Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK III

KUSUMA BAKTI IRIANTI (2018030015)


FATIMAH CAHYANINGRUM (2018030025)
TUTIK ALAWIYAH (2018030027)
SRI SURATMI AJI PANGESTI (2018030030)
BAB 7 EMPLOYEE
EMPOWERMENT

2
Pemberdayaan karyawan (employer empowerment)
merupakan tren pengelolaan modal manusia di dalam
organisasi masa depan. Pemberdayaan karyawan
dilakukan di dalam organisasi perusahaan dengan fokus
ke penyediaan produk dan jasa bagi customer. Untuk
kepuasan customer-lah pada dasarnya pemberdayaan
karyawan ditujukan.
Faktor Penting Perlunya Pemberdayaan Masyarakat
Smart Technology
Menyediakan shared database untuk memungkinkan information sharing diantara anggota organisasi
baik secara vertikal maupun horisontal. Di samping itu, informating sharing dapat pula dilakukan
antarorganisasi perusahaan, dan antara perusahaan dengan cutomer. Jika di dalam organisasi
tradisional, informasi dikuasai dan dijaga untuk kepentingan manajemen puncak atau organisasi
perusahaan yang memprosesnya, di dalam organisasi kontemporer, siapa saja yang diberi wewenang
akan dapat melakukan akses ke database perusahaan, sehingga memungkinkan karyawan untuk
menggunakan informasi dalam mengambil keputusan. Bahkan pemasok, mitra bisnis, dan customer
dapat diberi wewenang untuk melakukan akses ke database perusahaan untuk memungkinkan
pelaksanaan transaksi bisnis antara pemasok, mitra bisnis, dan customer dengan perusahaan. Smart
technology hanya produktif di tangan knowledged workers, perangkat keras ini tidak dapat
beroperasi jika tidak menggunakan perangkat lunak (computer software) sehingga yang mampu
menjadikan smart technology produktif dalam menghasilkan produk dan jasa bagi cutomer hanya
knowledged workers.
4
Knowledged Workers
knowledged workers adalah pekerja yang memiliki keterampilan dan pengetahuan
tinggi yang diperoleh dari pendidikan formal dan memanfaatkan pengetahuannya
untuk menciptakan produk dan jasa dengan menggunakan smart technology.
Pekerjaan knowledged workers lebih bersifat kreatif, sehingga memerlukan
suasana kerja yang merangsang inovasi, toleran terhadap eksperimen baru, dan
kesediaan manajemen untuk menerima kegagalan eksperimen.
Pemanfaatan smart technology yang semakin meluas di masa depan, knowledged
workers akan semakin dominan dalam menghasilkan produk dan jasa bagi
customer. Dan dengan demikian, intellectual assets menjadi kekayaan penting
organisasi perusahaan di masa depan.

5
PARADIGMA PEMBERDAYAAN
KARYAWAN
Pemberdayaan karyawan berarti memampukan dan memberi
kesempatan kepada karyawan untuk merencanakan,
mengimplementasikan rencana, dan mengendalikan
pengimplementasian rencana pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya atau tanggung jawab kelompoknya.
Pemeberdayaan karyawan merupakan proses yang tidak bisa tidak
dilaksanakan, sebagai akibat tuntutan pergeseran teknologi dan tipe
pekerja yang sesuai dengan tuntutan teknologi masa depan.
Mindset Pemberdayaan Karyawan-Sudut Pandang Manajer
Manajer perlu memandang karyawan sebagai modal yang secara optimal mampu
memberikan kontribusi dalam mewujudkan visi organisasi. Untuk dapat optimal, manajer
perlu mengubah mindset mereka dalam memandang karyawan, agar sesuai dengan smart
technology yang digunakan oleh organisasi, serta karakteristik pekerja dan pekerjaan
mereka.
Keyakinan dasar dalam diri manajemen untuk mewujudkan paradigma pemerdayaan
karyawan adalah :
1) Karyawan adalah manusia
2) Orang pada dasarnya baik
3) Birokrasi menghambat inisiatif
4) Tugas manajer adalah menyediakan pelatihan, teknologi memadai, dan dukungan
bagi karyawan 7
Nilai dasar manajemen untuk mewujudkan
paradigma pemberdayaan karyawan
Kejujuran
Manajer harus mengatakan yang sebenarnya kepada karyawan, dan sebaliknya manajer
juga harus memberikan kesempatan sama kepada karyawan untuk mengatakan yang
sebenarnya kepada Manajer. Manajer harus memberikan informasi yang dimilikinya
kepada karyawan untuk memungkinkan karyawan mengambil keputusan secara efektif.
Kerendahan Hati
Untuk mengakui kinerja karyawan harus merupakan suatu nilai yang dijunjung tinggi
oleh Manajer, jika pemberdayaan karyawan dikehendaki berhasil dalam suatu organisasi.
Tugas Manajer adalah membuat karyawan yang berada dibawah wewenangnya menjadi
terkenal karena kinerjanya.

8
Mindset Pemberdayaan Karyawan-Sudut Pandang
Karyawan
Pemberdayaan karyawan berkaitan dengan bagaimana karyawan dipercaya oleh Manajer
untk mengambil keputusan tentang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Untuk
dapat dipercaya perlu dibangun keyakinan dasar dan nilai dasar dalam diri karyawan,
yaitu :
1. Pemberdayaan karyawan hanya terwujud berdasarkan kepercayaan yang tumbuh
dalam diri Manajer terhadap karyawan.
2. Kepercayaan Manajer terhadap karyawan tumbuh karena kompetensi dan karakter
yang dibangun dalam diri karyawan.

9
NILAI DASAR DALAM DIRI
KARYAWAN
Lima nilai dasar yang perlu dijunjung tinggi oleh karyawan agar ia dapat dipercaya
oleh manajer dan teman sekerja lain dalam tim kerja adalah:
a. Kejujuran
b. Keberanian
c. Integritas
d. Mental berlimpah
e. Kesabaran dalam mewujudkan misi

10
Perwujudan mindset pemberdayaan karyawan ke
dalam struktur sppm
Mindset pemberdayaan karyawan diwujudkan dalam struktur SPPM
berikut:
1. Organisasi masa depan
2. Pengelolaan knowledged workers

11
Organisasi Masa Depan
Terdapat empat perubahan organisasi masa depan yang dilandasi oleh
mindset pemberdayaan karyawan:
1. Struktur organisasi semakin datar
2. Kembalinya fungsi dasar organisasi sebagai deztabilizer
3. Deskripsi jabatan menjadi tidak diperlukan
4. Berkembangnya jejaring organisasi untuk memenuhi kebutuhan
customers yang semakin kompleks

12
pengelolaan knowledged workers
✘ knowledged workers memiliki karakteristik pekerjaan yang
sangat berbeda dengan pekerjaan pekerja yang mengoperasikan
teknologi hard automation, maka diperlukan cara pengelolaan
yang berbeda pula.
✘ ada 3 konsep dalam menerapkan knowledged workers:
1. Subsidiarty dan para manajer
2. Wewenang kepemimpinan untuk semua orang.

13
Subsidiarity dan Peran Manajer
Tugas manjer dalam kondisi subsidiarity adalah memastikan bahwa individu atau
kelompok :
1. Memiliki kompetensi dan karakter dalam melaksanakan tanggung jawab yang
dibebankan kepada mereka.
2. Memahami visi yamg akan dituju organisasi.
3. Memiliki komitmen terhadap visi organisasi
Berdasarkan konsep subsidiarty, manajer bertanggung jawab untuk melakukan
pemberdayaan (empowerment) dan pelibatan (involvement) seluruh knowledge workers
dalam melakukan improvement berkelanjutan, terhadap sistem dan proses untuk
mewujudkan visi organisasi. Pemberdayaan karyawan dapat terwujud melalui pemberian
4 komponen sebagai berikut ke tangan karyawan, yaitu :
4. Kompetensi
5. Informasi
6. Wewenang
14
7. Penghargaan
WEWENANG
Dalam organisasi bisnis, kekuasaan berasal dari
kedudukan seseorang. Didalam organisasi masa depan,
jabatan dan peran yang disandang oleh seseorang tidak
banyak artinya sampai orang tersebut mampu membuktikan
keandalan profesionalitasnya. Semua wewenang harus
dapat diperoleh (melalui pembuktian keandalan profesional)
sebelum wewenang tersebut dapat dilaksanakan secara
efektif. Organisasi harus mampu mengembangkan
leadership potential setiap personel, baik yang memegang
posisi manajerial maupun yang berperan sebagai karyawan.
15
Leadership From Everybody
Didalam manajemen tradisional, leader berada pada
posisi puncak organisasi, sehingga organisasi dimasa lalu
disebut organisasi dengan responsibility at the top. Didalam
organisasi masa depan, setiap karyawan adalah leader.
Dengan mindset pemberdayaan karyawan, potensi
leadership yang terdapat di dalam diri setiap karyawan
dipicu dan dikembangkan, sehingga setiap karyawan
memiliki tanggung jawab untuk melakukan penyesuaian
visi pribadinya dengan visi organisasi.

16
Perwujudan Mindset Pemberdayaan
Karyawan ke Dalam SPPM
Mindset pemberdayaan karyawan berdampak
besar terhadap SPPM. Mindset ini diwujudkan
dalam dua komponen SPPM:
1. Struktur pengendalian manajemen.
2. Proses SPPM.
Pergeseran Pengelolaan dari Financial
Assets Leverage ke Human Asset Leverage
Keunggulan organisasi tidak dapat diperoleh melalui financial asset laverage,
karena financial assets bukan merupakan faktor yang dapat menjadikan perusahaan
berbeda dari pesaing. Kemampuan sumber daya manusia dalam menerapkan
pengetahuanlah yang mampu menjadikan perusahaan unggul dari pesaing.
Kandungan pengetahuan yang terdapat dalam produk dan jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan ditentukan oleh seberapa tinggi pengetahuan yang dimiliki oleh
karyawan, dan seberapa produktif pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan
perusahaan dimanfaatkan untuk menghasilkan value bagi customer. Tingginya
pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan ditentukan oleh efektivitas pendidikan dan
pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan .
18
LANJUTAN

Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia dan quality work life
yang diciptakan oleh perusahaan, maka semakin produktif kinerja
pengetahuan dalam menghasilkan produk yang serat dengan kandungan
pengetahuan, sehingga perusahaan dapat mempertahankan dan
meningkatkan daya saingnya dalam jangka panjang.
Produk dan jasa yang serat dengan kandungan pengetahuan akan
mampu menghasilkan nilai tambah yang jauh lebih besar dibandingkan
dengan produk dan jasa yang miskin kandungan pengetahuan. Oleh karena
itu, di arena persaingan global, produk dan jasa dengan kandungan
pengetahuan tinggi akan mendepak keluar produk dan jasa dengan
kandungan pengetahuan rendah. 19
LANJUTAN
Titik berat penekanan proses SPPM perlu diarahkan pada human asset leverage
untuk menjadikan perusahaan mampu menjadi institusi pencipta kekayaan di
lingkungan bisnis global ini. Hal ini dapat dimulai dari perumusan strategic
objectives pada waktu proses perencanaan strategik dimulai.
Strategic objectives perlu dirumuskan secara komprehensif dengan mencakup 4
perspektif, diantaranya :
1. Keuangan
2. Customer
3. Proses bisnis/internal
4. Pembelajaran dan Pertumbuhan

20
THANKS!
Any questions?

21

Anda mungkin juga menyukai