Anda di halaman 1dari 22

MATERI

Partisipasi Anggota Koperasi :


• a. Pengertian Partisipasi anggota Koperasi
• b. Prinsip Identitas Ganda Anggota
Koperasi
• c.Efektivitas Partisipasi Anggota Koperasi
• d.Kaitan partisipasi anggota Dengan
Keberhasilan Koperasi
PRINSIP IDENTITAS GANDA
PADA PARTISIPASI ANGGOTA
Partisipasi anggota koperasi dapat
dibedakan dalam 2 dimensi, sesuai
dengan peran ganda anggota (dual
identity) yaitu ( HANNEL):
1. Anggota dalam kedudukannya sebagai
pemilik (owner)
2. Anggota dalam kedudukannya sebagai
pelanggan (user)
partisipasi “kontribusi”.

Anggota dalam kedudukannya sebagai pemilik


1. Anggota koperasi memberikan kontribusi
terhadap pertumbuhan dan pembentukan
koperasi, dalam bentuk kontribusi keuangan
yang dapat berupa : penyertaan modal,
pembentukan cadangan, simpanan.
2. Anggota ikut mengambil bagian dalam :
penetapan tujuan, proses pengawasan,
pembuatan keputusan terhadap tata kehidupan
koperasi.
Partisipasi ini disebut partisipasi “kontribusi”.
Contoh Partisipasi Kontribusi

• Keikut sertaan anggota koperasi dalam


memberikan kontribusi keuangan (penyertaan
modal, pembentukan cadangan, simpanan-
simpanan terhadap koperasi.
• Kehadiran anggota dalam RAT dan rapat-rapat
yang diselenggarakan koperasi.
• Kesediaan anggota dalam menyumbangkan
pikiran dan tenaga dalam rangka pelaksanaan
kegiatan-kegiatan koperasi.
partisipasi insentive
Anggota dalam kedudukannya sebagai
pelanggan :
Anggota koperasi memanfaatkan berbagai
potensi/ kesempatan yang disediakan oleh
koperasi dalam menunjang kepentingan-
kepentingannya.
Partisipasi ini disebut “partisipasi insentive”.
• Contoh :Pemanfaatan pelayanan yang
diberikan koperasi kepada anggota.
Efektivitas par.anggota
Apabila insentif (perangsang) yang
diperoleh anggota koperasi lebih besar
atau sekurang-kurang sama besar dengan
kontribusi (sumbangan) yang diberikan
anggota koperasi, maka anggota akan
memperoleh manfaat/ keuntungan dari
koperasi.
Manfaat ( ekonomis & non ekonomis)
JOCHEN ROPKE
Partisipasi akan terwujud jika pelayanan yang diberikan
oleh koperasi sesuai dengan kebutuhan anggota.
• Partisipasi anggota dapat meliputi aspek-aspek :
1. Partisipasi anggota dalam kontribusi dan mobilisasi
sumber daya
2. Partisipasi anggota dalam pembuatan keputusan
(perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi).
3. Partisipasi anggota (share) dalam benefit.
Ketiga aspek tersebut saling berhubungan dan akan
menentukan dalam berpartisipasi.
ROPKE
• kualitas partisipasi tergantung pada
interaksi antara :
1. para anggota
2. manajemen organisasi
3. program
Model Kesesuaian (fit) Partisipasi

PROGRAM

K E B E R H A S IL A N
PA R T IS IPA S I

M A N A JE M E N
PA R A A N G G O TA
K O PERA SI

V O IC E
VOTE
E X IT

A la t- a la t p a rtis ip a s i
Keberhasilan partisipasi
Partisipasi Insentif akan berhasil bila ada kesesuaian (fix )
antara Program, para Anggota dan Manajemen.
• Kesesuaian antara anggota dan program adalah
kesepakatan antara Output dengan kebutuhan yang
dimaksud program di sini adalah kegiatan usaha utama
yang dipilih dan ditentukan manajemen .
• Kesesuaian antara anggota dan manajemen adalah
(permintaan) yang kemudian direfleksikan dalam
keputusan manajemen.
• Kesesuaian antara program dan manajemen adalah
kesesuaian antara tugas dan program dengan
kemampuan manajemen untuk melaksanakannya.
Alat partisipasi (ropke)
Alat partisipasi anggota :
1. Voice : anggota dapat mempengaruhi manajemen
dengan mengemukakan pertanyaan atau usul, dengan
memberikan informasi atau kritik-kritik.
2. Vote : anggota dapat mempengaruhi siapa yang akan
dipilih sebagai pengurus atau manajer, sebagai badan
pemeriksa atau panitia-panitia lain dalam koperasi.
3. Exit : anggota dapat mempengaruhi manajer dengan
cara keluar sebagai anggota, atau dengan membeli
yang lebih sedikit pada koperasi dan lebih banyak pada
non koperasi, atau mengurangi aktivitas dengan
koperasi
Partisipasi dapat efektif, jika ketiga alat ini digunakan
serempak dan saling melengkapi.
Keberhasilan partisipasi
(P. HASIBUAN)
Partisipasi anggota dapat diukur dari :
• kesediaan anggota untuk memikul kewajiban
dan menjalankan hak keanggotaan secara
bertanggung jawab.
• Jika sebagian besar anggota koperasi sudah
menunaikan kewajiban dan melaksanakan hak
secara bertanggung jawab, maka partisipasi
anggota akan baik.
Manajemen Partisipasi
• Keith Davis & P. John W. Newstrom (dalam buku
“Organization Behavior”)
• Manajemen Partisipatif: partisipasi yang menekankan
pada keterlibatan mental dan emosional orang-orang
dalam situasi kelompok yang mendorong mereka
untuk berbagi tanggung jawab dalam pencapaian
tujuan.
• Dalam hal ini lebih menekankan pada segi psikologisnya
yaitu adanya “keterlibatan mental & emosional dari
individu”, juga mengemukakan unsur “kontribusi” tanpa
mengemukakan adanya “insentif” seperti yang
dikemukakan Hannel.
“manajemen Partisipatif”
Stephen P. Robin
• Stephen P. Robin (dalam buku “Organizational
Behavior”) mengemukakan “manajemen Partisipatif”
lebih jelas, manajemen partisipatif (Partisipative
Management) adalah suatu proses di mana bawahan
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan oleh
atasan. Selanjutnya dikemukakan bahwa Manajemen
Partisipatif bukan merupakan teknik khusus, tapi
merupakan suatu konsep manajemen terapan yang
langsung mempengaruhi pekerjaan mereka.
Penggunaanya didasarkan pada kepercayaan,
penghormatan dan dukungan antara manajer dan
bawahan.
Anggota Koperasi
Sebagai Kunci Keberhasilan Koperasi
ROY :
1. Anggota koperasi mempunyai hak untuk menentukan
bentuk dan rencana koperasi, juga para anggota
koperasi menerima keuntungan dari koperasi.
2. Anggota berhak mengadakan “Controll Autority”
(mengontrol keadaan tingkat kewibawaan) dari
koperasi adalah para anggota koperasi.
Kunci dari keberhasilan koperasi anggota, karena
semuanya ditentukan oleh anggota, dan hasil dari
koperasi juga untuk anggota. Jadi yang menjadi kunci
pokok adalah para anggota koperasi, dan bukan pada
tingkatan manajemen koperasi yang lain (Dewan
Pengurus, manajer, para pegawai), karena para
anggota koperasi mempunyai suatu “kedaulatan” yang
tinggi.
Hak& Kewajiban anggota
(Hans H. Muenkner)
• kedaulatan yang ada pada anggota
koperasi tercermin dalam hak dan
kewajiban anggota yang ditetapkan
dalam anggaran dasar koperasi.
• Hak dan kewajiban anggota tersebut
dibedakan atas : hak dan kewajiban
perorangan, hak dan kewajiban
keuangan.
kunci keberhasilan koperasi
• terletak pada anggota. Hal ini bisa lebih diperjelas pada syarat-
syarat keanggotaan koperasi antara lain :
1. Aspek anggota
2. Aspek hak dan kewajiban anggota
3. Aspek Usaha
• Usaha anggota dan usaha koperasi harus berkaitan erat. Sehingga
sesuai dengan “ prinsip identitas” (pelanggan – pemilik) maka tiap
anggota koperasi menjadi pelanggan koperasi, dan usaha koperasi
merupakan bagian dari usaha anggota. Oleh karena itu kekuatan
suatu koperasi tentu akan tergantung pada kuantitas dan kualitas
anggota koperasi. Jadi, dengan melihat : aspek anggota, aspek hak
dan kewajiban anggota dan aspek usaha
Aspek anggota
sifat usulan yang dimiliki anggota koperasi ini sebagai
konsentrasi orang bukan konsentrasi modal.Tetapi
sebagai konsentrasi orang, maka kekuatan koperasi
terletak pada banyaknya anggota dan kemampuan
anggota untuk memikul kewajiban dan melaksanakan
hak sebagai anggota.
Semakin banyak anggota yang mampu memikul hak dan
melaksanakan kewajiban, maka semakin besar pula
kesempatan koperasi untuk lebih berhasil (namun
demikian tentu ada batas maksimal anggota dalam
koperasi yang ekonomis).
Aspek hak dan kewajiban
anggota
• koperasi sebagai konsentrasi anggota, maka kekuasaan koperasi
terletak pada banyaknya anggota dan kemampuan anggota untuk
memikul semua kewajiban dan melaksanakan hak sebagai
anggota koperasi.
• Hak dan kewajiban anggota koperasi dituangkan dalam bentuk
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Anggaran Dasar
dan anggaran Rumah Tangga pada koperasi yang di dalamnya
mengatur hak dan kewajiban anggota dimaksud diisi menurut
keputusan rapat anggota .
• Setiap kegiatan yang kurang dari “kewajiban dan hak” yang telah
ditentukan akan mengakibatkan gangguan pada koperasi.
Semakin penuh hak dan kewajiban anggota dilaksanakan oleh
anggota, maka semakin tinggi buat anggotanya. Dengan
demikian jelaslah bahwa hak dan kewajiban anggota merupakan
prasyarat kualitas keanggotaan dalam koperasi.
Aspek Usaha
Usaha anggota dan usaha koperasi harus
berkaitan erat. Sehingga sesuai dengan “
prinsip identitas” (pelanggan – pemilik) maka
tiap anggota koperasi menjadi pelanggan
koperasi, dan usaha koperasi merupakan
bagian dari usaha anggota.
Oleh karena itu kekuatan suatu koperasi tentu
akan tergantung pada kuantitas dan kualitas
anggota koperasi.
Jadi, dengan melihat : aspek anggota, aspek hak
dan kewajiban anggota dan aspek usaha
Kesimpulan
• Dari uraian tersebut dapat disimpulkan
bahwa : partisipasi para anggota koperasi
akan sangat menetukan berhasil atau
tidaknya suatu koperasi.
TUGAS
• Keterkaitan partisipasi anggota dengan
Keberhasilan Koperasi

Anda mungkin juga menyukai