Anda di halaman 1dari 13

PEMBAHASAN

KEBIJAKAN DAN PERUBAHAN


1. Pengertian Kebijakan
Suatu rangkaian konsep dan dasar dari suatu pekerjaan, kepemimpinan
ataupun cara bertindak disebut dengan kebijakan. Pengertian kebijakan adalah
panduan atau pedoman yang ditetapkan oleh organisasi untuk mengarahkan
tindakan dan pengambilan keputusan dalam mencapai tujuan perubahan yang
diinginkan. Kebijakan ini berfungsi sebagai acuan bagi seluruh anggota
organisasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka, serta
memberikan arahan tentang langkah-langkah yang harus diambil dalam
mengimplementasikan perubahan. Kebijakan juga dapat memberikan kerangka
kerja untuk mengukur dan mengevaluasi keberhasilan perubahan yang
dilakukan oleh organisasi
Secara umum kebijakan merupakan suatu tata nilai baru dalam organisasi
yang merupakan aturan tertulis dari hasil keputusan formal organisasi yang
bersifat mengikat dan mengatur anggota organisasi tersebut. Oleh karena itu,
dalam mengambil keputusan untuk menghasilkan suatu kebijakan harus
dipertimbangkan dengan baik dan benar.
Maka dapat disimpulkan, kebijakan merupakan rangkaian konsep dan asas
yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
kepemimpinan, dan cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada
pemerintahan, organisasi dan kelompok sector swasta, serta individu.
Kebijakan berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat
memaksakan atau melarang suatu perilaku (misalnya suatu hukum yang
mengharuskan pembayaran pajak penghasilan), kebijakan hanya menjadi
pedoman tindakan yang paling mungkin memperoleh hasil yang diinginkan
2. Pentingnya Kebijakan
Pentingnya suatu kebijakan pada dasarnya untuk mewujudkan ketertiban
dalam masyarakat, melindungi hak-hak masyarakat, mewujudkan ketentraman
dan kedamaian dalam masyarakat, dan pada akhirnya untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat.
Kebijakan sangat penting bagi pengolahan dalam sebuah organisasi serta
mengambil keputusan atas perencanaan yang telah dibuat dan disepakati
bersama. Dengan demikian kebijakan menjadi sarana pemecahan masalah atas
tindakan yang terjadi
Dalam kebijakan setidaknya harus memenuhi empat hal penting yakni :
(1) Tingkat hidup masyarakat meningkat
(2) Terjadi keadilan : By the law, social justice, dan peluang prestasi dan
kreasi individual
(3) Diberikan peluang aktif partisipasi masyarakat (dalam membahas
masalah, perencanaan, keputusan dan implementasi)
(4) Terjaminnya pengembangan berkelanjutan
Kebijakan memiliki beberapa peran penting dalam sebuah organisasi
antara lain:
 Memberikan arah dan tujuan: Kebijakan membantu memberikan arah
dan tujuan yang jelas bagi organisasi. Dengan adanya kebijakan,
seluruh anggota organisasi dapat memiliki pemahaman yang sama
tentang tujuan yang ingin dicapai dan langkah-langkah yang harus
diambil untuk mencapainya
 Mengarahkan tindakan dan pengambilan keputusan: Kebijakan
memberikan panduan bagi seluruh anggota organisasi dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Kebijakan ini
membantu mengarahkan tindakan dan pengambilan keputusan yang
konsisten dengan tujuan organisasi
 Meningkatkan efisiensi dan efektivitas: Dengan adanya kebijakan,
organisasi dapat menghindari keputusan yang tidak terarah atau tidak
konsisten. Kebijakan membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas
dalam menjalankan operasional organisasi
 Membangun konsistensi dan keseragaman: Kebijakan membantu
membangun konsistensi dan keseragaman dalam tindakan dan
keputusan yang diambil oleh seluruh anggota organisasi. Hal ini
penting untuk menciptakan budaya organisasi yang kohesif dan
harmonis
 Meningkatkan akuntabilitas: Kebijakan juga membantu meningkatkan
akuntabilitas dalam organisasi. Dengan adanya kebijakan, setiap
anggota organisasi dapat bertanggung jawab atas tindakan dan
keputusan yang mereka ambil, karena kebijakan menjadi acuan yang
dapat dijadikan dasar pertanggungjawaban
Dengan demikian, kebijakan memiliki peran yang penting dalam mengarahkan
dan mengelola organisasi. Kebijakan membantu mencapai tujuan organisasi,
meningkatkan efisiensi dan efektivitas, membangun konsistensi dan
keseragaman, serta meningkatkan akuntabilitas.
3. Tingkatan Kebijakan
 Terdapat beberapa tingkatan kebijakan dalam sebuah
organisasi, yaitu:
a) Kebijakan Strategis: Kebijakan strategis adalah kebijakan yang
ditetapkan oleh tingkat puncak manajemen organisasi. Kebijakan
ini berhubungan dengan arah dan tujuan jangka panjang organisasi
serta memberikan panduan umum bagi seluruh bagian organisasi
dalam mencapai tujuan tersebut
b) Kebijakan Taktis: Kebijakan taktis adalah kebijakan yang
ditetapkan oleh manajer tingkat menengah dalam organisasi.
Kebijakan ini lebih spesifik dan terkait dengan tugas dan tanggung
jawab departemen atau unit kerja tertentu. Kebijakan taktis ini
mendukung kebijakan strategis dan memberikan panduan
operasional yang lebih terperinci.
c) Kebijakan Operasional: Kebijakan operasional adalah kebijakan
yang ditetapkan oleh manajer tingkat rendah atau supervisor dalam
organisasi. Kebijakan ini berkaitan dengan tugas-tugas sehari-hari
dan prosedur operasional yang harus diikuti oleh karyawan.
Kebijakan operasional ini lebih terperinci dan praktis dalam
menjalankan aktivitas operasional
Setiap tingkatan kebijakan memiliki peran dan tanggung
jawabnya masing-masing dalam mengarahkan tindakan dan
pengambilan keputusan dalam organisasi. Kebijakan strategis
memberikan arah jangka panjang, kebijakan taktis memberikan
panduan di tingkat departemen atau unit kerja, dan kebijakan
operasional memberikan petunjuk operasional sehari-hari.
 Menurut Abidin kebijakan secara umum dibedakan menjadi 3
(tiga) tingkatan :
a. Kebijakan umum
kebijakan yang menjadi pedoman atau petunjuk
pelaksanaan baik yang bersifat positif ataupun yang bersifat
negatif yang meliputi keseluruhan wilayah atau instansi
yang bersangkutan.
b. Kebijakan pelaksanaan (Manajerial)
kebijakan yang menjabarkan kebijakan umum. Untuk
tingkat pusat, peraturan pemerintah tentang pelaksanaan
suatu undang-undang.
c. Kebijakan teknis, yaitu kebijakan operasional yang berada
dibawah kebijakan pelaksanaan. (Abidin, 2008: 25).
4. Hubungan Manajemen Perubahan dengan Kebijakan
Hubungan antara manajemen perubahan dengan kebijakan adalah
bahwa kebijakan dapat menjadi salah satu alat yang digunakan dalam
manajemen perubahan. Kebijakan merupakan panduan atau pedoman yang
ditetapkan oleh organisasi untuk mengarahkan tindakan dan pengambilan
keputusan dalam mencapai tujuan perubahan yang diinginkan. Dalam
konteks manajemen perubahan, kebijakan dapat digunakan untuk
mengkomunikasikan visi, tujuan, dan nilai-nilai perubahan kepada seluruh
anggota organisasi. Kebijakan juga dapat memberikan arahan tentang
langkah-langkah yang harus diambil dalam mengimplementasikan
perubahan, serta memberikan kerangka kerja untuk mengukur dan
mengevaluasi keberhasilan perubahan. Dengan demikian, kebijakan dapat
menjadi instrumen penting dalam manajemen perubahan untuk
memastikan bahwa perubahan dilakukan secara terarah dan konsisten
dengan tujuan organisasi.
5. Memahami Perubahan
perubahan” dalam bahasa Inggris disebut dengan change. Perubahan dapat
dimaknai sebagai beralihnya keadaan sebelumnya (the before condition)
menjadi keadaan setelahnya (The After condition). perubahan adalah sesuatu
yang alami, namun dalam konteks tertentu perubahan menjadi sesuatu yang
niscaya yang perlu direncanakan dan didesain secara matang. Hal terjadi
karena adanya tuntutan-tuntutan perubahan titik tuntutan perubahan bisa datang
dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi. Tuntutan itu dialami oleh
siapapun, organisasi apapun, termasuk lembaga lembaga pendidikan
Perubahan dalam suatu organisasi dapat disebabkan oleh customer
contexts, competitive contexts, dan company contexts. Competitive contexts
dimana teknologi digital sudah masuk dan cukup menganggu keseimbangan
pasar antara konsumen dan organisasi, yang dimana dengan era digital bersaing
pada platform digital maupun sosial yang menciptakan penemuan baru presepsi
dan sebagainya, dan ini merupakan tantangan yang besar bagi banyak
perusahaan yang dimana bermunculan pesat. Consumer contexts bahwa
teknologi telah membawa konteks konsumen yang baru dan menantang
kebanyak bisnis sehingga persaingannya merek jg lebih luas lagi dan harapan
harapan konsumen lebih menantang dan inovasi terus perputar sesuai
kebutuhan yang tidak pernah lebih besar. Company contexts dimana era digital
telah membawa serta tingkat yang belumpernah terjadi sebelumnya
keterhubungan pads tingkat individu dan organisasi menciptakan peluang yang
jauh lebih besar yang semakin banyak bisnis gang tercipta dari digital asli yang
menciptakan platform yanv menghubungkan memfasilitasi dan memungkinkan
pinciptaan nilai pertukaran pikiran pikiran open source dan ekosistem eksternal
pengembangan yang menciptakan nilai bagi mereka sendiri dalam juga bisnis.
Untuk memahami perubahan, ada beberapa langkah yang dapat diambil,
yaitu:

1. Menyadari kebutuhan akan perubahan: Langkah pertama dalam


memahami perubahan adalah menyadari kebutuhan akan perubahan. Hal
ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi masalah atau peluang yang
ada dalam organisasi, serta mengenali faktor-faktor pendorong
perubahan].
2. Menganalisis dampak perubahan: Setelah menyadari kebutuhan akan
perubahan, langkah selanjutnya adalah menganalisis dampak perubahan
tersebut. Hal ini melibatkan mengidentifikasi konsekuensi dan implikasi
dari perubahan yang akan terjadi, baik secara positif maupun negatif
3. Mengkomunikasikan perubahan: Komunikasi yang efektif merupakan
kunci dalam memahami perubahan. Penting untuk mengkomunikasikan
tujuan, alasan, dan manfaat perubahan kepada seluruh anggota organisasi.
Komunikasi yang terbuka dan transparan dapat membantu mengurangi
resistensi terhadap perubahan
4. Melibatkan semua pihak terkait: Memahami perubahan juga melibatkan
melibatkan semua pihak terkait, termasuk karyawan, manajemen, dan
pemangku kepentingan lainnya. Melibatkan mereka dalam proses
perubahan dapat membantu memperoleh perspektif yang beragam dan
meningkatkan penerimaan terhadap perubahan
5. Mengelola perubahan secara bertahap: Perubahan yang terlalu drastis
dapat menimbulkan resistensi dan ketidaknyamanan. Oleh karena itu,
penting untuk mengelola perubahan secara bertahap, dengan memecahnya
menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan terukur
6. Evaluasi dan penyesuaian: Setelah perubahan diimplementasikan,
penting untuk melakukan evaluasi dan penyesuaian secara terus-menerus.
Hal ini membantu memastikan bahwa perubahan berjalan sesuai dengan
rencana
6. Pentingnya Perubahan
Menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat, perusahaan
didorong untuk melakukan perubahan agar dapat berkembang dan
bertahan dalam persaingan bisnis yang kompetitif. Dorongan untuk
melakukan perubahan tersebut dapat berasal dari dalam organisasi maupun
dari luar organisasi. Dorongan perubahan dari dalam organisasi adalah
adanya permasalahan sumber daya manusia dan permasalahan manajerial.
Permasalahan sumber daya manusia berasal dari persepsi karyawan
tentang bagaimana mereka diperlakukan di tempat kerja, dan adanya
ketidakpuasan kerja, yang biasanya berakibat pada menurunnya
produktivitas, tingginya tingkat absensi dan perputaran pekerja.
Permasalahan manajerial dalam organisasi meliputi konflik,
kepemimpinan, maupun sistem pembayaran (reward system) dalam
organisasi. Dorongan dari luar organisasi untuk berubah disebabkan
adanya perubahan pasar, karakteristik demografis, perkembangan
teknologi informasi, tekanan sosial dan politik.
Pentingnya perubahan dalam sebuah organisasi, antara lain:
 Menjaga keberlanjutan dan adaptasi: Perubahan penting untuk
menjaga keberlanjutan organisasi dalam menghadapi perubahan
lingkungan eksternal yang terus berubah. Dengan melakukan
perubahan, organisasi dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut
dan tetap relevan di pasar yang kompetitif
 Meningkatkan efisiensi dan produktivitas: Perubahan dapat
membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam
organisasi. Dengan melakukan perubahan pada proses kerja,
teknologi, atau struktur organisasi, organisasi dapat
mengidentifikasi dan mengatasi hambatan yang menghambat
kinerja yang optimal.
 Meningkatkan inovasi dan kreativitas: Perubahan dapat
mendorong inovasi dan kreativitas dalam organisasi. Dengan
mengubah cara berpikir dan melakukan bisnis, organisasi dapat
menciptakan lingkungan yang mendukung ide-ide baru dan solusi
yang inovatif
 Menghadapi tantangan dan peluang: Perubahan membantu
organisasi menghadapi tantangan dan peluang yang muncul.
Dengan melakukan perubahan yang tepat, organisasi dapat
mengantisipasi dan merespons perubahan pasar, teknologi, atau
kebutuhan pelanggan dengan lebih baik
 Meningkatkan kepuasan karyawan: Perubahan yang dikelola
dengan baik dapat meningkatkan kepuasan karyawan. Dengan
melibatkan karyawan dalam proses perubahan, memberikan
pelatihan dan dukungan yang diperlukan, serta memberikan
kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan,
organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dan
memotivasi karyawan.
 Meningkatkan daya saing: Perubahan yang efektif dapat membantu
organisasi meningkatkan daya saingnya. Dengan melakukan
perubahan yang tepat, organisasi dapat mengembangkan
keunggulan kompetitif, menyesuaikan diri dengan perubahan pasar
7. Tantangan Perubahan
Tantangan perubahan dapat mencakup beberapa hal, antara lain:
 Resistensi terhadap perubahan: Salah satu tantangan utama dalam
perubahan adalah resistensi dari individu atau kelompok yang
terkena dampak perubahan. Resistensi ini dapat timbul karena
ketidakpastian, ketakutan akan perubahan, atau kepentingan
pribadi yang terancam.
 Kurangnya dukungan dan komitmen: Perubahan yang sukses
membutuhkan dukungan dan komitmen dari seluruh anggota
organisasi. Tantangan dapat muncul jika tidak semua orang terlibat
atau tidak ada komitmen yang kuat untuk mendukung perubahan.
 Ketidakmampuan mengelola perubahan: Tantangan lain adalah
ketidakmampuan dalam mengelola perubahan dengan baik. Hal ini
dapat terjadi jika tidak ada rencana yang jelas, kurangnya
pemahaman tentang proses perubahan, atau kurangnya
keterampilan dalam mengelola perubahan.
 Ketidakcocokan dengan budaya organisasi: Perubahan yang tidak
sesuai dengan budaya organisasi dapat menghadapi tantangan. Jika
perubahan bertentangan dengan nilai-nilai, norma, atau kebiasaan
yang ada, maka akan sulit untuk mengimplementasikannya dengan
sukses.
 Ketidakmampuan beradaptasi dengan cepat: Lingkungan bisnis
yang terus berubah membutuhkan organisasi yang dapat
beradaptasi dengan cepat. Tantangan dapat muncul jika organisasi
tidak mampu mengidentifikasi dan merespons perubahan dengan
cepat dan efektif
 Kurangnya komunikasi dan informasi: Komunikasi yang buruk
atau kurangnya informasi yang cukup dapat menjadi tantangan
dalam perubahan.

Mengidentifikasi Tantangan dalam Era Perubahan yang Cepat dapat


dilakukan dengan beberapa hal sebagai berikut

 Mengembangkan Ketangguhan Organisasi


Dalam menghadapi perubahan yang cepat, organisasi perlu
mengembangkan ketangguhan atau resiliensi dengan cara seperti
membangun fleksibilitas, melibatkan karyawan, membangun budaya
inovasi, dan memperkuat kapasitas pembelajaran organisasi.
 Menerapkan Proses Manajemen Perubahan yang Efektif
Strategi dan proses manajemen perubahan yang efektif menjadi
penting dalam menghadapi tantangan perubahan yang cepat. Memiliki
proses yang terstruktur dan terukur membantu organisasi mengelola
perubahan dengan lebih baik.
 Peran Kepemimpinan dalam Manajemen Perubahan
Kepemimpinan yang kuat dan efektif menjadi kunci dalam mengelola
perubahan. peran penting pemimpin dalam manajemen perubahan,
termasuk menginspirasi dan mempengaruhi karyawan, membangun
visi perubahan, dan memberikan dukungan yang diperlukan selama
transisi. Kepemimpinan yang visioner dan berempati sangat diperlukan
dalam menghadapi tantangan perubahan yang cepat.
 Menggabungkan Teknologi dalam Manajemen Perubahan
Dalam era perubahan yang didorong oleh teknologi, kita telah
mengetahui bahwa teknologi dapat menjadi alat yang kuat dalam
manajemen perubahan. Dengan memanfaatkan alat-alat digital,
kolaborasi online, dan analisis data, organisasi dapat mempercepat
proses perubahan, meningkatkan komunikasi, dan mengambil
keputusan yang lebih baik.
8. Kecepatan perubahan
Kecepatan perubahan adalah tingkat dan kecepatan di mana perubahan
terjadi dalam suatu organisasi. Kecepatan perubahan dapat bervariasi
tergantung pada faktor-faktor seperti kompleksitas perubahan, ukuran
organisasi, budaya organisasi, dan faktor eksternal seperti perkembangan
teknologi atau perubahan pasar.
Perubahan yang terlalu lambat dapat membuat organisasi tertinggal dan
tidak mampu bersaing di pasar yang cepat berubah. Di sisi lain, perubahan
yang terlalu cepat dapat menimbulkan ketidakstabilan dan resistensi dari
anggota organisasi.
Penting untuk menyesuaikan kecepatan perubahan dengan kondisi dan
kemampuan organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan
evaluasi terhadap kemampuan organisasi dalam menghadapi perubahan,
mengidentifikasi kebutuhan perubahan yang mendesak, dan
mengembangkan strategi perubahan yang sesuai dengan kecepatan yang
dapat diterima oleh organisasi.
Dalam menghadapi kecepatan perubahan yang tinggi, organisasi juga
perlu memiliki kemampuan untuk belajar dan beradaptasi dengan cepat.
Organisasi pembelajaran, di mana pembelajaran dan inovasi menjadi
bagian dari budaya organisasi, dapat membantu organisasi menghadapi
perubahan dengan lebih efektif.

KESIMPULAN
Kebijakan dan perubahan saling terkait dan memiliki hubungan yang
erat. Kebijakan merupakan panduan atau pedoman yang ditetapkan oleh
organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Kebijakan dapat mencakup
berbagai aspek organisasi, seperti prosedur kerja, pengambilan keputusan,
pengelolaan sumber daya, dan lain sebagainya.
Kebijakan memiliki peran yang penting dalam mengarahkan dan
mengelola organisasi. Kebijakan membantu mencapai tujuan organisasi,
meningkatkan efisiensi dan efektivitas, membangun konsistensi dan
keseragaman, serta meningkatkan akuntabilitas.
Perubahan, di sisi lain, adalah proses yang melibatkan perubahan dalam
cara organisasi beroperasi, baik dalam hal struktur, proses, teknologi, atau
budaya. Perubahan dapat dimaknai sebagai beralihnya keadaan
sebelumnya (the before condition) menjadi keadaan setelahnya (The After
condition). Perubahan dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti
perubahan lingkungan eksternal, perkembangan teknologi, atau kebutuhan
untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing organisasi. Kebijakan dapat
menjadi pendorong perubahan dalam organisasi. Ketika organisasi
mengidentifikasi kebutuhan untuk perubahan, kebijakan dapat digunakan
sebagai alat untuk mengarahkan dan mengatur perubahan tersebut.
Kebijakan yang jelas dan terarah dapat membantu mengkomunikasikan
tujuan perubahan, memberikan panduan bagi pelaksanaan perubahan, dan
memastikan konsistensi dalam implementasi perubahan.
Namun, perubahan juga dapat mempengaruhi kebijakan organisasi.
Ketika terjadi perubahan dalam organisasi, kebijakan yang ada mungkin
perlu disesuaikan atau diperbarui agar sesuai dengan kondisi baru.
Perubahan dapat mempengaruhi kebijakan dalam hal perubahan prosedur,
kebijakan pengelolaan sumber daya, atau kebijakan pengambilan
keputusan.

Dalam konteks manajemen perubahan, penting untuk memahami


hubungan antara kebijakan dan perubahan. Kebijakan yang fleksibel dan
dapat beradaptasi dapat membantu organisasi menghadapi perubahan
dengan lebih baik. Selain itu, perubahan yang dikelola dengan baik juga
dapat mempengaruhi kebijakan organisasi, sehingga kebijakan dapat
mendukung perubahan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arum Damarwati. jurnal ilmu manajemen. Mengelola Suatu Perubahan
dalam Organisasi. universitas negeri yogyakarta. 2007.
Asmilan, Hendra. Implementasi Kebijakan. Universitas Medan Area, 2017
Bairizki, Ahmad, et al. Manajemen perubahan. Penerbit Widina, 2021.
Feb umsu. manajemen-perubahan-menghadapi-tantangan-dalam-era-
perubahan-yang-cepat
J Winardi Manajemen Perubahan (Bandung: Kencana,2015)
Purnomo, Giri Susilo Hadi Joko. "CHANGE MANAGEMENT DALAM
MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS KONSULTAN
PENGEMBANGAN SDM." Jurnal Gaung Informatika 10.3
(2017).
Rusdiani, A. (2017). Implementasi Kebijakan Pengembangan Sumber
Daya Dosen, UIN Raden Intan Lampung).
Sisbinus.memahami perubahan pada organisasi. jakarta. 2022

Anda mungkin juga menyukai