tahun 1909 oleh De Grip, Van Loo dan Sanders dan mulai dilakukan berbagai
penelitian oleh para peneliti seperti Thijssen, Van der Heijden dan Rocco pada akhir
tahun 1990. Kemudian beberapa ahli juga mulai bisa mendefinisikan apa itu
employability. Secara umum, employability skills dapat didefinisikan sebagai
kemampuan untuk memperoleh pekerjaan, mempertahankan pekerjaan, serta meraih
kesuksesan dalam kehidupan karier (Rasul 2013). Robinson (2000) mengatakan
bahwa employability skills merupakan kemampuan dasar yang diperlukan untuk
mendapatkan dan mempertahankan pekerjaan, serta mengerjakan tugas dalam
pekerjaan dengan baik. Employability skills membantu seseorang untuk mendapatkan
pekerjaan serta menjalankan peran sebagai seorang karyawan pada suatu pekerjaan
(Lowden 2011). Employability skills juga akan membantu seseorang untuk dapat
secara mudah kembali ke dunia kerja dan mendapatkan pekerjaan lain ketika berhenti
atau diberhentikan (Brewer, 2013). Dalam hal ini, employability skills juga dapat
didefinisikan sebagai suatu konsep kemampuan adaptasi seseorang dalam
mengidentifikasi dan mengembangkan peluang karier (Fugate, Kinicki, dan Ashforth,
2004). Secara lebih jelasnya lagi, Yorke dan Knight (2007) mengatakan bahwa
employability skills merupakan kemampuan adaptif seseorang yang berhubungan
dengan kehidupan kariernya dalam meningkatkan kemampuan kognitif, afeksi dan
perilaku, serta mampu untuk menyesuaikan bidang ilmu dengan pekerjaannya.
Employability adalah persepsi individu mengenai kemampuannya untuk tetap bekerja
atau mencari pekerjaan lainnya sesuai dengan minat atau Hasrat dirinya (Rothwell &
Arnold, 2005)
Diseluruh penjuru dunia employability skills dikenal dengan istilah yang
berbeda-beda seperti kalo di Inggris sering disebut Core skills, Common skills, Key
skills, di New Zealand disebut Essential skills, di Australia disebut Key
Competencies, Employability skills, Generic Skills, di Amerika Serikat disebut Basic
Skills, Necessary Skills, Workplace Know-how, di Singapura disebut Critical
Enabling Skills. Intinya jadi disetiap negara memiliki istilah yang berbeda-beda
mengenai employability skills.
Berdasarkan penjelasan employability skills menurut beberapa para ahli diatas
dapat disimpulkan bahwa employability skills merupakan kemampuan seseorang
untuk mendapatkan atau mempertahankan pekerjaan, berkontribusi dalam pekerjaan
dengan baik, serta mengembangkan diri di tempat kerja atau juga sikap dalam
mencapai suatu tujuan dan kesuksesan dalam dunia pekerjaan. Salah satu faktor
penting yang berpengaruh pada keberhasilan karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya adalah employability skills. Jadi karyawan yang memiliki employability
skills yang tinggi bisa lebih baik atau gampang mencari suatu pekerjaan, sehingga
apabila posisinya terancam, ia merasa dapat mencari pekerjaan dengan mudah di
perusahaan lainnya.
Employability skills suatu kemamapuan yang dapat dilatih dan dikembangkan
seperti dikatakan oleh Robinson. Jadi sangat penting sekali bagi suatu manusia agar
memiliki skill kecakapan bekerja atau employability skills di semua jenjang karir di
dunia kerja. Dengan demikian, para pekerja selalu dapat bekerja dengan efektif dan
efisien, sehingga memberikan dampak positif bagi kemajuan perusahaan. Berarti
hanya perusahaan-perusahaan yang para pekerjanya memiliki kecakapan bekerja
yang mumpunilah yang dapat berkembang dengan baik. Di zaman sekarang juga
sering disebut era globalisasi dimana pertumbuhan ekonomi terus berubah-ubah dan
pertukaran informasi sangat cepat dimanapun berada, oleh karena itu suatu manusia
harus bisa beradaptasi dengan cepat sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh suatu
perusahaan agar dapat bekerja dengan baik atau efisien dan efektif, sehingga manusia
sendiri harus memiliki bekal yang cukup salah satunya harus memiliki employability
skills atau kecakapan dalam bekerja dengan tinggi.
Proses Pembentukan Employability skills
Employability skills sendiri merupakan kemampuan atau sumber daya
manusia yang dapat dikembangkan, maka dari itu Employability skills dapat dibentuk.
Harvey dan Locke mengatakan bahwa terdapat model sederhana mengenai
employability skills yang disebut dengan “Model Peluru Ajaib”. Model ini
mempresentasikan bagaimana proses employability skills dapat terbentuk pada
mahasiswa ketika menjadi lulusan. Berikut table dibawah yang menggambarkan
bagaimana proses terbentuknya employability skills:
Institut pendidikan
Peluang Pengembangan
Lulusan
Employability skills
Mendapatkan Pekerjann
Kemudian menurut Harvey dan locke mengembangkan model tersebut
dengan menambahkan beberapa faktor pelengkap seperti karakteristik pribadi
mahasiswa (usia, jenis klamin, suku dan kepribadian) yang dimana faktor tersebut
mempengaruhi tersebut merupakan faktor yang dapat mempengaruhi proses
mendapatkan suatu pekerjaan. Selain ketiga faktor tadi yang sudah disebutkan,
terdapat 3 pihak yang terlibat di dalam pengembangan model ini, yaitu pihak utama
adalah lulusan (mahasiswa), institusi pendidikan tinggi dan pihak pengguna. Lulusan
(mahasiswa) sebagai pihak utama memiliki tanggung jawab untuk memilih dan
terlibat dalam peluang pengembangan employability skills yang telah disediakan oleh
institusi pendidikan tinggi, serta kegiatan ektrakulikuler (kegiatan tambahan di luar
institusi pendidikan tinggi). Adapun terdapat komponen komponen yang berperan
dalam pengembangan employability skills, diantaranya :
Atribut employability skills
Pengembangan karier
Keterampilan dalam mempromosikan diri
Serta keinginan untuk berkembang
8 Aspek Employability Skills