Anda di halaman 1dari 13

Cola Cola Company

Rahayu setianingsih
Said Rabiul Khairi
Taufik Indra Lesimana
Sejarah dan profil perusahaan
Perkembaangan dunia industri semakin maju, hal itu terbukti
dengan banyaknya industri-industri baru yang mengelola
berbagai macam produk. Dengan demikian, kebutuhan akan
faktor-faktor produksi menjadi bertambah banyak. Rasa
menyegarkan Coca Cola pertama kali diperkenalkan
pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang
ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah
yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian
dikenal sebagai Coca Cola. Frank M. Robinson, sahabat
sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca Cola karena
berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk
periklanan.
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui
ancaman dan peluang.
Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang
dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai
daya saing strategis.
Peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat
membantu perusahaan mencapai daya saing strategis.
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
1. Analisis Lingkungan Umum
Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun
faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya berada di luar
dan terlepas dari operasi perusahaan.
Faktor Ekonomi
Coca-Cola lebih dari tiga perempat dari keuntungan dan 71% pertumbuhannya diperoleh di luar
Amerika Serikat. Karena itu, perusahaan sangat sensitif terhadap kekuatan dolar. Namun, krisis global
berdampak pada penurunan kinerja, penjualan dan keuntungan Coke di luar negeri
Faktor Sosial dan Politik
Faktor politik yang terjadi di Amerika dan di negara-negara lainnya berpengaruh pada perkembangan
Coca-Cola. Sebagai contoh, ketika Amerika menginvasi Irak, tumbuh budaya anti Amerika di negara-
negara muslim atau yang bersimpati dengan Irak. Kondisi ini mengakibatkan penjualan Coca Cola
sempat terganggu.
Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Isu lingkungan yang sempat menyeruak di beberapa negara bahwa produk Coca-Cola menggunakan air
terlalu berlebihan, karena dibutuhkan 2 liter air untuk memproduksi 1 liter Coca Cola. Mengenai issue
kesehatan, pernah terjadi pemboikotan di kalangan masyarakat terkait dengan kandungan zat yang ada di
minuman tersebut juga berpengaruh terhadap kinerja pemasaran Coca Cola.
2. Analisis Lingkungan Industri
Pendatang Baru (New Comers)
Ancaman masuknya pendatang baru pada minuman Coca-Cola antara lain Mizone, Pocari Sweet, dan lain
sebagainya. The Coca-Cola Company harus meyakinkan kepada pelanggan melalui brand bahwa produk Coca-
Cola merupakan minuman bersoda nomor satu di dunia.
Pesaing (Competitors)
Pesaing utama dari Coca-Cola adalah perusahaan PepsiCo. PepsiCo merupakan pesaing yang sangat sengit di
dalam dua pertumbuhan tercepat dalam kategori industri minuman.
Produk Substitusi
Tekanan dari produk pengganti (subsitusi), seperti: Pepsi, RC Cola, 7Up dan lain-lain. Oleh karenanya
strategi yang dapat diterapkan antara lain: berupa penerapan harga yang terjangkau serta kualitas produk
(maintain or even better). Selain itu, inovasi produk tetap difokuskan pada produk-produk minuman
berkarbonasi agar Coca-Cola tidak kehilangan identitasnya market leader produk minuman berkarbonasi.
Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok (Supplier)
alah satu cara perusahaan meminimalisasi posisi tawar supplier adalah dengan melakukan bottling investment
pada suatu wilayah penjualan yang menunjukkan kinerja yang baik pada tahun terakhir. Sebagai contoh, Coca-
Cola telah memfokuskan pada desain road to market dan optimisasi pada infrastruktur operasi bottling di
India.
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
1. Sumber daya
Di perusahaan Coca Cola Company sendiri mempunyai sumber daya yang sangat bagus ini terbukti dari
keberhasilan Coca Coca Company meskipun sudah lebih dari 1 abad.
2. Kapabilitas
Kapabilitas inti dapat didefinisikan juga sebagai faktor penentu keberhasilan jangka panjang, atau sebagai rantai
nilai, termasuk primer dan mendukung kegiatan yang menciptakan nilai pelanggan
3. Kompetensi Inti
Kompetensi inti adalah suatu kumpulan yang terintegrasi dari serangkaian keahlian dan teknologi yang
merupakan akumulasi pembelajaran, yang memberikan manfaat bagi keberhasilan bersaing suatu bisnis
4. Strategi Bauran Produk
Beberapa produk yang dihasilkan Coca-Cola pada mulanya dikonsentrasikan untuk memproduksi minuman-
minuman bersoda kola. Tetapi seiring berjalannya waktu, Coca-Cola kemudian menciptakan produk-produk
baru dengan jenis yang berbeda sesuai dengan kebutuhan serta keinginan pasar. Produk-produk yang
dihasilkan Coca-Cola Company adalah minuman sari buah, Jus buah, minuman olah raga, minuman berenergi,
susu serta teh.
5. Analisis Lingkungan Operasional
Lingkungan operasional meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi situasi persaingan perusahaan, yaitu posisi
bersaing, profil pelanggan, pemasok, kreditor, dan pasar tenaga kerja.
ANALISIS SWOT
1. Kekuatan
Kekuatan (Strength) yang dimiliki oleh Coca-Cola Company meliputi Brand Image dan Brand Loyality yang
sudah melekat kuat di masyarakat dan terbukti hingga saat ini masih menjadi pemimpin di pasar atau market
leader.
2. Kelemahan (Weakness)
Isu kesehatan mungkin salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh produk Coca-Cola. Masalah
kandungan kalori berlebih yang diantisipasi dengan cara meluncurkan produk sugar free ternyata juga
masih mendapat hambatan dari adanya isu kesehatan mengenai pemanis buatan yang digunakan sebagai
pengganti.
3. Peluang (Opportunity)
Pertumbuhan sebesar 7,5% yang terjadi pada pasar minuman ringan non soda dan 8,5% pada air mineral
kemasan merupakan peluang yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh Coca-Cola. Hal ini sudah
dilakukan dengan produknya yaitu Air mineral Ades dan produk minuman Isotonik. Selain itu menurut
data masih banyak pasar di wilayah Asia Tengah dan Afrika yang tingkat konsumsi minuman ringan
bersodanya masih rendah. Ini merupakan Blue Ocean bagi pemasaran Coca Cola dimasa depan.
4. Ancaman (Threat)
Kompetitor baik tingkat domestic maupun level International seperti Pepsi dan Cadbury merupakan
ancaman yang patut diwaspadai. Selain itu perubahan paradigma konsumen yang lebih health conscious serta
meningkatnya harga gula, packaging dan material lainnya merupakan ancaman yang perlu ditanggulangi
sedini mungkin.
ANALISIS IMPLEMENTASI STRATEGI
Strategi Utama
1. Integration Strategies (Strategi Integrasi)
Tiga jenis strategi, yaitu forward, backward, dan horizontal seringkali disebut sebagai strategi-strategi vertical
integration. Namun, tidak jarang yang memaksudkan integrasi vertikal sebagai hanya integrasi forward dan
backward saja.
Forward Integration (Integrasi ke Depan)
Integrasi ke hilir melibatkan upaya untuk memperoleh kepemilikan (saham perusahaan) lebih besar atau
meningkatkan kontrol terhadap para distributor dan peritel. Salah satu bentuk/cara efektif untuk melakukan
strategi ini adalah waralaba
Backward Integration (Integrasi Mundur)
Integrasi ke hulu merupakan suatu strategi yang mengupayakan kepemilikan atau meningkatkan kontrol
terhadap perusahaan pemasok. Hal ini dibutuhkan karena baik produsen maupun peritel selalu membeli bahan
baku dari perusahaan pemasok.
Horizontal Integration (Integrasi Horizontal)
Strategi integrasi ke samping merupakan strategi yang dilakukan dalam bentuk membeli atau meningkatkan
kontrol terhadap perusahaan pesaing. Salah satu kecenderungan paling signifikan dalam kompetisi perusahaan
saat ini adalah meningkatnya upaya untuk melakukan integrasi ke samping sebagai suatu strategi pertumbuhan.
Merjer, akusisi, dan pengambilalihan perusahaan yang sedang bersaing
2. Intensive Strategies (Strategi Intensif)
Kelompok strategi ini disebut sebagai intensive strategies, karena mensyaratkan berbagai upaya
yang intensif untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada.
Kelompok strategi ini meliputi empat strategi, yaitu: Market Penetration (Penetrasi Pasar),
Product Development (Pengembangan Produk), Diversification Strategies (Strategi Diversifikasi)
Market Penetration (Penetrasi Pasar)
Strategi penetrasi pasar berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau layanan
yang ada saat ini di dalam pasar yang ada saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar.
Product Development (Pengembangan Produk)
Pengembangan produk yang berusaha meningkatkan penjualan melalui perbaikan atau modifikasi
produk atau layanan yang ada saat ini. Biasanya strategi pengembangan produk tercermin pada
biaya penelitan dan pengembangan (Research and Development) yang besar. Terlihat coca cola dengan
berbagai variannya dan ragam produknya.

Diversification Strategies (Strategi Diversifikasi)


Dari waktu ke waktu semakin sedikit perusahaan yang melakukan diversifikasi usaha, justru
karena kompleksitas persoalan yang dimunculkan oleh strategi ini. Suatu kelompok usaha yang
bergerak pada sektor yang beragam tentunya sangatlah sulit dikelola.
Diversification Strategies (Strategi
Diversifikasi)
Concentric Diversification (Diversifikasi Konsentris)
Diversifikasi terkonsentrasi merupakan suatu strategi yang menghasilkan produk atau
layanan baru tetapi berhubungan/terkait dengan yang telah ada. Contoh dari strategi ini
adalah coca cola mengeluarkan minuman coca cola teman seru.

Horizontal Diversification ((Diversifikasi Horizontal)


Jika suatu perusahaan menerapkan strategi yang menambah produk atau layanan baru
yang tidak berhubungan/terkait dengan yang telah ada, tetapi ditujukan kepada pasar/
konsumen yang telah ada disebut sebagai diversifikasi horizontal.

Conglomerate Diversification (Diversifikasi Konglomerat)


Ketika suatu perusahaan menambah suatu produk atau layanan baru yang tidak terkait/
berhubungan dengan yang sekarang ada, maka strategi tersebut disebut sebagai
diversifikasi konglomerat. Pada beberapa kasus terjadi bahwa strategi ini dilakukan
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan melalui aktivitas memecah perusahaan
yang telah dibeli atau menjual kembali salah satu atau lebih devisinya
3. Defensive Strategies
Pada prinsipnya, strategi defensif ditujukan untuk mempertahankan eksistensi perusahaan dari semakin
ketatnya persaingan bisnis dan berbagai ketidakpastian eksternal yang sulit (terkadang tidak mungkin)
dikontrol dan diprediksi. Strategi defensif sering pula dikenal sebagai survival strategy, yang cenderung terjadi
dalam suasana krisis ekonomi.
Retrenchment (Penghematan/penciutan)
Strategi penciutan dilakukan ketika organisasi mengelompok kembali melalui reduksi biaya dan aset dalam
upaya membalikkan proses penurunan penjualan dan laba perusahaan.
Coca-Cola Company merupakan perusahaan yang memiliki sekitar 400 buah Merk dagang dengan jumlah
produk sekitar 3.000 jenis produk. Jumlah tersebut merupakan jumlah yang sangat besar bagi sebuah
perusahaan minuman. Dengan jumlah yang sangat besar tersebut, maka terjadi beberapa permasalahan
berkaitan dengan respon pasar terhadap produk, keadaan penjualan, serta efektifitas produksi. Terdapat
beberapa produk Coca-Cola yang memiliki respon pasar yang relatif buruk serta permintaan pasar yang
rendah. Oleh karena itu diambil langkah-langkah pengamanan terhadap produk-produk terkait agar tidak
mengalami hal serupa, yaitu dengan membuang atau menghentikan produk yang memiliki nilai jual yang
rendah karena akan mengakibatkan kerugian apabila diteruskan.
Kesimpulan
Coca-Cola merupakan minuman ringan berkarbonasi yang
dijual di toko, restoran, dan mesin penjual di lebih dari 200
negara. Minuman ini diproduksi olehThe Coca-Cola Company
asal Atlanta, Georgia, dan sering disebut Coke saja (merek
dagang terdaftar The Coca-Cola Company di Amerika Serikat
sejak 27 Maret 1944). Sampai saat ini di tahun 2015 perusahaan
The Coca Cola Company sudah ada 1 abad tepatnya 129 tahun.
Meskipun banyaknya pesaing yang bermunculan, coca cola tetap
mempertahankan kualitasnya agar tetap menjadi minuman
bersoda nomor satu di dunia. Dan dahulu yang hanya menjualan
9 gelas dalam sehari, kini menjadi sekitar 1,6 juta setiap
harinya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai