Competitiveness.
Pada
bahasan
ini
akan
lebih
Kaizen
Kaizen merupakan bahasa Jepang yang berarti perubahan yang lebih
baik atau continuous improvement atau usaha perbaikan atau
penyempurnaan secara kecil kecil an dan berkesinambungan dengan
melibatkan semua jajaran dalam level organisasi agar selalu lebih baik
dari kondisi sekarang. Terdapat metode yang digunakan oleh Toyota
dalam penerapan Kaizen, yaitu menemukan potensi perbaikan,
menganalisis metode yang digunakan saat ini, mencetuskan ide orisinal,
menyusun rencana penerapan, menerapkan rencana, dan mengevaluasi
metode baru. Yang perlu diketahui bahwa Toyota memiliki 8 jenis
pemborosan yang tidak memiliki nilai tambah yaitu, produksi berlebih,
waiting time, transportasi yang tidak perlu, memproses secara berlebih
atau memproses secara keliru, persediaan berlebih, gerakan yang tidak
perlu, produk cacat, dan kreatifitas karyawan yang tidak dimanfaatkan.
Lalu, Toyota memiliki 5 konsep, yaitu separate, organize, clean,
standardize, discipline. Implementasi Kaizen oleh Toyota dalam Toyota
Way menimbulkan 14 prinsip, sedangkan implementasi nya pada Toyota
Production System menimbulkan istilah DOWNTIME yang merupakan
singkatan dari Defect, Overproduction, Waiting, Not Utilize, Transportation,
Inventory, Motion, Extra Process. Intinya adalah bahwa dengan
pengimplementasian
Kaizen
diharapkan
dapat
menghilangkan
pemborosan di segala bidang pada proses produksi Toyota. Dampak dari
penerapan Kaizen ini adalah Toyota Production System sekarang banyak
ditiru oleh banyak perusahaan di dunia dan juga menjadi dasar dari
puluhan buku mengenai Lean, Toyota menjadi acuan perusahaan yang
terbaik di kelasnya oleh semua perusahaan lain maupun pesaingnya di
dunia dikarenakan reputasi kualitas yang tinggi, kecepatan produksi, dan
fleksibilitas nya, serta memperoleh peringkat kualitas tertinggi selama
bertahun tahun dari J.D. Powers and Associates, Consumer Report.
http://www.academia.edu/4410488/kaizen_dan_implementasinya