Manajemen
Operasi
Pengelolaan Produktivitas
4
Abstract Kompetensi
Materi ini menjelaskan mengenai Mahasiswa memiliki kemampuan
konsep dasar operasional perusahaan memahami konsep manajemen
dalam produktivitas suatu operasi, mampu menghitung
perusahaan. produktivitas tunggal dan multi
faktor serta memahami strategi
global.
PRODUKTIVITAS, EFEKTIVITAS PEMASARAN DAN
ANALISIS PROFITABILITAS STRATEGIS
1. MENGELOLA PRODUKTIVITAS.
Produktivitas dalam suatu perusahaan adalah hal yang sangat penting karena hal ini
menyangkut masalah kapasitas produksi, efisiensi dan faktor kualitas produk. Manajemen
operasi dan produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan
sesuai apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Selain itu adanya peningkatan produktivitas
dalam bisnis juga dipengaruhi oleh sistem yang diterapkan. Ketika perusahaan berhasil
menerapkan produktivitas yang baik maka perusahaan dapat dikendalikan dengan baik
sehingga dapat menghindari hal-hal yang kurang menguntungkan. Bahkan produktivitas
dapat mempercepat tujuan akhir untuk memberikan manfaat dari segi tujuan.
Disebutkan di atas bahwa produktivitas perusahaan dapat melakukan efisiensi terutama segi
keuangan dan pengeluaran serta pendapatan yang dihasilkan selama periode tertentu.
Penerapan operasional yang tepat dapat membantu perusahaan melacak pengeluaran dan
pendapatan.
Keinginan untuk berproduksi lebih banyak dengan pengorbanan yang lebih sedikit
merupakan cerita di balik kemajuan. Abad lalu merupakan saat di mana perusahaan negara-
negara industri telah meningkatkan produktivitasnya hingga lebih dari 45 kali lipat.
Dampaknya adalah rata-rata jam kerja per tahun untuk setiap pekerja di Amerika Serikat
telah menurun dari 3.000 jam lebih menjadi sekitar 1.800 jam, sementara output per pekerja
meningkat beberapa kali. Seperti yang telah dikemukakan oleh Peter Drucker, ledakan
produktivitas juga menghasilkan perluasan dalam bidang pendidikan dan kesehatan hingga
10 kali lipat. Produktivitas kemudian menjadi kekayaan bangsa-bangsa.
PENGERTIAN PRODUKTIVITAS
Produktivitas adalah perbandingan (rasio) antara output (barang dan jasa) dibagi
input (sumber daya seperti tenaga kerja dan modal). Peningkatan produktivitas
dapat dicapai dengan dua cara: pengurangan sementara menjaga output konstan,
atau peningkatan output sementara menjaga input konstan. Ukuran produktivitas
adalah satu cara yang baik untuk menilai kemampuan sebuah negara untuk dapat
memperbaiki standar hidup rakyatnya. Pengukuran produktivitas (productivity) dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus yaitu :
Sumber: ( Render Barry & Heizer Jay, 2004)
Gambar 1.2. Productivity
Penciptaan barang dan jasa membutuhkan sumber daya yang berubah menjadi barang dan
jasa. Semakin efisien kita melakukan perubahan ini, semakin produktif kita dan semakin
banyak nilai yang ditambahkan pada barang atau layanan yang diberikan. Produktivitas
adalah rasio output (barang dan jasa) dibagi dengan input (sumber daya, seperti tenaga
kerja dan modal) (lihat Gambar 1.2 dibawah). Tugas manajer operasi adalah meningkatkan
(memperbaiki) rasio output terhadap input ini. Meningkatkan produktivitas berarti
meningkatkan efisiensi. Peningkatan ini dapat dicapai dengan dua cara:
mengurangi input sambil menjaga output konstan
meningkatkan output sambil menjaga input konstan.
