Anda di halaman 1dari 18

197

PENDISTRIBUSIAN PUPUK BERSUBSIDI YANG BERIMPLIKASI


TINDAK PIDANA EKONOMI

Oleh :

Danu Bagus Pratama


Email : danubagus@gmail.com
Universitas Airlangga

Abstrak

Pupuk mempunyai peran yang strategis serta penting untuk meningkatkan produksi maupun
produktivitas pertanian. Pada dasarnya tindak pidana ekonomi dalam pendistribusian pupuk
ini banyak dilakukan oleh para oknum-oknum terkait karena adanya celah hukum pada setiap
regulasi yang mengatur tentang pengadaan, pengawasan maupun pendistribusian pupuk.
Tujuan yang ingin diperoleh penulis dengan penelitian ini ialah untuk menganalisis
karakteristik tindak pidana yang dilarang dan diancam pidana terkait dalam pendistribusian
pupuk bersubsidi dan untuk menganalisis pertanggung-jawaban pidana pelaku pen-
distribusian pupuk bersubsidi, yang berimplikasi tindak pidana. Pendekatan yang digunakan
dalam penulisan ini ialah pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual maupun
diaplikasikan dalam studi kasus

Kata Kunci : tindak pidana ekonomi, pupuk, subsidi, pertanian,

Abstract

Fertilizer has a strategic and important role to increase agricultural production and
productivity. Therefore, the government, with a variety of policies covering technical aspects,
supply and distribution despite subsidized prices, continues to encourage the use of fertilizers
efficiently. Basically, the economic crime in distributing fertilizer is mostly carried out by
related individuals because of the legal loopholes in any regulations governing the
procurement, supervision and distribution of fertilizers. The aim of the writer with this
research is to analyze the characteristics of criminal acts that are prohibited and punishable
by crimes related to the distribution of subsidized fertilizers and to analyze the criminal
responsibility of the perpetrators of distributing subsidized fertilizers, which have
implications for criminal acts. The approach used in this paper is the statutory approach,
conceptual approach or applied in case studies

Keywords : economic crime, fertilizers, subsidies, agriculture

JURNAL RECHTENS, Vol. 9, No. 2, Desember 2020


198

PENDAHULUAN di tahun 2011 dengan total kapasitas


produksi pupuk sejumlah 19,14 juta
1.1. Latar Belakang ton/tahun. PT Pupuk Indonesia sebagai
Indonesia terkenal dengan kesuburan Strategic Investment Holdin yaitu selaku
tanahnya, namun karena banyaknya sektor perusahaan yang terintegrasi untuk me-
pembangunan daerah maka diperlukan be- laksanakan beraneka macam usaha yang
berapa bahan tambahan untuk meningkat- menunjang aktivitas utama, sebagaimana
kan kesuburan tanah pertanian di Indonesia, perkebunan, pertanian, pertambangan, pe-
salah satunya adalah penggunaan Pupuk. ngangkutan maupun optimalisasi peman-
Terdapat banyak perusahaan industri pupuk faatan sumber daya. Di masa mendatang PT
pertanian, selain pabrik pupuk besar milik Pupuk Indonesia hendak membentuk
BUMN tersebut, yang menghasilkan ber- beberapa perusahaan baru guna menunjang
bagai macam jenis pupuk padat/cair organik aktivitas utama itu.
(alam, kompos dan kandang) ataupun non Pupuk merupakan material yang di-
organik (kimia) contohnya tsp, bokasi, tambahkan ke media tanam ataupun tana-
dolomit, urea, phosphate, npk, za, dan lain man guna mencukupi kebutuhan hara yang
sebagainya. Sebagian besar lokasi pabrik dibutuhkan tanaman kemudian dapat ber-
itu tersebar di seluruh wilayah provinsi di produksi secara baik. Material pupuk bisa
Indonesia berbentuk material non organik ataupun
Khusus pabrik pupuk besar milik organik.1
BUMN sebagai pengemban tugas ketaha- Beraneka ragam upaya pemerintah
nan pangan nasional, PT Pupuk Indonesia untuk memberikan fasilitas serta mening-
(Persero) begitu juga tujuh anak perusaha- katkan kualitas pada bidang pertanian,
annya tersebut menjalankan 13 pabrik khususnya pada sektor ketahanan pangan
amoniak serta 14 pabrik urea di beberapa nasional. Lebih lanjut, pemerintah juga
wilayah yang tersebar di Pulau Kalimantan, sudah menerbitkan beraneka ragam peratu-
Jawa serta Sumatera. PT Pupuk Indonesia ran mengenai guna meningkatkan bidang
yakni BUMN yang sebelumnya diketahui pertanian, beberapa diantaranya yakni
melalui nama PT Pupuk Sriwidjaja peraturan perihal pupuk bersubsidi.
(Persero) ataupun PUSRI selaku produsen Kebijakan pupuk bersubsidi telah
pertama pupuk urea di Indonesia. Kini, PT dikeluarkan Pemerintah yang telah berjalan
Pupuk Indonesia yakni produsen pupuk sejak tahun 2003 sampai dengan sekarang.
paling besar di Asia Tenggara yang mem-
1
www.psp.pertanian.go.id/index.php/page/publikasi/
punyai total aset sejumlah Rp. 39,31 triliun 300, diunduh 16/01/2019, 10.58 WIB.

JURNAL RECHTENS, Vol. 9, No. 2, Desember 2020


199

Peraturan Menteri Perdagangan No 15/M- maka sebab itu sangat diharapkan komit-
DAG/PER/4/2013 mengenai Pengadaan men serta dukungan pengawalan maupun
dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi guna pengawasan dari beragam pihak khususnya
Sektor Pertanian merupakan pengaturan Pemerintah Daerah.
tentang penyaluran dan pengadaan serta Dalam beberapa tahun terakhir ini
pengertian pupuk bersubsidi. banyak sekali pelanggaran yang terkait
Definisi pupuk bersubsidi diuraikan pendistribusian pupuk bersubsidi, antara
pada Pasal 1 angka 1 Permendagri No lain pelanggaran merk dagang, perbedaan
15/M-DAG/PER/4/2013 mengenai Penga- label dengan isi dan jenis pupuk, penim-
daan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi bunan pupuk oleh tengkulak dan masih
guna Sektor Pertanian, yakni seperti di banyak pelanggaran-pelanggaran lain yang
bawah ini: berimplikasi tindak pidana ekonomi. Pupuk
“Pupuk Bersubsidi ialah barang dalam bersubsidi yang telah diatur proses dis-
pengawasan yang pengadaan serta tribusinya serta diberikan pengawasan
penyalurannya memperoleh subsidi dari sampai pada kios resmi mitra Kementan.
pemerintah untuk kebutuhan kelompok Kasus penyelewengan didapatkan pula di
Tani dan/atau Petani di sektor pertanian Riau, tidak sampainya pupuk bersubsidi
mencakup atas pupuk Urea, Pupuk SP kepada kelompok tani yang semestinya
36, Pupuk ZA, Pupuk NPK serta jenis mempunyai hak mendapatkan gara-gara
pupuk bersubsidi yang lain yang dilakukan penyelewengan dari pengelola
ditetapkan oleh menteri yang kios. Pengelola kios sudah memperoleh
melaksanakan urusan Pemerintah pada pupuk subsudi berdasarkan atas total yang
bidang pertanian.” tercatat dalam RDKK dari Desa Serumpun
Perihal tersebut dilaksanakan oleh Jaya, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten
Pemerintah supaya petani memperoleh Inhu, Riau. Pemilik Kios Tani Rakyat,
pupuk yang memiliki harga yang ekonomis. menggunakan identitas orang lain yakni
Peraturan Menteri Pertanian No 60/ Per- pimpinan Kios Tani Rakyat yang memiliki
mentan/SR.130/12/2015 mengenai Peneta- nama Supriono, guna menjual pupuk ber-
pan Kebutuhan Harga Eceran Tertinggi subsidi pada desa lainnya melalui harga
(HET) Pupuk Bersubsidi juga telah di- yang lebih tinggi. 2
keluarkan pemerintah guna Sektor Per-
tanian. Pemerintah berharap melalui ter- 2
https://www.jitunews.com/read/56356/parah-
dapatnya peraturan itu, pendistribusian serta begini-modus-penyelewengan-pupuk-urea-
subsidi-di-riau, diakses 15 januari 2019, 11.20
pemakaian pupuk bersubsidi tepat sasaran, WIB

JURNAL RECHTENS, Vol. 9, No. 2, Desember 2020


200

Modus operandi lain yang berkaitan Negeri Lampung Utara dimana I Gede
dengan pendistribusian pupuk, salah satu- Berlian MS selaku Direktur Utama per-
nya sebagaimana dilakukan oleh H. Arif seroan itu sudah terbukti melakukan kesala-
Nur Saifullah selaku pengecer atau kios han dengan melaksanakan tindak pidana
resmi pupuk di Kecamatan Sukomoro Ka- “Secara sengaja melakukan pengedaran
bupaten Nganjuk yang telah memperjual- pupuk yang tidak berdasarkan atas label”
belikan pupuk bersubsidi jenis pupuk berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri
organik Petroganik yang diproduksi oleh Kotabumi No 86/Pid.Sus/2015/PN.Kbu
PT. Pupuk Indonesia (Persero) Group di tanggal 22 Oktober 2015, bahwa PT. Mega
luar bagian maupun di luar daerah tanggung Berlian Indonesia tersebut ialah sebuah
jawabnya seperti yang dimaksudkan pada perseroan bergerak pada bidang Produksi
Pasal 30 (2) Jo Pasal 21 (1) Permendag RI Pupuk, bahwa dengan adanya putusan
No. 15/M-DAG/PER/4/2013 Jo Pasal 6 (1) pidana tersebut Kepala Kejaksaan Negeri
b UU Drt. No. 7 Tahun 1955, yang tertuang Lampung Utara selaku pemohon sebagai
pada Putusan Pengadilan Negeri Nganjuk Jaksa Pengacara Negara menganggap
No 307/Pid.Sus/2016/PN.Njk. bidang usaha yang dilaksanakan PT. Mega
Pada dasarnya tindak pidana ekonomi Berlian Indonesia sudah melakukan pelang-
dalam pendistribusian pupuk ini banyak garan terhadap aturan perundang-undangan/
dilakukan oleh para oknum-oknum terkait melanggar kepentingan umum, sehingga
karena adanya celah hukum pada setiap sesuai ketentuan dalam Pasal 146 UU No
regulasi yang mengatur tentang pengadaan, 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Ter-
pengawasan maupun pendistribusian batas menjelaskan jika “Pengadilan Negeri
pupuk. Untuk menghindari adanya pelang- bisa membubarkan perseroan atas per-
garan-pelanggaran dengan modus baru mohonan kejaksaan berlandaskan alasan
demi meraup keuntungan yang besar maka perseroan melakukan pelanggaran terhadap
sekiranya Hukum Pidana Ekonomi di kepentingan umum ataupun perseroan me-
Indonesia harus terus diperbarui mengikuti laksanakan tindakan melanggar aturan
perkembangan zaman. perundang-undangan”. Berpedoman pada
Menarik untuk dianalisis dalam pene- Pasal 146 UU No 40 Tahun 2007 mengenai
litian ini adalah kasus PT. Mega Berlian Perseroan Terbatas, pemohon mengajukan
Indonesia yang bertempat pada wilayah pembubaran terhadap perseroan PT. Mega
hukum Pengadilan Lampung Utara di Kota- Berlian Indonesia ke Pengadilan Negeri
bumi. PT. Mega Berlian Indonesia sudah Kotabumi, Lampung Utara dan sekaligus
dibubarkan/dilikuidasi oleh Kejaksaan

JURNAL RECHTENS, Vol. 9, No. 2, Desember 2020


201

menunjuk Likuidator Balai Harta Pening- pupuk bersubsidi, yang berimplikasi tindak
galan Jakarta. pidana.
Perihal ini BHP menindaklanjuti
Penetapan Pengadilan Negeri Kotabumi, METODE PENELITIAN
Lampung Utara No 15/Pdt.P/2015/PN.Kbu
tanggal 18 Februari 2016 pada amar Tipe penelitian yang akan dilakukan
penetapan itu BHP Jakarta ditetapkan ialah penelitian hukum normatif, yakni
selaku Likuidator serta menetapkan Jaksa sebuah penelitian hukum yang melakukan
Pengacara Negara selaku Anggota Tim analisis terhadap peraturan-peraturan
Likuidator, Kedatangan Tim Likuidator hukum yang berhubungan terhadap suatu
tersebut memiliki tujuan guna mengurus inti permasalahan tertentu.3 Dalam pem-
serta menyelesaikan segala sesuatu terkait bahasan permasalahan yang dipakai pada
boedel/harta kekayaan PT. Mega Berlian penulisan ini, penulis menggunakakan ben-
Indonesia atas tanggung jawabnya terhadap tuk pendekatan perundang-undangan, pen-
para kreditornya. dekatan konseptual maupun diaplikasikan
dalam studi kasus.
1.2.Rumusan Masalah
Pendekatan perundangan-undangan
Berdasarkan pemaparan dalam latar
(statute approach) ialah pendekatan dengan
belakang tersebut bisa dilakukan rumusan
memakai legislasi serta regulasi. Pendeka-
permasalahan diantaranya yakni seperti
tan konsep (conceptual approach) merupa-
berikut: Apa karakteristik tindak pidana
kan pendekatan yang dilaksanakan melalui
ekonomi dalam kaitannya dengan pen-
cara memberikan jawaban terhadap
distribusian pupuk bersubsidi? Bagaimana-
permasalahan-permasalahan yang ada
kah pertanggungjawaban pidana bagi
dengan melandaskan konsep, sejumlah pan-
pelaku distribusian pupuk bersubsidi yang
dangan serta doktrin-dokrin yang terdapat
berimplikasi tindak pidana ?
pada ilmu hukum. Dan pendekatan kasus
Tujuan yang ingin diperoleh penulis
(case study) dilakukan dengan mempelajari
dengan penelitian ini ialah seperti berikut :
resume perkara, surat dakwaan, dan surat
Untuk menganalisis karakteristik tindak
tuntutan yang selanjutnya akan dipakai
pidana yang dilarang dan diancam pidana
selaku pengungkapan fakta materiil yang
terkait dalam pendistribusian pupuk
berlangsung.
bersubsidi. Untuk menganalisis pertang-
gungjawaban pidana pelaku pendistribusian
3
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum,
Kencana, Jakarta, 2010, hlm. 15

JURNAL RECHTENS, Vol. 9, No. 2, Desember 2020


202

PEMBAHASAN Dilaksanakannya Pasal 3 Perpres No 77


Tahun 2005 terkait Penetapan Pupuk
3.1.Karakteristik Tindak Pidana Bersubsidi selaku Barang Dalam Pe-
Ekonomi Dalam Pendistribusian ngawasan guna terjaminnya demi terwujud-
Pupuk Bersubsidi nya pengadaan serta penyaluran pupuk
Suatu tindakan yang dilakukan secara bersubsidi pada petani, diterbitkannya
sengaja (omissi) disebut kejahatan. Dalam Permendag RI No. 15/MDag/Per/4/2013
hal ini seseorang dihukum harus ada suatu mengenai Pengadaan Dan Penyaluran
tindakan atau kealpaan atau bertindak, Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian
bukan hanya karena pikirannya. Kejahatan yang menjelaskan tanggung jawab
juga dapat berupa kegagalan untuk ber- Produsen, Distributor, Pengecer serta
tindak, apa ada sebuah kewajiban hukum Pengawasan dalam penyelenggaraan di
bertindak pada kasus tertantu. Selain itu lapangan dari pemerintah.
juga harus terdapat niat jahat (criminal Diperlukannya pengawasan peredaran
intens, mens rea). Kejahatan bisa ber- pupuk bersubsidi guna memberi bantuan
langsung dimana saja serta pada bidang apa terhadap petani sebagai usaha untuk
saja tidak terkecuali dalam lapangan hukum meningkatkan produksi tanaman pangan
pidana ekonomi seperti penyalahgunaan juga usaha untuk peningkatan produksi
pupuk bersubsidi yang pengaturannya ter- tanaman perkebunan. APBN yang telah
dapat pada Permendag RI No 15/M- disetujui digunakan sebagai pengadaan
Dag/Per/4/2013 mengenai Pengadaan Dan pupuk bersubsidi yang sebelumnya telah
Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor dilakukan persetujuan terlebih dahukulu.
Pertanian junto UU Darurat No 7 Tahun Pengadaan pupuk dilakukan berdasar atas
1955 mengenai Pengusutan, Penuntutan dan kebutuhan setiap provinsi yang di hitung
Peradilan Tindak Pidana Ekonomi. serta ditetapkan melauli Peraturan Menteri
Pupuk yang pengadaan serta penya- Pertanian tiap tahunnya. Peraturan Menteri
lurannya ditataniagakan telah ditentukan di itu memuat terkait kebutuhan serta HET
timgkat pengecer resmi ataupun kelompok pupuk bersubsidi untuk bidang pertanian
tani dengan HET yang ialah pengertian dari pada tahun anggaran berlangsung. Semen-
pupuk bersubsidi. Untuk memonitor pe- tara itu, SK Bupati/Wali Kota menetapkan
ngadaan dan pemyaluran pupuk yang di- jumlah dan jenis pupuk bersubsidi per
peroleh dari subsidi, dirasa memerlukan kabupaten. Sedangkan ditetapkannya pupuk
penetapam pupuk bersubsidi termasuk bersubsidi selaku barang dalam pengawasan
dalam barang dalam pengawasan. yang di atur lewat Perpres No 77 Tahun

JURNAL RECHTENS, Vol. 9, No. 2, Desember 2020


203

2005 dengan harapan program pupuk bersubsidi menganggap hal ini adalah hal
bersubsidi sesuai dengan sasaran. Hal ini yang wajar untk menyalahgunakan pupuk
berarti, perputaran pupk bersubsidi terdapat bersubsidi.
dalam pengawasan beberapa pihak terkait. Faktor eksternal adalah faktor-faktor
Pengadaan dam penyaluran pupuk, diluar dari pelaku penyalahgunaan pupuk
umumnya dilakukan pengaturan pada bersubsidi, antara lain :
Permendag RI No 15/MDag/Per/4/2013 a. Rendahnya pengawasan
mengenai Pengadaan Dan Penyaluran Hal ini bersumber dari minimnya koor-
Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian. dinasi lintas sektor unsur aparatur
Terdapat alasan yang menyebabkan pe- pemerintah terkait penyaluran pupuk
nyalahgunaan pupuk bersubsidi semakin bersubsidi. Dengan rendahnya penga-
marak, pelaku yang aktif melakukan pe- wasan tersebut, pelaku memanfaatkan
nyalahgunaan pupuk bersubsidi terdapat kondisi ini guna mengembangkan
dalam faktor internal dari pelaku itu sendiri. modus penyalahgunaan pupuk ber-
Kurangnya kesadaran hukum yang me- subsidi.
nimbulkan disparitas besarnya harga dan b. Disparitas harga
dilakukannya tindakan yang menyimpang Harga pupuk non subsidi cenderung
menjadi sumber dari faktor internal tersebut meningkat tajam dengan kisaran harga
sehingga terdorong untuk melakukan lebih dari dua kali lipat dari harga
penyimpangan dalam bentu menyalah- pupuk bersubsidi. Kondisi ini me-
gunakan pupuk bersubsidi secara illegal nimbulkan disparitas harga yang cukup
dengan menggunakan modus-modus ter- besar dan mendorong untuk melakukan
tentu. Atas dasar sumber dari Permentan No tindakan menyimpang dalam bentuk
59/PERMENTAN/SR.310/12/2016 menge- penyalahgunaan pupuk bersubsidi
nai Perubahan Atas Peraturan Menteri secara illegal dengan berbagai modus
Pertanian No 60/PERMENTAN/SR.310/ tertentu. Sehingga pelaku penyalah-
12/2015. gunaan pupuk bersubsidi beranggapan
Dengan rincian harga pupuk bersubsidi bahwa merupakan hal yang wajar
tahun 2018-2019 : Rp 1800/kg untuk Pupuk melakukan penyalahgunaan pupuk
Urea, Rp 2000/kg untuk Pupuk SP36, Rp bersubsidi.
1400/kg untuk Pupuk ZA, Rp 2300/kg Tersedianya pupuk di lapangan dirasa
untuk Pupuk NPK, dan Rp 400/kg untuk dapat membantu untuk melaksanakan usaha
Pupuk Organik. Hal ini yang akhirnya taninya. Lebih lanjut, lemahnya kemam-
membuat pelaku penyalah-gunaan pupuk puan daya beli petani juga harus di-

JURNAL RECHTENS, Vol. 9, No. 2, Desember 2020


204

perhatikan dan juga kesan dari kebutuhan hanya karena jatah pupuk mereka dijual
pupuk yang selalu kurang di lapangan. ditempat lain, dijual di wilayah lainnya
Berdasarkan hal tersebut, partisipasi dan serta masih banyak penyelewengan lainnya
kerjasama dari berbagai pihak sangat yang dijalankan dari para pengecer se-
diperlukan agar pupuk bersubsidi itu bisa hingga pupuk tidak tepat sasaran.
disalurkan secara baik sampai kepada Sejumlah modus penyimpangan yang
petani diperlukan juga kontribusi secara sering berlangsung untuk penyaluran pupuk
aktif. Adapun Disperindag mempunyai bersubsidi yakni penyelundupan pupuk ke
tanggung jawab untuk menunjuk produsen luar negeri, penukaran pupuk bersubsidi
sebagai penyedia pupuk, distributor yang menjadi nonsubsidi, penggantian isi pupuk
berasal dari pihak swasta dan juga bersubsidi yang tidak sesuai dengan label,
masyarakat dalam hal ini adalah para petani harga pupuk bersubsidi yang melebihi
sebagai pengecer. HET, penjualan di luar wilayah tugas tiap-
Dalam hal kurangnya produksi pupuk tiap lini.
bersubsidi bukanlah penyebab utama dari Pada umumnya modus penyelewengan
langkanya pupuk bersubsidi kan tetapi lebih penyaluran pupuk bersubsidi senantiasa
condong terjadi akibat banyaknya pe- bergerak dinamis, sama halnya yang ber-
nyimpangan dalam sistem distribusi. Tidak langsung sekarang ini sejumlah modus
jauh berbeda terhadap permasalahan- penyelewengan pada distribusi pupuk
permasahalan lain seperti dalam hal pe- bersubsidi ialah pergantian karung, melak-
nyimpanan serta pemasaran pupuk sanakan pengurangan timbangan pupuk,
bersubsidi yang biasanya bermula dalam mencampurkan pupuk bersubsidi terhadap
sistem distribusi yang belum terkoordinasi zat lainnya. Penyelewengan ini bersifat
secara baik dan efektif. dinamis sekali mengikuti aturan yang
Sejumlah penyimpangan pada pen- berubah namun masih ada celah untuk
distribusian pupuk bersubsidi itu menunjuk- dicurangi dalam prakteknya.
kan lemahnya aturan hukum yang mengatur Sistem pengawasan sangat berperan
sistem distribusi sehingga acapkali sering penting dalam menjaga efektifitas sistem
terjadi kecurangan yang dapat merugikan distribusi pupuk bersubsidi agar tepat
banyak pihak, terutama petani. Walaupun sasaran. Melalui terdapatnya pengawasan
dalam hal ini pertani sudah tergabung yang efektif dalam tiap lini diharapkan bisa
dalam kelompok tani, namun mereka memangkas sejumlah modus penyelewe-
seringkali tetap tidak bisa mendapatkan ngan pupuk bersubsidi.
pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan mereka

JURNAL RECHTENS, Vol. 9, No. 2, Desember 2020


205

Menteri Pertanian sebenarnya telah Permendag No 15/M-DAG/Per/2015 me-


menetapkan Tim Pengawas Pupuk Ber- ngenai Pengadaan dan Penyaluran Pupuk
subsidi beranggotakan atas sejumlah in- Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian, di-
stansi terkait untuk melakukan pengawasan harapkannya semua pihak bisa mengawasi
pupuk bersubsidi. Sedangkan, Gubernur berdasarkan atas wewenangnya.
untuk tingkat provinsi serta Bupati/ Seluruh instansi yang berkaitan yang
Walikota untuk tingkat Kabupaten/Kota digabungkan pada Tim Pengawas Pupuk
membentuk KP3 sebagai koordinasi instan- Bersubsidi Tingkat Pusat ataupun KP3
si terkait pada pengawasan pupuk serta tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota juga
pestisida. Maka sebab itu, pengawasan melakukam pengawasan terhadap pupuk
terhadap pupuk bersubsidi dilakukan oleh bersubsidi. Dengan optimalisasi kinerja
tingkat Pusat maupun Daerah. KP3 serta PPNS di Provinsi maupun
Sebagai halnya dijelaskan pada Perpres Kabupaten/Kota Pemerintah Daerah mem-
No 15 Tahun 2011 terkait Perubahan Atas punyai peran aktif serta komitmen untuk
Perpres No 77 Tahun 2005 mengenai melakukan pengawalan serta pengawasan
Penetapan Pupuk Bersubsidi Sebagai untuk penyaluran serta HET pupuk
Barang Dalam Pengawasan bahwasanya bersubsidi berdasarkan wilayah wewenang-
pengawasan atas pengadaan serta distribusi nya. Serta diharapkannya tersalurnya pupuk
pupuk bersubsidi mencakup atas jenis, bersubsidi yang terjamin berdasarkan atas
jumlah, harga, tempat, waktu serta mutu. prinsip enam (6) tepat yakni jumlah, jenis,
Sehingga perlunya perangkat guna me- tempat, waktu, harga serta mutu.
ngawasai penyediaan dan penyaluran pupuk Demi menjaga keamanan serta ter-
bersubsidi. Bahwasanya tiap-tiap pelangga- kendalinya Penyaluran Pupuk Bersubsidi,
ran atau penyimpangan atas peraturan adanya kewajiban unruk memberi label
pengadaan serta penyaluran pupuk ber- yang mudah dibaca dan tidak gampang
subsidi seharusnya dilakukan tindak lanjut hilang maupun dihapus serta memudahkan
secara tegas berdasarkan aturan perundang- dalam mengawsai dan menyalurkan pupuik
undangan yang ada. UU Darurat No 7 bersubsidi yang dilakukam oleh produsen,
Tahun 1955 mengenai Pengusutan, distributor ataupun pengecer resmi yang
Penuntutan dan Peradilan Tindak Pidana berbunyi seperti berikut “Pupuk Bersubsidi
Ekonomi serta ketetapan penyelenggaraan Pemerintah, Barang dalam Pengawasan”.
pengawasan pengadaan serta pendistribusi- Dengan warna pupuk yang berbeda antara
an pupuk bersubsidi sebagai halnya ter- Pupuk Non Subsidi dengan Pupuk Ber-
sebut, sudah dilakukan pengaturan pada subsidi. Warna merah muda (“pink”)

JURNAL RECHTENS, Vol. 9, No. 2, Desember 2020


206

Khusus untuk Pupuk Bersubsidi jenis Urea criminal liability. Sesungguhnya konsep
serta warna jngga (“oranye”) untuk pupuk pertanggungjawaban pidana bukan cuma
ZA bersubsidi diberi warna jingga keterkaitan tentang hukum saja namun pula
(“oranye”). keterkaitan tentang beberapa nilai moral
Pengawasan atas pengadaan maupun serta kesusilaan yang ada di masyaralat, hal
distribusi Pupuk Bersubsidi mencakup atas ini terasa perlu guna pertanggungjawaban
jenis, jumlah, harga, tempat, waktu serta pidana dianggap sudah memenuhi rasa
mutu. Pemantauan maupun pengawasan keadilan.4 Bentuk penentuan tindak pidana
penyaluran serta pemakaian Pupuk Ber- untuk seorang tersangka ataupun terdakwa
subsidi maupun juga melakukan pelaporan untuk bertanggungjawab terhadap sebuah
pada Bupati/ Walikota dengan terusan pada tindak pidana yang berlangsung merupakan
Produsen penanggung jawab wilayah pengertian dari pertanggungjawaban pida-
dilakukan oleh KP3 pada tingkat na. Dengan kata lain, wujud pertanggung-
Kabupaten/Kota yang telah ditentukan jawaban pidana yang diperuntukkan ter-
Bupati/ Walikota, melaksanakan pemanta- sangka atau terdakwa tersebut dapat
uan serta pengawasan penyelenggaraan di dipidana atau dibebaskan.
wilayah kerjanya. Diteruskannya celaan yang obyektif
Laporan Pengawasan Pupuk Bersubsidi yang terdapat dalam suatu tindakan pidana
menerangkan sejumlah perihal yakni seperti serta terpenuhinya syarat subyektif guna
di bawah ini : dipidananya dia atas suatu perbuatannya
a) Realisasi pendistribusian pupuk ber- adalah arti dari pertanggungjawaban pidana
subsidi; menurut Roeslan Saleh.5 Maksud dari
b) Keadaan stok pada Lini I hingga IV celaan objektif ialah tindakan terlarang
dilengkapi atas rencana kebutuhan; yang dijalankan oleh seseorang, dilarang-
c) Kondisi harga pada Lini IV; nya suatu tindakan dimaksud adalah tinda-
d) Rencana Pengadaan; kan tersebut bertentangan dan dialarang
e) Permasalahan serta upaya penyelesai- oleh hukum baik hukum meteril serta
an. formil. Sementara itu, celaan subyektif
3.2. Pertanggungjawaban dan Sanksi yang dimaksud adalah menunjuk pada
Pidana Pelanggar dalam Pen- orang yang menjalankan tindakan dilarang
distribusian Pupuk Bersubsidi 4
Hanafi, Mahrus, Sistem Pertanggung Jawaban
Pertanggungjawaban pidana dalam Pidana, Cetakan pertama, Rajawali Pers, Jakarta,
2015, hlm.16
5
Bahasa Inggris diketahui juga dengan Roeslan saleh, Pikiran-Pikiran Tentang Per-
tanggung Jawaban Pidana, Cetakan Pertama,
sebutan yakni responsibility, ataupun Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm.33

JURNAL RECHTENS, Vol. 9, No. 2, Desember 2020


207

tersebut, Semisal tindakan dilaksanakan tindak memiliki unsur kesalahan. Dalam


adalah merupakan tindakan yang dilarang common law system, pertanggungjawaban
akan tetapi di dalam diri orang itu terdapat pidana dalam akan terus dikaitkan dengan
kesalahan dan tidak mampu bertanggung pemidanaan (punishment) atau mens rea,
jawab, pertanggungjawaban pidana itu tidak Lebih lanjut ada keterkaitan antara
ada. pertanggungjawaban pidana dalam common
Dasar ada tidaknya tindak pidana ialah law system serta mens rea, yakni bahwasa-
asal legalitas menuru Chairul Huda, nya keadaan suatu mental dalam suatu
sementara itu dapat atau tidaknya seseorang keadaan yang tidak benar atau salah (a
pelaku tersebut adalah dasar kesalahan, ini guilty mind) adalah merupakan landasan
mempunyai arti bahwa pelaku pelanggaran dari pertanggungjwaban pidana. Bahwasa-
akan mempunyai pertanggungjawaban nya guilty mind mengandung maksud
pidana apabila telah melakukaan suatu sebagai kesalahan yang subjektif, yakni
perbuatan yang keliru serta bertentangan pikiran yang salah akan mempengaruhi
terhadap hukum. Sebenarnya, pertanggung- orang untuk berbuat salah sehingga akan
jawaban pidana ialah satu gambaran proses dinyatakan bersalah yang berasal pada diri
yang suatu bentuk mekanisme yang di- pembuat, maka dari itu orang tersebut di-
wujudkan untuk membalas terhadap haruskan untuk bertanggungjawab. Bah-
ketidakpatuhan terhadap sebuah tindakan wasanya terdapat pertanggungjawaban
tertentu yang sudah disahkan.6 pidana yang dijatuhkan kepada pembuat
Unsur pokok pada pertanggung-jawa- sehingga pembuat perbuatan tersebut harus
ban pidana adalah unsur kesalahan. Dalam dipidana. Namun apabila tidak terdapat
hal ini pertangungjwaban pidana, tindak pikiran yang keliru (no guilty mind) maka
pidana bukanlah termasuk didalamnya, tidak adalanya pertanggungjawaban pidana
namun hanya mengacu pada suatau per- yang berarti pembuat tidaklah dipidana.
buatan itu masuk dalam perbuatan hukum Kesalahan dalam karena melanggar tata
yang dilarang atau dilanggar, akan tetapi peraturan perundangan diartikan dalam
mengacu kepada apabila seseorang tersebut kesalahan sebagai komponen dalam mens
melakukan tindak pidana lalu dipidana rea. Bahwasanya setiap oramg wajib ber-
berdasarkan perbuatan pidana tersebut tanggungjawab terhadap perbuatan yang di-
apakah memiliki unsur kesalahan ataukah lakukan melanggar undang-undang. Dalam

6
hal ini, kesalahan dalam komponen
Chairul Huda, Dari Tindak Pidana Tanpa
Kesalahan Menuju Kepada Tiada Pertanggung pertanggung-jawaban menjadikan suatu
jawab Pidana Tanpa Kesalahan, Cetakan ke-2,
Kencana, 2006, Jakarta, hlm.68 control dan jaminan terhadap suatu

JURNAL RECHTENS, Vol. 9, No. 2, Desember 2020


208

kebebasan seseorang kepada orang lain. membuktikan sejumlah unsur pertanggung-


Sehingga, jaminan tersebut akan membuat jawaban pidana, dikarenakan seseorang
seseorang merasa dilindungi dari orang tidak bisa dimintai pertanggung-jawaban
yang melaksanakan pelanggaran hukum apabila unsur-unsur tersebut tidak terbukti
serta kontrol bagi orang yang akan me- kebenarannya.
laksanakan pelanggaran hukum, bahwasa- Pada hukum pidana kepada seseorang
nya pelanggaran hukum yang ia lakukan yang melaksanakan pelanggaran ataupun
harus dipertanggungjawabkan. sebuah tindakan tindak pidana maka dalam
Perihal sistem pertanggung-jawaban pertanggungjawaban dibutuhkan sejumlah
pidana apa yang dianut, tidak disebutkan asas hukum pidana. Satu diantara asas
dengan jelas pada KUHP. Mengenai hukum pidana ialah nullum delictum nulla
pengertian kesalahan itu sendiri tidak poena sine pravia lege ataupun kerap
disebutkan dalam KUHP, hanya beberapa dikenal melalui sebutan asas legalitas. Asas
pasal yang menyebutkan yang dapat tersebut menjadi landasan utama yang tidak
dijatuhi pidana adalah kesalahan berupa tertulis untuk menjatuhi pidana kepada
kesengajaan atau kealpaan, namun tidak orang yang sudah melaksanakan tindakan
dijelasnkan lebih lanjut dalam Undang- pidana, yang maknanya “tidak dipidana
undang mengenai pengertian kesalahan, apabila tidak terdapat kesalahan”. Landa-
kesengajaan maupun kealpaan itu sendiri. san tersebut ialah terkait dipertanggung-
Tidak ada penjelasan mendetail tentang jawabkannya seseorang mengenai tindakan
pengertian kesalahan, kesengajaan ataupun yang sudah dijalankannya. Maknanya
kealpaan akan tetapai hanya berdasar pada seseorang baru bisa diminta pertanggung-
opini maupun doktrin para ahli hukum ini jawabannya jika seseorang itu melaksana-
berarti bahwa harus dibuktikannya suatu kan kesalahan ataupun melaksanakan
perbuatan dengan unsur kesalahan, ke- tindakan yang melakukan pelanggaran
sengajaan ataupun kealpaan di pengadilan, terhadap aturan perundan-undangan. Asas
untuk memidana pelaku tindak pidana, legalitas tersebut berisi pengertian, tidak
selain itu harus dibuktikan juga unsur terdapat tindakan yang dilarang serta di-
kesalahan disengaja atau kealpaan.7 Ini ancam dengan pidana apabila hal itu lebih
berarti bahwa pertanggungjawaban pidana dulu belum dinyatakan pada sebuah peratu-
erat kaitannya dengan peran hakim dalam ran perundang-undangan. Maksud atas
perihal itu ialah seseorang baru bisa diminta
7
Hanafi Amrani, Mahrus Ali, 2015, Sistem pertanggungjawaban jika tindakan tersebut
Pertanggungjawaban Pidana, Jakarta, Rajawali
Pers, hlm.52 benar-benar sudah diatur, tidak bisa

JURNAL RECHTENS, Vol. 9, No. 2, Desember 2020


209

seseorang dihukum ataupun diminta per- warga serta sejumlah pihak yang mem-
tanggungjawaban jika aturan itu timbul punyai perkara mengenai jadwal pem-
sesudah terdapatnya tindakan pidana. Guna bacaan putusan tersebut.9
menetapkan terdapatnya tindakan pidana Penjatuhan pidana oleh hakim lewat
tidak diperbolehkan memakai kata kias dan putusan pengadilan, ialah penerapan tugas
peraturan-peraturan hukum pidana itu tidak hakim selaku pejabat penegak hukum yang
berlangsung surut. memberi putusan atas perkara yang di-
Putusan hakim pada perkara pidana ajukan, yang mana pada perkara pidana,
ialah putusan yang dijatuhkan hakim se- tidak terlepas atas sistem pembuktian, yang
sudah melakukan pemeriksaan serta menetapkan jika sebuah hak ataupun
mengadili sebuah perkara pidana berdasar peristiwa ataupun kesalahan dipandang
atas delik yang termuat pada surat dakwaan. sudah terbukti, disamping terdapatnya
Hakim pada perihal menjatuhkan pidana sejumlah alat bukti berdasarkan UU.
tidak boleh menjatuhkan pidana itu kecuali Produsen pupuk, dalam hal ini PT.
jika melalui sedikitnya dua alat bukti yang Mega Berlian Indonesia yang melaksanakan
sah, sehingga hakim mendapatkan keyaki- tindak pidana sengaja melakukan penge-
nan jika sebuah tindak pidana memang daran pupuk yang tidak sesuai terhadap
benar berlangsung serta terdakwa itulah label, yang berkedudukan di Lampung
yang bersalah melakukan.8 Utara pada Putusan Pengadilan Negeri
Produk putusan hakim berdasarkan atas Kotabumi No 86/Pid.Sus/2015/PN.Kbu.
ketetapan Pasal 195 KUHAP, sah serta Label di karung pupuk KCL serta NPK
memiliki kekuatan hukum jika diucapkan yang sudah dilakukan pengedaran ataupun
pada sidang terbuka untuk umum. Putusan dijual dari PT. Mega Berlian Indonesia
yang hakim bacakan hakim ialah wujud tidak sesuai terhadap ketetapan, yang mana
tanggung jawab seorang hakim pada Tuhan PT. Mega Berlian Indonesia mencantumkan
Yang Maha Esa, pencari keadilan, warga, kandungan unsur hara yang belum
Pengadilan yang lebih tinggi. Maka dari itu, dilaksanakan pengujian laboratorium dan
putusan haruslah dibacakan pada sidang mencantumkan No 800/1921/23-LU/I11.3/
pengadilan. Acara pembacaan putusan 2014 Rekomendasi Dinas Pertanian dan
haruslah dilaksanakan pada sidang terbuka Petemakan Kabupaten Lampung Utara yang
untuk umum serta Pengadilan mempunyai ditujukan terhadap Badan Penanaman
kewajiban agar memberitahukan terhadap Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

8
Lilik Mulyadi. Hukum Acara Pidana, PT Citra
9
Aditya Bakti, Bandung 2007, hlm. 152-153 Ibid. hlm.154

JURNAL RECHTENS, Vol. 9, No. 2, Desember 2020


210

Kabupaten Lampung Utara guna pembuatan Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pupuk
izin usaha perusahaan selaku nomor pen- Anorganik yang menyampaikan jika mutu
daftaran dari Departemen Pertanian. serta efektivitas produk pupuk anorganik
Berdasar atas sertifikat hasil pengujian harus dilandaskan dari hasil uji mutu serta
laboratorium penguji dan kalibrasi balai uji efektivitas dari Lembaga Pengujian yang
riset serta standarisasi industri Bandar sudah terakreditasi ataupun yang ditetapkan
Lampung No 0851 tanggal 11 Juni 2015 Menteri Pertanian.
yang ditandatangani Manajer Puncak Agus Pelaku tindak pidana melakukan penge-
Kuntoro atas pupuk KCL yang dihasilkan daran pupuk yang tidak sesuai terhadap
dari PT. Mega Berlian Indonesia dengan label semestinya dipidana maksimum se-
memakai metode SNI 02-2805-2005 me- suai atas dakwaan Pasal 60 ayat (1) UU No
lalui hasil pengujian kandungan K20 12 Tahun 1992 mengenai Sistem Budidaya
2,28%, dan berdasar atas sertifikat hasil Tanaman yakni pidana penjara paling lama
pengujian laboratorium penguji dan lima (5) tahun serta denda paling banyak
kalibrasi balai riset serta standarisasi Indus- Rp. 250.000.000.
tri Bandar Lampung No 0863 tanggal 15 Majelis hakim yang menangani perkara
Juni 2015 yang ditandatangani Manajer ini sudah menjatuhkan pidana kepada I
Teknik M. Nasyaruddin atas pupuk NPK Gede Berlian MS Bin I Gede Putra sebagai
yang dihasilkan dari PT. Mega Berlian Direktur PT. Mega Berlian Indonesia me-
Indonesia dengan memakai metode SNI lalui amar putusan seperti berikut :
2803-2012 melalui hasil pengujian 1. Menyatakan Terdakwa I Gede Berlian
kandungan K20 0,04%, Nitrogen (N) MS Bin I Gede Putra sudah terbukti
2,34% maupun P A 0,0075% tidak sesuai secara sah serta meyakinkan bersalah
terhadap batas toleransi 8%. melaksanakan tindak pidana "dengan
Hal itu berlawanan terhadap Pasal 15 sengaja melakukan pengedaran pupuk
PP No 8 Tahun 2001 mengenai Pupuk yang tidak sesuai dengan label”;
Budidaya Tanaman yang menyampaikan 2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa I
jika perorangan ataupun badan hukum di- Gede Berlian MS Bin I Gede Putra
larang melakukan pengedaran pupuk maka dari itu dengan pidana penjara
anorganik yang tidak sesuai terhadap ke- selama sembilan (9) bulan serta denda
terangan yang ada di label maupun pupuk Rp.2.000.000 melalui ketetapan apabila
anorganik yang telah rusak. Lain daripada denda tidak dibayar harus diganti
itu berlawanan terhadap Pasal 8 Permentan melalui pindana penjara selama tiga (3)
No 43/Permentan/SR.140/8/2011 mengenai bulan;

JURNAL RECHTENS, Vol. 9, No. 2, Desember 2020


211

3. Menetapkan lamanya penahanan yang Makmur dengan Ketua Sumardi, dan


sudah dilaksanakan oleh terdakwa di- Sumber Pangan dengan Ketua Kalimin,
kurangkan semuanya dari pidana yang lalu diserahkan pada distributor CV.
dijatuhkan; Citra Nusantara, sebagai tembusan
4. Memerintahkan terdakwa tetap ada dalam rangka pemenuhan kebutuhan
dalam tahanan; sesuai RDKK kepada Dinas Pertanian
5. Membebankan terhadap terdakwa guna Kabupaten Nganjuk, ke Dinas-Dinas
melakukan pembayaran biaya perkara Provinsi serta Kementrian Pertanian ke
sejumlah Rp.2000. Produsen PT. Petrokimia Gresik;
Indonesia yang mayoritasnya pen- - Kemudian Produsen mengirimkan
duduknya adalah petani, sehingga pupuk pupuk tersebut ke wilayah Nganjuk,
bersubsidi memiliki arti dan peranan pen- berikutnya Distributor mengambil
ting, antara lain : pupuk PETROGANIK langsung dikirim
1) Peranan pupuk benar-benar penting ke Terdawa selaku pengecer/kios pada
untuk peningkatan produktifitas serta awal bulan September 2016 sebanyak
produksi komoditas pertanian untuk 150 sak, persak 40kg, dengan jumlah
rangka menjadikan terwujudnya keseluruhan yaitu 60 ton dengan harga
Ketahanan Pangan Nasional; persak Rp. 17.272,-;
2) Untuk meningkatkan kemampuan - Setelah terdakwa memperoleh pupuk
petani untuk implementasi pemupukan PETROGANIK tersebut, pupuk ter-
berimbang dibutuhkan terdapatnya sebut tidak disalurkan ke kelompok tani
subsidi pupuk. melainkan dipergunakan sendiri untuk
Oleh karena pentingnya pupuk ber- tanaman tebu yang ditanam di wilayah
subsidi bagi petani dan tindak pidana yang Desa Tugu Kecamatan Purwosari Kabu-
Terdakwa ( H. Arif Nur Saifullah Bin H. paten Nganjuk, diangkut dengan Truck
Mukayat) lakukan itu sangat merugikan Mitsubishi No Pol AG-9713-GB;
petani, antara lain : - Tindakan terdakwa itu diatur serta
- Terdakwa merupakan pemilik toko diancam pidana menurut Pasal 30 ayat
Sekar Mulyo selaku pengecer/kios (2) Jo. Pasal 21 ayat (1) Permendag RI
resmi pupuk yang bertempat di No 15/M-DAG/PER/4/2013 mengenai
Sukomoro, Nganjuk; Pengadaan dan Penyaluran Pupuk
- Terdakwa telah membantu mengajukan Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Jo.
RDKK yaitu Kelompok Tani Margo Pasal 6 ayat (1) huruf b UU Drt. No 7
Rukun 2 dengan Ketua Masdi, Suko Tahun 1955 terkait Pengusutan

