
Kenyataannya sampai sekarang harga penjualan pupuk dilakukan oleh PT
pupuk belum mengalami kenaikan masih Pupuk Sriwijaya (Push) sebagai suatu
mengacu kepada Kepmentan No 17/ holding company dari seluruh BUMN
Permentan/SR. 130/5/2006. Meskipun HET pupuk di tanah air. Pola distribusi pupuk
sudah lama belum mengalami kenaikan, akan dari Lini I (Pabrik-Pelabuhan) ke Lini II
tetapi kenyataan di lapangan terjadi (Pelabuhan-UPP) dan ke Lini III
kelangkaan pupuk. Akibat terjadi kelangkaan (Distributor Kabupaten) dilaksanakan
pupuk, maka petani untuk memperoleh pupuk oleh PT Pusri. Dalam pelaksanaan
yang harus segera ditaburkan dengan harga distribusi dan penjualan pupuk, PT Pusri
melambung di atas HET. Berbagai petani bermitra dengan penyalur yang terdiri
mengeluh tentang kelangkaan pupuk tersebut dari koperasi, BUMN dan swasta lainnya.
dan mereka berpendapat yang penting pupuk PT Pusri juga melakukan penjualan
tersedia walaupun harga menjadi terlalu tinggi. kepada penyalur di Lini ll/UPP dan lini III
Beberapa faktor penyebab kelangkaan /kabupaten. Sedangkan penjualan dari
pupuk bersubsidi diantaranya adalah: lini III ke lini IV/kecamatan dilakukan oleh
penyalur, dan penjualan kepada petani
1. Struktur Pasar dan DistribusiPupuk dilakukan oleh pengecer di lini IV. Tetapi
Jika dilihat dari teori ekonomi dalam kondisi tertentu, PT Pusri dapat
khususnya teori ekonomi mikro, maka menjual langsung ke pengecer dan
struktur pasar produksi pupuk adalah kelompok tani.
oligopoli. Pasar oligopoli adalah pasar Arifin (2004) menyatakan
yang dikuasai oleh beberapa penjual. kelembagaan perpupukan di Indonesia
Seandainya dari masing-masing penjual sangatlah primitif. Lebih lanjut, studinya
mengadakan kerja sama dalam produksi mendapatkan temuan bahwa kinerja dan
dan penetapan harga, maka perilakunya keragaman pasar (market performance)
berubah menjadi pasar monopoli. Pasar komoditas pupuk di beberapa tempat
monopoli yang terkenal cirinya price bersifat monopoli/oligopoli karena privilis
maker, maka penetapan harganya dapat para distributor dan penyalur dalam
merugikan konsumen. menentukan harga. Hal ini berakibat
Struktur pasar oligopoli ditunjukkan harga yang harus dibayar oleh petani
oleh jumlah produsen pupuk sampai saat jauh lebih tinggi dari harga pabrik.
ini sebanyak 6 (enam) perusahaan. Terlebih lagi, sistem distribusi pupuk
Produksi pupuk di Indonesia dilakukan terasa amat kaku dan cenderung
oleh PT Pupuk Kaltim (4 pabrik), PT mengikuti pola komando yang amat jauh
Pupuk Sriwijaya( 4 pabrik), PT Pupuk dari prinsip-prinsip persaingan yang
Iskandar muda, PT Pupuk Kujang , PT sehat.
Petrokimia Gresik dan PT ASEAN Aceh
Fertilizer (masing-masing 1 pabrik).

Edisi No. 52/XVIl/Oktober-Desember/2008 PANGAN 63


2. Konspirasi Dalam Menikmati Rente untuk pemupukan. Para penimbun
Ekonomi pupuk dengan mudah melakukan
Teori perburuan rente (rent-seeking) aksinya, sehingga harga pupuk dapat
pertama kali dikembangkan oleh Krueger melambung demikian tinggi. Kalau
(1974), yang kemudian dikembangkan keadaan ini yang terjadi, subsidi pupuk
oleh Bhagwati (1982) dan Srinivisan bukanlah dinikmati oleh para petani,
(1991). Pada saat itu Krueger membahas akan tetapi oleh para pelaku pasar dan
tentang praktik untuk memperoleh kuota pihak lainnya yang terkait. Keberanian
impor, di mana kuota sendiri dapat para spekulan menimbun pupuk diduga
dimaknai sebagai perbedaan antara karena mendapat perlindungan dari
harga batas (borderprice atau cum tariff) aparat (http://www.antara.co.id. Pupuk
dan harga domestik. Menurut Little Langka Akibat "Permainan"Distributor
(dalam Yustika, 2006) dalam pengertian Dibantu Aparat diakses tanggal 17
ini perilaku mencari rente dianggap Oktober 2008).
sebagai pengeluaran sumberdaya untuk Sekiranya harga pupuk di luar negeri
mengubah kebijakan ekonomi, atau lebih baik dari pada harga di dalam
menelikung kebijakan tersebut agar negeri, maka ekspor dapat dilakukan
dapat menguntungkan bagi para pencari dengan tanpa kontrol yang memadai.
rente. Kalau ini yang terjadi, bisa saja yang
Dilihat dari perspektif ilmu ekonomi menikmati subsidi petani luar negeri
politik, konsep rent-seeking tidaklah ditambah para produsen dan pihak-pihak
dimaknai secara netral (seperti pada lainnya yang ikut nimbrung untuk
aliran ekonomi klasik), akan tetapi dari lancarnya ekspor pupuk yang tidak
kacamata negatif. Asumsi awal yang semestinya. Kejadian ini bisa ber-
dibangun dari teori ekonomi politik langsung berkat kerjasama antara aparat
adalah bahwa setiap kelompok dengan para eksportir tidak resmi, di
kepentingan (self-interest) berupaya mana keuntungan yang terjadi sebagai
untuk mendapatkan keuntungan sebuah rente ekonomi bisa dibagi sesuai
ekonomi yang sebesar-besarnya dengan porsi yang telah disepakati.
upaya (efort) yang sekecil-kecilnya. Pada
titik inilah, seluruh sumberdaya ekonomi 3. Permasalahan Lain
politik yang dimiliki, seperti lobi, akan Permasalahan lain yang mem-
ditempuh demi mencapai tujuan belunggu dalam hal perpupukan seperti
tersebut. Persoalannya adalah, jika telah disinggung adalah sikap petani
produk dari lobi tersebut berupa yang boros menggunakan pupuk.
kebijakan, maka implikasi yang muncul Sebagai teladan, untuk satu hektar (ha)
sangat besar. Seperti diungkapkan oleh tanaman padi, sebenarnya hanya
Olson (dalam Yustika, 2006) proses lobi dibutuhkan 250 kg pupuk urea. Namun,
tersebut dapat berdampak kolosal karena petani sudah terbiasa boros
karena mengakibatkan proses menggunakan pupuk, mereka meng-
pengambilan keputusan (decision habiskn 300 kg pupuk urea per ha
making) berjalan sangat lamban dan tanaman padi. Seandainya terdapat satu
ekonomi pada akhirnya tidak dapat juta tanaman padi, maka terjadi
merespons secara cepat terhadap pemborosan pupuk sebanyak 50.000
perubahan-perubahan dan teknologi ton. Artinya, banyak sekali pupuk yang
baru. terbuang sia-sia, tanpa diimbangi
Kelembagaan perpupukan yang ada kenaikan produksi padi. Karena yang
penuh dengan masalah yang serius yang dipakai adalah pupuk bersubdi, maka
berdampak sering terjadinya kelangkaan bisa diduga berapa uang subsidi yang
pupuk pada saat petani membutuhkan terbuang percuma (http://

64 PANGAN Edisi No. 52/XVl[/Oktober-Desember/'2008


www.targetmdgs.org. Pupuk Akan Tetap mengingat subsidi pupuk yang ada
Langka, diakses 17 Oktober 2008). dilakukan kepada produsen, bukan
Permasalahan lain yang cukup langsung kepada petani.
mengganggu adalah pada tersendatnya Lembaga pemasaran pupuk sudah
bahan baku pupuk, khususnya pasokan saatnya dilakukan perbaikan dengan
gas. Permasalahan pasokan gas di mempertimbangkan perlunya proses
samping disebabkan adanya kerusakan menuju otonomi sistem distribusi dan
pabrik, juga disebabkan alokasi untuk pemasaran pupuk. Monopoli pemasaran
pabrik pupuk tidak dipenuhi, akan tetapi pupuk yang dilakukan oleh PT PUSRI
justru dilakukan ekspor. Beda harga gas perlu dirubah oleh lembaga pemasaran
di dalam negeri dan luar negeri yang yang otonom, dengan mempertimbang
cukup besar, bisa sebagai alasan kan transparansi, profesionalisme
produksi gas lebih diarahkan untuk maupun akuntabilitas yang memadai.
diekspor. Bahan baku pupuk lainnya
yang kebanyakan diimpor sekarang ini 2. Perlunya Penegakan Hukum secara
juga mengalami kenaikan yang cukup Konsisten
berarti, karena krisis global di mana nilai Negara Indonesia sebenarnya telah
rupiah melemah dibandingkan beberapa mempunyai perangkat kebijakan untuk
mata uang asing yang secara khusus mempertahankan subsidi pupuk bagi
dollar AS. petani, melalui Peraturan Presiden
(Penpres) Nomor 77 Tahun 2005, yang
III. PEMECAHAN secara khusus memasukkan pupuk
Berbagai alternatif pemecahan bisa bersubsidi sebagai "barang dalam
dilakukan, diantaranya: pengawasan". Menurut Arifin (2007)
1. Pembenahan terhadap Struktur Pasar meskipun sudah ada peraturan yang ada,
dan Distribusi Perpupukan boleh dikatakan selalu muncul drama
Subsidi pupuk supaya dapat kelangkaan ketika alokasi distribusi
mengenai sasarannya paling utama yaitu kepada setiap distributor dan pengecer
para petani, maka langkah terbaiknya masuk ke dalam tataran praktis dan
adalah pembenahan terhadap lembaga melibatkan begitu banyak kepentingan.
perpupukan yang primitif. Struktur pasar Para penimbun pupuk yang
yang oligopolis/monopolis perlu dirubah menyebabkan harga pupuk melambung
ke dalam struktur pasar yang cenderung tinggi, karena terjadinya kelangkaan
mendekati pasar persaingan sempurna. pupuk pada saat pupuk diperlukan perlu
Ciri pasar persaingan sempurna adalah dihukum sekeras-kerasnya. Begitu juga
jumlah produsen yang banyak, maka kegiatan penyelundupan pupuk ke luar
pemerintah perlu mendirikankan negeri perlu dicegah, karena bisa-bisa
beberapa pabrik, sehingga sifat price yang disubsidi petani luar negeri.
maker dapat dirubah menjadi price taker, Kerjasama antar instansi untuk
di mana harga yang ditentukan dapat mengamankan lancarnya distribusi
menguntungkan para konsumen dalam pupuk dan menghindarkan para spekulan
hal ini para petani. perlu dilakukan, sekiranya kaum petani
Transparansi dan akuntabilitas dalam yang secara umum papa dan lemah ingin
produksi dan penentuaan biaya produksi diuntungkan dengan adanya subsidi
perlu dilakukan pembenahan. Berbagai pupuk. Para aparat yang memberikan
pihak bahkan Mentan mendesak supaya dukungan kepada pelaksanaan
produsen pupuk diaudit supaya penimbunan pupuk maupun
transparan dan bisa melakukan penyalahgunaan penggunaan pupuk
penekanan harga supaya harga tidak bukan pada semestinya maupun
melonjak. Keadaan ini perlu dilakukan kegiatan ekspor perlu dihukum sesuai

Edisi No. 52/XVII/Oktober-Desember/2008 PANGAN 65


peraturan yang berlaku. Kebijakan membutuhkan biaya tambahan yang
penegakan hukum sekarang ini begitu cukup besar.
pentingnya, karena kegiatan
penyalahgunaan wewenang, 4r_ Pemakaian Pupuk Secara Berimbang
menghalalalkan segala cara maupun Sikap petani yang boros kepada
perbuatan ilegal melawan hukum begitu pupuk, apalagi pupuk yang bersubsidi
tumbuh subur dalam kalangan tentunya akan merugikan berbagai
masyarakat pihak. Belum lagi, semenjak tahun 1996
sebenarnya telah terjadi pelandaian
3. Kebijakan Subsidi Perlu Ditinjau produktivitas (leveling off), sedangkan
Adanya pemikiran akan memberikan penggunaan pupuk terus meningkat.
subsidi langsung kepada para petani, Adanya kenyataan ini menunjukkan
perlu direncanakan secara baik. Bantuan terjadinya penurunan efisiensi
langsung tunai subsidi BBM kepada pemupukan karena berbagai faktor tanah
penduduk miskin, banyak salah sasaran, dan lingkungan yang harus dicermati.
sehingga dapat dijadikan pengalaman Takaran pupuk yang digunakan untuk
untuk tidak melakukan kesalahan. memupuk satu jenis tanaman akan
Beda harga yang tinggi antara harga berbeda untuk masing-masing jenis
subsidi dan harga di pasar memang tanah, hal ini dapat dipahami karena
selalu menimbulkan masalah yang pelik. setiap jenis tanah memiliki karakteristik
Berbagai cara dilakukan untuk mencari dan susunan kimia tanah yang berbeda.
peluang yang ada, sehingga menabrak Oleh karena itu anjuran (rekomendasi)
peraturan atau hukum bisa dilakukan, pemupukan harus dibuat lebih rasional
asal bisa memperoleh keuntungan. dan berimbang berdasarkan
Bahkan bukan hanya para spekulan yang kemampuan tanah menyediakan hara
kerjasama dengan aparat yang bisa dan kebutuhan hara tanaman itu sendiri
memperoleh keuntungan akibat adanya sehingga efisiensi penggunaan pupuk
kebijakan subsidi ini, bahkan para petani dan produksi meningkat tanpa merusak
yang mendapat jatah pupuk bersubsidi lingkungan akibat pemupukan yang
sebesar Rp 1200 per kilogram, berlebihan.
sementara harga di pasaran yang Pemupukan terhadap satu
mencapai Rp 9.000 per kilogram, maka pertanaman berarti menambah/
petani bisa menjual lagi mencari untung menyediakan unsur hara untuk tanaman.
dengan menjual misalnya ke sektor Dengan demikian program pemupukan
perkebunan (http://www.kompas.com/ berimbang dapat saja menggunakan
read/xml. Masalah Pupuk Diselesaikan pupuk tunggal (Urea/ZA, TSP/SP-36 dan
dengan Tiga Langkah, diakses tanggal KCI)dan atau pupuk majemuk (Chemical
17 Oktober 2008). process atau Physical Blending) fhttp://
Supaya kebijakan pemberian subsidi niaga.pusri.co.id. Program Pemupukan
bisa menganai sasaran, maka diperlukan Berimbang. Diakses 17 Oktober 2008).
dengan mekanisme "channeling" yang Sebenarnya Menteri Pertanian telah
tertutup, sehingga bisa sampai kepada menetapkan Peraturan Menteri
pihak-pihak yang ingin dituju, yang dalam Pertanian (Permentan) No. 01/Kpts/
hal ini para petani padi. Jika mekanisme SR. 130/1/2006 tanggal 3 Januari 2006
tersebut tidak dilakukan, maka menurut tentang rekomendasi pemupukan N.P
Rachbini (2006) subsidi tidak akan efektif dan K pada lahan sawah spesifik lokasi
dan hanya bagaikan menyiram garam ke di 21 provinsi, 207 kabupaten dan 2.995
air laut. Namun, yang menjadi catatan, kecamatan. Sasaran utama
sekiranya mekanisme ini dilakukan maka rekomendasi tersebut adalah untuk
menentukan kebutuhan, strategi

66 PANGAN Edisi No. 52/XVII/Oktober-Desember/2008


ftKT4X/l OBImm mum
penyediaan dan distribusi pupuk secara produsen di seluruh tanah air, yang saat
nasional, dan menganjurkan ini juga sedang mengalami tekanan
penggunaan beberapa alternatif alat melonjaknya harga faktor produksi dan
bantu (tool) untuk menentukan dosis kebutuhan pokok lainnya.
pemberian pupuk yang benar-benar Menurut mekanisme pasar ini, subsidi
tepat di lapangan (http:// pupuk menjadi barang haram dan
www.litbang.deptan.go.id. Peraturan terlarang bagi setiap langkah kebijakan
Menteri Pertanian tentang Pemupukan ekonomi. Produsen pupukjuga"dilarang
N, P dan K pada padi sawah spesifik ribut" jika tiba-tiba pasokan gas
lokasi. Diakses tanggal 17 Oktober menghilang dari pasaran karena
2008). produsen gas- yang juga berstatus
Atau bahkan perlu dipertimbangkan BUMN-lebih mementingkan pasar
kembali pemakaian pupuk organik yang ekspor gas dibandingkan harus
ramah lingkungan dan harganya yang mengalokasikan kepada industri pupuk
lebih murah, asal dapat menghasilkan karena harga dunia misalnya seperti saat
tingkat produktivitas yang tinggi, yang ini yang sedang tinggi. Seluruh energi
dapat menguntungkan dan dalam aliran barang dan jasa ditentukan
mensejahterakan para petani. oleh sistem harga (dan pendapatan
Perilaku petani yang boros dan upaya masyarakat) yang menjadi determinan
untuk menaikkan efisiensi penggunaan utama mekanisme pasar, sebagaimana
pupuk, demikian juga dengan pemakaian menjadi jargon utama dalam sistem
pupuk yang cocok untuk suatu lokasi ekonomi neoklasik (Arifin, 2007).
usahatani padi bisa dilakukan dengan Seandainya sistem ini yang dipakai
memberdayakan peran para penyuluh seperti pada berbagai negara lain, maka
pertanian. Adanya kenyataan ini perlu sudah menjadi kewajiban bagi
dilakukan revitalisasi peran para pemerintah untuk membeli padi dengan
penyuluh pertanian yang di masa lalu subsidi yang dapat menguntungkan bagi
benar-benar dibutuhkan keberadaannya petani. Pemerintah dalam hal ini harus
dalam menunjang peningkatan produksi menganggarkan sejumlah dana tertentu,
pertanian, sekaligus meningkatkan karena nantinya padi bisa dijual kepada
kesejahteraan para petani. konsumen dengan harga yang lebih
rendah, mengingat daya beli konsumen
5. Mengikuti Mekanisme Pasar padi masih terbatas pendapatannya.
Kebijakan lain yang bisa diambil
adalah dengan melepaskan harga pasar IV. PENUTUP
tentang pupuk. Jika harga pupuk Masalah perpupukan merupakan
dilepaskan pada mekanisme pasar, masalah yang cukup rumit karena
harga eceran yang terbentuk di lapangan menyangkut berbagai kepentingan. Meskipun
adalah harga pasar, yang tentu saja petani mayoritas akan tetapi posisinya
harus menyesuaikan dengan fluktuasi demikian lemah, sehingga sering
harga pupuk dunia, dan bahkan fluktuasi dimanfaatkan oleh berbagai pihak.
harga gas dunia. Dalam hal ini, produsen Sebenarnya menurut Prof Bustanil Arifin
pupuk di dalam negeri-terutama yang (dalam Rachbani, 2006) pengaruh pupuk
berstatus BUMN-seharusnya bahagia terhadap produktivitas hasil pertanian hanya
karena harga eceran pupuk pasti cukup 7 persen, akan tetapi mengapa masalah
tinggi, sehingga tidak ada alasan untuk perpupukan selalu berulang dan rasa-rasanya
mengeluh terhadap rendahnya harga tidak pernah bisa dipecahkan.
eceran pupuk. Produsen pupuk memiliki Walaupun pengaruhnya kecil, akan
keleluasaan untuk memilih sasaran tetapi karena menyangkut jumlah petani yang
penjualan pasar ekspor atau petani demikian banyak, maka ke depan perlu

Edisi No. 52/XVII'Oktober-Desember/2008 PANGAN 67


penanganan yang sungguh-sungguh. Struktur kelompok (RDKK), yang akan dikumpulkan
pasar pupuk yang oligopoli dan cenderung ke pada masing-masing kabupaten, sehingga
monopoli perlu dilakukan pembenahan. dari masing-masing kabupaten terkumpul
Penambahan pabrik maupun rehabiltasi kebutuhan provinsi, yang untuk selanjutnya
terhadap pabrik yang mengalami kerusakan bisa dietahui total kebutuhan nasional.
perlu dilakukan. Transparasi dalam produksi Sekarang ini pola pelaporan data statistik
dan pelaporan keuangan yang berkaitan sering asal-asalan dan acak-acakan, sehingga
dengan subsidi yang diterima perlu diawasi menyulitkan keputusan untuk menyediakan
secara ketat. kebutuhan pupuk maupun kebutuhan lainnya
Pasokan gas maupun bahan baku pupuk secara baik. Perbaikan dalam pelaporan yang
periu disediakan secara memadai. Perbedaan kelihatannya sepele tersebut perlu dilakukan,
harga gas yang cukup tajam di dalam dan luar karena tanpa diduga kebijakan yang akan
negeri perlu disikapi dengan bijaksana. diambil bisa jadi melenceng jauh dari
Kiranya perlu subsidi bisa diberikan akan tetapi kenyataan.
dengan pengelolaan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Masalah pendistribusian pupuk sampai
kepada petani penuh misteri yang Arifin, Bustanul dan Didik J. Rachbini. 2001.
menyelubungi. Kerjasama antara spekulan Ekonomi Politik dan Kebijakan Publik. Jakarta: Grasindo
dan aparat, bisa menyebabkan pupuk Arifin, Bustanul. 2005. Pembangunan Pertanian
Paradigma Kebijakan dan Strategi Revitalisasi.
menghilang pada saat diperlukan. Disamping Arifin, Bustanul. 2007. Diagnosis Ekonomi Politik
bisa direalisasikan sistem distribusi secara Pangan dan Pertanian. Jakarta: PT Raja Grafindo
tertutup, maka penegakkan hukum perlu Persada.
Beirtein, James G dan Maichael W. Woolverton.
dilakukan terhadap pihak-pihak yang 1991. Agribusiness Marketing. New Jersey: Prentice Hall
melanggar aturan yang ada, termasuk Gafar, Sapuan. 2007. Surplus Beras Kok Impor ?
pelanggaran pemakai pupuk yang bukan Belajar Cepat Pernak-pernik Perberasan Kita.
Yogyakarta: Kreasi Wacana.
menjadi tujuannya. Rachbini, Didik J. 2006. 'Analisis Ekonomi
Masalah pupuk makin menjadi-jadi Masalah Pupuk" dalam Suara Merdeka 04 Desember
disebabkan masalah pemborosan dalam 2006.
Santosa. Purbayu Budi .2006. "Dilema Subsidi
penggunaan pupuk. Di sini perlu Pupuk" dalam Wawasan. 30 November 2006
pemberdayaan penyuluh pertanian supaya Salikin, Karman A. 2003. Sistem Pertanian
pemakaian pupuk tepat guna, jika perlu bisa Berkelanjutan. Yogyakarta: Kanisius.
Saragih, Bungaran. 2001 Agribinis Paradigma
dipakai pemupukan berimbang maupun bisa Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian.
dipakai pupuk organik. Bogor: Pustaka Wirausaha Muda
Sekiranya harga pupuk dilepaskan Yustika, Ahmad Erani. 2006. Ekonomi
Kelembagaan Definisi. Teori dan Strategi. Malang:
kepada mekanisme pasar, maka bisa jadi Bayumedia Publishing
harga pupuk menjadi reiatif mahal. http://niaga.pusri.co.id. Program Pemupukan
Masalahnya, mengingat posisi petani yang Berimbang Diakses 17 Oktober 2008
http://www.antara.co.id Pupuk Langka Akibat
lemah dan sebagian masyarakat Indonesia "Permainan"Distributor Dibantu Aparat diakses tanggal
mayoritas masih dalam strata pendapatan 17 Oktober 2008.
yang rendah, maka pemerintah harus http://www.kompas.com/read/xrnl. Masalah Pupuk
Diselesaikan dengan Tiga Langkah, diakses tanggal 17
memberikan subsidi untuk pembelian padi. Oktober 2008
Tanpa pemerintah memberikan subsidi, akan http://www.tarQetmdos.orq. Pupuk Akan Tetap
terjadi kerawanan pangan, yang mempunyai Langka, diaksesl 7 Oktober 2008.
dampak sangat besar terhadap kestabilan BIODATA PENULIS

nasional. Purbayu Budi Santosa dosen Fakultas


Ekonomi Universitas Diponegoro. Sekarang ini
Bisa juga dilakukan juga cara-cara masih menjabat sebagai Pembantu Dekan III
meniru pendistribusian pupuk bersubsidi yang (Bdang KemahasiswaanJAktif memberi kuliah di D3,
reiatif berhasil pada masa Orba dahulu. S1, S2 dan S3 di lingkungan Universitas
Kelompok-kelompok tani yang ada pada masa Diponegoro. Kolumnis berbagai surat kabar seperti
SINDO Suara Merdeka, Wawasan dan Solopos
itu melakukan rencana definitif kebutuhan

68 PANGAN Edisi No. 52'XVII/Oktober-Desember/2008

Anda mungkin juga menyukai