Gbr. 1.2 :The Economic System Adds Value by Transforming Inputs to Outputs
Selama lebih dari satu abad (sejak sekitar 1869), AS telah mampu meningkatkan
produktivitas dengan rata-rata hampir 2,5% per tahun. Pertumbuhan seperti itu telah
melipatgandakan kekayaan AS setiap 30 tahun. Sektor manufaktur, meskipun porsi ekonomi
AS menurun, terkadang mengalami peningkatan produktivitas tahunan melebihi 4%, dan
sektor jasa meningkat hampir 1%. Namun, pertumbuhan produktivitas tahunan AS pada
awal abad ke-21 sedikit di bawah kisaran 2,5% untuk perekonomian secara keseluruhan
dan dalam beberapa tahun terakhir cenderung menurun.
Pengukuran Produktivitas.
Perhitungan produktivitas membantu manajer menilai seberapa baik mereka bekerja
tetapi hasil dari keduanya ukurannya mungkin akan berbeda. Ukuran produktivitas
multifactor menyajikan informasi yang lebih baik mengenai pertukaran antarfaktor, tetapi
terdapat beberapa masalah dalam perhitungannya. Beberapa masalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Kualitas dapat berubah walaupun jumlah input dan output tetap.
2. Unsur eksternal dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan produktivitas pada
sistem
3. Kurang atau bahkan tidak ada satuan pengukuran yang akurat.
Secara umum produktivitas dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah barang
dan jasa yang dihasilkan (ouput) dengan jumlah sumber daya yang dipakai (input).
Peningkatan produktivitas dapat terjadi jika :
a. Dengan jumlah output yang tetap, namun jumlah input berkurang
b. Jumlah input & output bertambah, dengan kenaikan jumlah output yang lebih besar.
c. Jumlah input maupun output berkurang, dengan penurunan input yang lebih banyak.
d. Pengukuran produktivitas dapat dilakukan dengan formulasi :
Perusahaan yang menghabiskan waktu lima hari untuk memproduksi 100 unit mempunyai
produktivitas sebesar 20 unit per hari. Pekerja sosial yang memproses 75 kasus dalam
jangka waktu empat minggu mempunyai produktivitas sebesar 3,75 kasus per hari.
Perusahaan yang menggunakan 24,5 pon bahan baku untuk setiap satu unit yang
diproduksi lebih produktif dibandingkan perusahaan lain yang menggunakan 25 pon per
bahan baku yang sama untuk memproduksi satu unit produk yang sama. Untuk
memperbaiki produktivitas, perusahaan harus mengetahui tingkat produktivitas operasinya.
Variabel Produktivitas
Peningkatan produktivitas bergantung pada tiga variabel produktivitas berikut.
1. Tenaga Kerja.
Peningkatan kontribusi tenaga kerja pada produktivitas disebabkan oleh tenaga kerja
yang lebih sehat, lebih berpendidikan, dan bergizi baik. Berdasarkan sejarah, sekitar
10% peningkatan produktivitas tahunan dikaitkan dengan adanya peningkatan kualitas
tenaga kerja.
2. Modal
Inflasi dan pajak meningkatkan biaya modal, serta membuat investasi menjadi mahal.
Saat modal yang diinvestasikan per pekerja menurun, produktivitas menurun. Manajer
menyesuaikan rencana investasi dengan perubahan-perubahan dalam biaya modal.
Berkonstribusi sekitar 38% dari peningkatan tahunan.
3. Manajemen
Memperhatikan dari bagan di atas dapat dinyatakan bahwa terdapat transformasi dari input
yang meliputi: tanah, tenaga kerja, modal dan manajemen dengan melalui satu proses
produksi tertentu dirubah menjadi output barang dan jasa. Dalam hal ini dapat dihitung
besarnya produktivitas dari masing-masing faktor produksi tersebut dengan menggunakan
rumus produktivitas yang dikemukakan sebelumnya, maka akan diperoleh melalui
perhitungan untuk produktivitas faktor tunggal (single productivity) dan produktivitas multi
faktor (multi productivity) dari kegiatan proses produksi tersebut.
Selanjutnya untuk peningkatan produktivitas dapat juga dicapai dengan melalui dua cara,
yaitu :
1. Pengurangan input dengan tetap menjaga output konstan
2. Peningkatan output dengan tetap menjaga input konstan.
MENGUKUR PRODUKTIVITAS.
Produktivitas dapat diukur dari:
Produktivitas
Finansial
Parsial
Produktivitas Parsial
Produktivitas Produktivitas
Operasional
Parsial
Produktivitas Total
Ukuran produktivitas yang memasukkan seluruh sumberdaya input yang digunakan dalam
produksi disebut sebagai produktivitas total (total productivity). Jumlah meja yang diproduksi
per-rupiah biaya produksi merupakan ukuran produktivitas total karena penyebutnya, yaitu
biaya produksi mencakup semua biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat meja.
Biaya produksi terdiri atas total biaya overhead pabrik tetap dan beban operasi
lainnya sebesar 300.000 per tahun serta biaya produksi variabel yang terdiri atas campuran
logam (bahan langsung) dan jam tenaga kerja langsung.
Perusahaan memperoleh laba operasi sebesar 1.100.000.000 pada tahun 2007
mengalami peningkatan sebesar 17% dari laba tahun 2006 yang sebesar 940.000.000.
tanpa mempelajari data operasi secara lebih rinci, manajemen mungkin cukup puas dengan
perbaikan hasil operasi tersebut. Tetapi peningkatan laba operasi tersebut tidaklah
menguntungkan jika dibandingkan peningkatan total penjualan. Total penjualan pada tahun
2007 adalah 120% dari total 2006. dengan biaya overhead pabrik tetap dan beban operasi
lainnya yang tidak berubah, yaitu sebesar 300.000.000 pertahun, bahkan ketika total
penjualan meningkat pada tahun 2007, peningkatan laba operasi seharusnya lebih tinggi
dari 20% peningkatan total penjualan. Peningkatan laba operasi yang lebih rendah
merupakan akibat dari peningkatan biaya variabel perusahaan, yaitu bahan baku dan
tenaga kerja langsung yang lebih tinggi dari peningkatan yang proporsional. Total biaya
variabel naik sebesar 32% ((1.000 - 760) / 760) sementara total penjualan hanya naik 20%.
Penyebutnya adalah jumlah atau biaya faktor produksi, seperti bahan baku langsung,
jam tenaga kerja langsung, atau sumberdaya input tertentu; pembilangnya adalah jumlah
unit atau nilai barang/jasa yang diproduksi.
Sebagai contoh, produktivitas parsial bahan baku langsung untuk jenis B diatas pada
tahun 2006 adalah 0,16 yang dihitung sbb:
4.000
Produktivitas Parsial bahan baku langsung 2006 = = 0,16
25.000
Produktivitas ini menunjukkan produktivitas dari semua faktor yang digunakan untuk
menghasilkan output. Faktor tersebut adalah bahan baku, tenaga kerja, energi, modal,
dan lain-lainnya.
CONTOH PERHITUNGAN
PT ABC mempunyai data (dalam satuan juta rupiah) tentang output yang dihasilkan
selama tahun 2018 sebagai berikut.
Produktivitas Parsial
Terlihat nilai produktivitas parsial untuk tenaga kerja adalah 8,00 menunjukkan bahwa
setiap penggunaan input tenaga kerja sebesar 1 juta rupiah akan menghasilkan output
sebesar 8 juta rupiah (karena dihitung dalam jutaan rupiah). Demikian pula dengan nilai
Produktivitas multifaktor = (Output bersih/Input tenaga kerja + modal) atau (Output total
– material dan jasa yang digunakan)/(Input tenaga kerja + modal)
Diasumsikan bahwa PT ABC membeli semua material dan jasa termasuk energi, jasa
lainnya seperti pemasaran, periklanan, pengolahan informasi, konsultasi, dan lainnya
sehingga diperoleh output bersih = 2400 – (400 + 300 + 200) = 1500
Nilai produktivitas multifaktor sebesar 1,875 dapat diartikan bahwa setiap penggunaan
input tenaga kerja dan modal secara bersama sebesar 1 juta rupiah akan menghasilkan
output bersih sebesar 1,875 juta rupiah.
