Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN MAGANG KEWIRAUSAHAAN

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu Mata Kuliah :

Putri Rachmadyanti, S.Pd, M.Pd

Oleh :

LENY FATIMAH AGUSTIN (14010644188)

E - 2014

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penyusun dapat
menyelesaikan laporan magang untuk memenuhi mata kuliah Kewirausahaan.
Penyusun berterima kasih kepada Ibu Putri Rachmadyanti, S.Pd, M.Pd selaku dosen
mata kuliah tersebut yang telah memberikan tugas ini. Penyusun sangat berharap
agar makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan mengenai
Kewirausahaan. Penyusun juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, penyusun
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.


Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun maupun
orang yang membacanya. Penyusun mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini.

Surabaya, 23 Oktober 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................... 2
C. Manfaat ............................................................................................. 2
BAB II PROFIL USAHA
A. Pemilik Usaha ................................................................................... 3
B. Usaha yang Dijalankan ..................................................................... 3

BAB III PELAKSANAAN


A. Lokasi Usaha ................................................................................... 7
B. Waktu Pelaksanaan ........................................................................... 8
C. Deskripsi Kegiatan Magang ............................................................. 8
a. Magang hari pertama .................................................................. 8
b. Magang hari kedua ..................................................................... 9
c. Magang hari ketiga ..................................................................... 10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................................... 12
LAMPIRAN .................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zaman yang semakin berkembang saat ini, menuntut untuk lebih
tanggap dalam beradaptasi dengan masyarakat sosial. Perkembangan ilmu
teknologi, sosial bahkan ekonomi sangat menentukan kesejahteraan
masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Namun banyaknya
jumlah pengangguran di Indonesia merupakan hambatan yang besar dalam
memajukan perekonomian Indonesia. Selain itu, lapangan kerja yang tersedia
masih minim. Hal tersebut menekankan bahwa sarjana lulusan perguruan
tinggi tidak bisa lagi sekedar mengandalkan ijazah untuk mencari pekerjaan,
namun dituntut memiliki kompetensi dan keterampilan yang dimiliki, agar
dapat mencari lapangan kerja yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Salah
satu alternatif mengatasi masalah tersebut adalah dengan menanamkan jiwa
wirausaha pada mahasiswa sejak dini. Modal utama dalam berwirausaha
adalah kemauan dan keuletan untuk bersungguh-sungguh menjalankan suatu
proses atau usaha. Dalam kegiatan wirausaha, tidak hanya bermodalkan tekad
yang kuat tapi lebih dari itu kompetensi, keterampilan serta pengetahuan dalam
mengelola suatu usaha juga sangat penting, sehingga kedua hal tersebut harus
seimbang.
Dikalangan mahasiswa minat untuk bergelut di bidang wirausaha boleh
dikata masih sangat minim, sehingga masih berpikir bahwa kuliah hanya untuk
menjadi karyawan atau pegawai. Selain itu, ada beberapa faktor yang
menyebabkan mahasiswa kurang berminat untuk berwirausaha yaitu tidak ada
modal untuk memulai usaha, atau tidak pernah dibekali dengan pengetahuan
seputar wirausaha. Padahal sebenarnya gelar sarjana tidak menjamin seseorang
untuk mendapatkan pekerjaan. Pola pikir mahasiswa yang demikian perlu
dibenahi agar dapat lebih memahami seberapa besar peranan wirausaha dalam
kehidupan sehari-hari. Peran pendidikan khususnya pada perguruan tinggi
sangat penting untuk menumbuhkan minat mahasiswa dalam berwirausaha
sehingga terbatasnya lapangan pekerjaan tidak lagi menjadi masalah besar
karena mahasiswa sudah mampu menjalankan usaha sendiri.

1
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan berwirausaha seperti
meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam bidang kewirausahaan agar
tercipta kader pengusaha muda yang berpotensi, mampu memenuhi kebutuhan
sendiri, menciptakan lapangan kerja bagi orang lain sehingga membantu
pemerintah dalam mengurangi masalah pengangguran di Indonesia. Hal ini
boleh jadi membawa perubahan bagi Indonesia kearah yang lebih baik , karena
sejatinya perbaikan nasib negeri itu harus berdasar pada kemauan, keuletan dan
kerja keras.

B. Tujuan
Kegiatan magang kewirausahaan ini bertujuan meningkatkan
kemampuan mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan
yang dimiliki, mendorong dan memfasilitasi mahasiswa agar dapat mengenali
potensi diri yang bisa dikembangkan dan mampu menerapkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh dalam kegiatan riil, memberikan pengalaman
praktis berwirausaha, serta memotivasi dan mendorong mahasiswa untuk
menjadi wirausahawan.

C. Manfaat
1. Manfaat Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang
diperoleh di bangku perkuliahan.
b. Menambah dan meningkatkan keterampilan serta keahlian dibidang
praktek.
c. Menambah rasa percaya diri dan keberanian untuk menciptakan usaha
bagi dirinya sendiri
2. Manfaat Bagi Pemitra/Pemilik Usaha
a. Pemitra akan mendapatkan bantuan dari tenaga mahasiswa yang
melakukan kegiatan magang.
b. Adanya kritikan-kritikan membangun yang diberikan oleh mahasiswa
sehingga pemitra/pemilik usaha kedepannya dapat meningkatkan
usahanya.

2
BAB II

PROFIL USAHA

A. Pemilik Usaha

Nama pemilik usaha : Etik Widyawati


Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 2 April 1969
Umur : 48 tahun
Bu Etik begitulah sapaan para siswa yang berdatangan untuk
membeli. Bu etik merupakan seorang ibu rumah tangga yang memiliki usaha
berjualan di kantin SMAN 21 Surabaya. Beliau istri dari Bapak Suparto dan
Ibu dari 3 anak. Putri pertamanya bernama Aisyah Sakawuning D.P yang
sekarang sedang menempuh pendidikan perkuliahan di UNESA jurusan
Pendidikan Tata Busana, putri keduanya bernama Ayu Aisyah Putri D.P yang
menempuh pendidikan SMA di SMA Dr.Soetomo dan yang terakhir putranya
bernama Annash Ragil Putra S yang sedang duduk di bangku SMP di SMPN
28 Surabaya. Bu Etik beserta keluarganya tinggal di Jl.Dukuh Karangan Gg IV
RT 5 RW 2, Kecamatan Wiyung, Kelurahan Babatan, Surabaya.

B. Usaha yang Dijalankan


Bu Etik selain menjadi kodratnya sebagai ibu rumah tangga juga tidak
menyurutkan semangatnya untuk memiliki usaha berjualan yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Awal mula Bu Etik ingin memiliki
usaha ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan sehari-hari yang tidak tercukupi serta
dikarenakan suami yang tidak berpenghasilan tetap. Dari situlah Bu Etik
mengembangkan kemampuannya dibidang memasak (kuliner) dengan
membuka usaha berjualan makanan.

3
Usaha yang dijalankan Bu Etik bermula dari usaha kecil yang beliau
dirikan didepan rumahnya. Hanya bermodal meja dan etalase kecil Bu Etik
menjual minuman es dan tahu crispy. Karena pada saat itu makanan yang
sedang digandrungi oleh anak-anak adalah tahu crispy. Tetapi usaha ini tidak
bertahan lama, dikarenakan lokasi berjualan yang tidak strategis, yaitu
dirumah. Sehingga pembeli hanya anak-anak sekitar rumah dan tetangga.
Tidak berhenti disitu saja, Bu Etik mencari lokasi lain untuk berjualan yang
pada akhirnya ada yang menawari untuk berjualan di kantin SMAN 21
Surabaya. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, Bu Etik langsung menerima
tawaran tersebut.
Pada awal tahun 2012 bulan Oktober Bu Etik memulai usahanya
berjualan di kanti SMAN 21 Surabaya. Karena tempat berjualan berada diruang
lingkup anak SMA, Bu Etik menjual makanan yang digandrungi anak- anak
SMA. Pertama kalinya, yang dijual oleh Bu Etik di Kantin SMAN 21 Surabaya
yaitu mie ayam, roti bakar, dan aneka macam sosis. Seiring berjalannya waktu,
menu makanan di kantin Bu Etik mengalami perubahan yaitu menu aneka
macam sosis dihilangkan karena kebijakan dari sekolah yang dikeluarkan,
tidak diperbolehkannya menjual aneka macam sosis. Setelah satu menu
dihilangkan, Bu Etik mencari pengganti menu aneka macam sosis dengan
menjual makanan ringan seperti kentang goreng, jamur crispy, tahu crispy, dan
kripik pangsit. Dengan ditambahi bumbu bumbu sebagai pelengkap snack
tersebut, membuat siswa - siswi SMA menyukainya. Tidak berhenti disitu saja,
seiring berjalannya waktu Bu Etik menambah menu menu untuk dijual di
Kantinnya, yaitu menu nasi goreng dan mi goreng.
Disamping berjualan makanan saja, Bu Etik tak luput untuk mengikuti
trend trend di kalangan anak muda. Hal hal trend ini beliau di bantu oleh
anak-anaknya untuk mencari informasinya. Salah satu trend yang diikuti oleh
Bu Etik ini seperti trend level kepedasan dari makanan. Dengan adanya trend
seperti ini Bu Etik mengaplikasikannya di dalam usaha yang beliau jalankan.
Bu Etik memberikan kebebasan siswa - siswi SMA yang notabene menyukai
hal yang berbau pedas untuk request level kepedasan dari nasi goreng dan mi
goreng yang akan dibeli. Bu Etik termasuk seseorang yang selalu

4
mendengarkan kritik dan saran dari siswa - siswi SMA yang membeli
dikantinnya. Seperti halnya, ada salah satu siswa yang mengusulkan Bu Etik
untuk menjual seblak, karena pada saat itu makanan seblak ini sedang naik
daun. Bukannya menolak usulan tersebut, Bu Etik malah menerima usulan itu
dan beberapa hari kemudian menu seblak dimunculkan dalam kantin Bu Etik.
Menu yag satu ini memang benar benar banyak sekali peminatnya, disamping
bisa request level kepedasannya, rasa yang diberikan juga unik dan berbeda
dengan seblak seblak lainnya. Dengan adanya peminat seblak yang sangat
tinggi ini maka Bu Etik hanya mematok 10 porsi setiap harinya. Mengapa Bu
Etik hanya mematok 10 porsi saja? Karena proses membuat seblak yang sedikit
rumit dari menu yang lainnya, sehingga Bu Etik yang berjualan sendirian
merasa kewalahan menerima tingginya pesanan siswa yang memesan seblak.
Berbeda dengan menu nasi goreng dan mi goreng yang prosesnya tidak terlalu
rumit, Bu Etik tidak mematok porsi yang dijual. Dalam sehari Bu Etik bisa
menjual kurang lebih 75 sampai 76 porsi nasi goreng dan mi goreng. Selain itu,
Bu Etik juga mengikuti trend jajanan yang bernama papeda, jajanan ini juga
ditambahkan kedalam menu kantinnya. Jajanan yang terbuat dari telur, dan
tepung tapioka ini ternyata sangat disukai oleh kalangan siswa - siswi SMA.
Bu Etik bisa menjual 36 porsi jajanan papeda setiap harinya. Banyak pula guru
guru SMAN 21 Surabaya yang membeli makanan dari kantin Bu Etik.
Biasanya guru guru ini membeli mie goreng dan nasi goreng. Tidak
memungkiri ada pula guru yang penasaran dengan jajanan papeda, lalu
mencoba untuk membelinya.
Dari uraian diatas didapatkan data bahwa Bu Etik setiap harinya
menghabiskan :
Tabel data bahan bahan :
Bahan bahan Jumlah
Telur 8 Kg
Mie 2 bal/pack
Beras 5 Kg
Kentang 4 Kg
Tahu 10.000

