Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS

LABA
KOTOR

LINDA AYU OKTORIZA, SE, MM


Laba Kotor
 Setiap perusahaan ataupun jenis usaha lainnya
mempunyai tujuan yang sama, yaitu memperoleh
laba yang besar untuk dapat memperoleh
keuntungan.
 Laba yang diperoleh oleh perusahaan dapat
dibagi menjadi dua (2) bagian yaitu laba kotor
dan laba bersih.

Laba kotor merupakan hasil dari penjualan


bersih dikurangi dengan harga pokok
penjualan
Definisi Analisis Laba Kotor

Merupakan analisis yang digunakan


untuk mengetahui jumlah laba kotor
dari periode satu ke periode lain serta
sebab-sebab berubahnya laba kotor
tersebut antara dua periode atau lebih
DATA YANG DIPERLUKAN DALAM ANALISA
LABA KOTOR

1. Target yang telah ditetapkan


2. Pencapaian hasil laba pada periode
tersebut
3. Laba pada beberapa periode
sebelumnya

Perubahan dalam laba kotor (gross profit) perlu dianalisa


untuk mengetahui sebab- sebab perubahan tersebut, baik
perubahan yang menguntungkan maupun perubahan yang
merugikan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
LABA KOTOR

Pada dasarnya perubahan laba kotor disebabkan


oleh 2 faktor yaitu :
1. Faktor Penjualan
2. Faktor Harga Pokok Penjualan
Dimana  Laba kotor = Penjualan – HPP
FAKTOR PENJUALAN

Penjualan yang dimaksud adalah jumlah omzet barang atau
jasa yang dijual baik dalam unit maupun dalam rupiah. Besar
kecilnya penjualan ini penting bagi perusahan sebagai data
awal dalam melakukan analisis.
Penjualan dipengaruhi :
a. Faktor harga jual  Harga per satuan atau unit produk
yang dijual dipasaran. Dalam kondisi tertentu harga jual
dapat naik atau dapat turun
b. Faktor jumlah barang yang dijual  Banyak kuantitas atau
jumlag barang yang dijual dalam satu periode
FAKTOR HARGA POKOK PENJUALAN

Harga pokok penjualan adalah harga barang atau jasa


sebagai bahan baku, untuk menjadi barang dengan
ditambah biaya-biaya yang berkaitan dengan harga
pokok penjualan tersebut.
HPPenjualan dipengaruhi oleh :
a. Harga pokok rata-rata
b. Jumlah barang yang dijual
Perubahan pada kedua faktor tersebut dapat
mempengaruhi naik atau turunnya perolehan laba kotor.
Apabila harga pokok naik malah laba kotor bisa turun.
Disamping itu, ketika jumlah barang yang dijual
meningkat, maka laba kotor akan mengalami kenaikan.
PE RU BAHAN LABA KOTOR
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan laba kotor
disebabkan oleh :
1. Perubahan Harga Jual (Sales Price Variance).
2. Perubahan Kwantitas produk yang dijual (sales volume variance).
3. Perubahan Harga Pokok Penjualan per satuan produk (cost price
variance)
4. Perubahan kwantitas harga Pokok penjualan (cost volume variance)
Perubahan Harga Jual
(Sales Price Variance)
• Perubahan harga jual yaitu adanya perubahan antara harga
jual yang sesungguhnya dengan harga jual yang
dibudgetkan atau harga jual tahun sebelumnya.
• (HJ2 – HJ1)K2
o HJ1 = Harga jual per satuan produk yang dibudgetkan atau tahun sebelumnya.
o HJ2 = Harga jual per satuan produk yang sesungguhnya.
o K2 = Kuantitas atau volume produk yang sesungguhnya dijual

Apabila (HJ2 –HJ1) menunjukan angka positif


berarti ada kenaikan harga, menguntungkan.
Sebaliknya bila (HJ2-HJ1) negatif berarti ada
penurunan harga jual dan menunjukan keadaan
yang merugikan.
Perubahan Kwantitas produk yang
dijual (sales volume variance)
Perubahan kuantitas produk yang dijual yaitu adanya
perbedaan antara kuantitas produk yang
direncanakan/tahun sebelumnya dengan kuantitas produk
yang sesungguhnya dijual (direalisir).

(K2 – K1) HJ1


K2 = Kuantitas penjualan sesungguhnya
K1 = Kuantitas penjualan yang dibudgetkan atau tahun
sebelumnya.
HJ 1= Harga jual per satuan produk yang dibudgetkan
(tahun sebelumnya)
KETERANGAN SVV
 Bila (K2 –K1) menghasilkan angka
positif berarti adanya peningkatan
penjualan, menguntungkan.
 Bila (K2 – K1) negatif menunjukan
adanya penurunan kuantitas
penjualan, merugikan.
Perubahan Harga Pokok Penjualan
per satuan produk
(cost price variance)
 Perubahan Harga Pokok Penjualan Persatuan Yaitu
adanya perbedaan antara harga pokok penjualan per
satuan produk menurut budget atau tahun
sebelumnya dengan harga pokok yang
sesungguhnya.

(HPP2 – HPP1) K2
P1) K2
 HPP2 = HPP yang sesungguhnya
 HPP1 = HPP menurut budget atau tahun sebelumnya.
 K2 = Kuantitas produk yang sesungguhnya dijual.
KETERANGAN CPV
 Bila (HPP2 – HPP1) = positif, ada
kenaikan biaya (HPP) artinya
merugikan.
 Sebaliknya bila (HPP2 – HPP1)

negatif menguntungkan
PERUBAHAN KWANTITAS HARGA POKOK
PENJUALAN
(COST VOLUME VARIANCE)

Yaitu adanya perubahan harga pokok penjualan karena


adanya perubahan kwantitas/volume yang dijual atau
yang diproduksi.
(K2 – K1) HPP1
K2 = kuantitas produk yang sesungguhnya
dijual/dihasilkan.
K1 = Kuantitas produk menurut bdget (tahun
sebelumnya).
HPP1 = HPP persatuan barang menurut budget
Bila (K2 – K1) = positif, merugikan dan sebaliknya
Untuk melihat akibat perubahan-perubahan dalam
kuantitas,harga jual maupun biaya persatuan , maka berikut
ini diberikan tabel analisis perubahan laba kotor.
CONTOH :
LAPORAN PERUBAHAN
LABA KOTOR
 Kenaikan penjualan disebabkan :
1. Kenaikan harga jual Rp 23 000,-
2. Kenaikan kuantitas penjualan Rp 30 000,-
Jumlah Rp 53 000,-

 Kenaikan HPP disebabkan :


1.Kenaikan Hp persatuan produk Rp 8 625,-
2.Kenaikan Kuantitas HPP Rp 22 500,-
Jumlah Rp 31.125,-

 Kenaikan laba kotor Rp 21 875,-


TUGAS KASUS

Anggaran dan realisasi PT Abadi tahun 2009 :


Anggaran Realisasi
Hasil Penjualan : Rp 3,712 juta Rp 2,80 jt
HPP : Rp 2,475 juta Rp 1,96 jt
Laba kotor : Rp 1,237 juta Rp 0,84 jt
Volume terjual : 16 500 unit 14 000 unit

 Diminta : buat laporan perubahan laba kotor

Anda mungkin juga menyukai