1. Hakikat Pengetahuan
Maksud dari pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud
dalam jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi, persentuhan, dan
hubungan dengan lingkungan dan alam sekitarnya. Pengetahuan ini meliputi emosi,
tradisi, keterampilan, informasi, akidah, dan pikiran-pikiran. Pengetahuan adalah
suatu keadaan yang hadir dikarenakan persentuhan kita dengan suatu perkara.
Keluasan dan kedalaman kehadiran kondisi-kondisi ini dalam pikiran dan jiwa kita
sangat bergantung pada sejauh mana reaksi, pertemuan, persentuhan, dan hubungan
kita dengan objek-objek eksternal. Oleh karena itu, makrifat dan pengetahuan ialah
suatu keyakinan yang dimiliki yang hadir dalam syarat-syarat tertentu dan terwujud
karena terbentuknya hubungan-hubungan khusus antara subjek (yang mengetahui)
dan objek (yang diketahui) dimana hubungan ini sama sekali tidak diragukan. John
Dewey menyamakan antara hakikat itu sendiri dan pengetahuan dan beranggapan
bahwa pengetahuan itu merupakan hasil dan capaian dari suatu penelitian dan
observasi. Menurutnya, pengetahuan seseorang terbentuk dari hubungan dan jalinan
dia dengan realitas-realitas yang tetap dan yang senantiasa berubah.
Dalam pengetahuan sangat mungkin terdapat dua aspek yang berbeda, antara
lain:
a. Realisme
2. Sumber Pengetahuan
a. Empirisme
b. Rasionalisme
c. Intuisi
Menurut Henry Bergson intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman yang
tertinggi. Intuisi adalah suatu pengetahuan yang langsung, yang mutlak dan bukan
pengetahuan yang nisbi. Intuisi mengatasi sifat lahiriyah pengetahuan simbolis, yang
pada dasarnya bersifat analisis, menyeluruh, mutlak, dan tanpa dibantu oleh
penggambaran secara simbolis. Karena itu, intuisi adalah sarana untuk mengetahui
secara langsung dan seketika.Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan.
Sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan secara teratur, intuisi tidak dapat
diandalkan. Pengetahuan intuisi dapat dipergunakan sebagai hipotesa bagi analisis
selanjutnya dalam menentukan benar tidaknya pernyataan yang dikemukakan.
Kegiatan intuisi dan analisis bisa bekerja saling membantu dalam menemukan
kebenaran.
d. Wahyu
Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia lewat
perantara para Nabi. Para Nabi memperoleh pengetahuan dari Tuhan tanpa upaya,
tanpa bersusah payah, tanpa memerlukan waktu untuk memperolehnya. Pengetahuan,
mereka terjadi atas kehendak Tuhan semesta. Wahyu Allah (agama) berisikan
pengetahuan, baik mengenai kehidupan seseorang yang terjangkau oleh pengalaman,
maupun yang mencakup masalah transendental. Kepercayaan ini yang merupakan
titik tolak dalam agama lewat pengkajian selanjutnya dapat menigkatkan atau
menurunkan kepercayaan itu.