Anda di halaman 1dari 12

Jur.

Embrio (4) (1) (6 -17) 2011

Model Kemitraan Contract Farming Pada Agribisnis Hortikultura


( Contract Farming Partnership model in agribusiness)
oleh:
Erfit 1)
1)
Fakultas Ekonomi Universitas Jambi

ABSTRACT
The purpose of this research is to see contract farming partnership model on
horticultural agribusiness. This research using multicase method study which was
combination of survey and case study. The result showed that relationship in contract
farming partnership model such as : capital section, marketing and technology aid. The
contract farming is a formal partnership which arranged in memorandum of understanding
(MOU). The contract farming partnership benefits were 64 percent to increase farmer
income, 70 percent increase technology and 68 percent increase farmer productivity.

Key words: partnership, contract farming and horticultural agribusiness


PENDAHULUAN
Pada saat ini salah satu sumber varietas tanaman hortikultura dan budaya
pertumbuhan baru dibidang agribisnis masyarakat yang agraris sangat mendu-
adalah agribisnis hortikultura khususnya kung bagi upaya pengembangan agribis-
yang berasal dari berbagai komoditi nis hortikultura (Departemen Pertanian,
sayuran seperti kubis, kentang, bawang 2004).
merah, cabai merah yang pada dasarnya Namun demikian disamping po-
semuanya ini merupakan komoditi ung- tensi dan perkembangan yang ada,
gulan terutama pada berbagai kawa-san pengembangan agribisnis hortikultura
sentra produksi hortikultura di Indonesia masih dihadapkan kepada berbagai
(Departemen Pertanian, 2004). Agribis- permasalahan dan kendala baik ditingkat
nis hortikultura dijadikan sebagai sumber petani/mikro maupun makro. Permasa-
pertumbuhan baru, mengingat agribisnis lahan pokok dan menonjol adalah masa-
hortikultura memiliki nilai eko-nomi lah pemasaran khususnya dalam hal
yang cukup besar dan permin-taannya fluktuasi harga yang sangat besar yaitu
yang masih terus berkembang baik untuk 60–80 persen se-hingga banyak merugi-
pasar dalam negeri maupun untuk ekspor. kan petani (Syukur,1995 dan Sudaryanto,
Terjadinya peningkatan permintaan terha- 1992) dalam Hastuti dan Bambang
dap produk hortikultura ini tidak terlepas (2004). Melihat potensi dan permasalahan
dari pada adanya perobahan pola kon- yang dihadapi, berbagai upaya untuk
sumsi masyarakat yang diakibatkan pengembangan usaha agribisnis horti-
karena adanya pening-katan pendapatan kultura telah di-lakukan oleh pemerintah.
dan meningkatnya pengetahuan masya- Dunia usaha dan kelom-pok lainnya salah
rakat tentang kesehatan (Kismatoroadji, satu diantaranya adalah melalui program
1996). Disamping itu sumberdaya alam kemitraan contract farming. Eaton dan
yang terdiri dari lahan pertanian pada Andrew W (2001) mendefinisikan con-
berbagai agroekologi, ragam jenis dan tract farming sebagai suatu kerjasama
Model Kemitraan ….. 6
Jur. Embrio (4) (1) (6 -17) 2011

antara petani dengan perusahaan pengo- METODE PENELITIAN


lahan atau pemasaran untuk meng-
hasilkan atau memasok produk pertanian Penelitian ini merupakan peneli-
yang diikuti dengan suatu persetujuan tian studi kasus,dalam hal ini beberapa
yang memuat ketentuan dan syarat yang kasus kemitraan dalam bentuk kemitraan
berkaitan dengan harga dan produksi contract farming yang ada pada agribisnis
misalnya dalam hal penyediaan input, hortikultura. Penelitian ini dilakukan di
bantuan teknologi, kuantitas produk dan propinsi Sumatera Utara dengan beberapa
kualitas produk. Sementara itu dalam kasus kemitraan usaha pada agribisnis
konteks yang lebih luas Kismantoroadji hortikultura dalam bentuk kemitraan
(1996) mengartikan contract farming contract farming yang meliputi: antara
sebagai suatu kerjasama bisnis antara petani dengan PT Putra Agro Sejati (PT
petani dengan perusahaan swasta/BUMN PAS) di kabupaten Karo dan antara
yang diikat dengan suatu kontrak yang petani dengan PT Vindia Agroindustri
memuat ketentuan dan syarat-syarat yang (PT VA) di Kabupaten Simalungun.
berhubungan dengan produksi, mana- Pemilihan lokasi dan kasus penelitian
jemen dan komoditas tertentu. Berda- dilakukan secara sengaja (purposive)
sarkan berbagai uraian di atas penelitian dengan pertimbangan ketersediaan dari
ini mencoba melihat bagaimana kemi- model kemitraan contract farming di
traan contract farming khususnya dibi- lokasi penelitian.
dang agribisnis hortikultura (sayuran) Sumber data adalah data primer
dijalankan pada salah satu daerah sentra dan data sekunder. Data primer diperoleh
produksi hortikultura dan seberapa besar melalui wawancara langsung dengan para
kemitraan dengan contract farming terse- pelaku usaha agribisnis hortikultura
but telah memberikan manfaat terutama (sayuran) yang terlibat langsung dalam
bagi petani. kegiatan kemitraan diantaranya petani,
Secara umum contract farming pengurus kelompok tani,perusahaan mitra
dapat didefinisikan sebagai suatu kerja- dan pemerintah. Sedangkan data sekunder
sama antara petani dengan perusahaan diperoleh dari berbagai instansi peme-
pengolahan atau pemasaran untuk meng- rintah diantaranya dinas pertanian tana-
hasilkan atau memasok produk pertanian man pangan dan hortikultura tingkat pro-
yang diikuti dengan suatu persetujuan vinsi, kabupaten dan kecamatan. Untuk
yang memuat ketentuan dan syarat yang mencapai tujuan penelitian data dianalisis
berkaitan dengan harga dan produksi secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
misalnya dalam hal penyedian input, Data yang diperoleh diolah dan disajikan
bantuan teknologi, kuantitas produk dan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
kualitas produk. Untuk menjelaskan dan tabulasi silang.
bagaimana kemitraan usaha dalam bentuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
contract farming ini pada agribisnis
hortikultura khususnya untuk komoditi Kemitraan Petani Dengan PT. Putra
sayuran dijalankan selama ini di lokasi Agro Sejati/PT PAS
penelitian dapat kita lihat dari beberapa Secara historis PT. Putra Agro
kasus kemitraan pada uraian berikut ini. Sejati (PT PAS) sudah beroperasi sejak
Uraian terhadap jalannya kemitraan usaha tahun 1996 dan merupakan perusahaan
ini meliputi: bentuk hubungan kemitraan pertama yang bergerak dibidang industri
dan aturan main (rule of law). pengolahan sayur di Sumatera Utara yang

Model Kemitraan ….. 7


Jur. Embrio (4) (1) (6 -17) 2011

berlokasi di Desa Guru Singa kecamatan disekitar pabrik pengolahan sayuran yang
Berastagi kabupaten Karo. Secara geo- dimiliki oleh pihak perusahaan dianta-
grafis perusahaan ini berlokasi di daerah ranya desa Guru Singa, Kuta Gadung,
sentra hortikultura (sayuran) yang utama Lingga Julu dan desa Ujung Aji kecama-
di Sumatera Utara yang terletak di daerah tan Berastagi kabupaten Karo. Jadi da-
dataran tinggi dengan ketinggian berkisar lam hal ini kemitraan usaha dilakukan
antara 400 – 1600 m dpl (Dinas Pertanian antara petani disatu pihak dan PT.PAS
Sumatera Utara, 2006). Dipilihnya kabu- sebagai perusahaan yang bergerak dalam
paten Karo sebagai lokasi perusahaan pengolahan sayuran dipihak lain.Selain
mengingat kabupaten Karo sebagai salah dari kabupaten Karo ada juga petani yang
satu sentra produksi sayuran di Sumatera berasal dari kabupaten lain seperti
Utara. Sebagai perusahaan yang bergerak kabupaten Simalungun dan Dairi yang
di bidang agribisnis hortikultura, PT PAS menjadi mitra dari PT PAS.
menghasilkan produk sayur olahan yang
bahan bakunya berasal dari berbagai jenis Bentuk hubungan kemitraan
sayuran diantaranya lobak, peleng,
Secara umum ada 3 bentuk hubungan
wortel, kubis, kentang, brocoli dan jenis
kerjasama yang dapat dilakukan dalam
sayuran lainnya sesuai dengan permin-
menjalankan suatu kemitraan diantaranya
taan pasar, terutama untuk pasar ekspor
kerjasama dibidang permodalan,
ke negara Jepang. Dipilihnya Jepang
kerjasama dibidang pemasaran dan
sebagai daerah pemasaran mengingat
kerjasama dibidang teknologi atau
cukup besarnya peluang pasar terhadap
bantuan teknis (Sumarjo, 2004). Dalam
sayuran olahan siap saji ke negara
kasus kemitraan antara petani dengan
tersebut.
PT.PAS bentuk hubungan kemitraan yang
Walaupun PT PAS juga memiliki
dijalankan dimana pihak perusahaan
kebun sendiri tapi sebahagian dari pada
mitra dalam hal ini PT PAS memberikan
kebutuhan bahan bakunya berasal dari
bantuan modal berupa bibit dan pupuk
para petani. Untuk itu dengan difasilitasi
dalam bentuk suatu paket kredit serta
pihak pemerintah PT PAS menjalin
bantuan teknis kepada para petani
kerjasama usaha dengan petani yang
mitranya. Paket kredit yang diberikan
merupakan mitra bagi pihak perusahaan.
oleh pihak PT PAS harus ini harus
Pada dasarnya perusahaan melakukan
dilunasi oleh petani pada saat panen
kemitraan dengan petani adalah dalam
dilakukan.Petani sebagai petani mitra
rangka memenuhi sebahagian pasokan
diwajibkan untuk menjual hasil produk-
perusahaan terhadap bahan bakunya.
sinya kepada pihak perusahaan, dengan
Namun demikian dalam tujuan yang lebih
harga dan ketentuan yang berlaku sesuai
luas kemitraan yang dilakukan oleh PT
dengan yang telah ditetapkan oleh pihak
PAS dengan para petani ditujukan dalam
perusahaan. Sementara pihak PT PAS
rangka mendorong pengembangan
sebagai perusahaan mitra diwajibkan pula
agribisnis hortikultura (sayuran) dan
untuk membeli hasil pertanian yang
peningkatan kesejahteraan petani
dihasilkan oleh petani mitra. Secara
khususnya petani yang tinggal di sekitar
terperinci bentuk hu bungan kerjasama
pabrik pengolahan.
dari kemitraan usaha yang dijalankan
Dalam kasus ini kemitraan usaha
oleh petani dengan PT PAS ini antara lain
dijalankan oleh PT PAS dengan petani
meliputi:
terutama bagi petani yang bermukim

Model Kemitraan ….. 8


Jur. Embrio (4) (1) (6 -17) 2011

1) Kerjasama dibidang permodalan lapangan ke lahan petani dan kalau


dalam bentuk bantuan modal yang dianggap memenuhi persyaratan maka
diberikan oleh PT PAS kepada petani, dapat dibuatkan SPK nya untuk bermitra.
dimana pihak petani mitra Menurut informan kunci, untuk dapat
mendapatkan pinjaman modal dalam bermitra dengan PT PAS, pihak
bentuk bantuan bibit, pupuk dan perusahaan melakukan seleksi yang
pestisida dari PT PAS. cukup ketat sehingga tidak semua petani
2) Kerjasama dibidang pemasaran, dapat bermitra dengan PT PAS.
dimana pihak PT PAS diwajibkan
untuk membeli hasil produksi yang Aturan main (rule of law)
dihasil oleh petani mitra sesuai dengan
Aturan main dalam mejalankan
harga dan ketentuan lain yang
kemitraan berkaitan dengan aturan-aturan
ditetapkan, sementara itu petani
yang ada dalam kemitraan yang
diwajibkan menjual hasil pertaniannya
dijalankan baik formal/tertulis maupun
kepada PT PAS.
informal/tidak tertulis. Jika dilihat
3) Bantuan teknis, dimana PT PAS
aturan main yang digunakan dalam
memberikan penyuluhan kepada
menjalankan kemitraan antara petani
petani mitra melalui petugas lapangan
dengan PT PAS, maka sebagai suatu
perusahan. Bantuan teknis diberikan
kemitraan dalam bentuk contract farming
secara berkala terutama berkaitan
maka hubungan kerjasama yang
dengan berbagai hal yang berkaitan
dilakukan adalah bersifat formal dimana
dengan pengolahan lahan dan
kemitraan yang dilakukan oleh PT PAS
pengolahan tanaman/komoditi yang
dengan petani diatur dengan aturan-
dimitrakan.
aturan yang bersifat tertulis dengan
Jika dilihat dari proses
menggunakan kontrak tertulis yang
terbentuknya kemitraan antara petani
dituangkan dalam bentuk surat perjanjian
dengan PT PAS, pada tahap awal dalam
kerjasama (SPK). Didalam SPK yang
menjalin kerjasama usaha dengan petani
dibuat oleh PT PAS pada dasarnya
pertama kali pihak perusahaan
dicantumkan beberapa hal berkaitan
melakukan sosialisasi kepada calon
dengan kerjasama usaha yang dilakukan
petani mitra berkaitan dengan kemitraan
diantaranya hak dan kewajiban dari
usaha yang ingin dilakukan pihak
perusahaan mitra, hak dan kewajiban
perusahaan. Sosialisasi dilakukan melalui
petani serta sanksi yang diterima oleh
pertemuan-pertemuan dengan calon
petani terhadap pelanggaran yang
petani mitra yang difasilitasi oleh pihak
dilakukan dari kesepakatan yang ada.
perusahaan dan dinas pertanian.
Dari SPK yang ada dapat
Kemudian setelah sosialisasi dilakukan
dikatakan bahwa hak dari pada peru-
petani/kelompok tani yang berminat
sahaan mitra adalah mendapatkan
untuk bermitra bisa datang kepada pihak
jaminan pasokan bahan baku sesuai
perusahaan untuk menyatakan
dengan harga yang telah disepakati
kesediaanya untuk bermitra, dalam hal
dalam SPK yang dibuat misalnya saja
ini insiatif untuk bermitra datang dari
untuk harga lobak sebesar Rp. 350/kg
pihak petani sendiri. Setelah petani
sedangkan untuk peleng sebesar Rp.
menyatakan kesediaanya maka pihak
1.800/kg.
perusahaan mengirim petugas
lapangannnya untuk melakukan tinjauan

Model Kemitraan ….. 9


Jur. Embrio (4) (1) (6 -17) 2011

Sementara itu kewajiban dari petani adalah mendapatkan kepastian


pada PT PAS adalah: a) memberikan pasar dan kepastian harga sesuai dengan
bantuan bibit, pupuk dan pestisida yang kesepakatan yang telah ditetapkan dalam
pada dasarnya merupakan suatu paket SPK. Sebagai petani mitra maka petani
kredit yang harus dikembalikan oleh juga memiliki kewajiban diantaranya: a)
petani pada saat panen, b). memberikan menyediakan lahan yang telah siap dalam
bantuan teknis kepada petani melalui bentuk bedengan sesuai dengan ukuran
petugas lapangan yang telah disediakan yang telah ditentukan dan telah diberi
oleh pihak perusahaan mitra dan pupuk dasar, b) melakukan pengelolaan
dilakukan secara berkala, c). menye- usaha sesuai dengan anjuran yang
diakan transportasi untuk mengangkut diberikan oleh pihak perusahaan, c)
hasil dari kebun ke gudang perusahaan d) melakukan panen sesuai dengan jadwal
melakukan pengawasan terhadap cara yang telah ditetapkan oleh perusahaan
panen dan pengelolaan pasca panen mitra dan d) menjual hasil kepada
untuk mendapat mutu produk yang tinggi perusahaan mitra sesuai dengan harga
dan e) menampung hasil dari pada petani dalam SPK. Secara ringkas hak dan
sesuai dengan harga dalam SPK. kewajiban petani dan perusahaan pada
Sementara itu yang merupakan hak dari kasus PT PAS dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hak dan Kewajiban Petani Mitra dan Perusahaan Mitra dengan Kemitraan Contract Farming pada
PT. PAS

Hak Kewajiban

Petani Perusahaan Petani Perusahaan


1. Mendapatkan 1. Mendapatkan 1. Menyediakan lahan 1. Memberikan bantuan
kepastian pasar pasokan bahan baku 2. Melakukan bibit, pupuk dan pestisida
dan harga dari petani mitra pengolahan lahan sesuai (paket kredit)
anjuran perusahaan mitra 2 .Memberikan bantuan
2. Mendapatkan sesuai dengan harga
3. Melakukan panen teknis
bantuan modal yang telah sesuai jadwal yang 3. Menyediakan alat
berupa bibit, ditetapkan dalam ditetapkanperusahaan transportasi
pupuk, pestisida SPK mitra 4. Melakukan pengawasan
dan bantuan 4. Menjual hasil produksi 5. Menampung hasil
teknis kepada pihak perusahaan produksi petani sesuai SPK
sesuai dengan harga yang
ditetapkan dalam SPK
Sumber: Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) PT. PAS

Selain dari hal-hal di atas dalam aturan yang ada dalam menjalankan
SPK juga tercantum berbagai persyaratan kemitraan dapat kita ringkas dalam Tabel
teknis budidaya tanaman, jadwal panen, 2. Dari berbagai penjelasan di atas dapat
standarisasi kualitas produk yang harus kita simpulkan bahwa bentuk kemitraan
dipenuhi oleh petani dan sanksi. Dari yang dijalankan antara petani dengan
berbagai uraian di atas yang berkaitan pihak PT PAS adalah bentuk kemitraan
dengan bentuk hubungan kemitraan dengan contract farming.
antara petani dengan PT PAS dan aturan-

Model Kemitraan ….. 10


Jur. Embrio (4) (1) (6 -17) 2011

Tabel 2. Bentuk Hubungan dan Aturan Dalam Menjalankan Kemitraan Antara Petani Dengan PT PAS

Hubungan Kemitraan Bentuk Aturan (Rule of


Permodalan Pemasaran Bantuan Teknis Law)
Ada (diberikan dalam Ada (dimana PT PAS Ada (dalam bentuk Formal dan tertulis dalam
bentuk paket kredit diwajibkan untuk dimana PT PAS bentuk surat perjanjian
berupa bantuan bibit membeli hasil produksi memberikan bantuan kerjasama (SPK) yang dibuat
dan pupuk oleh PT yang dihasilkan oleh teknis kepada petani oleh PT PAS
PAS) petani mitra sesuai mitra dalam bentuk
dengan harga dan penyuluhan berkaitan
persyaratan lain yang dengan teknis
telah ditentukan oleh budidaya tanaman
pihak PT PAS) dan pengelolaan
tanaman yang
dimitrakan)

Sumber: Data Primer

Hal ini dapat dilihat dari bentuk petani dengan perusahaan pengolahan
kerjasama dari kemitraan usaha yang atau pemasaran untuk menghasilkan atau
dijalankan yang meliputi bidang memasok produk pertanian yang diikat
permodalan, pemasaran, dan bantuan dengan suatu kontrak tertulis yang
teknis. Selain itu bentuk contract memuat ketentuan dan syarat-syarat yang
farming ini juga tercermin dari bentuk berhubungan dengan produksi,
aturan main dalam menjalankan manajemen dan komoditas tertentu.
kemitraan dimana adanya kontrak tertulis Bagaimana hubungan kemitraan usaha
dalam bentuk SPK yang dibuat oleh dan bentuk kemitraan yang dijalankan
pihak PT PAS. Adanya kontrak tertulis oleh petani dengan PT Putra Agro Sejati
dalam bentuk SPK ini adalah merupakan (PT PAS) dapat kita lihat pada gambar 1.
ciri utama dari suatu contract farming.
Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan Kemitraan Petani Dengan PT.
oleh Eaton dan Andrew W (2001) dan Vindia Agroindustri/PT VA
Kismantoroadji (1996) yang menjelaskan
konsep dari suatu contract farming PT Vindia Agroindustri (PT VA)
sebagai suatu kerjasama usaha antara mulai beroperasi sejak tahun 2005 yang
berlokasi di Desa Purba Kecamatan

Kelompok mitra Perusahaan mitra

- Bibit
- Pupuk
- Teknologi-
-Lahan

Gambar 1. Hubungan dan Bentuk Kemitraan Usaha Petani – Perusahaan Mitra Dalam Kemitraan Contract
Farming

Model Kemitraan ….. 11


Jur. Embrio (4) (1) (6 -17) 2011

Pematang Purba kabupaten Simalungun dengan harga dan ketentuan yang berlaku
sekitar 110 km dari kota Medan. PT VA sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh
merupakan perusahaan agroindustri pihak perusahaan. Dengan demikian
yang bergerak di bidang pengolahan secara terperinci bentuk kemitraan usaha
produk pertanian diantaranya lobak dan yang dijalankan oleh petani dengan PT
ubi Jepang yang hasil produksinya juga VA ini antara lain meliputi:
di ekspor ke negara Jepang dan Korea 1) Kerjasama dalam bentuk bantuan
Selatan dalam bentuk sayur olahan. modal, dimana pihak petani mitra
Sebagai sebuah perusahaan agroindustri mendapatkan pinjaman modal dalam
dalam memenuhi kebutuhan bahan bentuk bantuan bibit, pupuk dan
bakunya maka perusahaan melakukan pestisida.
kemitraan dengan para petani yang ada di 2) Kerjasama dibidang pemasaran,
kabupaten Simalungun yang tersebar di dimana pihak PT VA diwajibkan
dua kecamatan yaitu Kecamatan untuk membeli hasil pertanian yang
Silimakuta dan Kecamatan Pematang dihasilkan oleh petani sesuai dengan
Purba. Kemitraan yang dilakukan oleh harga dan persyaratan lain yang telah
PT VA dengan petani baru berjalan ditentukan oleh PT VA.
sekitar dua tahun, sehingga jumlah petani 3) Bantuan teknis, dimana PT VA
mitra juga masih terbatas. Disamping itu memberikan penyuluhan kepada
sebahagian besar kegiatan perusahaan petani mitra melalui petugas lapangan
masih dalam tahap sosialisasi terhadap perusahaan mitra berkaitan dengan
para petani yang berada di kabupaten teknis budidaya dan pengelolaan
Simalungun dan pada saat ini petani tanaman yang dimitrakan.Dalam hal
mitra baru berasal dari 4 desa yaitu Desa pemilihan petani mitra pihak PT VA
Rakut Besi, Tiga Raja, Nagasaribu dan juga mensyaratkan luas lahan minimal
Mardinding yang berada di Kecamatan bagi petani mitranya dalam hal ini
Silimakuta dan Pematang Purba. adalah petani dengan luas lahan
minimal 0,5 hektar.
Bentuk hubungan kemitraan Jika dilihat dari proses terjadinya
kemitraan usaha antara petani dengan PT
Jika dilihat dari bentuk hubungan VA juga diawali dengan sosialisasi
kerjasama dalam menjalankan kemitraan kepada petani sebagai calon mitra,
antara petani dengan PT VA ini, maka setelah sosialisasi dilakukan bagi petani
seperti hal jalannya kemitran yang terjadi yang berminat untuk bermitra datang
antara petani dengan PT PAS pada kasus kepada pihak PT VA dan menyatakan
kemitraan antara petani dengan PT VA kesediannya untuk bermitra. Setelah itu
juga dilakukan dalam bentuk dimana pihak perusahaan melakukan tinjauan
perusahaan mitra dalam hal ini PT VA lokasi untuk memastikan keadaan petani
memberikan bantuan modal berupa bibit, mitra, kemudian jika perusahaan merasa
pupuk dan pestisida dalam bentuk suatu petani yang bersangkutan memenuhi per-
paket kredit serta bentuan teknis kepada syaratan baru kontrak kerjasama ditanda
para petani mitranya. Dalam hal ini paket tangani.Dengan demikian inisiatif untuk
kredit yang diberikan oleh pihak PT VA bermitra berasal dari petani setelah
ini harus dilunasi oleh petani pada saat mereka mendapatkan penjelasan dari
panen dilakukan. Sementara itu petani pihak perusahaan.
mitra diwajibkan untuk menjual hasil
produksinya kepada pihak perusahaan
Model Kemitraan ….. 12
Jur. Embrio (4) (1) (6 -17) 2011

Aturan Main (Rule of Law) bantuan teknis pengelolaan tanaman.


Sementara itu sebagai petani mitra mem-
Dilihat dari aturan main dalam punyai hak untuk mendapatkan kepastian
menjalankan kemitraan maka kemitraan pasar sesuai dengan harga yang telah
yang dijalankan antara petani dengan PT disepakati dalam SPK. Sedangkan kewa-
VA ini seperti halnya pada PT PAS jiban petani antara lain adalah: a)
sebagai suatu contract farming juga menyediakan lahan usaha tani baik milik
dijalankan secara formal dalam hal ini sendiri ataupun sewa, b) melakukan
menggunakan kontrak tertulis dalam pengelolaan usaha tani dan perawatan
bentuk surat perjanjian kerjasama/SPK tanaman sesuai dengan anjuran pihak
yang dibuat oleh PT VA. Sama halnya perusahaan, c) menyerahkan hasil pro-
dengan SPK yang ada pada PT PAS duksi kepada perusahaan mitra sesuai
maka dalam surat perjanjian kerjasama denga harga yang telah disepakati d)
pada PT VA ini juga dimuat berbagai hal mendapatkan bantuan teknis dari pihak
yang berkaitan dengan hak dan kewaji- perusahaan melalui petugas lapangan, e)
ban dari perusahaan mitra, hak dan memberikan laporan kepada perusahaan
kewajiban petani dan penetapan sangsi mitra pada saat akan panen dan f)
bagi petani yang melanggar kesepakatan membayar ongkos transportasi dari ke-
yang telah ditetapkan. Dalam SPK yang bun ke gudang perusahaan mitra. Secara
dibuat oleh PT VA disebutkan hak dari ringkas berkaitan hak-kewajiban petani
perusahaan mitra adalah mendapatkan dan perusahaan mitra dapat kita lihat
pasokan bahan baku dari petani sesuai dalam tabel di bawah berikut ini. Disam-
dengan jumlah, kualitas dan harga sesuai ping itu dalam SPK juga tercantum ber-
dengan yang telah ditetapkan dalam bagai persyaratan teknis budidaya
SPK. Sedangkan kewajiban dari pada tanaman, jadwal panen, standarisasi kua-
perusahaan mitra adalah: a) memberikan litas produk yang harus dipenuhi oleh
pinjaman bibit dengan kualitas sesuai petani dan sanksi diantaranya adalah :
dengan kualitas yang ditetapkan perusa- 1) Penanaman, dalam hal ini berkaitan
haan kepada petani, b) memberikan dengan berbagai persyaratan teknis
pinjaman dana untuk pemupukan sebesar tanaman diantaranya: a. lobak dita-
Rp. 1 juta untuk setiap hektar lahan yang nam diatas bedengan dengan tinggi
digunakan dalam bermitra yang akan minimal 40 cm, b. perawatan tana-
diberikan dua minggu setelah waktu man harus disesuaikan dengan stan-
tanam, c) memberikan bimbingan teknis dar yang telah ditetapkan perusahan
kepada petani yang diberikan oleh berdasarkan pengalaman yang ada
petugas lapangan dan d) menampung dan persyaratan teknis lainnya.
hasil produksi petani sesuai dengan harga 2) Pinjaman yang diberikan diantara-
yang telah disepakati dalam SPK. Dari nya untuk: a. benih/bibit, b. pupuk
berbagai hak pihak perusahaan tersebut, yang diberikan oleh pihak perusa-
maka seperti halnya pada PT PAS haan setelah 2 minggu waktu tanam
terlihat bentuk kerjasama yang diberikan dalam bentuk dana Rp. 1 juta rupiah
oleh pihak PT VA melipuiti kerjasama untuk setiap hektarnya.
dibidang pemasaran, bantuan modal dan

Model Kemitraan ….. 13


Jur. Embrio (4) (1) (6 -17) 2011

Tabel 3. Hak dan Kewajiban Petani Mitra dan Perusahaan Mitra dengan Kemitraan
Contract Farming pada PT. VA

Hak Kewajiban
Petani Perusahaan Petani Perusahaan
1. Mendapatkan 1. Mendapatkan 1. Menyediakan lahan usaha 1. Memberikan bantuan
kepastian pasar dan pasokan 2. Melakukan pengola lahan bibit, pupuk dan
harga bahan baku sesuai anjuran persh mitra bantuan teknis (paket
2. Mendapatkan dari petani 3. Melakukan panen sesuai kredit)
bantuan modal mitra sesuai jadwal yang ditetapkan 2. Memberikan bantuan
berupa bibit, dengan harga perusahaan mitra teknis
pupuk,dan bantuan yang telah 4. Memberikan laporan kepada 3. Menyediakan alat
teknis ditetapkan pihak persh mitra tentang transportasi
dalam SPK waktu panen 4. Menampung hasil
5. Membayar ongkos produksi petani dengan
tranportasi sesuai yang tercantum
6. Menjual hasil produksi dalam SPK
kepada pihak perusahaan
sesuai dengan harga yang
ditetapkan dalam SPK

Sumber: Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) PT. VA

3) Tata tertib panen, dalam hal ini kemitraan yang dijalankan antara petani
penanaman dan panen disesuaikan dengan pihak PT VA adalah dalam
dengan jadwal yang ditetapkan oleh bentuk kemitraan dengan pola contract
pihak perusahaan dan persyaratan farming.
teknis lainnya. Hal ini dapat kita lihat dari bentuk
4) Standarisasi Kualitas dan harga, kerjasama dari kemitraan usaha yang
dalam hal ini dijelaskan berkaitan dijalankan atau ruang lingkup dari
dengan harga, panjang dan diameter kemitraan usaha yang dilakukan yang
tanaman, umur tanaman dan keadaan meliputi bidang permodalan, pemasaran
tanaman harus segar (misalnya: tidak dan adanya bantuan teknis yang
bergabus, tidak busuk dan tidak diberikan oleh perusahaan mitra. Selain
layu), umur panen tanaman antara 55 itu bentuk contract farming ini juga
-75 hari dan waktu panen sampai tercermin dari adanya kontrak tertulis
dengan pengantaran ke pabrik tidak dalam bentuk surat perjanjian kerja-
lebih dari 12 jam. sama/SPK yang dibuat oleh pihak PT
5) Sanksi, dalam hal ini dijelaskan VA. Bagaimana hubungan kemitraan
berbagai sanksi yang diterima petani usahayang dijalankan oleh petani dengan
yang tidak dapat mematuhi berbagai PT Vindia Agroindustri (PT VA) seperti
kesepakatan yang ada dalam SPK. terlihat pada gambar 1.
Berdasarkan berbagai uraian di atas
berkaitan dengan bentuk hubungan Manfaat Kemitraan
kerjasama dan aturan-aturan dalam
menjalankan kemitraan antara petani Seperti diketahui alasan untuk
dengan PT VA dapat kita ringkas mau menjalankan kemitraan usaha baik
seperti dalam tabel berikut ini. bagi petani maupun bagi perusahaan
Dari berbagai penjelasan diatas mitra adalah karena adanya manfaat
dapat kita simpulkan bahwa bentuk

Model Kemitraan ….. 14


Jur. Embrio (4) (1) (6 -17) 2011

yang diharapkan dari kemitraan tersebut. perusahaan dalam menghasilkan produk


Bagi perusahaan mitra dengan adanya sesuai dengan jumlah dan standar mutu
kemitraan yang dijalankan tentu akan yang telah ditetapkan oleh pembelinya di
berpengaruh terhadap kelancaran paso- Jepang. Manfaat ini lebih dirasakan lagi
kan bahan bakunya. Sementara bagi oleh PT VA mengingat kebutuhan bahan
petani manfaat kemitraan meliputi man- bakunya sepenuhnya dipasok dari petani
faat secara ekonomi dan manfaat secara karena kebun dari PT VA belum lagi
teknis. berproduksi.. Demikian juga halnya dari
Manfaat ekonomi diantaranya sisi petani sendiri sebahagian dari petani
adalah peningkatan terhadap pendapatan yang bermitra dengan PT PAS dan PT
dan kepastian harga, sementara secara VA menyatakan bahwa kemitraan yang
teknis adanya peningkatan penggunaan telah mereka jalankan selama ini telah
teknologi dan peningkatan produktivitas memberikan manfaat terhadap mereka.
petani (Kismantoroadji, 1996). Sebagai Namun demikian bagi sebahagian petani
perusahaan yang bergerak dibidang pe- mitra menyatakan belum adanya manfaat
ngolahan produk-produk pertanian maka kemitran yang mereka jalankan selama
pihak perusahaan PT PAS dan PT VA ini dengan PT PAS dan PT VA. Dari ada
sangat menyadari bahwa kelancaran yang ada baru sekitar 64 persen dari
usaha perusahaan sangat tergantung petani yang merasakan adanya manfaat
kepada petani mitra, hal ini mengingat kemitraan yang mereka jalankan
aspek ketepatan jumlah input yang terhadap peningkatan pendapatan mere-
dihasilkan oleh petani (quantitas), aspek ka. Sementara 36 persennya menyatakan
mutu (qualitas) dan kelancaran pasokan belum merasakan adanya manfaat.
(continuitas) sangat penting artinya bagi Kemudian jika dilihat dari peningkatan
pihak perusahaan. Sehingga dengan - teknologi dan peningkatan produktivitas,
menurut pihak PT PAS dan PT VA, sebahagian besar petani telah merasakan
secara umum pihak perusahaan telah manfaatnya.
dapat merasakan manfaat dari kemitraan Dari data yang ada sekitar 70
usaha yang mereka jalankan selama ini persen dan 66 persen petani sudah
dengan pihak petani mitra terutama merasakan manfaat dari kemitraan yang
dalam menjaga kelancaran dari pasokan mereka jalankan selama ini terhadap
bahan baku yang dibutuhkan oleh pihak

