Anda di halaman 1dari 13

PEMBAHASAN

ANALISA RATIO & ANALISIS DUPONT

A. Ratio Profitabilitas Atau Rentabilitas


Rasio profitabilitas adalah rasio kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba
dalam setiap penjualan atau bagian laba yang diperoleh dalam setiap penjualan.
Sedangkan Rasio Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari
penggunaan dana yang dilakukan atau ditanam.1
Rasio ini digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba, baik untuk setiap rupiah penjualan yang telah dilakukan maupun terhadap
penggunaan modal, baik modal secara keseluruhan (Aktiva) maupun modal sendiri.
Rasio ini juga untuk mengukur tingkat efisiensi dari pengunaan sumber daya
keuangan dalam menghasilkan laba.
Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas
Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun
bagi pihak luar perusahaan yaitu:
1. Untuk mengukur atau menghitung laba ynag diperoleh
perusahaan dalam satu periode tertentu.
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya
dengan tahun sekarang.
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan
modal sendiri.
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal seandiri.
6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan
yang digunakan baik modal sendiri.
7. Dan tujuan lainnya.

Sementara itu, manfaat yang diperoleh adalah:

1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan


dalam satu periode
2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan
tahun sekarang
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu
4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan
modal sendiri

1 Nofrivul,Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,Hal.22

1
5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
6. Manfaat lainnya.2

Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

1. Gross Profit Margin (GPM)

Yaitu rasio yang mengambarkan kemampuan perusahaan untuk


menghasilkan laba kotor untuk setiap penjualan. Dengan memperhatikan rasio
ini maka manajemen dapat memperhatikan efisiensi operasional perusahaan
untuk menghasilkan laba kotor. Rumus:

Laba Kotor
GPM = Penjualan x 100%

2. Operating Profit Margin (OPM)

Operating Profit Margin merupakan rasio laba operasi terhadap


penjualan yaitu untuk melihat bahagian laba operasi yang diperoleh dari
penjualan yang telah dilakukan. Sehingga dengan demikian dapat diperoleh
bagaimana gambaran efisiensi dari pengeluaran operrasional untuk
memperoleh output (Penjualan). Rumus:

Laba Operasi
OPM = Penjualan x 100%

3. Operating Ratio (OR)


Operating Ratio atau ratio biaya operasi adalah untuk melihat
persentase biaya operasi yang telah dikeluarkan oleh perrusahaan umtuk
menghasilkan penjualan. Dengan kata lain untuk melihat eefisiensi dari
penggunaan/pengeluaran biaya operasi (input) menghasilkan penjualan
(output). Rumus:

HPP +Biaya Non Produksi


OR = Penjualan x 100%

2 Kasmir,Analisis Laporan Keuangan,Hal. 197-198

2
4. Net Profit Margin (NPM)

Rasio Net Profit Margin adalah untuk melihat laba bersih yang
diperoleh dari setiap penjualan dilakukan. Rumus:

Laba Bersih
NPM = Penjualan x 100%

5. Rate of On Total Asset (ROA)


Earning Power of Total Invesment / Rentabilitas Ekonomis
Rasio ini menggambarkan kemampuan dari asset yang
dioperasionalkan/investasi untuk menghasilkan laba operasi. Dengan
demikian, rasio ini juga digunakan untuk melihat bahagian yang diperoleh
oleh investor (kreditur dan pemilik) dari setiap rupiah yang telah
diinvestasikan. Rumus:

Laba Operasi
ROA = Aktiva Operasional x 100%

6. Rate of Return On Invesment (ROI)


Net Earning Power Ratio
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba
bersih terhadap investasi yang dilakukan. Dengan kata lain untuk melihat
tingkat keuntungan bagi pemegang saham atas investasi. Rumus:

Laba Bersih
ROI = Total Aktiva x 100%

7. Rate Of Return On Networth


Rate Of Return On Equit / ROE
Rasio ini menggambarkan jumlah laba bersih yang diperoleh untuk
setiap penggunaan modal sendiri. Dikatakan juga untuk melihat tingkat
keuntungan bagi modal sendiri. Rumus:

Laba Bersih
ROE = Modal Sendiri x 100%

3
B. Rasio Nilai Pasar
Adalah rasio yang menggambarkan Performance (kinerja) perusahaan
sehubungan denggan usaha untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan
tercermin dari nilai pasar saham perusahaan di pasar bursa.
1. Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share merupakan rassio untuk menentukan pendapatan


yang diperoleh selama suatu periode untuk setiap lembaran saham biasa yang
beredar. Rumus:

Laba Bersih ( EAT )Deviden Saham Preferen


EPS = Jumlah Lembaran Saham yang Beredar

2. Price Earning Ratio (PER)

Price Earniing Ratio dimaksudkan untuk menentukan multiplier dari


harga pasar saham biasa terhadap earning pershare. Dengan demikian, juga
untuk menghitung kapitalisasi dari earning pershare terhadap harga pasar
saham biasa. Rumus:

Harga Pasar Saham Biasa


PER = EPS

3. Book Value Pershare (BVP)

Rasio ini menggambarkan kekayaan/ hak pemegang saham biasa,


artinya menggambarkan nilai buku kekayaan pemilik saham biasa.Rumus:

Modal SendiriSaham Preferen


BVP = Jumlah Saham Biasa yang Beredar

4. Deviden PerShare (DPS)


Rasio ini menggambarkan bahagian dari laba bersih yang dibagikan
sebagai deviden untuk setiap lembar saham biasa. Rumus:

Deviden Saham Biasa


DPS = Jumlah Saham Biasa yang Beredar

4
5. Deviden Yield (DY)
Rasio ini menggambarkan tingkat keuntungan bagi pemegang saham
biasa atas investasi yang dikeluarkan untuk setiap lmbarran saham biasa yang
dibelinya, apabila investor tersebut bermaksud untuk menahan saham biasa
yang dibelinya dengan tujuan mendapatkan deviden. Rasio ini juga
menggambarkan tiingkat keuntungan (deviden) yang ditterima investor
pemegang saham biasa terhadap nilai pasar saham biasa. Rumus:

DPS
DY = Harga Pasar Saham Biasa

6. Deviden Payment / Deviden Payout (DPY / DPO)

Rasio ini menggambarkan besarnya deviden yang diterima/ diberikan


kepada pemilik saham biasa atas dasar laba bersih yang diperoleh.

Rumus:

DPS
DPO = EPS

C. Analisi Laporan Keuangan Model Dupont


Analisis Dupont adalah system rasio keuangan yang dirancang
untuk menyelidiki determinan rasio pengembalian ekuitas
pemegang saham dan pengembalian Asset. Analisis ini
menghubungkan tiga macam rasio sekaligus, yaitu ROI, Profit
Margin & Asset Trun Over.
Dupont sudah dikenal sebagai pengusaha sukses. Dalam
bisnisnya, ia memiliki cara sendiri dalam menganalisis laporan
keuangannya. Caranya sebenarnya hampir sama dengan analisis
laporan keuangan biasa, namun pendekatannya lebih integrative
dan mengggunakan komposisi laporan keuangan sebagai elemen
analisisnya. Ia mengurai hubungan pos-pos laporan keuanagan

5
sampai mendetail sebagai berikut.Rumus dupont ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:

Dupont menganggap penting angka Return on Investement


(ROI) sehingga ia memulai analisisnya dari angka ini.

ROI = Persentasi Laba Bersih Asset Turnover

Persentase laba bersih diambil darilaporan laba/rugi


sedangkan Asset Turnover diambil dari Neraca. Disini tampak sekali
Dupontingin menganalisis laporan keuangan secara integrative
(terpadu). Perhutungan komponen tersebut adalah sebagai berikut:

Laba Setelah Pajak


Persentase laba bersih = Penjualan x 100%

Laba Setelah Pajak = Penjualan(Harga Pokok


Penjualan+Biaya
Operasi+Bunga+Pajak Penghasilan)

Penguraian pos-pos seperti ini akan dapat lebih memahami


sumber dari rasio-rasio yang dihitung.

Penjualan
Asset Turnover= Total Asset

Penguraian komponen laporan keuangan menjadi kompponen


kecil sampai pada pos-pos individual akan membantu memberikan
gambaran lebih legkap bagi analisis.3

3 Sofyan,Analisi Kritis atas Laporan Keuangan,Hal.335-336

6
CONTOH KASUS:

Neraca
PT Andalas
Per 31 Desember 1999
(Rp)
Aktiva Pasiva

Aktiva lancar, Hutang lancar


-Kas/Bank 1.000.000 -Hutang Dagang 3.000.000
-Efek 1.000.000 -Hutang wesel 3.000.000
-Piutang 2.500.000 -Hutang lancar lainnya 1.000.000
-Persediaan 4.000.000 Total hutang lancar 7.000.000
-Aktiva lancar lainnya 500.000
Total aktiva lancar 9.000.000 Hutang jangka panjang
-Obligasi 8% 10.000.000
Aktiva tetap (Nilai bersih) -Kredit Investasi 10% 7.000.000
Aktiva tetap berwujud Total hutang jgka pjg 17.000.000
-Tanah 8.000.000 Total hutang 24.000.000
-Gedung 10.000.000 Modal Sendiri
-Mesin 15.000.000 -Saham Biasa @ 1.000 15.000.000
-Kendaraan 2.500.000 -Agio Saham 7.500.000
-Aktiva tetap lainnya 1.500.000 -Laba Ditahan 4.500.000
Total aktiva tetap berwujud 37.000.000 Total modal sendiri 27.000.000

7
Aktiva tetap tak berwujud
-Good Will 2.000.000
-Patent 3.000.000
Total aktiva tetap tak berwujud 5.000.000
Total aktiva tetap 42.000.000

TOTAL AKTIVA 51.000.000 TOTAL PASSIVA 51.000.000

PT Andalas
Laporan laba-rugu
Periode 31 Januari 31 Desember 1999
(RP)

Penjualan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 125.000.000
Harga pokok peenjualan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 69.000.000
Laba kotor. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56.000.000
Biaya operasional :
- Biaya pemasaran dan penjualan. . . . . . . . . . . 9.000.000
- Biaya Adm dan umum. . . . . . . . . . . . . . . . . .
8.000.000
- Biaya depresiasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5.000.000
Jumlah biaya operasional
22.000.000

Laba operasi (EBIT) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


34.000.000
Bunga (Interest;I) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
9.000.000
Laba sebelum pajak (EBT) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
25.000.000
Pajak (Taxes;T) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
12.500.000
Laba bersih setelah pajak (EAT) . . . . . . . . . . . . . . . . .
12.500.000
PT ANDALAS
Laporan perubahan modal
Periode 31 Januari 31 Desember 1999
(Rp)

8
LABA DITAHAN AWAL. . . . . . . . . . . . . . . . . . . -3000.000
LABA TAHUN BERJALAN. . . . . . . . . . . . . . . . . 12.500.000
JUMLAH. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9.500.000
DEVIDEN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5.000.000
LABA DITAHAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.500.000
Catatan harga pasar saham biasa Rp.1.500 per lembar.

PENYELESAIAN:

1. Ratio Profitabilitas Atau Rentabilitas

56.000 .000
GPM = 126.000 .000 x 100% = 44,4 %

Dengan demikian kemampuan perusahaan Andalas untuk


menghasilkan laba kotor dari setiap penjualan yang dilakukan adalah sebesar
44,4% atau dengan kata lain bahwa 44,4% dari total penjualan meruupakan
laba kotor yang diperoleh.

34.000 .000
OPM = 126.000 .000 x 100% = 26,98 %

Dengan demikian maka kemampuan perusahaan Andalas untuk


menghasilkan laba operasi adalah 26,98% dari penjualan yang telah dilakukan.

91.000 .000
OR = 126.000 .000 x 100% = 72,2 %

Artinya perusahaan akan mengeluarkan biaya operasi sebesar 72,2 %


dari total penjualan yang akan dilakukan. Biaya ini terdiri dari biaya yang
terjadi di bagian produksi serta bagian non produksi. Dengan memperhatikan
rasio ini manajemen dapat menetapkan apakah biaya operasional yang

9
dilakukan tersebut sudah optimal, sehingga pada akhirnya manajemen dapat
memperbaiki ketidak optimalan dari pengeluaran-pengeluaran operasional.

12.500 .000
NPM = 126.000 .000 x 100% = 9,92%

Artinya bahwa dari penjualan yang telah dilakukan perusahaan


menghasilkan laba bersih sebesar 9,92%.

34.000 .000
ROA = 51.000 .000 x 100% = 66,67 %

Artinya bahwa kemampuan perusahaan dalam mengoperasikan asset


untuk mendapatkan laba bersih sebesar 66,67 %.

12.500 .000
ROI = 51.000 .000 x 100% = 24,51 %

Artinya kemampuan investasi untuk memberikan laba bagi pemegang


saham adalah 24,51 % dari total aktiva. Dengan demikian tingkat keuntungan
investasi adalah 24,51 %.

12.500 .000
ROE = 27.000 .000 x 100% = 46,3 %

Artinya bahwa tingkat keuntungan modal sendiri adalah sebesar 46,3%


dari jumlah modal sendiri yang digunakan.

2. Rasio Nilai Pasar

12.500 .0000
EPS = 15.000 lembar = Rp.833,33 per lembar

Artinya setiap satu lembar saham biasa berhak atas laba bersih sebesar
Rp.833,33 dengan demikian apabila seseorang memiliki 100 lembar saham
biasa, maka ia berhak atas laba bersiih sebesar Rp.833,33.

10
1500
PER = 833,33 = 1,8 kali

Dengan demikian harga pasar saham biiasa adalah 1,8 kali peroleh
EPS. Rasio ini sangat dibutuhkan oleh investor dalam analisis kelayakan harga
nilai saham yang akan dibelinya.

27.000 .0000
BVP = 15.000 lembar = Rp 1.800

Kekayaan/nilai buku dari setiap satu lembar saham biasa adalah


sebesar Rp 1.000 ,- dengan demikian pemegang saham yang memiliki 100
lembar biasa mempunyai kekayaan sebesar Rp 180.000,-

5.000 .000
DPS = 15.000 lembar = Rp 333,33

Setiap satu lembar saham biasa akan menerima deviden sebesar Rp


333,33 dengan demikiian setiap pemegang saham biasa yang memiliki 100
lembar saham biasa akan menerima deviden sebesar Rp 333,33

333,33
DY = 1.500 = 22,22 %

Rate of return saham biasa yang diterima oleh investor adalah 22,22%.
Dengan demikian, pemegang saham biasa yang menginvestasikan dananya dalam
saham biasa akan mendapatkan keuntungan sebesar 22,22% dari jumlah
investasinya.

333,33
DPO = 833,33 = 39,99% atau 40%

11
Perusahaan akan membagikan deviden sebesar 40 % dari laba bersih
yang diperoleh selama satu periode.

3. Analisis Dupont
125.000 .000
Asset Turnover= 51.000 .000 = 2,45

12.500 .000
x 100
Persentase laba bersih = 125.000 .000 = 10%


ROI = 10% 2,45 = 0,245

PENUTUP

A. Kesimpulan
Rasio profitabilitas adalah rasio kemampuan perusahaan untuk memperoleh
laba dalam setiap penjualan atau bagian laba yang diperoleh dalam setiap penjualan.
Sedangkan Rasio Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari
penggunaan dana yang dilakukan atau ditanam.
Rasio nilai pasar Adalah rasio yang menggambarkan Performance (kinerja)
perusahaan sehubungan denggan usaha untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai
perusahaan tercermin dari nilai pasar saham perusahaan di pasar bursa.
Analisis Dupont adalah system rasio keuangan yang dirancang
untuk menyelidiki determinan rasio pengembalian ekuitas
pemegang saham dan pengembalian Asset. Analisis ini
menghubungkan tiga macam rasio sekaligus, yaitu ROI, Profit
Margin & Asset Trun Over.

B. Kritik/Saran

12
Pemakalah menyadari bahwa penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan. Oleh sebab itu, demi kesempurnaan makalah ini,
pemakalah meminta kritikan dan saran dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir.2011.Analisis Laporan Keuangan.Jakarta:Rajawali Pers

Nofrivul.2008.Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.Batusangkar:STAIN PRESS


Batusangkar

Syafri,Sofyan.Analisis Kritis atas Laporan Keuangan.Jakarta:PT RajaGrafindo


Persada

13

Anda mungkin juga menyukai