Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MAKALAH PENGANTAR BISNIS

BENTUK-BENTUK PEMILIKAN PERUSAHAAN

DOSEN PEMBIMBING: RINA TRESNAWATI S.E., M.M.

KELOMPOK 6

GEBBI ZULFIKAR (0117101210)

MOCHAMMAD RIZAL M (0117101228)

SYLVIA MAHARANI (0117101204)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIDYATAMA

Jalan Cikutra No.204A, Sukapada, Cibeunying Kidul, kota Bandung,

Jawa Barat 40125, Indonesia


KATA PENGANTAR

Seraya mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta

Hidayah-Nya, sehingga kita masih dalam keadaan sehat. Dan khususnya, Kelompok 6 bisa

menyelesaikan Makalah dengan judul BENTUK-BENTUK PEMILIKAN PERUSAHAAN.

Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna tapi penulis tentunya bertujuan untuk

menjelaskan atau memaparkan point-point di makalah ini, sesuai dengan pengetahuan yang

saya peroleh, baik dari buku maupun sumber-sumber yang lain. Semoga semuanya

memberikan manfaat bagi kita. Bila ada kesalahan tulisan atau kata-kata di dalam makalah

ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Bandung, 27 September 2017

Penyusun

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................1

1.2 TUJUAN..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. PERUSAHAAN PERSEORANGAN...................................................................3

B. PERSEKUTUAN (KORPORASI)........................................................................5

C. PT (PERSEROAN TERBATAS)...........................................................................9

D. MERGER..............................................................................................................14

E. AKUSISI (HOLDING COMPANY).....................................................................14

F. JOINT VENTURE.................................................................................................14

G. BISNIS BUMN/BUMD........................................................................................15

BAB III PENUTUP

2.1 KESIMPULAN....................................................................................................20

2.2 SARAN................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketika seorang wirausahawan sudah memutuskan untuk meluncurkan usahanya, salah

satu dari beberapa masalah awal yang dihadapinya adalah memilih bentuk kepemilikan.

Sering kali para wirausahawan tidak cukup banyak meluangkan waktu untuk dan usaha untuk

mengevaluasi dampak dari berbagai jenis bentuk kepemilikan atas diri mereka dan usahanya.

Mereka hanya memilih begitu saja salah satu bentuk kepemilikan berdasarkan kebiasaan atau

memiliki bentuk bentuk yang paling banyak digunakan dalam waktu tersebut. Memilih suatu

bentuk kepemilikan adalah hal yang penting karena ini adalah keputusan yang memilki

pengaruh jangka panjang bagi seorang wirausahawan maupun usahanya. Walaupun keputusan

tersebut dapat diubah, mengubah suatu bentuk kepemilikan menjadi bentuk kepemilkan yang

lain dapat dapat menjadi hal yang meyulitkan, memakan waktu, rumit, serta mahal. Dalam

banyak kejadian, mengubah suatu usaha dari salah satu bentuk kepemilikanke bentuk yang

lain akan memicu berbagai konsekuensi pajak yang memberatkan bagi para pemilk. Oleh

karenanya, para wirausahawan harus bertindak dengan benar sejak awal. Tidak ada bentuk

kepemilikan yang terbaik. Bentuk kepemilikan yang terbaik untuk seorang wirausahawan

mungkin sama sekali tidak sesuai untuk wirausahawan lainnya. Memilih bentuk kepemilikan

yang benar berarti para wirausahawan harus memahami berbagai karakteristik dari tiap

bentuk tersebut dan seberapa jauh karakteristik tersebut sesuai untuk usaha mereka dan

kondisi personal mereka. Hanya dengan cara itu seorang wirausahawan dapat membuat

keputusan yang bijak mengenai suatu kepemilikan.

1
1.2 Tujuan

Dalam menyusun makalah ini penulis mempunyai maksud dan tujuan yaitu

sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui bentuk kepemilikan suatu bisnis

2. Untuk memperoleh hal-hal baru yang ada di dalam dunia bisnis sehingga dapat

menambah wawasan.

3. Untuk Mempelajari dan mendalami tugas atau Mata kuliah yang telah diberikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perusahaan Perseorangan

1. Pengertian

Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh

seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan.