Produktivitas Total
Keterangan :
EPT Co
Produktivitas Parsial Bahan baku dan Tenaga kerja untuk B
Produktivitas Operasional Parsial
2006 2007
Bahan Baku Langsung 4.000/25.000 = 0,16 4.800/32.000 = 0,15
Tenaga Kerja Langsung 4.000/4.000 =1,00 4.800/4.000 =1,20
EPT Co
Dampak perubahan Produktivitas Parsial Bahan baku dan TKL prod D82
(1) (2) (3) =(1 : 2) (4) (5)=(3-4)
Output Produktivitas Output 2007 Input yg Penghematan
Sumberdaya 2007 Operasional Pada digunakan dl atau
Input Parsial 2006 produktivitas thn 2007 (Kerugian) dl
2006 IInput
Bahan Baku 4.800 0,16 30.000 32.000 (2.000)
Langsung
TKL 4.800 1,00 4.800 4.000 8.000
Pada kasus ini 4.800 unit D82 yang diproduksi dan dijual pada tahun 2007 hanya
membutuhkan 30.000 pon bahan langsung (4.800/0,16). Penurunan produktivitas parsial
untuk bahan baku langsung dikarenakan tambahan pemakaian bahan baku sebanyak 2.000
pon pada tahun 2007 (32.000 – 30.000). sama halnya perusahaan menggunakan 4.800 jam
tenaga kerja langsung pada tahun 2007 jika ingin mempunyai produktivitas parsial tenaga
kerja langsung yang sama dengan tahun 2006. perusahaan menghemat biaya untuk 800
jam tenaga kerja langsung (4.800 – 4.000) ketika produktivitas parsial tenaga kerja
langsungnya pada tahun 2007 naik dari 1,0 menjadi 1,2.
Titik C adalah biaya untuk memproduksi output tahun 2007 dengan tingkat
produktivitas tahun 2006 dan biaya input tahun 2006. ingat kembali bahwa titik B adalah
biaya untuk memproduksi output tahun 2007 dengan tingkat produktivitas tahun 2006 dan
biaya input tahun 2007. Satu-satunya perbedaan antara titik B dan C adalah biaya
sumberdaya input per-unit pada setiap tahun: titik B menggunakan biaya sumber daya input
per-unit tahun 2007, sementara titik C menggunakan biaya sumberdaya input per unit tahun
Perbedaan antara pendapatan penjualan aktual pada suatu periode dan pendapatan
penjualan dalam anggaran induk merupakan varian penjualan pada periode tersebut.karena
pendapatan penjualan adalah hasil dari harga jual perunit dan volume penjualan dalam unit,
maka varian penjualan dapat dihasilkan dari penyimpangan dalam harga jual atau volume
penjualan.
Varian harga jual juga merupakan varian pendapatan penjualan anggaran fleksibel
yaitu selisih antara total penjalan aktual dan total penjualan pada anggaran fleksibel untuk
CONTOH-CONTOH SOAL :
SOAL 1 :
Modern Lumber, Inc. Art Binley dapat memproduksi 240 peti dari 100 batang pohon dg
peralatan yd ada skrg. Baru2 ini ia membeli 100 batang pohon per hari. Setiap batang
membutuhkan 3 jam kerja. Ia dapat meperkerjakan pembeli profesional yg bisa membeli
pohon dg kualitas lebih baik dg hrg sama. Jika demikian, ia dapat meningkatkan
produksinya hingga 260 peti per 100 batang dan jam kerjanya akan bertambah 8 jam per
hari.
Dampak apa yg akan ia dapat pd produktifitas (diukur dlm peti per jam kerja) jika
pembeli profesional ini dipekerjakan ?
SOAL 2 :
Art Binley memutuskan utk meninjau kembali produktifitasnya dr berbagai perpektif
multifaktor dg mengacu pd contoh soal 1 di atas. Ia menetapkan pekerja, modal, energi, dan
penggunaan bahan baku, dan memutuskan untuk menggunakan dolar sbg satuan. Total jam
LATIHAN SOAL
Daftar Pustaka
1. Heizer, Jay dan Render, Barry. 2009. Manajemen Operasi. Buku 1 Edisi 9. Jakarta :
Penerbit Salemba Empat.
2. Heizer, Jay; Render, Barry and Munson, Chuck. 2016. Operation Management,
Sustainability and Supply Chain Management. 12th Edition. Pear