Anda di halaman 1dari 13

KEDISIPLINAN, KONFLIK, KEPUASAN

KERJA, STRESS & FRUSTASI DALAM


PERKERJAAN

MAIZA FIKRI, ST., M.M


maizafikri@rocketmail.com

10/16/21 1
Mengapa Disiplin Penting?
Disiplin menunjukkan besarnya rasa
tanggung jawab karyawan terhadap
tugas/pekerjaan.
Semakin baik disiplin semakin tinggi
prestasi kerja. Sebaliknya tanpa disiplin
karyawan, organisasi perusahaan sulit
mencapai hasil yang optimal.

10/16/21 2
Kedisiplinan-Kesadaran-Kesediaan
Kedisiplinan adalah kesadaran & kesediaan
sesorang menaati semua peraturan perusahaan &
norma-norma sosial yang berlaku.
Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara
sukarela menaati semua peraturan & sadar akan
tugas dan tanggung jawab.
Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan
perbuatan seseorang yang sesuai dengan
peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun
tidak.

10/16/21 3
Perlunya Peraturan & Hukuman dalam
Kedisiplinan
Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan
bimbingan dan penyuluhan bagi karyawan dalam
menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan.
Dengan tata tertib yang baik, semangat kerja,
moral kerja, efisiensi, dan efektivitas kerja
karayawan akan meningkat.
Hukuman diperlukan untuk meningkatkan
kedisiplinan & mendidik karyawan supaya
menaati semua peraturan perusahaan.
Pemberian hukuman harus adil dan tegas
terhadap terhadap semua karyawan.
10/16/21 4
Indikator Kedisiplinan
Tujuan & Kemampuan
Tujuan harus jelas, cukup menantang serta sesuai dengan
kemampuan karyawan.
Teladan Pimpinan
Pimpinan menjadi panutan, harus menjadi contoh yang baik,
disiplin, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan.
Balas Jasa
Kedisiplinan karyawan tidak mungkin baik bila balas jasa
kurang memuaskan.
Keadilan
Keadilan sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan
karyawan
Pengawasan Melekat
Atasan secara langsung mengawasi perilaku & pekerjaan
karyawan.
10/16/21 5
Indikator Kedisiplinan
Sanksi Hukum
Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara
kedisiplinan karyawan.
Ketegasan
Pimpinan harus tegas dan berani bertindak untuk
menghukum karyawan yang tidak berdisiplin.
Hubungan Kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis dapat memotivasi
kedisiplinan yang baik.

10/16/21 6
PERSAINGAN & KONFLIK
PERSAINGAN
Persaingan adalah kegiatan yang berdasarkan atas sikap rasional
dan emosional dalam mencapai prestasi kerja yang terbaik.
Persaingan dimotivasi oleh ambisi untuk memperoleh pengakuan,
penghargaan, dan status sosial yang terbaik.
KONFLIK
Konflik adalah persaingan yang kurang sehat berdasarkan ambisi
dan sikap emosional dalam memperoleh kemenangan. Konflik
akan menimbulkan ketegangan, konfrontasi, perkelahian, dan
frustasi jika tidak dapat diselesaikan.

10/16/21 7
Penyebab Persaingan & Konflik?
Tujuan
Tujuan yang sama yang ingin dicapai akan merangsang timbulnya
persaingan dan konflik diantara individu atau kelompok karyawan.
Ego Manusia
Ego manusia yg selalu ingin lebih berhasil dari manusia lainnya akan
menimbulkan persaingan atau konflik.
Kebutuhan
Kebutuhan material dan non material yang terbatas akan
menimbulkan persaingaan dan konflik.
Perbedaan Pendapat
Perbedaan pendapat akan menimbulkan persaingan atau konflik. Jika
perbedaan pendapat tidak terselesaikan, akan timbul persaingan
atau konflik yang kadang-kadang menyebabkan perpecahan.
Salah Paham
Salah paham dpt menyebabkan persaingan/konflik karyawan.

10/16/21 8
Perasaan Dirugikan
Perasaan dirugikan karena perbuatan orang lain akan menimbulkan
persaingan atau konflik. Setiap orang tidak dapat menerima kerugian
dari perbuatan orang lain, sehingga harus dicegah agar tidak
menimbulkan konflik.

Perasaan Sensitif
Perasaan sensitif atau mudah tersinggung akan menimbulkan konflik.
Perilaku atau sikap seseorang dpt menyinggung perasaan orang dan
menimbulkan konflik. Konflik terjadi karena harga dirinya tersinggung.

Kebaikan Persaingan :
a. Evaluasi diri/introspeksi diri demi kemajuan.
b. Moral kerja atau prestasi kerja akan meningkat.
c. Mengembangkan diri demi kemajuan karena dorongan persaingan.
d. Memotivasi dinamika organisasi dan kreativitas karyawan.

Keburukan Konflik :
a. Kerjasama kurang serasi dan harmonis diantara karyawan.
b. Merangsang sikap2 emosional karyawan
c. Menimbulkan sikap apriori.
d. Meningkatkan absen dan turn over karyawan
e. Kerusakan produksi dan kecelakaan semakin meningkat.

10/16/21 9
Kepuasan Kerja, Stress, dan Frustasi
Kepuasan Kerja
Sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya;
dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, prestasi kerja.
Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yg
dinikmati dlm pekerjaan dg memperoleh pujian, penempatan,
perlakuan, peralatan, dan suasan lingkungan kerja yang baik.
Kepuasan diluar pekerjaan adalah kepuasan kerja dalam bentuk
penerimaan balas jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Stress Kerja
Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi
emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang.
Stress karyawan timbul akibat kepuasan kerja tdk terwujud dari
pekerjaannya.
Frustasi
Frustasi adalah keadaan emosional, ketegangan pikiran dan
perilaku yang tidak terkendali dari seseorang, bertindak aneh-aneh
yang dapat membahayakan dirinya atau orang lain.

10/16/21 10
Faktor2 Yang Mempengaruhi
Kepuasan Kerja

BALAS JASA YANG ADIL DAN LAYAK


PENEMPATAN YANG TEPAT SESUAI DENGAN
KEAHLIAN
BERAT RINGANNYA PEKERJAAN
SUASANA DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN
PERALATAN YANG MENUNJANG PELAKSANAAN
PEKERJAAN
SIKAP PIMPINAN DALAM KEPEMIMPINANNYA
SIFAT PEKERJAAN ; MONOTON ATAU TIDAK.

10/16/21 11
FAKTOR PENYEBAB STRESS
BEBAN KERJA YANG SULIT DAN BERLEBIHAN
TEKANAN DAN SIKAP PIMPINAN YANG KURANG
ADIL & WAJAR
WAKTU DAN PERALATAN YANG KURANG
MEMADAI
KONFLIK ANTARA PRIBADI DG PIMPINAN ATAU
KELOMPOK KERJA
BALAS JASA YANG TERLALU RENDAH
MASALAH-MASALAH KELUARGA

10/16/21 12
KONSELING
KONSELING adalah pembahasan suatu masalah dengan
seorang karyawan, dengan tujuan untuk membantu karyawan
tersebut agar dapat mengatasi/menyelesaikan masalah dengan
baik.
FUNGSI KONSELING
a. Pemberian nasehat
b. Penentraman hati
c. Melakukan komunikasi
d. Pengenduran ketegangan emosional
e. Penjernihan pikiran
TIPE KONSELING
a. Directive Counseling (counselor memegang kendali)
b. Non Directive Counseling (counselor hanya mengarahkan &
mendorong)
c. Cooperative Counseling (counselor & counselee bersama-sama
memecahkan dan memutuskan persoalan karyawan.
10/16/21 13

Anda mungkin juga menyukai