Tidak ada pemisahan modal antara kekayaan pribadi dan kekayaan perusahaan. Contohnya

yaitu usaha laundri, ampera, dan usaha perseorangan lainnya.

Usaha perseorangan ini merupakan salah satu bentuk yang banyak sekali dipakai di

Indonesia. Bentuk ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha kecil, atau pada saat permulaan

mengadakan kegiatan usaha.

Di samping itu tidak diperlukan ijin untuk pendiriannya. Selama ini Pemerintah tidak

menentukan suatu kategori khusus tentang bentuk usaha ini, jadi tidak ada pemisahan secara

hukum antara perusahaan dengan kepentingan pribadi. Semua urusan perusahaan menjadi

satu dengan urusan pribadi dari pemilik.

2. Kebaikan Perusahaan Perseorangan

Seluruh Laba Menjadi Miliknya

Bentuk usaha perseorangan ini memungkinkan pemilik menerima 100% laba yang dihasilkan

perusahaan.

Kepuasan Pribadi

3
Prinsip satu pimpinan merupakan alasan yang paling baik untuk menganbil keputusan dalam

pendirian usaha perseorangan. Jika usahanya berhasil, insentif yang diterima akan lebih besar

sehingga pemilik akan merasa puas.

Kebebasan dan Fleksibilitas

Pemilik usaha perseorangan ini tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain dalam suatu

keputusan. Maka pemilik, juga sebagai pimpinan dapat mengambil keputusan dengan cepat

dalam kesempatan yang pendek.

Sifat Kerahasiaan

Dalam usaha perseorangan ini tidak perlu dibuat laporan keuangan atau informasi yang

berhubungan dengan masalh keuangan perusahaan. Dengan demikian masalh tersebut tidak

dapat dimanfaatkan oleh pesaing.

3. Keburukan Perusahaan Perseorangan

Tanggung Jawab pemilik tidak terbatas

Artinya kekayaan pribadinya termasuk sebagai jaminan terhadap seluruh utang perusahaan.

Sumber keuangannya terbatas

Karena pemilik hanya satu orang, maka usaha-usaha yang dilakukan untuk memperoleh

sumber dana hanya bergabung pada kemampuannya.

Kesulitan dalm Manajemen

Semua kegiatan seperti pembelian, penjualan, pembelanjaan, perncarian kredit, pengaturan

karyawan dan sebagainya, dipegang oleh seorang pimpinan. Ini lebih sulit dibandingkan

apabila manajemen dipegang oleh beberapa orang.

4
Kelangsungan Usaha Kurang Terjamin

Kematian pimpinan/ pemilik, bangkrut, atau sebab-sebab lain dapat menyebabkan usaha

perseorangan ini berhenti kegiatannya.

Kurangnya Kesempatan pada Para Karyawan

Karyawan yang bekerja pada usaha perseorangan ini akan tetap menduduki posisinya dalam

jangka waktu yang relatif lama.

B. Persekutuan (Korporasi)

Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama

mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Setiap sekutu (anggota persekutuan)

memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan.

Macam-macam Persekutuan :

1. Firma.

2. CV

1. Firma

Firma adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang

atau lebih dengan memakai nama bersama, yang mana tanggung jawab masing-masing

anggota firma tidak terbatas, dan laba yang diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi

bersama-sama.

Contohnya firma yufila yaitu usaha yang namanya di ambil dari gabungan nama

masing-masing anggotanya.

Ketentuan-ketentuan tentang firma ini diatur dalam pasal 16 Kitab Undang-Undang

hukum Dagang (Wetboek van koophandel) yang bunyinya:


5
Perseroan di bawah firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan

dibawah nama bersama.

Walaupun para anggota mempunyai kesatuan nama dalam menjalankan usahanya dan

perusahaan mempunyai kekayaan sendiri yang terpisah dari kekayaan masing-masing

anggota, namun pada umumnya firma bukanlah badan hukum, melaikan sebagai sebutan dari

anggota dengan seluruh harta benda pribadinya bertanggung jawab atas semua utang

perusahaan. Sedangkan badan hukum mempunyai pengertian bahwa tanggung jawab para

anggota terhadap utang perusahaan itu hanya terbatas pada kekayaan dari badan hukum

bersangkutan.

Bagi masing-masing anggota sulit untuk menarik kembali modal yang telah

ditanamkan dalam perusahaan. Apabila hal ini diperbolehkan maka firma tersebut dapat

runtuh setiap saat.

Dalam keanggotaan, setiap anggota berhak menjadi pemimpin. Anggota tidak

diperbolehkan menerima orang lain menjadi anggota dalam firma apabila tidak memperoleh

persetujuan dari anggota-anggota yang lain. Keanggotaannya tidak dapat dipindahkan kepada

orang lain selama anggota tersebut masih hidup. Biasanya anggota dalam firma ini adalah

orang-orang yang sudah saling mempercayai satu sama lain, dan nama firma dapat diambil

dari nama salah satu atau beberapa anggota.

Kelebihan Firma:

Jumlah modalnya relatif lebih besar dari usaha perseorangan sehingga lebih mudah untuk

memperluas usahanya.

Kemampuan manajemennya lebih besar karena adanya pembagian kerja diantara para

anggota. Di samping itu, semua keputusan diambil bersama-sama.

6
Pendiriannya mudah, artinya tidak memerlukan akte.

Kekurangan Firma:

Apabila salah seorang anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha

bersama maka secara otomatis badan usaha firma menjadi bubar sehingga kelangsungan

perusahaan tidak menentu.

Jika salah satu anggota membuat kerugian, maka kerugian tersebut juga ditanggung oleh

anggota yang lain.

Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan.

2. CV (Comanditaire Venootschap)

Seperti telah diuraikan di atas, anggota-anggota forma bertanggung jawab dengan

segala harta bendanya terhadap utang-utang darri firma tersebut, baik yang diakibatkan oleh

salah seorang anggota maupun anggota yang lain. Namun berbeda halnya dengan CV, yaitu

salah satu atau beberapa anggota bertanggung jawab secara terbatas terhadap utang-utang

perusahaan. Bagi anggota yang disebutkan belakangan (dinamakan komandit) hanya

bertanggung jawab sebesar jumlah uang yang mereka masukan dalam CV itu.

Jelasnya, pasal 19 Kitab Undang-Undang hukum Dagang menyatakan bahwa CV

adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang

bersedia memimpin, mengatur, dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya,

dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perrusahaan

serta bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikut sertakan dalam perusahaan

tersebut.

7
Contohnya: CV. Karya Bersama, CV. Rion Putra Perkasa, CV. Family, CV. Bandung

MuliaKonveksi, CV. Murni Motor.

a. Keanggotaan dalam CV

Dalam CV terdapat dua mavam anggota, yang juga disebut sekutu atau partner. Sekutu-

sekutu Tersebut adalah:

Sekutu Pimpinan (General Partner)

Sekutu Pimpinan yakni anggota yang aktif dan duduk sebagai pengurus dalam Perseroan

Komanditer: biasanya modal yang disetorkanlebih besar dari anggota yang lain. Sekutu ini

bertanggung jawab secara tidak terbatas terhadap utang-utang perusahaan.

Sekutu Terbatas (Limited Partner)

Temasuk sekutu terbatas adalah anggota yang bertanggung jawab terbatas terhadap utang

perusahaan sebesar modal yang disetorkan, dan mereka tidak diperbolehkan aktif dalam

perusahaan.

b. Kelebihan CV

Modal yang dikumpulkan lebih besar, karena pemiliknya lebih dari satu orang.

Lebih mudah menerima suntikan dana dikarenakan badan usaha persekutuan komanditer

sudah cukup populer di Indonesia

Kemampuan manajemennya lebih besar

Pendiriannya relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan PT.

c. Kelemahan CV

8
Sebagian anggota atau sekutu di persekutuan komanditer mempunyai tanggung jawab

tidak terbatas

Kelangsungan hidupnya tidak menentu

Sulit untuk menarik kembali modal yang telah ditanam, terutama bagi sekutu

pimpinan

C. PT (Perseroan Terbatas)

1. Pengertian

Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang

dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas

harta perusahaan, juga merupakan badan hukum karena memiliki kekayaan sendiri yang

terpisah dari kekayaan pribadi masing-masing pemegang saham.