JURNAL RECHTENS, Vol. 9, No. 2, Desember 2020


212

Penuntutan dan Peradilan Tindak dalam aturan tersebut sehingga me-


Pidana Ekonomi; nguntungkan pelaku dan sangat merugikan
Majelis hakim yang menangani per- kelompok tani dan masyarakat luas. Para
soalan ini sudah menjatuhkan pidana penegak hukum harus secara teliti dan
kepada H. Arif Nur Saifullah Bin H. cermat dalam menuntaskan kasus-kasus
Mukayat selaku pengecer/kios resmi tindak pidana ekonomi yang berkaitan
melalui amar putusan seperti berikut : dengan pendistribusian pupuk bersubsidi.
1. Menyatakan terdakwa, telah terbukti Apabila yang melakukan tindak pidana
secara sah serta meyakinkan bersalah tersebut adalah organ dari sebuah perusaha-
melaksanakan tindak pidana “Mem- an yang berbadan hukum ada baiknya
perjualbelikan Pupuk Bersubsidi Di Luar perusahaan tersebut dimintakan pem-
Peruntukannya dan/atau Di Luar bubaran badan usaha yang berbadan hukum
Wilayah Tanggung Jawabnya”; dalam dakwaan maupun tuntutan, sehingga
2. Menjatuhkan pidana pada terdakwa perusahaan tersebut tidak merugikan
tersebut maka dari itu dengan pidana kelopok tani dan masyarakat luas lagi.
penjara selama empat bulan;
3. Menetapkan barang bukti berupa : KESIMPULAN
- 1 unit Truck Mitsubishi No. Pol AG-
9713-GB warna kuning tahun 1997, Mekanisme Pendistribusian Pupuk
No Ka FE119E072261, No Sin. telah diatur sebagaima rupa oleh Permen-
4D34C92268 berikut SKPD dag No 15/MDAG/PER/14/2013 mengenai
pengganti STNK; Pengadaan dan Pendistribusian Pupuk Ber-
- Pupuk bersubsidi pemerintah jenis subsidi untuk Sektor Pertanian, namun pada
pupuk organik PETROGANIK PT. praktek di lapangan masih banyak sekali
Pupuk Indonesia (Persero) Group celah dalam peraturan tersebut sehingga
sebanyak 150 sak dengan berat banyak sekali kecurangan dalam proses
@40kg, total keseluruhan 60 Ton; pendistribusiannya. Para pelaku tindak
4. Membebankan terhadap terdakwa untuk pidana dalam proses pendistribusian pupuk
melakukan pembayaran biaya perkara bersubsidi dapat dilakukan secara perora-
sejumlah Rp 5.000,- ngan maupun organ-organ dalam sebuah
Peraturan yang mengatur tentang pen- badan hukum, mengingat pengecer resmi
distribusian pupuk bersubsidi harus selalu juga bisa berbentu perseroan terbatas,
diperbarui apabila terjadi tindak pidana namun dalam contoh kasus yang diangkat
ekonomi yang memanfaatkan celah hukum penulis dalam studi kasus lebih banyak

JURNAL RECHTENS, Vol. 9, No. 2, Desember 2020


213

pelaku perorangan yang sifat tindak pidana-


Undang-undang Nomor 7/Drt./ Tahun 1955
nya terorganisir dengan baik dan saling
tentang Pengusutan, Penuntutan, dan
berkesinambungan sehingga me-nimbulkan
Peradilan Tindak Pidana Ekonomi;
kerugian baik untuk kelompok tani maupun
masyarakat luas, dan dapat dikategorikan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014
sebagai tindak pidana ekonomi. tentang Perdagangan

DAFTAR PUSTAKA Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2001


tentang Pupuk Budidaya Tanaman;
BUKU
Chairul Huda, 2006, Dari Tindak Pidana Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2005
Tanpa Kesalahan Menuju Kepada tentang Penetapan Pupuk Bersubsidi
Tiada Pertanggung jawab Pidana Sebagai Barang Dalam Pengawasan;
Tanpa Kesalahan, Cetakan ke-2,
Kencana, Jakarta, 2006. Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Hanafi, Mahrus, Sistem Pertanggung Perubahan Atas Peraturan Presiden
Jawaban Pidana, Cetakan pertama, Nomor 77 Tahun 2005 Tentang
Rajawali Pers, Jakarta, 2015. Penetapan Pupuk Bersubsidi Sebagai
Barang Dalam Pengawasan;
Lilik Mulyadi, Hukum Acara Pidana, PT
Citra Aditya Bakti, Bandung, 2007. Peraturan Presiden No. 71 Tahun 2015
tentang Penetapan dan Penyimpanan
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum,
Barang Kebutuhan Pokok dan Barang
Kencana, Jakarta, 2010.
Penting
Roeslan saleh, Pikiran-Pikiran Tentang
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor :
Pertanggung Jawaban Pidana,
15/M-DAG/PER/4/2013 tentang
Cetakan Pertama, Ghalia Indonesia,
pengadaan dan penyaluran pupuk
Jakarta
bersubsidi untuk sektor pertanian;
Perundang-Undangan
Peraturan Jaksa Agung Nomor PER-
Undang-undang No. 1 Tahun 1946 tentang
028/A/JA/10/2014 tentang Pedoman
Peraturan Hukum Pidana;
Penanganan Perkara Pidana dengan
Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang Subjek Hukum Korporasi
Hukum Acara Pidana;

JURNAL RECHTENS, Vol. 9, No. 2, Desember 2020


214

Peraturan Mahkamah Agung No. 13 Tahun BIODATA SINGKAT PENULIS


2016 entang Tata Cara Penanganan
Tindak Pidana oleh Korporasi Danu Bagus Pratama memperoleh Gelar
Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum
Putusan Pengadilan Negeri Kotabumi Universitas Brawijaya Malang tahun 2015.
Nomor : 86/Pid.Sus/2015/PN.Kbu Pada saat ini sedang menyelesaikan prog-
ram Magister Hukum pada Fakultas Hukum
Putusan Pengadilan Negeri Nganjuk Universitas Airlangga Surabaya.
Nomor: 307/Pid.Sus/2016/PN.Njk.

INTERNET
www.psp.pertanian.go.id/index.php/page/p
ublikasi/300, diunduh 16/01/2019,
10.58 WIB.
https://www.jitunews.com/read/56356/para
h-begini-modus-penyelewengan-
pupuk-urea-subsidi-di-riau, diakses
15 januari 2019, 11.20 WIB
https://tirto.id/akar-masalah-kelangkaan-
pupuk-bersubsidi-yang-terus-terjadi-
cARs, diunduh tanggal 1 Maret 2019,
10.00 WIB

JURNAL RECHTENS, Vol. 9, No. 2, Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai