Anda di halaman 1dari 13

Partisipasi Anggota

Pada koperasi
Nama Anggota Kelompok 4 :

Devita Sari 2111021024


Filza Listiana 2111021032
Yasidik Nyamando 2111021064
Annisa Mardhotila 2111021104
Pengertian Partisipasi
Dari segi dimensinya, partisipasi terdiri atas:
1. Partisipasi dapat dipaksakan (forced) dan dapat sukarela
(voluntary);
2. Partisipasi dapat formal dan dapat pula informal;
3. Partisipasi bisa bersifat langsung atau tidak langsung;
4. Partisipasi dapat berupa partisipasi kontributif atau partisipasi
insentif.
Pengertian Partisipasi
 Secara harfiah partisipasi diambil dari bahasa asing participation , yang
artinya mengikutsertakan pihak lain dalam mencapai tujuan .

 Partisipasi merupakan keikutsertaan masyarakat dalam proses


pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada dalam masyarakat
pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi
mengenai masalah , pelaksanaan upaya mengatasi masalah , dan
keterlibatan masyarakat dalam proses pengevaluasian perubahan yang
terjadi
- Isbandi ( 2007 )
Pengertian Partisipasi
 Partisipasi anggota dalam koperasi berarti mengikutsertakan anggota
koperasi itu dalam kegiatan operasional dan pencapaian tujuan
bersama .

 Mengemukakan bahwa partisipasi anggota dapat diukur dari kesedian


anggota untuk memiliki kewajiban dan menjalankan hak
keanggotaannya secara bertanggung jawab , dengan demikian maka
partisipasi anggota dapat dikatakan baik akan tetapi jika ternyata
hanya sedikit anggota yamg menunaikan kewajiban dan
melaksanakan haknya secara bertanggung jawab maka partisipasi
anggota dapat dikatakan rendah.
-Widianti ( 1996 )
Arti Pentingnya Partisipasi

Dengan peningkatan partisipasi maka akan meningkatkan


harga diri anggota dan rasa ikut memiliki (sense of
belonging)Meningkatakan rasa tanggung jawab dan
semangat kerja, Sukses atau tidaknya, berkembang atau
tidaknya, bermanfaat atau tidaknya dan maju-mundurnya
koperasi akan sangat tergantung sekali pada peran
partisipasi aktif dari para anggota.
Bentuk-Bentuk Partisipasi
Anggota Koperasi

Hanel , Alfred ( 1989 ) membagi partisipasi anggota koperasi menjadi dua kelompok ,
yaitu :
1. Partisipasi anggota sebagai pemilik.

Partisipasi ini sering disebut dengan partisipasi kontributif , karena para anggota
berpartisipasi dengan memberikan kontribusinya terhadap pembentukan dan
pertumbuhan koperasi, dalam bentuk keuangan, misalnya membayar simpanan-
simpanan, pembentukan cadangan dan penyertaan modal ( capital resources ).
Di samping itu, para anggota juga mengambil bagian dalam penetapan tujuan ( goal
system ), ikut serta dalam pengambilan keputusan ( decision making ) , dan ikut serta
dalam mengawasi jalannya koperasi ( control ) .
Bentuk-Bentuk Partisipasi
Anggota Koperasi

2. Partisipasi anggota sebagai pelanggan.

Partisipasi ini sering disebut juga partisipasi insentif, yaitu para


anggota koperasi memanfaatkan berbagai potensi atau jasa
Neptune
pelayanan yang diberikan koperasi ( services ) untuk menunjang
berbagai kepentingannya, seperti misalnya : pembelian , penjualan ,
kredit , produksi , dan lain - lain .
Kualitas Partisipasi
Ropke , 1985 , menyatakan bahwa kualitas partisipasi anggota tergantung pada
interaksi tiga variabel , yaitu : anggota , manajemen koperasi , dan program koperasi
. Ini bisa dijabarkan menjadi tiga macam kesesuaian , yaitu :

 kesesuaian antara anggota dengan program


 kesesuaian antara anggota dengan manajemen
 kesesuaian antara program dengan manajemen .

Apabila ketiganya sudah sesuai maka partisipasi anggota bisa terus berjalan ,
sedangkan apabila tidak sesuai maka anggota bisa menekan (mengancam) pengurus
dengan alat partisipasi : voice ( hak bersuara ) , vote ( hak memberikan suara ) , dan
exit (hak keluar) agar bersedia memberikan output yang sesuai dengan kebutuhan
dan permintan anggota .
Cara Meningkatan Partisipasi
Dapat dilakukan melaui: materi vs non-materi Peningkatan partisipasi non-
materi dapat dilakukan melalui:

1) Menjelaskan tentang maksud dan tujuan dari perencanaan dan

keputusan yang dikeluarkan;

2) Meminta tanggapan dan saran tentang perencanaan dan keputusan

yang akan dikeluarkan;

3) Meminta informasi dari semua komponen dalam pengambilan

keputusan;

4) Memberikan kesempatan yang sama kepada semua komponen;

5) Meningkatkan pendelegasian wewenang


Rangsangan Partisipasi

Ditinjau dari sudut pandang anggota, para anggota


akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan
koperasi:

• Jika kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya;

• Jika pelayanan itu ditawarkan dengan harga, mutu


atau syarat-syarat yang lebih menguntungkan
ketimbang yang diperoleh dari luar koperasi.
Biaya Partisipasi
Biaya pertisipasi adalah biaya yang timbul sebagai dampak
keikutsertaan anggota dalam pengolaan koperasi. Biaya ini
tidak saja termasuk biaya penyelenggaraan rapat dan biaya
perjalanan dalam rangka partisipasi, tetapi juga biaya
oportunitas (opportunity cost) karena ada partisipasi. Biaya
oportunitas yang dimaksud adalah kesempatan melaksanakan
proses produksi yang hilng karena adanya proses partisipasi.
KESIMPULAN

Partisipasi mencakup berbagai bentuk keikutsertaan anggota dalam rangka


pemenuhan kebutuhan dan kepentingan anggota untuk mengembangkan
organisasi dan perusahaan koperasi . Salah satu cara untuk memotivasi semua
komponen atau unsur dalam koperasi agar mau dan bersedia melibatkan
dirinya dalam kegiatan koperasi (pendekatan psikologis). Partisipasi
mengandung potensi luar biasa untuk membina dan mengembangkan kinerja
seorang individu, kelompok dan bahkan organisasi. Apabila partisipasi
dilakukan dengan baik, maka akan diperoleh minimal dua hasil terbaik, yaitu
perubahan dan keterikatan terhadap tujuan yang dilandasi kesadaran akan
tanggung jawab yang diemban masing- masing anggota yang pada akhirnya
akan mendorong timbulnya suatu hasil prestasi yang baik dalam
pengembangan usaha koperasi .
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai