Anda di halaman 1dari 4

Nama : I Putu Krisna Tama Frandika

NPM : 202133121198

Kelas/Semester : D4 Akuntansi/Semester 5
Mata Kuliah : Pengantar Manajemen Strategi

TUGAS KASUS

Pasar minuman karbonat dunia sekarang ini masih didominasi Coca Cola. Di Amerika
Serikat, Pepsi Cola pernah menyalip Coca Cola pada tahun 1978. Kedua minuman ringan
tersebut memang berasal dari Amerika dan dari sanalah persaingan dimulai. Coca Cola masih
mengungguli Pepsi dan mampu menguasai sekitar 48% pangsa pasar soft drink di Amerika,
sementara Pepsi hanya 18%. Pepsi Cola International (PCI) berjanji untuk terus meningkatkan
pangsa pasar dan penjualannya. Pada tahun 1995, Pepsi Cola menargetkan penjualannya
menjadi $5 milyar atau dua kali lipat dibanding tahun 1993 yang hanya mencapai $2,5 milyar.

Demikia juga di Indonesia, persaingan antara Coca Cola dengan Pepsi dimulai pada
tahun 1995, ketika Pepsi menggandeng Grup Salim dan mendirikan PT. Pepsi Cola Indo
Beverage (PCIB). Mereka memiliki pabrik pembotolan di Semarang dan Cikampek.
Sedangkan PT Coca Cola Indonesia (CCI) sudah memiliki 11 pabrik pembotolan di Indonesia
dan selain memproduksi Coca Cola, CCI juga mengedarkan Sprite dan Fanta. Kondisi ini tidak
mudah bagi Pepsi untuk menggeser posisi Coca Cola, dimana keunggulan Coca Cola adalah
dengan memiliki jaringan pemasaran yang sekitar 300 ribu outlet, sehingga memungkinkan
Coca Cola menjangkau konsumen sampai dipedesaan.

Belakangan ini, Coca Cola juga berusaha menguatkan citra sebagai symbol gaya hidup
kaum muda yang dinamis. Potensi pasar golongan muda cukup besar di Indonesia. Dengan
membidik golongan muda minum Coca Cola, diharapkan bisa membangun loyalitas mereka
terhadap Coca Cola. Untuk itu, Coca Cola terus membuat iklan yang menggambarkan
kreatrivitas kaum muda dan strategi-strategi lainnya yang dilakukan untuk masuk ke segmen
ini. Sampai saat ini, CCI mampu bertahan menduduki posisi paling depan sebagai minuman
soft drink yang digemari masyarakat.

Sedangkan Pepsi masih memiliki peluang yang cukup besar untuk merebut pasar,
khususnya di Indonesia, namun sepertinya sulit untuk menggeser posisi Coca Cola. Meskipun
berbagai cara telah dilakukannya Pepsi, namun tingkat penjualannya belum sesuai dengan yang
diharapkan. Menghadapi kondisi demikian, PCI perlu mengevaluasi strategi yang dimiliki atau
membuat strategi baru, agar mampu terus bertahan ditengah persaingan yang semakin
kompetitif.

Pertanyaan:

1. Berdasarkan kasus tersebut, jelaskan fenomena yang dihadapi Pepsi.

Jawab:

Pepsi sebagai pemain utama dalam industri minuman ringan global, menghadapi
sejumlah fenomena yang mempengaruhi posisi dan strateginya. Persaingan sengit dengan
Coca Cola menjadi salah satu tantangan utama. Meskipun pernah mencapai puncak pada
tahun 1978 di Amerika Serikat, saat ini Pepsi masih berjuang untuk menyaingi dominasi
Coca Cola. Dalam industri ini, faktor persaingan tidak hanya terkait dengan kualitas
produk, tetapi juga melibatkan faktor-faktor seperti distribusi, citra merek, dan strategi
pemasaran. Pada tahun 1995, Pepsi Cola International (PCI) menetapkan target ambisius
untuk meningkatkan penjualannya menjadi $5 miliar, dua kali lipat dari tahun 1993.
Meskipun memiliki potensi besar, realitasnya tidak sesuai dengan harapan. Pangsa pasar
Pepsi hanya mencapai 18% di Amerika Serikat, sementara Coca Cola menguasai sekitar
48%. Faktor ini mengindikasikan bahwa upaya memperbesar pangsa pasar belum mencapai
hasil yang diinginkan, dan PCI dihadapkan pada tantangan untuk mengevaluasi strategi
pemasaran dan penjualan mereka.

Di Indonesia, fenomena yang dihadapi Pepsi tidak berbeda jauh. Meskipun pada
tahun 1995, Pepsi bekerja sama dengan Grup Salim dan mendirikan PT. Pepsi Cola Indo
Beverage (PCIB) untuk memperkuat kehadirannya, persaingan dengan Coca Cola tetap
tinggi. Coca Cola Indonesia (CCI) sudah memiliki 11 pabrik pembotolan dan jaringan
distribusi yang kuat, memungkinkan mereka menjangkau konsumen hingga ke daerah
pedesaan. Membangun basis pelanggan baru dan menggeser posisi Coca Cola di pasar
Indonesia menjadi tugas yang rumit bagi Pepsi. Coca Cola juga berhasil membangun citra
sebagai simbol gaya hidup kaum muda yang dinamis, menargetkan pasar yang potensial di
Indonesia. Mereka fokus pada strategi pemasaran yang kreatif dan inovatif untuk menarik
golongan muda, menciptakan iklan yang mencerminkan kreativitas generasi muda. Strategi
ini memberikan keunggulan tambahan bagi Coca Cola dalam upaya mempertahankan
posisi pasar mereka. Saat menghadapi tantangan ini, Pepsi perlu melakukan evaluasi
mendalam terhadap strategi mereka. Pengembangan strategi baru yang mencakup inovasi
produk, pemasaran yang lebih efektif, dan penetrasi pasar yang lebih agresif mungkin
diperlukan. Selain itu, pembangunan citra merek yang kuat dan peningkatan distribusi
dapat menjadi fokus kunci bagi Pepsi. Dengan demikian, fenomena yang dihadapi oleh
Pepsi mencakup persaingan sengit dengan Coca Cola, tantangan dalam mencapai target
penjualan, persaingan di pasar Indonesia, dan upaya membangun citra merek yang kuat.
Penting bagi Pepsi untuk terus mengevaluasi dan menyempurnakan strategi mereka guna
tetap relevan dan bersaing di pasar yang dinamis ini.

2. Sebutkan minimal 3 kelebihan (kekuatan) yang dimiliki Coca Cola sehingga bisa lebih
unggul dari pada Pepsi.

Jawab:

Coca Cola memiliki beberapa kelebihan atau kekuatan yang telah membantu
perusahaan ini untuk tetap unggul dari pada pesaingnya, termasuk Pepsi. Berikut adalah
kelebihan (kekuatan) Coca Cola:

1) Jaringan Pemasaran yang Luas: Salah satu keunggulan utama Coca Cola adalah
jaringan pemasaran yang sangat luas. Perusahaan ini memiliki sekitar 300 ribu outlet
yang tersebar di seluruh dunia. Keberadaan outlet-outlet ini memungkinkan Coca Cola
untuk menjangkau konsumen dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk di daerah
pedesaan. Jaringan distribusi yang kuat ini memberikan Coca Cola keunggulan dalam
mencapai pangsa pasar yang lebih besar.
2) Diversifikasi Produk yang Sukses: Selain merek utama Coca Cola, perusahaan ini juga
sukses dalam mengelola portofolio produk yang beragam. Coca Cola memiliki produk-
produk seperti Sprite, Fanta, dan berbagai minuman lainnya. Diversifikasi ini
memungkinkan perusahaan untuk menanggapi perubahan preferensi konsumen dan
menciptakan kesetiaan konsumen melalui berbagai pilihan produk yang sesuai dengan
selera mereka.
3) Upaya Membangun Citra Merek yang Kuat: Coca Cola berhasil membangun citra
merek yang kuat sebagai simbol gaya hidup yang dinamis, khususnya ditargetkan
kepada golongan muda. Strategi pemasaran kreatif dan inovatif, termasuk iklan yang
mencerminkan kreativitas kaum muda, telah membantu Coca Cola mempertahankan
daya tariknya di kalangan konsumen. Citra merek yang kuat dapat membantu
membedakan produk dari pesaingnya dan menciptakan loyalitas konsumen.
4) Kreativitas dalam Iklan: Coca Cola terus membuat iklan yang menggambarkan
kreativitas kaum muda. Pendekatan ini tidak hanya mempromosikan produk, tetapi juga
membangun hubungan emosional dengan konsumen, menciptakan kesan yang
mendalam dan berkesan.

3. Karena Coca Cola adalah pesaing kuat Pepsi, apakah Coca Cola merupakan ancaman
terbesar bagi Pepsi. Jelaskan jawaban sdr

Jawab:

Menurut pendapat saya Ya, Coca Cola dapat dianggap sebagai ancaman terbesar
bagi Pepsi karena beberapa faktor utama yang memberikan keunggulan kompetitif
signifikan. Coca Cola memiliki pangsa pasar yang lebih besar dan dominan, terutama di
Amerika Serikat dan pasar global lainnya. Keberadaan global yang kuat memberikan Coca
Cola daya tawar yang tinggi dalam hubungan dengan distributor, toko, dan pemasok.
Sementara itu, Pepsi harus bekerja keras untuk menyusun strategi diversifikasi yang
sebanding. Selain itu, citra merek yang kuat yang dimiliki oleh Coca Cola menjadi daya
tarik utama. Citra ini menciptakan ikatan emosional dengan konsumen, terutama di
kalangan kaum muda, dan membantu Coca Cola mempertahankan loyalitas konsumen.
Pepsi perlu menanggapi tantangan ini dengan strategi pemasaran yang kreatif dan upaya
membangun citra merek yang lebih kuat. Dengan pangsa pasar yang dominan, jaringan
distribusi yang luas, diversifikasi produk, dan citra merek yang kuat, Coca Cola menjadi
ancaman terbesar bagi Pepsi. Untuk tetap bersaing, Pepsi harus terus berinovasi,
meningkatkan strategi pemasaran, dan menciptakan keunggulan yang membedakan produk
mereka dari Coca Cola.

Anda mungkin juga menyukai