Anda di halaman 1dari 14

Intelejensi moral:

Agenda masa depan


pemimpin global
141180191 Dea Betha
141180199 Debora Angelina
141180239 Arinda Izzatty
141180248 Dimas Ammar
141180259 Rahma Uswatun
Sejarah Inteligensi Moral
Gary O’Hagen adalah satu contoh dari
sekian pemimpin global di dunia yang
mempunyai intelligence “kecerdasan
moral”. Dia melakukan yang terbaik dan
berpedoman pada moral. Ketika para
pemimpin konsisten bertindak sejajar
dengan prinsip dan nilai mereka, maka
mereka akan menghasilkan kinerja yang
tinggi seperti pada peningkatan profit,
reputasi perusahaan, dan kepuasan
konsumen. Pemimpin yang berhasil selalu
mengabungkan kepandaian dalam
berbisnis dengan ketaatan mereka
terhadap kode moral.
Definisi dan Konsep Serta
Pengukuran yang Terkait dengan
Kecerdasan Moral
Kecerdasan moral adalah “kemempuan untuk
memonitor perasaan kita sendiri atau orang
lain, membedakan anatara keduanya, dan
menggunakan informasi sebagai petunjuk dari
pikiran dan tindakan kita”.
Salovey kemudian mengembangkan ke dalam
5 area, yaitu:
1. Mengetahui emosi seseorang (self-
awareness)
2. Mengatur emosi
3. Memotivsai diri sendiri
4. Mengenali emosi orang lain dan
5. Menangani hubungan.
Definisi dan Konsep Serta
Pengukuran yang Terkait
dengan Kecerdasan Moral
Kecerdasan moral adalah kemampuan mental untuk menentukan seberapa
besar universal prinsip kemanusian harus diterapkan pada nilai pribadi,
tujuan dan tindakan.

4 prinsip yang penting bagi kesuksesan pribadi dan organisasi yang dapat
terus bertahan yaitu:

1. Integritas

2. Tanggung jawab

3. Rasa iba (compassion)

4. Memaafkan (forgiveness)

Penelitian mengatakan bahwa kecerdasan emosional menyumbang lebih


banyak pada kesuksesan hidup dibandingkan kompetensi intelektual atau
tehnical kecerdasan emosi dapat membantu berpilaku dengan kontrol diri
yang besar dan pemahaman antar personal.
Definisi dan Konsep Serta
Pengukuran yang Terkait
dengan Kecerdasan Moral
Beberapa kompetensi emesional mempunyai ciri moral
tertentu, yaitu:
1. Mempunyai kecerdasan akan nilai dan tujuan yang
menuntun
2. Pandangan yang tidak disenangi dan berbuat
sesuatu untuk kebenaran
3. Bertindak secara etika (tidak tercela)
4. Mengakui kesalahan dan menghadapi tindakan
orang lain yang tidak sesuai dengan etika
5. Memegang teguh prinsip meskipun tidak disenangi.
6. Meskipun kecerdasan emosional dan kecerdasan
moral berperan dalam pengambilan keputusan, tetapi kedua
definisi tersebut tidaklah sama.
Definisi dan Konsep Serta
Pengukuran yang Terkait
dengan Kecerdasan Moral
Tanpa moral, pemimpin dapat menjadi karismatik dan
berpengaruh dalam cara yang merugikan, karena
pemimpin yang berhasil adalah mereka yang disadari
oleh nilai-nilai yang konstruktif. Tanpa adanya nilai-nilai
tersebut, maka keahlian dari kecerdasan emosional
menjadi tidak berhasil dalam meningkatkan kinerja.

Kecerdasan moral tidak saja penting untuk terciptanya


pemimpin yang berhasil, tetapi juga merupakan
“kecerdasan pusat” bagi semua manusia. Hal ini karena
kecerdasan moral mengarahkan bentuk kecerdasan
seseorang yang lain untuk melakukan sesuatu yang
berharga. Tanpa kecerdasan moral, apa yang dilakukan
seorang atau yang dialami tidak akan mempunyai arti
apa-apa dan seseorang tidak mengetahui mengapa dia
melakukan apa yang dia lakukan.
Pengembangan Kecerdasan Moral
Michele Borba memamparkan tujuh langkah utama untuk
membangun kecerdasan moral seseorang, yaitu antara lain:

• Mengambangkan sikap empati


• Menumbuhkan hati nurani
• Menumbuhkan kontrol diri
• Membangun sikap rasa hormat terhadap orang lain
• Menumbuhkan sikap kebaikan hati
• Mengembangkan sikap toleransi
• Mengembangkan keadilan
Kecerdasan Moral sebagai Aset
Perusahaan

• Karyawan yang memiliki kecerdasan moral dapat


dianggap sebagai aset yang sangat berharga bagi
perusahaan.

• Terdapat penelitian obyektif yang menemukan bahwa


kecerdasan moral sangat penting untuk kinerja
keuangan dari suatu bisnis. Apabila suatu perusahaan
melakukan pengabaian terhadap moral dapat
berdampak pada citra perusahaan tersebut, yang akan
berpengaruh pada kinerja saham maupun pada tingkat
penjualan.
Petunjuk Moral

• Petunjuk moral adalah suatu prinsip yang berasal dari


dalam budi seseorang yang mana mendorongnya untuk
bertindak. Immanuel Kant mendefinisikan bahwa hal
ini adalah semacam perintah mutlak.

• Para Ahli lainnya memandang perintah ini berasal dari


dalam batin. Petunjuk-petunjuk dari batin tersebut,
disebut juga hati nurani, yang dapat dipandang benar
dan dianggap salah.
Petunjuk Moral
Tiga kualitas yang
membantu kesesuaian moral
yaitu antaralain sebagai
berikut:

• Kecerdasan moral

• Kompetensi moral

• Kompetensi emosional
Kompetensi Moral
Kompetensi moral menunjukkan
kemampuan individu untuk membedakan
benar dan salah berdasarkan keyakinan
yang kuat akan etika dan menerapkannya
dalam tindakan.
Tiga tahapan perkembangan moralitas
(kohlber 1981)
Pre conventioing reasoning
Conventioning reasoning
Post conventioning reasoning
Kecerdasan Emosional
Salovey dan Mayer mendefinisikan
kecerdasan emosional sebagai himpunan
bagian dari kecerdasan sosial dengan
melibatkan kemampuan memantau
perasaan sosial yang melibatkan
kemampuan pada orang lain, memilah-
milah semuanya dan menggunakan
informasi ini untuk membimbing pikiran
dan tindakan. Kecerdasan emosional
sangat dipengaruhi oleh lingkungan,
tidak bersifat menetap, dapat berubah-
ubah setiap saat. Untuk itu peranan
lingkungan terutama orang tua pada
masa kanak-kanak sangat
mempengaruhi dalam pembentukan
kecerdasan emosional.
Kompetensi Emosional
Kompetensi utama kecerdasan emosi yang
membuat seseorang memiliki kepribadian yang
utuh sebagai berikut:

Kesadaran diri emosional


Ekspresi emosional
Kesadaran emosi orang lain
Kegigihan/ fleksibiliti/ adaptability
Wawasan/optimisme
Belaskasihan/ empati
Intuisi
Kekuatan pribadi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai