18 MODUL PERKULIAHAN
BAB Analisis
Laporan Keuangan
Abstract Kompetensi
Dalam modul ini dibahas mengenai Setelah mempelajari pokok bahasan
tentang kebangkrutan dan risiko ini, diharapkan mahasiswa mampu
keuangan, kegagalan dan faktor memahami dan mengerti tentang
penyebab kebangkrutan, indikator kebangkrutan dan risiko keuangan,
kebang-krutan, sumber dan manfaat kegagalan dan faktor penyebab
informasi kebangkrutan, prediksi kebangkrutan, indikator kebang-
kebangkrutan, mengukur dan krutan, sumber dan manfaat
mengelola resiko keuangan informasi kebangkrutan, prediksi
(financial risk). kebangkrutan, mengukur dan
mengelola resiko keuangan
(financial risk).
1
1
PERTEMUAN KE-18
ANALISIS KEBANGKRUTAN DAN RESIKO KEUANGAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Bab ini secara menyeluruh, diharapkan mahasiswa/mahasiswi mampu memahami hal-hal
sebagai berikut:
1.1. Memahami dan mengerti tentang kebangkrutan dan risiko keuangan
1.2. Memahami dan mengerti kegagalan dan faktor penyebab kebangkrutan.
1.3. Memahami dan mengerti indikator kebangkrutan perusahaan.
1.4. Memahami dan mengerti sumber dan manfaat informasi kebangkrutan.
1.5. Memahami dan mengerti prediksi kebangkrutan, mengukur dan mengelola
resiko keuangan (financial risk),risiko dalam industri keuangan.
B. DESKRIPSI MATERI
1. PENGERTIAN KEBANGKRUTAN DAN RISIKO KEUANGAN
a. Analisis Kebangkrutan
Analisis kebangkrutan adalah analisis untuk memperoleh tanda-tanda awal
tentang kebangkrutan, Kebangkrutan (bankruptcy) biasanya diartikan sebagai
kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk
menghasilkan laba. (Supardi,2003:79).
Manajemen cukup sering mengalami kegagalan dalam membesarkan
perusahaan, akibatnya prospek perusahaan tidak terlihat jelas. Perusahaan
menjadi tidak sehat bahkan berkelanjutan mengalami krisis yang
berkepanjangan dan akhirnya akan mengarah pada kebangkrutan.
Kebangkrutan (bankruptcy) biasanya diartikan sebagai kegagalan perusahaan
dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba.
(Supardi,2003:79). Menurut Martin pada tahun 1995, (dalam Supardi,2003:79)
kebangkrutan sebagai suatu kegagalan yang terjadi pada sebuah perusahaan
didefinisikan dalam beberapa pengertian yaitu:
1) Kegagalan Ekonomi (Economic Distressed)
Kegagalan dalam arti ekonomi biasanya berarti bahwa perusahaan
kehilangan uang atau pendapatan, perusahaan tidak mampu menutupi
biayanya sendiri, ini berarti tingkat labanya lebih kecil dari biaya modal
2
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
atau nilai sekarang dari arus kas perusahaan lebih kecil dari kewajiban.
(Adnan, 2000 dalam Murtanto,2002:48). Kegagalan terjadi bila arus kas
sebenarnya dari perusahaan tersebut jauh dibawah arus kas yang
diharapkan. Bahkan kegagalan juga dapat berarti bahwa tingkat
pendapatan atas biaya historis dari investasinya lebih kecil daripada biaya
modal perusahaan yang dikeluarkan untuk sebuah investasi tersebut.
2) Kegagalan Keuangan (Financial Distressed)
Pengertian financial distressed adalah kesulitan dana baik dalam arti dana
dalam pengertian kas atau dalam pengertian modal kerja. Sebagian asset
liability management sangat berperan dalam pengaturan untuk menjaga
agar tidak terkena financial distressed. Sedangkan menurut Adnan (2000)
kegagalan keuangan biasa diartikan sebagai insolvensi yang membedakan
antara dasar arus kas dan dasar saham. Insolvensi atas dasar arus kas ada
dua bentuk yaitu:
Insolvensi teknis (Technical Insolvency), terjadi apabila perusahaan
tidak dapat memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo walaupun
total asetnya sudah melebihi total hutangnya.
Insolvensi dalam pengertian kebangkrutan, dimana didefinisikan
sebagai kekayaan bersih negatif dalam neraca konvensional atas nilai
sekarang dan arus kas yang diharapkan lebih kecil dari kewajiban.
