BAB 3
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AGRIBISNIS (SIAA)
‘’ Kuasailah dunia dengan informasi’’. Kalimat yang pendek namun
bermakna sangat luas. Banyak pihak tidak meragukan lagi bahwa
informasimerupakan salah satu factor yang sangat menentukan suksesnya
suatu aktivitas. Apalagi bagi aktivitas bisnis yang penuh dengan suasana
kompetisi dan masa depan yang tidak pasti. Dengan menguasai inromasi,
suatu perusahaan dapat dengan mudah menentukan strategi memenangkan
persaingan dan mampu mengantisipasi setiap tindakan yang akan diambil di
masa datang.
Perusahaan agribisnis dari hulu sampai hilir mempunyai
ketergantungan yang tinggi pada kondisi alam dan lingkungan. Kadang alam
bisa bersahabat dengan lingkungan bisnis yang dijalani sehingga bisnis bisa
berhasil meraup untung, namun tidak jarang juga alam dan lingkungan menu
jukkan anomali yang tinggi sehingga menghancurkan semua harapan dan
bisnispun merugi.
Untuk itu perlu dibangun suatu system informasi yang dapat
menghasilkan informasi yang tepat dan akurat, yang dapat dijadikan bahan
dalam merumuskan tindakan dan perencanaan ke depan. Sebenarnya informasi
dapat diperoleh kapan saja, dimana saja dan dari mana saja meliputi area yang
luas dan tak terbatas. Namun kalau tanpa system informasi yang mengaturnya,
informasi yang diterima akan menjadi tidak relevan.
Informasi banyak macam dan jenisnya dari mulai yang sifatnya
kualitatif sampai yang kuantitatif, semuanya harus dapat dikuasai oleh para
pebisnis. Dari sekian informasi yang penting, salah satunya adalah informasi
akuntansi yang dihasilkan oleh suatu system informasi akuntansi.
1
1. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AGRIBISNIS
(SIAA)
Suatu system dapat dijelaskan sebagai seperangkat elemen yang
digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Suatu sub
system adalah bagian dari system yang lebih besar. Mc Leod (1996)
mengartikan system sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Suatu organisasi seperti
perusahaan atau suatu area fungsional cocok dengan definisi ini. Organisasi
terdiri dari sejumlah sumber daya, dan sumber daya tersebut bekerja menuju
tercapainya suatu tujuan tertentu yang ditentukan oleh pemilik atau
manajemen.
Semua system tidak memiliki kombinasi elemen – elemen yang sama,
tetapi suatu susunan dasar digambarkan seperti Gambar 3.1. Sumber daya
input diubah menjadi sumber daya output. Sumber daya mengalir dari elemen
input, melalui elemen transformasi, kepada elemen output. Suatu mekanisme
pengendalian memantau proses transformasi untuk meyakinkan bahwa system
tersebutmemenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian ini dihubungkan pada
arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaranumpan balik (feedback
loop) yang mendapatkan informasi dari output system dan menyediakan
informasi bagi mekanisme pengendalian. Mekanisme pengendalian
membandingkan sinyal – sinyal umpan balik dengan tujuan, dan mengarahkan
sinyal pada elemen input jika system operasi memang perlu diubah (Mc Leod,
1996).
TUJUAN
MEKANISME
PENGENDALIAN
2
Informasi merupakan hasil pengolahan data yang dapat dipergunakan
sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Salah satu
informasi yang penting yang digunakan manajemen dalam mengelola
perusahaan, investor dalam memilih investasi dan pihak lainnya adalah
informasi akuntansi. Tipe – tipe informasi menurut Anthony dan Reece (1989)
dapat dikategorikan menurut sifatnya, seperti terlihat pada Gambar 3.2.
Berdasarkan Gambar 3.2 terlihat bahwa informasi akuntansi merupakan jenis
informasi kuantitatif. Informasi akuntansi dapat diperoleh dari laporan
keuangan, penjelasan laporan keuangan dan data tambahan. Dalam
spektrumyang lebih luas, informasi akuntansi dapat diperoleh dari berbagai
sumber informasi baik yang diwajibkan pembuatannya maupun yang tidak
diwajibkan.
INFORMATION
3
transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan lainnya
terhadap kejadian-kejadian pemakai internal dan eksternal yang penting dan
menyediakan suatu dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat
(intelligent).
Menururt Leitch dan Roscoe (1992), sistem informasi adalah suatu
sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi
dari organisasi dan menyediakan informasi tertentu kepada pihak luar dengan
laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi yang terorganisir dengan baik dengan urutan dan tata
kerja yang terencana, teratur dan rapi akan menghasilkan informasi yang tepat
dan akurat. Salah satu informasi yang penting bagi pimpinan adalah informasi
akuntansi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2009), an accounting information
system is a collection of resources, such as people and equipment, designed to
transform finansial data into information. This information is communicated
to a wide variety of decision makers. Accounting information system perform
this transformation whether they are essentially manual system or thoroughly
computerized.
Menurut Wilkinson (1992), sistem informasi akuntansi menggunakan
dua jenis model untuk menyajikan realitas yang berorientasi pada keuangan
perusahaan, yaitu model akuntansi keuangan dan model akuntansi manajemen.
Model akuntansi keuangan bertujuan menghasilkan informasi scorekeeping
(pencatatan jumlah dan nilai) untuk digunakan oleh pihak luar. Biasanya
informasi tersebut dimuat dalam laporan keuangan seperti neraca, laporan laba
rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan yang semuanya
dipersiapkan berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK) dan prinsip
akuntansi lainnya yang berlaku.
Berdasarkan pengertian sistem informasi akuntansi yang telah
diuraikan beserta pengertian agribisnis di Bab 1, maka dapat dijelaskan bahwa
sistem informasi akuntansi agribisnis adalah suatu sistem dalam suatu
lingkungan organisasi perusahaan agribisnis yang bertugas mengolah data
4
akuntansi melalui sistem pemrosesan data yang terorganisir menjadi informasi
akuntansi agribisnisyang berguna bagi para pengguna baik di dalam maupun
di liar organisasi perusahaan agribisnis.
5
3. PEMROSESAN DATA AKUNTANSI AGRIBISNIS
SIAA bertugas mengolah data akuntansi menjadi informasi akuntansi
yang berguna bagi pengguna. Proses pengolahan data akuntansi menjadi
informasi merupakan suatu sistem pemrosesan data akuntansi yang melibatkan
berbagai elemen/unsur. (Susanto, 2004) mengemukakan bahwa untuk
memperoleh informasi akuntansi yang efektif, agar dapat membantu
manajemen dalam mengambil keputusan yang mengacu pada fungsi – fungsi
manajemen, haruslah didukung oleh unsur data akuntansi yang lengkap dan
pemrosesan data akuntansi yang memadai.
SISTEM INFORMASI
PERUSAHAAN
SIAA SIM
6
1. Singkat dan Padat
Data akuntansi harus singkat dan padat, karena data yang singkat tidak
bertele-tele serta padat mengandung hal hal pokok penting sajamembuat
pengolah dat bekerja cepat, tidak membuat bosan, dan efisien.
2. Tepat, teliti dan lengkap
Data akuntasi yang tepat dan teliti akan memudahkan dalam proses
pengolahan selanjutnya. Data yang tepat dan teliti adalah data yang
memiliki ketepatan dan ketelitian hasil perhitungan dan dat yang lengkap
adalah data yang jumlahnya cukup memadai untuk kebutuhan distribusi
dan kearsipan.
3. Konsisten
Prosedur pencatatan data harus konsisten dari waktu ke waktu, karena
dengan konsistensi akan memudahkan dalam membandingkan perubahan
yang terjadi pada data dari waktu ke waktu.
4. Tepat waktu
Tepat waktu menunjukan bahwa data tersebut dicatat pada saat terjadi,
tidak ditunda-tunda yang mengakibatkan terlambatnya pemrosesan data
selanjutnya.
5. Dapat dipahami
Data yang baik harus dapat dipahami oleh pengolah dat selanjutnya. Agar
data akuntansi dapat dipahami maka data harus dicatat dengan
mengunakan aturan dan prosedur yang lazim yang dipahami oleh
pengolah data selanjutnya.
6. Dapat dipercaya
Data akuntansi harus didasarkan pada bukti fisik yang menyertainya.
Tanpa bukti fisik yang sah dan meyakinkan suatu dat akuntansi sulit
untuk dipercaya dan dipertanggungjawabkan kebenarannya.
7. Mudah diperoleh
Sebaik apapun data akuntansi jika disimpan dalam dokumen yang sulit
untuk diperoleh maka akan menghambat dalam proses pengolahan
selanjutnya. Oleh karena itu, data akuntansi harus dapat dengan mudah
7
diperoleh untuk proses selanjutnya dengan tetap menjaga kerapian dan
kerahasiaan penyimpanannya.
Wilkinson (1992) menjelaskan lima tugas yang harus dilaksanakan
oleh sistem informasi, yang dikenal dengan istilah siklus pemrosesan data
akuntansi, yaitu terdiri dari pengumpulan data, pemrosesan data,
manajemen data, serta pengadaan informasi, seprti terlihat pada gambar
3.4.
Secara lebih lengkap uraian siklus pemrosesan data akuntansi
adalah sebagai berikut :
1. Sumber data (sources of data)
Sumber data berasal dari kejadian transaksi
2. Pengumpulan dala
Kegiatan pengumpulan data terdiri dari beberapa tahap :
a. Tahap penangkapan data (data captured), yaitu tahapan menarik
data ke dalam system
PENGENDALIANDA
TA
MANAJEMEN
DATA
PENGAMANA
DATA
8
b. Tahap pencatatan data (Data Recorded), yaitu mencatat data
kedalam formulir yang dikenal sebagai dokumen sumber. Pada
tahpan ini data harus absah (Valid).
c. Tahap pengelompokan data (Data Classified), yaitu membagi data
ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan kategori-kategori yang
telah ditentukan.
d. Tahap pemindahan data (Data Transmitted), yaitu memindahkan
data dari tempat penangkapan ke tempat pengolahan data.
9
Tahap ini meliputi penyampaian informasi kepada pemakai, baik dlam
bentuk laporan (reporting) yang bersumber dari data yang telah diolah,
yang telah disimpan atau dari keduanya, secara langsung mauoun
melalui jalur komunkasi.
10
b. Pembandingan (comparing), yaitu pemeriksaan secara simultan
dua atau tiga item dari data.
c. Pengikhtisaran (summarizing), yaitu meliputi aktivitas
pengikhtisaran secara bersama-sama dari data kedalam bentukyang
lebih berarti.
d. Penyaringan (filtration), yaitu menyaring data yang tidak sesuai
dari urutan-urutan pengolahan.
e. Mengeluarkan (retrival), yaitu mengeluarkan data antara lain
menjadi informasi dari tempat penyimpanan.
4. Tahapan pemeliharaan data (data maintenance stage)
Meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Menyimpan data (storage of data), yaitu aktivitas menyimpan data
untuk dipergunakan pada waktu yang kan datang.
b. Peberian indeks pada data (indexing of data), yaitu penyusunan
katalog referensi atas data dengan tujuan untuk membantu kegiatan
“retrieval”.
c. Proteksi atas data (protection of data), yaitu aktivitas prosedur
untuk mengamankan data dari kemungkinan penyalahgunaan data.
5. Tahapan hasil keluaran (output storage)
Tahapan ini berisi aktivitas pembuatan laporan atau dokumen (cek,
faktur, dan lain-lain).
11
untuk mengolah tipe informasi akutansi manajemen. Untuk menghasilkan
informasi biaya bahan baku diperlukan informasi operasi berupa kuantitas
bahan baku yang dipakai dan harga pokok bahan baku per satuan. Untuk
menghasilkan informasi gaji karyawan diperlukan informasi operasi
jumlah karyawan dan upah serta bonus setiap karyawan. Untuk
menghasilkan informasi kredit macet diperlukan informasi pembayaran
pinjaman nasabah.
2. Informasi akutansi keuangan. Informasi akutansi keuangan diperlukan
baik oleh manajemen (biasanya manajemen puncak) maupun pihak luar
perusahaan seperti pemegang saham, bankir dan kreditur lain, instansi
pemerintah dan pihak luar lainnya. Informasi akutansi keuangan
dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi keuangan yang disebut
akutansi keuangan. Informasi akutansi keuangan ini umumnya disajikan
kepada pihak luar perusaan di dalam bentuk laporan keuangan seperti
neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan, dan laporan perubahan
posisi keuangan.
3. Informasi akutansi manajemen. Informasi akutansi manajemen
diperlakukan oleh manajemen untuk malaksanakan dua fungsi poko
manajemen: perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan.
Informasi akutansi manajemen ini dihasilkan oleh sistem pengolahan
informasi keuangan yang disebut akutansi manajemen. Informasi akutansi
manajemen ini disajikan kepada manajemen perusahaan dalam berbagai
laporan keuangan seperti anggaran, laporan penjualan, laporan biaya
produksi, laporan biaya menurut pusat pertanggungjawaban, dan laporan
biaya menurut aktivitas, laporan biaya mutu (quality cost report), laporan
biaya daur hidup produk (product-life cycle costs), laporan biaya
pemasaran.
Informasi akutansi seperti telah dikemukakan sebelumnya merupakan
informasi kuantitatif,. Ini mengandung arti bahwa informasi akutansi
dinyatakan dengan angka dan terukur dengan menggunakan ukuran standar
yaitu unit moneter. Berdasarkan kuantifikasinya informasi akutansi dibagi
12
menjadi dua macam, yaitu informasi akutansi historis dan informasi akutansi
prediktif.
1. Informasi akutansi historis
Merupakan informasi akutansi yang telah terjadi, sifatnya lebih pasti.
Informasi akutansi historis digunakan oleh para pemakai untuk
berbagai hal seperti analisis prestasi ekonomi, penentuan harga
berdasarkan kontrak dan pemotivsin.
2. Informasi akutansi prediktif
Merupakan informasi akutansi yang belum terjadi, sifatnya prediksi
untuk bahan perencanaan. Informasi akutansi prediktif digunakan oleh
para pemakai untuk berbagai hal seperti penyusunan program dan
anggaran, penentuan harga jual normal, pemilihan alternatif.
13
keberadaanya. agar informasi akutansi memiliki kehandalann yang tinggi,
maka informasi akutansi harus mempersentasikan kenyataan yang terjadi
sebenarnya , dapat di uji kebenarannya, dan informasi tersebut harus tidak
berpihak pada kelompok pengguna tertentu ( harus netral ).
3. Lengkap
Informasi akutansi harus lengkap mengandung unsur yang diperlukan pleh
pengguna. Informasi yang tidak lengkap akan menyulitkan pengunna
dalam pembuatan keputusan. Agar lengkap, maka informasi akuntansi
harus mengungkap sebanyak mungkin informasi tanpa harus ditutup-tutupi
atau dikurangi, disertai penjelasan ysng memadai terhadap kejadian-
kejadian penting istimewa .
4. Akurat
Informasi Akutansi harus menggambarkan kondisi objek yang
sesungguhnya. Keakuratan informasi ditunjukan dengan ketepatan makna
yang dikandung, tidak menimbulkan multi tafsir pleh orang yang berbeda
secara independen.
5. Bisa dibandingkan
Kemampuan informasi untuk bisa dibandingkan antara periode waktu
yang berbeda atau antar perusahaan yang berbeda menunjukan informasi
yang berkualitas. Pembandingan Informasi akutansi berguna bagi
pengguna dalam mengidenfikasi kesamaan dan perbedaan kinerja suatu
perusahaan disbanding perusahaan lainnya atau kinerja perusahaan pada
periode yang berbeda. Agar dapat dibandingkan , maka informs akutansi
harus konsisten dalam penggunaan metode akutansi. Perubahan metode
akutansi yang digunakan dimungkinkan sepanjang perubahan dan
dampknya diungkapkan.
6. Mudah dipahami
Informasi akutansi harus dapat dengan mudah dipahami oleh para
pengguna. Oleh karena itu, informasi akutansi harus disajikan dalam bentk
yang umum, bahasa/istilah mudah dikenal, dan penjelasan tidak bertele-
tele.
7. Mudah diperoleh
14
Sebagus apapun informasi jika sulit diperoleh maka tidak bernilai apapun
bagi pengguna. Informasi akutansi harus mudah diperoleh pada saatnya
diperlukan, oleh karenanya informasi akutansi harus dipublikasikan secara
menyebar di dalam ataupun di luar perusahaan. Mudah diakses oleh
siapapun yang memerlukan.
15
informasi. Proses ini merupakan proses yang memerlukan ketelitian dan
kehati-hatian dan melibatkan banya pihak .Apalagi dalam perusahaan
agribisnis berskala besar dengan jumlah transaksi dan rekening yang cukup
banyak. Kegiatan sistem informasi membutuhkan banyak waktu , biaya dan
tenaga.
Sistem informasi akutansi melakukan alur kerja sistematis ,
deskripsi tugas masing-masing bagian terdefinisikan dengan jelas, koordinasi
kerja antar bagian terjalin rapid an harmonis. Apalagi dengan bantuan
computer, sistem secara otomatis akan menyediakan informasi terkini dan
akuray kepada pihak yang berkepentingan kapan saja pada saatnya diperlukan.
Dengan sistem informasi akutansi yang dibangun memungkinkan banyak
waktu dan tenaga terhemat , dan meningkatkan efesiensi perusahaan. Efesiensi
perusahaan merupakan modal dasar dalam memenangkan persaingan
penentuan harga jual di pasar.
16