Anda di halaman 1dari 25

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Uraian Teori

2.1.1. Kinerja Karyawan

2.1.1.1.Pengertian Kinerja Karyawan

Pengertian kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan karyawan dalam

melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.tugas-tugas tersebut

biasanya berdasarkan indikator-indikator keberhasilan yang sudah di

tetapkan.sebagai hasilnya akan diketahui bahwa seseorang karyawan masuk dalam

tingkatan kinerja tertentu setiap perusahaan baik perusahaan jasa maupun

industry, menginginkan agar perusahaanya dapat terus bersaing dan

survive(Moeheriono, 2012).

Kinerja karyawan sering diartikan sebagai pencapaian tugas, dimana

karyawan dalam bekerja harus sesuai dengan program kerja organisasi untuk

menunjukan tingkat kinerja organisasi dalam mencapai visi, misi dan tujuan

organisasi.tercapainya tujuan organisasi hanya dimungkinkan karena upaya para

pelaku yang terdapat pada organisasi tersebut. Dalam hal ini sebenarnya terdapat

hubungan erat antara kinerja perorangan (individual performance) dengan kinerja

organisasi.dengan ini perkataan lain bila kinerja karyawan baik maka

kemungkinan besar kinerja perusahaan atau kinerja organisasi juga

baik(Sastrohadiwiryo & Syuhada, 2019).

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya(Mangkunegara, 2011).

1
Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi.Kinerja sebagai hasil-hasil

fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang

dipengaruhi berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode

tertentu(Tika, 2010).

Kinerja pegawai adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas

kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu dari perilaku anggota

organisasi, dimana tujuan aktual yang ingin dicapai adalah adanya perubahan

perilaku yang lebih baik(Bukhari & Pasaribu, 2019).

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2017). Dalam pandangan lain, kinerja

adalah hasil kerja yang dicapai individu sesuai dengan peran dan tugasnya dalam

periode tertentu, yang dihubungkan dengan ukuran nilai atau standar tertentu dari

organisasi tempat individu tersebut bekerja(Siagian & Khair, 2018).

Kinerja kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugas, hasil kerja yang

dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing atau tentang bagaimana

seseorang diharapkan dapat berfungsi dan berprilaku sesuai dengan tugas yang

telah dibebankan kepadanya serta kuantitas, kualitas dan waktu yang digunakan

dalam menjalankan tugas(Andayani & Tirtayasa, 2019).

2
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja

karyawan merupakan hasil yang dicapai karyawan dalam pelaksanaan suatu

pekerjaan yang diberikan kepadanya baik secara kuantititas maupun kualitas

melalui prosedur yang berfokus pada tujuan yang hendak dicapai serta dengan

terpenuhinya standard pelaksanaan.secara umum, pengertian kinerja adalah hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam

kemampuan melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan oleh atasan kepadanya. Selain itu, kinerja juga dapat diartikan sebagai

suatu hasil dan usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan

perbuatan dalam situasi tertentu.

2.1.1.2. Tujuan Dan Manfaat Kinerja Karyawan

(Sunarto,2011) tujuan kinerja dapat dibagi menjdi dua, yaitu sebagai

berikut :

1) Tujuan evaluasi,

Seorang manajer menilai kinerja dari masalalu seorang karyawan dengan

menggunakan tarings dekskriptif untuk menilai kinerja dan dengan data

tersebut berguna dalam keputusan-keputusan promosi,demosi,terminasi dan

kompensasi.

2) Tujuan pengembangan

Seorang manajer mencoba untuk meningkatkan kinerja seorang karyawan

dimasa yang akan datang.

(Fattah, 2017) terdapat beberapa manfaat dari sebuah kinerja karyawan

ialah sebagai berikut :

3
1) Memberikan infomasi tentang hasil yang diinginka dari sebuah pekerjaan.

2) Bisa mencegah terdapatnya miskomunikasi berkaitan dengan kualitas kerja

yang diinginkan.

3) Menciptakan peningkatan produktivitas karyawan sebab ada feedback ataupun

umpan balik untuk karyawan yang berprestasi.

4) Menghargai setiap kontribusi.

5) Membuat komunikasi dua arah antara pihak manajer dengan karyawan.

2.1.1.3.. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Kinerja merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menjamin

kelangsungan hidup suatu perusahaan.Ada banyak faktor yang mempengaruhi

kinerja seorang karyawan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja (Sutrisno, 2010) ialah

sebagai berikut:

1) Efektifitas dan efisiensi

2) Otoritas dan tanggung jawab

3) Disiplin kerja

4) Inisiatif

Berikut penjelasan dari faktor-faktor tersebut:

1) Efektifitas dan efisiensi

Dalam hubungannya dengan kinerja organisasi, maka ukuran baik buruknya

kinerja diukur oleh efektivitas dan efisiensi.

2) Otoritas dan tanggung jawab

4
Dalam organisasi yang baik wewenang dan tanggung jawab telah didelegasi

dengan baik, tanpa adanya tumpang tindih tugas.masing-masing karyawan

yang ada dalam organisasi mengetahui apa yang menjadi haknya dan

tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

3) Disiplin

Disiplin kerja merupakan kejiwaan seseorang atau sekelompok orang yang

senantiasa berkehendak atau mengikuti atau memenuhi segala peraturan yang

telah ditentukan.

4) Inisiatif

Inisiatif seseorang berkaitan dengan daya pikir, kreativitas dalam bentuk ide

untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.

Sedangkan menurut (Moeheriono, 2012)faktor-faktoryang mempengaruhi

kinerja adalah:

1) Hasil kerja

2) Perilaku

3) Atribut dan kompetensi

4) Komparatif

Berikut penjelasanya:

1) Hasil kerja

Keberhasilan karyawan dalam pelaksanaan kerja (output) biasanya terukur,

seberapa besar yang telah dihasilkan, beberapa jumlahnya dan seberapa besar

kenaikanya.

2) Perilaku

5
Aspek tindak tanduk karyawan dalam melaksanakan pekerjaan, pelayanannya

bagaimana, kesopanan, sikapnya, dan perilakunya baik terhadap sesama

karyawan maupun kepada pelanggan.

3) Atribut dan kopetensi

Kemahiran dan penugasan karyawan sesuai tuntutan jabatan, pengetahuan,

keterampilan dan keahlianya.

4) Komparatif

Membandingkan hasil kinerja karyawan dengan karyawan lainya yang selevel

dengan yang bersangkutan.

2.1.1.4.Indikator-Indikator Kinerja Karyawan

Indikator kinerja merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur.dalam

menetapkan indikator prestasi, harus dapat diidentifikasi suatu bentuk pengukuran

yang akan menilai hasil yang diperoleh dari aktivitas yang dilaksanakan.Indikator

kinerja ini digunakan untuk menyajikan bahwa kinerja hari demi hari karyawan

membuat kemajuan menuju tujuan dan sasaran dalam rencana strategis.

Adapun indikator kinerja (Sutrisno, 2010)menyebutkan bahwa indikator

kinerja yaitu:

1. Kualitas kerja

2. Kuantitas kerja

3. Pengetahuan tentang pekerjaan

4. Pendapat atau pernyataan yang disampaikan

5. Keputusan yang diambil

6. Perencanaan kerja

7. Daerah organisasi kerja

6
Sedangkan (Mangkunegara, 2011)indikator kinerja karyawanialah sebagai

berikut:

1. Kualitas kerja

2. Kuantitas kerja

3. Kehandalan

4. Sikap

Berikut penjelasanya:

1) Kualitas kerja

Merupakan ketepatan, ketaatan, keterampilan dan kebersihan karyawan dalam

melaksanakan pekerjaanya.

2) Kuantitas kerja

Merupakan output yang perlu diperhatikan, bukan hanya output tetapi

seberapa cepat bisa menyelesaikan kerja ekstra.

3) Kehandalan

Dalam hal ini kinerja karyawan dalam dapat dilihat dari bagaimana ia mampu

mengikuti intruksi, hati-hati kerajinan dalam melaksanakan kerja.

4) Sikap

Merupakan sikap karyawan tehadap instansi, karyawan lain yang ada dalam

perusahaan menghadapi pekerjaan serta kerja sama.

2.1.2. Karakteristik Individu

2.1.2.1. Pengertian Karakteristik Individu

Setiap manusia merupakan pribadi yang unik berkat latar belakang,

karakteristik individual, kebutuhan dan cara memandang dunia dan individu lain.

7
Setiap manusia mempunyai karakteristik individu yang berbeda-beda antara yang

satu dengan yang lainnya. Individu membawa ke dalam tatanan organisasi

kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan, dan pengalaman masa

lalunya. Ini semuanya adalah karakteristik yang dipunyai individu, dan

karakteristik ini akan dibawa olehnya manakala memasuki sesuatu lingkungan

baru, yakni organisasi atau lainnya(Umar, 2011).

Karakteristik Individu adalah “Orang yang memandang berbagai hal

secara berbeda akan berperilaku secara berbeda, orang yang memiliki sikap yang

berbeda akan memberikan respon yang berbeda terhadap perintah, orang yang

memiliki kepribadian yang berbeda berinteraksi dengan cara yang berbeda dengan

atasan, rekan kerja dan bawahan”. Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau

karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang memperoleh dari pengaruh

lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang

dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial

psikologis(Ivancevich et al, 2010).

Karakteristik-karakteristik ini sangat beragam, setiap perusahaan tentunya

dapat memilih seorang karyawan yang mempunyai kriteria yang baik dan

karakteristik ini juga harus sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan.

Karakteristik individu adalah ciri-ciri khusus, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau

budi pekerti yang dimiliki seseorang yang membedakannya dengan orang

lain(Ananda & Sunuharyo, 2018).

Karakteristik individu merupakan sifat pembawaan seseorang yang dapat

diubah dengan lingkungan atau pendidikan. Ditingkat individu meliputi

karakteristik biografis, kemampuan, kepribadian(Hasibuan, 2010).

8
2.1.2.2. Dimensi Karakteristik Individu

Terdapat beberapa dimensi-dimensi karakteristik individu ialah sebagai

berikut :

1) Biografis

Karakteristik biografis merupakan ciri-ciri individual yang mencakup usia,

jenis kelamin, status perkawinan dan masa kerja. Semua ini dapat

menimbulkan perbedaan prilaku terhadap pekerjaan dalam suatu organisasi

baik produktivitas, loyalitas kerajianan.

2) Kemampuan

kemampuan (ability) adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan

beragam tugas dalam suatu pekerjaan”. Ada dua jenis kemampuan yang

dimiliki oleh seseorang, yaitu:

1. Kemampuan Intelektual (intellectual ability)

Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk

melakukan atau menjalankan kegiatan mental.

2. Kemampuan fisik (physical abilities)

Kemampuan fisik adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas

yang menuntut daya stamina, kecekatan, dan keterampilan. Jika

kemampuan intelektual berperan besar dalam pekerjaan yang rumit,

kemampuan fisik hanya mengandalkan kapabilitas fisik.

3) Kepribadian

Kepribadian dapatjuga dikatakan kombinasi antara seperangkat fisik dan

karakteristik mental seseorang. Kepribadian dapat dilihat dari perilaku

individu, seperti bagaimana cara seseorang berbicara.

9
4) Persepsi

Persepsi merupakan proses kognitif yang mencakup penafsiran objek-

objek, simbol-simbol dan orang-orang, dipandang dari sudut pengalaman

penting, dimana seorang individu memberikan arti kepada lingkungan.

Masing-masing orang memberi artinya sendiri terhadap stimuli atau

gambaran hasil panca indera, maka dapat dikatakan bahwa individu yang

berbeda melihat hal yang sama dengan cara yang berbeda(Bangun, 2012).

2.1.2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Karakteristik Individu

Terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik individu

ialah sebagai berikut :

1) Minat

2) Sikap terhadap diri sendiri, pekerjaan dan situasi pekerjaan.

3) Kebutuhan individual.

4) Kemampuan dan kompetensi.

5) Pengetahuan tentang pekerjaan(Gaffar, Abduh, & Yantahin, 2017).

Terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik individu

ialah :

1) Minat, orang yang cenderung mengejar karir yang mereka yakini cocok

dengan minat mereka.

2) Jati diri, karir merupakan perpanjangan dari jati diri seseorang yang

membentuk jati diri.

3) Kepribadian, faktor ini mencakup orietnasu pribadi karyawan, sebagai contoh

karyawan bersifat reliatis, menyenangkan dan artistic dan kebutuhan

10
individual, latihan, kekuasaan dan kebutuhan prestis.

2.1.2.4. Indikator Karakteristik Individu

terdapat beberapa indikator- indikator karakteristik individu adalah

sebagai berikut:

1) Biografis

Karakteristik biografis merupakan ciri-ciri individual yang mencakup usia,

jenis kelamin, status perkawinan dan masa kerja.

2) Kemampuan

Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam

tugas dalam suatu pekerjaan

3) Kepribadian

Kepribadian merupakan perbedaan karakteristik individu. Kepribadian

dapat juga dikatakan kombinasi antara seperangkat fisik dan karakteristik

mental seseorang. Kepribadian dapat dilihat dari perilaku individu, seperti

bagaimana cara seseorang berbicara, bertindak dan melakukan sesuatu.

4) Persepsi

Persepsi merupakan proses kognitif yang mencakup penafsiran objek-

objek, simbol-simbol dan orang-orang, dipandang dari sudut pengalaman

penting, dimana seorang individu memberikan arti kepada

lingkungan(Hasibuan, 2010).

Terdapat beberapa indikator-indikator karateristik individu ialah sebagai

berikut :

1) Kemampuan kerja

11
Kemampuan kerja adalah kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan

berbagai tugas dalam suatu pekerjaan .

2) Nilai

Nilai seseorang didasarkan pada pekerjaan yang memuaskan, dapat

dinikmati, hubungan dengan orang-orang.

3) Sikap dalam bekerja

Sikap adalah penyataan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan

mengenai objek atau merasakan atas pekerjaan, kelompok kerja, penyedia dan

organisasi.

4) Minat dalam bekerja

Minat dalam bekerja adalah membuat orang senang akan objek situasi atau

ide-ide tertentu, hal ini diikuti oleh perasaan senang dan kecendrungan untuk

mencari objek yang disenangi(Ananda & Sunuharyo, 2018).

2.1.3.Lingkungan Kerja

2.1.3.1.Pengertian Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan bagian komponen yang sangat penting di

dalam karyawan melakukan aktivitas bekerja.lingkungan kerja mempunyai

pengaruh langsung terhadap prestasi kerja karyawan dalam menyelesaikan tugas-

tugas yang di bebankan kepadanya(Wirawan, 2011).

Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja

dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang

dibebankan, seperti keberhasilan, musik, penerangan dan lain-lain.Lingkungan

kerja sebagai berikut: lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan

bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode

12
kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai

kelompok(Sedarmayanti, 2010).

Lingkungan kerja adalah sebagai alat perkakas dan bahan yang

dihadapi,lingkungan sekitanya dimana seorang pekerja,metode kerjanya,serta

pengaturannya kerjanya baik sebagia perseorangan maupun sebagai kelompok

indikasi lingkungan kerja yaitu,tempat kerja,fasilitas serta alat-alat yang

membantu dalam hubungan pekerjaan ,hubungan individual ketenangan,

pemcahayaan dan kebersihan,lingkungan kerja merupakan lingkungan kerja fisik

dan sosil yang meliputi,kondisi fisik,ruangan,peralatan kerja,jenis pekerjaan,rekan

kerja,budaya perusahaan,kebijakan dan peraturan-peraturan perusahaan(S. M.

Hasibuan & Bahri, 2018)

Lingkungan kerja dapat diartikan sebagai kekuatan-kekuatan yang

mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja

organisasi atau perusahaan. Lingkungan kerja perkakas dan bahan yang dihadapi,

lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta

pengaturan kerjanya, baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok

(Bukhari & Pasaribu, 2019)

Lingkungan kerja merupakan peranan yang sangat penting dalam

pelaksanaan tugastugas yang diberikan bagi para karyawan, dengan adanya

lingkungan kerja yang menyenangkan dan memberi kepuasan serta rasa nyaman

sehingga mempengaruhi peningkatan kerja karyawan.Lingkungan kerja sebagai

sikap, nilai, norma dan perasaan yang lazim dimiliki oleh karyawan sehubungan

dengan organisasi mereka (Rahmawanti et al., 2014).

13
Sedarmayanti, (2011) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis

lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu,

1) Lingkungan kerja fisik

Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang

terdapat disekitar tempat bekerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik

secara langsung maupun secara tidak langsung. lingkungan kerja fisik dapat

dibagi menjadi dua kategori yaitu lingkungan yang berhubungan langsung

dengan karyawan dan lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan kerja

yang mempengaruhi kondisi manusia. Berikut ini adalah unsur-unsur dari

lingkungan fisik : pencahayaan,sirkulasi udara ,warna,kebersihan dan

keamanan.

2) Lingkungan kerja non fisik

Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang

berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun

hubungan dengan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan.

Lingkungan kerja non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja

yang tidak bisa diabaikan. perusahaan hendaknya dapat mencerminkan kondisi

yang mendukung kerja sama antara tingkat atasan, bawahan maupun yang

memiliki status jabatan yang sama di perusahaan. kondisi yang hendaknya

diciptakan adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan

pengendalian diri.

Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja

merupakan segala sesuatu yang ada disekitar karyawan pada saat bekerja, baik

14
berbentuk fisik dan non fisik, langsung ataupun tidak langsung, yang dapat

mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat bekerja.

2.1.3.2. Tujuan Dan Manfaat Lingkungan Kerja

Tujuan dalam lingkugan kerja sebagai berikut :

1) Lingkungan kerja yang baik dapat mengahasilkan aktivitas kerja yang

optimal,nyaman sehat.Lingkungan kerja bisa dilihat dari dalam jangka waktu

yang lama lebih jauh dari lingkungan kerja yang kurang baik bisa menuntut

tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung didapatkanya

rancangan system tenaga kerja yang efisien(Sedarmayanti, 2010).

Manfaat dari lingkungan kerja yang baik didalam sebuah perusahaan yang

dapat memicu produktifitas kerja adalah menciptakan gairah kerja sehingga

produktivitas dan prestasi kerja meningkat dan muncul rasa puas sebagai akibat

dari situasi kerja yang ada didalam perusahaan,kenyamanan atas lingkungan kerja

perusahaan dimana dia bekerja (Bismala, Arianty, & Farida, 2016).

2.1.3.3.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja

adalah:

1) Hubungan karyawan

Dalam hubungan karyawan ini terdapat dua hubungan yaitu hubungan sebagai

individu yaitu motivasi yang diperoleh seseorang karyawan datangnya dari

rekan-rekan sekerja maupun atasan.menjadi sebuah motivasi, jika hubungan

karyawan dengan rekan sekerja maupun atasanya berlangsung

15
harmonis.begitu juga dengan sebaliknya, jika hubungan diantara mereka tidak

harmonis, maka akan mengakibatkan kurangnya atau tidak ada motivasi

didalam bekerja.sedangkan hubungan sebagai kelompok maka seseorang

karyawan akan berhubungan dengan banyak orang, baik secara individu

maupun secara kelompok.

2) Tingkat Kebisingan Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja yang tidak tenang atau bising akan dapat menimbulkan

pengaruh yang kurang baik yaitu adanya ketidaktenangan dalam bekerja.bagi

para karyawan tentu saja ketenangan lingkungan kerja sangat membantu

dalam penyelesaian pekerjaan dan ini dapat meningkatkan produktivitas kerja.

3) Penerangan

Dalam hal penerangan disini bukanlah terbatas pada penerangan listrik, tetapi

termasuk juga disini penerangan matahari.dalam melaksanakan tugas sering

kali karyawan membutuhkan penerangan yang cukup, apalagi jika pekerjaan

yang dilakukan tersebut menuntut penelitian.

4) Peraturan kerja

Peraturan kerja yang baik dan jelas dapat memberikan pengaruh yang baik

terhadap kepuasan dan kinerja para karyawan untuk mengembangkan karier di

perusahaan tersebut.dengan perangkat peraturan tersebut karyawan akan

dituntut menjalankan aktivitasnya guna mencapai tujuan perusahaan maupun

tujuan individu dengan pasti.disamping itu karyawan akan lebih termotivasi

untuk bekerja lebih baik lagi.

5) Sirkulasi udara

16
Sirkulasi atau pertukaran udara yang cukup maka pertama yang harus

dilakukan pengadaan ventilasi.ventilasi harus cukup lebar terutama pada

ruangan-ruangan yang di anggap terlalu panas.bagi perusahaan yang merasa

pertukaran udaranya atau kepengapan, masih dirasakan, dapat mengusahakan.

6) Keamanan

Lingkungan kerja dengan rasa aman akan menimbulkan ketenangan dan

kenyamanan, dimana hal ini akan sangat memberikan dorongan semangat

untuk kerja.keamanan yang dimasukan kedalam lingkungan kerja adalah

keamanan terhadap milik pribadi karyawan(Sunyoto, 2012).

Setiap perusahaan tentunya mempunyai cara akan sesuatu faktor yang

mendukung demi keberhasilan dan kemajuan perusahaan. faktor – faktor yang

mempengaruhi lingkungan kerja sebagai berikut :

1) Tata ruang

Penggunaan tata ruang kantor adalah segi yang paling penting dari

perencanaan manajemen perkantoran. Selanjutnya tata ruang kantor

merupakan penentuan dari susunan semua komponen fisik pekerjaan yang

dipandang perlu untuk pelaksanaan kantor dan mengkoordinasi komponen ini

dalam satu kesatuan yang efisien.

2) Penerangan

Pentingnya penerangan yang tepat di dalam kantor sudah sangat jelas

diperlukan. Pegawai yang terlibat dalam pekerjaan sepanjang hari rentan

terhadap ketergantungan pada mata yang disertai keletihan mata, perasaan

mudah marah dan gangguan fisik lainnya. Penerangan yang buruk menambah

kemungkinan keluaran yang rendah dan kerja yang tidak akurat dengan

17
penerangan yang baik dapat membantu pegawai melihat dengan cepat, mudah

dan senang.

3) Warna

Warna sebuah kantor dapat menimbulkan efek yang dapat dilihat pada

semangat kerja pegawai. Lingkungan yang tidak menarik dapat menimbulkan

depresi pada pegawai sedangkan lingkungan yang menyenangkan

dapatmenghasilkan kerja yang baik pula. Warna tidak hanya mempercantik

ruangan kantor tetapi juga memperbaiki kondisi-kondisi yang ada di dalam

pekerjaan kantor.

4) Pertukaran udara

Tempat kerja harus memiliki aliran udara yang segar secara terus menerus

melewati kantor untuk memerangi keletihan dalam bekerja. Banyak kantor

yang ber-AC dengan aliran udara, suhu dan kelembaban yang dikontrol secara

otomatis.

5) Musik

Menggunakan musik sambil bekerja dapat memberikan rasa santai dalam

memperbaiki kondisi-kondisi pekerjaan yang rumit, meringankan kelelahan

fisik dan penglihatan serta dapat mengurangi ketegangan syaraf dan

menjadikan pegawai merasa lebih baik dalam bekerja.

6) Suara

Suara bising yang keras dan tajam adalah hal yang sangat mengganggu

pegawai dalam bekerja karena suara bising tersebut akan menyebabkan

kesulitan dalam memusatkan pikiran(Mathis & Jackson, 2010)

18
2.1.3.4Indikator-Indikator Lingkungan Kerja

Terdapat bebrap yang menjadi indikator-indikator lingkungan kerja

adalah:

1) Penyegaran Ruangan

Adanya bau-bauan disekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran,

karena dapat mengganggu konsentrasi bekerja dan bau-bauan yang terjadi

terus-menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman.pemakaian “air

condition” yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk

menghilangkan bau-bauan yang mengganggu disekitar tempat kerja.

2) Temperature

Lingkungan kerja dapat dirasakan manakala ditunjang oleh beberapa faktor,

salah satu faktor yang memberikan adil adalah suhu udara.suhu udara dalam

ruangan kerja merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh

manajemen perusahaan agar karyawan dapat bekerja dengan menggunakan

seluruh kemampuan sehingga menciptakan hasil yang optimal.selain suhu

udara, sirkulasi udara baik maka udara kotor yang ada dalam ruangan bisa

diganti dengan udara yang bersih berasal dari luar ruangan.

3) Pencahayaan

Penerangan dalam ruang kerja karyawan memegang peranan yang sangat

penting dalam meningkatkan motivasi sehingga mereka akan menunjukan

hasil kerja yang baik.

4) Kebisingan

Bunyi bising dapat mengganggu konsentrasi dalam bekerja, untuk itu suara-

suara ribut harus di usahakan berkurang.turunya konsentrasi karena

19
ditimbulkan oleh suara bising dapat berdampak pada meningkatnya stres

karyawan(Sedarmayanti, 2010).

Terdapat beberap indikator untuk mengatur bagaimana lingkungan kerja

fisik yang baik yaitu :

1) Penerangan

Penerangan perlu untuk kesehatan, keamanan dan daya guna para pekerja,

Apabila kondisi lingkungan kerja tidak diperhatikan oleh

organisasi/perusahaan, maka akan menurunkan kepuasan kerja karyawan

diperusahaan,pada pekerjaan yang memerlukan ketelitian, penerangan yang

baik sangat diperlukan. Tanpa penerangan akan terjadi kerusakan pada mata

dan apabila terlalu terang lama kelamaan mata juga akan mengalami

kerusakan.

Kebisingan

2) Kebisingan merupakan suara yang tidak dikehendaki oleh para karyawan,

karena sifatnya yang mengganggu ketenangan dan konsentrasi kerja.

3) Suhu udara keadaan

Suhu udara didalam ruangan kerja perlu diatur sedemikian rupa. Suhu udara

yang terlalu panas akan menurunkan gairah kerja karyawan, begitu pula

sebaliknya suhu udara yang terlalu dingin akan menciptakan suasana dalam

ruang kerja yang kurang nyaman.

4) Ruang gerak yang diperlukan

Ruang gerak karyawan juga harus mendapat perhatian, terutama ruangan yang

dipergunakan untuk melangsungkan kegiatan kerja. Luas sempitnya ruang

20
kerja akan mempengaruhi karyawan dalam menjalankan pekerjaan yang

dibebankan pada karyawan.

5) Pewarnaan pemilihan warna

Ruangan dalam perusahaan juga mempengaruhi kondisi kerja

karyawan.Dewasa ini banyak perusahaan cenderung mempergunakan warna

terang untuk dinding ruang kerja perusahaan.Warna yang digunakan untuk

ruangan kerja erat hubungannya dengan penerangan yang mempergunakan

dinding atau atap sebagai pembaur.

6) Keamanan

Keamanan erat kaitannya dengan peningkatan semangat dan gairah kerja

karyawan tanpa adanya keamanan kerja bagi karyawan tentu akan

mempengaruhi produktivitas perusahaan(Sutrisno, 2010)

2.2.Kerangka Konseptual

2.2.1. Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Kinerja Karyawan

Karangteristik individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja karyawan, jika karyawan memiliki kemampuan, sikap yang baik dalam

melaksankan pekerjaannya dan minat yang tinggi terhadap pekerjaanya, memiliki

kebutuhan yang wajib dipenuhi maka karyawan akan memiliki dorongan ynag

kuat untuk bekerja keras sehingga kinerjanya juga akan semakin meningkat sesuai

dengan tujuan yang diharapkan (Ananda & Sunuharyo, 2018).

Karakteristik individu berpengaruh terhadap kinerja pegawai dimana

semakin tinggi karakteristik individu maka semakin baik pula kinerja karyawan

dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan, sebaliknya semakin buruk

21
karakteristik individu karyawan maka kinerja karyawan akan semakin

menurun(Lenna, Ansir, & Madi, 2012).

Karakteristik individu menentukan kesesuaian orang dengan suatu bidang

pekerjaan tertentu dan memungkinkan seseorang untuk lebih berhsil dalam bidang

yang ditekuninya, karakteristik individu merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja karyawan, dimana apabila karakteristik yang dimiliki

karyawan tinggi maka akan mempengaruhi kualitasa kinerja karyawan dalam

menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya(Gaffar et al., 2017).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Gaffar et al., 2017); (Ananda

& Sunuharyo, 2018); (Lenna et al., 2012) menyimpulkan bahwasannya

karakteristik individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

karyawan.

Karakteristik Individu Kinerja Karyawan

Gambar 2.1
Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Kinerja Karyawan

2.2.2.Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Lingkungan kerja sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat

mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan seperti

kebersihan,musuk,penerangan,lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apa

bila manusia dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal,sehat ,aman dan

nyaman (Julita & Arianty, 2018).

22
Lingkungan kerja merupakan peranan yang sangat penting dalam

pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan bagi karyawan,dengan adanya lingkungan

kerja yang menyenangkan dan memberi kepuasan serta rasa nyaman sehingga

mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan,seperti kondisi ruangan kerja ynag

nyaman dan sehat sangat mempengaruhi kesegaran dan semangat kerja karyawan

(J. S. Hasibuan, 2015)

Lingkungan kerja merupakan sarana penunjang kelancaran proses kerja,

dimana kenyamanan dan keselamatan dalam bekerja juga sangat diperhitungkan

dalam menciptakan suasana kerja yang kondusif dan menyenangkan bagi para

pegawai sehingga dapat mendukung kinerja pegawai dalam melaksanakan

aktivitas pekerjaannya. Lingkungan kerja juga merupakan serangkaian kondisi

atau keadaan lingkungan kerja dari suatu instansi yang menjadi tempat bekerja

dari para pegawai yang bekerja didalam lingkungan tersebut(Nabawi, 2019)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Bismala et al., 2016);

(Julita & Arianty, 2015); (J. S. Hasibuan, 2015); (Yusnandar, 2019); (Farisi &

Fani, 2019)(Siahaan & Bahri, 2019); (Imelda, 2019); (Julita & Ariyanti, 2018);

(Siagian & Khair, 2018); (S. M. Hasibuan & Bahri, 2018); (Mujiatun, 2015);

(Nabawi, 2019); dan didalam buku (Arianty et al., 2016) menyimpulkan bahwa

lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Lingkungan Kerja Kinerja Karyawan

Gambar 2.2
Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

23
2.2.3.Pengaruh Karakteristik Individu Dan Lingkungan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan

Dalam sebuah perusahaan sangatlah dibutuhkan karyawan yang memiliki

karakteristik individu baik dalam kemampuan dan ketrampilan untuk

menyelesaikan pekerjaa yang telah diberikan, karyawan yang memiliki

karakteritik individu yang tinggi maka akan mempengaruhi kualitas kerja dalma

menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan, disamping karakteristik individu,

lingkungan kerja juga sangat mempengaruhi kinerja karyawan, lingkungan kerja

ynag bersih dan nyaman, akan membuat karyawan merasa puas atas kenyamanan

lingkungan yang ada diperusahaan yang mengakibatkan para karyawan bekrja

secara maksimal

Karakteristik
Individu

Kinerja
Karyawan

Lingkungan
Kerja

Gambar 2-3.Paradigma penelitian

2.3. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu perjalan sementara perilaku atau keadaan

tertentu yang telah terjadi. (Juliandi., dkk, 2015) hipotesis adalah yang

mengandung pernyataan mengenai relasi antara dua variabel atau lebih sesuai

teori, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

24
1. Ada pengaruh karakteristik individu terhadap kinerja karyawanpada badan

pengelola dan retribusi daerah (BPPRD) UPT medan utara.

2. Ada pengaruh lingkungan kerjaterhadap kinerja karyawan pada badan

pengelola dan retribusi daerah (BPPRD) UPT medan utara.

3. Ada pengaruh karakteristik individu dan lingkungan kerja terhadap kinerja

karyawanpada badan pengelola dan retribusi daerah (BPPRD) UPT medan

utara.

25

Anda mungkin juga menyukai