PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Postulat
Definisi
Tujuan Akuntansi
Prinsip-Prinsip
Berarti bahwa teori akuntansi tidak terlepas dari praktik akuntansi. Akan
tetapi tujuan yang lebih penting dari akuntansi seharusnya adalah untuk
menyediakan seperangkat prinsip-prinsip luas (broad principles) dan logis yang
saling berkaitan yang membentuk rerangka acuan umum untuk pengevaluasian
dan pengembangan praktik-praktik akuntansi yang sehat.
Sementara itu, Hendriksen mendefinisikan teori akuntansi sebagai
sekumpulan prinsip-prinsip luas diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menyajikan suatu kerangka acuan umum dimana praktik akuntansi dapat
dinilai,
2. Mengarahkan pengembangan praktik dan prosedur baru.
Finacial Accounting Standard Board (FASB) menyatakan bahwa teori dalam
akuntansi diperlukan untuk :
1. Mengarahkan badan penyusun standar dalam menetapkan standar
akuntansi.
2. Memberikan landasan konseptual untuk memecahkan masalah perlakuan
akuntansi tertentu apabila belumm ada standar yang mengaturnya.
3. Memberikan batas keleluasaan dalam menyusun laporan keuangan.
Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara
sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara
variabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat
menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin muncul Hendriksen
menilai teori akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum akan dapat :
1. Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktek akuntansi
dinilai.
2. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti
perkembangan ekonomi, sosial, teknologi dan ilmu pengetahuan yang
demikian cepat. Oleh karena itu tepatlah kesimpulan ahmed belkaoui yang
menyatakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang lengkap apada setiap
kurun waktu. Oleh karena itu teori akuntansi harus juga mencakup semua
literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda satu
sama lain.
Senada dengan kesimpulan ini American Accounting Association’s Committe
On Concepts and Standard For External Reports yang menyebutkan bahwa :
1. Tidak ada teori akuntansi keuangan yang lengkap yang mencakup dan
memenuhi keinginan semua keadaan dan waktu dengan efektif oleh
karenanya.
2. Di dalam literatur akuntansi keuangan yang ada bukan teori akuntansi
tetapi kumpulan teori yang dapat dirumuskan mengatasi perbedaan-
perbedaan persyaratan yang diinginkan para pemakai laporan keuangan.
Untuk perumuan teori akuntansi memang tidak dapat hanya mengandalkan
teori akuntansi ansich, harus menggunakan literatur akuntansi dan disiplin ilmu
lain yang relevan. Namun teori akuntansi merupaka instrumen yang sangat
6
tentu akan memilih standar akuntansi yang dapat menaikkan laba atau bonus
mereka. Teori ini akan dapat menjelaskan atau memprediksi prilaku manajemen
dalam mana bonus plan diberlakukan.
Watts dan Zimmerman pendukung konsep ini dalam bukunya Positive
Accounting Theory menyatakan bahwa keuntungan pendekatan ini adalah bahwa
regulator bisa meramalkan konsekuensi ekonomis dari berbagai kebijakan atau
praktek akuntansi.
Menurut Godfrey dkk pada akhir-akhir ini ada kecenderungan munculnya
perbedaan antara Riset Academics dan Riset Profesional yang sebelumnya dinilai
seragam. Riset Academics tetap dalam pendekatan positif yang umumnya
menekankan pada peran dan pengaruh informasi akuntansi sedangkan
Profesional agak condong pada pendekatan normatif yang umumnya
menekankan upaya untuk menyeragamkan praktek akuntansi agar lebih
bermanfaat bagi praktisi.
3. Teori akuntansi
positif berupaya
menjelaskan sebuah
proses, yang
menggunakan
10
4. kemampuan,
pemahaman, dan
pengetahuan akuntansi
serta penggunaan
kebijakan akuntansi yang
5. paling sesuai untuk
menghadapi kondisi
tertentu dimasa
mendatang. Teori
akuntansi positif pada
6. prinsipnya
beranggapan bahwa
tujuan dari teori
akuntansi adalah untuk
menjelaskan dan
11
7. memprediksi praktik-
praktik akuntansi.
Perkembangan teori positif
tidak dapat dilepaskan dari
8. ketidakpuasan terhadap
teori normatif (Watt &
Zimmerman,1986).
Selanjutnya dinyatakan
bahwa
9. dasar pemikiran untuk
menganalisa teori
akuntansi dalam
pendekatan normatifterlalu
sederhana
10. dan tidak
memberikan dasar
12
Pada akhir Abad 19 dan Awal Abad 20 para penulis akuntansi terutama
memfokuskan pada penjelasan tentang praktik akuntansi yang dapat diobservasi,
dengan menyediakan aturan pedagogik untuk tujuan pengklasifikasian terhadap
praktik. Teoritis akuntansi pada saat itu ( US Securities Act 1933-1934)
memusatkan perhatiannya kepada usaha penetapan pelaporan keuangan
sebagaimana yang seharusnya (pendekatan normatif). Setelah periode ini,
mulailah dikenal pengujian empiris dengan didukung oleh penggunaan data base
yang berasal dari CRSP (Center for Research in Security Prices ).
Pengkombinasian data dengan menggunakan komputer banyak menghasilkan
penelitian mengenai perilaku harga saham dan pengaruh informasi terhadap
harga saham (misal: Fama, 1976). Hasil penelitian empiris ini membawa kepada
pengembangan tentang EMH (efficient markets hypothesis). Saat buku disusun
(1986an) literatur yang berkembang berisi berbagai studi dengan menggunakan
teori berbasis finance dan atau teori regulasi untuk menjelaskan praktik
akuntansi dan auditing yang terjadi.
Analisa :
Contoh Kasus 2 :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
teori akuntansi merupakan sekumpulan prinsip-prinsip luas yang
menyajikan suatu kerangka acuan umum dimana praktek akuntansi dapat
dinilai dan mengarahkan pengembangan praktis dan prosedur baru
dengan tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar
dalam memprediksi dan menjelaskan perilaku kejadian-kejadian akuntansi.
Teori akuntansi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu teori akuntansi
normatif yang memberikan formula terhadap praktik akuntansi dan teori
akuntansi positif yang berusaha menjelaskan dan memprediksi fenomena
yang berkaitan dengan akuntansi dan masing-masing jenis teori tersebut
memiliki kelemahan berdasarkan kritik pada masing-masing teori.
Periodisasi teori akuntansi terdiri dari Pre-theory period (1492-1800), General
scientific period (1800-1955), Normative period (1956-1970) dan Specific
Scientific Period (1970-sekarang).
3.2 Saran
Untuk lebih mendalami materi dan memahami materi maka diharapkan
untuk terus menggali informasi melalui berbagai sumber tentang kelemahan dari
teori akuntansi.
19
DAFTAR PUSTAKA