Anda di halaman 1dari 25

KEUNGGULAN KOPERASI

Agar Koperasi dapat unggul :


1. Economic of scale,
2. Competition,
3. Participation,
4. Transaction Cost,
5. Innovation,
6. Uncertainty
1.ECONOMICS OF SCALE

• Economics of scale dapat ditunjukkan jika


terdapat faktor-faktor yang masih
memungkinkan suatu perusahaan untuk
memproduksi suatu output dengan cost rata-
rata yang lebih rendah.
• Economics of scale ditunjukkan dengan
hubungan antara Average Cost jangka panjang
(LAC) dan Scala Output (LAC mempunyai skope
Negatif).
Economies of scale,

C o st

LAC

E k o n o m ic o f S c a le D is E k o n o m ic o f S c a le

Q u a lity (o u tp u t)
0
agar supaya kondisi/keadaan
“Economic of scale” dapat terwujud
• Agar supaya koperasi dapat mempunyai Advantage, maka
koperasi harus dapat merealisasikan biaya-biaya bagi para
anggota dengan memanfaatkan pada “Economic of scale”.
Diperlukan :
1. Koperasi antara lain dapat melakukan spesialisasi dan
pembagian kerja, Indivisibility Human Administration,
uncertainty (faktor ketidakpastian)
2. Faktor precuniary, misalnya adanya penurunan harga input
secara besar-besaran, adanya kemampuan menaikkan
produk dengan cost rendah, dicapainya ongkos transport
yang rendah.
3. Adanya suatu Efek Cost Tetap, (diperlakukannya Law of
mass production = hukum produksi mass). Semakin besar
output, semakin kecil Cost Unit Output, artinya biaya setiap
input akan tersebar pada jumlah output yang lebih besar.
Kesimpulan
• Jika Koperasi dapat beroperasi pada “skala
yang ekonomis (pada jangka panjang), maka
orang yang mempunyai usaha atau Rumah
Tangga belum akan mau jadi anggota, terus
menjadi anggota koperasi.
• Artinya anggota akan memperoleh Advantages
yang berasal dari kemampuan Koperasi untuk
melaksanakan usahanya pada Ekonomic of
Scale.
2. COMPETITION
• Dalam hal ini anggota koperasi mendapatkan
Advantages yang berasal dari kemampuan kompetisi
(bersaing) dengan non cooperative (perusahaan
lainnya).
• Agar supaya koperasi mampu bersaing dengan non
koperasi, harus dipenuhi 2 kondisi, sehingga koperasi
akan menarik bagi anggota :
1. Koperasi harus mampu menghasilkan produk yang lebih
baik atau sama dengan non koperasi sehingga koperasi
dalam kompetisi bisa unggul dan mempunyai potensi
untuk memberikan “Advantages” pada anggota.
2. Baik dalam kondisi spesifik dari waktu, tempat, koperasi
harus dapat memenangkan persaingan, agar supaya
anggota tidak kehilangan interest pada koperasi.
• Koperasi harus menghadapi 2 test
dalam mendapatkan anggota, yaitu
1. Market test : Kemampuan koperasi
dalam hadapi pasar
2. Participation Test : Kemampuan
koperasi harus melengkapi diri atau
melaksanakan advantages demi
keuntungan dari para anggota.
Keunggulan koperasi dalam bersaing dapat dijelaskan pula
dalam “STRATEGIC TRIANGLE” (Tiga C)

• gambar
• Untuk ini koperasi harus pandai menggunakan
hubungan antara 3 C tersebut, artinya koperasi
harus dapat memanfaatkan strategi ini, sehingga
dapat menjamin kesesuaian yang lebih baik antara
kekuatan koperasi dengan kebutuhan Customer.
Bila dibandingkan dengan non coopertive,
koperasi harus dapat / mampu menghasilkan
advantage paling sedikit sama dengan non
cooperative
• Kesimpulan :
• Jika koperasi mampu bersaing dengan non
koperasi, maka anggota koperasi akan mau terus
menjadi anggota, karena anggota akan
memperoleh advantages yang berasal dari
kemampuan koperasi dalam competition.
3. PARTICIPATION
• Partisipasi merupakan kondisi yang
diperlukan dalam Competitive.
• Partisipasi dapat dilihat sebagai suatu alat
untuk memuaskan kebutuhan para
anggota.
• Semakin tinggi tingkat partisipasi, semakin
tinggi tingkat kemakmuran dari anggota.
• Berikut disajikan “Derajad Partisipasi”
“Derajad Partisipasi”

B e n e f it
B e n e f it
An d C o st
P a r t ic ip a t io n

C o st

D e g re e
O p t im a l D e g re e o f C o m p l e x it y
o f P a r t ic ip a t io n o f C o o p e ra t iv e
Cost Participation
Biaya partisipasi akan tergantung pada keadaan
1. Ukuran Koperasi.
Semakin besar ukuran suatu koperasi, semakin tinggi cost
Partisipasinya,
dengan alasan : Dengan meningkatnya anggota, maka
efektifitas partisipasi akan berkurang, sehingga untuk
mencapai benefit perlu digunakan sumber daya yang lebih
banyak.
Dengan meningkatnya anggota berarti timbul pula faktor
lokasi, maka banyak waktu, energi, sumber daya habis
dipakai untuk partisipasi.Karena biaya partisipasi tinggi,
maka respon anggota untuk menjadi anggota menjadi
anggota turun. Tingkat profesionalisme akan meningkat
akibat dari naiknya ukuran koperasi, sehingga membuat
anggota lebih mahal (sulit).
2.Struktur Anggota
Semakin heterogen keanggotaan suatu koperasi,
maka semakin tinggi Biaya Partisipasi. Bila
koperasi terdiri dari anggota dengan income yang
berbeda-beda (kaya-miskin), tingkat pendidikan
ayng berbeda-beda, maka potensi terjadinya
konflik tinggi sehingga incomenya hilang karena
berpartisipasi. Nilai waktu adalah berbeda di antara
anggota (Nilai waktu akan berpengaruh terhadap
partisipasi ).
3.Banyaknya Fungsi/Kegiatan
Semakin banyak fungsi/kegiatan suatu koperasi,
semakin rendah tingkat partisipasi. Semakin
beragamnya kegiatan koperasi, maka semakin
tinggi potensi konflik dan biaya partisipasi akan
tinggi. Semakin beragamnya kegiatan koperasi,
maka aktivitas manajemen semikin tinggi, sehingga
Cost partisipasi semakin tinggi.
Kesimpulan

• Jika koperasi mampu mewujudkan keuntungan


partisipasi artinya mewujudkan “Net Advantage”
(Benefit > Cost ) atau biaya partisipasi yang
rendah, maka anggota koperasi akan mau terus
menjadi anggota, karena dia akan mendapat
Benefit yang berasal dari kemampuan koperasi
dalam menjadikan Cost Partisipasi yang rendah.
TRANSACTION COST
• TRANSACTION COST
• Untuk memperjelas “Transaction Cost”,
misalnya kita bandingkan 2 alternatif
dalam memproduksi barang, dengan
alternatif : Transaction Cost untuk Pasar,
Transaction Cost untuk Koperasi.
5. INOVATION
• Inovasi selalu akan menciptakan ketidakpastian
(Uncertainty) baru. Bila ada perubahan teknologi dan
kelembagaan terhadap suatu produk/ jasa, maka
Uncertainty akan timbul.
• Untuk menanggulangi ketidak pastian akibat Inovasi,
perlu dikembangkan : Pencegahan secara Positif untuk
mengurangi akibat adanya INOVASI terhadap
(Contohnya masuk ke Koperasi). Memenuhi secara Aktif
terhadap perubahan akibat Inovasi.
• Sebagai contoh akibat adanya Inovasi : pada product
baru, Uncertainty tinggi. Product lama, Uncertainty
semakin rendah
In p u t D e l/ F a m ilia r
P ro d u c t

New
P ro d u c t

U n c e r t a in it y
H ig h e r Lo w e r
• Dengan adanya Inovasi, maka akan timbul Uncertainty,
untuk itu perlu adanya kemampuan untuk
menanggulangi Uncertainty (tantangan Inovasi) harus
ditingkatkan.
• Koperasi berusaha memperkenalkan Inovasi kepada
anggota. Koperasi harus dapat membantu anggota
agar Uncetanity yang timbul dikurangi/ dihilangkan.
Contoh :
• Koperasi Kredit, koperasi harus dapat menyediakan
dana bagi modernisasi perusahaan anggota (misalnya
inovasi teknologi produksi). Koperasi Pemasaran,
Koperasi harus menyediakan pelayanan guna
memasarkan produk baru (misal fasilitas transport).
• Kalau koperasi dapat melaksanakan seperti hal-hal
tersebut di atas, maka koperasi akan memiliki
keuntungan komparative dalam membantu anggota,
akibat adanya inovasi.
Kesimpulan
• Inovasi akan menciptakan ketidak pastian
anggota.
• Apabila koperasi dapat menanggulangi
atau mengobsorpsi Uncertainty, maka
akan memperoleh advantages dalam
membantu anggota.
6. UNCERTAINTY
• Orang mau masuk Koperasi bila Koperasi
mampu menghilangkan Uncertainty usaha,
artinya Uncertainty tersebut dapat ditransfer ke
koperasi.
• Secara hipotetis dapat dikemukakan bahwa :
Uncertainty pasar > Uncertainty Cooperative >
Uncertainty Hirarchi. Artinya : orang yang tidak
mau Uncertainty harus ke Hirarchi, dari yang
mau kerja sendiri dan mau mengurangi
Uncertainty ke koperasi. Secara grafis hubungan
antara waktu (time) dengan ketidak pastian
dapat digambarkan sebagai berikut :
U n c e r t a in t y

T im e
0 Ek.Sub. C o m e r c ia l In n o v a tif
S y ste m S o sie ty S y ste m

E k n o m i P a sa r
• dalam kondisi ekonomi sub system,
hasil dijual kepada keluarga sendiri. Hal
ini menunjukkan ketidak mampuan
mengatasi Uncertainty.
• Dalam kondisi Comercial Society dan
juga Inovatif System (Ekonomi Pasar),
timbul permasalahan: Bagaimana
Koperasi dapat mengatasi Uncertainty
tersebut (semakin naik), perlu Koperasi
harus berupaya menghilangkan.
mengatasi Uncertainty
Ada beberapa tindakan untuk mengatasi hal tersebut :
1. Pooling Capital :
Koperasi merupakan kumpulan orang, berarti akan ada
“pooling of Capital”
Dibanding usaha sendiri, maka lebih baik masuk koperasi.
Uncertainty dapat ditekan atau resiko modal diabsorp
ke koperasi.
2.Transformasi Internal Market
Dengan berkoperasi maka transaksi intensif ke koperasi,
Uncertainty dapat dikurangi
3.Koperasi Dapat Memberi Informasi (Tentang Harga,
Teknologi Baru), Uncertainty reduce.
Kesimpulan

• Apabila Koperasi dapat mengurangi


Uncertainty yang dihadapi anggota atau
dapat mentransfer Uncertainty ke
koperasi, maka secara teoritis dapat
dikatakan bahwa koperasi lebih unggul
(advantages) dibanding non cooperative.
Sehingga anggota koperasi akan terus
mau setia menjadi anggota koperasi.
Tugas 4
• Tunjukkan keunggulan koperasi agar
anggota koperasi merasakan ada manfaat
menjadi anggota koperasi

Anda mungkin juga menyukai