PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Untuk membangun sebuah usaha maka seorang wirausaha harus mengenal terlebih
dahulu apa itu yang dimaksud dengan usaha ? jenis usaha apa yang mampu saya jalankan ?
hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menjalankan usaha ? bagaimana cara
mengembangkan usahanya itu ?
Usaha adalah salah satu kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencapai
keberhasilan guna memenuhi kebutuhan finansial yang dikembangkan oleh pemilik. Usaha
terbagi menjadi tiga yaitu usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar. Walaupun
tingkatnya berbeda namun dalam menjalankannya sama-sama dibutuhkan tanggung jawab
dan keberanian dalam menerima resiko.
Kepuasan pelanggan adalah sejauh mana kita bisa memenuhi harapan pembeli. Bila
kinerja kita lebih rendah daripada harapan pelanggan, pembelinya tidak puas dan lama-
kelamaan pelanggan akan kabur dan usaha rumah makan kita akan sepi peminat. Bila prestasi
sesuai atau melebihi harapan, pembelinya merasa amat puas dan akan jauh lebih
menguntungkan untuk pengusaha rumah makan tersebut. Jasa atau pelayanan merupakan
suatu kenerja penampilan.Dalam strategi pemasaran,definisi jasa harus diamati dengan baik.
Kondisi dan cepat lambatnya pertumbuhan jasa akan sangat bergantung pada penilaian
pelanggan terhadap kinerja atau penampilan yang ditawarkan oleh pemilik usaha rumah
makan. Dan rasa merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik konsumen.Harga juga
bisa menentukan apakah usaha rumah makan kita bisa terus berkembang atau tidak karena
kebanyakan para konsumaen bukan hanya mencari rasa tetapi juga harga yang ekonomis.
Selain itu Kebersihan suatu rumah makan juga merupakan faktor yang tidak kalah penting,
baik kebersihan tempat maupun penyajian makanan dapat mempengaruhi minat konsumen.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survei melalui internet.dari penelitian ini akan
diperoleh data-data bisnis rumah makan.dengan dilakukan metode penelitian seperti ini
diharapkan akan membantu penulis untuk bisa menyelasaikan tugas makalah usaha rumah
makan.
Variabel penelitian
Dalam penelitian ini, penulis akan mencoba memecahkan permasalahan dalam
membuka usaha rumah makan.Namun terlebih dahulu hendaknya memahami variabel dalam
menyelesaikan permasalahan dalam membuka usaha rumah makan.Varibel mengandung
makna bermacam-macam. Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi.
Bisnis rumah makan memang gak pernah mati. bisnis ini memang semakin tumbuh subur
seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan gaya hidup yang ingin serba cepat tersaji. Sadar
atau tidak, dengan pertumbuhan penduduk yang semakin banyak maka semakin banyak pula
kebutuhan pangan yang harus disediakan.
Persiapan pertama untuk memulai bisnis apa saja, termasuk rumah makan adalah mempersiapkan
mental untuk menghadapi tantangan ketakutan dan keraguan akan kegagalan. Setelah langkah
pertama ini, kini menyangkut masalah operasional dari rencana usaha Anda. Masalah-masalah teknis
yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu disiapkan rapi.
Mulai dari menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang menyangkut bidang
pekerjaan itu, untuk usaha rumah makan minimal harus mengerti masakan. Pintar memasak, lebih
baik lagi ahli memasak. Namun, untuk menjadi pengusaha restoran tidak harus menjadi ahli memasak
dulu, tetapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, tenaga ahli yang bisa memasak bisa
direkrut.
Persiapan dalam memulai bisnis restoran/tempat makan lainnya, adalah tersedianya prasarana dan
sarana. Pengertian tersedianya bukan berarti harus menjadi miliknya, tetapi bisa diperoleh dari
meminjam atau menyewa terlebih dahulu, kecuali memang tersedia dana yang cukup yang sengaja
diinvestasikan ke usaha Anda untuk jangka panjang.
Prasarana adalah hal-hal kemudahan bersifat fisik maupun non fisik yang mendukung pengoperasian
sarana-sarana atau alat-alat. Sedangkan sarana adalah alat-alat untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu.
Dalam usaha rumah makan/restoran, maka yang termasuk prasarana adalah tempat yang strategis,
tenaga ahli (juru masak), modal usaha, dan izin usaha, sedangkan meja kursi, peralatan makan,
peralatan masak, dan sebagainya adalah sarana.
Bisnis makanan termasuk bisnis yang beresiko besar. Karena bisnis makanan beda dengan bisnis-
bisnis lain. Kecuali yang kita jual adalah makanan kering, yang bisa bertahan sampai berbulan-bulan.
Namun jika anda yakin pangsa pasarnya yang bagus, maka bisnis makanan akan memberi keuntungan
yang berlipat ganda.
Dalam bisnis makanan memang kita tidak dituntut untuk bisa membuat makanan yang akan dijual
tersebut. Karena banyak yang sukses berbisnis makanan dari mengambil makanan ditempat lain, lalu
menjualnya lagi. Lalu bagi anda yang pintar memasak, tetapi tidak bisa menjual, anda juga bisa
menitipkannya di kantin, atau di tempat-tempat yang ramai pengunjung.
Bisnis makanan bukan milik kaum wanita saja, banyak pria yang menjadi koki kelas dunia. Dan
kebanyakan penjual makanan yang sukses adalah pria. Rasa masakannya pun tidak kalah dari
masakan wanita.
Untuk bisnis makanan, jika anda bingung memilih makanan apa yang akan dijual, anda bisa
memulainya dari makanan kesukaan anda. Jika anda lebih berani, anda bisa memulainya dari
makanan yang banyak dijual disekitar tempat anda ingin berjualan, dan tentunya yang banyak
dibutuhkan ditempat tersebut. Silahkan cicipi nikmatnya berbisnis makanan.
Usaha rumah makan juga sangat sensitif terhadap rasa, karena itu penting sekali ada tukang masakan
yang betul-betul ahli dibidangnya. Jual-lah masakan yang terbaik dan bermutu tinggi. Jangan coba-
coba membuka rumah makan jika tidak ada juru masak yang hebat masakannya.
Sebaiknya Anda juga mengurus izin usahanya. Bisa izin usaha dari RT/RW atau keamanan setempat.
Namun secara prinsip, yang saya maksudkan adalah berbadan hukum yaitu dengan akte notaris. Hal
ini sangat diperlukan bila usaha Anda di pinggir jalan raya dan melibatkan beberapa pekerja. Tidak
perlu mendirikan PT atau CV, misalnya cukup dalam status UD (Usaha Dagang) milik perseorangan,
yaitu Anda yang disahkan oleh notaris.
Banyak pengusaha yang sukses membangun bisnisnya di suatu wilayah tetapi kemudian gagal kala
mencoba melakukan ekspansi di wilayah lainnya. Bisnis restoran dan/rumah makan meskipun
memiliki prospek yang cukup bagus tetapi juga sangat rentan, khususnya terhadap masalah
konsistensi rasa, kontrol mutu dan pelayanannya. Sehingga pelaku dibidang ini membutuhkan
pemahaman yang kuat tentang bisnis restoran dan/rumah makan tersebut, khususnya yang berkaitan
dengan produk, mutu pelayanan, administrasi dan pengawasannya.
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan bisnis restoran dan/rumah makan tersebut, namun
secara umum faktor yang paling menonjol dalam bisnis tersebut adalah rasa (taste) dan lokasi.
Beberapa faktor lainnya yang tidak kalah pentingnya dalam menentukan keberhasilan usaha yang
harus diperhatikan para pelaku yang bergerak di bidang ini, yaitu : komitmen dan fokus usaha.
Faktor lokasi telah dinyakini sebagai kiat suskes sebuah usaha dibidang restoran dan/rumah makan
ini, salah satu yang menganut faham ini adalah Paulus Indra. Paulus Indra salah satu pelaku dibidang
bisnis pelayanan jasa penyediaan makanan dan minuman ini, tidak saja berhasil membangun dan
mengembangkan restoran tetapi juga Caf, seperti : Caf Wien, Toraja Caf, Kafe Mario, dan
Terminal Caf. Sedangkan restoran yang berhasil dikembangan, antara lain : Waroeng Podjok,
Marios Palace, Dermaga Food Court, Kuta Seafood dan Bali Seafood.
Boomingnya bisnis makanan di Indonesia disusul munculnya merek-merek baru pada bisnis ini, tak
membuat makanan tradisional kehilangan penggemarnya. Tengok saja, masakan Padang dengan
warung makan Padang yang tersebar di mana-mana, hingga sate dan soto Madura yang tidak pernah
mati di berbagai sudut kota Jakarta.
Salah satu makanan tradisional yang memiliki penggemar tersendiri dan telah difranchisekan adalah
Rumah Makan Tradisional Rawon Guling asal Jawa Timur yang beroperasi sejak sebelum Indonesia
Merdeka (1941), di perbatasan Pasuruan memasuki Probolinggo Jawa Timur. Kendati sudah berusia
lebih dari setengah abad, rumah makan yang menyajikan menu khas Jawa Timut ini baru
difranchisekan sejak Mei tahun lalu.
Kejenuhan pasar terhadap makanan tradisional yang menyuguhkan taste dan proses pengolahan yang
tetap sama secara turun-temurun terbukti tidak membuat pasar jenuh, karena ternyata makanan
tradisional memiliki pasar yang sangat unik.
Bagi anda yang ingin membuka bisnis rumah makan kita bisa membuka usaha rumah makan
lokal terlebih dahulu,seperti rumah makan sunda atau rumah makan padang.
Berikut beberapa contoh rumah makan lokal :
Tiktok adalah unggas hasil persilangan dari itik dan entog. Daging tiktok lebih tebal, gurih
dan tidak penguk seperti daging bebek. Menu spesial yang menjadi andalan dirumah makan
ini tentunya daging Tiktok yang dibakar/digoreng. Harganya sekitar Rp. 6.000/0ns, dengan
minimal pembelian adalah setengah ekor. Untuk menu yang menjadi favorit pengunjung yaitu
Nasi timbel komplit seharga Rp. 22.000, terdiri dari nasi timbel, ayam, tahu, tempe, ikan asin,
lalapan, sambal dan sayur asem. Selain itu daftar menu yang lain ada gurami
bakar/cobek/asam manis, aneka sop, udang, karedok, pencok kacang panjang, tumis
kangkung/genjer.
Atau jika anda ingin mencoba membuka usaha rumah makan cepat saji,anda bisa
mencoba usaha rumah makan seperti McDonalds atau KFC. Karna sesuai dengan Kehidupan
masyarakat saat ini yang begitu sibuk sehingga mereka bahkan tidak mendapatkan waktu
untuk makan makanan dengan baik. Hal ini melahirkan sebuah sektor baru yang disebut
sektor makanan cepat saji.
BAB V
KESIMPULAN
Pada data-data yang sudah kita ketahui, jelas bahwa usaha rumah makan merupakan
usaha yang tidak pernah ada matinya, bahkan bisa sangat menguntungkan. Karena makanan
merupakan kebutuhan setiap manusia. Dan Usaha Restoran datang dalam bisnis terbaru yang
telah mendapatkan popularitas di seluruh dunia. Hal ini dianggap sebagai salah satu usaha
berskala besar yang dilengkapi oleh ide usaha yang kreatif. Jadi bagi anda yang baru ingin
memulai usaha berbisnis, usaha rumah makan merupakan usaha yang sangat layak untuk
dipertimbangkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.majalahfranchise.com/?link=berita&id=233
http://kamissore.blogspot.com/2008/10/bisnis-rumah-makan.html
Sumber :
http://marcantia.wordpress.com/2009/06/03/rumah-makan-sunda-tiktok/
3 Juni 2009
http://binaukm.com/2010/05/perkembangan-bisnis-rumah-makan-dan-restoran-peluang-
usaha-rumah-makan-restoran/
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG PEMBUATAN USAHA
Manusia yang hidup sudah menjadi semacam suatu kewajiban untuk bertahan hidup ditengah-
tengah masyarakat. Untuk bertahan hidup manusia perlu berinteraksi dengan sesame manusia lain,
terutama dalam menjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
Dewasa ini lahan pekerjaan semakin bertambah, tetapi dengan banyaknya jumlah penduduk,
peluang untuk mendapatkan pekerjaan jadi semakin kecil. Untuk itu, ada baiknya, setiap manusia
mampu berdiri sendiri dengan usahanya dalam bertahan hidup.
Usaha dalam bertahan hidup itu diantaranya dengan membuka sendiri lahan usaha baru untuk kita
tekuni. Dengan mempertimbangkan segala sesuatunya, termasuk ketersediaan sarana dan prasarana
yang menunjang, yang tidak hanya diciptakan oleh kita, tetapi untuk mempermudah juga dilihat dari
aspek lingkungan.
Ada berbagai macam lahan usaha yang dapat dilakukan, diantaranya adalah usaha pembuatan kripik
singkong seperti apa yang akan penulis paparkan dalam makalah ini.
BAB II
PEMBUKAAN USAHA PEMBUATAN KERIPIK SINGKONG SINGKONG
BAB III
PENUTUP
Dari tulisan yang telah penulis uraikan di atas dapat ditarik benang merah dalam merintis usaha
pembuatan keripik singkong, diantaranya adalah bahwa dalam merintis suatu usaha ada baiknya
direncanakan secara matang baik ditinjau dari prospek masa depan maupun sistem manajemen yang
dapat dilakukan untuk mengelola usaha yang bersangkutan.
Selain itu perlu pula dipikirkan dan diperhitungkan tentang prospek persaingan, segmentasi pasar
dan kelancaran usahanya.
Khusus untuk pengelolaan usaha pembuatan keripik singkong ini, perlu diperhatikan ketersediaan
bahan baku berupa singkong beserta sifat dari singkong itu sendiri yang dapat membusuk.
Penetapan harga jual merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam suatu usaha. Harga
harus realistis tetapi tidak melupakan modal yang dikeluarkan untuk melakukan usaha yang
bersangkutan tersebut.