Anda di halaman 1dari 19

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

“RANGKUMAN DISKUSI”
Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Penugasan Pada Semester Genap
Mata Kuliah: Analisa Laporan Keuangan
Dosen: L. G. P. Sri Ekajayanti, Se,M.Si.,Ak.,Ca

DISUSUN OLEH KELOMPOK 9

I PUTU KRISNA TAMA FRANDIKA (202133121198)


I WAYAN SUWARDIKA (202133121213)
I GEDE AGUS PRATAMA PUTRA (202133121228)
I MADE RENDY ADILEO (202133121231)
I PUTU DYANA PUTRA (202133121248)
GEDE ARINATA (202133121324)

KELAS D4
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS WARMADEWA
2023
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-NYA, tugas makalah mata kuliah Analisa laporan Keuangan yang berjudul
“Rangkuman Diskusi” ini dapat diselesaikan tepat waktu, meskipun kami menyadari masih
banyak terdapat kekurangan didalamnya.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini nantinya dapat
bermanfaat. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Denpasar, 22 Juni 2023

Penulis
RANGKUMAN DISKUSI
ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Rangkuman Diskusi Pertemuan 1


Menjelaskan, mengidentifikasi dan menjabarkan ruang lingkup laporan keuangan
1. Menjelaskan ruang lingkup Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi
keuangan suatu perusahaan, dimana informasi tersebut dapat dijadikan sebagai
gambaran kinerja keuangan suatu perusahaan. Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No.1 Ikatan Akuntan Indonesia (Revisi 2009) mendefinisikan laporan keuangan
sebagai penyajian kinerja keuangan yang terstruktur dari perusahaan atau entitas
usaha. Pembuatan laporan keuangan bertujuan memberikan informasi kinerja dari
pihak yang melaporkan, sehingga dapat digunakan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan dalam membuat keputusan
b. Kegunaan Laporan Keuangan
1) Mengetahui Informasi Aset
Aset yang dimiliki oleh bisnis maupun perusahaan tertentu akan dapat
diketahui dengan adanya laporan keuangan. Karena, dalam sebuah laporan ini,
kita bahkan secara detail mendapatkan penjelasan tentang aset. Seberapa banyak
yang masih dimiliki dan seberapa banyak yang sudah terbuang.
2) Mengetahui Jumlah Modal

Modal adalah sebuah hal yang penting dalam bisnis dan kegiatan ekonomi
lainnya. Jadi, ini menjadi salah satu faktor penting yang digambarkan dalam
sebuah laporan keuangan. Semua informasi yang dibutuhkan akan ditemukan di
laporan tersebut. Terkait seberapa banyak modal yang tersedia, yang diperlukan
dan yang telah digunakan.

3) Arus Kas

Ini juga akan menggambarkan bagaimana pengelolaan arus kas. Apakah


masih kurang stabil, tidak memadai dan bahkan berjalan dengan lancar. Setiap
pelaku yang melakukan tindakan ekonomi pastinya membutuhkan rincian
mengenai arus kas tersebut.
4) Alat Pertanggung Jawaban

Pihak manajemen Ini akan menjadi salah satu alat yang digunakan untuk
pertanggung jawaban manajemen. Karena ini adalah salah satu laporan yang
sangat penting dan akan mendefinisikan keadaan perusahaan. Maka pihak
manajemen harus mempertanggung jawabkan dengan baik kepada pemilik,
pemegang saham dan kreditur.

5) Sebagai Alat Pertimbangan


Pemilik Perusahaan tidak ada hal yang selalu mulus, begitu juga yang
terjadi dalam sebuah keuangan perusahaan. Ketika hal-hal tersebut menjadi lebih
buruk atau bahkan lebih baik, sang pemilik harus melakukan tindakan.
6) Pencapaian Target Manajemen

Walaupun pihak manajemen adalah yang bertanggung jawab membuat dan


melaporkan laporan ini. Namun, ini juga menyangkut tujuan pembuatannya
tersebut. Dimana pihak manajemen yang nantinya akan mengetahui apakah target
mereka tercukupi atau tidak di periode tersebut.

7) Alat Pertimbangan Bagi Pemegang Saham

Untuk bisa menjalankan sebuah bisnis atau perusahaan, tentu diperlukan


modal dan berupa saham. Jadi, pemegang atau pemilik saham yang berkontribusi,
berhak mengetahui bagaimana perkembangan dari bisnis atau perusahaan tersebut.
Pelaporan inilah yang nantinya akan menjadi media pertimbangan mereka.
Dimana mereka akan menentukan untuk tetap berkomitmen dengan perusahaan
tersebut nantinya atau tidak.

8) Bahan Evaluasi Kreditur

Tidak hanya pemilik dan pemegang saham saja yang menggunakan


laporan ini sebagai bahan evaluasi. Para kreditur juga akan menggunakannya
sebagai bahan evaluasi dan alat pertimbangan. Para kreditur sangat perlu untuk
bisa melakukan penilaian pada kelancaran dan bagaimana alur arus kas

c. Tujuan Laporan Keuangan


Tujuan laporan keuangan secara garis besar adalah:
1) Screening (sarana informasi), analisa hanya dilakukan berdasarkan laporan
keuangannya, dengan demikian seorang analis tidak perlu turun langsung ke
lapangan untuk mengetahui situasi serta kondisi perusahaan yang dianalisa.
2) Understanding (pemahaman), analisa dilakukan dengan cara memahami
perusahaan, kondisi keuangannya dan bidang usahanya serta hasil dari usahanya.
3) Forecasting (peramalan), analisa dapat digunakan juga untuk meramalkan kondisi
perusahaan pada masa yang akan datang.
4) Diagnosis (diagnose), analisa memungkinkan untuk dapat melihat kemungkinan
terdapatnya masalah baik di dalam manajemen ataupun masalah yang lain dalam
perusahaan.
5) Evaluation (evaluasi), analisa digunakan untuk menilai serta mengevaluasi kinerja
perusahaan termasuk manajemen dalam meningkatkan tujuan perusahaan secara
efisien.
d. Pihak yang membutuhkan Laporan Keuangan
Ada beberapa pihak yang selama ini dianggap memiliki kepentingan terhadap
laporan keuangan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Kreditur, adalah pihak yang memberikan pinjaman baik dalam bentuk uang,
barang maupun dalam bentuk jasa.
2) Investor, adalah pihak yang membeli saham, atau komisaris perusahaan yang
membutuhkan laporan keuangan guna mengetahui kondisi perusahaan sehingga
memastikan uang yang diinvestasikan merasa aman dan menguntungkan.
3) Akuntan Publik, adalah pihak yang melakukan audit laporan keuangan
perusahaan, untuk selanjutnya hasil audit akan memberikan penilaian dalam
bentuk rekomendasi.
4) Karyawan, adalah pihak yang secara penuh bekerja di perusahaan yang
menggantungkan kehidupan, oleh karena itu perlu laporan keuangan guna
mengetahui kondisi perusahaan di masa yang akan datang.
5) Pemerintah, pihak yang membutuhkan laporan keuangan untuk melihat
perkembangan perusahaan dan penerimaan pajak.
2. Jenis- Jenis Laporan keuangan
a. Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan posisi
keuangan perusahaan pada suatu saat (tanggal) tertentu. Neraca disebut juga dengan
Laporan Posisi Keuangan. Laporan ini dibuat untuk menyajikan informasi keuangan
yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban dan modal perusahaan.
b. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan keuangan yang
menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan
laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang
diperoleh. Kemudian juga tergambar jumlah biaya dan jenis-jenisbiaya yang
dikeluarkan selama periode tertentu. Dari jumlah pendapatan dan jumlah biaya ini,
terdapat selisih yang disebut dengan laba atau rugi. Jika pendapatan lebih besar dari
pada biaya, perusahaan dikatakan laba. Namun apabila pendapatan lebih kecil dari
pada biaya, perusahaan dikatakan rugi.
c. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis
modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian laporan ini juga menjelaskan perubahan
modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal di suatu perusahaan. Laporan
perubahan modal jarang dibuat bila tidak ada terjadi perubahan modal, artinya
laporan ini dibuat apabila memang ada perubahan modal perusahaan tersebut.
d. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua spek yang
berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak
langsung terhadap kas perusahaan. Laporan arus kas disusun berdasarkan konsep kas
selama periode laporan. Laporan arus kas terdiri dari arus kas masuk (cash in) dan
arus kas keluar (cash out) selama periode tertentu. Kas masuk terdiri dari uang yang
masuk ke perusahaan, seperti hasil penjualan atau penerimaan lainnya, sedangkan kas
keluar merupakan sejumlah jumlah pengeluaran dan jenis-jenis pengeluarannya,
seperti pembayaran biaya operasional perusahaan.
e. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan catatan atas laporan keuangan adalah laporan yang memberikan
informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu.
Artinya, terkadang ada komponen atau nilai dalam laporan keuangan yang perlu
diberi penjelasan terlebih dahulu sehingga jelas. Hal ini perlu dilakukan agar pihak-
pihak yang berkepentingan tidak salah dalam mentafsirkannya.
3. Menjelaskan Akun dalam laporan keuangan
a. Aktiva
Aktiva dikenal sebagai aset harta yang dinilai menggunakan satuan mata uang.
Jenisnya ada 5, yaitu aktiva lancar, tetap, tidak berwujud, investasi jangka panjang
dan aktiva lain. Akun laporan keuangan yang satu ini berfungsi untuk
memperlihatkan pencatatan unsur aktiva perusahaan. Contoh aktiva lancar adalah
kas, piutang dagang, dividen, dan surat berharga. Aktiva tetap contohnya alat
pengangkutan, gedung, peralatan kantor dan mesin. Aktiva tidak berwujud yaitu harta
yang memberikan banyak manfaat ekonomi. Contohnya seperti hak paten, hak cipta
dan merek dagang. Aktiva investasi jangka panjang antara lain obligasi dan surat
berharga. Aktiva lain di sini berupa gedung yang sedang dalam proses pembangunan.
b. Modal
Akun laporan keuangan berikutnya adalah modal. Modal yaitu kekayaan
bersih perusahaan sebagai hasil selisih antara kewajiban dan aset. Sumbernya berasal
dari saham, investasi, obligasi dan lain-lain.
c. Utang
Utang menjadi kewajiban bagi perusahaan dan harus membayarkannya kepada
pihak lain. Ada 3 macam utang, yaitu utang lancar, jangka pendek dan utang
lain.Utang lancar contohnya utang untuk dagang, gaji, bunga, usaha dan pajak. Utang
jangka pendek misalnya utang obligasi. Sedangkan, utang lain yaitu utang kepada
direksi.
d. Beban
Akun laporan keuangan tersebut mencakup semua biaya yang dikeluarkan
untuk keperluan operasional perusahaan. Misalnya beban listrik, air, biaya telepon
dan perlengkapan lainnya.
e. Pendapatan
Pendapatan adalah semua keuntungan yang didapatkan dalam 1 periode
akuntansi. Contohnya keuntungan penjualan produk. Selain itu, ada pendapatan di
luar usaha seperti bunga bank.
Rangkuman Diskusi Pertemuan 2
Hasil Diskusi Kelompok 1 (Materi Mengidentifikasi, Dan Menjabarkan Ruang Lingkup
Laporan Keuangan)
1. Apa saja upaya yang harus dilakukan dalam memaksimalkan nilai perusahaan dan apakah
ketidak akuratan atau (kesalahan) penyajian laporan keuangan itu akan berpengaruh pada
nilai perusahaan?
Pembahasan:

Dalam memaksimalkan nilai perusahaan

1) Perusahaan harus mempunyai modal yang cukup

Modal yang besar, di mana membuat proyeksi keuntungan yang bisa


perusahaan dapatkan juga akan lebih besar, jika modal perusahaan terlalu minim
maka akan mengalami loss karena modal yang kurang

2) Menekan Biaya Produksi

Cara yang bisa dilakukan untuk menekan biaya produksi adalah dengan
menggunakan mesin atau bahan baku yang lebih murah. Tujuannya, supaya
perusahaan bisa menjual dengan harga sama, tapi bisa mendapatkan keuntungan yang
lebih besar.

3) Lakukan Promosi Secara Aktif

Anda harus lebih gencar lagi dalam melakukan promosi, supaya pemasaran
produk dapat menjangkau masyarakat secara luas.

4) Sebuah perusahaan bisa disebut sebagai kondisi perusahaan yang sehat jika memiliki
beberapa komponen berikut ini:
a. Strategi yang baik dan terarah
b. Terus produktif
c. Memiliki aset yang terjaga dengan baik
d. Memiliki produk, jasa dan proses yang inovatif
e. Mempunyai reputasi yang baik di mata para customer

Jadi apa ketidak tepatan laporan keuangan akan berpengaruh pada nilai
perusahaan? Jawabannya iya karena, terjadinya penyajian laporan keuangan yang
tidak tepat akan menimbulkan nilai perusahaan yang buruk, karena kesalahan
perhitungan pada aliran dana masuk ataupun keluar yang akan berpengaruh pada
laporan keuangan perusahaan. Sehingga pada laporan keuangan terlihat jumlah biaya
dan modal yang tidak tepat, oleh karena itu perusahaan tidak mengetahui secara pasti
apakah perusahaan memiliki modal dan keuntungan yang cukup untuk membiayai
kegiatan operasional, selain itu perusahaan tidak bisa membuat keputusan serta
strategi yang baik dan terarah bagi perusahaan kedepan.

2. Mengapa laporan keuangan perusahaan memiliki sifat dapat dibandingkan?


Pembahasan:

Laporan keuangan perusahaan disusun ketika memasuki masa akhir periode


akuntansi. Satu periode akuntansi dapat berbentuk laporan harian, bulanan atau tahunan.
Tujuan laporan keuangan dapat dibandingkan agar pengguna seperti para atasan, manajer
dan pihak luar perusahaan bisa mengidentifikasi tren-tren yang mungkin berubah di tiap
periode, misalnya tren kinerja, laporan posisi keuangan, entitas pelaporan, dan sejenisnya.
Tujuan utamanya agar bisa membuat keputusan usaha secara tepat, sesuai kondisi
keuangan perusahaan.

Dalam hal ini, laporan keuangan harus menginformasikan jika ada perubahan
kebijakan akuntansi utama yang berdampak pada posisi keuangan. Agar sebuah laporan
keuangan dapat dibandingkan di tiap periodenya, harus ada standar akuntansi yang ketat
dalam proses pembuatannya. Maka dari itu, dalam pencatatan laporan keuangan harus
dibuat secara lengkap, terperinci, jelas dan akurat serta bermanfaat bagi penggunanya.

3. Apa bila dalam manajemen meragukan keakuratan laporan keuangan, bagaimana seorang
akuntan/auditor menacari kesalahan dalam laporan keuangan tersebut?
Pembahasan:

Ada dua bentuk dasar kesalahan:

1) Kesalahan akuntansi (accounting errors)


2) Kesalahan sistem (system errors).

Kesalahan akuntansi mempengaruhi langsung pada kesalahan pelaporan


keuangan. Kesalahan sistem berhubungan erat dengan lemahnya sistem pengendalian
intern yang pada gilirannya akan menyulitkan penditeksian kesalahan dan ketidak beresan
yang terjadi dalam suatu organisasi.
4. Mengapa saat menyusun laporan keuangan, taksiran-taksiran dari akuntan atau pihak
manajemen itu masih di perlukan?
Pembahasan:
Suatu taksiran/pendapat dari akuntan dan manajemen diperlukan dalam menyusun
laporan keuangan seperti menentukan harga atau anggaran (budget) dari sebuah
perusahaan, contoh saat memprediksi harga jual suatu barang, memprediksi jumlah
barang yang diperlukan baik untuk dijual kembali atau digunakan oleh perusahaan, serta
memprediksi biaya yang dikeluarkan, contoh biaya listrik atau gaji karwayan. Kadang
saat menaksir atau memprediksi terdapat perbedaan yang memang menjadi hambatan
dalam penyusunan laporan keuangan, tapi nyatanya sebuah taksiran masih diperlukan
dalam perusahaan saat menyusun laporan keuangan.
5. Apa contoh dan penerapan dari sifat materialitas tersebut?
Pembahasan:
Materialitas merupakan salah satu poin penting dalam proses audit. Bagi auditor,
kegunaan konsep materialitas adalah untuk perencanaan dalam melakukan audit. Selain
itu juga digunakan untuk mengevaluasi adanya kekeliruan di dalam laporan keuangan.
Contoh materialitas yakni:
Adanya kekeliruan dalam laporan keuangan sendiri bisa bersifat material, bisa
juga tidak. Misalnyal, PT A memiliki keuntungan mencapai Rp100 juta, maka kekeliruan
dalam pencatatan laporan keuangan sebesar Rp10 juta akan berdampak sangat besar.
Sementara itu, PT B memiliki keuntungan mencapai Rp 10 miliar, dengan selisih laporan
keuangan sebesar Rp10 juta bisa jadi tidak akan terlalu berpengaruh kepada perusahaan
tersebut.
6. Pada laporan arus kas (cash lowstatement) apa itu kegiatan pendanaan (financing)?
Pembahasan:
Arus kas dari kegiatan pendanaan (financing) Yaitu aliran kas yang menyangkut
utang dan ekuitas perusahaan contoh penerbitan surat utang atau obligasi.

Rangkuman Diskusi Pertemuan 3


Hasil Diskusi Kelompok 2 (Menjelaskan, Menjabarkan, Dan Menganalisis Laporan
Keuangan
Dengan Metode Perbandingan,Trend Dalam Prosentase Per Komponen)

Rangkuman Diskusi Pertemuan 4


Rangkuman Diskusi Pertemuan 5

Rangkuman Diskusi Pertemuan 6


Hasil Diskusi Kelompok 3 (Menganalisis Laporan Keuangan Dengan Metode Rasio)
1. Apakah perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas?

Pembahasan:

Selain perputaran piutang yang bisa mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan,


perputaran persediaan juga bisa berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas pada
perusahaan. Dalam sebuah perusahaan persediaan merupakan harta yang dimiliki
perusahaan untuk dijual atau digunakan untuk proses produksi. Keberhasilan suatu
perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari
penjualannya. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan adalah
dengan melihat kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba melalui rasio
profitabilitas. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin bagus, karena
menggambarkan tingginya perolehan keuntungan perusahaan.

2. Jika rasio working capital suatu perusahaan dibawah dari 1 maka perusahaan sulit
melunasi hutang jangka pendeknya. Jadi, bagaimana upaya perusahaan agar
memaksimalkan rasio working capitalnya supaya dapat melunasi hutang jangka
pendek perusahaannya tersebut?
Pembahsan:

Rasio dua perusahaan sudah dapat mampu melunasi hutang jangka pendeknya, tetapi
jika perusahaan ingin meningkatkan rasio lebih dari 2 maka perusahaan harus
meningkatkan produktivitas perusahaan seperti meningkatkan penjualan supaya aset
atau kas nya bertambah dan perusahaan harus sering membayar hutang lancarnya,
maka rasio likuiditas perusahaan tersebut akan meningkat.

3. apa dampak dari hasil analisis solvabilitas yang kurang baik bagi suatu perusahaan?
Pembahasan:
Jika analisis rasio solvabilitas perusahaan kurang baik, artinya perusahaan memiliki
hutang yang tinggi dibandingkan dengan aset dan modal yang dimilikinya. Tentunya
risiko gagal bayar hutang menjadi lebih tinggi. Jika terjadi gagal membayar hutang
dapat merusak reputasi perusahaan. Hal ini juga dapat menyebabkan kreditor menjadi
ragu untuk memberikan pembiayaan tambahan, karena perusahaan mungkin dianggap
memiliki risiko yang tinggi dalam melunasi kewajiban yang ada. Hasil analisis
solvabilitas yang kurang baik juga dapat mengurangi kepercayaan investor dan
pemegang saham terhadap kinerja keuangan perusahaan, yang dapat mengakibatkan
penurunan harga saham.
4. bagaimanakah tingkat sumber daya yang tersedia di suatu perusahaan mampu
memperngaruhi besaran perhitungan terkait rasio produktivitas?
Pembahasan:
Sumber daya yang tersedia di suatu perusahaan baik yang bersifat hidup (SDM)
maupun sumber daya lainnya tentu menjadi modal atau sarana dalam menunjang
kegiatan operasional dan non operasional guna mencapai tujuan yang diinginkan,
sehingga dalam menghitung rasio produktivitas yang erat kaitannya dengan sifat
ekonomis, efisien serta efektif maka dalam mewujudkan tingkat produktivitas yang
baik pada suatu perusahaan haruslah mempertimbangkan kualitas maupun kuantitas
sumber daya yang terkandung di dalamnya. Dapat disimpulkan bahwa semakin efektif
pengelolaan dan pemanfaatannya maka semakin produktif realisasi maupun hasilnya,
begitupula apabila semakin tinggi hasil rasio produktivitas maka semakin baik pula
gambaran kondisi suatu perusahaan bersangkutan.
5. Bagaimana jika suatu perusahaan memiliki current ratio yang terlalu tinggi?
dan apakah semakin tinggi current ratio suatu perusahaan maka semakin bagus kinerja
perusahaannya?
Pembahasan:
Current ratio sendiri digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan. Dimana
likuiditas perusahaan merupakan seberapa mudah dan memungkinkan perusahaan
dapat memenuhi kewajiban jangka pendek. Sehingga semakin tinggi current ratio
berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek dengan menggunakan aktiva lancar. Aktiva lancar yang dimaksud termasuk
kas, surat berharga, dan persediaan. Namun, jika current ratio suatu perusahaan terlalu
tinggi hal tersebut dapat dikatakan kurang baik. Karena hal ini menunjukkan
banyaknya dana perusahaan yang menganggur sehingga dapat berakibat mengurangi
kemampuan laba perusahaan.
6. Apa saja yang menjadi keterbatasan dalam analisis laporan keuangan?
Pembahasan:
Yang menjadi keterbatasan dalam analisis laporan keuangan adalah
1. Materiality (Cukup Berarti)
Akuntansi disusun berlandaskan teori yang hendak dicantumkan dalam sebuah
perjuangan guna mencatat berbagai transaksi yang terjadi.Namun, dalam
praktiknya, tak semua dijalankan sesuai teori tersebut. Umumnya, sejumlah
transaksi yang nilainya besar akan kerjakan sesuai teori yang sudah ada.Namun,
untuk sejumlah transaksi yang nominal-nya kecil serta tak memengaruhi pos-pos
lain dapat dikerjakan menyimpang.Permasalahannya adalah berapa jumlah atau
nominal yang dianggap lumayan besar atau berapa nominal yang dirasa kecil atau
Batasan yang dibuat untuk menentukan materiality (cukup berarti) atau tidak jika
alasannya memunculkan perbedaan dalam mengambil sebuah keputusan.
2. Konservatif
Konservatif merupakan suatu perilaku yang biasanya diambil oleh para akuntan
dalam menghadapi beberapa alternatif dalam merancang laporan keuangan.Jika
kondisi yang dihadapi memang demikian, biasanya sikap konservatif ini
cenderung memilih yang tak akan menjadikannya aktiva serta penghasilan yang
terlalu besar.Perilaku konservatif ini mulanya berasal dari perkembangan
akuntansi jaman dulu. Pada masa itu, yang terpenting adalah pada neraca yang
dipersembahkan untuk para pemberi kredit.Sikap konservatif ini disamping untuk
menentukan yang lebih rendah tapi juga untuk mengatur kenaikan nominal dari
aktiva.
3. Sifat Khusus Industri
Industri yang memiliki sifat khusus misalnya bank, perusahaan asuransi, dan
lainnya ini kerap kali memerlukan sistem akuntansi berbeda dengan berbagai
industri lain pada umumnya.Sebab, peraturan-peraturan mengenai industri khusus
tersebut menjadikan sistem akuntansi-nya juga beda jika dibandingkan dengan
perusahaan lainnya.Itulah beberapa keterbatasan laporan keuangan yang perlu
Anda pelajari dan pahami. Selain point-point yang sudah disebutkan diatas, ada
juga keterbatasan laporan keuangannya lainnya seperti berikut ini.
4. Bersifat Historis
Bersifat historis maksudnya yaitu karena setiap laporan keuangan umumnya
menunjukan riwayat transaksi dan juga peristiwa yang sudah lampau.
5. Bersifat umum
Keterbatasan laporan keuangan bersifat umum, baik dari segi informasi maupun
dari segi manfaat untuk pihak pengguna.Biasanya, informasi khusus yang
diperlukan oleh pihak-pihak tertentu tak bisa secara langsung terpenuhi hanya dari
laporan keuangan.
6. Sesuai Substansi & Realitas Ekonomi
Keterbatasan lainnya dari laporan keuangan yaitu lebih menekankan pada
penampilan transaksi dan juga peristiwa yang sesuai dengan suatu substansi serta
realitas ekonomi dan juga bukan hanya untuk bentuk formalitas (hukum).
7. Metode Akuntansi Beragam
Adanya metode akuntansi yang beragam yang bisa digunakan sehingga
memunculkan berbagai jenis dalam penilaian sumber daya ekonomi serta tingkat
keberhasilan antar bank.

Rangkuman Diskusi Pertemuan 7


Hasil Diskusi Kelompok 4 (Menjelaskan, Menjabarkan, Dan Menganalisis Sumber Dan
Penggunaan Modal Kerja Serta Menyusun Laporan Sumber Dan Penggunaan Modal
Kerja)
1. Bagaimana pengaruh perubahan dalam sumber dan penggunaan modal kerja
terhadap arus kas perusahaaan?
Pembahasan:
Perubahan dalam sumber dan penggunaan modal kerja akan memiliki pengaruh
langsung terhadap arus kas perusahaan. Sumber modal kerja, seperti pinjaman
bank, dana pihak ketiga, atau pinjaman dana lain akan menambah arus kas masuk.
Penggunaan modal kerja seperti pengeluaran untuk membeli atau menggunakan
aset, membayar gaji, atau biaya komisi lainnya akan mengurangi arus kas masuk.
Jika sumber dan penggunaan modal kerja berubah secara signifikan, arus kas
perusahaan juga akan berubah. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan
untuk memantau dan mengelola sumber dan penggunaan modal kerja dengan
benar untuk memastikan arus kas yang optimal.
2. Apa saja faktor yang memperngaruhi sumber dan penggunaan modal kerja dalam
perusahaan?
Pembahsan:
Beberapa faktor yang mempengaruhi sumber dan penggunaan modal kerja dalam
perusahaan antara lain:
1. Kebijakan manajemen dalam mengelola persediaan.
2. Kebijakan kredit yang diberikan perusahaan.
3. Tingkat pertumbuhan perusahaan.
4. Siklus penjualan dan pembelian.
5. Tingkat suku bunga.
6. Kondisi ekonomi dan industry.
7. Kebijakan manajemen dalam pengelolaan kas.
3. Bagaimana perusahaan bisa mengelola sumber modal kerja dengan efektif?
Pembahasan:
Beberapa langkah yang dapat diambil oleh perusahaan untuk mengelola sumber
modal kerja dengan efektif meliputi:
1. Mengoptimalkan persediaan: Memastikan persediaan yang cukup untuk
memenuhi permintaan pelanggan, sambil menghindari persediaan yang
berlebihan yang dapat mengikat modal perusahaan.
2. Meningkatkan manajemen piutang: Mempercepat proses penagihan piutang
agar kas dapat segera masuk ke perusahaan.
3. Mengelola hutang dengan bijaksana: Membayar hutang kepada pemasok tepat
waktu untuk mempertahankan hubungan yang baik dan menghindari biaya
keterlambatan pembayaran.
4. Meningkatkan efisiensi operasional: Memperbaiki proses bisnis dan
mengurangi biaya yang tidak perlu dapat membantu mengoptimalkan
penggunaan modal kerja.
5. Memonitor dan mengukur kinerja keuangan: Melakukan pemantauan secara
teratur terhadap indikator keuangan seperti rasio likuiditas dan siklus kas
untuk mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan yang diperlukan.
4. Apa saja indikator yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja modal kerja
dalam laporan keuangan?
Pembahasan:
Beperapa indikator yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja modal kerja
dalam laporan keuangan:
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar adalah rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar atau
aset yang dapat dicairkan dalam waktu singkat.
b. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat adalah rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar
yang paling likuid atau aset yang dapat dicairkan dalam waktu sangat singkat.
c. Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio kas adalah rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya hanya dengan menggunakan kas dan
setara kas.
d. Periode Penagihan (Receivable Turnover)
Periode penagihan adalah masa waktu rata-rata yang diperlukan suatu
perusahaan untuk mengumpulkan piutang dagang dari pelanggannya.
e. Periode Pembayaran (Payable Turnover)
Periode pembayaran adalah masa waktu rata-rata yang diperlukan suatu
perusahaan untuk membayar hutang dagang kepada pemasoknya.
5. Bagaimana cara membedakan antara sumber dan pengunaan modal kerja dalam
laporan keuangan?
Pembahasan:
Cara Membedakan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Laporan
Keuangan:
1. Sumber Modal Kerja
Sumber modal kerja adalah dana atau aset yang digunakan untuk membiayai
kegiatan operasional perusahaan. Sumber modal kerja dapat diperoleh dari
penjualan saham, obligasi, atau pinjaman bank. Sumber modal kerja juga
dapat diperoleh dari laba yang ditahan perusahaan atau melalui penjualan aset
perusahaan.
2. Penggunaan Modal Kerja
Penggunaan modal kerja adalah pengeluaran atau penggunaan dana atau aset
yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Penggunaan modal
kerja dapat berupa pembelian inventaris, pembayaran gaji karyawan,
pembelian bahan baku, atau pembayaran utang.

Rangkuman Diskusi Pertemuan 9


Hasil Diskusi Kelompok 5 (Mengidentifikasi Dan Menganalisis Laporan Sumber Dan
Penggunaan Kas)
Rangkuman Diskusi Pertemuan 10
Hasil Diskusi Kelompok 6 (menjelaskan, menganalisis dan mengidentifikasi tingkat
breakeven)

Rangkuman Diskusi Pertemuan 11


Hasil Diskusi Kelompok 7 (Mengidentifikasi, Menganalisis, Dan Menjelaskan Sebab-Sebab
Perubahan Laba Kotor Dan Menganalisa Sebab Perubahan Laba Kotor)

Rangkuman Diskusi Pertemuan 12


Hasil Diskusi Kelompok 8 (Menjelaskan, Menjabarkan, Dan Menganalisis Proyek Investasi
Dan Perhitungan Kebutuhan Kredit Suatu Perusahaan)
1.bagaimana cara menentukan tingkat kelayakan kredit berdasarkan analisis laporan keuangan?
Jawab:
ada beberapa langkah umum yang dilakukan untuk menentukan tingkat kelayakan kredit berdasarkan
analisis laporan keuangan, yaitu
1. Menggunakan rasio keuangan untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. Beberapa rasio
yang penting dalam menentukan kelayakan kredit meliputi rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio
hutang, dan rasio penutup bunga. Bandingkan rasio-rasio tersebut dengan perusahaan sejenis untuk
mendapatkan pemahaman tentang kinerja keuangan perusahaan.
2. Perhatikan arus kas perusahaan, terutama arus kas operasi. Pastikan perusahaan memiliki arus kas
yang cukup untuk memenuhi pembayaran kredit yang direncanakan. Analisis terhadap tren arus kas
juga penting untuk memastikan keberlanjutan kinerja keuangan perusahaan.
3. Menuninjau kembali struktur modal perusahaan, termasuk perbandingan antara modal sendiri dan
modal pinjaman. Analisis terhadap rasio hutang terhadap ekuitas (debt-to-equity ratio) dapat
memberikan gambaran tentang tingkat risiko yang terkait dengan pembiayaan perusahaan.

2. Apa saja kebijakan yang diimplementasikan dalam mengelola kas perusahaan guna memastikan
likuiditas yang cukup?
Jawab:
Untuk memastikan likuiditas yang cukup, perusahaan dapat menerapkan beberapa kebijakan dalam
pengelolaan kas. Berikut adalah beberapa kebijakan yang umumnya digunakan:

1. Penjadwalan pembayaran: Menentukan jadwal pembayaran yang tepat untuk memastikan


ketersediaan dana yang cukup saat jatuh tempo.

2. Manajemen piutang: Memperketat kebijakan kredit dan meninjau secara rutin piutang yang belum
tertagih.

3. Negosiasi dengan pemasok: Membangun hubungan yang kuat dengan pemasok dan melakukan
negosiasi harga yang menguntungkan.

4. Manajemen persediaan: Mengoptimalkan persediaan dengan menjaga keseimbangan antara


persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan dan menghindari stok yang
berlebihan.

5. Investasi kas yang bijaksana: Mengelola investasi kas dengan bijaksana untuk memaksimalkan
pengembalian.

6. Perencanaan anggaran dan proyeksi kas: Membuat anggaran dan proyeksi kas yang realistis
berdasarkan pendapatan dan pengeluaran yang diantisipasi.

7. Cadangan kas darurat: Membentuk cadangan kas darurat sebagai lapisan perlindungan jika terjadi
situasi tak terduga atau kejadian yang dapat mempengaruhi arus kas.

8. Pengelolaan hutang: Mengelola hutang perusahaan dengan hati-hati dan memastikan pembayaran
yang tepat waktu.

9. Pemantauan dan pelaporan: Memantau arus kas secara rutin dan menggunakan sistem pelaporan
yang tepat untuk memperoleh visibilitas yang jelas terhadap keuangan perusahaan.

Penerapan kebijakan-kebijakan ini membantu perusahaan untuk mengelola kas dengan efektif,
memastikan likuiditas yang cukup, dan menghindari masalah keuangan yang mungkin timbul akibat
kekurangan dana tunai.

3. menurut kalian, apakah masih ada jenis kredit selain yang disebutkan tadi?
Jawab:
Beberapa jenis kredit lain, selain yang disebutkan tadi, yaitu :
1. kredit berdasarkan tujuan yang dibagi menjadi 3 golongan (kredit produktif, kredit konsumtif &
kredit perdagangan).
2. kredit berdasarkan jaminannya adalah kredit yang diberikan dengan suatu jaminan tertentu.
3. kredit tanpa jaminan adalah kredit yang diberikan atas dasar kepercayaan saja.

4. mengapa dalam analisa kredit perlu dilakukan analisis kelayakan proyek investasi dan dalam
melakukan analisis ini terdapat 4 metode untuk menganalisisnya salah satunya disebutkan tadi yaitu
Pay-back Period, bagaimana cara atau rumus dari pay-back period serta apa kekurangan dari metode
ini?
Jawab:
dilakukannya analisis kredit bertujuan untuk memperkirakan tingkat keuntungan dan risiko yang akan
diperoleh. Kriteria investasi yang layak adalah jika investasi tersebut menguntungkan investor. Untuk
mengetahui hal ini, diperlukan sebuah penilaian yang disebut metode penilaian investasi. Cara
menghitung payback period yaitu dengan rumus ( nilai investasi : kas masuk bersih ) serta kekurangan
dari metode penilaian investasi ini adalah perhitungannya akan berhenti jika pengembalian nilai
investasi sudah tercapai.

5. Mengapa stabilitas keuangan menjadi pertimbangan penting dalam proses kredit?


Jawab:
Stabilitas keuangan menjadi pertimbangan penting dalam proses kredit karena menunjukkan
kemampuan peminjam untuk memenuhi kewajiban finansial mereka. Pemberi pinjaman dapat
mengurangi risiko kredit dan memastikan bahwa pinjaman diberikan kepada peminjam yang memiliki
kemampuan finansial yang memadai untuk membayar kembali pinjaman dengan lancar.

6. apa saja penggunaan modal kerja yang umum dilakukan oleh perusahaan?
Jawab:
Beberapa penggunaan modal kerja yang umum dilakukan oleh perusahaan antara lain:
1. Pembelian bahan baku dan persediaan
Modal kerja dapat digunakan untuk membeli bahan baku dan persediaan yang diperlukan untuk
produksi barang atau jasa.
2. Pembayaran gaji dan upah karyawan
Modal kerja juga dapat digunakan untuk membayar gaji dan upah karyawan perusahaan.
3. Pembayaran tagihan dan utang usaha
Perusahaan juga dapat menggunakan modal kerja untuk membayar tagihan dan utang usaha yang
masih harus diselesaikan.
4. Pembiayaan operasional sehari-hari
Modal kerja dapat digunakan untuk membiayai operasional sehari-hari perusahaan, seperti biaya
sewa, listrik, air, dan telepon.
5. Pembiayaan proyek-proyek baru
Perusahaan dapat menggunakan modal kerja untuk membiayai proyek-proyek baru yang akan
dilaksanakan di masa depan.
6. Peningkatan modal kerja
Modal kerja juga dapat digunakan untuk meningkatkan modal kerja perusahaan agar dapat memenuhi
kebutuhan operasional dan ekspansi bisnis di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai