“ZAMAN NOW”
OLEH:
KELOMPOK 2
NAMA KELOMPOK:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Merangkul milenial dalam koperasi “zaman
now”.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................... 1
Kata Pengantar........................................................................................................ 2
BAB 1 PENDAHULUAN
I. Latar Belakang............................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
i. Kesimpulan.................................................................................................... 14
3
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional terus ditantang untuk bergerak
dinamis seiring perkembangan zaman. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh
gerakan koperasi saat ini adalah bagaimana merangkul generasi milenial? Generasi
milenial atau biasa juga disebut generasi Y adalah mereka yang lahir setelah era baby
boomer, dari tahun 1980-an sampai awal 2000-an. Ciri khas generasi ini adalah
berpikiran terbuka, cenderung individualis dan melek teknologi, sehingga sekalipun
individualis, mereka terhubung satu sama lain melalui media sosial. Para milenial
senang berbagi apa saja melalui media sosial: berita, gaya hidup, mood, kuliner,
tempat wisata baru dan aneka pengalaman yang menurut mereka layak dibagikan
kepada dunia. Selain itu, minat para milenial untuk berkarir sebagai pekerja kantoran
lebih rendah dibanding generasi sebelumnya. Mereka lebih senang bekerja sebagai
freelancer atau memiliki usaha sendiri.Jadi langkah awal yang harus ditempuh oleh
gerakan koperasi untuk merangkul generasi milenial ini adalah menghapus stigma
tentang koperasi. Selama ini banyak masyarakat khususnya para milenial yang
menganggap koperasi sebagai lembaga simpan pinjam yang dikelola secara
konvensional, rentan terhadap penyalahgunaan, tidak canggih dan jadul.Padahal jika
dikelola dengan benar, koperasi pun dapat menjadi institusi yang modern dan
bergerak dinamis mengikuti perkembangan zaman. Sejak gerakan koperasi mulai
diinisiasi pada tahun 1800-an di Eropa dan dasar-dasar tata kelola koperasi modern
dicetuskan oleh F.W. Raiffeisen (1808-1888), Walikota Flammersfield-Jerman,
koperasi berkembang ke seluruh dunia, termasuk ke tanah air. Dalam perjalanan
waktu, koperasi bermunculan. Sejumlah koperasi berguguran, namun banyak juga
yang terus bertahan dan berkembang. Jadi terbukti, koperasi pun dapat menjadi
institusi yang tangguh dengan tata kelola yang benar. Menurut F.W Raiffeisen, jika
setiap anggota koperasi sungguh-sungguh menghayati dan mengamalkan nilai
cooperative-menolong diri sendiri dan menolong sesama-dalam koperasi, maka tidak
sulit untuk memajukan koperasi tersebut baik secara usaha maupun secara organisasi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu koperasi ?
2. Bagaiamana peluang dalam berkoperasi ?
3. Apa saja kelebihan dalam berkoperasi ?
4. Bagaimana kondisi generasi milenial ?
5. Apa saja pengaruh milenial bagi koperasi zaman now ?
6. Bagaimana cara mengajak anak milenial untuk kenal dan ikut berkopersi ?
4
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tentang koperasi
2. Untuk mengetahui peluang berkoperasi
3. Untuk mengetahui kelebihan dalam berkoperasi
4. Untuk mengetahui kondisi generasi milenial zaman now
5. Untuk mengetahui pengaruh generasi milenial terhadap koperasi
6. Untuk mengetahui cara mengajak anak milenial untuk mengenal dan ikut
berpartisipasi dalam koperasi
5
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologi istilah 'koperasi' berasal dari kata "Co-operation"yang artinya kerjasama.
Jadi setiap anggota memiliki tugas dan tanggung jawab operasional koperasi serta memiliki
hak suara yang sama dalam pengambilan keputusan.
Koperasi adalah badan usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh anggotanya untuk
memenuhi kebutuhan bersama di bidang ekonomi dan sosial budaya.sedangkan pengertian
koperasi yang lebih formal adalah sesuai Undang Undang No 17 pasal 12 ayat 1 yaitu
:koperasi badan hukum yang didirikan orang perseorangan atau badan hukum koperasi,
dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha yang
memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, budaya sesuai prinsip
dan nilai koperasi.koperasi dijalankan dengan asas kekeluargaan. Artinya,koperasi tidak
bertujuan untuk menguntungkan satu orang saja, tetapi mencapai keuntungan bersama.
1. Hatta
Bapak koperasi Indonesia mengatakan bahwa pengertian koperasi adalah usaha
bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdsarkan tolong-
menolong.
2. Munkner
Menurut P.J.V. Dooren serikat koperasi adalah sebuah asosiasi anggota, baik
pribadi atau perusahaan, yang telah sukarela datang bersama-sama dalam
mengejartujuan ekonomi umum.
4. UU No 25/1992
6
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas
kekeluargaan.
Globalisasi ekonomi terutama imlementasi MEA dapat menciptakan peluang pasar bagi produk
UKM
Potensi pengembangan industri nasional dan mendorong indonesia sebagai production base.
Perdagangan intra-ASEAN yang cendrung meningkat sesuai era “jaman now”
Keunggulan produk UKM memiliki keunikan dikarenakan kaum milenial mulai terjun
langsung dalam koperasi “jaman now”
Dukungan pemerintah terkait koperasi-koperasi “jaman now” ini
Semakin terbukanya peluang pasar internasional
Manfaat tersebut sangat dirasakan oleh anggota koperasi. Sebab anggota bisa
membeli barang dan jasa lebih murah dibandingkan dengan barang dan jasa yang
ditawarkan di toko-toko lain selain koperasi. Koperasi pun memiliki tujuan, barang
dan jasa yang ditawarkannya bisa dibeli oleh anggota yang kurang mampu oleh sebab
itu harga yang ditawarkan lebih murah dan terjangkau.
3. Menumbuhkan Motif Berusaha Yang Berperikemanusiaan
Kegiatan yang diadakan oleh koperasi bukan semata-mata usaha yang dijalankan
untuk meraih keuntungan, selain mendidik dan menumbuhkan semangat berwirausaha
di hati para anggotanya koperasi juga memiliki tujuan untuk melayani secara baik
keperluan para anggotanya sehingga keperluan anggotanya dapat tercukupi.
7
4. Menumbuhkan Sikap Jujur Dan Terbuka
Bagi anggota yang memiliki kesulitan dalam hal keuangan, koperasi bisa
menyediakan pinjaman modal dengan mudah tanpa disertai syarat yang berbelit-belit.
Dengan adanya kewajiban dan hak yang diberikan kepada masing-masing anggota,
akan membuat setiap anggota berlaku disiplin dan tanggung jawab terhadap apa yang
menjadi tugas dan kewajibannya.
Koperasi akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang damai dan jauh dari
keributan hal ini dikarenakan asas koperasi itu sendiri yang berlandaskan
kekeluargaan. Dengan bergabung di dalam koperasi, anggota akan merasakan
kekeluargaan dengan anggota lainnya sehingga terhindar dari keributan.
8
dengan jenis A. Dalam kelompok tersebut, kerjasama akan terjalin demi menciptakan
makanan A yang lezat den menggugah selera.
11. kepemilikan dalam koperasi selalu setara antar anggota, tidak peduli berapa banyak
anggota menyetorkan modalnya. Ini menggambarkan bahwa penanaman investasi
tidak meninggikan derajad kepemilikan seorang anggota. Aspek humanitas masih
dipertahankan oleh Koperasi.Menghitung manusia sebagai manusia, bukan seberapa
besar modal yang dimiliki.
12. koperasi secara unik menempatkan anggotanya sebagai pemiliknya, dan sebagai
pelanggan abadinya. Seorang anggota Koperasi yang loyal diharapkan dapat
memanfaatkan Koperasi miliknya sendiri sebagai tempatnya berbelanja. Potongan
harga dan bonus pun harus diberikan oleh Koperasi bagi anggotanya yang berbelanja
di koperasinya sendiri. Belanja anggota ini pun akan menjadi perhitungan bagi
pembagian sisa hasil usaha yang akan diterima.
13. Keempat, sebagai sarana pembagi kesejahteraan lainnya, Koperasi akan membagikan
Sisa Hasil Usahanya selama setahun kepada anggotanya. Ini membuktikan kembali
identitas Koperasi yang melakukan kegiatan bisnis dari anggotanya, dan
keuntungannya dibagikan kembali ke anggota.