Tabel 4. Bentuk Hubungan dan Aturan Dalam Menjalankan Kemitraan Antara Petani
Dengan PT VA
Hubungan Kemitraan Bentuk Aturan (Rule of
Permodalan Pemasaran Bantuan Teknis Law)
Ada (diberikan dalam Ada (dimana PT VA Ada (dalam bentuk Formal dalam bentuk aturan
bentuk paket kredit diwajibkan untuk dimana PT VA tertulis dalam bentuk surat
berupa bantuan bibit membeli hasil produksi memberikan bantuan perjanjian kerjasama yang
dan pupuk oleh PT petani mitra sesuai teknis kepada petani dibuat oleh PT VA)
VA) harga dan persyaratan mitra dalam bentuk
yang ditentukan PT penyuluhan
VA)

Sumber: Data Primer

Model Kemitraan ….. 15


Jur. Embrio (4) (1) (6 -17) 2011

peningkatan penggunaan teknologi dan manfaat dari kemitraan yang dilakukan


peningkatan produktivitas mereka. petani dengan PT PAS dan PT VA dapat
Informasi lengkap berkaitan dengan dilihat Tabel 5.

Tabel 5. Rata-Rata Jumlah Petani yang Bermitra dengan PT PAS dan PT VA


Berdasarkan Manfaat Kemitraan dengan Kemitraan contract farming

Persentase Petani
No Manfaat Kemitraan Sampel Rata-Rata (%)
PT. PAS PT VA
1. Peningkatan Pendapatan 68 60 64
2. Kepastian harga 80 76 78
3. Penggunaan input 76 64 70
4 Peningkatan Produktivitas 68 64 66
Sumber: Data Primer

KESIMPULAN Program Pascasarjana IPB. Bogor.


271 hal.
Dari analisis jalannya kemitraan
terlihat bahwa dilihat dari bentuk Eaton,C and Andrew W, S. 2001.
hubungan kemitraan yang dijalankan Contract farming partnerships for
dalam kemitraan contract farming pada growth. FAO Agricultural services
agribisnis hortikultura (sayuran) meli- bulletin 145. Roma.
puti: bantuan permodalan, pemasaran dan
bantuan teknologi. Jika dilihat dari aturan Endraswana, S. 2003. Metodologi
mainnya (rule of law) terlihat dalam Penelitian Kebudayaan. Gajah
contract farimng adalah bersifat formal Mada University Press.
dimana aturan-aturan yang ada dalam Yogyakarta.
menjalankan kemitraan dibuat secara
terulis dalam bentuk surat perjanjian Ghatak, S. and K. Ingersent. 1984.
kerjasama (SPK). Kemudian dilhat dari Agriculture and economic
sisi peningkatan pendapatan kemitraan development. The Johns Hopkins
contract farming belum sepenuhnya University Press. Maryland. 380
dapat meningkatkan pendapatan petani pp.
sementara dari sisi peningkatan peng-
gunaan teknologi dan peningkatan Hasbi. 2001. Rekayasa Sistem Kemi-
produktivitas sudah dapat dirasakan oleh traan Usaha Pola Mini Agroindustri
banyak petani. Kelapa Sawit. Disertasi. Program
Pascasarjana IPB. Bogor. 162 hal.
DAFTAR PUSTAKA
Hastuti, E, L dan Bambang, I. Peranan
Basdabella, S. 2001. Pengembangan kelembagaan lokal pada kegiatan
sistem agroindustri kelapa sawit agribisnis di pedesaan. Pusat Pene-
dengan Pola Perusahaan litian dan Pengembangan Sosial
Agroindustri Rakyat. Disertasi. Ekonomi Pertanian Departemen
Pertanian. Bogor.
Model Kemitraan ….. 16
Jur. Embrio (4) (1) (6 -17) 2011

Hayami, Y., and V. W. Ruttan. 1984. Saptana et al. 2004. Integrasi


Agricultural development : an kelembagaan forum KASS dan
international perspective. The program agropolitan dalam rangka
Johns Hopkins Press. London. 367 pengembangan agribisnis sayuran
pp. Sumatera. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sosial Ekonomi
Martius, E. 2008. Kemitraan agribisnis Departemen Pertanian. Jakarta.
untuk memberdayakan ekonomi
rakyat. Jurnal Agribisnis Sukartawi. 1999. Agribisnis, toeri dan
Kerakyatan. Program Studi aplikasinya. PT. Raja Grafindo
Agribisnis Fakultas Pertanian Persada. Jakarta. 205 hal.
Unand. Padang
Strauss, A dan Corbin, J. 2005. Dasar-
Saptana et al. 2004. Pemantapan model dasar penelitian kualitatif. Pustaka
pengembangan kawasan agribisnis Pelajar. Jakarta.
sayuran Sumatera (KASS). Pusat
Penelitian dan Pengembangan Yustika. 2006. Ekonomi kelembagaan
Sosial Ekonomi Departemen definisi, teori dan strategi.
Pertanian. Jakarta. Bayumedia Publishing. Malang.

Model Kemitraan ….. 17

Anda mungkin juga menyukai