Pertemuan ke 5
1.Tiara Agustin
2.Windi andini
3.Inggi waliyah
Code Etik Humas
1. Code of conduct –etika perilaku sehari-hari terhadap integritas pribadi, klien dan
majikan,media dan umum, serta perilaku terhadap rekan seprofesi.
2. Code of profession – etika dalam melaksanakan tugas/profesi humas.
3. Code of publication – etika dalam kegiatan proses dan teknis publikasi.
4. Code of enterprise --menyangkut aspek peraturan pemerintah seperti hukum
perizinan dan usaha, hak cipta, merk, dll
Versi Code Etik Humas
1. Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI)
2. Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Kode Etik
Kehumasan Pemerintah
3. International Public Relation Association (IPRA).
Fungsi Kode Etik dalam Kegiatan Humas
Menurut Gibson dan Michel (1945:449) fungsi dari kode etik adalah sebagai
pedoman atau perlindungan dalam pelaksanaan tugas profesional dan pedoman bagi
masyarakat sebagai seorang profesional. Sedangakan menurut Biggs dan Blocher
(1986:10) mengemukakan 3 fungsi dari kode etik, yaitu:
Salah satu alasan mengapa industri PR memunculkan kritik adalah kapan pula pada
saat politisi, perusahaan, ataupun selebritis bermasalah maka tindakan pertama yang
dilakukan PR adalah selalu menjadi penasihat mereka. Namun demikian, kebanyakan
penunjukan praktisi PR untuk suatu kasus akan membawa dampak baik, karena akan
memberikan kejelasan dan memberikan manfaat bagi setiap orang yang terkait,
termasuk media massa. Hal ini menunjukkan bahwa pada dasarnya bukan praktisi PR-
nya yang tidak bersifat etis sehingga membutuhkan pandangan netral terhadap PR.
Pengertian Media Humas
Media humas atau PR media adalah segala bentuk sarana
komunikasi dan saluran publikasi informasi yang dapat digunakan
untuk publikasi informasi yang dapat digunakan untuk publikasi
informasi penting kepada publik