Anda di halaman 1dari 5

YOHANES EKO KRISTYAJI

141180003
RESUME
Anggaran produksi dalam arti luas adalah penjabaran dari rencana
penjualan menjadi rencana produksi.

Dengan demikian, kegiatan produksi bukan merupakan aktivitas yang


berdiri sendiri, melainkan aktivitas yang menunjang rencana penjualan.

Rencana produksi meliputi perencanaan tentang jumlah produksi,


kebutuhan persediaan, bahan baku, tenaga kerja, dan kapasitas produksi.

Anggaran produksi dalam arti sempit disebut juga anggaran jumlah


barang yang harus diproduksi.

Jadi fungsi menyusun anggaran produksi untuk merencanakan agar


jumlah volume barang yang harus diproduksi oleh suatu perusahaan
sesuai dengan volume tingkat penjualan yang telah direncanakan.

Perencanaan produksi mencakup masalah masalah yang bersangkutan


dengan penentuan :

1. Tingkat produksi.
2. Kebutuhan fasilitas-fasilitas produksi.
3. Tingkat persediaan barang jadi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya jumlah barang yang


harus diproduksi oleh perusahaan meliputi :

1. Jumlah barang yang telah direncanakan untuk dijual, sebagaimana


yang tercantum dalam anggaran penjualan.
2. Kebijaksanaan tingkat produksi.
3. Kebijaksanaan tingkat persediaan.
4. Kapasitas mesin yang tersedia.
5. Tenaga kerja yang tersedia, baik dalam jumlahnya maupun
keterampilan dan keahliannya.
6. Modal kerja yang dimiliki perusahaan.
7. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan yang berkaitan
dengan kegiatan produksi.

Tujuan penyusunan anggaran produksi


1. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang dapat disediakan
sesuai dengan yang telah direncanakan.
2. Menjaga tingkat persediaan yang memadai. Artinya : tingkat
persediaan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
3. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya-biaya produksi
barang yang dihasilkan akan seminimal mungkin.

Penyusunan Anggaran produksi


Secara garis besar, anggaran produksi disusun dengan menggunakan
rumus berikut :
Tingkat penjualan XXX
Persediaan akhir XXX +
Jumlah kebutuhan XXX
Persediaan awal XXX -
Tingkat produksi XXX

Langkah utama yang dilakukan dalan rangka menyusun anggaran


produksi dan pelaksanaannya :
Tahap perencanaan

1. Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam


penyusunan anggaran produksi.
2. Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan.

Tahap pelaksanaan

1. Menentukan kapan barang diproduksi.
2. Menentukan dimana barang akan diproduksi.
3. Menentukan urutan proses produksi.
4. Menentukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk
mencapai efisiensi.
5. Menyusun program tentang penggunaan bahan mentah, tenaga
kerja, dan peralatan.
6. Menyusun standar biaya produksi.
7. Membuat perbaikan-perbaikan bilamana diperlukan.

Dalam menentukan kapan barang akan diproduksi, terlebih dahulu harus


diperkirakan :

1. Lamanya proses produksi, yakni jangka waktu yang diperlukan


untuk memproses bahan mentah menjadi barang jadi.
2. Jumlah barang yang akan dihasilkan selama satu periode, dengna
melihat kembali anggaran penjualan.

Dalam menentukan atau memperkirakan jangka waktu produksi dan


jumlah barang yang akan dihasilkan, terdapat beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan, yaitu :
1. Fasilitas pabrik.
2. Fasilitas pergudangan.
3. Stabilitas tenaga kerja.
4. Stabilitas bahan mentah.
5. Modal yang digunakan.

Pendekatan dalam Menyusun Anggaran


Produksi
Dalam menyusun anggaran produksi terdapat 3 kebijakan, yaitu :

1. Kebijakan yang mengutamakan stabilitas tingkat


produksi dengan tingkat persediaan barang yang dibiarkan
mengambang.
2. Kebijakan yang mengutamakan stabilitas tingkat
persediaan barang dengan tingkat produksi yang dibiarkan
mengambang.
3. Kebijakan yang merupakan kombinasidari kedua kebijaksanaan
tersebut diatas. Menurut kebijakan ini, baik tingkat produksi
maupun tingkat persediaan sama-sama berfluktuasi.

Stabilitas tingkat produksi


Maksud dari stabilitas tingkat produksi adalah anggaran jumlah produksi
yang jumlahnya sama atau tetap setiap periode dalam setahun.

Sesuai seperti yang sudah dijelaskan, pada pendekatan stabilitas tingkat


produksi, ditetapkan terlebih dahulu jumlah kebutuhan selama 1 tahun
kemudian menentukan kebutuhan setiap bulanya.

Tingkat persediaan akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan agar


produksi dapat tetap stabil.

Pengalokasian tingkat produksi setiap bulan dapat dilakukan dengan


cara :

1. Membagi tingkat produksi setahun dengan 12, dimana hasil bagi


tersebut digunakan sebagai tingkat produksi per bulannya.
Kelemahan cara ini adalah seringnya ditemukan bilangan yang tidak
bulat.
2. Membagi tingkat produksi setahun sedemikian rupa sehingga
dihasilkan bilangan yang bulat. Kelebihan dari hasil pembagian
akan ditambah ke periode dengan tingkat penjualan tertinggi.

Stabilitas tingkat persediaan


Maksud dari stabilitas tingkat persediaan adalah anggaran jumlah
besarnya persediaan yang digunakan pada setiap periodenya sama.

Jadi, dalam stabilitas tingkat persediaan, harus ditetapkan terlebih dahulu


persediaan awal dan akhir tahun, kemudian hitung selisihnya.

Untuk mendapatkan tingkat persediaan setiap bulanya, dapat dilakukan


dengna 2 cara :

1. Selisihkan antara persediaan awal dan akhir tahun, kemudian


dibagi dengan 12. Kelemahan dari cara ini adalah seringkali
ditemukan bilangan yang tidak bulat.
2. Selisihkan antara persediaan awal dan akhir tahun dibagi dengan
suatu bilangan tertentu sehingga dihasilkan suatu bilangan yang
bulat.

Cara Kombinasi
Pada cara ini, tingkat produksi maupun tingkat persediaan dibiarkan
berubah-ubah. Meskipun tetap diusahakan agar terjadi keseimbangan
yang optimum antara tingkat penjualan, persediaan, dan produksi.

Anggaran Produksi sebagai Alat


Perencanaan, Pengkoordinasian, dan
Pengawasan
Anggaran produksi disusun dengan bedasarkan pada anggaran penjualan
yang telah disusun sebelumnya.

Hal ini menunjukkan bahwa semua hal yang berhubungan dengan


produksi, seperti kebutuhan bahan mentah, kebutuhan tenaga kerja,
kapasitas mesin-mesin, penambahan modal, dan kebijaksanaan
persediaan diselaraskan dengan kemampuan menjual.

Dengan demikian, anggaran produksi mempunyai fungsi sebagai alat


perencanaan.

Setelah direncanakan, anggaran produksi


juga mengkoordinasikan berapa jumlah barang yang harus diproduksi
dengan keadaan keuangan, permodalan, perkembangan produk, dan
tingkat penjualan.

Kegiatan pengawasan berupa pengawasan produksi yang meliputi


kegiatan pengawasan :

 Kualitas.
 Kuantitas.
 Biaya.
Dalam halnya dengan fungsi pengawasan, ada juga beberapa hal yang
perlu diperhatikan adalah :

 Pengawasan bahan mentah.


 Penganalisaan proses produksi.
 Penentuan routing (rute produksi)
 Scheduling (jadwal produksi)
 Pemberian perintah kerja (dispatching)
 Follow-up

Anda mungkin juga menyukai