Contohnya: PT. Grundfos pompa, PT. Melia Nature, PT. Medco Energi, PT. Burner

Batubara Indonesia, PT. Nusa Persada.

2. Prosedur Pendirian Pembuatan PT:

Cek dan Pemesanan Nama Perusahaan

Persetujuan pemakaian nama Perseroan Terbatas

Akta pendirian Perseroan Terbatas

Surat keterangan domisili perusahaan

NPWP-Nomor pokok wajib pajak

Surat keterangan terdaftar sebagai wajib pajak

Pengesahan anggaran dasar PT oleh Menteri Hukum dan HAM RI

SIUP-Surat izin usaha perdagangan


9
TDP-Tanda daftar perusahaan

BNRI-Berita negara RI dan TBNRI-Tambahan Negara RI

3. Syarat-syarat Pendirian Pembuatan PT:

Nama Perusahaan (Anda siapkan 2 atau 3 nama perusahaan bila pilihan pertama ditolak

Departemen Hukum dan Ham)

Bidang Usaha yang Digeluti

Nama-Nama Pemilik Modal (Minimal Dua Orang)

Klasifikasi Usaha: Kecil (Rp51 Juta Rp500 Juta), Menengah (Rp501 Juta Rp10 M),

Besar (Di atas 10 M)

Persentase Kepemilikan Modal

Nama Direktur Utama/Direktur (Pimpinan Tertinggi Perusahaan)

Copy KTP Pemilik Modal

Kartu Keluarga (bila Direktur Utama/Direktur adalah perempuan)

NPWP Direktur Utama/Direktur

Foto Direktur/Direktur Utama ukuran 34 2 lembar (46 2 lembar untuk wilayah Bogor)

Surat Keterangan Domisili Usaha

Copy Bukti Surat Kepemilikan Tempat Usaha dan PBB atau Bukti Sewa-Menyewa

Tempat Usaha

Nomor Telepon Perusahaan

Denah Lokasi Tempat Usaha (Bila Perusahaan menjadi PKP (Perusahaan Kena Pajak)

4. Prosedur Pendirian Perseroan Terbatas

Bilamana seseorang akan mendirikan perseroan terbatas, maka para pendiri, yang

biasanya terdiri dari 2 orang atau lebih, melakukan perbuatan hukum sebagai yang tersebut

dibawah ini:

10
Pertama, para pendiri datang di kantor notaris untuk diminta dibuatkan akta pendirian

Perseroan Terbatas. Yang disebut akta pendirian itu termasuk di dalamnya anggaran dasar

dari Perseroan Terbatas yang bersangkutan. Anggaran dasar ini sendiri dibuat oleh para

pendiri, sebagai hasil musyawarah mereka. Kalau para pendiri merasa tidak sanggup

untuk membuat anggaran dasar tersebut, maka hal itu dapat diserahkan pelaksanaannya

kepada notaris yang bersangkutan

Kedua, setelah pembuatan akta pendirian itu selesai, maka notaris mengirimkan akta

tersebut kepada Kepala Direktorat Perdata, Departemen Kehakiman. Akta pendirian

tersebut juga dapat dibawa sendiri oleh para pendiri untuk minta pengesahan dari Menteri

Kehakiman, tetapi dalam hal ini Kepala Direktorat Perdata tersebut harus ada surat

pengantar dari notaris yang bersangkutan. Kalau penelitian akta pendirian Perseroan

Terbatas itu tidak mengalami kesulitan, maka Kepala Direktorat Perdata atas nama

Menteri Kehakiman mengeluarkan surat keputusan pengesahan akta pendirian Perseroan

Terbatas yang bersangkutan. Kalau ada hal-hal yang harus diubah, maka perubahan itu

harus ditetapkan lagi dengan akta notaris sebagai tambahan akta notaris yang dahulu.

Tambahan akta notaris ini harus mnedapat pengesahan dari Departemen Kehakiman.

Setelah itu ditetapkan surat keputusan terakhir dari Departemen Kehakiman tentang akta

pendirian Perseroan Terbatas yang bersangkutan.

Ketiga, para pendiri atau salah seorang atau kuasanya, membawa akta pendirian yang

sudah mendapat pengesahan dari Departemen Kehakiman beserta surat keputusan

pengesahan dari Departemen Kehakiman tersebut ke kantor Kepaniteraan Pengadilan

Negeri yang mewilayahi domisili Perseroan Terbatas untuk didaftarkan. Panitera yang

berwenang mengenai hal ini mengeluarkan surat pemberitahuan kepada notaris yang

bersangkutan bahwa akta pendirian PT sudah didaftar pada buku register PT.

11
Keempat, para pendiri membawa akta pendirian PT beserta surat keputusan tentang

pengesahan dari Departemen Kehakiman, serta pula surat dari Panitera Pengadilan negeri

tentang telah didaftarnya akta pendirian PT tersebut ke kantor Percetakan Negara, yang

menerbitkan Tambahan Berita Negara RI. Sesudah akta pendirian PT tersebut diumumkan

dalam Tambahan Berita Negara RI,maka PT yang bersangkutan sudah sah menjadi badan

hukum.

5. Macam-macam PT

PT Tertutup

Adalah PT yang saham-sahamnya hanya dimiliki oleh orang-orang tertntu saja, tidak setiap

orang dapat ikut serta dalam modalnya.

PT Terbuka

Adalah PT yang saham-saham nyaboleh dimiliki oleh setiap orang. Jadi setiap orang dapat

ikut ambil bagian dalam modal perusahaannya.

PT Kosong

Adalah PT yang sudah tidak menjalankan usahanya lagi, tinggal namanya saja. Karena masih

terdaftar, PT ini dapat dijual untuk diusahakan lagi. Biasanya PT kosong semacam ini

menanggung hutang yang sulit untuk dibayar tanpa menjual seluruh saham-sahamnya.

PT Asing

Adalah PT yang didirikan di luar negeri menurut hukum yang berlaku di sana, dan

memepunyai tempat kedudukan di luar negeri juga. Menurut pasal 3 UU Penanaman Modal

Asing (UUPMA) dinyatakan bahwa perusahaan asing yang akan melakukan investasi di

Indonesia harus berbentuk PT yang didirikan dan berlokasi di Indonesia, sesuai dengan

hukum yang berlaku di Indonesia.

PT Domestik

12
Adalah suatu PT yang menjalankan kegiatan usahanya dan berada di dalam negeri, juga

mengikuti peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.

6. Kelebihan PT

Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-utang

perusahaan.

Kontinyuitas perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab tidak tergantung

pada beberapa peserta, pemilik dapat berganti-ganti.

Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada orang lain.

Mudah memeperoleh tambahan modal untuk memperluas volume usahanya, misalnya

dengan mengeluarkan saham baru.

Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan sumber-sumber modal untuk

itu secara efisien. Manajemen yang tidak cakap dapat diganti dengan yang lebih cakap.

7. Kekurangan PT

Pendiriannya lebih sulit, memerlukan akte notaris dan ijin khusus untuk usaha tertentu.

PT merupakan subjek pajak tersendiri, sedangkan deviden yang diterima oleh para

pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan dari pemegang saham

bersangkutan.

Rahasia Perusahaan kurang terjamin, disebabkan karena segala aktivitas harus dilaporkan

kepada pemegang saham, terutama yang menyangkut laba perusahaan.

D. Merger

13
Merger adalah gabungan beberapa perusahaan manjadi satu dan masing-masing

perusahaan yang bergabung telah meleburkan diri, sehingga gabungan dari perusahaan-

perusahaan tersebut merupakan sebuah perusahaan besar. Seluruh kekayaan dari perusahaan

lama dipindahkan ke perusahaan yang baru.

Contohnya : penggabungan tiga perusahaan farmasi pada tahun 2005 yaitu PT. Kalbe

Farma Tbk (Terbuka), PT. Dankos Laboratories Tbk, dan PT. Enseval.

E. Akuisisi (Holding Company)

Akuisisi adalah sebuah perusahaan yang kondisi keuangannya kuat dapat memiliki

perusahaan lain dengan cara membeli saham-sahamnya. Hal ini dapat dikatakan sebagai

pengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan membeli saham atau aset perusahaan

tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada.

Contoh : pengambilalihan saham mayoritas pabrik rokok asal Indonesia (PT. HM.

Sampoerna) oleh perusahaan rokok asal Amerika (Philip Morris Ltd (Limited)). Akibat

akuisisi tersebut, kendali perusahaan PT. HM. Sampoerna tidak lagi berada di tangan

keluarga besar Sampoerna tetapi sudah beralih tangan ke Philip Morris Ltd.

F. Joint Venture

Joint venture adalah bentuk kerjasama antara beberapa perusahaan yang berasal dari

beberapa negara menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan

ekonomi yang lebih padat. Contohnya Sony Ericsson (joint venture antara Sony dengan

Ericsson) .

14
Perbedaan Merger, Akuisisi, dan Joint Venture

NO Merger Akuisisi Joint Venture


1 Semua risiko ditanggung Risiko tetap menjadi Tanggung jawab terhadap

oleh perusahaan yang tanggungan dari semua risiko dibagi antara

mengambilalih. perusahaan-perusahaan masing-masing partner.

yang bergabung.
2 Semua kebaikan dan Semua kebaikan dan Kelemahan masing -masing

kelemahan dari perusahaan kelemahan dari perusahaan perusahaan tetap menjadi

yang diambil alih sama- yang mengadakan fusi beban mereka.

sama diterima. sama-sama diterima.


3 Perusahaan yang diambil Kebebasan masing-masing Masing-masing perusahaan

alih kehilangan perusahaan yang yang berjoint ventur masih

kemerdekaannya, mengadakan fusi sama tetap mempunyai kebebasan.

sedangkan perusahaan yang sekali hilang.

mengambil alih tetap

mempunyai posisi seperti

sediakala.

G. Bentuk Kepemilikan Bisnis BUMN atau BUMD

Badan Usaha Milik Negara atau BUMN merupakan suatu unit usaha yang sebagian

besar atau seluruh modal berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan serta membuat suatu

produk atau jasa yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. BUMN juga sebagai salah

satu sumber penerimaan keuangan negara yang nilainya cukup besar. Status pegawai badan

usaha-badan usaha tersebut adalah pegawai negeri

Berikut di bawah ini adalah penjelasan dari bentuk BUMN, yaitu perjan, persero dan

perum beserta pengertian arti definisi :


15
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh

pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, Sehingga selalu merugi.

Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena

besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan

Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI.

Perusahaan umum atau disingkat perum adalah perusahaan unit bisnis negara yang

seluruh modal dan kepemilikan dikuasai oleh pemerintah dengan tujuan untuk memberikan

penyediaan barang dan jasa publik yang baik demi melayani masyarakat umum serta

mengejar keuntungan atau profit oriented, berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan.

Perum adalah perjan yang sudah diubah. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara

dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi

meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual

sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public) dan statusnya diubah menjadi

persero.

Organ Perum yaitu dewan pengawas, menteri dan direksi. Contoh perum / perusahaan

umum yakni : Perum Peruri / PNRI (Percetakan Negara RI), Perum Perhutani, Perum Damri,

Perum Pegadaian, dll.

Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah.

Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari

keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal

sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham.

Bentuk persero semacam itu tentu saja tidak jauh berbeda sifatnya dengan perseroan

terbatas / PT swasta yakni sama-sama mengejar keuntungan yang setinggi-tingginya /

sebesar-besarnya. Saham kepemilikan Persero sebagaian besar atau setara 51% harus dikuasai

oleh pemerintah. Karena Persero diharapakan dapat memperoleh laba yang besar, maka

16
otomatis persero dituntut untuk dapat memberikan produk barang maupun jasa yang terbaik

agar produk output yang dihasilkan tetap laku dan terus-menerus mencetak

keuntungan.Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai

swasta. Badan usaha ditulis PT < nama perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak

memperoleh fasilitas negara.

Tujuan BUMN selalu terdiri dari tujuan sosial dan tujuan komersial. Sebaiknya tujuan sosial

dibedakan dari tujuan komersial, untuk tujuan sosial pemerintah memberi subsidi sedang

tujuan komersial dibayar oleh konsumen.Turut campur tangan pemerintah dalam

perekonomian dalam bentuk BUMN/BUMD, secara ekonomis merupakan tindakan untuk

mengatasi kegagalan mekanisme pasar dalam distribusi sumber daya secara optimal, yang

berarti pula mengatasi adanya kegagalan mekanisme pasar dalam mencapai nilai ekonomis

yang optimal atas sumber daya. Kegagalan pasar pertama adalah kegagalan yang disebabkan

oleh struktur pasar di mana tingkat teknologi yang menyebabkan turunnya biaya (decreasing

cost technology) menyebabkan terbentuknya monopoli secara alamiah (natural monopoly)

atau oligopoli. Apabila terjadi monopoli atau oligopoli maka pasar akan dikuasai oleh sebuah

atau beberapa perusahaan yang mempunyai kekuatan pasar untuk mendapatkan keuntungan

yang berlebihan dengan mengurangi produksi dan menaikkan harga di atas biaya marginal.

Kegagalan pasar yang lain adalah eksternalitas yaitu adanya perbedaan nilai dan manfaat

sosial dengan manfaat dan nilai pribadi (Mangkoesoebroto. 1993:43). Kegagalan pasar yang

lain adalah kegagalan mekanisme pasar secara dinamis yang disebabkan belum

berkembangnya pasar modal dan keengganan pihak swasta terhadap resiko usaha. Apabila

kondisi ini dibiarkan tanpa adanya turut campur tangan pemerintah maka akan terjadi

kebangkrutan, dan pengangguran yang mempunyai akibat luas terhadap perekonomian suatu

negara. BUMN mempunyai peran penting dalam pembangunan negara berkembang.

Timbulnya BUMN dapat disebabkan oleh beberapa alasan : karena kegagalan mekanisme

17
pasar mencapai alokasi sumber daya secara optimal, disebabkan adanya monopoli dan

eksternalitas, alasan idiologi, alasan sosial politis, dan sebagai warisan sejarah.

Adapun Ciri-ciri BUMN adalah sebagai berikut :

Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh

pemerintah.

Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.

Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.

Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.

Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.

Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang

banyak.

Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.

Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari

keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.

Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.

Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip-

prinsip ekonomi

Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.

Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh

masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya

dimiliki oleh negara.

Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.

Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.

Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.

18
Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank

19
BAB III

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Pada pembuatan tulisan yang berjudul Bentuk Bentuk Pemilikan Perusahaan

kebijakan kebijakan pada setiap badan usaha sangat berpotensi besar untuk kelancaran

sebuah jalannya usaha agar lebih teratur selain itu dalam penggabungan penggabungan

perusahaan juga sangat berpengaruh untuk memenuhi tuntutan bisnis perusahaan itu sendiri.

Serta memberi kemudahan bagi para customer dan keuntungan bagi seorang pemilik seperti

koperasi simpan pinjam yang bekerja sama atau bergabung dengan bank bukopin untuk

memberi kemudahan bagi para pengusaha yang kehabisan modal atau ingin membuka anak

perusahaan

2.2 Saran

Saat ini masih banyak bentuk bentuk kelemahan yang terdapat dari beberapa badan usaha,

seharusnya pemerintah memberi tips untuk meminimalisir kelemahan tersebut agar tingkat

kelemahan tidak berpengaruh pada kemajuan perushaan

20
DAFTAR PUSTAKA

http://simakilmu.blogspot.co.id/2016/03/makalah-kepemilikan-bisnis-untuk-tugas.html

http://nia-lestari.blogspot.com/2009/11/makalah-pengantar-bisnis-bentuk-bentuk.html

http://ksiboy.blogspot.co.id/2015/03/makalah-kepemilikan-perusahaan_15.html

iii

Anda mungkin juga menyukai