5
Kulit pangsit 4 pack
Minyak goreng 4 Kg
Tabel data penjualan :
Menu Jumlah yang terjual Harga (per porsi )
Nasi goreng 75 porsi @ Rp. 8000
Mie goreng 76 porsi @ Rp. 8000
Seblak 10 porsi @ Rp. 7000
Papeda 36 porsi @ Rp. 3000
Dengan modal Rp. 250.000 setiap harinya penghasilan yang didapatkan
oleh Bu Etik apabila sedang sepi pembeli, Bu Etik mendapatkan kurang lebih
Rp. 500.000 dan apabila sedang ramai pembeli dalam artian sekolah sedang
mengadakan event event, Bu Etik mendapatkan kurang lebih Rp. 900.000.
Karena Bu Etik menjalankan usahanya didalam naungan sekolah, Bu Etik
harus membayar kontrak kantin kepada sekolah sebesar Rp. 35.000 setiap
harinya yang akan diambil oleh pihak yang bertugas setiap lima hari sekali
tepatnya di hari selasa.
Dengan proses praktek dan mengamati, saya mengetahui bahwa kantin
Bu Etik lebih ramai dan lebih diminati oleh siswa siswi SMAN 21 Surabaya
daripada kantin kantin lainnya yang ada disitu. Hal ini dikarenakan menu
menu yang dijual adalah makanan yang sedang banyak digandrungi oleh
kalangan anak muda serta pelayanan Bu Etik yang ramah dan menerima segala
kritik dan saran dengan legowo yang membuat siswa siswa nyaman dan
senang untuk membeli makanan di kantin Bu Etik. Selain itu, Bu Etik juga
menggunakan piring piring yang lucu dan unik sehingga menjadi ketertarikan
tersendiri bagi siswa siswi yang membeli makanan di kantin tersebut. Hal ini
yang mendasari sebagai wirausaha yang kreatif dan berinovasi seperti Bu Etik,
yang tidak hanya menjual berbagai makanan tetapi juga melakukan inovasi
inovasi dengan mengikuti trend makanan di kalangan anak muda yang menjadi
sasaran usahanya.

6
BAB III
PELAKSANAAN
A. Lokasi Usaha
Lokasi usaha Bu Etik terletak di Kantin SMAN 21 Surabaya, Jl.
Argopuro No. 11-15, Sawahan, Kecamatan Sahawan, Kota Surabaya. Di
SMAN 21 Surabaya ini memilik 4 kantin yang salah satunya adalah kantin
tempat usaha Bu Etik

Foto kantin Bu Etik


Lokasi usaha Bu Etik ini cukup jauh dari rumah saya, sekitar 12 km.
Dari arah rumah belok ke kiri menuju Jl. Raya menganti/wiyung sekitar 26km
belok kiri ke Jl. Raya mastrip melewati SD Muhammdiyah 15 Surabaya.
Setelah itu sekitar 3,8 km belok kiri ke Jl. Raya darmo lewat arah Jl.
Diponegoro melewati patung Sura dan Baya. Terus kanan untuk melanjutkan
di Jl. Kupang pasar kembang sejauh 1,1 km, menggunakan 2 lajur kanan
untuk berbelok sedikit ke kanan mengarah ke Jl. Kedung Doro sejauh 1,1 km
lalu belok kiri ke Jl. Anjasmoro 150m belok kiri lagi ke Jl. Wododaren 130m
belok kanan ke Jl. Argopuro. Jalan luru sekitar 150m, lokasi usaha Bu Etik ada
disebelah kiri yaitu SMAN 21 Surabaya. Berikut merupakan gambaran peta
lokasi usaha Bu Etik :

7
B. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan magang kewirausahaan dimulai dari 25 September
hingga 15 Oktober. Mahasiswa yang akan magang diberikan kebebasan untuk
memilih waktu magang sesuai ketentuan yang telah disepakati oleh dosen dan
mahasiswa sebelumnya, serta mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih
tempat praktik yang akan digunakan untuk magang kewirausahaan. Dalam hal
ini dosen memberikan peraturan, tempat yang digunakan untuk praktik magang
mahasiswa tidak sama dengan mahasiswa lainnya. Serta dosen memberikan
minimal melakukan praktik magang yaitu, minimal tiga kali melakukan praktik
magang.
Berikut adalah jadwal praktik magang yang telah saya ikuti di usaha
berjualan di kantin Bu Etik :
Hari Jam
Jumat, 29 September 2017 07.00 13.00
Jumat, 6 Oktober 2017 11.00 13.00
Jumat, 13 Oktober 2017 11.00 13.00
Saya memilih hari jumat karena pada hari jumat tidak ada kegiatan
perkuliahan sehingga dapat saya gunakan sebagai praktik magang
kewirausahaan.

C. Deskripsi Kegiatan
a. Magang hari pertama
Pada hari pertama saya langsung menuju ke kantin Bu Etik yang
berada di SMAN 21 Surabaya. Saya berangkat pukul 06.30 WIB, kurang
lebih pukul 07.00 saya sampai di lokasi karena keadaan jalan yang masih
pagi dan sepi. Karena pada hari sebelumnya saya sudah mengantongi ijin
untuk melakukan praktik magang di kantin beliau, Bu Etik menyarankan
untuk langsung menuju ke lokasi. Sesampainya disana, meminta ijin ke
satpam sekolah untuk menemui Bu Etik yang berjualan di kantin. Lalu saya
diarahkan ke belakang sekolah, dimana tempat kantin bu Etik berjualan.
Di sekolah ini memiliki dua kali jam istirahat. Yang pertama pukul
08.00 dan yang kedua pukul 11.30. Pada istirahat yang pertama tidak terlalu

8
ramai pembeli, ini dikarenakan memang masih pagi dan kebanyakan siswa
siswi SMAN 21 Surabaya masih malas untuk membeli makanan. Pada
istirahat yang pertama ini saya hanya membantu Bu Etik untuk melayani
pembeli yang kebanyakan hanya membeli makanan ringan seperti kentang
crispy, tahu crispy, dan kripik pangsit. Pada istirahat yang kedua, pembeli
mulai ramai. Karena memang waktnya untuk makan siang, banyak siswa-
siswi yang membeli nasi goreng, mie goreng. Ada pula yang membeli
seblak.
Disini saya membantu untuk melayani pembeli dalam artian tidak
meracik bumbu yang akan digunakan dalam makanan. Karena yang
meracik bumbu tetap Bu Etik, saya hanya membantu seperti menaruh
makanan dipiring, membungkus, memberi topping pada nasi goreng dan
mi goreng berupa telur, bawang goreng serta krupuk dan memberikan
pesanan langsung kepada pembeli. Kegiatan ini berlangsung hingga pukul
13.00 WIB.
Setelah pembeli mulai sepi, karena semua siswa siswi SMAN 21
Surabaya sudah masuk kedalam kelas masing masing. Saya pamit pulang
dan akan melanjutkan praktik magang pada hari jumat minggu depan.

b. Magang hari kedua


Pada hari kedua praktik magang, saya diminta Bu Etik untuk datang
pada saat jam istirahat yang kedua saja karena pembeli sedang ramai. Saya
datang ke lokasi tepat pukul 11.00 WIB. Seperti biasa sebelum masuk, saya
meminta ijin dulu ke satpam sekolah lalu menuju ke kantin Bu Etik.
Ternyata disitu Bu Etik sudah melayani pembeli, padahal jam istirahat
belum dimulai. Ini dikarenakan ada kelas yang gurunya sedang tidak dapat
mengisi pelajaran sehingga semua siswa-siswinya memilih ke kantin untuk
membeli makanan.
Seperti biasa saya langsung membantu Bu Etik untuk melayani
pembeli, pada hari kedua ini saya disuruh untuk membantu memasak tetapi
yang meracik bumbu tetap Bu Etik. Karena pembeli semakin meningkat
saat jam istirahat telah dimulai, saya merangkap untuk membatu melayani

9
yang membeli makanan ringan seperti kentang crispy, tahu crispy, dan
kripik pangsit. Karena saya masih belum tau ukuran seberapa banyak yang
diberikan sesuai nominal yang diminta pembeli, jadi setiap ada yang
membeli makanan ringan saya harus tanya terlebih dahulu pada Bu Etik.
Pada hari kedua praktik ini saya menemui, banyaknya pembeli yang
memesan nasi goreng dan mi goreng dengan permintaan level kepedasan
yang beragam. Hal ini dikarenakan, loyalnya Bu Etik memberikan topping
seperti 1 telur dadar serta krupuk yang membuat pembeli merasa senang.
Hal ini sebanding dengan uang yang mereka keluarkan.
Karena banyaknya pembeli yang memsan nasi goreng dan mie
goreng, tidak membutuhkan waktu lama Bu Etik kehabisan bahan mie.
Mau tidak mau Bu Etik tidak menerima pesanan mie goreng lagi. Hal ini
membuat pembeli mengarah untuk membeli seblak.
Setelah jam istirahat selesai, saya meminta ijin pulang pada Bu Etik
dan akan melanjutkan praktik magnag pada jumat minggu depan.

c. Magang hari ketiga


Pada hari ketiga saya tetap datang pada saat istirahat kedua. Seperti
biasa tetap sebelum masuk saya meminta ijin ke satpam sekolah. Lalu
menghampiri kantin Bu Etik.
Saat jam istirahat telah dimulai, pembeli berdatangan ke kantin Bu
Etik. Kantin Bu Etik ini selalu ramai dengan pembeli tetapi pada hari ketiga
saya praktik pembelinya tidak terlalu ramai seperti biasanya. Hal ini
dikarenakan siswa-siswi langganan Bu Etik sedang ada kegiatan LDKS.
Meskipun tidak terlalu ramai seperti biasanya, tetap saja nasi goreng dan
mi goreng Bu Etik menjadi bintangnya.
Disembari duduk-duduk berbincang dengan Bu Etik saat tidak ada
pembeli, ada salah satu pembeli yang memesan jajan papeda. Karena saya
juga penasaran, saya melihat cara Bu Etik membuat papeda. 1 telur
digoreng diatas teflon sehingga bentuknya bundar dan tiipis. Lalu kuning
telur dipecahkan dan diratakan, setelah itu diguyur dengan tepung tapioka
yang sudah dicairkan. Atas nya diberi bumbu barbeque ada pula yang

10
request dengan dikasih sambal. Setelah matang, digulung menggunakan 2
tusuk sate agar tidak mudah jatuh. Karena prosesnya yang unik, saya pun
mencoba membelinya juga. Ternyata rasanya enak, gurih, kenyal, pedas
menjadi satu.
Setelah jam istirahat telah selesai, saya berpamitan pada Bu Etik.
Tak lupa saya mengucapkan banyak terimakasih karena telah bersedia
untuk menerima dan memberikan banyak pelajaran bagi saya. Dengan
praktik magang di tempat Bu Etik ini, membuat saya belajar untuk
menyesuaikan usaha dengan target pembeli, serta lokasi yang mendukung
dan tidak lupa untuk tetap memperbarui usaha dengan inovasi inovasi
yang mengikuti trend agar tetap diminati oleh target pembeli.

11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan magang yang telah dilakukan pada Kantin Bu Etik,
penulis dapat menari beberapa kesimpulan yaitu :
1. Inisiatif dalam melakukan kegiatan wirausaha dapat timbul atas beberapa
faktor salah satunya ialah kebutuhan hidup yang kurang mencukupi.
2. Dalam melakukan kegiatan usaha harus memerhatikan lokasi serta sasaran
yang akan dicapai.
3. Dalam melakukan kegiatan usaha juga harus menyesuaikan usaha yang
akan dijalankan dengan lokasi dan sasaran yang akan digunakan.
4. Dalam ekonomi modern yang ketat akan persaingan, niat dan usaha yang
sunguh-sungguh perlu didukung dengan adanya inovasi invasi baru serta
tidak ketinggalan jaman yang akan menjadi keunggulan tersendiri
dibandingkan yang lain.
B. Saran
Bagi mahasiswa :
1. Mahasiswa praktik magang sebaiknya lebih sabar menghadapi segala
permintaan pembeli.
2. Mahasiswa praktik magang lebih membangun jiwa kewirausahaan agar
dikemudian hari dapat memiliki usaha yang diinginkan.
Bagi pemilik usaha :
1. Pemilik sebaiknya mengambil karyawan atau pendamping untuk
melayani pembeli yang sangat banyak agar pemilik tidak kewalahan
dan tidak mematok penjualan.
2. Pemilik sebaiknya lebih memerhatikan kebersihan lokasi usaha.

12
LAMPIRAN

Foto kegiatan praktik magang hari pertama

13
Foto kegiatan magang hari kedua

Foto kegiatan magang hari ketiga

14
15

Anda mungkin juga menyukai