PERTUMBUHAN DAN HASIL SELEDRI (Apium grafeolens L.) PADA MEDIA PASIR
SETELAH DIBERIKAN GANDASIL D DAN ATONIK
ABSTRAK
Peroduksi tanaman seledri di polibag dengan memanfaatkan media pasir memerlukan input pertanian seperti pupuk
dan hormon tumbuh yang dapat menginduksi pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek
pupuk cair gandasil D dan hormon tunbuh atonik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman seledri (Apium
grafeolens L.) pada media tanam pasir di polibag. Percobaan pot dirancang dalam rancangan acak kelompok pola
faktorial dengan perlakuan konsentrasi pupuk cair gandasil D (tanpa dan dengan 1,0 g/L, 1,5 g/L, dan 2,0 g/L) dan
Atonik yaitu 0 mL/L air, 1,5 mL/L air, dan 2,0 mL/L air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya pemberian
Gandasil D yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman seledri. Pemberian pupuk Gandasil D pada
konsentrasi 2,0 g/L merupakan konsentrasi terbaik untuk meningkatkan tinggi tajuk, banyaknya anakan, jumlah
daun dan bobot segar tajuk.
Improvement growth and yield of celery in a polybag with sand media needs fertilizer and growth hormones to
stimulate plant growth. The aim of this study was to determine the effect Gandasil D and Atonik on the growth and
yield of celery (Apium grafeolens L.) grown in sand in polybag. The experiment was arranged in Factorial
Randomized Block Design to tested liquid fertilizer Gandasil D concentration (without and with 1.0 g/L, 1.5 g/L
and 2.0 g/L) and growth hormone Atonik concentrations (without and with 1.5 mL/L, and 2.0 mL/L). The results
showed that only liquid fertilizer Gandasil D which showed a significant effect on the growth of celery.
Application of Gandasil D at a concentration of 2.0 gwas/L the best concentration to increase plant height,
number of tillers, leaf number and fresh shoot weight.
menghendaki suhu yang agak rendah sekitar sehingga tidak berbahaya terhadap manusia
10-18 0C. dan hewan. Pemberian zat pengatur tumbuh
Bila ditanam di tanah, seledri meng- (ZPT) antonik dan gandasil D yang diberikan
hendaki tanah yang subur dan kaya akan kepada tanaman merupakah salah satu cara
unsur hara dan ramah serta proses pemanenan untuk mengatasi masalah proses
dapat dilakukan apabila tanaman telah pertumbuhan. Pemberian ZPT diharapkan
berumur 90-100 hari (Wahyudi, 2010). akan mempercepat pertumbuhan seledri dan
Namun pada era sekarang, hampir tiap hari meningkatkan hasil produksi yang maksimal
kita dihadapkan pada suasana yang serba (Sarief, 2008). Penelitian ini bertujuan untuk
bangunan. Hal ini menyebabkan lahan mengetahui pengaruh pupuk gandasil D dan
semakin sempit dan banyak orang sibuk atonik terhadap pertumbuhan dan hasil
sehingga menyebabkan tidak memiliki tanaman seledri (Apium grafeolens L.) pada
banyak waktu untuk bertanam di lahan yang media tanam pasir di polibag.
luas.
Untuk mengatasi hal itu cara yang METODOLOGI
paling tepat adalah dengan bertanam
menggunakan polybag (Haryato, 2009). Penelitian ini dilaksanakan meng-
Memang bertanam secara polybag awalnya gunakan pasir kali, bibit seledri, gandasil D,
bukan untuk tujuan komersial, mamun jika ZPT Atonik. Perlakuan yang dicobakan
dilakukan secara serius terdapat banyak dalam penelitian ini adalah dua faktor yaitu
keuntungan yang bias diperoleh yaitu (1) pupuk gandasil D (P) dengan empat tingkat
dapat menyebabkan suasana rumah yang konsentrasi yaitu 0 g/L air, 1,0 g/L air, 1,5
lebih nyaman, (2) dapat dilakukan di lahan g/L air, dan 2,0 g/L air. Faktor kedua adalah
luas maupun lahan terbatas, dan (3) Atonik (A) dengan tiga konsentrasi yaitu 0
pemanenan dapat dilakukan lebih cepat mL/L air, 1,5 mL/L air, dan 2,0 mL/L air.
dibanding usia sebenarnya (Haryato, 2009). Sebelum dilakukan penelitian di-
Setiadi, (2007) mengemukakan bahwa lakukan terlebih dahulu di buat rak yang
tanaman seledri adalah salah satu tanaman terbuat dari bambu dengan ukuran 4x6 meter,
yang cocok untuk ditanam secara polybag kemudian polobag diisi dengan pasir kali
selain dapat dimanfaatkan untuk tanaman yang sudah disterilkan. Jarak antara polibag
sayur juga dapat dimanfaatkan sebagai 40 x 60 cm kemudian setiap polibag pada
tanaman obat yaitu dapat dijadikan sebagai semua ulangan diberi pipa sebagai tempat
penurun tekanan darah tinggi dan rematik pemberian pupuk Gandasil D dan Atonik.
Untuk meningkatkan hasil seledri Setelah bibit berumur kurang lebih empat
maka digunakan pupuk sebagai bahan untuk minggu atau sudah berdaun 3 sampai 4 helai
merangsang pertumbuhannya. Pupuk adalah daun maka dipindahkan ke dalam polibag.
semua bahan yang diberikan kepada tanah Pemberian Pupuk Gandasil D dan Atonik
dengan maksud untuk memperbaiki sifat-sifat dilakukan dengan cara dimasukkan ke dalam
fisika, kimia dan biologi tanah. Dandasil D pipa sesuai dengan perlakuan.
adalah sejenis pupuk berbentuk butiran yang Pemanenan seledri dilakukan dengan
dilarutkan dalam air sehingga dapat dengan cara dipetik pada tangkai daun tertua atau
mudah diserap dan ditranslokasikan keseluruh paling bawah dengan menggunakan gunting
bagian tanaman, sehingga mampu men- atau pisau yang tajam. Pemetikan dilakukan
dukung proses pertumbuhan dan per- setelah tanaman berumur tiga bulan sejak
kembangan tanaman. Sedangkan Antonik penanaman bibit.
adalah zat pengatur tumbuh (ZPT) yang Pengamatan dilakukan terhadap
merupakan larutan pekat, bebas dari racun tanaman sampel yang ditetapkan secara acak.
29
Uluputty, M.R. 2015. Pertumbuhan dan Hasil Seledri …
Atonik
Gandasil D 0 mL/L air 1,5 mL/L air 2,0 mL/L air Rata-rata
(a1) (a2) (a3)
……………………… (cm) ……………………..
0 g/L air (d0) 14,78 14,48 17,13 15,47 a
1,0 g/L air (d1) 17,93 18,69 19,88 18,83 ab
1,5 g/L air (d2) 19,49 20,77 20,99 20,42 b
2,0 g/L air (d3) 19,29 20,93 23,11 21,11 b
Rata-rata 17,87 A 18,72 A 20,28 A
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf sama berbeda tidak signifikan menurut uji BNJ 0,05.
Huruf biasa dibaca vertikal dan huruh kapital dibaca horizontal.
30
Agrologia, Vol. 4, No.1, April 2015, Hal. 28-33
Tabel 4. Bobot segar tajuk seledri akibat perlakuan Gandasil D dan Atonik.
Atonik
Gandasil D 0 mL/L air 1,5 mL/L air 2,0 mL/L air Rata-rata
(a1) (a2) (a3)
……………………… (g) ……………………..
0 g/L air (d0) 15,36 15,21 15,55 15,37 a
1,0 g/L air (d1) 17,99 18,31 19,33 18,54 b
1,5 g/L air (d2) 18,54 18,17 19,10 18,60 b
2,0 g/L air (d3) 20,14 20,83 22,30 21,09 c
Rata-rata 18,01 A 18,13 A 19,07 A
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf sama berbeda tidak signifikan menurut uji BNJ 0,05.
Huruf biasa dibaca vertikal dan huruh kapital dibaca horizontal.
31
Uluputty, M.R. 2015. Pertumbuhan dan Hasil Seledri …
Data pada Tabel 1 sampai Tabel 4 disebabkan kerena pemberian Atonik pada
menunjukkan bahwa pemberian Gandasil D konsentrasi rendah sehingga belum mampu
berpengaruh signifikan terhadap tinggi tajuk, memberikan pengaruh signifikan terhadap
banyaknya anakan, jumlah daun dan bobot pertumbuhan seledri. Hasil penelitian Trisna
tajuk, sedangkan pemberian atonik tidak dkk, (2013) menunjukkan bahwa penggunaan
memberikan pengaruh signifikan. Pemberian Atonik 750 ppm memberikan pertumbuhan
gandasil D pada konsentrasi 1,0 g/L air sudah yang baik pada stum tanaman jati. Hasil
dapat memberikan perbedaan signifikan penelitian Herlina (1988) juga menunjukkan
dibandingkan dengan tanpa pemberian bahwa Atonik dengan konsentrasi 1:2500
gandasil D pada variabel bobot segar tajuk. dapat meningkatkan jumlah tunas anakan
Namum secara keseluruhan variabel Laeliocattleya sp. terbanyak yaitu sebesar
pengamatan, konsentrasi 2,0 mL/L air 68,346 %.
merupakan konsentrasi terbaik. Jika Zat pengatur tumbuh seperti
Pertumbuhan tanaman secara baik Atonik diberikan dengan konsentrasi yang
yang diperlihatkan pada tanaman seledri yang tepat akan bekerja dengan baik, dan jika
diberi Gandasil D terjadi karena tanah konsentrasinya berlebihan atayu kekurangan
memiliki kecukupan hara dan diserap oleh akan menghambat pertumbuhan diameter
tanaman. Menurut Panemba dkk, (2013) tanaman (Lingga, 2001 dalam Rahmawati,
mengemukakan bahwa Gandasil D 2003). Lestari, (2011) menambahkan bahwa
mengandung 20 % N-Total, 15% P2O5, 15% Atonik cepat terserap oleh sel serta
K2O, 1% MgSO4, dan dilengkapi dengan mempercepat perkecambahan dan perakaran,
unsur mangan (Mn) Boron (B), temaga (Cu), tetapi bila konsentrasinya berlebihan maka
kobal (Co) dan seng (Zn), serta vitamin- dapat menghambat pertumbuhan. Selain itu
vitamin untuk pertumbuhan tanaman seperti zat pengatur tumbuh dapat meningkatkan
Aneurine, Lactoflavine dan Nicotinic acid kualitas dan kuantitas hasil melalui perbaikan
amide. sistem perakaran sehingga penyerapan hara
Pemberian Gandasil D dengan menjadi lebih baik, memperkaya
konsentrasi 2,0 mL/L air mengakibatkan pertumbuhan vegetatif, meningkatan proses
tingginya kandungan N, P, K, Mg, Ma, B, Cu, fotosintesis, mencegah keguguran daun,
Co dan Zn di dalam media tanam. Semakin bunga dan buah. Penggunaan zat pengatur
tinggi konsentrasi gandasil D pada media tumbuh dapat merangsang cepat pertumbuhan
tanam semakin tinggi pula kandungan S, Bo, dan perkembangan tanaman dikondisi
Fe, Mn, Cu, Mo, dan Ca. Hal ini dapat normal, sedangkan tidak menggunakan zat
merangsang akar tanaman untuk menyerap pengatur tumbuh pertumbuhan tanaman akan
unsur hara lebih cepat dibandingkan lambat utamanya tanaman yang dikembang-
perlakuan lainnya Menurut Sarief (2008), biakkan secara vegetatif (Supriantini, 2003).
perberian Gandasil D pada waktu dan
konsentrasi yang tepat dapat merangsang KESIMPULAN
pertumbuhan akar tanaman serta lebih cepat Pemberian Atonik tidak memberikan
panjang, cepat besar, tahan terhadap cuaca pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
buruk dan lebih mengaktifkan penyerapan seledri pada media tanam pasir di polibag.
unsur hara. Pemberian gandasil D secara sedangkan Gandasil D memberikan pengaruh.
langsung dapat memberikan zat pendorong Pemberian pupuk Gandasil D pada
untuk pertumbuhan dan hasil tanaman. konsentrasi 2,0 g/L air merupakan konsentrasi
Hasil analisis ragam yang menunjuk- terbaik yang ditunjukkan dengan tinggi tajuk,
kan berpengaruh tidak signifikan akibat banyaknya anakan, jumlah daun dan bobot
pemberian Atonik, hal ini mungkin segar tajuk.
32
Agrologia, Vol. 4, No.1, April 2015, Hal. 28-33
33