Anda di halaman 1dari 16

KARYA TULIS ILMIAH

“Pengaruh Penggunaan Styrofoam Pada Kemasan Makanan Terhadap


Kesehatan Tubuh Siswa SMA NEGERI 3 UNGGULAN KAYUAGUNG”

Karya tulis oleh:

Suma Fitri Ramadani

NIS: 4651

Kelas X IPS 1

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 3 UNGGULAN KAYUAGUNG

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


HALAMAN JUDUL
“Pengaruh Penggunaan Styrofoam Pada Kemasan Makanan Terhadap Kesehatan
Tubuh Siswa SMA NEGERI 3 UNGGULAN KAYUAGUNG”

Karya Tulis oleh:

Nama : Suma Fitri Ramadani

NIS : 4651

Kelas : X IPS 1

PEMERINTAHAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 3 UNGGULAN KAYUAGUNG

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


LEMBARAN PENGESAHAN
“Pengaruh Penggunaan Styrofoam Pada Kemasan Makanan Terhadap Kesehatan
Tubuh Siswa SMA NEGERI 3 UNGGULAN KAYUAGUNG”

Karya Tulis oleh:

Nama : Suma Fitri Ramadani

NIS : 4651

Kelas : X IPS 1

Disahkan di :Kayuagung

Tanggal

Mengesahkan, Menyetujui

Kepala Sekolah Pembimbing,

Drs. Sugiyono Zuniar,S.Pd

Pembina TK 1 NIP.197903232008012011
NIP.196610251997031002
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Suma Fitri Ramadani

Tempat & Tanggal Lahir : METRO, 07 November 2003

NIS : 4651

NISN : 0041830392

Kelas : X IPS 1

Karya Tulis Yang Berjudul

“Pengarah Penggunaan Styrofoam Pada Kemasan Makanan Terhadap


Kesehatan Tubuh Siswa SMA NEGERI 3 UNGGULAN KAYUAGUNG”
Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis yang saya ini adalah benar – benar hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan karya orang lain, kecuali kutipan yang telah dirujuk
sumbernya.

Apabila dikemudian hari ternyata karya tulis saya tidak sesuai dengan pernyataan ini,
maka saya siap mendapat sanksi dari pihak sekolah. Demikian pernyataan ini dibuat dengan
sebenarnya.

Kayuagung, November
2019

Yang membuat pernyataan

Suma Fitri Ramadani


Kata Pengantar
Syukur Alhamdulilah merupakan satu kata yang pantas diucapkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Karena bimbingannya maka saya dapat menyelesaikan sebuah karya tulis ilmiah
dengan judul “Pengaruh Penggunaan Styrofoam Pada Kemasan Makanan Terhadap
Kesehatan Tubuh Siswa SMA NEGERI 3 UNGGULAN KAYUAGUNG”

Karya tulis ilmiah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu
sehingga menghasilkan sebuah karya tulis ilmiah yang dapat di pertanggung jawabkan hasilnya.
Saya ucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi
berbagai tantangan dalam penyusun karya tulis ilmiah ini.

1) Bapak Sugiyono,M,M yang telah mendukung pembuatan karya tulis ini.

2) Ibu Zuniar, S.Pd. yang telah membimbing saya selama pembuatan karya tulis ilmiah
penelitian.

3) Terima kasih ke pada teman – teman yang telah mendukung atapun yang telah membantu
untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

4) Dan juga berterimakasih kepada orangtua dan kakak saya yang telah mendukung dalam
pembuatan karya tulis.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar dalam karya tulis ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat saya harapkan.

Terimakasih dan Semoga Karya Tulis ilmiah ini dapat memberikan sumbangan positif
bagi kita semua.

Suma Fitri Ramadani


DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i
Lembar pengesahan .......................................................................................ii
Surat pernyataan............................................................................................iii

Kata pengantar...............................................................................................iv
Daftar isi..........................................................................................................v
Bab I Pendahuluan .......................................................................................

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 1
1.3 Tujuan .......................................................................................... 2
1.4 Manfaat ........................................................................................ 2
Bab II Kajian Pustaka ..................................................................................
2.1 Pengertian Styrofoam ................................................................. 3
1.1.1 Bahaya Penggunaan Styrofoam terhadap Kesehatan .......... 3
2.1.2 Keunggulan dan kekurangan penggunaan Styrofoam ....... 5
2.1.3 Proses Kimia pembentukan Styrofoam ................................. 6
2.2 Macam – macam bahaya Styrofoam ........................................ 6
Bab II PENUTUP ........................................................................................
1.1 Kesimpulan ................................................................................ 8
1.2 Saran .......................................................................................... 8
Lampiran ..................................................................................................... 9
Daftar Pustaka ............................................................................................ 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Styrofom merupakan salah satu pilihan yang paling popular untuk digunakan sebagai
pengemasan barang – barang yang rentang rusak maupun makanan sekalipun. Styrofom
memiliki keunggulan yaitu praktis dan tahan lama. Bahan dasarnya adalah polistirena, yang
merupakan plastik sangat ringan, kaku, tembus cahaya, dan murah. Hal inilah yang menjadi
daya tarik yang cukup kuat bagi para penjual maupun konsumen makanan untuk
menggunakannya. Saat ini belum banyak yang sadar bahaya dibalik penggunaan kemasan
styrofom.
Styrofom sebagai kemasan makanan, sebaiknya pengunaannya bukan sekedar sebagai
bungkus tetapi perlu diperhatikan keamanannya, Karena fungsi dari kemasan makanan yaitu
untuk kesehatan, pengawetan, dan kemudahan. Menurut Mulyanto (2013) styrofom
berbahaya bagi kesehatan,bahaya styrofom berasal dari butiran – butiran styrene, yang
diproses dengan menggunkana bezana. Bezana inilah yang termasuk zat yang dapat
menimbulkan bahaya penyakit. Styrofom juga terbukti tidak ramah lingkungan, karena tidak
dapat diuraikan sama sekali. Bahkan pada proses produksinya sendiri menghasilkan limbah
yang tidak sedikit sehingga dikategorikan sebagai penghasil limbah berbahya ke-5 besar di
dunia oleh EPA (Enviromental Protection Agency).
Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh styrofom ini terhadap kesehatan dan lingkungan.
Untuk membuat produk seperti itu banyak pabrik – pabrik yang menggunkana bahan -
bahan kimia untuk membuat kemasan penyimpanan makanan. Kemasan tersebut dibuat
untuk mampu menyimpan makanan dalam jangka waktu yang cukup lama, makanan yang
disimpan tetap segar, sederhana,dan mudah untuk dibawa.
Styrofom mengandung beberapa zat kimia yang dipercaya berbahaya bagi kesehatan
manusia. Beberapa diantaranya adalah benzene dan styrene yang telat dibuktikan dapat
menyebabkan penyakit kanker. Bahaya styrofom memang disebabkan oleh perpindahan zat
kimia yang ada didalam styrofom kemakanan. Beberapa hal yang mungkin dialami jika
perpindahan zat tersebut terjadi yaitu: menyebabkan gangguan pada system saraf,
mengalami sakit kepala, meningkatkan risiko leukemia dan limfoma, dapat menganggu
perkembangan dan pertumbuhan janin dan menyebabkan bayi lahir cacat.

1.2 Rumusan Masalah


Dari penggunaan styrofom banyak yang harus kita ketahui. Dan berikut rumusan masalah
dari kemasam styrofom:
a. Apa yang dimaksud dengan Styrofoam?
b. Apa bahaya penggunaan styrofoam terhadap kesehatan?
c. Apa saja solusi untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan oleh
styrofoaam?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui adanya pengaruh penggunaan kemasan Styrofoam.
2. Untuk mendapatkan pengetahuan atau informasi lebih mengenai penggunaan Styrofoam.

1.4 Manfaat Bagi Pembaca


1. Agar siswa dapat mengerti dampak penggunaan Styrofoam
2. Agar siswa dapat mengurangi penggunaan Styrofoam yang berbahaya bagi tubuh
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Styrofoam

Tempat makan Styrofoam adalah kemasan makanan sekali pakai dari busa untuk berbagai
makanan. Kata “Styrofoam” sering digunakan untuk expanded polystyrene (EPS) atau busa
polistirena yang diperluas (busa EPS). Akan tetapi, Styrofoam” sebenarnya adalah merek
dagang milik The Dow Chemical Company untuk busa polistirena ekstrusi sel tertutup yang
dibuat untuk isolasi termal dan aplikasi kerajianan. Secara istilah polistirena adalah plastic
berbasis minyak bumi yang terbuat dari stirena monomer. Dalam bahasa inggris, tempat
makan Styrofoam disebut foam food container atau kemasan makanan dari busa . dengan
demikian, benda yang sering orang sebut sebagai “tempat makan Styrofoam” sebenarnya
merujuk pada “kemasan makanan dari busa”
Styrofom adalah kemasan makanan sekali pakai dari busa untuk berbagai makanan.
Styrofom umumnya memiliki warna putih dan terlihat bersih, bentuknya simple dan ringan.
Selain itu bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi nyaman
untuk dipegang. Bahan dasar Styrofoam adalah polisterin, suatu jenis plastik yang sangat
ringan, kaku, tembus cahaya dan murah tetapi mudah rapuh.
Kemasan makanan yaitu desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material,
warna, citra, tipografi dan elemen – elemen desain dengan informasi produk agar produk
dapat dipasarkan. Pengemasan produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat
merebut minat konsumen terhadap pembelian barang.
Bahan ini bisa menahan suhu, sehingga benda didalamnya tetap dingin atau hangat lebih
lama dari pada kertas atau bahan lainnya. Karena bisa menahan suhu, beberapa hal yang bisa
dijadikan alasan kenapa kita perlu mengurangi penggunaan Styrofoam pada kehidupan kita
adalah bahan ini terbuat dari butiran – butiran styrene.

1.1,1 Bahaya Penggunaan Styrofoam terhadap Kesehatan

● Bahaya bagi kesehatan manusia


1. Mengandung benzene
Styrofoam merupakan plastik yang salah satu komponennya adalah
benzena. Zat yang dihasilkan dari bahan bakar minyak itu merupakan satu dari 4
serangkai penyebab kanker pada manusia, yakni benzena, toluena, etilbenzena,
dan xilena. Keempat serangkai itu bahkan sudah masuk dalam daftar 100
toksikologi.“BTEX itu adalah top ranking atas yang ditakuti karena sudah
terbukti menyebabkan kanker pada manusia,” Badan Kesehatan Dunia (WHO)
telah sejak lama melarang penggunaan styrofoam di dunia. Sementara Jepang
melarang karena benzena mengganggu kelenjar endokrin yang berperan pada
proses reproduksi manusia. Namun, menurutnya, pelarangan Styrofoam
sebaiknya hanya untuk kemasan makanan dan minuman saja karena melalui
fungsi itulah benzena yang terkandung dalam sytrofoam bisa keluar mencemari
makanan dan minuman. Apalagi jika styrofoam digunakan untuk wadah makanan
dan minuman yang mengandung lemak, asam, dan alkohol serta dimasukkan
dalam keadaan panas.
2. Bersifat Mikroplastik
Mikroplastik menjadi masalah utama dalam isu sampah plastik saat ini.
sampah plastik, terutama styrofoam, yang dibuang ke perairan, lama kelamaan
akan terpecah-pecah menjadi pecahan kecil plastik tak kasat mata yang disebut
mikroplastik. Mikroplastik itu kemudian dimakan oleh ikan.“Ikan itu lalu
dimakan oleh kita. Itu artinya benzenanya juga masuk ke dalam tubuh kita.

● Bahaya bagi lingkungan

3. Sulit terurai

Sampah styrofoam merupakan sampah yang sulit terurai seperti halnya


sampah plastik lainnya. Namun jika jenis plastik lain dicari oleh pemulung
karena bisa didaur ulang, styrofoam tidak. Sebab itulah, sampah styrofoam terus
menggunung dan mengganggu lingkungan. Jika dibuang ke sungai atau saluran
air, styrofoam bisa menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir.
Penyumbang terbesar sampah styrofoam adalah non-rumah tangga sebanyak
11,9 ton per bulan. Sementara, rumah tangga menyumbang sebanyak 9,8 ton per
bulan. Persentase sampah styrofoam mencapai 1,14% dari 12% sampah plastik
yang terkumpul setiap bulannya. Tapi itu kan dihitung berdasarkan satuan berat,
sedangkan styrofoam ringan. Memang hanya 1,14 persen, tapi secara volume
jumlahnya sangat banyak,

4.Masih gunakan CFC


Selain mengganggu lingkungan, styrofoam ternyata ikut berkontribusi
pada timbulnya efek rumah kaca. Proses pembuatan produk plastik itu hingga
kini masih menggunakan chloro fluoro carbon (CFC) yang menjadi penyebab
efek rumah kaca. Pembuatan styrofoam itu biasanya menggunakan CFC untuk
mengelembungkannya. Sampai sekarang teknologi pembuatan styrofoam masih
menggunakan itu.
2.1.2 Keunggulan dan kekurangan penggunaan styrofoam

●Keunggulan Pemakaian Styrofoam

Styrofoam yang sering dikenal sebagai gabus ini digunakan untuk mengemas
makanan instan, atau makanan siap saji. Wadah ini banyak disukai karena ringan,
tahan bocor dan dapat menahan panas sampai beberapa waktu. Namun yang perlu
diingat styrofoam yang terbuat dari kopolimer styren ini adalah suatu jenis plastik
yang mempunyai ciri ringan, kaku, rapuh dan tembus cahaya. Bahan ini dicampur
dengan karet sintetis (butadiena) sehingga warnanya menjadi putih susu. Agar
sifatnya lebih lentur dan awet, ditambahkan zat plastizer seperti dioktiplatat (DOP)
dan butil hidroksi toluena (BHT). Menurut penelitian dari Pusat Penelitian Kimia -
LIPI kandungan zat pada proses terakhir ini mampu mencegah kebocoran dan dapat
tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Bahan tersebut juga mampu
mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, dapat
mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, harganya murah,
lebih aman, serta ringan.

●Efek Buruk Styrofoam terhadap Makanan

Styrofoam yang telah menjadi pilihan bisnis pangan ini, memiliki efek buruk
terhadap makanan tertentu karena bahan polystyrene dapat terurai menjadi styrene
ketika makanan tersebut bersentuhan dalam kondisi panas. Pada saat makanan atau
minuman ada dalam wadah styrofoam, bahan kimia yang terkandung dalam
styrofoam akan berpindah ke makanan. Perpindahan akan semakin cepat jika,

Makanan yang mengandung lemak tinggi, seperti makanan yang digoreng atau
makanan yang mengandung santan. Styren sebagai bahan dasar styrofoam memang
bersifat dapat larut dalam lemak, karena itu wadah jenis ini tidak cocok digunakan
untuk tempat susu yang mengandung lemak tinggi, atau kopi yang dicampur krim.
Makanan atau minuman yang mengandung alkohol atau asam, seperti minuman
bersoda atau lemon tea. Styren sebagai bahan dasar styrofoam juga bersifat dapat
larut dalam alcohol.

Suhu tinggi, semakin panas makanan akan menyebabkan terjadi perpindahan


bahan kimia styrofoam ke dalam makanan. Pemakaian styrofoam di restoran-restoran
siap saji dan tukang-tukang makanan di pinggir jalan untuk membungkus makanan
yang baru selesai di masak atau dalam kondisi panas. Malah ada gerai makanan cepat
saji yang memanaskan lagi makanan yang telah terbungkus styrofoam di dalam
microwave. Betapa banyaknya zat kimia berbahaya yang pindah ke makanan dan
akhirnya masuk ke dalam tubuh kita.

2.1.3 Proses Kimia pembentukan Styrofoam

Styrofoam atau yang dikenal dengan nama dagangnya styrene merupakan benda
berwarna putih susu dan bersifat ringan. Styrofoam terbuat dari butiran-butiran
styrene yang diproses dengan menggunakan benzene. Bahan ini terbentuk sebagai
monomer yang tergabung satu sama lain menjadi polisrtyrene atau secara umum
disebut polyfoam. Monomer bahan-bahan pembentuk plastik pada styrofoam
merupakan rantai panjang dari satuan-satuan yang lebih kecil menjadi bentuk
polimer. Bila makanan dibungkus dengan plastik, monomer-monomer ini dapat
berpindah ke dalam makanan dan selanjutnya berpindah ke tubuh orang yang
mengkonsumsinya. Bahan-bahan kimia yang telah masuk ke dalam tubuh ini tidak
larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang keluar melalui urine maupun feses
(kotoran). Penumpukan bahan-bahan kimia berbahaya dari plastik di dalam tubuh
dapat memicu gangguan kesehatan .

2.2 Macam – macam bahaya Styrofoam

● Berbahaya bagi kesehatan

Kandungan benzena (benzene) pada proses pembuatan styrofoam merupakan bahan


kimia berbahaya bagi kesehatan. Apabila zat tersebut masuk dalam tubuh manusia
akan berdampak pada timbulnya berbagai penyakit. Benzena bisa menimbulkan
masalah pada kelenjar tyroid, mengganggu sistem syaraf sehingga menyebabkan
kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan menjadi gemetar, dan
mudah gelisah. Di beberapa kasus, benzena bahkan bisa mengakibatkan hilangnya
kesadaran. Saat benzena termakan, dia akan masuk ke sel-sel darah dan lama-
kelamaan akan merusak sumsum tulang belakang. Akibatnya produksi sel darah
merah berkurang dan menimbulkan penyakit anemia. Efek lainnya, sistem imun akan
berkurang sehingga kita mudah terinfeksi. Pada wanita, zat ini berakibat buruk
terhadap siklus menstruasi dan mengancam kehamilan. Efek yang paling berbahaya,
zat ini bisa menyebabkan kanker payudara dan kanker prostat. Beberapa lembaga
dunia seperti World Health Organization` s International Agency for Research on
Cancer dan EPA (Enviromental Protection Agency) styrofoam telah dikategorikan
sebagai bahan karsinogen (bahan penyebab kanker).

● Berbahaya bagi lingkungan

Limbah kemasan styrofoam sampai saat ini masih belum dapat diatasi
pemusnahannya, mengingat bahan dari kemasan styrofoam tersebut tidak mudah
diuraikan alam. Apabila pemusnahannya dilakukan dengan cara pembakaran akan
mengeluarkan berbagai zat berbahaya termasuk benzena yang dilepas ke udara. Hal
ini akan berakibat pada pencemaran udara sehingga menimbulkan polusi dan
membahayakan bagi yang menghirupnya. Pemusnahan kemasan ini selain dengan
cara pembakaran umumnya dibuang sebagai sampah sehingga menumpuk sebagai
limbah yang akan mencemari lingkungan.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari pembahasan yang sudah terurai diatas dapat kita menyimpulkan,


bahwa pada dasarnya penggunaan Styrofoam sangat berbahaya bagi kesehatan
tubuh manusia dan juga lingkungannya. Kita lihat saja dari proses pembuatannya
Styrofoam yang dibuat dari bahan – bahan kimia yang tidak menyehatkan tubuh.
Dan juga melihat sisi – sisi kebaikan dan kuburukan penggunaan Styrofoam, lebih
banyaj dampak buruknya ketimbang kebaikannya.

2. Saran

Beberapa saran yang dapat saya sampaikan kurangi penggunaan


Styrofoam. agar siswa tidak menggunakan kemasan styrofoam lagi, yaitu
sebaiknya siswa kekantin membawa piring sendiri ataupun bisa meminjam piring
dikantin tersebut. Agar tidak banyak tumbukkan – tumpukan sampah Styrofoam
tersebut. Kemudian sesame kita harus mengingatkan yang saat ini masih
menggunakan kemasan Styrofoam. Dan perlu ditingkatkan lagi peringatan –
peringatan pernggunaan Styrofoam di sekolah maupun diluar sekolah.
Lampiran
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Yayat Rukhiyat, S. (2015, Maret 11). [e-dukasi.net] Styrofoam. Retrieved Mei 2, 2020, from
sumberbelajar:
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Styrofoam-
2010/konten1.html

Saputra, Y. (2016, oktober 21). Bahaya styrofoam bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Retrieved
april 29, 2020, from rappler: https://www.rappler.com/indonesia/149920-bahaya-styrofoam-
kesehatan-lingkungan

wikipedia. (2020, mei 2). tempat makan styrofoam5. Retrieved oktober 5, 2015, from od.m.wikipedia.:
http://id.m.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai