Anda di halaman 1dari 9

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PERTANIAN DI INDONESIA

Nama Kelompok :

ANNISA WULANDARI : 01021381722123

PEGY MELATI SUKMA : 01021381722168


PRETY TAMARA : 01021381722195

NAMA DOSEN : SUKANTO, S.E.,M.Si.

MATA KULIAH : EKONOMI PERTANIAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Sriwijaya

2018/2019
PERANAN PERTANIAN BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Mensejahterakan petani

Sektor pertanian merupakan sumber utama kehidupan dan pendapatan masyarakat petani.
Mensejahterakan di sini mengandung arti luas sehingga menumbuhkembangkan partisipasi
petani dan mampu meningkatkan keadaan sosial ekonomi petani melalui peningkatan akses
terhadap teknologi, modal, dan pasar.

2. Menyediakan pangan

Peranan klasik dari sektor pertanian dalam perekonomian nasional adalah penyediaan bahan
pangan bagi penduduk Indonesia yang saat ini sudah berjumlah 220 juta jiwa. Dengan
peranan pertanian sebagai penyedia bahan pangan yang relatf murah, telah memungkinkan
biaya hdup di Indonesia tergolong rendah di dunia. Dan rendahnya biaya hidup di Indonesia
menjadi salah satu daya saing nasional. Keberhasilan dalam penyediaan bahan pangan yang
cukup dan stabil meimilki peran yang besar dalam penciptaaan ketahanan pangan nasional
(food security) yang erta kaitannya dengan stabilitas sosial, ekonomi, dan politik.

3. Sebagai wahana pemerataan pembangunan untuk mengatasi kesenjangan


pendapatan antar masyarakat maupun kesenjangan antar wilayah

Sebagai contoh, mengingat pembangunan besar-besaran terjadi di perkotaan adapun


masyarakat mayoritas berdomisili di pedeaan yang merupakan sumber sektor pertanian.
Maka pembangunan pertanian harus didukung oleh pembangunan wilayah baik
pembangunan infrastruktur maupun pembangunan sosial ekonomi kemasyarakatan.

4. Merupakan pasar input bagi pengembangan agroindustri

Indonesia mempunyai sumber daya pertanian yang sangat besar, namun produk pertanian
umumnya mudah busuk, banyak makan tempat, dan musiman. Sehingga dalam era
globalisasi dimana konsumen umumnya cenderung mengkonsumsi nabati alami setiap saat,
dengan kualitas tinggi, tidak busuk, dan makan tempat, maka peranan agroindustri akan
dominan.
Dan jika sektor pertanian terus ditingkatkan maka diharapkan sektor ini mampu
menghasilkan pangan dan bahan mentah yang cukup bagi pemenuhan kebutuhan rakyat,
meningkatkan daya beli rakyat, dan mampu melanjutkan proses industrialisasi.

5. Menghasilkan devisa

Sektor pertanian merupakan penghasil devisa yang penting bagi Indonesia. Salah satu
subsektor andalannya adalah subsektor perkebunan, seperti ekspor komoditas karet, kopi, teh,
kakao, dan minyak sawit. Lebih dari 50% total produksi komoditas-komoditas tersebut
adalah untuk diekspor.

Pada lima tahun terakhir, subsektor perkebunan secara konsisten menyumbang devisa dengan
rata-rata nilai ekspor produk primernya (belum termasuk nilai ekspor produk olahan
perkebunan) mencapai US$ 4 milyar per tahun. Sumbangan sector pertanian terhadap
pembangunan dan devisa negara ditentukan oleh produktivitas dari sector ini. Karena sektor
ini memilik sumbangan besar terhadap perekonomian nasional, maka rendahnya
produktivitas pertanian akan berpengaruh terhadap produktivitas perekonomian secara
keseluruhan.

Sumbangan terbesar sektor pertanian selama PJP I (Pembangunan Jangka Panjang) adalah
tercapainya swasembada pangan, khususnya beras dalam tahun. Pada masa tersebut Indonesia
mampu mengekspor beras ke beberapa negara miskin sehingga dapat menambah devisa.
Dampak swasembada tersebut adalah meningkatnya pendapatan masyarakat, kualitas gizi,
serta penghematan devisa. Selain itu, swasembada pangan juga telah meningkatkan
kestabilan ekonomi nasional.

