5 MODUL PERKULIAHAN
BAB Analisis
Laporan Keuangan
Abstract Kompetensi
Pengertian dan pentingnya Analisa Setelah mempelajari pokok bahasan
Laporan Keuangan ini, diharapkan mahasiswa mampu
memamahi dan menjelaskan
konsep-konsep dan teori-teori dasar
manajemen keuangan
dan mampu mengaplikasikannya
pada fenomena korporasi yang ada
di dunia nyata.
1
1
PERTEMUAN KE-5
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
A. TUJUAN PERKULIAHAN
Bab ini secara menyeluruh, diharapkan mahasiswa/mahasiswi mampu memahami hal-hal
sebagai berikut:
1.1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi macam-macam analisis rasio
1.2. Mahasiswa mampu mendiskusikan kelebihan dan kekurangan analisis rasio
1.3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan rasio likuiditas, leverage, rentabilitas,
aktifitas dan rasio Pasar
1.4. Mahasiswa mampu membedakan konsep analisis trend dan analisis industri
B. URAIAN MATERI
2
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
Neraca sendiri dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu bentuk T (T Form) dan
bentuk L (L Form). Di dalam bentuk T form semua harta perusahaan ditempatkan
pada sisi bagian kiri neraca dengan judul aktiva (assets), sedangkan hutang dan
modal ditempatkan pada sisi kanan neraca dengan judul pasiva (Liabilities and
Stockholders’ Equity). Dalam bentuk L form, semua harta perusahaan ditempatkan
pada bagian atas neraca, sedangkan hutang dan modal ditempatkan pada bagian
bawah neraca. Menurut Smith dan Skousen (2007, hal 164) keterbatasan neraca
antara lain adalah:
1) Sumber daya dan kewajiban entitas biasanya disajikan menurut harga
perolehan (historical cost) pada saat terjadinya sehingga menjadi tidak relevan
untuk melakukan evaluasi kekayaan perusahaan.
2) Ketidakstabilan nilai mata uang menyebabkan neraca tidak mencerminkan
daya beli konstan. Akibatnya, neraca mencerninkan aktiva, kewajiban, dan
ekuitas dalam satuan daya beli yang tidak sama.
3) Sulitnya untuk melakukan perbandingan antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan yang lainnya karena masing-masing perusahaan tidak
mengklasifikasikan dan melaporkan semua pos yang hampir sama secara
seragam.
4) Dalam hal pengukuran, ada beberapa sumber daya dan kewajiban entitas tidak
dilaporkan ke dalam neraca (Off Balance Sheet Item)
Laporan posisi keuangan terdiri dari 3 (tiga) unsur, yaitu aset, liabilitas, dan
ekuitas. Informasi yang dapat disajikan di laporan posisi keuangan antara lain
posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh
kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi.
Berikut ini contoh adalah Neraca PT. Agung Podomoro land Tbk., untuk tahun
2013 dan 2014 sebagai pada tanggal 31 Desember. Siapkan neraca komparatif
dan mendiskusikan kinerja operasional perusahaan
3
3
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013
Catatan/ 31 Desember / December 31,
Notes 2014 2013
Rp'000 Rp'000
ASET ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
4
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013
Catatan/ 31 Desember / December 31,
Notes 2014 2013
Rp'000 Rp'000
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 9,264,304,640 7,258,586,782 Total Long Term Liabilities
EKUITAS EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Capital stock - Rp 100 par value per share
Modal dasar - 57.400.000.000 saham Authorized - 57,400,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor penuh - Subscribed and fully paid-up -
20.500.900.000 saham 25 2,050,090,000 2,050,090,000 Rp 52,660,607 thousands in 2013
Tambahan modal disetor - bersih 26 1,389,679,134 1,389,679,134 Additional paid-in capital - neto
Opsi saham 27 35,411,406 35,411,406 Stock options
Selisih transaksi ekuitas dengan Difference in value of equity transaction
pihak non-pengendali 1b 17,029,424 3,861 with non-controlling interest
Saldo laba Retained earnings
Ditentukan penggunaannya 28 55,000,000 40,000,000 Appropriated
Tidak ditentukan penggunaannya 2,957,456,235 2,240,526,025 Unappropriated
Jumlah 6,504,666,199 5,755,710,426 Total
Dikurangi dengan biaya perolehan saham Less cost of treasury stocks -
diperoleh kembali - 185.271.000 saham 29 - 61,737,013 - 185,271,000 shares
Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to the owners
kepada pemilik entitas induk 6,442,929,186 5,755,710,426 of the Company
KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 30 2,019,955,179 1,456,972,965 NON-CONTROLLING INTEREST
Jumlah Ekuitas 8,462,884,365 7,212,683,391 Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 23,686,158,211 19,679,908,990 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
5
5
6
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013
Catatan/ 31 Desember / December 31,
Notes 2014 2013
Rp'000 Rp'000
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 983,875,368 930,240,497 NET INCOME FOR THE YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
7
7
a. Modal awal
b. Laba (rugi) tahun berjalan
c. Pembayaran dividen
d. Pencadangan saldo laba untuk cadangan tujuan
e. Modal akhir
8
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
9
9
10
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
11
11
1) Analisis Eksternal
Luar dari badan usaha melakukan analisis biasanya eksternal tetapi
mereka secara tidak langsung terlibat dalam badan usaha seperti investor,
kreditur, organisasi pemerintah dan lembaga kredit lainnya. Analisis
eksternal adalah sangat berguna untuk memahami posisi keuangan dan
operasionalmbadan usaha. Analisis eksternal terutama tergantung pada
diterbitkan laporan keuangan perhatian. Analisis ini menyediakan hanya
terbatas informasi tentang badan usaha.
2) Analisis internal
Perusahaan itu sendiri tidak mengungkapkan beberapa informasi yang
berharga bagi badan usaha dalam jenis analisis. Analisis ini digunakan
untuk memahami pertunjukan operasional masing-masing dan setiap
departemen dan unit badan usaha. Analisis internal membantu untuk
mengambil keputusan mengenai mencapai tujuan dari badan usaha.
1) Analisis Horizontal
Berdasarkan analisis horizontal, laporan keuangan dibandingkan dengan
beberapa tahun dan berdasarkan itu, perusahaan dapat mengambil
keputusan. Biasanya, saat ini angka tahun dibandingkan dengan tahun
dasar (tahun dasar yang menganggap sebagai 100) dan bagaimana
informasi keuangan yang berubah dari tahun ke tahun. Analisis ini juga
disebut sebagai analisis dinamis.
2) Analisis Vertikal
Berdasarkan analisis vertikal, laporan keuangan mengukur jumlah
hubungan dari berbagai item dalam laporan keuangan pada periode
tertentu. Hal ini juga disebut sebagai analisis statis, karena, analisis ini
12
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
membantu untuk menentukan hubungan dengan berbagai item muncul
dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, penjualan diasumsikan sebagai
100 dan barang-barang lainnya yang diubah menjadi angka penjualan.
Techniques
13
13
Latihan 1
Berikut ini adalah Neraca PT. Agung Podomoro land Tbk., untuk tahun 2013 dan
2014 sebagai pada tanggal 31 Desember. Siapkan neraca komparatif dan
mendiskusikan kinerja operasional perusahaan
14
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013
Catatan/ 31 Desember / December 31,
Notes 2014 2013
Rp'000 Rp'000
ASET ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
15
15
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013
Catatan/ 31 Desember / December 31,
Notes 2014 2013
Rp'000 Rp'000
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 9,264,304,640 7,258,586,782 Total Long Term Liabilities
EKUITAS EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Capital stock - Rp 100 par value per share
Modal dasar - 57.400.000.000 saham Authorized - 57,400,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor penuh - Subscribed and fully paid-up -
20.500.900.000 saham 25 2,050,090,000 2,050,090,000 Rp 52,660,607 thousands in 2013
Tambahan modal disetor - bersih 26 1,389,679,134 1,389,679,134 Additional paid-in capital - neto
Opsi saham 27 35,411,406 35,411,406 Stock options
Selisih transaksi ekuitas dengan Difference in value of equity transaction
pihak non-pengendali 1b 17,029,424 3,861 with non-controlling interest
Saldo laba Retained earnings
Ditentukan penggunaannya 28 55,000,000 40,000,000 Appropriated
Tidak ditentukan penggunaannya 2,957,456,235 2,240,526,025 Unappropriated
Jumlah 6,504,666,199 5,755,710,426 Total
Dikurangi dengan biaya perolehan saham Less cost of treasury stocks -
diperoleh kembali - 185.271.000 saham 29 - 61,737,013 - 185,271,000 shares
Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to the owners
kepada pemilik entitas induk 6,442,929,186 5,755,710,426 of the Company
KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 30 2,019,955,179 1,456,972,965 NON-CONTROLLING INTEREST
Jumlah Ekuitas 8,462,884,365 7,212,683,391 Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 23,686,158,211 19,679,908,990 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
16
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
Solusi ;
Analisa Perbandingan Neraca Keuangan (Comparative Balance Sheet Analysis)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK
Peningkatan/ Peningkatan/
Akhir tahun 31 Desember
Penurunan Penurunan
Keterangan
2014 2013 (Jumlah) (Presentase)
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 4,336,362,908 3,177,138,834 1,159,224,074 36.49%
Piutang usaha kepada pihak ketiga -
setelah dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai sebesar
Rp 367.207 ribu tahun 2014 dan
Rp 475.637 ribu tahun 2013 1,239,584,470 1,406,226,765 - 166,642,295 -11.85%
Piutang lain-lain
Pihak berelasi 27,695,038 31,730,984 - 4,035,946 -12.72%
Pihak ketiga 256,601,669 184,973,281 71,628,388 38.72%
Persediaan
Hotel dan bioskop 9,916,959 11,201,315 - 1,284,356 -11.47%
Aset real estat 4,095,255,157 2,967,297,090 1,127,958,067 38.01%
Pajak dibayar dimuka 389,407,528 288,478,217 100,929,311 34.99%
Biaya dibayar dimuka 78,996,312 72,715,564 6,280,748 8.64%
Uang muka 466,199,921 607,284,756 - 141,084,835 -23.23%
Aset tidak lancar yang tersedia untuk dijual
bersih 18,531,304 - 18,531,304
Jumlah Aset Lancar 10,918,551,266 8,747,046,806 2,171,504,460 24.83%
17
17
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar - 57.400.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
20.500.900.000 saham 2,050,090,000 2,050,090,000 - 0.00%
Tambahan modal disetor - bersih 1,389,679,134 1,389,679,134 - 0.00%
Opsi saham 35,411,406 35,411,406 - 0.00%
Selisih transaksi ekuitas dengan
pihak non-pengendali 17,029,424 3,861 17,025,563 440962.52%
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 55,000,000 40,000,000 15,000,000 37.50%
Tidak ditentukan penggunaannya 2,957,456,235 2,240,526,025 716,930,210 32.00%
Jumlah 6,504,666,199 5,755,710,426 748,955,773 13.01%
Dikurangi dengan biaya perolehan saham -
diperoleh kembali - 185.271.000 saham - 61,737,013 - - 61,737,013
Ekuitas yang dapat diatribusikan -
kepada pemilik entitas induk 6,442,929,186 5,755,710,426 687,218,760 11.94%
KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 2,019,955,179 1,456,972,965 562,982,214 38.64%
Jumlah Ekuitas 8,462,884,365 7,212,683,391 1,250,200,974 17.33%
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 23,686,158,211 19,679,908,990 4,006,249,221 20.36%
18
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
5. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SISTEM TREND
Analisis trend merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk
melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk
melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi
(data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup
panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar
fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap
perubahan tersebut
Latihan 2
Hitung Analisis Trend dari informasi berikut PT. Maju Jaya, mengambil 2009
sebagai tahun dasar dan menafsirkan mereka (dalam ribuan).
Tahun Deposito Kemajuan Keuntungan
2009 20,559,498 9,714,728 350,311
2010 26,645,251 12,550,440 406,287
2011 31,980,696 15,883,495 504,020
2012 37,299,877 17,726,607 553,525
2013 40,845,783 19,599,764 637,634
2014 44,042,730 21,139,869 806,755
Solusi :
Analisis Trend (dari tahun 1999 = 100)
Dalam ribuan
19
19
20
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
kepada masing-masing elemen biaya dan laba. Apabila disusun secara komparatif,
dapat menggambarkan perubahan distribusi tersebut.
Sebuah laporan laba rugi siap untuk analisis common-size karena setiap pos terkait
dengan angka kunci seperti penjualan. Dalam berbagai tingkatan, penjualan
mempengaruhi hampir seluruh beban dan berguna untuk mengetahui berapa persen
dari penjualan yang diwakili oleh tiap pos-pos beban. Pengecualian berlaku untuk
pajak penghasilan, yang terkait dengan laba sebelum pajak bukan penjualan.
Keterbatasan utama laporan keuangan common-size untuk analisis antar
perusahaan adalah kegagalannya untuk mencerminkan ukuran relatif perusahaan
yang di analisis.
Dalam Neraca Keuangan lembar total angka aset diasumsikan 100 dan semua angka
dinyatakan dalam persentase dari total aset. Ini adalah salah satu metode yang
paling sederhana dari analisis laporan keuangan, yang mencerminkan hubungan
masing-masing dan setiap item dengan nilai dasar 100%.
Latihan 3
Berikut ini contoh Common-size Neraca PT. Agung Podomoro land Tbk., untuk tahun
2013 dan 2014
21
21
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 4,336,362,908 18.31% 3,177,138,834 16.14%
Piutang usaha kepada pihak ketiga -
setelah dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai sebesar
Rp 367.207 ribu tahun 2014 dan
Rp 475.637 ribu tahun 2013 1,239,584,470 5.23% 1,406,226,765 7.15%
Piutang lain-lain 0.00%
Pihak berelasi 27,695,038 0.12% 31,730,984 0.16%
Pihak ketiga 256,601,669 1.08% 184,973,281 0.94%
Persediaan 0.00%
Hotel dan bioskop 9,916,959 0.04% 11,201,315 0.06%
Aset real estat 4,095,255,157 17.29% 2,967,297,090 15.08%
Pajak dibayar dimuka 389,407,528 1.64% 288,478,217 1.47%
Biaya dibayar dimuka 78,996,312 0.33% 72,715,564 0.37%
Uang muka 466,199,921 1.97% 607,284,756 3.09%
Aset tidak lancar yang tersedia untuk dijual
bersih 18,531,304 0.08% - 0.00%
Jumlah Aset Lancar 10,918,551,266 46.10% 8,747,046,806 44.45%
22
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
Common Size Neraca Keuangan (Comparative Balance Sheet Analysis)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK
31 Des 2014 Common 31 Des 2013 Common
Keterangan Jumlah Size Jumlah Size
Rp'000 (%) Rp'000 (%)
LIABILITAS DAN EKUITAS
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar - 57.400.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
20.500.900.000 saham 2,050,090,000 8.66% 2,050,090,000 10.42%
Tambahan modal disetor - bersih 1,389,679,134 5.87% 1,389,679,134 7.06%
Opsi saham 35,411,406 0.15% 35,411,406 0.18%
Selisih transaksi ekuitas dengan 0.00%
pihak non-pengendali 17,029,424 0.07% 3,861 0.00%
Saldo laba 0.00%
Ditentukan penggunaannya 55,000,000 0.23% 40,000,000 0.20%
Tidak ditentukan penggunaannya 2,957,456,235 12.49% 2,240,526,025 11.38%
Jumlah 6,504,666,199 27.46% 5,755,710,426 29.25%
Dikurangi dengan biaya perolehan saham
diperoleh kembali - 185.271.000 saham - 61,737,013 -0.26% - 0.00%
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk 6,442,929,186 27.20% 5,755,710,426 29.25%
KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 2,019,955,179 8.53% 1,456,972,965 7.40%
Jumlah Ekuitas 8,462,884,365 35.73% 7,212,683,391 36.65%
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 23,686,158,211 100% 19,679,908,990 100%
23
23
ROI = Net Profit Margin (NPM) x Total Assets Turn Over (TATO) x 100%
(Syamsuddin, 2009:73).
Return On Invesment
ROE x 100%
(1 - Debt Ratio)
(Syamsuddin, 2009:74)
24
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
Latihan 4
Berikut ini contoh Analisa sistem Du Pont PT. Agung Podomoro land Tbk.,
untuk tahun 2013 dan 2014
a. Net Profit Margin (NPM)
Laba Bersih Sesudah Pajak
NPM x 1 kali
Penjualan
Tabel 1 Total Net Profit Margin (NPM) PT. Agung Podomoro land Tbk
Periode 2013 – 2014
Laba Bersih
Penjualan NPM
Tahun Sesudah Pajak
(Rp) (%)
(Rp)
2013 930,240,497 4,901,191,373 18.98%
2014 983,875,368 5,296,565,860 18.58%
c. Debt Ratio
25
25
26
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
b. Interpretasi dari rasio
Rasio harus diinterpretasikan dengan cermat, karena faktor yang
mempengaruhi numerator (pembilang) akan berkorelasi dan berdampak
terhadap denominatornya (penyebut)
Perspektif
analisis
laporan keuangan
Menurut Hanafi dan Halim pada dasarnya analisis rasio bisa dikelompokkan
kedalam lima macam kategori, yaitu:
Rasio Likuiditas
Rasio Aktivitas
Rasio Solvabilitas
Rasio Profitabilitas
Rasio Pasar
Kelima rasio tersebut ingin melihat prospek dan resiko perusahaan pada masa
yang mendatang. Kelima faktor tersebut akan mempengaruhi harapan investor
terhadap perusahaan pada masa-masa mendatang. Dari kelima rasio diatas akan
dijelaskan definisi serta perhitungannya yaitu sebagai berikut :
Kas - Efek
Rasio Kas x 100 %
Utang Lancar
Rasio kas yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang harus segara
dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat
segera diuangkan
28
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
Persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya rendah,
sering mengalami fluktuasi harga, dan unsur aktiva lancar ini sering
menimbulkan kerugian jika terjadi likuidasi. Jadi rasio cepat lebih baik dalam
mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Rasio cepat yang umumnya dianggap baik adalah 1 (satu).
kas yaitu Likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (netto)
b. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan, persediaan,
penagihan piutang dan lainnya). Atau rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari - hari . Adapun sebagian dari
rasio – rasio aktivitas adalah sebagai berikut :
Penjualan Netto
Total Asset Turnover Ratio x 100 %
Jumlah Aktiva
29
29
30
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
sebaliknya. Cara mencarinya adalah dengan membandingkan antara
harga pokok barang yang dijual dengan rata – rata persediaan. Namun
apabila tidak ada harga pokok maka dapat digunakan sebagai
perhitungan adalah penjualan (sales) dengan rata – rata persediaan dan
biasanya dalam hitungan tahun. Rumus untuk mencari inventory
turnover digunakan adalah sebagai berikut:
31
31
32
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
b. Mengurangi hutang tanpa mengurangi aktiva atauengurangi hutang
relatif besar daripada berkurangnya aktiva.
33
33
1) Profit Margin
Profit Margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai.
Laba Kotor
Gross Profit Margin Ratio (GPM) x 100 %
Penjualan
EBIT
Profit Margin Ratio (PMR) x 100 %
Penjualan
EAT
Net Profit Margin Ratio (NPM) x 100 %
Penjualan
34
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
2) ROA (Return on Asset)
Return on Asset juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis merupakan
ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini laba yang dihasilkan
adalah laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT.
EBIT
Return on Asset Ratio x 100 %
Total Aktiva
Laba Bersih
Return on Equity Ratio x 100 %
Modal Saham
Meskipun, rasio ini mengukur laba dari sudut pandang pemegang saham,
rasio ini tidak memperhitungkan dividend maupun capital gain untuk
pemegang saham. Karena itu rasio ini bukan pengukur return pemegang
saham yang sebenarnya. ROE dipengaruhi oleh ROA dan Leverage keuangan
perusahaan. Selain itu ROE bisa dihitung dengan cara:
Laba Bersih
Return on Equity Ratio x 100 %
Rata2 Saham Biasa
35
35
Dalam analisa keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah
satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh (komprehensif).
Analisa ROI ini merupakan teknik analisa yang lazim digunakan oleh
pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi
perusahaan. Return on Investment itu sendiri adalah salah satu bentuk dari
ratio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan
perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang
digunakan untuk operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Dengan demikian ratio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari
operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau
aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut (net
operating assets). Sebutan lain untuk ratio ini adalah net operating profit rate
of return atau operating earning power.
Kegunaan dari analisa ROI dapat dikemukakan sebagai berikut :
a. Sebagai salah satu kegunaannya yang prinsipil ialah sifatnya yang
menyeluruh. Apabila perusahaan sudah menjalankan praktek akuntansi
yang baik maka manajemen dengan menggunakan teknik analisa ROI
dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efsiensi
produksi danefisiensi bagian penjualan. Apabila suatu perusahaan pada
suatu periode telah mencapai “operating aset turnover“ sesuai dengan
standar atau target yang telah ditetapkan, tetapi ternyata ROI-nya masih
dibawah standar target, maka perhatian managemen dapat dicurahkan
pada usaha peningkatan efisiensi disektor produksi dan penjualan.
Sebaliknya apabila profit margin telah mencapai target atau standar yang
36
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
telah ditetapkan, sedangkan operating aset turn over masih dibawah
target maka perhatian managemen dapat dicurahkan nuntuk perbaikan
kebijaksanaan investasi baik dalam modal kerja maupun dalam aktiva
tetap. Rendahnya operating aset turnover ini bisa disebabkan karena
kesalahan dalam kebijakan pembelian bahan mentah yang dibeli terlalu
besar menumpuk di gudang.
b. Apabila perusahaan dapat mempunyai data industri sehingga dapat
diperoleh ratio industri, maka dengan analisa ROI ini dapat dibandingkan
efisiensi penggunaan modal pada perusahaannya dengan perusahaan lain
yang sejenis,sehingga dapat diketahui apakah perusahaannya berada
dibawah, sama, atau diatas rata-ratanya. Dengan demikian akan dapat
diketahui dimana kelemahannya dan apa yang sudah kuat pada
perusahaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.
c. Analisa ROI dapat digunakan untuk mengukur efisiensi aktivitas-aktivitas
yang dilakukan oleh divisi/bagian, yaitu dengan mengalokasikan semua
biaya dan modal ke dalam bagian yang bersangkutan. Arti penting
mengukur rate of return pada tingkat bagian adalah untuk dapat
membandingkan efisiensi suatubagian dengan bagian yang lain didalam
perusahaan yang bersangkutan.
37
37
38
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
Added Statement) sebagai komponen Laporan Keuangan Islami yang memberikan
perhatian kepada pihak-pihak yang memberikan kontribusi kepada perusahaan.
Akuntasi syari’ah seharusnya memberikan perhatian tidak hanya sebatas pada
pemilik modal tetapi juga kepadapihak-pihak lain.
e. Rasio Pasar
Rasio pasar yaitu rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku. Sudut
pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut investor atau calon investor,
meskipun pihak manajemen juga berkepentingan terhadap rasio-rasio ini. Ada
beberapa rasio pasar yang bisa dihitung yaitu :
39
39
Total Equitas
Book Value (BV) x 100 %
Rata - rata Saham yg Beredar
Contoh :
Perusahaan “Maju jaya” pada tahun 2010 memiliki nilai ekuitas sebesar
Rp.540.000.000,-, sedangkan total nilai pasar saham perusahaan adalah sebesar
Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Rp.650.000.000,- maka MVA adalah sebesar
Rp.90.00.000,- (650 juta-540 juta). Dengan memaksimalkan perbedaan ini, maka
berarti manajemen memaksimalkan kekayaan pemegang saham.
40
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
2. Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added/EVA)
Jika MVA mengukur pengaruh tindakan manajerial sejak pendirian perusahaan, maka
nilai tambah ekonomi (economic valueadded/EVA) memfokuskan pada efektifitas
manajerial dalam satu tahun tertentu. EVA menunjukkan semua laba setelah semua
biaya modal termasuk modal ekuitas dikurangkan. Jadi EVA adalah suatu laba
ekonomis yang sesungguhnya dalam tahun berjalan, dan hal ini sangat berbeda dengan
laba akuntansi. EVA dapat diformulasikan sebagai berikut :
EVA = Laba operasi setelah pajak - biaya modal setelah pajak
= EBIT (1-tarif pajak) – (Total Modal) (Biaya modal setelah pajak)
Total modal mencakup hutang jangka panjang, saham preferen dan ekuitas saham
biasa.
Kesimpulan :
1. Untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kineja keuangan, analisis keuangan harus
melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan keuangan perusahaan. Alat yang biasa
digunakan adalah analisis rasio keuangan. Rasio keuangan adalah yang
menghubungkan dua angka akuntansi dalam laporan keuangan dengan membagi
satu angka dengan angka lainnya.
2. Rasio Likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajibannya
yang sudah jatuh tempo.
3. Rasio Aktivitas mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola usahanya.
4. Rasio Rentabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan.
5. Rasio Pasar mengukur kinerja pasar atau harga pasar saham perusahaan.
6. Analisis rasio bisa dilakukan dengan melakukan perbandingan internal (analisis
trend) dan analisis eksternal (analisis industri).
7. Market Value Added/MVA adalah perbedaan antara nilai pasar ekuitas perusahaan
dan jumlah modal ekuitas yang diinvestasikan investor. Economic Value Added/ EVA
adalah suatu laba ekonomis yang sesungguhnya dalam tahun berjalan
41
41
PENYELESAIAN
a. Mencari Earning power
Pertama harus dicari EBIT
Sales Rp 30.000.000,-
HPP Rp 20.000.000,-
Gross Profit Rp 10.000.000,-
Operating expense Rp 5.000.000,-
EBIT Rp 5.000.000,-
Tatal assets = 20.000.000 + 7.500.000 = Rp 27.500.000,-
5.000.000
Earning power x 100 % 18,18%
27.500.000
5.000.000
b. Profit Margin x 100 % 16,67 %
30.000.000
30.000.000
c. Total Assets Turnover x 100 % 1,09 %
27.500.000
42
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
1.875.000 2.250.000
ROE 12,5 % 10 %
15.000.000 22.500.000
Kesimpulan lebih baik tambahan dana dipenuhi dengan modal asing karena ROE nya
lebih tinggi yakni 12,5 %
2. Berikut ini adalah financial statement dari “Bintomo Corporation” pada tahun 2014.
Balance Sheet 31 – 12 – 2014
Cash Rp 90.000.000
Account receivable Rp 200.000.000
Inventories Rp 150.000.000
Property and Equipment Rp 600.000.000
Depreciation Rp 170.000.000
Rp 430.000.000
Rp 870.000.000
Account payable Rp 94.000.000
Notes Payable Rp 24.000.000
Accruals liabilities Rp 17.000.000
Income tax liabilities Rp 21.000.000
First Moretgage 6 % Bond Rp 150.000.000
Second Moretgage 6 % Bond Rp 50.000.000
Common stock Rp 250.000.000
Capital surpus Rp 25.000.000
Reserve for planet expansion Rp 65.000.000
43
43
PEMBAHASAN
44
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING
e. Debt to net worth ratio 356.000.00 0 x 100 % 69,26 %
524.000.00 0
--oooo—
45
45
C. LATIHAN SOAL/TUGAS
D. DAFTAR PUSTAKA
1. Subramanyam K.R dan Wild, J.John; 2014, Analisis Laporan Keuangan Edisi 10, Buku
2. Salemba Empat, Jakarta.
2. Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua.
Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
3. Paramasivan C. & Subramanian T. Financial Management, New Age International
Publishers, New Delhi
4. Prof. Dr. Isti Fadah, MSi, Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar, Jember
5. Brigham & Houston (2011), Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, edisi 11,
Salemba empat, Jakarta.
6. Husnan, Suad, 1990. Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan, Edisi Pertama,
Cetakan ketiga, BPFE Yogyakarta.
46