PENDAHULUAN
Dimana :
p = Partisipasi
a= Anggota
m =Manajemen
P =Program
Partisipasi bisa dikatakan efektif apabila :
1. manajemen mampu melaksanakan tugas dari program yang bditetpkan
2. keputusan program manjemen mencerminkan hasrat permintaan para anggota
3. .hasrat permintaaan anggota akan tercermin dalam keputusan program
manajemen
4. kesesuain antara program,manjemen dan kebutuhan anngota akan terjadi
apabila mekanisme pengendalian (partisipasi) voice,vote,dan exit dapat
berjalan disamping itu mekanisme partisipasi akan berfungsi apabila
pengaruh lingkungan yaitu peranan pemerintah dan persaingan pasar dapat
berjalan sesuai dengan penerapan yang konsisten dari prinsip keanggotaan
terbuka dan suka rela peserta prinsip manajemen demokrasi.
Di indonesia, koperasu unit desa (KUD) tidak lagi disangkal bahwa
semakin mengarah ke koperasi multi purpose, multi fungsi dan multi
anggota.menurut Ropke koperasi serba usaha seperti KUD yang memiliki jumlah
anggota yang besar dan daerah kerja yang lebih luas dapat mengakibatkan:
1. Adanya pertentangan diantara anggota yang dapat memperkokoh kedudukan
anggota yang lebih kuat dan lebih kaya.
2. Banyak pertentngan antara pengelola manajmen dengan angota,yang akan
memperkokoh kedudukan pengelola atau manajmen.
3. Pertentangan antara KUD dengan PUSKUD yang akan memperkokoh
kedudukan PUSKUD.
Bagi KUD yang banayak mengalami pertentanagn diantara pelaku
pelakunya,keputusan keputusan penting akan berada pada tangan yang lebih atas,
yang lebih berkuasa,yang kaya atau yang banyak memiliki modal.akibatnya
partisipasi dari sebagian besar anggota tidak dapat diharapkan. Hal ini disebabkan
oleh:
1. Pemilik modal yang lebih banyak akan menentukan keputusan program
usaha.dalam kondisi ini berarti tidak ada perbedaan antara koperasi PT.
2. Partisipasi tidak lagi sesuai dengan prinsip koperasi keanggotaan terbuka dan
sukarela serta prinsip manajemen yang demokratis
3. Hasil/output program manajemen tidak sesuai dengan kebutuhan permintaan
kebanyakan anggota. Perusahaan koperasi akan lebih banyak berusaha
dengan pihak non anggota demi keuntungan mereka.
Bila demikian peranan pemerintah akan cenderung terus diperlukan agar
KUD tetap tumbuh dan berkembang.dengan memanfaatkan tangan tangan
berkuasa, KUD mungkin akan dapat meningkatkan daya saing sampai mencapai
posisi pemegang monopoli, tetapi manfaatnya bagi anngota akan sangat minim.
Apalagi kalo mekanisme voice, vote, dan exit tidak berjalan.
Dengan alasan alasan tersebut,Menurut Yuyun Wirasasmita (1991),untuk
memperbaiki partisipasi anggota agar efektif perlu dipertimbangkan hal hal
sebagai berikut:
1. Perlunya kebijaksanaan untuk mengurai komplesitas organisasi dan
manajemen dengan menerapkan tekbologi manajemen tepatb guna
2. Perlunya bantuan externsl audit untuk beberapa KUD yang belum mampu
membayar.
3. Perlunya pengembanagn sistem audit internal untuk evaluasi sendiri.
4. Audit external harus meliputi audit tentang pelaksanaan prinsip prinsip
koperasi,rencana koperasi tentang promosi anggotadan laporan pelaksanaan
sampai serta hasil promosi anggota.
5. Perlu ada desentralisasi dalam KUD dengan membentuk sub sub koperasi
berdasarkan kesamaan,kebutuhan pelayanan.
6. Dimungkinkan adanya lebih dari satu KUD dalam suatu kecamatan dimana
para anngota
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa meningkatkan partisipasi
anggota adalah suatu upaya yang baik dalam mewujudkan koperasi mandiri,
karena dengan adanya partisipasi anggota dalam posisi sebagai pemilik ataupun
sebagai pemakai jasa secara optimal, maka kemandirian koperasi akan tercapai,
namun hal tersebut tidak mudah dilakukan karena tentu memerlukan waktu yang
cukup panjang untuk mencapainya.
Meningkatkan kualitas partisipasi anggota dengan cara mengubah sikap
anggota koperasi untuk yakin dan percaya bahwa sebagai induvidu mereka
mempunyai kemampuan untuk memperbaiki dirinya melalui kerjasama dan
kesetiakawanan dalam wadah koperasi, merupakan salah satu upaya yang harus
dilakukan oleh manajemen untuk mencapai koperasi mandiri yaitu dengan cara
membuat program operasional koperasi yang senantiasa memenuhi keinginan dan
kebutuhan anggota sehingga anggota akan melaksanakan partisipasi total untuk
koperasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. koperasi: teori dan praktek. Jakarta :
Erlangga. 2001.
1998.