Disusun Oleh :
1. BAGAS ANDRIANTO 220301002
2. EISNA GANDI 220301005
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 31
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dilihat dari era globalisasi sekarang masyarakat berusaha untuk terus
meningkatkan kemampuannya dalam rangka mencapai tujuan yang hendak
dicapai, dengan menggunakan waktu yang seefektif dan seefisien mungkin
dan dengan biaya yang relatif murah.Koperasi merupakan badan usaha
dalam rangka membangun ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan.
Di lihat dari sejarah, koperasi dilahirkan sebagai usaha yang berperan
dalam memajukan kepentingan perekonomian anggota koperasi tersebut.
Dalam koperasi anggota sebagai pemilik dan pelanggan mempunyai posisi
kekuasaan yang tertinggi, mereka mendirikan dan mengembangkan
perusahaan koperasi untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraannya.
5
memungut dan meminjam bedasarkan bunga yang termasuk dalam riba
dan investasi untuk usaha yang dikategorikan haram,misalnya dalam
makanan,minuman,dan usaha-usaha lain yang tidak islami,yang hal
tersebut tidak diatur dalam Bank Konvensional.
Di Indonesia pelopor perbankan syariah adalah Bank Muamalat
Indonesia. Berdiri tahun1991, bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI) dan pemerintah serta dukungan dari Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha
muslim. Bank ini sempat terimbas oleh krisis moneter pada akhir tahun
90-an sehingga ekuitasnya hanya tersisa sepertiga dari modal awal. IDB
kemudian memberikan suntikan dana kepada bank ini dan pada periode
1999-2002 dapat bangkit dan menghasilkan laba.
Saat ini keberadaan bank syariah di Indonesia telah di atur
dalam Undang-undang yaitu UU No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan
UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan.Adanya Perbankan syariah di
Indonesia bertujuan untuk mewadahi penduduk di Negara Indonesia
yang hampir seluruh penduduknya beragama Islam.
B. Rumusan Masalah
a) Apa pengertian Koperasi ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
a) Memahami Tentang Pengertian, Fungsi dan peranan koperasi
6
b) Mengetahui prinsip dan azaz-azaz koperasi
7
BAB II
KONSEP KOPERASI DAN BANK SYARIAH
A. KONSEP KOPERSI
1.1 PENGERTIAN KOPERASI
8
kondisi masing-masing negara, maka definisi legal ini cenderung
berbeda-beda.
9
2. Dalam arti sosiologi
Organisasi Koperasi adalah perkumpulan orang yang sepakat
bekerjasama selama satu periode tertentu atas dasar persamaan dan
dibawah suatu kepemimpinan yang diawasi secara demokratis,
untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi bersama. (1989:42).
10
1) Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial Potensi dan
kemampuan ekonomi para anggota koperasi pada umumnya relatif
kecil. Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang
kecil itu dihimpun sebagai satu kesatuan, sehingga dapat
membentuk kekuatan yang lebih besar. Dengan demikian koperasi
akan memiliki peluang yang lebih besar dalam meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat pada umumnya dan
anggota koperasi pada khususnya.
11
dengan caraitulah koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyat
sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional.
Manfaat Koperasi
12
b) Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah.
Barang dan jasa yang ditawarkan oleh koperasi lebih murah
dari yang ditawarkan di toko-toko.Hal ini bertujuan agar
barang dan jasa mampu dibeli para anggota koperasi yang
kurang mampu.
c) Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan.
Kegiatan koperasi tidak semata-mata mencari keuntungan
tetapi melayani dengan baik keperluan anggotanya.
d) Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan
koperasi. Setiap anggota berhak menjadi pengurus koperasi dan
berhak mengetahui laporan keuangan koperasi.
e) Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara
lebih efektif dan membiasakan untuk hidup hemat.
13
adalah keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela, pengelolaan yang
demokratis, partisipasi anggota dalam (ekonomi), kebebasan dan otonomi,
serta pengembangan pendidikan, pelatihan dan informasi.
14
e) Kemandirian.
Koperasi dan anggota harus mampu berdiri sendiri, tanpa tergantung pada pihak
lain. Koperasi juga melaksanakan dua prinsip Koperasi yang lain yaitu pendidikan
perkoperasian dan kerjasama antar koperasi
1.4 AZAS KOPERASI
Azas Koperasi Indonesia adalah kekeluargaan dan kegotong-
royongan. Selain itu juga, menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5
disebutkan bahwa Azas atau Prinsip koperasi, yaitu:
15
Sesuai dengan jiwa kepribadian bangsa Indonesia, koperasi
Indonesia harus menyadari bahwa dalam dirinya terdapat kepribadian
sebagai pencerminan kehidupan yang dipengaruhi oleh keadaan,
tempat, lingkungan waktu, dengan suatu ciri khas adanya unsur ke-
Tuhanan yang Maha Esa, kegotong royongan dalam arti bekerja sama,
saling bantu membantu, kekeluargaan dengan semboyan Bhineka
Tunggal Ika.
16
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar tahun 1945
B. BANK SYARIAH
1.1. PENGERTIAN BANK SYARIAH
Bank syariah adalah suatu bank yang dalam aktivitasnya; baik dalam
penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan
mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah.
Pada dasarnya ketiga fungsi utama perbankan (menerima titipan dana,
meminjamkan uang, dan jasa pengiriman uang) adalah boleh dilakukan, kecuali
bila dalam melaksanakan fungsi perbankan melakukan hal – hal yang dilarang
17
syariah. Dalam praktik perbankan konvesional yang dikenal saat ini, fungsi
tersebut dilakukan berdasarkan prinsip bunga. Bank konvensional memang tidak
serta merta identik dengan riba, namun kebanyakan praktik bank
konvnsionaldapat digolonglan sebagai transaksi ribawi.
1.2. DASAR HUKUM DAN PRINSIP BANK SYARIAH
a. Dasar Hukum Bank Syariah
Perbankan syariah menurut undang-undang Nomor 21 tahun 2008
tentang Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang
menyangkuttentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses
dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut
jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Pembiayaan Rakyat
Syariah.
18
Unsur Gharar (ketidakpastian, spekulasi) tidak diperkenankan.
Kedua belah pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang akan
mereka peroleh dari sebuah transaksi Investasi hanya boleh
diberikan pada usaha-usaha yang tidak diharamkan pada Islam.
Usaha minuman keras misalnya tidak boleh didanai oleh perbankan
syariah.
1.3. Karakteristik Bank Syariah
Berdasarkan prinsip syariah
Implementasi prinsip ekonomi Islam dengan ciri:
pelarangan riba dalam berbagai bentuknya
Tidak mengenal konsep “time-value of money”
Uang sebagai alat tukar bukan komoditi yg diperdagangkan.
Beroperasi atas dasar bagi hasil
Kegiatan usaha untuk memperoleh imbalan atas jasa
Tidak menggunakan “bunga” sebagai alat untuk memperoleh
pendapatan
Azas utama => kemitraan, keadilan, transparansi dan universal
Tidak membedakan secara tegas sector moneter dan sector riil (dapat
melakukan transaksi 2 sektor riil.
19
(bi tsaman ajil). Dalam transaksi ini barang diserahkan segera setelah akad,
sedangkan pembayaran dilakukan secara tangguh.
Salam
Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang diperjualbelikan
belum ada. Dalam praktik perbankan, ketika barang telah diserahkan kepada
bank, maka bank akan menjualnya kepada nasabah itu sendiri secara tunai
atau secara angsuran. Umumnya transaksi ini diterapkan dalam penbiayaan
barang yang belum ada, seperti pembelian komoditi dijual kembali secara
tunai atau secara cicilan.
Istishna
Produk istishna menyerupai produk salam, namun dalam istishna
pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali (termin)
pembayaran. Skim istishna dalam bank syariah umumnya diaplikasikan
pada pembiayaan manufaktur dan kontruksi. Ketentuan
umum Istishna sebagai berikut :
Spesifikasi barang pesanan harus jelas, seperti jenis, macam, ukuran,
mutu, dan jumlah. Harga jual yang disepakati dicantumkan dalam
akad Istishna dan tidak boleh berubah selama berlakunya akad. Jika terjadi
perubahan harga setelah akad ditandatangani, maka seluruh biaya tambahan
tetap ditanggung nasabah.
20
c. Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)
Transaksi yang penanaman dana dari pemilik modal dengan pengelola
untuk melakukan usaha tertentu yang sesuai syariah, dengan pembagian hasil
antara kedua belah pihak berdasarkan perjanjian yang telah disepakati.
Mudharabah
Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua atau lebih pihak
dimana pemilik modal mempercayakan seju7mlah modal kepada pengelola
dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan.Bentuk ini menegaskan
kerjasama dengan kontribusi 100% modal dari pemilik modal dan keahlian
dari pengelola. Beberapa ketentuan umum mudharabah adalah;
- Jumlah modal yang diserahkan kepada nasabah selaku pengelola
modal harus diserahkan tunai;
21
- Hasil dari pengelolaan modal pembiayaan mudharabah dapat
diperhitungkan dengan dua cara: perhitungan dari pendapatan
proyek (revenue sharing) dan perhitungan dari keuntungan proyek
(profit loss sharing).
- Hasil usaha dibagi sesuai dengan persetujuan dalam akad pada
setiap bulan atau waktu yang disepakati.
- Bank berhak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan, namun
tidak berhak mencampuri urusan pekerjaan/usaha nasabah.
d. Akad Pelengkap
Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya diperlukan
juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari
keuntungan, namun ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan
pembayaran. Meskipun tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, dalam
akad pelengkap ini diperbolehkan untuk meminta pengganti biaya – biaya
yang dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini. Besarnya pengganti biaya
ini sekadar untuk menutupi biaya yang benar – benar timbul.
Rahn (Gadai)
Tujuan akad rahn adalah memberikan jaminan pembayaran kembali
kepada bank dalam memberikan pembiayaan. Barang yang digadaikan
wajib memenuhi kriteria sebagai berikut :
- Milik nasabah sendiri,
- Jelas ukuran, sifat, dan nilainya ditentukan berdasarkan nilai riil
pasar,
- Dapat dikuasai namun tidak boleh dimanfaatkan oleh bank.
22
Atas izin bank, nasabah dapat menggnakan barang tertentu yang
digadaikan dengan tidak mengurangi nilai dan merusak barang yang
digadaikan. Apabila barang yang digadaikan rusak atau cacat, maka nasabah
harus bertanggungjawab.
Qardh
Qardh adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh dalam perbankan biasanya
dalam empat hal yaitu:
- Sebagai pinjaman talangan haji, diman nasabah calon haji
diberikan pinjaman talangan untuk memenuhi syarat penyetoran
biaya perjalanan haji.
- Sebagai pinjaman tunai (cash advance) dari produk kartu kredit
syariah, dimana nasabah diberi keleluasaan untuk menarik uang
tunai melalui8 bank (ATM). Nasabah akan mengembalikannya
sesuai waktu yang ditentukan.
- Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil, di mana menurut
perhitungan bank akan memberatkan si pengusaha bila diberikan
pembiayaan dengan skema jual beli, ijarah, atau bagi hasil.
- Sebagai pinjaman kepada pengurus bank, dimana bank menyediakan
fasilitas ini untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan pengurus
bank. Pengurus bank akan mengembalikannya secara angsur melalui
potongan gajinya.
Wakalah (Perwakilan )
Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah memberikan
kuasa pada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu,
seperti pembukuan L/C (Letter of Credit), inkaso dan transfer uang.
Bank dan nasabah yang dicantumkan dalam akad pemberian kuasa harus
cakap hukum. Khusus untuk pembukuan L/C, apabila dana nasabah tidak
cukup, maka penyelesaian L/C (settlement L/C) dapat dilakukan dengan
pembiayaan murabahah, salam, ijarah, mudharabah, atau musyarakah.
23
Kafalah (Garansi Bank)
Garansi bank dapat diberikan dengan tujuan untuk mrnjamin suatu
kewajiban pembayaran. Bank dapat mempersyaratkan nasabah untuk
menempatkan sejumlah dana untuk fasilitas ini sebagai rahnb. Bank
dapat pula menerima dana tersebut dengan prinsip wadi’ah. Bank
mendapatkan pengganti biaya atas jasa yang diberikan.
24
Ketentuan – ketentuan lain yang berkaitan dengan rekening giro dan
tabungan berlaku selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
Yang termasuk dalam produk Bank Syariah dalam menghimpun dana yaitu
:
1. Giro Syariah
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek/ bilyet giro, atau dengan cara
pemindahbukuan.
2. Tabungan Syariah
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek/bilyet giro.
3. Deposito Syariah
Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah dengan
bank.
b. Prinsip Mudharabah
Mudharabahadalah akad kerja sama antara dua pihak, di mana pihak
pertama menyediakan seluruh modal dan pihak lain menjadi pengelola.
Keuntungan dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak.
Apabila rugi maka akan ditanggung pemilik modal selama kerugian itu
bukan akibat dari kelalaian si pengelola. Apabila kerugian
diakibatkankelalaian pengelola, maka si pengelolalah yang bertanggung
jawab.
Jenis-Jenis Mudharabah
Mudharabah Mutlaqah
25
Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan dan deposito
sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana, yaitu tabungan
mudharaba dan deposito mudharabah. Berdasarkan prinsip ini, tidak ada
pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun.
Mudharabah Muqayyadah
Adalah jenis mudharabah yang pada akadnya dicantumkan persyaratan-
persyaratan tertentu misalnya hanya boleh digunakan untuk usaha tertentu,
di kota tertentu, dan dalam waktu tertentu. Ikatan-ikatan ini membuat akad
mudharabah menjadi terikat dan sempit sehingga disebut mudharabah
muqayyadah (restricted mudharabah). Mudharabah Muqayyah terbagi 2
yaitu :
26
penyerahannya harus dilaksanakan pada waktu yang sama (spot).
Bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta asing ini.
b. Ijarah (sewa)
Jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan kotak simpanan
(safe deposit box) dan jasa tata laksana administrasi dokumen
(custodian). Bank dapat imbalan sewa dari jasa tersebut.
27
2. PT Bank Syariah Muamalat Indonesia
3. PT Bank Syariah BNI
4. PT Bank Syariah BRI
5. PT Bank Syariah Mega Indonesia
6. PT Bank Jabar dan Banten
7. PT Bank Panin Syariah
8. PT Bank Syariah Bukopin
9. PT Bank Victoria Syariah
10. PT BCA Syariah
11. PT Maybank Indonesia Syaria
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang
atau badan hukum dengan melandaskan kegiatannya berdsarkan prinsip
koperasi. Landasan Koperasi diantaranya terdiri atas landasan idiil,
landasan stuktural, dan landasan mental, sedangkan Azas koperasi
berdasarkan kekeluargaan dan kegotong- royongan . Adapun tujuan dari
koperasi yaitu memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya,serta ikut membangun perekonomian nasional.
29
DAFTAR PUSTAKA
30