(Murtanto,2002:48)
b. Risiko Keuangan
Risiko adalah ancaman atau kemungkinan suatu tindakan atau kejadian yang
menimbulkan dampak yang berlawanan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Setiap aktifitas yang dilakukan manusia tidak terlepas dari kemungkinan adanya
risiko. Contohnya saja, jika sesorang bekerja, kemungkinan ia akan
mendapatkan risiko berupa kehilangan waktu senggang, terganggunya
kesehatan, bahkan kemungkinan akan dipecat. Namun jika seseorang tidak
bekerja, ia tidak akan memperoleh keuntungan financial dan karier. Begitulah
banyaknya kemungkinan akan terjadi risiko yang tidak diinginkan.
Risiko keuangan adalah segala macam risiko yang berkaitan dengan keuangan,
biasanya diperbandingkan dengan risiko non keuangan, seperti risiko
3
3
operasional. Jenis risiko keuangan misalnya adalah risiko nilai tukar, risiko suku
bunga, dan risiko likuiditas.
Resiko nilai tukar adalah resiko yang diakibatkan karena adanya perubahan nilai
tukar mata uang asing. Pada umumnya, transaksi-transaksi bisnis yang
berhubungan dengan mata uang asing (valuta asing) biasanya akan menghadapi
masalah perubahan nilai kurs mata uang tersebut. Pengertian Menurut Silalahi
(1997)
1) Risiko adalah kesempatan timbulnya kerugian
5) Risiko adalah probabilitas suatu hasil akan berbeda dari yang diharapkan
a. Kegagalan ekonomi, suatu situasi dimana kekayaan bank menjadi negative atau
jika bank tersebut melanjutkan kegiatan operasinya maka akan menimbulkan
kerugian dan akan segera menghasilkan kekayaan negatif.
b. Kegagalan ofisial, tipe kegagalan bank ini disebabkan oleh ditetapkannya bank
tersebut gagal kepada publik oleh badan yang berwenang mengawasi bank
4
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
(bank regulators). Hal ini dilakukan sehubungan dengan pengamatan yang telah
dilakukan oleh lembaga pengawas bank
a. Faktor Umum
Sektor ekonomi
Berasal dari gejala inflasi dan deflasi terhadap harga barang dan jasa,
kebijakan keuangan, suku bunga dan devaluasi atau revaluasi terhadap mata
uang asing.
Sektor sosial
Sektor teknologi
Sektor Pemerintah
b. Faktor Eksternal
Sektor pelanggan/nasabah
Sektor kreditor
Menurut Suwarsono tahun 1996 (Adnan dan Taufiq, 2001:187) ada beberapa tanda
atau indikator manajerial dan operasional yang muncul ketika perusahaan akan
mengalami kebangkrutan yaitu:
b. Indikator internal
Sinyal kegagalan yang dapat ditemukan pada variable internal dapat dijumpai
pada setiap tahapan daur kehidupan organisasi, awal pertumbuhan,
pertengahan dan kedewasaan. Untuk disebut sebagai perusahaan yang sakit,
6
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
manajemen tidak perlu menunggu munculnya semua indikator. Adanya
beberapa indikator sudah cukup menjadi tanda tidak sehatnya suatu
perusahaan. Tidak berbeda dengan indikator yang berasal dari lingkungan
bisnis, permasalahan akan menjadi lebih kompleks jika terjadi interaksi antar
indikator.
c. Indikator kombinasi
b. Investor. Investor saham atau obligasi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan
tentunya akan sangat berkepentingan melihat adanya kemungkinan bangkrut
atau tidaknya perusahaan yang menjual surat berharga tersebut. Investor yang
menganut strategi aktif akan mengembangkan model prediksi kebangkrutan
untuk melihat tanda-tanda kebangkrutan seawal mungkin dan kemudian
mengantisipasi kemungkinan tersebut.
7
7
a. Aliran Kas Saat ini dan Aliran Kas untuk Masa Mendatang
Analisis terhadap aliran kas sekarang dan masa yang akan datang dapat
digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan
pendapatan dan kas serta mengukur beban dan tingkat kesulitan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya. Sumber informasi
ini perlu didukung oleh informasi lain seperti:
strategi perusahaan;
8
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
5. PREDIKSI KEBANGKRUTAN
a. Analisis Univariate
b. Analisis Multivariate
Altman (1968, 1983) menemukan bahwa ada kesamaan rasio keuangan yang
bisa dipakai untuk prediksi kebangkrutan (Z-score)
9
9
10
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban dari nilai pasar modal sendiri (saham biasa). Nilai pasar ekuitas
sendiri diperoleh dengan mengalikan jumlah lembar saham biasa yang beredar
dengan harga pasar per lembar saham biasa. Nilai buku hutang diperoleh
dengan menjumlahkan kewajiban lancar dengan kewajiban jangka panjang.
Untuk perusahaan yang tidak go public (tidak ada nilai pasar), prediksi
kebangkrutan dinyatakan dengan persamaan
Ada 2 alternatif perbaikan kesulitan keuangan: yaitu secara informal dan formal.
11
11
Dokumentasi kredit
12
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
Analisis pertumbuhan usaha berkelanjutan
Tujuan utama analisi risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian
yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas,
dan ekuitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini disebut dengan resiko pasar.
Resiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk.
d. risiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public melarang
penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu.
e. risiko pajak merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat
memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan.
f. risiko akutansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat
dicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai
Bank sebagai industri keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro,
tabungan dan deposito. Kemudian aktifitas bank yang lainnya juga dikenal sebagai
tempat untuk meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan. Tidak hanya itu,
masih banyak kegiatan bank yang lainnya. Namun diantara banyaknya aktifitas bank,
13
13
tidak terlepas dari berbagai risiko. Risiko inilah yang perlu diketahui bersama baik
itu pemegang saham, nasabah, maupun karyawan bank tersebut.
Usaha jasa perbankan mengandung beberapa unsur risiko mengingat kontrak antara
Bank dengan nasabah mengikat dalam kurun waktu kedepan. Dengan demikian
masing-masing pihak mempunyai moral hazard untuk tidak memenuhi
kewajibannya di masa mendatang atau kondisi external (pasar) berubah ke arah
yang merugikan Bank antara lain fluktuasinilai tukar dan suku bunga. Kemungkinan
tidak terpenuhinya kewajiban nasabah kepada Bank maupun fluktuasi faktor
external perlu dikendalikan untuk meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi di
Bank. Proses dalam mengendalikan berbagai risiko dimaksud perlu diformalkan
dalam management Bank.
Risiko dapat berupa risiko kredit apabila nasabah tidak memenuhi kewajibannya
kepada Bank. Namun demikian masih banyak risiko-risiko lainnya seperti risiko nilai
tukar, suku bunga dan operasional yang seringsekali dapat menyebabkan Bank
mengalami kerugian yang cukup besar. Masih terdapat beberapa risiko yang juga
dapat menimbulkan kerugianbagi Bank seperti reputational risk, strategic risk, legal
risk, political risk, country risk, namun quantifikasi dan management dari risiko
dimaksu dmasih sulit dilakukan. Mengingat tidak setiap risiko selalu menjadi
ancaman bagi Bank, maka setiap Bank akan melakukan identifikasi terhadap risiko-
risiko yang mungkin timbul serta melakukan manajemen risiko sesuai dengan
tingkat kompleksitas usahanya.
menyusun proyeksi risiko yang dengan mengacu kepada business plan serta
posisi modal yang diperlukan untuk mendukung dalam pelaksanaan business
plan dimaksud. Apabila modal yang tersedia belum mencukupi maka dilakukan
pembicaraan di senior management level untuk melakukan penyetoran modal
atau melakukan revisi business plan
14
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
a. Jenis-jenis Risiko Industri Keuangan
Risiko yang dihadapi oleh bank dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu
risiko financial dan risiko nonfinansial. Risiko financial tergolong kedalam risiko
pasar dan risiko kredit. Sedangkan risiko nonfinansial meliputi risiko
operasional, risiko regulator, dan risiko hukum.
1) Risiko Pasar
Risiko pasar merupakan risiko yang melekat pada instrumen dan aset yang
diperdagangkan dipasar. Risiko pasar juga dapat diartikan sebagai risiko
kerugian pada posisi neraca serta pencatatan tagihan dan kewajiban di
luar neraca yang timbul dari pergerakan harga pasar (market prices).
Risiko pasar bisa muncul dari sumber-sumber mikro maupun makro.
Fluktuasi harga dipasar keuangan telah melahirkan jenis-jenis risiko pasar
yang lain. Sehingga risiko pasar dapat diklasifikasikan menjadi risiko harga
ekuitas, risiko suku bunga, risiko nilai tukar, dan risiko harga komoditi.
Risiko ini merupakan risiko kerugian yang disebabkan oleh perubahan dari
suku bunga pada struktur yang mendasari yaitu pinjaman dan simpanan.
Risiko suku bunga ini bisa muncul dari berbagai sumber, misalnya risiko
penentuan harga ulang (repricing risk) muncul karena perbedaan waktu
jatuh tempo dan repricing asset. Risiko kurva hasil (yield curve risk)
adalah ketidak pastian income akibat adanya perubahan pada kurva hasil.
3) Risiko Kredit
4) Risiko Likuiditas
muncul akibat sulitnya bank untuk mendapatkan dana cash pada biaya
yang wajar, baik melalui pinjaman (risiko likuiditas pendanaan atau
pembiayaan) atau menjual asset (risiko likuiditas asset).
5) Risiko Operasional
Risiko ini tidak terdefenisikan dengan jelas, risiko ini bisa muncul akibat
kesalahan atau kecelakaan yang bersifat manusiawi ataupun teknis. Ini
merupakan risiko kerugian yang secara langsung maupun tidak langsung
dihasilkan oleh ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, faktor
manusia, tekhnologi atau akibat faktor-faktor eksternal.
6) Risiko Hukum
Pengaruh risk loss pada pemegang saham dan karyawan adalah langsung,
sementara pengaruh terhadap nasabah dan perekonomian tidak langsung.
16
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
2) Dampak Terhadap Karyawan
Perubahan peraturan.
Jumlah Peringkat
Keterangan
respons rata-rata
1. kurangnya pemahaman terhadap risiko yang ada 17 3,82
pada model pembiayaaan syariah.
2. tingkat return dari simpanan nasabah harus sama 14 3,64
dengan yang ada di bank lain
3. risiko penarikan: rendahnya tingkat return dapat
menyebabkan penarikan dana. 14 3,64
4. risiko fidusia: para deposan akan menuntut
pertanggung jawaban bank karena rendahnya 14 3,21
tingkat return atas simpanan mereka.
17
17
Studi Kasus
Selama dua decade terakhir ini kegagalan dalam melakukan manajemen risiko
telah memakan banyak korban pada industry keuangan. Kerugian bias secara
financial maupun nonfinansial.
Pada tahun 1991, lembaga BCCL mengalami kerugian sebesar 500 juta dolar,
karena lemah dalam menganalisis kredit, dokumentasi kredit yang tidak
lengkap, saling menghilangkan data dan penyelewengan, pencucian uang.
Tahun 1994, Credit Lyonnais mengalami kerugian hingga 24.220 juta dolar,
karena ketidakcukupan pengawasan dan deregulasi internal dalam kaitan
dengan berbagai penyelewengan, mis-manajemen pinjamam, pencucian uang,
18
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
penyelewengan kekuasaan berupa konspirasi antara politisi, banker, dan
pemilik baru.
09 februari 1990, lembaga Drexel Burnham Lambert rugi sebesar 1.900 juta
dolar (bangkrut), karena investasi pada saham lapis bawah (junk bond),
pendanaan jangka pendek, tidak dapat memenuhi kewajiban pada saat jatuh
tempo karena nilai saham jauh dan tidak laku dipasar.
5 november 1997, lembaga Bre-X mengalami kerugian 120 juta dolar karena
sengaja melakukan manipulasi nilai saham dengan menyatakan adanya
penemuan tambang emas.
Mitigasi risiko (mitigate risk): menerima risiko pada tingkat tertentu dengan
melakukan tindakan untuk mitigasi risiko melalui peningkatan control,
kualitas proses, serta aturan yang jelas terhadap pelaksanaan aktivitas dan
risikonya.
19
19
1. Apa yang anda ketahui tentang daya tahan laba jelaskan dan berikan contohnya?
3. Apa yang anda ketahui tentang penilaian ekuitas berbasis laba jelaskan dan
berikan contohnya?
5. Apa yang anda ketahui tentang kekuatan laba dan peramalan untuk tujuan
penilaian jelaskan dan berikan contohnya?
D. DAFTAR PUSTAKA
1. Subramanyam K.R dan Wild, J.John; 2014, Analisis Laporan Keuangan Edisi 10, Buku
2. Salemba Empat, Jakarta.
2. Djohan, Warman. 2000. Kredit Bank, Edisi 1. PT. Mutiara Sumber Widya: Jakarta
3. Firdaus, Rachmat dan Maya, Ariyanti. 2009. Manajemen Perkreditan Bank Umum:
Teori, Masalah, Kebijakan dan Aplikasi Lengkap dengan Analisis Kredit. Bandung:
Alfabeta.
4. Kasmir. S.E., M.M. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
5. Sutojo, Siswanto, 1997, Menangani Kredit Bermasalah, PT. Pustaka Binaman
Pressindo, Jakarta.
6. Ferry N. Idroes. Manajemen Risiko Perbankan, Jakarta: Rajawali Pers, 2008.
20