Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH EKONOMI KOPERASI DAN UMKM

“PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA”

NAMA : HUZAY BILLYBINA ADAMY

NIM : A1A020090

KELAS : IESP 4C

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah  dengan judul “ PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA” , Tak lupa kami
sebagai penulis mengahanturkan shalawat beserta salam kepada Nabi besar kita Muhammad
SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan
umat di dunia.

        Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah" Ekonomi Koprasi & UMKM",
tidak lupa penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada segenap pihak yang
telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah


ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 25 Mei 2022

Huzay Billybina Adamy


DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................4

A. Latar Belakang...................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4

C. TUJUAN PENELITIAN....................................................................................................5

BAB II........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN........................................................................................................................6

A. Latar belakang lahirnya koperasi.......................................................................................7

B. Sejarah gerakan koperasi dunia.......................................................................................11

C. Sejarah gerakan koperasi indonesia .................................................................................9

D. Sejarah koperasi indonesia.............................................................................................10

E. Perkembangan koperasi di indonesia..............................................................................11

BAB III.....................................................................................................................................15

PENUTUP................................................................................................................................15

A.    Kesimpulan...................................................................................................................15

B.     Saran............................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan– badan
hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan
bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan para
anggotanya. Koperasi memiliki berbagai latar belakang usaha, salah satunya yaitu usaha
koperasi simpan pinjam atau unit simpan pinjam, yang merupakan lembaga keuangan yang
menghimpun dan mengelola dana masyarakat walaupun dalam ruang lingkup terbatas.
Menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat melalui kegiatan simpan pinjam
(perkreditan) dari dan untuk anggota koperasi.

Perkembangan koperasi secara umum, koperasi simpan pinjam yang dinilai telah
memberikan dukungan yang signifikan terhadap keberhasilan perekonomian masyarakat dan
juga memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat yang memiliki home industry.
Koperasi juga memegang peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Saat ini banyak
kalangan yang menganggap bahwa koperasi tersebut sebagai soko guru perekonomian
nasional. Dalam hal ini sudah banyak industri dan perusahaan yang menggunakan koperasi
untuk operasi bisnisnya. Peran koperasi di Jombang, khususnya koperasi simpan pinjamn
semakin penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Koperasi simpan pinjam
menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan dana dalam upaya
memperbaiki taraf kehidupan, pemenuhan kebutuhan sehari – hari dan mengembangkan
suatu usaha. Selain untuk mendapatkan dana, koperasi simpan pinjam di Jombang juga dapat
menginvestasikan dananya (menabung). Masyarakat yang senang menabung di koperasi
simpan pinjam akan mendapatkan bunga di akhir tahun dan juga akan mendapatkan dana Sisa
Hasil Usaha (SHU).

Arifin Sitio dan Halomoan Tamba (2001:75), mengatakan bahwa tujuan koperasi sebagai
perusahaan atau badan usaha tidaklah semata – mata hanyapada orientasi laba, melainkan
juga pada orientasi manfaat. Berkaitan hal tersebut, dalam banyak kasus koperasi, manajemen
koperasi tidak hanya mengejar keuntungan sebagai tujuan perusahaan karena mereka didasari
dengan pelayanan. Menjalankan koperasi simpan pinjam dengan baik diperlukan pengelolaan
keuangan yang baik pula. Dalam suatu manajemen keuangan juga dapat dilakukan dengan
secara teliti agar kinerja keuangan tersebut dapat berjalan dengan lancar. Dengan semakin
banyaknya pesaing lembaga – lembaga seperti koperasi simpan pinjam ini, maka koperasi
harus mengelola keuangannya dengan baik. Sumarsono (2003:9), koperasi pada hakekatnya
hanyalah merupakan alat untuk mencapai tujuan. Apabila koperasi yang memberikan jasanya
maka kita yang harus memeliharanya dengan membayar biaya yang dikeluarkannya. Fungsi
koperasi dalam hal ini adalah memberikan jasa kepada anggota dan anggota mengeluarkan
biaya untuk menggantinya. Hal ini koperasi pada dasarnya tidak mendapat manfaat apa – apa,
akan tetapi anggota yang menerima manfaat tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang lahirnya koperasi

2. Bagaimana sejarah berkembangnya gerakan koperasi di dunia

3. Bagaimana sejarah berkembangya gerakan koperasi di indonesia

4. Apa yang menjadi sejarah koperasi di indonesia

5. Bagaimana perkembangan koperasi di indonesia

C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut ;

1. Untuk mengetahui dan memahami latar belakang lahirnya koperasi


2. Untuk mengetahui dan memahami sejarah berkembangnya Gerakan koperasi di dunia
3. Untuk mengetahui dan memahami sejarah berkembangnya Gerakan koperasi di
Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

Koperasi sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Indonesia. Badan usaha yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan atas asas kekeluargaan ini juga telah cukup
banyak membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan pembangunan nasional.
Sejak pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia, badan usaha koperasi telah
mampu membantu masyarakat dalam meningkatkan kemampuan ekonominya melalui
kegiatan-kegiatan usaha koperasi. Prinsip usaha dan karakter koperasi yang berbeda dengan
badan usaha lainnya membuat badan usaha ini disenangi oleh masyarakat Indonesia yang
melaksanakan seluruh kegiatan perekonomiannya berdasarkan sistem ekonomi kerakyatan.
Sistem ekonomi kerakyatan yang ada di Indonesia ini memang secara umum sangat cocok
dengan badan usaha yang berbentuk koperasi. Keduanya sama-sama menganut asas
kekeluargaan dan mengedepankan prinsip gotong-royong. Koperasi sendiri di Indonesia
pertama kali diperkenalkan oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun
1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu rakyatnya yang terjerat
hutang dengan rentenir. Koperasi tersebut lalu berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh
Boedi Utomo. Pada perkembangan selanjutnya, wakil Presiden Republik Indonesia yang
pertama, Moh. Hatta menjadi salah satu tokoh nasional yang dengan gigih mendukung
kehadiran koperasi di Indonesia. Hal inilah yang menjadikannya sebagai Bapak Koperasi
Indonesia. 1 Secara resmi gerakan koperasi sendiri di Indonesia baru lahir pada tanggal 12
Juli 1947 pada Kongres I di Tasikmalaya yang pada akhirnya dijadikan sebagai Hari
Koperasi Indonesia. Sejak saat itu, koperasi semakin berkembang dan diminati oleh
masyarakat Indonesia. Koperasi menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong dan
meningkatkan pembangunan serta perekonomian nasional. Pada awal kemerdekaan
Indonesia, koperasi diatur oleh Undang-Undang No. 14 Tahun 1965 tentang Perkoperasian.
Setelah itu, terjadi beberapa peraturan mengenai koperasi tersebut mengalami beberapa
pergantian, mulai dari dihapusnya Undang-undang tersebut dan digantikan oleh Undang-
Undang No. 12 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian, kemudian oleh Undang-
Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
A. Latar Belakang Lahirnya Koperasi
Pada akhir abad ke-18 dan di awal abad ke-19 sosialisme muncul sebagai reaksi dari
perubahan sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri. Revolusi industri ini memang
memberikan keuntungan terhadap para pemilik pabrik pada saat itu, tetapi justru memberi
kerugian kepada para pekerja. Karena sistem industri kapitalis tersebut, maka reaksi dalam
bentuk pemikiran-pemikiran sosialis pun semakin meningkat. Pemikir pertama yang dapat
dijuluki sosialis adalah Francois Noel Babeuf yang pemikirannya muncul semalam revolusi
Prancis. Meskipun pemikir-pemikir sosialis sebelumnya, tetapi Francois Noel Babeuf ini
sangat sangat memperjuangkan doktrin pertarungan keras antara kaum modal dan buruh yang
selanjutnya diperjuangkan lebih keras oleh Marxime. Para pemikir sosialis setelah Babeuf ini
kemudian ternyata lebih moderat dan mereka biasanya dijuluki kaum ‘utopian socialists’,
seperti De Saint-Simon, Charles Fourier dan Robert Owen. Mereka leboh moderat dalam
artian tidak terlalu mengedepankan pertentangan kelas dan perjuangan kekerasan tetapi
mengedepankan kerjasama dari pada kompetisi. Saint Simon berpendapat bahwa negara yang
harus mengatur produksi dan distribusi, sedangkan Fourier dan Owen lebih mempercayai
bahwa yang harus berperan besar adalah komunitas kolektif kecil. Karena itu kemudian
muncul perkampungan komunitas (communisticsettlements) yang didirikan berdasarkan
konsep yang terakhir ini di beberapa tempat di Eropa dan Amerika Serikat, seperti New
Harmony (Indiana) dan Brook Farm (Massachussets). Dari situ kita bisa melihat bahwa apa
yang diyakini Owen sebenarnya berangkat dari keadaan bahwa badai revolusi di Inggris
sebenarnya telah melahirkan sebuah tatanan masyarakat dimana golongan pemilik modal
akan mampu berkembang pesat, sementara golongan masyarakat tak bermodal akan menjadi
sebuah kelompok yang terpinggirkan. Owen melihat bahwa solusi efektif untuk
membangkitkan masyarakat tak bermodal itu adalah dengan membentuk komunitas kolektif
kecil yang mempunyai prinsip dan aturan yang jelas untuk membantu memperbaiki
perekonomian anggotanya. Dasar berpikir inilah yang kemudian membuat Owen untuk
memperoleh Gerakan koperasi dan menyokong organisasi serikat dagang yang tersebar di
seluruh Inggris dan Skotlandia. Bagi Owen prinsip koperasi tidak hanya sekedar menjual
susu kepada ibu-ibu rumah tangga. Ia lebih yakin koperasi para produsen daripada koperasi
konsumen yang akan menciptakan tatanan masyarakat yang baru.

B. Sejarah Gerakan Koperasi di Dunia

Sejak pertumbuhan koperasi di seluruh dunia yang disebabkan oleh tidak dipecahkannya
masalah kemiskinan atas dasar individualism. Koperasi lahir sebagai alat untuk memperbaiki
kepincangan-kepincangan dan kelemahankelemahan dari perekonomian yang kapitalistik.
Koperasi yang lahir pertama kali di Inggris (1844) berusaha menangani masalah konsumsi
para anggotanya denagn 8 cara kebersamaan yang dilandari atas dasar prinsip-prinsipkeadilan
yang selanjutnya melahirkan prinsip keadilan yang dikenal ‘Rochdale Principles’. Dalam
waktu yang hamper bersamaan di Prancis lahir koperasi yang bergerak di bidang produksi
dan di Jerman lahir koperasi di bidang simpan-pinjam. Pada tahun 1852 jumlah koperasi di
Inggris sudah mencapai 100 unit, sehingga pada tahun 1862 dibentuklah Pusat Koperasi
Pembelian ‘The Cooperative Whole Sale Society’ (CWA). Tahun 1869 di London
terbentuklah ICA (Internasional Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu
Gerakan internasional. Dalam perkembangannya ternyata koperasi di Eropa terbagi dalam
beberapa aliran yang mempunyai ciri-ciri khusus dalam kegiatannya.

1. Aliran Yardstick a. Dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang
menganut perekonomian liberal b. Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi,
menetralisasikan dan mengoreksi. c. Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap
jatuh bangunnya koperasi ditengah-tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak
ditangan anggotanya sendiri d. Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama di negara-negara
barat dimana industry berkembang dengan pesat seperti di Amerika Serikat, Prancis, Swedia,
Denmark, Jerman, Belanda, dan lain-lain.

2. Aliran Sosialisa. Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat, disamping iyu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi
koperasi b. Peran pemerintah sangat besar dalam perkembangan koperasi, dan adanya
penyeragaman koperasi c. Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur
dan Rusia.

3. Aliran Persemakmuran (Commonwealth) a. Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif
dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat b. Koperasi sebagai wadah ekonomi
rakyat berkedudukan strategis dan memegang peranan utama dalam struktur perkeonomian
masyarakat c. Hubungan pemerintah dengan Gerakan koperasi bersifat kemitraan, dimana
pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta
dengan baik.

C. Sejarah Gerakan Koperasi di Indonesia

Gerakan kopersi di Indonesia lahir pada akhir adab 19 dalam suasana sebagai negara jajahan
dan tidak memiliki iklim yang menguntungkan bagi pertumbuhannya. Baru kemudian setelah
Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya, dengan tegas perkoperasian ditulis dalam
UUD 1945. DR. H. Moh. Hatta sebagai salah seorang ‘Foundung Father’ Republik Indonesia,
berusaha memasukkan rumusan perkoperasian di dalam konstitusi. Sejak kemerdekaan itu
pula koperasi di Indonesia mengalami perkembangan yang lebih baik. Pasal 33 UUD 1945
ayat 1 beserta penjelasannya yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan asas kekeluargaan tersebut adalah koperasi. Di dalam pasal 33 UUD
1945 tersebut diatur pula peranan Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Swasta.
Apa yang diperjuangkan Hatta dalam pasal 33 tersebut sebenarnya berangkat dari kondisi
kultural masyarakat Indonesia yang telah berlangsung berabad-abad. Dalam bukunya Hatta
menjelaskan bahwa, dalam masyarakat Indonesia terdapat kecenderungan kooperatif sosial,
misalnya budaya gotong royong. Ciri tersebut pada dasarnya merupakan budaya masyarakat
sosialis yang memegang teguh budaya tolong-menolong dsn bekerja sama. Sehingga sudah
selayaknya jika perekonomian Indonesia mengikuti prinsip yang dipakai dalam kooperatif
sosial tersebut, yaitu kooperatif ekonomi. Hal tersebut menjelaskan bahwa pada dasarnya ide
sosialisme Indonesia yang diwujudkan dalam suatu sistem perkoperasian Indonesia adalah
sebuah manifestasi dan penghargaan sistem ekonomi kerakyatan. Ide sosialisme ekonomi
Hatta tersebut berawal dari pengalam bahwa individualisasi yang digerakkan oleh ekonomi
modern telah menarik masyarakat meninggalkan bidaya ekonomi kolektif yang telah terbukti
efektif dalam tatanan ekonomi tradisional Indonesia. Oleh karenanya cita-cita sosialisme
Indonesia pada dasarnya adalah berusaha mempertahankan jiwa kolektif tersebut yang
diwujudkan dalam koperasiPada akhir 1945, Jawatan Koperasi mengadakan pendaftaran
koperasi dan tercatat sebanyak 2500 koperasi di seluruh Indonesia. Pemerintah Republik
Indonesia bertindak aktif dalam pengembangan perkoperasian. Disamping menganjurkan
berdirinya berbagai jenis koperasi pemerintah RI berusaha mempeluas dan menyebarkan
pengetahuan tentang koperasi dengan jalan mengadakan kursus-kursus koperasi di berbagai
tempat. Pada tanggal 12 Juli 1947 diselenggarakan kongres koperasi se-Jawa yang pertama di
Tasikmalaya. Dalam kongres tersebut diputuskan antara lain: 1. Terbentuknya Sentra
Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) 2. Menjadikan tanggal 12 Juli sebagai hari
koperasi 3. Menganjurkan diselenggarakan pendidikan koperasi dikalangan pengurus,
pegawai dan masyarakat. Selanjutnya pada tanggal 15-17 Juli 1953 diselenggarakan kongres
koperasi Indonesia yang ke-II di Bndung. Keputusannya antara lain: 1. Merubah Sentra
Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) 2. Mewajibkan DKI membentuk Lembaga
Pendidikan Koperasi dan mendirikan Sekolah Menengah Koperasi di Provinsi-Provinsi 3.
Penyampaian saran-saran kepada pemerintah untuk segera diterbitkannya UU koperasi yang
baru 4. Mengangkat Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia Pada tahun 1956 tanggal
1-5 September diselenggarakan kongres koperasi keIII di Jakarta. Keputusan kongres
disamping hal-hal yang berkaitan dengan 12 kehidupan perkoperasian di Indonesia juga
mengenai hubungan Dewan Koperasi dengan Internasional Cooperative Alliance (ICA).
Perlu dipahami bersama perbedaan sikap pemerintah terhadap pengembangan perkoperasian
atas daar perkembangan sejarah pertumbuhannya di Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai
berikut: 1. Pemerintah kolonial Belanda bersikap pasif 2. Pemerintah Pendudukan Balatentara
Jepang bersikap aktif negatif, karena akibat kebijaksanaannya nama koperasi menjadi hancur
3. Bersikap aktif positif dimana Pemerintah RI memberikan dorongan kesempatana dan
kemudahan bagi koperasi.

D. Sejarah Koperasi di Indonesia

Sejarah koperasi pada awalnya dimulai pada abad ke-20 . Pada umumnya sejarahkoperasi
dimulai dari hasil usaha kecil yang spontan dan dilakukan oleh rakyat kecil.Kemampuan
ekonomi yang rendah mendorong para usaha kecil untuk terlepas dari penderitaan .Secara
spontan mereka ingin merubah hidupnya.Di Indonesia ide - ide perkoperasian diperkenalkan
oleh, R. Aria Wiraatmadja yang padatahun 1896 yang mendirikan sebuah Bank untuk para
Pegawai Negeri. Karena semangat yangtinggi perkoperasian pun selanjutnya diteruskan oleh
De Wolffvan Westerrode.Pada tahun 1908, Dr. Sutomo mendirikan Budi Utomo . Dr Sutomo
sangat memiliki peranan bagi garakan koperasi untuk memperbaiki dan mensejahtrakan
kehidupan rakyat.Pada tahun 1915 dibuat peraturan-peraturan Verordening op de
Cooperatieve Vereenigingdan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatiev.Pada tahun
1927 dibentuklah Serikat Dagang Islam. Dengan tujuan untukmemperjuangkan kedudukan
ekonomi para pengusah-pengusaha pribumi. pada tahun
1929 berdiri Partai Nasional Indonesia yang memberikan dan memperjuangkan semangat unt
uk penyebaran koperasi di Indonesia.Pada tahun 1942 negara Jepang menduduki
Indonesia.Lalu jepang mendirikan koperasiyang diberi nama koperasi kumiyai.Setelah
bangsa Indonesia merdeka tanggal 12 Juli 1947. Gerakan koperasi di Indonesiamengadakan
Kongres Koperasi pertama kalinya di Tasikmalaya.Hari itu kemudianditetapkanlah sebagai
Hari Koperasi Indonesia.Kongres Koperasi pertama menghasilkan beberapa keputusan :

1. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia [SOKRI]

2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi

3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi

 Pada tanggal 12 Juli 1953, mengadakan kembali Kongres Koperasi yang ke-2 di
Bandung.Kongres koperasi ke -2 mengambil putusan:
1. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia [Dekopin ]sebagai pengganti SOKRI

2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah

3. Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia

4. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baruPelaksanaan program perkoperasian


pemerintah mengadakan kebijakan :

1. Menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian rakyat terutam koperasi

2. Memperluas pendidikan dan penerangan koperasi

3. Memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan industri maupun


pertanianyang bermodal kecil

E. Perkembangan Koperasi di Indonesia

A. Perkembangan Koperasi dalam Sistem Ekonomi Terpimpin

Peraturan konsep pengembangan koperasi secara misal dan seragam dan


dikeluarkan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

1. Menyesuaikan fungsi koperasi dengan jiwa dan semangat UUD 1945 danManipol RI
tanggal 17 Agustus 1959, dimana koperasi diberi peranansedemikian rupa sehingga kegiatan
dan penyelenggaraannya benar-benardapat merupakan alat untuk melaksanakan ekonomi
terpimpin berdasarkansosialisme ala Indonesia, sendi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia
dandasar untuk mengatur perekonomian rakyat guna mencapai taraf hidup yanglayak dalam
susunan masyarakat adil dan makmur yang demokratis.

2. Bahwa pemerintah wajib mengambil sikap yang aktif dalam membinaGerakan Koperasi
berdasarkan azas-azas demokrasi terpimpin, yaitumenumbuhkan, mendorong, membimbing,
melindungi dan mengawasi perkembangan Gerakan Koperasi.
3. Bahwa dengan menyerahkan penyelenggaraan koperasi kepada inisiatif Gerakan Koperasi
sendiri dalam taraf sekarang bukan saja tidakk mencapai tujuan untuk membendung arus
kapitalisme dan liberalism, tetapi juga tidakmenjamin bentuk organisasi dan cara bekerja
yang sehat sesuai dengan azas-azas koperasi yang sebenarnya.

B. Perkembangan Koperasi pada masa Orde Baru

Semangat Orde Baru yang dimulai titik awalnya 11 Maret 1996 segera setelah itu pada
tanggal 18 Desember 1967 telah dilahirkan Undang-Undang Koperasi yang baruyakni
dikenal dengan UU No. 12/1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian.Konsideran UU No.
12/1967 tersebut adalah sebagai berikut ;

 1. Bahwa Undang-Undang No. 14 Tahun 1965 tentang Perkoperasian mengandung pikiran-


pikiran yang nyata-nyata hendak :

a. Menempatkan fungsi dan peranan koperasi sebagai abdi langsung daripada politik


Sehingga mengabaikan koperasi sebagai wadah perjuangan ekonomi rakyat.

b. Menyelewengkan landasan-landasan, azas-azas dan sendi-sendi dasar koperasidari


kemrniannya.

2. Bahwa berhubung dengan itu perlu dibentuk Undang-Undang baru yang sesuaidengan
semangat dan jiwa Orde Baru sebagaimana dituangkan dalam Ketepatan-ketepatan MPRS
Sidang ke IV dan Sidang Istimewa untuk memungkinkan bagikoperasi mendapatkan
kedudukan hokum dan tempat yang semestinya sebagaiwadah organisasi perjuangan ekonomi
rakyat yang berwatak sosial dan sebagaialat pendemokrasian ekonomi nasional.Bahwa
koperasi bersama-sama dengan sector ekonomi Negara dan swasta bergerak di segala
sektor ekonomi Negara dan swasta bergerak di segala kegiatandan kehidupan ekonomi
bangsa dalam rangka memampukan dirinya bagi usaha-usaha untuk mewujudkan masyarakat
Sosialisme Indonesia berdasarkanPanvcasila yang adil dan makmur di ridhoi Tuhan Yang
Maha Esa.

3. Bahwa berhubungan dengan itu, maka Undang-Undang No. 14 tahun 1965 perludicabut
dan perlu mencerminkan jiwa, serta cita-cita yang terkandung dalam jelasmenyatakan, bahwa
perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama

 berdasarkan atas azas kekeluargaan dan koperasi adalah satu bangunan usaha yangsesuai
dengan susunan perekonomian yang dimaksud itu. Berdasarkan padaketentuan itu dan untuk
mencapai cita-cita tersebut Pemerintah mempunyai

kewajiban membimbing dan membina perkoperasian Indonesia dengan sikap “ ingngarsa


sung tulada, ing madya mbangun karsa, tutwuri handayani “. Di bidangidiil, koperasi
Indonesia merupakan satu-satunya wadah untuk
menyusun perekonomian rakyat berazaskan kekeluargaan dan kegotong-royongan yangmeru
pakan cirri khas dari tata kehidupan bangsa Indonesia dengan tidakmemandang golongan,
aliran maupun kepercayaan yang dianut seseorang.Kiperasi sebagai alat pendemokrasian
ekonomi nasional dilaksanakan dalanrangka dalam rangka politik maupun perjuangan bangsa
Indonesia. Menurut pasal.3 UU No. 12/1967, koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi
rakyat yang berwatak social, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang

merupakan tata azas kekeluargaan. Penjelasan pasal tersebut menyatakan bahwa “

koperasi Indonesia adalah kumpulan orang-orang yang sebagai manusia


secara bersamaan, bekerja untuk memajukan kepentingan-kepentingan ekonomi mereka

dan kepentingan masyarakat”.

C. Perkembangan Koperasi pada Masa Reformasi

Potensi koperasi pada saat ini sudah mampu untuk memulai gerakankoperasiyang otonom,
namun fokus bisnis koperasi harus diarahkan pada ciriuniversalitas kebutuhan yang tinggi
seperti jasakeuangan, pelayananinfrastruktur
serta pembelian bersama. Dengan otonomiselain peluang untuk memanfaatkan potensisetemp
at juga terdapat potensi benturan yang harus diselesaikan di tingkatdaerah. Dalam hal ini
konsolidasi potensikeuangan,
pengembangan jaringaninformasiserta pengembangan pusat inovasi dan teknologimerupakan
kebutuhan pendukung untuk kuatnya kehadiran koperasi. Pemerintah di daerah dapat
mendorong pengembangan lembaga penjamin kredit di daerah. Pemusatan koperasidi bidang
jasa keuangan sangat tepat untuk dilakukan pada tingkat kabupaten/kota

atau “kabupaten dan kota” agar menjaga arus dana menjadi lebih seimbang dan

memperhatikan kepentingan daerah (masyarakat setempat).

 Fungsi pusat koperasi jasa keuangan ini selain menjaga likuiditas juga dapatmemainkan
peran pengawasan dan perbaikan manajemen hingga pengembangansistem asuransi tabungan
yang dapat diintegrasikan dalam sistem asuransi secaranasional. Pendekatan pengembangan
koperasi sebagai instrumen pembangunanterbukti menimbulkan kelemahan dalam
menjadikan dirinya sebagai koperasi yangmemegang prinsip-prinsip koperasi dan sebagai
badan usaha yang kompetitif.Reformasi kelembagaan koperasi menuju koperasi dengan
jatidirinya akan menjadiagenda panjang yang harus dilalui oleh koperasi di Indonesia.Dalam
kerangka otonomi daerah perlu penataan lembaga keuangan koperasi(koperasi simpan
pinjam) untuk memperkokoh pembiayaan kegiatan ekonomi dilapisan terbawah dan menahan
arus ke luar potensi sumberdaya lokal yang masihdiperlukan. Pembenahan ini akan
merupakan elemen penting dalam membangunsistem pembiayaan mikro di tanah air yang
merupakan tulang punggung gerakan pemberdayaan ekonomi rakyat.
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Alasan utama lahirnya koperasi adalah karena sistem industri kapitalis dimana keuntungan
terhadap para pemilik pabrik/modal pada saat itu sangat besar tetapi memberi kerugian
kepada para pekerjanya. Hal tersebut memberikan reaksi besar bagi para pemikir-pemikir
sosialis.

1. Francois Noel Babeuf, pemikirannya muncul semalam revolusi Prancis

2. Marxime, memperjuangkan doktrin pertarungan keras antara kaum modal dan buruh

3. De Saint-Simon, Charles Fourier dan Robert Owen, mereka tidak terlalu mengedepankan
pertentangan kelas dan perjuangan kekerasan tetapi mengedepankan kerjasama dari pada
kompetisi Atas dasar pemikiran-pemikiran tersebut, koperasi lahir pertama kali di Inggris
pada tahun 1844 sebagai alat untuk memperbaiki kepincangan-kepincangan dan kelemahan-
kelemahan dari perekonomian yang kapitalistik.

B.     Saran
Setiap organisasi yang terbentuk pasti memiliki sejarah yang mendasari berdirinya organisasi
tersebut. Jadi untuk memahami dasar-dasar yang ada dalam organisasi hendaknya perlu
mengetahui juga sejarah dari didirikannya suatu organisasi. Oleh karena itu tujuan utama
dalam penulisan makalah ini yaitu agar pembaca maupun penulis dapat memahami lebih jauh
tentang perkembangan koperasi di dunia maupun di Indonesia.

 
DAFTAR PUSTAKA

Putri Adinda (2018) "Efisiensi, Efektivitas, dan Analisis Laporan Keuangan Koperasi".

Sattar. (2017). Ekonomi Koperasi. Yogyakarta: Deepublish.

Subandi. (2010). Ekonomi Koperasi : Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta

Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak.MBA, Akuntansi Untuk Koperasi

Sudarwanto, A. (2013). Akuntansi Koperasi (Vol. 1). Yogyakarta: Graha Ilmu

Ananda Virda (2020) "Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat dari Sisi Anggota dan
Perusahaan".

Seno Aji (2019), Tujuan, peran, dan Cara Kerja Koperasi

Agustinus Supriyanto, S.E,M.Si, Ekonomi Koperasi (2015)

Anda mungkin juga menyukai