9
1. Pemikiran yang salah bahwa koperasi seperti barang antik, lembaga jadul yang hanya
dikoordinir oleh orang tua saja
2. Kurangnya sosialisasi dalam masyarakat akan pentingnya berkoperasi dan masih
menggunakan metode pendekatan secara tradisional
3. Kurangnya promosi yang sangat penting karena itu menyangkut bagaimana kita
menarik perhatian anak muda tentang berkoperasi dan bagaimana mengubah mind set
mereka tentang koperasi. Karena anak muda sekarang cenderung menyukai hal yang
baru ketimbang barang lama yang monoton
4. Masih banyak koperasi yang belum memanfaatkan system informasi sehingga
pencatatan keuangan sampai pelaporannya masih dilakukan secara manual
5. Peran pengurus, pengawas, manajemen yang masih tumpang tindih sehingga rentan
akan konflik kepentingan dan penyalahgunaan. Akibatnya, yang sudah terjadi bahwa
koperasi akhirnya terseret ke ranah hukum.
6. Kelembagaan koperasi yang belum mampu mendorong perkembangan usaha
diakibatkan kurangnya kekuatan, struktur dan pendekatan pengembangan
kelembagaan yang kurang memadai selain itu bisa dibilang bahwa koperasi Indonesia
belum terlalu fleksibel dalam hal peluasan dan perkembangan usaha.
7. Alat perlengkapan organisasi koperasi belum sepenuhnya berfungsi dengan baik,
dalam hal ini struktur organisasi umumnya kurang terampil dalam menghadapi
masalah yang muncul pada koperasi dan dalam hal kreatifitas perkembangan usaha
koperasi tersebut
8. Terbatasnya modal yang tersedia khususnya dalam bentuk kredit dengan persyaratan
lunak untuk mengembangkan usaha, terutama yang menyangkut kegiatan usaha yang
sesuai dengan kebutuhan anggota, di luar kegiatan program pemerintah. Selain itu
koperasi masih belum mampu melaksanakan pemupukan modal sendiri yang
mengakibatkan sangat tergantung pada kredit dari bank walaupun biayanya lebih
mahal.
Cara penyebarluasan praktek tata kelola koperasi yang baik melalui teknologi informatika
para pemuda dan mahasiswa menjadi creator dalam mencitakan karya kreatif mereka dan
disebarluaskan melalui teknologi informatika
pemuda membuat konten animasi keberhasilan koperasi dan diviralkan melalui akun
youtube mereka
menciptakan iklan yang menarik bagi koperasi yang perlu ditingkatkan brandnya
dengan kreatifitas pemuda dapat membuat tagline yang inovatif dan informatif tentang
koperasi
menciptakan aplikasi-aplikasi yang bermanfaat untuk kemajuan bisnis koperasi
menjadi motivator bagi pemuda lainnya.
10
Para milenial senang berbagi apa saja melalui media sosial: berita, gaya hidup, mood,
kuliner, tempat wisata baru dan aneka pengalaman yang menurut mereka layak dibagikan
kepada dunia.
Selain itu, minat para milenial untuk berkarir sebagai pekerja kantoran lebih rendah
dibanding generasi sebelumnya. Mereka lebih senang bekerja sebagai freelancer atau
memiliki usaha sendiri.
Jadi langkah awal yang harus ditempuh oleh gerakan koperasi untuk merangkul generasi
milenial ini adalah menghapus stigma tentang koperasi.
Selama ini banyak masyarakat khususnya para milenial yang menganggap koperasi
sebagai lembaga simpan pinjam yang dikelola secara konvensional, rentan terhadap
penyalahgunaan, tidak canggih dan jadul.
Padahal jika dikelola dengan benar, koperasi pun dapat menjadi institusi yang modern
dan bergerak dinamis mengikuti perkembangan zaman.
Menurut F.W Raiffeisen, jika setiap anggota koperasi sungguh-sungguh menghayati dan
mengamalkan nilai cooperative-menolong diri sendiri dan menolong sesama-dalam
koperasi, maka tidak sulit untuk memajukan koperasi tersebut baik secara usaha maupun
secara organisasi.
11
Berikut empat kiat yang dapat dilakukan oleh para pemimpin dan pengelola serta siapa
saja yang terlibat dalam gerakan untuk mengubah image koperasi menjadi lebih
kekinian, namun tetap mempertahankan nilai-nilai cooperativeyang diusungnya.
Pemanfaatan Teknologi Informasi. Saat ini, aplikasi teknologi informasi dapat kita
temukan pada semua bidang kehidupan. Kesehatan, transportasi, hankam, sosial, budaya,
keuangan dan lain-lain. Agar tidak semakin tertinggal, koperasi mau tidak mau juga
harus bergerak dan mencemplungkan diri dalam pengembangan teknologi informasi ini.
Bukan saja sebatas sistem transaksi dan pelaporan, tapi sampai pada integrasi IT dengan
produk dan layanan agar dapat diakses oleh anggota secara real
timesebagaimana fintech pada umumnya. Misalnya tanpa harus datang ke kantor,
anggota dapat menarik tabungan untuk membayar angsuran pinjaman lewat transaksi
pada gawai atau anggota dapat menarik tabungan untuk pembayaran tagihan listrik dan
membeli pulsa.
Memang biaya investasi infrastruktur IT ini tergolong mahal, tapi semua perubahan ke
arah yang lebih baik memang memiliki harga, bukan? Lagipula jika dimanfaatkan
dengan baik, biaya ini sepadan dengan benefit untuk pengembangan koperasi, baik
secara langsung seperti kemudahan transaksi anggota dan tambahan pendapatan (jika
bekerja sama dengan biller) maupun secara tidak langsung, seperti meningkatnya
loyalitas anggota dan penguatan branding koperasi.
Event Menarik
Para milenial pada umumnya tertarik dengan kegiatan yang menghadirkan pengalaman
baru karena mereka jadi memiliki topik yang akan dibagikan lagi kepada dunia. Untuk
itu pengelola koperasi dapat mengadakan berbagai event menarik untuk menarik minat
para milenial, baik secara daring maupun luring.
Untuk kegiatan daring misalnya, kompetisi sosial media atau mengadakan konsultasi dan
edukasi via sosial media. Sedangkan untuk kegiatan luring misalnya, jalan santai,
eksebisi produk anggota, wisata bersama, yang dananya tidak mesti berasal dari anggaran
koperasi.
12
Jika anggaran koperasi terbatas, sumber dana kegiatan seperti ini bisa saja berasal dari
swadaya anggota atau partisipan (kontribusi tunai atau lewat pinjaman di koperasi).
Kegiatan seperti ini selain bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi di antara anggota,
juga dapat menjadi ajang promosi koperasi bagi masyarakat luas.
Pendidikan Terus-menerus
Pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan bukan saja ditujukan kepada pengurus,
pengawas dan pengelola namun juga kepada anggota. Jika pendidikan dan pelatihan
kepada pengurus, pengawas dan pengelola berguna untuk mengasah kepemimpinan dan
meningkatkan kompetensi pengelolaan koperasi, pendidikan dan pelatihan kepada
anggota bertujuan untuk memberdayakan anggota, meningkatkan wawasan dan
keterampilan mengelola keuangan serta memupuk loyalitas anggota.
Lebih baik lagi jika koperasi dapat menyiapkan pendidikan dan pelatihan yang sesuai
untuk setiap segmen anggotanya. Pendidikan dan pelatihan yang menyasar milenial
misalnya pelatihan financial literacy, pelatihan wirausaha praktis, pelatihan pemasaran
lewat sosial media dan lain-lain.
Penguatan Organisasi
The last but not the least, pengurus koperasi harus memiliki kebijakan terpadu yang
memungkinkan koperasi untuk terus berbenah diri menghadapi tantangan dari masa ke
masa, baik sebagai usaha maupun organisasi.
Monitoring dan evaluasi juga harus dilakukan secara rutin untuk memastikan program
kerja berjalan sebagaimana mestinya dan meminimalkan risiko-risiko usaha maupun
organisasi.
13
Selain secara internal, penguatan organisasi juga dapat dilakukan secara eksternal dengan
membangun jejaring dengan lembaga-lembaga mitra seperti koperasi sekunder, institusi
pemerintahan, asuransi, perbankan, lembaga hukum dan lembaga lain yang relevan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Saat ini proporsi para milenial mencapai sepertiga dari jumlah seluruh penduduk
Indonesia. Ini adalah potensi demografi besar yang sayang jika dilewatkan begitu saja
oleh gerakan koperasi.
Saran :
koperasi harus lebih berkembang dalam segi teknologi, agar dapat menyesuaikan diri dan
lebih dekat dengan gaya hidup generasi milenial saat ini yang katakan sangat melek dengan
teknologi. Bukan hanya itu saja koperasi juga harus melakukan terobosan-terobosan baru di
zaman yang semakin modern ini agar menarik minat dari para penerus generasi
milenial.karena pada dasarnya generasi milenial yang akan lebih mendominasi atau bekerja
aktif dalam bidang ekonomi.
Untuk para generasi milenial juga harusnya memahami sistem kerja dari koperasi yang
semakin hari semakin berkembang.agar dapat membantu ekonominya secara pribadi dan juga
segala aspek ekonomi dalam berbagai kehidupan di Indonesia.
14
15