Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PERUSAHAAN ASURANSI

LEMBAGA KEUANGAN BANK

Disusun Oleh :

Kelompok 10

1. Tiara Agustin (201902044)


2. Windi Andini (201902057)

Dosen Pengampu : Choirunnisak, S.E.I, M.E

PRODI PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS SYARIAH

INDO GLOBAL MANDIRI

PALEMBANG

TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunianya serta taufik dan hidayahnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam kaitanya penyelesaian tugas mata
kuliah Lembaga Keuangan Bank tentang “Koperasi Simpan Pinjam dan
Perusahaan Asuransi”. Makalah ini disususn denngan harapan agar dapat
menambah pengetahuan bagi pembacanya.

Tujuan umum penyusunan makalah ini adalah memberikan wacana kepada


pembaca sekaligus sebagai penyelesaian tugas mata kuliah. Penyusunan  makalah
ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Tak lupa kami berikan  ucapan
terimakasih kepada Ibu Choirunnisak, S.E.I, M.E selaku dosen mata kuliah
Lembaga Keuangan Bank, teman-teman mahasiswa Perbankan Syariah yang
sudah banyak memberikan masukan dan support terhadap pemikiran bersama dan
juga pihak media massa yang sudah memberikan wawasan secara luas, serta tak
lupa kami ucapkan terima kasih juga kepada pihak perpustakaan yang sudah
memberikan kontribusi besar terhadap referensi-refensi yang diberikan.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari harapan


sempurna dan semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang penyusun ini dapat memberikan manfaat
bagi yang membacanya. Sebelumnya mohon maaf apabila masih terdapat
kesalahan penulisan ataupun pemilihan kata-kata yang kurang berkenan. Maka
dari itu penyusun memohon kritik dan saran, yang nantinya dapat menjadi
evaluasi dan perbaikan makalah ini dan juga makalah selanjutnya.

Palembang, 18 November 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...ii

DAFTAR ISI………………………………………...……………………...…...iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..…1

I.a. Latar Belakang……………………………………………………………….1

I.b. Rumusan Masalah……….…………………………………………………...2

I.c. Tujuan Penulisan Makalah...…………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN…………………………..…………………………….3

II.a. Pengertian dan Prinsip Koperasi Simpan Pinjam…………………..……….3

II.b. Sumber-Sumber Dana Koperasi Simpan Pinjam……………………………6

II.c. Jenis-Jenis Koperasi Simpan Pinjam………………………………………..7

II.d. Keuntungan Koperasi Simpan Pinjam……………...……………………….9

II.e. Pengertian Asuransi……………………..…………………………………10

II.f. Jenis-Jenis Asuransi…………………………………………..……………12

II.g. Keuntungan Asuransi………………………………………………………13

II.h. Prinsip-Prinsip Asuransi….………………………………………………..14

II.i. Jenis-Jenis Resiko Asuransi………………………………………...………15

BAB III PENUTUP……………………………………………………………..17

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki


kepentingan, berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam
pelaksanaan kegiatannya, koperasi dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip
yang mencirikannya sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai etika
bisnis. Nilai-nilai yang terkandung dalam koperasi, seperti menolong diri sendiri
(self help), percaya pada diri sendiri (self reliance), dan kebersamaan
(cooperation) akan melahirkan efek sinergis. Efek ini akan menjadi suatu
kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu bersaing dengan para
pelaku ekonomi lainnya. Konsepsi demikian mendudukkan koperasi sebagai
badan usaha yang cukup strategis bagi anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan
ekonomis yang pada gilirannya berdampak pada masyarakat secara luas. Pada era
Orde Baru (Orba), pembangunan koperasi sangat signifikan. Diwarnai oleh
kesuksesan gerakan para petani di pedesaan yang tergabung dalam Koperasi Unit
Desa (KUD).
Koperasi Simpan Pinjam atau koperasi kredit adalah salah satu jenis
koperasi yang ada di Indonesia yang mempunyai kegiatan utama menyediakan
jasa penyimpanan dan pinjaman dana kepada anggota koperasi dengan tujuan
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.

Perusahaan asuransi merupakan lembaga keuangan nonbank yang


mempunyai peranan yang tidak jauh berbeda dari bank, yaitu bergerak dalam
bidang layanan jasa yang diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi resiko
yang akan terjadi di masa yang akan datang. Perusahaan asuransi mempunyai
perbedaan karaketeristik dengan perusahaan nonasuransi.

Dengan adanya asuransi bisa memberikan ketenangan dan kemudahan


dalam urusan, karena dengan kita memiliki asuransi tak perlu lagi cemas untuk
menghadapi risiko yang akan datang dimasa datang, dan juga memudahkan kita
dalam menghadapi urusan jika sewaktu – waktu terjadi musibah atau bencana kita
tak dipusingkan dengan pembebanan risiko atau pun kerugian karena telah ada

1
perusahaan yang akan menanggung semua itu sesuai perjanjian yang telah dibuat
sebelumnya.

Dalam dunia bisnis, banyak sekali resiko yang tidak dapat di prediksi.
Secara rasional, para pelaku bisnis akan mempertimbangkan untuk mengurangi
risiko yang dihadapi. Pada tingkat kehidupan keluarga atau rumah tangga,
asuransi juga dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ekonomi yang akan
dihadapi apabila ada salah satu anggota keluarga yang menghadapi risiko cacat
atau meninggal dunia.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat kami rumuskan beberapa permassalahan,


yaitu :
1. Apa sebenarnya koperasi simpan pinjam?
2. Apa tujuan pendirian koperasi dan kegiatan apa saja yang dijalankan oleh
koperasi simpan pinjam tersebut?
3. Apakah pengertian dari asuransi?
4. Bagaimana perkembangan asuransi?
5. Apa saja jenis-jenis asuransi?
6. Apakah keuntungan dari asuransi?
7. Apa saja prinsip-prinsip asuransi?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Hasil dari penulisan ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya dalam mempelajari “Koperasi Simpan Pinjam dan
Perusahaan Asuransi”.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Prinsip Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah lama
dikenal di Indonesia. Pelopor pengembangan perkoperasian di Indonesia adalah
Bun Hatta, dan sampai saat ini beliau sangat dikenal sebagai bapak koperasi
Indonesia. Definisi koperasi menurut “Bapak Koperasi Indonesia” Moh. Hatta
adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong-menolong.
Dalam perjalanannya koperasi yang sebenarnya sangat sesuai dengan jiwa
bangsa Indonesia justru perkembangannya tidak menggembirakan. Koperasi yang
di anggap sebagai anak kandung dan tulang punggung ekonomi kerakyatan justru
hidupnya timbul tenggelam, sekalipun pemerintah telah berjuang keras untuk
menghidupkan dan memberdayakan koperasi di tengah-tengah masyarakat. Begitu
banyak kemudahan yang di peroleh oleh badan hukum koperasi melalui berbagai
fasilitas, namun tidak banyak mengubah kehidupan koperasi itu sendiri. Memang
tidak dapat dipungkiri bahwa ada sebagian kecil koperasi yang masih tetap eksis
di tengah masyarakat. Berikut ini akan dibahas rumusan masalah dalam makalah
ini.
Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai
tujuan atau kepentingan bersama. Jadi koperasi merupakan bentukan dari
sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama. Kelompok orang inilah yang
akan menjadi anggota koperasi yang didirikannya. Pembentukan koperasi
berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk membantu
para anggotanya yang memerlukan bantuan baik berbentuk barang ataupun
pinjaman uang.1

1 Dr.Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo, PT,1998.

3
Dalam praktiknya terdapat banyak jenis-jenis koperasi. Pendirian jenis
koperasi tidak lepas dari keinginan para anggota koperasi tersebut. Dalam
makalah ini hanya akan bahas mengenai koperasi yang berkaitan dengan lembaga
keuangan atau pembiayaan. Koperasi yang dapat dikategorikan sebagai lembaga
pembiayaan adalah koperasi simpan pinjam. Walaupun banyak pihak tidak
memasukkannya sebagai lembaga pembiayaan.
Alasan memasukkan koperasi simpan pinjam sebagai lembaga pembiayaan
dikarenakan usaha yang dijalankan oleh koperasi simpan pinjam adalah usaha
pembiayaan, yaitu menghimpun dana dari pada anggotanya yang kemudian
menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya atau masyarakat
umum. Hal ini tentunya sesuai pula dengan ciri-ciri dan definisi lembaga
keuangan yang kegiatannya menghimpun atau menyalurkan dana atau kedua-
duanya.
Dalam menjalankan kegiatannya koperasi simpan pinjam memungut
sejumlah uang dari setiap anggota koperasi. Uang yang di kumpulkan para
anggota tersebut. Kemudian dijadikan modal untuk di kelola oleh pengurus
koperasi, dipinjamkan kembali bagi anggota yang membutuhkannya.

Koperasi Simpan Pinjam adalah sebuah koperasi yang modalnya diperoleh


dari simpanan pokok dan simpanan wajib para anggota koperasi. Kemudian
modal yang telah terkumpul tersebut dipinjamkan kepada para anggota koperasi
dan terkadang juga dipinjamkan kepada orang lain yang bukan anggota koperasi
yang memerlukan pinjaman uang, baik untuk keperluan komsumtif maupun untuk
modal kerja. Kepada setiap peminjam, Koperasi Simpan Pinjam menarik uang
administrasi setiap bulan sejumlah sekian prosen dari uang pinjaman.2

Pada akhir tahun, keuntungan yang diperoleh Koperasi Simpan Pinjam


yang berasal dari uang administrasi tersebut yang disebut "Sisa Hasil Usaha"
(SHU) dibagikan kepada para anggota koperasi. Adapun jumlah keuntungan yang
diterima oleh masing-masing anggota koperasi diperhitungkan menurut seringnya
partisipasi anggota meminjam uang dari Koperasi Simpan Pinjam. Artinya,
anggota yang paling sering meminjam uang dari Koperasi Simpan Pinjam tersebut
akan mendapat bagian paling banyak dari SHU; dan tidak diperhitungkan dari

2 Kadar, Memperkenalkan Koperasi dalam Teori dan Praktek. Bandung: Ganaco NV, 1967

4
jumlah simpanannya, karena pada umumnya jumlah simpanan pokok dan
simpanan wajib dari masing-masing anggota adalah sama.

Orang yang meminjam uang dari Koperasi Simpan Pinjam, meskipun


jumlahnya hanya separo dari uang simpanannya sendiri, dia tetap dianggap
sebagai peminjam yang diharuskan membayar uang administrasi.
Uang yang disimpan di Koperasi Simpan Pinjam, baik simpanan pokok
maupun simpanan wajib, tidak dapat diambil sewaktu-waktu diperlukan oleh si
penyimpan, sedangkan uang yang disimpan di Bank dapat diambil sewaktu-waktu
diperlukan oleh si penyimpan. Bunga yang diberikan oleh Bank kepada orang
yang menyimpan uangnya di Bank tersebut hanya diperhitungkan dengan jumlah
uang yang disimpan, sedang di Koperasi Simpan Pinjam pembagian SHU tidak
hanya diperhitungkan dengan uang simpanannya, melainkan dengan keseringan
meminjam uang dari Koperasi Simpan Pinjam tersebut.
Prinsip-prinsip koperasi (cooperative principles) adalah ketentuan-
ketentuan pokok yang berlaku dalam koperasi dan dijadikan sebagai pedoman
kerja koperasi. Lebih jauh, prinsip-prinsip tersebut merupakan "rules of the game"
dalam kehidupan koperasi. Pada dasarnya, prinsip-prinsip koperasi sekaligus
merupakan jati diri atau ciri khas koperasi tersebut. Adanya prinsip koperasi ini
menjadikan watak koperasi sebagai badan usaha berbeda dengan badan usaha lain.
Koperasi simpan pinjam memiliki tiga 3 prinsip utama, yaitu :
1. Swadaya
Pengertian Koperasi Swadaya adalah memiliki prinsip bahwa tabungan
hanya diperoleh dari anggotanya.
2. Setia kawan
Pengertian Koperasi Setia Kawan adalah memiliki prinsip bahwa pinjaman
hanya diberikan kepada anggota.
3. Pendidikan dan Penyadaran
Pengertian Koperasi Pendidikan dan Penyadaran adalah memiliki prinsip
membangun watak adalah yang utama, jadi hanya yang berwatak baik
yang dapat diberi pinjaman.
B. Sumber-sumber Dana Koperasi Simpan Pinjam

5
Untuk bisa menjalankan usahanya koperasi simpan pinjam harus
melakukan penghimpunan dana. Dana-dana tersebut bisa uang yang masuk
kategori hutang atau ekuitas atau kekayaan bersih. Jika dilihat jenis sumber dana
maka dana yang berbentuk hutang berasal dari tabungan kemudian simpanan
berjangka atau pinjaman yang diterima koperasi simpan pinjam sedangkan yang
bersumber dari kekayaan bersin diantaranya berasal dari sumber  simpanan wajib
anggota dan simpanan sukerela, cadangan umum serta sehu di tahun berjalan. Dari
keseluruhan sumber dana tersebut, sumber dana utama adalah simpanan, sehingga
perlu diberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang simpanan. Menurut PP 9
Tahun 1995 simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon
anggota, koperasi lain dan atau anggotanya kepada KSP/USP dalam bentuk
tabungan dan simpanan koperasi berjangka. Pengertian simpanan sebagaimana
dinyatakan dalam PP tersebut adalah simpanan yang merupakan hutang bagi
KSP/USP, sementara itu terdapat jenis simpanan lain dari anggota yang
merupakan kekayaan bersih bagi KSP/USP, yaitu simpanan pokok dan simpanan
wajib (bagi KSP). Pembahasan mengenai simpanan di bawah ini, meliputi
simpanan yang merupakan kekayaan bersih, yaitu simpanan pokok dan simpanan
wajib serta simpanan yang merupakan hutang, yaitu tabungan dan simpanan
berjangka.
Sumber dana merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan koperasi
simpan pinjam dalam rangka memenuhi kebutuhan dana para anggotanya. Bagi
anggota koperasi yang kelebihan dana diharapkan untuk menyimpan dananya di
koperasi dan kemudian oleh pihak koperasi dipinjamkan kembali kepada para
anggota yang membutuhkan dana dan jika memungkinkan koperasi juga dapat
meminjamkan dananya kepada masyarakat luas.
Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang
sebagai sumbangan pokok anggota, disamping itu, ditetapkan pula sumbangan
wajib kepada para anggotanya. Kemudian sumber dana lainnya dapat diperoleh
dari berbagai lembaga baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta yang
kelebihan dana.

6
Secara umum sumber dana koperasi adalah :
1. Dari para anggota koperasi berupa :
a. Iuran Wajib
b. Iuran Pokok
c. Iuran Sukarela
2. Dari luar koperasi berupa :
a. Badan Pemerintah
b. Perbankan
c. Lembaga Swasta Lainnya

Pembagian keuntungan diberikan kepada para anggota sangat tergantung


kepada keaktifan para anggotanya dalam meminjamkan dana. Sebagai contoh
dalam koperasi simpan pinjam semakin banyak seorang anggota meminjam
sejumlah uang, maka pembagian keuntungan akan lebih besar dibandingkan
dengan anggota yang tidak meminjam, demikian pula sebaliknya.

C. Jenis-Jenis Koperasi Simpan Pinjam

Salah satu tujuan pendirian koperasi didasarkan kepada kebutuhan dan


kepentingan para anggotanya. Masing-masing kelompok masyarakat yang
mendirikan koperasi memiliki kepentingan ataupun tujuan yang berbeda.
Perbedaan kepentingan ini menyebabkan koperasi dibentuk dalam beberapa jenis
sesuai dengan kebutuhan kelompok tersebut.
1. Jenis-jenis koperasi menurut fungsinya :
a. Koperasi Produksi
b. Koperasi Konsumsi
c. Koperasi Simpan Pinjam
d. Koperasi Serbaguna
Koperasi produksi di utamakan diberikan kepada para anggotanya dalam
rangka berproduksi untuk menghasilkan barang maupun jasa. Produksi dapat
dilakukan dalam berbagai bidang seperti pertanian atau industry atau jasa.

7
Kemudian koperasi konsumsi, dalam kegiatan usahanya adalah
menyediakan kebutuhan akn barang-barang pokok sehari-hari seperti sandang,
pangan dan kebutuhan yang berbentuk barang lainnya. Koperasi jenis ini banyak
dilakukan oleh karyawan suatu perusahaan dengan menyediakan berbagai
kebutuhan bagi para anggotanya.
Sedangkan koperasi simpan pinjam melakukan usaha penyimpanan dan
peminjaman sejumlah uang untuk keperluan para anggotanya. Koperasi jenis ini
sering disebut dengan koperasi kredit yang khusus menyediakan dana bagi
anggota yang memerlukan dana dengan biaya murah tentunya.

2. Jenis-jenis simpanan koperasi simpan pinjam :


a. Simpanan Pokok,
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan atau
sama nilainya yang wajib di bayarkan pada koperasi saat masuk menjadi
anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil selama masih menjadi
anggota.
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus
sama, wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan
kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil selama masih
menjadi anggota.
c. Simpanan Sukarela
Simpanan sukarela adalah simpanan yang jumlah besar simpanannya
tidak ditentukan karena bersifat sukarela. Simpanan ini bias diambil
sewaktu – waktu karena sifatnya seperti tabungan
d. Tabungan Koperasi
Tabungan koperasi adalah simpanan pada koperasi yang penyetorannya
dilakukan berangsur – angsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan
oleh anggota yang bersangkutan atau kuasanya dengan menggunakan
Buku Tabungan Koperasi, setiap hari pada jam kerja koperasi
.

8
e. Simpanan Berjangka Koperasi
Simpanan Berjangka Koperasi adalah simpanan pada koperasi yang
penyetorannya dilakukan satu kali untuk jangka waktu tertentu sesuai
dengan perjanjian antara penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan
dan tidak boleh diambil sebelum jangka waktu tersebut berakhir.
Ketentuan – ketentuan yang berkaitan dengan Simpanan Berjangka
meliputi:
1) Calon penyimpan pada simpanan berjangka disyaratkan terlebih
dahulu untuk menjadi penabung.
2) Jumlah setoran minimal.
3) Sebagai imbalan, penyimpan akan mendapatkan bunga sesuai dengan
jangka waktu simpanan berjangka tersebut.
4) Pembayaran bunga simpanan berjangka dilakukan setiap akhir bulan
dengan menambahkannya kedalam saldo tabungan.

D. Keuntungan Koperasi Simpan Pinjam


Tujuan utama didirikannya koperasi simpan pinjam adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Dengan pernyataan inilah maka
dapat disimpulkan bahwa koperasi sangat menguntungkan bagi anggotanya baik
secara keuangan (financial) maupun non financial. Manfaat secara keuangan yang
dirasakan oleh para anggotanya adalah sebagai berikut :
a. Dengan adanya koperasi, anggota dapat meminjam uang pada koperasi
untuk modal usaha dengan bunga yang lebih rendah.
b. Pada akhir tahun setiap anggota mendapat keuntungan yang disebut Sisa
Hasil  Usaha (SHU) yang tentu saja setelah dikurangi biaya-biaya
operasional. Dimana pembagian keuntungan atau sisa hasil usaha ini
dibagi secara adil sehingga tidak ada yang dirugikan.3
 
Sedangkan secara no financial, anggota koperasi juga akan
memperolehkeuntungan yakni sebagai berikut :
a. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong
3 Margono Djojohadikusumo, R, 10 Tahun Koperasi, Jakarta: Balai Pustaka, 1957.

9
b. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab

Dengan terpenuhinya kebutuhan anggota maka semakin meningkatlah


kesejahteraan anggota koperasi. Dengan memajukan kesejahteraan anggotanya
berarti koperasi juga memajukan kesejahteraan masyarakat dan memajukan
tatanan ekonomi nasional.

Dengan demikian koperasi memiliki peran yang besar di masyarakat. Jika


banyak orang yang dapat mengambil kemanfaatan koperasi maka perekonomian
masyarakat pun akan semakin kuat. Oleh karena itu tak heran jika koperasi
disebut sebagai soko guru atau tiang utama perekonomian di Indonesia.

Keuntungan dari koperasi juga adalah bunga yang dibebankan kepada


peminjam. Semakin banyak uang yang disalurkan akan memperbesar keuntungan
koperasi. Disamping itu, keuntungan lainnya adalah memperoleh biaya-biaya
administrasi yang dibebankan kepada peminjam. Kemudian keuntungan juga
dapat diperoleh dari hasil investasi lain yang dilakukan diluar kegiatan
peminjaman misalnya penempatan uang dalam bidang surat-surat berharga. 4

Pembagian keuntungan didalam koperasi simpan pinjam diberikan


terutama bagi peminjam yang tidak pernah lalai memenuhi kewajibannya.
Keuntungan akan diberikan sesuai dengan jumlah yang dipinjam dalam suatu
periode. Semakin besar pinjaman, maka pembagian keuntungannya pun semakin
besar pula, demikian pula sebaliknya.

Dapat disimpulkan bahwa keuntungan koperasi adalah :


a. Biaya Bunga yang dibebankan kepada peminjam
b. Biaya administrasi setiap kali transaksi
c. Hasil investasi di luar kegiatan koperasi.

E. Pengertian Asuransi
Tidak seorang pun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa
yang akan datang secara sempurna, meskipun dengan menggunakan berbagai alat
analisi. Setiap ramalan yang dilakukan tidak akan lepas dari kesalahan
perhitungan yang telah dilakukan. Penyebab melesetnya hasil ramalan karena
dimasa yang akan datang penuh dengan ketidak pastian bahkan untuk hal-hal

4 Semakin banyak uang yang disalurkan akan memperbesar keuntungan koperasi.

10
tertentu sama sekali tidak dapat diperhitungkan seperti maut dan rezeki. Jadi wajar
jika terjadinya sesuatu dimasa yang akan datang hanya dapat direka – reka semata.
Risiko dimasa datang dapat terjadi terhadap kehidupan seseorang misalnya
kematian, sakit atau risiko dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis risiko
yang dihadapi dapat berupa risiko kerugian akibat kebakaran, kerusakan atau
kehilangan atau risiko lainnya. Oleh karena itu, setiap resiko yang akan dihadapi
harus ditanggulangi sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi
Untuk mengurangi risiko yang tidak kita inginkan dimasa yang akan
datang, seperti risiko kehilangan , risiko kebakaran, risiko macetnya pinjaman
kredit bank atau risiko lainnya, maka diperlukna perusahaan yang mau
menanggung risiko tersebut. Adalah perusahaan asuransi yang mau dan sanggup
menanggung setiap risiko yang bakal dihadapi nasabahnya baik perorangan
maupun badan usaha. Hal ini disebabkan perusahaan asuransi merupakan
perusahaan yang melakukan usaha pertanggungan terhadap risiko yang akan
dihadapi oleh nasabahnya.5

Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian risiko, dengan cara


mengalihkan / mentransfer risiko tersebut dari pihak pertama ke pihak lain, dalam
hal ini adalah kepada perusahaan asuransi. Pelimpahan tersebut didasari dengan
aturan-aturan hukum dan prinsip-prinsip yang berlaku secara universal, yang
dianut oleh pihak pertama maupun pihak lain.

Di Indonesia pengertian Asuransi menurut Undang – Undang No 1 Tahun


1992 tentang Usaha Asuransi adalah sebagai berikut :
        
  Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau
lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.

Dalam perjanjian asuransi dimana tertanggung dan penanggung mengikat


suatu perjanjian tentang hal dan kewajiban masing – masing. Perusahaan asuransi
membebankan sejumlah premi yang harus dibayar tertanggung premi yang harus
dibayar sebelumnya sudah ditaksirkan dulu atau diperhitungkan dengan nilai
5 Perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang melakukan usaha pertanggungan terhadap
risiko yang akan dihadapi oleh nasabah.

11
resiko yang akan dihadapi. Semakin besar resiko, semakin besar premi yang harus
dibayar dan sebaliknya.

Perjanjian asuransi tertuang dalam polis asuransi, dimana disebutkan


syarat-syarat, hak-hak, kewajiban masing-masing pihak, jumlah uang yang
dipertanggungkan dan jangka waktu asuransi. Jika dalam masa pertanggungan
terjadi resiko, pihak asuransi akan membayar sesuai dengan perjanjian yang telah
dibuat dan ditandatangani bersama sebelumya.6

F. Jenis-Jenis Asuransi
Jenis – jenis asuransi yang berkembang di Indonesia ini jika dilihat dari
berbagai segi adalah sebagai berikut :
I. Dilihat dari segi fungsinya
a. Asuransi kerugian (non life insurance)
Jenis asuransi kerugian seperti yang terdapat dalam Undang – Undang
Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Asuransi menjelaskan bahwa asuransi
kerugian menjalankan usaha memberikan jasa untuk menanggunglangi
suatu risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga dari suatu peristiwa yang tidak pasti. Jenis asuransi ini
tidak diperkenankan melakukan usaha di luar asuransi kerugian dan
reasusansi. Kemudian yang remasuk dalam asuransi kerugian adalah
sebagai berikut :
1) Asuransi kebakaran yang meliputi kebakaran, peledakan, petir,
kecelakaan kapal terbang dan lainnya.
2) Asuransi pengangkutan meliputi ; Marine Hul Policy, Marine Cargo
Policy, Freight
3)  Asuransi aneka, yaitu asuransi yang tiak termasuk dalam asuransi
kebakaran dan pengangkutan sepetri asuransi kendaraan bermotor,
kecelakaan dari pencurian, dan lainya.
b. Asuransi jiwa (life insurance)
Asuransi jiwa merupakan perusahaan asuransi yang dikaitak dengan
penanggulangan atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.
Jenis – jenis asuransi jiwa adalah :
1) Asuransi berjangka (Term insurance) 
2) Asuransi Tabungan (Endowment insurance)
3) Asuransi seumur hidup (Whole life insurance)
4) Anuity contrak insurance (Anuitas)
c. Reasuransi (reinsurance)

6 Dr.Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Depok: Raja Grafinda Persada, PT, 2012

12
Merupakan perusahaan yang memberikan jasa asuransi dalam
pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan
asuransi kerugian. Jenis asuransi ini sering disebut asuransi dari asuransi
dan asuransi ini digolongkan ke dalam :
1) bentuk treaty
2) bentuk facultative
3) kombinasi dari keduanya

II. Dilihat dari segi kepemilikannya


Dalam hal ini yang dilihat adalah siapa pemilik dari perusahaan asuransi
tersebut, baik asuransi kerugian, asutansi jiwa atau pun reasuransi.
a. Asuransi milik pemerintah
Yaitu asuransi yang sahamnya dimiliki sebagian besar atau bahkan 100%
oleh pemerintah Indonesia.
b. Asuransi milik swasta nasional
Asuransi ini kepemilikan sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh swasta
nasional sehingga siapa yang paling banyak memiliki saham maka
memiliki suata terbanyak dalam Rapat Umum Pemegan Saham (RUPS).
c. Asuransi milik perusahaan asing.
Perusahaan arusansi jenis ini biasanya beroperasi di Indonesia hanya
merupakan cabang dari negara lain dan jelas kepemilikannya pun dimiliki
100% oleh pihak asing.
d. Asuransi milik campuran
e. Merupakan jenis asuransi yang sahamnya dimiliki campuran antara stasta
nasional dengan pihak asing.

G. Keuntungan Asuransi
Perusahaan asuransi sebagai lembaga keuangan tentu saja mengharapkan
keuntungan atas usaha yang dijalankannya. Keuntungan ini digunakan untuk
membiayai selutuh aktivitasnya. Demikian pula dengan nasabah yang
mnengharapkan polis asuransi akan menerima manfaat dengan jasa asuransi yang
digunakannya.

Keuntungan dari asuransi untuk masing-masing pihak adalah sebagai


berikut.
1. Bagi Perusahaan Asuransi

13
a. Keuntungan dari premi yang diberikan ke nasabah
b. Keuntungan dari hasil penyertaan modal di perusahaan lain
c. Keuntungan dari hasil bunga dari investasi di surat-surat berharga.
2. Bagi Nasabah
Masyarakat yang menolak konsep asuransi, biasanya disebabkan karena
kurangnya pengetahuan mereka pada keuntungan asuransi. Selain itu, ada
sebuah stigma tradisional yang menyebabkan seseorang sudah merasa apriori
pada kata asuransi. Beberapa stigma negatif seperti telah disebutkan
sebelumnya semakin diyakini sebagai sebuah kebenaran ketika pihak
perusahaan asuransi sendiri misalnya tidak memberikan edukasi secara jelas
dan tepat. Terlepas dari itu semua, beberapa keuntungan asuransi yang bisa
didapatkan seseorang ketika menjadi nasabah perusahaan asuransi antara lain :
a. Memberikan rasa aman
b. Merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik kembali
c. Terhindar dari resiko kerugian atau kehilangan
d. Memperoleh penghasilan di masa yang akan dating
e. Memperoleh penggantian akibat kerusakan atau kehilangan.

H. Prinsip-Prinsip Asuransi
Pelaksanaan perjanjian asuransi antara perusahaan asuransi dengan pihak
nasabannya tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Setiap perjanjian
dilakukan mengandung perinsip – perinsip asuransi. Tujuan adalah untuk
menghindari hal – hal yang tidak diinginkan dikemudian hari antara pihak
perusahaan asuransi dengan pihak nasabahnya.

Prinsip – perinsip asuransi yang dimaksud adalah sebagai berikut :


1. Insurable Interest merupakan hal berdasarkan hukum  untuk
mempertanggungkan suatu risiko berkaitan dengan keuangan, yang diakui sah
secara hukum antara tertanggung dan suatu yang dipertanggungkan dan dapat
menimbulkan hal dan kewajiban keuangan secara hukum. Semua ini
tergambar dari kontrak asuransi. Kemudian dalam hal ini perlu menyebutkan
adanya kepentingan terhapa berang yang dipertanggungkan.

14
2.  Utmost Good Faith aua “itikad baik” dalam penetapan setiap suatu kontrak
haruslah didasarkan kepada iktikad baik antara tertanggung dan penanggung
mengenai seluruh informasi baik materi ril maupun ummaterill.
3. Indeminity atau ganti rugi artinya mengendalikan posisi leuangan tertanggu
setelah terjadi kerugian seperti pada posisi sebelum terjadi kerugian tersebut.
Dalam hal ini tidak berlaku bagi kontrak asuransi jiwa dan asuransi
kecelakaan karena perinsip ini didasarkan kepada kerugian yang bersifat
keuangan.
4. Proximate Cause adalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan
terjadinya suatu peristiwa secara berantai atau berurutan atau intervinsi
kekuatan lain, diawali dan bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan
independen.
5. Subrogation merupakan hal penanggung yang telah memberikan ganti rugi
kepada tertanggung untuk untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan
kepentingan suransi mengalami suatu peristiwa kerugian. Aritnya dengan
perinsip ini penggantian kerugian tidak mungkin lebih besar dari kerugian
yang benar-benar dideritanya.
6. Contribution suatu perinsip dimana penanggungan berhak mengajak
penanggung – penanggung lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk
ikut bersama membayar ganti rugi kepada seseorang tertanggung, meskipun
jumlah tanggungan masing – masing penanggung belum tentu sama besar.

I. Jenis-Jenis Resiko Asuransi

Dalam pertanggungan asurasni terdapat berbagai jenis risiko yang


dihadapi, besar kecilnya suatu risiko merupakan salah satu pertimbangan besarnya
premi asuransi yang harus dibayar.
Dalam peraktinya risiko – risiko yang timbul dari setiap pemberian usaha
pertanggungan asuransi adalah sebagai berikut :
1. Risiko murni, artinya bahwa ada ketidak pastian terjadinya sesuatu kerugian
atau dengan kata lain  hanya ada peluang merugi dan bukan suatu peluang
keuntungan, contoh rumah mungkin akan terbakar, atau mobil yang
dikendarai akan tertabrak atau kapal dan muatanya mungkin akan tenggelam.
Jadi dalam hal ini kerugian terjadi atau tidak terjadi sama sekali.
2. Risiko spekulatif, artinya risiko dengan terjadinya dua kemungkinan, yaitu
peluang untuk mengalami kerugian keuangan atau memperoleh keuntungan
dalam hal ini kemungkinan terjadi kerugian atau keuntungan.
3. Risiko individu
Risiko individu dibagi tiga macam :

15
a. Risiko perbadi, risiko kemampuan seseorang untuk memperoleh
keuntungan, akibat sesuatu hal seperti sakit, kehilangan pekerjaan atau
mati.
b. Risiko harta, risiko kehilangan harta apakah dicuri hilang atau rusak yang
menyebabkan kerugian keuangan.
c. Risiko tanggung gugat, yaitu risiko yang disebabkan apabila kita
menanggung kerugian seseorang dan kita harus membayar. Contohnya
kelalayan dijalan yang menyebabkan orang lain tertabrak dan harus
mengganti kerugian tersebut.

BAB III

16
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Koperasi merupakan salah satu bidang usaha yang cocok dengan


kepribadian bangsa Indonesia yaitu gotong royong. Ada beragam jenis dan
tingkatan koperasi di Indonesia, salah satunya adalah koperasi simpan
pinjam. Koperasi simpan pinjam memberikan berjuta manfaat bagi
anggotanya, khususnya terkait dengan permodalan, baik untuk kebutuhan
rumah tangga maupun untuk berwirausaha. Di Indonesia pembentukan
usaha koperasi telah diatur dalam undang undang dan peraturan
pemerintah lainnya. Untuk mendirikan usaha koperasi simpan pinjam ada
beberapa hal yang harus di pahami.
Koperasi Simpan Pinjam didirikan bertujuan untuk memberi kesempatan
kepada anggotanya untuk memperoleh pinjaman dengan mudah dan
dengan bunga ringan. Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari
para anggotanya yang kemudian menyalurkan kembali dana tersebut
kepada para anggotanya.
2. Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,
dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang
tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Pada dasarnya, asuransi dapat memberikan manfaat bagi pihak
tertanggung, antara lain dapat memberikan rasa aman dan perlindungan,
sebagai pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil, polis asuransi
dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh kredit, sebagai tabungan dan
sumber pendapatan, sebagai alat penyebaran risiko, serta dapat membantu
meningkatkan kegiatan usaha.

B. SARAN

17
1. Koperasi perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan banyak pelatihan
yang diberikan utamanya kepada pengurus koperasi sehingga dapat
membuat kinerja dan pelayanan yang diberikan lebih baik dengan
demikian akan semakin banyak msyarakat yang tertarik untuk berkopersai,
tentunya hal ini diperlukan perhatian yang serius dari pemerintah
khusunya instansi yang terkait. Kepada anggota koperasi untuk lebih aktif
berpartisipasi dalam koperasi sebagai usaha yang dikerjakan secara
barsama-sama dan untuk kepentingan bersama pula.
2. Sebaiknya masyarakat mengikuti program asuransi, karena program ini
memiliki banyak manfaat bagi pihak tertanggung, seperti yang telah
diuraikan dalam materi makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

18
Dr.Kasmir.1998.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:RajaGrafindo,PT
Kadar.1967. Memperkenalkan Koperasi Dalam Teori dan Praktek. Bandung:
Ganaco NV.

Margono Djojohadikusumo, R.1957. 10 Tahun Koperasi. Jakarta: Balai Pustaka

Kasmir.2012. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Depok : PT Rajagrafinda


Persada.
Aji.2013. Asuransi Definisi. From http://www.asuransi-mobil.com/asuransi-
definisi.html

19

Anda mungkin juga menyukai