Anda di halaman 1dari 3

ASURANSI SEBAGAI LEMBAGA PENJAMIN

RESIKO

DISUSUN OLEH :

OKI HERMAWAN V-G NIM : 2018051411

RIZALDI GAMA ANDRIAN V-G NIM : 2018051415

TEDDY CAHYO ISPRIANTO V-G NIM : 2018051374

TIGO MUHAMMAD DJINARWAN V-G NIM : 2018051375

TRI HANDOKO V-G NIM : 2019051381

VEBY WAHYUNI V-G NIM :2018051384

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO

MOJOKERTO

TAHUN 2020
REKAP PERTANYAAN & JAWABAN

1.Saya Sri wulandari perwakilan dari kel 6 ingin bertanya


Mengapa antara tertanggung dan penerima manfaat asuransi harus memiliki insurable interest jelaskan.

Jawaban :
Apabila polis dibeli untuk orang lain yang akan menjadi Tertanggung, maka Pemegang Polis harus
memliliki insurable interest dengan Tertanggung. Yang dimaksud insurable interest disini adalah adanya
hubungan keterkaitan finansial atau manfaat yang didapatkan atas keberadaan dari orang yang
dipertanggungkan.

2. Saya shinta nur aulia perwakilan dari kelompok 7 ingin bertanya, Bagaimana jika di tengah jalan gagal
bayar premi karena keuangan sedang bermasalah?

Jawaban :

perhatikan apa solusi yang ditawarkan agen asuransi. Biasanya yang diberikan adalah masa tunggu.
Artinya, kalau saat jatuh tempo bayar premi dan tak bisa melunasi, polis tidak secara otomatis ditutup
atau dibatalkan sepihak dari perusahaan asuransi.

3. Yudi purwanto, kelompok 2


Bagaimana jika uang yang dikumpulkan dalam asuransi syariah tidak cukup untuk membayar klaim karena
terjadi lebih dari satu kali klaim dalam waktu yang berdekatan...???

Jawaban :
Karena prinsipnya adalah berbagi risiko, premi yang dibayarkan oleh peserta asuransi menjadi milik
kelompok yang bersepakat untuk saling tolong menolong tersebut. Perusahaan asuransi dalam hal ini
bertindak sebagai pengelola dana semata.

Sehingga, ketika terjadi risiko, klaim akan dibayarkan dari Dana Tabarru' tersebut bukan dari dana
perusahaan asuransi. Namun, saat tidak terjadi risiko dan terjadi surplus underwriting, dana tersebut
berpotensi dikembalikan pada masing-masing peserta.

4. Saya siti fatimatuz zahro perwakilan dari kelompok 5 ingin bertanya,Apakah asuransi bisa digunakan
untuk mencari untung?

Jawaban : namun penilaian bahwa asuransi bertujuan mencari untung jelas keliru. Asuransi merupakan
produk pertanggungan, bukan seperti tabungan yang merupakan produk perbankan, apalagi produk
investasi yang merupakan produk pengembangan dana.

5. saya Desi fitriani dwi hermanto 2018051459 kelompok 5 ingin bertanya Mengapa diperlukan Program
Kesejahteraan Karyawan dari Perusahaan Asuransi Jiwa?

Jawaban :
a. Biaya Kesehatan terus meningkat
Pada umumnya suatu Perusahaan memiliki sistem penggantian atas biaya perawatan kesehatan.
Mengingat laju kenaikan biaya perawatan kesehatan lebih cepat daripada laju inflasi, sulit bagi suatu
Perusahaan untuk memperkirakan biaya kesehatan secara keseluruhan setiap tahunnya. Akibatnya
jaminan perawatan kesehatan dengan sistem penggantian biaya dapat berdampak negatif pada arus kas
(cash flow), keuntungan dan anggaran Perusahaan.
Bila Perusahaan menyediakan Program Asuransi Kesehatan dari Perusahaan Asuransi Jiwa kepada
Karyawan Anda, arus kas Perusahaan tidak akan terganggu dan Perusahaan akan terbantu dalam
penggunaan dana secara lebih efisien.

b. Jaminan Keuangan
Asuransi Jiwa adalah program perlindungan dalam bentuk pengalihan risiko ekonomis yang optimal atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Asuransi Jiwa perlu dimiliki oleh Perusahaan
dalam menyelenggarakan Program Kesejahteraan Karyawan dengan tujuan jika terjadi suatu musibah
pada Karyawan

6. saya siswiani elka perwakilan dari kelompok 1 mau bertanya, Jika seseorang punya asuransi mobil dan
ditabrak oleh kendaraan lain, mengapa tertanggung bebas dari urusan menagih ganti rugi ke pelaku?

Jawaban :
Karena asuransi mengenal prinsip subrogation, yang berarti perusahaan asuransi menempatkan diri
menggantikan posisi tertanggung dalam menuntut ganti rugi dari pihak ketiga, dalam hal ini yang
menabrak mobil. Maka, ketika terjadi kecelakaan, perusahaan asuransi akan memproses perbaikan mobil
seseorang. Setelah perbaikan mobil usai, perusahaan asuransi akan menuntut penabrak untuk membayar
ganti rugi.

7. Saya Tri Ayu Mulyan 2018051380 Kel 2 ingin bertanya Mengapa asuransi konvensional terutama dalam
asuransi jiwa dikatakan mengandung unsur
ghahar padahal perhitungan risiko kematian tersebut didasarkan pada harapan hidup rata-rata orang dan
tingkat kesehatan orang tersebut..?

Jawaban :
Ketidakjelasan pada produk asuransi yang ditawarkan, entah itu santunan meninggal atau santunan
kesehatan/kecelakaan, terdapat ketidakjelasan kapan nasabah akan mengalami musibah tersebut
sehingga disebut ghahar.

8. Mungkin coba dilihat definisi dari gharar terlebih dahulu yaaaa kelompok 3...

Saya Oki hermawan 2018051411 dari kelompok 3 akan mencoba membantu menjawab,
Ghahar adaalah suatu akad yang akibatnya tersembunyi atau akibatnya dua kemungkinan di
mana yang paling sering terjadi adalah ditakuti. Unsur gharar itu sendiri menyebabkan ketidak pastian
yang sama dengan judi dimana yang satu diuntungkan sedangkan yang lain dirugikan. Disamping itu
adanya kemungkinan dana asuransi termkumpul dari pembayran premi yang dibungakan. Mengapa
asuransi konvensional terutama asuransi jiwa disebut ghahar, alasan pertama adalah karena terdapat
ketidakjelasan kapan nasabah akan menerima timbal balik berupa klaim, tidak setiap orang yang menjadi
nasabah bisa mengajukan klaim. Klaim baru dapat dilakukan jika seseorang mengalami musibah sedangkan
musibah bersifat tidak tentu kapan datangnya, apabila nasabah tersebut mengalami musibah berulangkali
maka ia dapat melakukan klaim berulangkali, apabila tidak terjadi selama bertahun-tahun, nasabah tidak
dapat melakukan klaim. Ini dianggap ghahar dari segi waktu
Kemudian asuransi juga mengandung unsur judi, jika nasabah tidak mengalami musibah atau resiko,
maka pihak asuransi akan mendapatkan keuntungan karena tidak perlu mengeluarkan dana ganti rugi. Suatu
waktu pihak asuransi bisa rugi besar karena banyak yang mendapatkan musibah. Dari sisi nasabah sendiri, ia
bisa jadi tidak mendapatkan klaim apa-apa karena tidak pernah sekali pun mengalami musibah atau
mendapatkan resiko. Bahkan ada nasabah yang baru membayar premi beberapa kali, namun ia berhak
mendapatkan klaimnya secara utuh, atau sebaliknya. Inilah judi yang mengandung spekulasi tinggi.

Anda mungkin juga menyukai