Disusun Oleh :
Kelompok 10
PALEMBANG
TAHUN 2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunianya serta taufik dan hidayahnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam kaitanya penyelesaian tugas mata
kuliah Lembaga Keuangan Bank tentang “Koperasi Simpan Pinjam dan
Perusahaan Asuransi”. Makalah ini disususn denngan harapan agar dapat
menambah pengetahuan bagi pembacanya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI………………………………………...……………………...…...iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..…1
BAB II PEMBAHASAN…………………………..…………………………….3
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
perusahaan yang akan menanggung semua itu sesuai perjanjian yang telah dibuat
sebelumnya.
Dalam dunia bisnis, banyak sekali resiko yang tidak dapat di prediksi.
Secara rasional, para pelaku bisnis akan mempertimbangkan untuk mengurangi
risiko yang dihadapi. Pada tingkat kehidupan keluarga atau rumah tangga,
asuransi juga dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ekonomi yang akan
dihadapi apabila ada salah satu anggota keluarga yang menghadapi risiko cacat
atau meninggal dunia.
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah lama
dikenal di Indonesia. Pelopor pengembangan perkoperasian di Indonesia adalah
Bun Hatta, dan sampai saat ini beliau sangat dikenal sebagai bapak koperasi
Indonesia. Definisi koperasi menurut “Bapak Koperasi Indonesia” Moh. Hatta
adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong-menolong.
Dalam perjalanannya koperasi yang sebenarnya sangat sesuai dengan jiwa
bangsa Indonesia justru perkembangannya tidak menggembirakan. Koperasi yang
di anggap sebagai anak kandung dan tulang punggung ekonomi kerakyatan justru
hidupnya timbul tenggelam, sekalipun pemerintah telah berjuang keras untuk
menghidupkan dan memberdayakan koperasi di tengah-tengah masyarakat. Begitu
banyak kemudahan yang di peroleh oleh badan hukum koperasi melalui berbagai
fasilitas, namun tidak banyak mengubah kehidupan koperasi itu sendiri. Memang
tidak dapat dipungkiri bahwa ada sebagian kecil koperasi yang masih tetap eksis
di tengah masyarakat. Berikut ini akan dibahas rumusan masalah dalam makalah
ini.
Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai
tujuan atau kepentingan bersama. Jadi koperasi merupakan bentukan dari
sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama. Kelompok orang inilah yang
akan menjadi anggota koperasi yang didirikannya. Pembentukan koperasi
berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk membantu
para anggotanya yang memerlukan bantuan baik berbentuk barang ataupun
pinjaman uang.1
1 Dr.Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo, PT,1998.
3
Dalam praktiknya terdapat banyak jenis-jenis koperasi. Pendirian jenis
koperasi tidak lepas dari keinginan para anggota koperasi tersebut. Dalam
makalah ini hanya akan bahas mengenai koperasi yang berkaitan dengan lembaga
keuangan atau pembiayaan. Koperasi yang dapat dikategorikan sebagai lembaga
pembiayaan adalah koperasi simpan pinjam. Walaupun banyak pihak tidak
memasukkannya sebagai lembaga pembiayaan.
Alasan memasukkan koperasi simpan pinjam sebagai lembaga pembiayaan
dikarenakan usaha yang dijalankan oleh koperasi simpan pinjam adalah usaha
pembiayaan, yaitu menghimpun dana dari pada anggotanya yang kemudian
menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya atau masyarakat
umum. Hal ini tentunya sesuai pula dengan ciri-ciri dan definisi lembaga
keuangan yang kegiatannya menghimpun atau menyalurkan dana atau kedua-
duanya.
Dalam menjalankan kegiatannya koperasi simpan pinjam memungut
sejumlah uang dari setiap anggota koperasi. Uang yang di kumpulkan para
anggota tersebut. Kemudian dijadikan modal untuk di kelola oleh pengurus
koperasi, dipinjamkan kembali bagi anggota yang membutuhkannya.
2 Kadar, Memperkenalkan Koperasi dalam Teori dan Praktek. Bandung: Ganaco NV, 1967
4
jumlah simpanannya, karena pada umumnya jumlah simpanan pokok dan
simpanan wajib dari masing-masing anggota adalah sama.
5
Untuk bisa menjalankan usahanya koperasi simpan pinjam harus
melakukan penghimpunan dana. Dana-dana tersebut bisa uang yang masuk
kategori hutang atau ekuitas atau kekayaan bersih. Jika dilihat jenis sumber dana
maka dana yang berbentuk hutang berasal dari tabungan kemudian simpanan
berjangka atau pinjaman yang diterima koperasi simpan pinjam sedangkan yang
bersumber dari kekayaan bersin diantaranya berasal dari sumber simpanan wajib
anggota dan simpanan sukerela, cadangan umum serta sehu di tahun berjalan. Dari
keseluruhan sumber dana tersebut, sumber dana utama adalah simpanan, sehingga
perlu diberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang simpanan. Menurut PP 9
Tahun 1995 simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon
anggota, koperasi lain dan atau anggotanya kepada KSP/USP dalam bentuk
tabungan dan simpanan koperasi berjangka. Pengertian simpanan sebagaimana
dinyatakan dalam PP tersebut adalah simpanan yang merupakan hutang bagi
KSP/USP, sementara itu terdapat jenis simpanan lain dari anggota yang
merupakan kekayaan bersih bagi KSP/USP, yaitu simpanan pokok dan simpanan
wajib (bagi KSP). Pembahasan mengenai simpanan di bawah ini, meliputi
simpanan yang merupakan kekayaan bersih, yaitu simpanan pokok dan simpanan
wajib serta simpanan yang merupakan hutang, yaitu tabungan dan simpanan
berjangka.
Sumber dana merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan koperasi
simpan pinjam dalam rangka memenuhi kebutuhan dana para anggotanya. Bagi
anggota koperasi yang kelebihan dana diharapkan untuk menyimpan dananya di
koperasi dan kemudian oleh pihak koperasi dipinjamkan kembali kepada para
anggota yang membutuhkan dana dan jika memungkinkan koperasi juga dapat
meminjamkan dananya kepada masyarakat luas.
Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang
sebagai sumbangan pokok anggota, disamping itu, ditetapkan pula sumbangan
wajib kepada para anggotanya. Kemudian sumber dana lainnya dapat diperoleh
dari berbagai lembaga baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta yang
kelebihan dana.
6
Secara umum sumber dana koperasi adalah :
1. Dari para anggota koperasi berupa :
a. Iuran Wajib
b. Iuran Pokok
c. Iuran Sukarela
2. Dari luar koperasi berupa :
a. Badan Pemerintah
b. Perbankan
c. Lembaga Swasta Lainnya
7
Kemudian koperasi konsumsi, dalam kegiatan usahanya adalah
menyediakan kebutuhan akn barang-barang pokok sehari-hari seperti sandang,
pangan dan kebutuhan yang berbentuk barang lainnya. Koperasi jenis ini banyak
dilakukan oleh karyawan suatu perusahaan dengan menyediakan berbagai
kebutuhan bagi para anggotanya.
Sedangkan koperasi simpan pinjam melakukan usaha penyimpanan dan
peminjaman sejumlah uang untuk keperluan para anggotanya. Koperasi jenis ini
sering disebut dengan koperasi kredit yang khusus menyediakan dana bagi
anggota yang memerlukan dana dengan biaya murah tentunya.
8
e. Simpanan Berjangka Koperasi
Simpanan Berjangka Koperasi adalah simpanan pada koperasi yang
penyetorannya dilakukan satu kali untuk jangka waktu tertentu sesuai
dengan perjanjian antara penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan
dan tidak boleh diambil sebelum jangka waktu tersebut berakhir.
Ketentuan – ketentuan yang berkaitan dengan Simpanan Berjangka
meliputi:
1) Calon penyimpan pada simpanan berjangka disyaratkan terlebih
dahulu untuk menjadi penabung.
2) Jumlah setoran minimal.
3) Sebagai imbalan, penyimpan akan mendapatkan bunga sesuai dengan
jangka waktu simpanan berjangka tersebut.
4) Pembayaran bunga simpanan berjangka dilakukan setiap akhir bulan
dengan menambahkannya kedalam saldo tabungan.
9
b. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab
E. Pengertian Asuransi
Tidak seorang pun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa
yang akan datang secara sempurna, meskipun dengan menggunakan berbagai alat
analisi. Setiap ramalan yang dilakukan tidak akan lepas dari kesalahan
perhitungan yang telah dilakukan. Penyebab melesetnya hasil ramalan karena
dimasa yang akan datang penuh dengan ketidak pastian bahkan untuk hal-hal
10
tertentu sama sekali tidak dapat diperhitungkan seperti maut dan rezeki. Jadi wajar
jika terjadinya sesuatu dimasa yang akan datang hanya dapat direka – reka semata.
Risiko dimasa datang dapat terjadi terhadap kehidupan seseorang misalnya
kematian, sakit atau risiko dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis risiko
yang dihadapi dapat berupa risiko kerugian akibat kebakaran, kerusakan atau
kehilangan atau risiko lainnya. Oleh karena itu, setiap resiko yang akan dihadapi
harus ditanggulangi sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi
Untuk mengurangi risiko yang tidak kita inginkan dimasa yang akan
datang, seperti risiko kehilangan , risiko kebakaran, risiko macetnya pinjaman
kredit bank atau risiko lainnya, maka diperlukna perusahaan yang mau
menanggung risiko tersebut. Adalah perusahaan asuransi yang mau dan sanggup
menanggung setiap risiko yang bakal dihadapi nasabahnya baik perorangan
maupun badan usaha. Hal ini disebabkan perusahaan asuransi merupakan
perusahaan yang melakukan usaha pertanggungan terhadap risiko yang akan
dihadapi oleh nasabahnya.5
11
resiko yang akan dihadapi. Semakin besar resiko, semakin besar premi yang harus
dibayar dan sebaliknya.
F. Jenis-Jenis Asuransi
Jenis – jenis asuransi yang berkembang di Indonesia ini jika dilihat dari
berbagai segi adalah sebagai berikut :
I. Dilihat dari segi fungsinya
a. Asuransi kerugian (non life insurance)
Jenis asuransi kerugian seperti yang terdapat dalam Undang – Undang
Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Asuransi menjelaskan bahwa asuransi
kerugian menjalankan usaha memberikan jasa untuk menanggunglangi
suatu risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga dari suatu peristiwa yang tidak pasti. Jenis asuransi ini
tidak diperkenankan melakukan usaha di luar asuransi kerugian dan
reasusansi. Kemudian yang remasuk dalam asuransi kerugian adalah
sebagai berikut :
1) Asuransi kebakaran yang meliputi kebakaran, peledakan, petir,
kecelakaan kapal terbang dan lainnya.
2) Asuransi pengangkutan meliputi ; Marine Hul Policy, Marine Cargo
Policy, Freight
3) Asuransi aneka, yaitu asuransi yang tiak termasuk dalam asuransi
kebakaran dan pengangkutan sepetri asuransi kendaraan bermotor,
kecelakaan dari pencurian, dan lainya.
b. Asuransi jiwa (life insurance)
Asuransi jiwa merupakan perusahaan asuransi yang dikaitak dengan
penanggulangan atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.
Jenis – jenis asuransi jiwa adalah :
1) Asuransi berjangka (Term insurance)
2) Asuransi Tabungan (Endowment insurance)
3) Asuransi seumur hidup (Whole life insurance)
4) Anuity contrak insurance (Anuitas)
c. Reasuransi (reinsurance)
6 Dr.Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Depok: Raja Grafinda Persada, PT, 2012
12
Merupakan perusahaan yang memberikan jasa asuransi dalam
pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan
asuransi kerugian. Jenis asuransi ini sering disebut asuransi dari asuransi
dan asuransi ini digolongkan ke dalam :
1) bentuk treaty
2) bentuk facultative
3) kombinasi dari keduanya
G. Keuntungan Asuransi
Perusahaan asuransi sebagai lembaga keuangan tentu saja mengharapkan
keuntungan atas usaha yang dijalankannya. Keuntungan ini digunakan untuk
membiayai selutuh aktivitasnya. Demikian pula dengan nasabah yang
mnengharapkan polis asuransi akan menerima manfaat dengan jasa asuransi yang
digunakannya.
13
a. Keuntungan dari premi yang diberikan ke nasabah
b. Keuntungan dari hasil penyertaan modal di perusahaan lain
c. Keuntungan dari hasil bunga dari investasi di surat-surat berharga.
2. Bagi Nasabah
Masyarakat yang menolak konsep asuransi, biasanya disebabkan karena
kurangnya pengetahuan mereka pada keuntungan asuransi. Selain itu, ada
sebuah stigma tradisional yang menyebabkan seseorang sudah merasa apriori
pada kata asuransi. Beberapa stigma negatif seperti telah disebutkan
sebelumnya semakin diyakini sebagai sebuah kebenaran ketika pihak
perusahaan asuransi sendiri misalnya tidak memberikan edukasi secara jelas
dan tepat. Terlepas dari itu semua, beberapa keuntungan asuransi yang bisa
didapatkan seseorang ketika menjadi nasabah perusahaan asuransi antara lain :
a. Memberikan rasa aman
b. Merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik kembali
c. Terhindar dari resiko kerugian atau kehilangan
d. Memperoleh penghasilan di masa yang akan dating
e. Memperoleh penggantian akibat kerusakan atau kehilangan.
H. Prinsip-Prinsip Asuransi
Pelaksanaan perjanjian asuransi antara perusahaan asuransi dengan pihak
nasabannya tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Setiap perjanjian
dilakukan mengandung perinsip – perinsip asuransi. Tujuan adalah untuk
menghindari hal – hal yang tidak diinginkan dikemudian hari antara pihak
perusahaan asuransi dengan pihak nasabahnya.
14
2. Utmost Good Faith aua “itikad baik” dalam penetapan setiap suatu kontrak
haruslah didasarkan kepada iktikad baik antara tertanggung dan penanggung
mengenai seluruh informasi baik materi ril maupun ummaterill.
3. Indeminity atau ganti rugi artinya mengendalikan posisi leuangan tertanggu
setelah terjadi kerugian seperti pada posisi sebelum terjadi kerugian tersebut.
Dalam hal ini tidak berlaku bagi kontrak asuransi jiwa dan asuransi
kecelakaan karena perinsip ini didasarkan kepada kerugian yang bersifat
keuangan.
4. Proximate Cause adalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan
terjadinya suatu peristiwa secara berantai atau berurutan atau intervinsi
kekuatan lain, diawali dan bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan
independen.
5. Subrogation merupakan hal penanggung yang telah memberikan ganti rugi
kepada tertanggung untuk untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan
kepentingan suransi mengalami suatu peristiwa kerugian. Aritnya dengan
perinsip ini penggantian kerugian tidak mungkin lebih besar dari kerugian
yang benar-benar dideritanya.
6. Contribution suatu perinsip dimana penanggungan berhak mengajak
penanggung – penanggung lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk
ikut bersama membayar ganti rugi kepada seseorang tertanggung, meskipun
jumlah tanggungan masing – masing penanggung belum tentu sama besar.
15
a. Risiko perbadi, risiko kemampuan seseorang untuk memperoleh
keuntungan, akibat sesuatu hal seperti sakit, kehilangan pekerjaan atau
mati.
b. Risiko harta, risiko kehilangan harta apakah dicuri hilang atau rusak yang
menyebabkan kerugian keuangan.
c. Risiko tanggung gugat, yaitu risiko yang disebabkan apabila kita
menanggung kerugian seseorang dan kita harus membayar. Contohnya
kelalayan dijalan yang menyebabkan orang lain tertabrak dan harus
mengganti kerugian tersebut.
BAB III
16
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. SARAN
17
1. Koperasi perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan banyak pelatihan
yang diberikan utamanya kepada pengurus koperasi sehingga dapat
membuat kinerja dan pelayanan yang diberikan lebih baik dengan
demikian akan semakin banyak msyarakat yang tertarik untuk berkopersai,
tentunya hal ini diperlukan perhatian yang serius dari pemerintah
khusunya instansi yang terkait. Kepada anggota koperasi untuk lebih aktif
berpartisipasi dalam koperasi sebagai usaha yang dikerjakan secara
barsama-sama dan untuk kepentingan bersama pula.
2. Sebaiknya masyarakat mengikuti program asuransi, karena program ini
memiliki banyak manfaat bagi pihak tertanggung, seperti yang telah
diuraikan dalam materi makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
18
Dr.Kasmir.1998.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:RajaGrafindo,PT
Kadar.1967. Memperkenalkan Koperasi Dalam Teori dan Praktek. Bandung:
Ganaco NV.
19