6. Menyediakan lapangan pekerjaan

Sebagaimana diterangkan di muka, sektor pertanian memiliki peran penting dalam menyerap
tenaga kerja. Di tahun 1994 saja (BPS, 1996) 46% dari 82 juta jiwa angkatan kerja pada
tahun itu diserap oleh subsector pertanian primer.

Lagi, subsektor perkebunan memberikan kontribusinya dalam pembangunan nasional.


Sampai tahun 2003, jumlah tenaga kerja yang terserap oleh subsektor ini diperkirakan
mencapai 17 juta jiwa. Kontribusi dalam penyediaan lapangan pekerjaannya pun mempunyai
nilai tambah tersendiri, karena subsektor perkebunan menyediakan lapangan kerja di
pedesaan dan daerah terpencil. Dengan demikian, selain menyediakan lapangan kerja
subsektor perkebuna ikut mengurangi arus urbanisasi.

7. Pembentukan produk domestik bruto/peningkatan pendapatan nasional

Berdasarkan data yang kami peroleh, subsektor perkebunan merupakan salah satu subsektor
yang mempunyai kontribusi penting dalam hal penciptaan nilai tambah yang tercermin dari
kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB). Dari segi nilai absolut berdasarkan
harga yang berlaku PDB perkebunan terus meningkat dari sekitar Rp 33,7 triliun pada tahun
2000 menjadi sekitar Rp 47,0 triliun pada tahun 2003, atau meningkat dengan laju sekitar
11,7% per tahun. Dengan peningkatan tersebut, kontribusi PDB subsector perkebunan
terhadap PDB sector pertanian adalah sekitar 16%. Terhadap PDB secara nasional tanpa
migas, kontribusi subsector perkebunan adalah sekitar 2,9% atau sekitar 2,6% PDB total. Jika
menggunakan PDB dengan harga konstan tahun 1993, pangsa subsektor perkebunan terhadap
PDB sektor pertanian adalah 17,6%, sedangkan terhadap PDB non migas dan PDB nasional
masing-masing adalah 3,0% dan 2,8%.

8. Tetap mempertahankan kelestarian sumber daya (peranan dalam pelestarian


lingkungan hidup)

Tidak ada satu pun negara di dunia seperti Indonesia yang kaya akan beraneka ragam sumber
daya pertanian secara alami (endowment factor). Maka dari itu, diharapkan dalam
penggunaannya sumber daya ini digunakan secara optimal dan tetap memperhatikan aspek
kelestarian sumber daya pertanian.

7 HASIL PERTANIAN INDONESIA KUALITAS TERBAIK DUNIA

1) Teh
2) Kakao atau Cokelat
3) Kayu Manis
4) Buah Manggis
5) Kopi
6) Buah Jambu Merah
7) Buah Sirsak
KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA DI BIDANG PERTANIAN MENCAKUP
BEBERAPA HAL:
1. Kebijakan Harga
Mempunyai tujuan sebagai berikut:
➢ Mengurangi ketidakstabilan harga dan pendapatan
➢ Memberikan manfaat kepada konsumen karena terjaminnya penawaran dan
mencukupi kebutuhan bahan baku industri
➢ Meningkatkan swasembada pangan sehingga mengurangi ketergantungan impor,
menghemat devisa, dan memperbaiki neraca pembayaran
➢ Menjaga stabilitas politik
Contohnya kebijakan pada komoditas beras. Kebijakan harga minimum untuk
melindungi petani dan kebijakan harga maksimum untuk melindungi konsumen.

Contoh Implementasi Kebijakan Harga Pada Pasar Beras Di Indonesia :

Sumber : Rais, 2003


Sumber : Rais, 2003
2. Kebijakan Perdagangan
Tujuan dari kebijakan perdagangan ini adalah memperlancar atau menghambat
pemasaran komoditi dari suatu wilayah ke wilayah yang lain.
Kebijakan perdagangan merupakan suatu pembatasan yang diberlakukan pada impor
dan ekspor suatu komoditas. Untuk impor, dengan pemberlakuan tarif impor dan kuota impor
untuk membatasi jumlah yang diimpor dan meningkatkan harga domestik di atas harga dunia.
Untuk ekspor, dengan pajak ekspor dan kuota ekspor untuk membatasi barang yang di ekspor
dan mengkonsdisikan harga domestik yang lebih rendah dari harga dunia.

3. Kebijakan Subsidi
Contohnya adalah subsidi bagi petani, misalnya subsidi pupuk dan subsidi bagi
agroindustri, misal subsidi minyak tanah, BBM. Hal ini berpengaruh pada penurunan biaya
produksi dan meningkatkan penawaran.

4. Kebijakan Struktural
Kebijakan ini dapat berupa :
➢ Perbaikan prasarana pertanian
➢ Pengenalan teknologi pertanian
➢ Penyuluhan pertanian
➢ Pengusahaan alat-alat pertanian
5. Kebijakan Pengaturan
Pelaksanaan kekuatan kebijaksanaan pemerintah dengan menggunakan UU,
peraturan, ketetapan yang berkenaan dengan perekonomian dan niaga. Hal ini dimaksudkan
untuk:
➢ Pencegahan praktek persaingan tidak wajar dan monopoli yg tidak wajar
➢ Pengaturan kelancaran perdagangan dan jasa yg diperlukan
➢ Perlindungan konsumen
➢ Pengaturan barang
➢ Bantuan kemajuan perekonomian dan sosial
Dan mempunyai tujuan sebagai berikut:
➢ Menjaga keselamatan industri dlm negeri/dlm persaingan
➢ Perlindungan kepentingan dan kesehatan kons
➢ Menciptakan kondisi perdagangan efektif dan lancer
➢ Meningkatkan pendapatan pemerintah

Tujuan Kebijakan Pemerintah :


1. Memajukan pertanian
2. Mengusahakan agar pertanian menjadi lebih produktif
3. Meningkatkan produksi dan efisiensi produksi
4. Tingkat pendapatan petani meningkat
5. Tingkat kesejahteraan petani dan masyarakat meningkat
KEBIJAKAN PERTANIAN ERA JOKOWI-JK

Secara rinci arah kebijakan pembangunan pertanian dalam RPJMN 2015 -2019, yaitu :

1) Meningkatkan kapasitas produksi melalui peningkatan produktivitas dan perluasan


areal pertanian
2) Meningkatkan daya saing dan nilai tambah komoditi pertanian
3) Meningkatkan produksi dan diversifikasi sumber daya pertanian
4) Pengelolaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati, dan
5) Memperkuat kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

Dalam kerangka operasional, arah kebijakan itu didukung sembilan upaya rivitalisasi
pembangunan pertanian berkelanjutan, meliputi:

1. Revitalisasi regulasi agraria


2. Penguatan infrastruktur pertanian, terutama jaringan irigasi
3. Revitalisasi input produksi
4. Pengembangan SDM pertanian
5. Pengembangan alat dan mesin pertanian yang berkarakter Indonesia
6. Revitalisasi kelembagaan pertanian
7. Pembiayaan usaha pertanian
8. Koordinasi lintas sektor, dan
9. Penguasaan teknologi merespon dinamika dan perubahan iklim
DAFTAR PUSTAKA

pertanian.g.id. 12 desember 2014. “Kebijakan Pembangunan Pertanian 2015-2019 dan 9


Upaya Revitalisasi Pembangunan Pertanian”.

http://bali.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita/51-info-aktual/513-kebijakan-
pembangunan-pertanian-2015-2019-dan-9-upaya-revitalisasi-pembangunan-pertanian.
Diakses 10 april 2019

TomMO. 18 juni 2011. “Mekanisme Implementasi Kebijakan Harga Dasar Dan Harga
Tertinggi Serta Kendala Yang Dihadapi Oleh Pemerintah “
.http://pep-ub-agroekoteknologi.blogspot.com/2011/06/mekanisme-implementasi-
kebijakan-harga.html. Diakses 10 april 2019

“anone”. 21 oktober 2014. “KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN

PERTANIAN” . http://akuypn.blogspot.com/2014/10/kebijakan-pemerintah-dalam-
pembangunan.html. Di akses 10 April 2019

Emporiadigital. 13 MEI 2017. “7 Hasil Pertanian Indonesia Kualitas Terbaik”.

Dunia.http://emporiadigital.com/id/blog/detail/128/7-Hasil-Pertanian-Indonesia-
Kualitas-Terbaik-Dunia. DIAKSES 10 APRIL 2019

W III Cargo. 5 DESEMBER 2017. “Peranan Pertanian Dalam Perekonomian

Indonesia”.https://w3cargo.com/peranan-pertanian-dalam-perekonomian-indonesia/.
DIAKSES 10 APRIL 2019.

Anda mungkin juga menyukai