Di susun oleh:
Ulfia Asri
(1706103010012)
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga saya bisa menyelesaikan review
jurnal dalam bentuk makalah yang berjudul “Tinjauan Kultur Jaringan Tanaman,
Teknik Penyebaran dan Konservasi Spesies Tanaman yang Terancam Punah”. ini
tepat pada waktunya. Tidak lupa pula shalawat beserta salam kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa umat manusia ke peradaban yang
penuh dengan ilmu pengetahuan.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bisa memberikan makna dan
menambah wawasan serta keterampilan dengan baik . semoga dapat bermanfaat
bagi generasi mendatang.
Ulfia Asri
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Tujuan.............................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
2.1 Metode Penelitian...........................................................................................5
2.2 Hasil dan Pembahasan....................................................................................5
BAB III..................................................................................................................10
3.1 Simpulan.............................................................................................................10
3.2 Saran....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode dari teknik penyebaran
dari kultur jaringan tumbuhan dan konservasi spesies tanaman yang hampir
terancam punah.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Spesies terancam punah, terancam dan langka telah berhasil tumbuh dan
dilestarikan oleh mikropropagation karena koefisien tinggi perkalian dan tuntutan
kecil pada jumlah tanaman awal dan ruang. Selain itu, kultur jaringan tanaman
dianggap sebagai teknologi yang paling efisien untuk perbaikan tanaman dengan
produksi varian somaclonal dan gametoclonal. Teknologi micropropagation
memiliki potensi besar untuk menghasilkan tanaman berkualitas unggul.
b. Embriogenesis somatik
Embriogenesis somatik adalah metode in vitro regenerasi tanaman yang
banyak digunakan sebagai alat bioteknologi penting untuk propagasi
klonal berkelanjutan. Ini adalah proses di mana sel-sel somatik atau
jaringan berkembang menjadi embrio yang berbeda. Embrio somatik ini
dapat berkembang menjadi seluruh tanaman tanpa menjalani proses
pembuahan seksual seperti yang dilakukan oleh embrio zigotik.
Regenerasi tanaman melalui embriogenesis somatik terjadi oleh induksi
budaya embriogenik dari benih zygotic, daun atau segmen batang dan
6
perkalian embrio lebih lanjut. Embrio dewasa kemudian dibudayakan
untuk perkecambahan dan pengembangan plantlet, dan akhirnya
dipindahkan ke tanah. Embriogenesis somatik telah dilaporkan di banyak
tanaman termasuk pohon dan tanaman hias dari keluarga yang berbeda.
Fenomena ini telah diamati pada beberapa spesies kaktus.
c. Organogenesis
Organogenesis mengacu pada produksi organ tanaman yaitu akar, tunas
dan daun yang mungkin timbul langsung dari meristem atau secara tidak
langsung dari massa sel yang tidak dibedakan (kalius). Regenerasi
tanaman melalui organogenesis melibatkan produksi kalius dan
diferensiasi meristem bertualang menjadi organ dengan mengubah
konsentrasi hormon pertumbuhan tanaman dalam media nutrisi.
f. Konservasi in-situ
7
Konservasi in-situ adalah konservasi di tempat atau konservasi sumber
daya genetik dalam populasi alami spesies tanaman atau hewan, seperti
sumber daya genetik hutan dalam populasi alami spesies pohon. Menurut
Wikipedia, konservasi In-situ melibatkan metode berikut:
1. Cagar biosfer
Cagar biosfer mencakup area yang sangat luas, seringkali lebih dari
5000 km2. Mereka digunakan untuk melindungi spesies untuk waktu
yang lama.
2. Taman nasional
Taman nasional adalah area yang didedikasikan untuk konservasi
satwa liar bersama dengan lingkungannya. Biasanya cadangan kecil
seluas sekitar 100 hingga 500 kilometer persegi. Dalam cagar biosfer,
satu atau lebih taman nasional mungkin juga ada.
3. Suaka margasatwa
Suaka margasatwa adalah area yang disediakan hanya untuk
konservasi hewan.
4. Keanekaragaman hayati
Menurut Konservasi internasional, untuk memenuhi syarat sebagai
sebuah wilayah harus memenuhi dua kriteria yang ketat yaitu :
Harus berisi setidaknya 1.500 spesies tanaman vaskular (yaitu
0,5% dari total dunia) sebagai endemik,
Harus kehilangan setidaknya 70% dari habitat aslinya.
5. Tempat perlindungan gen
Tempat perlindungan gen adalah area di mana tanaman dilestarikan.
Ini termasuk cagar biosfer serta taman nasional.
6. Cadangan komunitas
Ini adalah jenis kawasan lindung yang diperkenalkan dalam Wildlife
Protection Amendment Act 2002 untuk memberikan dukungan hukum
kepada masyarakat atau cagar alam milik pribadi yang tidak dapat
ditetapkan sebagai taman nasional atau suaka margasatwa.
7. Hutan suci
Mereka adalah saluran hutan yang disisihkan di mana semua pohon
dan satwa liar di dalamnya dihormati dan diberi perlindungan total.
8
g. Konservasi ex situ
Konservasi ex situ secara harfiah berarti, "konservasi di luar lokasi". Ini
adalah proses melindungi spesies yang terancam punah, berbagai atau
berkembang biak, dari tanaman atau hewan di luar habitat alaminya.
Metode berikut diadopsi untuk konservasi Ex situ:
1. Bank gen lapangan
Ini adalah kumpulan spesies tanaman yang beragam dan berbagai
keragaman genetik mereka di sebuah daerah. Bahan tanaman
dilestarikan dan tersedia untuk pembiakan, reintroduksi, penelitian dan
tujuan lainnya. Metode ini berguna untuk pohon dan semak abadi yang
hidup lama. Kebun raya sering memiliki koleksi yang secara efektif
bidang gen bank. Taman-taman ini juga menampung beberapa
tanaman yang terancam punah.
2. Bank benih
Bank benih adalah metode konservasi ex situ yang paling efisien dan
efektif untuk mereproduksi benih di bawah penyimpanan jangka
panjang. Ini adalah metode penyimpanan yang efektif dan kompak
tetapi tergantung pada catu daya yang aman, pemantauan dan
pengujian yang cermat tentang kelayakan benih dan regenerasi dalam
kasus-kasus di mana kelangsungan hidup berada di bawah tingkat
tertentu.
3. Penyimpanan in vitro
Ini mengacu pada konservasi plasma nutfah melalui jaringan meristem
dalam tabung reaksi. Metode ini cocok untuk penyimpanan jangka
panjang propagules spesies yang sebaliknya tidak dapat dipertahankan
di bank benih.
9
lem, sabun, kosmetik, pewarna, pelumas dan poles. Tanaman ini juga
menyediakan sumber energi terbaru yang penting. Berikut ini adalah penggunaan
spesies tanaman:
Tanaman pangan
Sumber daya genetik tanaman
Tanaman obat
Nilai lingkungan
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Penggunaan kultur jaringan tanaman dalam konservasi spesies tanaman
yang terancam punah membantu dalam konservasi sumber daya alam dan
10
perlindungan terhadap bencana alam yang dapat menyebabkan hilangnya
spesies, mengakibatkan pengurangan keanekaragaman hayati dan
mempengaruhi ekosistem.
3.2 Saran
Pada penelitian ini metode yang digunakan sudah baik, tetapi akan lebih
bagus jika setiap metode dijelaskan dengan rinci agar setiap pembaca dapat
memahami dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
11
Oseni, O, M., dkk. 2018. A Review on Plant Tissue Culture, A Technique for
Propagation and Conservation of Endangered Plant Species. International
Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, 7(7): 3778-3786.
12