OLEH:
i
DAFTAR ISI
Halaman
LAMPIRAN .............................................................................................................. 50
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peranan yang cukup
cara yang efektif dalam pengentasan kemiskinan selain itu juga menjadi sektor
juga menciptakan peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja dalam
baik yang akan mendukung proses atau kegiatan operasional sehingga kendala
tersebut dapat teratasi dan menciptakan kinerja manajemen yang baik pula.
tenaga kerja. Hal tersebut tercermin dalam hal manajemen usaha terutama
Salah satu kesulitan yang dihadapi oleh usaha mikro adalah masih belum
dengan standar pelaporan keuangan yang baik dan benar. Laporan keuangan
1
suatu perusahaan agar dapat membuat keputusan kredit. Kinerja merupakan
suatu hasil prestasi kerja optimal yang dilakukan oleh seorang ataupun
laba. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai kinerja yang baik jika dalam
dalam pelaksanaan prosedur yang diterapkan sering tidak sesuai dengan kinerja
perusahaan dan juga pembagian tugas dan tanggung jawab sehingga seorang
manajer harus mampu mengatasi masalah tersebut dengan tanggap dan cepat
yang handal seperti yang telah dikemukakan diatas. UMKM harus mampu
Krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu,
dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti
aktivitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh
2
dalam menghadapi krisis tersebut (Susi, 2014). UMKM harus mendapatkan
kemudahan dalam proses usaha. Oleh karena itu dibutuhkan informasi yang
Informasi sistem akuntansi yang andal menurut Chenhall dan Morris (1986)
ekonomi maupun non ekonomi, estimasi kejadian yang mungkin terjadi dimasa
informasi yang diinginkan. Informasi yang disajikan harus tepat waktu artinya
menerapkan bentuk kebijakan formal seperti discounted cash flow, analisis cost-
yang dihitung dari proses interaksi antar sub unit dalam organisasi.
3
1.2 Rumusan Masalah
kinerja manajerial?
Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
4
1.4 Manfaat Penelitian
bermanfaat. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Teoritis
2. Praktis
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
telah lama menarik minat para peneliti. Pendekatan kontingensi pada akuntansi
manajemen didasarkan pada premis bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen
secara universal selalu tepat untuk bisa diterapkan pada seluruh organisasi pada
setiap keadaan, tetapi pada sistem akuntansi manajemen tersebut tergantung juga
pada faktor-faktor situasional yang ada dalam organisasi. Para peneliti telah banyak
para peneliti karena mereka ingin meneliti apakah tingkat keadaan sistem akuntansi
manajemen itu selalu akan berpengaruh sama (terhadap kinerja) pada setiap kondisi
atau tidak. Basarkan pada pendekatan kontijensi maka ada penentu lainnya yang
hanya akan mengalir dan terpusat pada manajemen tingkat atas saja, namun pada
mengalir pada tingkatan manajemen yang lebih rendah. Hal ini sejalan dengan
6
manajer membutuhkan informasi yang lebih tepat waktu (timeline) untuk merespon
finansial, berorientasi pada masa yang akan datang) untuk memenuhi kebutuhan
kompetensinya.
kebijakan dan menjadikan mereka juga akan lebih bertanggung jawab. Informasi-
terintegrasi setiap keputusan yang akan diambil dan mengarahkan para manajer
adalah kinerja devisi biasanya berkaitan dengan faktor–faktor yang berada diluar
kendali manajer. (Supriono : 1992). Masalah evaluasi manajerial mungkin tidak akan
7
perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, pengaturan staf
(representasi).
mengenai gambaran kegiatan yang akan dilakukan pada waktu yang akan
d. Evaluasi, yaitu penilaian atas usulan atau kinerja yang diamati dan
dilaporkan.
perusahaan-perusahaan lain.
8
2.2.2 Ukuran Kinerja Manajerial
Menurut Juniarti dan Evelyn (2003) ada beberapa ukuran yang dapat
dalam menangani pekerjaanya. Masalah fokus dan fleksibilitas adalah dua hal yang
penting bagi manajer untuk menghadapi lingkungan persaingan yang tinggi dan
Kinerja manajer dapat diukur dari kemampuan mereka untuk mencapai apa
tersebut. Kepercayaan tersebut tidak serta merta muncul begitu saja, tetapi muncul
atas kinerja yang baik dari manajer itu sendiri. Peranan manajer dalam mewakili
perusahaan dapat menjadi salah satu indikator tingkat kinerja manajer tersebut.
Menurut Mulyadi (2001) tahap penilaian kinerja terdiri dari tiga tahap,
9
a) Perbandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
bertanggungjawab.
10
e) Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
perusahaan. Salah satu parameter atau indikator yang sering digunakan suatu
a) Perencanaan (Planning)
hendak diwujudkan oleh suatu organisasi dan menetapkan prosedur terbaik untuk
kerja.
Semua fungsi lainnya sangat tergantung pada fungsi ini, dimana fungsi lain
tidak akan berhasil tanpa perencanaan dan pembuatan keputusan yang tepat,
11
b) Pengorganisasian (Organizing)
tipe organisasi yang sesuai dengan tujuan rencana dan program yang telah
pula.
c) Pengarahan
yang telah ditentukan. Fungsi pengarahan secara sederhana adalah untuk membuat
para karyawan melakukan apa yang didinginkan dan apa yang harus mereka
lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya dan kekuasaan pemimpin serta
12
d) Pengawasan (Controlling)
menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
penting dan harus dapat dikuasai dengan sebaik mungkin oleh para manajer. Berikut
ini akan diuraikan secara terinci apa tugas-tugas penting yang dilaksanakan
manajer:
Istilah “orang lain” tidak hanya mencakup para bawahan dan atasan, tetapi
juga manajer-manajer lainnya dalam organisasi. Disamping itu, “orang lain” juga
13
sumber daya organisasi. Karena berbagai sumber daya tersebut selalu terbatas,
organisasional.
secara sukses. Mereka biasanya dievaluasi atas dasar seberapa baik mereka
1. Manajer harus berfikir secara analitis dan konseptual. Untuk menjadi pemikir
dengan akurat.
hal itu terjadi dalam suatu unit kerja maka dapat menurunkan semangat kerja
3. Manajer adalah seorang politisi. Setiap manajer yang efektif harus dapat
14
5. Manajer mangambil keputusan–keputusan sulit. Organisasi selalu
menghadapi banyak masalah, oleh karena itu manajer adalah orang yang
faktor. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja, baik dari dalam maupun
a. Faktor Individu, yaitu faktor yang meliputui sikap, sifat-sifat kepribadian, sifat
b. Faktor Situasional, yaitu faktor yang meliputi sosial dan organisasi, meliputi
c. Faktor Fisik dan Pekerjaan, yaiti faktor yang meliputi metode kerja, jenis
pekerjaan, desain dan kondisi alat-alat kerja, penataan ruang kerja dan
lingkungan kerja.
Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Denny
15
yang dideskripsikan oleh aktifitas aktifitas, seperti pengumpulan, pengukuran,
system tersebut. Keluaran ini bisa mencakup laporan khusus, biaya produk, biaya
system dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk menyediakan informasi bagi
organisasi.
informasi yang berguna untuk membantu para pekerja, manajer dan eksekutif dalam
ternyata peran informasi non finansial juga menentukan output yang dihasilkan dari
sangat berguna untuk membantu para pekerja, manajer, dan eksekutif untuk
16
perkembangannya sekarang ini informasi non finansial juga sangat menentukan.
(Aida. 2017).
pengambilan keputusan. Selain itu kebutuhan atas informasi ini tidak terbatas
17
1. Broad scope.
informasi yang memperhatikan focus, kuantifikasi, dan time horizon. (faktor ekonomi,
teknologi, dan pasar). Pada dasarnya manajer membutuhkan informasi yang bersifat
luas. Oleh sebab itu manajer membutuhkan informasi yang memiliki karakteristik
broad scope.
Karakteristik ini memiliki tiga sub dimensi antara lain fokus, kuantifikasi dan
waktu. Fokus berkaitan dengan informasi yang berasal dari dalam atau luar
informasi keuangan dan non keuangan, dan waktu berkaitan dengan estimasi
dengan tingkat desentralisasi yang tinggi perlu didukung oleh informasi broad scope
2. Timeliness.
18
kemampuan manajer dalam merespon suatu peristiwa atau permasalahan. Informasi
Chia (1995) menyatakan bahwa tingkat desentralisasi yang tinggi perlu didukung
dengan informasi yang tepat waktu. Pada tingkat desentralisasi yang tinggi informasi
yang tepat waktu akan berpengaruh positif terhadap kinerja manajer karena mampu
3. Aggregation.
mencakup hal-hal penting sehingga tidak mengurangi nilai informasi itu sendiri.
berkaitan dengan keputusan dari unit-unit bisnis lain. Informasi yang dihasilkan ini
informasi telah dikumpulkan dan disusun menurut fungsi dan jangka waktu yang
berkaitan dengan area atau unit bisnis yang menjadi tanggung jawab mereka.
(Chenhall dan Morris, 1986) karena pada informasi ini dijelaskan mengenai area
19
4. Integration.
bagian satu dan bagian lain. Informasi terintegrasi mencerminkan adanya koordinasi
antara segmen subunit satu dan lainnya dalam organisasi. Informasi yang
keputusan yang beraneka ragam (Chia ,1995). Manfaat informasi yang terintegrasi
dirasakan penting pada saat manajer dihadapkan dengan situasi dimana harus
Semakin banyak jumlah segmen dan unit bisnis dalam organisasi akan
terdesentralisasi.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Penelitian Penelitian
20
system informasi timelines,
akuntansi aggregation,dan
UMKM Batik
Laweyan,
Surakarta.
akuntansi aggregation,dan
Bandung.
21
independen: Sidoarjo terhadap kinerja
karakteristik manajerial.
system informasi
akuntansi
manjemen
Manajemen berpengaruh
terhadap kinerja
manajerial,
sedangkan
integration tidak
berpengaruh
terhadap kinerja
manajerial.
gambaran yang lebih jelas, maka dalam penelitian ini penulis membuat suatu
22
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
Timelines (X2)
Kinerja Manajerial
(Y)
Aggregation (X3)
Iintegration (X4)
nol. Hipotesis
Kinerja Manajerial.
bersifat broad scope adalah informasi yang memperhatikan focus, kuantifikasi, dan
time horizon. Focus merupakan informasi yang berhubungan dengan informasi yang
berasal dari dalam dan luar organisasi (faktor ekonomi, teknologi, dan pasar). Pada
dasarnya manajer membutuhkan informasi yang bersifat luas. Oleh sebab itu
23
Wahyu (2015) mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
kinerja manajerial. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diajukan hipotesis berikut:
Kinerja Manajerial.
peristiwa paling akhir dan untuk memberikan umpan balik secara cepat terhadap
kecepatan pelaporan.
kinerja manajerial.
Kinerja Manajerial.
mencakup hal-hal penting sehingga tidak mengurangi nilai informasi itu sendiri.
24
Dimensi aggregation merupakan ringkasan informasi menurut fungsi, periode
menurut fungsi, periode waktu dan model keputusan. Informasi menurut fungsi akan
Informasi yang dihasilkan ini dapat mengurangi atau menghemat waktu dalam
terhadap
kinerja manajerial.
Kinerja Manajerial.
bagian satu dan bagian lain. Informasi terintegrasi mencerminkan adanya koordinasi
antara segmen subunit satu dan lainnya dalam organisasi. Informasi yang
dirasakan penting pada saat manajer dihadapkan dengan situasi dimana harus
25
Wahyu (2015) menyatakan bahwa karakteristik sistem informasi akuntasi
26
BAB III
METODE PENELITIAN
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
1. Populasi
populasi dalam penelitian ini adalah UMKM yang ada di Lombok Timur yang
2. Sample
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
(Sekaran,2006).
pengambilan sampel secara acak yang dilakukan dengan cara undian atau
27
Dan (2) Sampling nonrandom (Nonprobability sampling), yaitu pengambilan
responden .
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer. Data
primer adalah Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data (Sugiyono, 2012). Teknik yang digunakan dalam peneliti untuk mengumpulkan
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:
Angket (Kuesioner)
jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dimana jawaban dan
adalah skala Likert, skala ini disebut juga sebagai method of summated ratings
mendapat nilai total (Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan
hlm.77.) Data diolah dengan menggunakan skala Likert dengan jawaban atas
28
pertanyaan yaitu skala nilai 1-5. Nilai yang dimaksud adalah skor atas jawaban
sebagai berikut:
Ciri khas dari skala Likert adalah makin tinggi skor yang diperoleh oleh seorang
data sehigga akan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dan mampu
mencapai hasil yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis yang dilakukan
menggunakan program SPSS (Statistical Package For Social Science) versi 23.
menggunakan software SPSS versi 23, dengan cara memasukkan hasil dari
1. Uji Reabilitas
pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu
bentuk kuesioner.
29
Alat ukur yang akan digunakan adalah cronbachalpha melalui program
komputer Excel Statistic Analysis & SPSS. Reliabilitas suatu konstruk variabel
versi 23.
2. Uji Validitas
masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai corrected item-total correlation
Jitu: Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS versi 23). Untuk
Terdapat beberapa macam asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis regresi.
- Uji Multikolinieritas
korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi di antara variable bebas. Jika variabel bebas saling
30
berkorelasi, maka variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel sama dengan nol. Untuk
perhitungan variance inflation factor (VIF) dan person correlation matrix. Apabila
korelasi diatas 90% dan nilai VIF > 10 maka terjadi multikoloniaritas. Apabila
variabel bebas yang dikaji tidak satupun yang memiliki nilai VIF lebih besar dari
10 atau > 10, maka tidak ada multikoloniaritas antar variabel dalam model regresi
(Ghozali, 2006).
- Uji Heteroskesdisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
Salah satu metode yang digunakan adalah dengan uji glejser yang dilakukan
dengan menggunakan SPSS. Uji glejser ini melihat signifikansi dari variabel Absolut
yang merupakan nilai absolut dari residual metode regresi terhadap variable
- Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak.
31
Model regresi yang baik adalah memiliki data normal atau mendekati normal.
dengan melihat probabilitas > 0,05 maka data berdistribusi normal, sebaliknya jika
probabilitas < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Perlakuan yang
dimungkinkan agar data tersebut menjadi normal antara lain dengan menambah
jumlah data, menghilangkan data yang dianggap penyebab tidak normalnya data,
d. Pengujian Hipotesis
dengan satu atau lebih variabel independen dengan tujuan untuk mengestimasi dan
berdasarkan nilai variabel yang diketahui (Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2006). Data
yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan alat analisis statistik yakni
Keterangan :
KM : Kinerja Manajerial
X1 : broad scope
X2 : time line
X3 : agregation
32
X4 : integration
ε : Error
Koefisien Determinasi
antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel
Uji t bertujuan untuk menguji kemaknaan Koefisien determinasi Parsial (R2) masing-
nilai thitung masing-masing koefisen regresi dengam nilai t tabel sesuai dengan
a. Rumusan Ha dan Ho
Manajerial.
Manajerial.
33
Ftabel .
d. Kesimpulan
Manajerial. Dan jika Ha diterima berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara
34
BAB IV
PEMBAHASAN
diperoleh dari ketua UMKM Kabupaten Lombok Timur. Penetapan sampel dilakukan
yang dilakukan pada tanggal 27-1 bulan juni-Juli 2018. Peniliti membagikan
Pengumpulan data dilakukan pada taggal 27-1 bulan juni-Juli 2018 dan
meminta izin kepada Ketua UMKM untuk menghubungi serponden yang menjadi
35
Data mengenai jenis kelamin responden manajer UMKM yang ada di
1. Uji Instrumen
a. Uji Reliabilitas
konstruk/variabel dapat dilihat dari hasil statistik Cronbach Alpha (α) suatu
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60
(Ghozali, 2013).
Uji Reliabilitas X
Reliability Statistics
36
Cronbach's
Alpha
Based on
Cronbach's Standardize N of
.812 .879 5
Uji reliabilitas Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Based on
Cronbach's Standardize N of
1.000 1.000 2
b. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
37
yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur
(Ghozali, 2013).
Uji Validitas X
Correlations
et e n n sumx
broadscop Pearson
1 .302 .400 .111 .480
et Correlation
N 10 10 10 10 10
Timeline Pearson
.302 1 .603 .536 .760*
Correlation
N 10 10 10 10 10
agregation Pearson
.400 .603 1 .889** .961**
Correlation
N 10 10 10 10 10
Integration Pearson
.111 .536 .889** 1 .881**
Correlation
N 10 10 10 10 10
Sumx Pearson
.480 .760* .961** .881** 1
Correlation
38
Sig. (2-tailed) .160 .011 .000 .001
N 10 10 10 10 10
Uji Validitas Y
Correlations
kinerja
manejerial sumy
kinerja Pearson
1 1.000**
manejerial Correlation
N 10 10
Sumy Pearson
1.000** 1
Correlation
N 10 10
a. Uji Multikolinearitas
39
multikolonieritas jika mempunyai VIF kurang dari 10, dan nilai tolerance lebih dari
0,1.
Coefficient Correlationsa
Model n et timeline n
s broadscop
.584 1.000 -.101 -.627
et
s broadscop
.614 .949 -.068 -.654
et
40
b. Uji Heteroskedastisitas
ketidaksamaan varian residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji ini
dilakukan uji glejser dengan melihat nilai signifikan setelah dilakukan regresi dengan
41
Tidak terjadi heteroskedastisitas karena titik-titik menyebar secara acak serta
aggregation,dan integration.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas data yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu data
terdistribusi secara normal atau tidak. Uji statistic yang dapat digunakan untuk
K-S). Uji ini dilakukan dengan membandingkan probalitas yang diperoleh dengan
taraf signifikan 0,05. Apabila nilai signifikan hitung >0,05 maka data distribusi normal
(Ghozali, 2013)
42
Analisis Regresi
1. Koefisien Determinasi
Model Summary
2. Uji F
43
ANOVAa
Total 14.900 9
3. Uji statistik T
ditunjukkan pada tabel uji t dimana tingkat signifikansi untuk variable broad
scopeditunjukkan pada tabel uji t dimana tingkat signifikansi untuk variabel broad
scope sebesar 0,625 diatas tingkat signifikansi 0,05. Jadi hipotesis kedua ditolak,
sehingga variable broad scope tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja manajerial.
44
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aida
pada tabel uji t dimana tingkat signifikansi untuk variable timeline ditunjukkan
pada tabel uji t dimana tingkat signifikansi untuk variabel timeline sebesar 0,471
diatas tingkat signifikansi 0,05. Jadi hipotesis kedua ditolak, sehingga variable
time line tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aida
ditunjukkan pada tabel uji t dimana tingkat signifikansi untuk variable aggregation
ditunjukkan pada tabel uji t dimana tingkat signifikansi untuk variabel aggregation
sebesar 0,137 diatas tingkat signifikansi 0,05. Jadi hipotesis ketiga ditolak,
kinerja manajerial.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aida
45
Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial yang dilakukan
pada tabel uji t dimana tingkat signifikansi untuk variabel integration sebesar
0,407 diatas tingkat signifikansi 0,05. Jadi hipotesis keempat ditolak, sehingga
manajerial.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aida
46
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisi data dan uji hipotesis pada bab IV maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Variabel broad sope tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
manajer, hal ini dibuktikan dengan hasil uji statistik t dimana tingkat signifikansi
untuk variabel broad scope sebesar 0,625 diatas tingkat signifikansi 0,05.
dengan hasil uji statistik t dimana tingkat signifikansi untuk variable timeline
ditunjukkan pada tabel uji t dimana tingkat signifikansi untuk variabel timeline
dengan hasil uji statistik t dimana tingkat signifikansi untuk variabel aggregation
dengan hasil uji statistik t dimana tingkat signifikansi untuk variabel integration
1. Penelitian ini hanya berfokus pada manajer UMKM Kabupaten Lombok Timur,
sehingga penelitian ini memiliki ruang lingkup yang terbatas dan kemngkinan
hasil dari penelitian ini tidak dapa digeneralisir pada sektor lain.
2. Peneliti tidak dapat mengontrol jawaban responden, dimana responden bisa saja
tidak jujur dalam menjawab kuisioner dan kemungkinan respon bias dari
responden.
47
3. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang dapat diteliti relatif kecil yaitu hanya
sebanyak 10 responden.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan diatas maka dapat
agar hasil penelitian bisa digunakan oleh peneliti berikutnya untuk hasil penelitian
pada UMKM yang berbeda dan lebih homogen dari segi jenis usaha sehingga
akuntansi manajemen. .
semakin banyak sampel yang digunakan makan semakin baik pula hasilnya.
manajer maka akan berpengaruh baik juga bagi perusahaan dalam mengambil
keputusan.
5. Perlu adanya pembentukan pusat layanan bagi UMKM Kab. Lombok Timur
48
DAFTAR PUTAKA
Wahyu dan Intan. 2015. Pengaruh karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen
terhadap kinerja Manajerial Survei pada UMKM Mitra PT. PLN. Jurnal Akuntansi
Bhuono Agung Nogroho. 2005. Strategi Jitu: Memilih Metode Statistic Penelitian Dengan
Nurul Zuriah. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi. Jakarta:
Bumi Aksara.
Prof. Dr. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.
Rosady Ruslan. 2003. Metode Penelitian: Public Relation dan Komunikasi. Jakarta:
Rajawali.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Singgih Santoso. 2010. Statistik Nonparametrik konsep dan aplikasi dengan SPSS.
Medika.
49
LAMPIRAN
Lampiran 1
Jumlah UMKM yang terdaftar sebagai anggota aktif di ketua UMKM Lombok
Timur
32 Sayardi Jerowaru
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Malsum Mahani Istiqamah Satriah Setiawati Sapturi Kurratul Nurul Murnihati Siti
Ain Ihwani aminah
Nama KWT. Pade TetuTetu Genem Mina Horti UD. KWT. Matahari Sukses Jaya indah Meres
UMKM GIrang Lembayun Barokah
Usia 42 tahun 42 tahun 51 tahun 43 tahun 31 tahun 44 tahun 48 tahun 43 tahun 37 tahun 49 tahun
Jenis Perempua Perempua Perempua Perempua Perempua Perempua Perempua perempua perempua perempua
kelamin n n n n n n n n n n
Jabatan Pemilik Pemilik Manajer Pemilik Manajer Pemilik Pemilik Manajer pemilik pemilik
umum Keuangan umum
Lama 9 tahun 3 tahun 3 tahun 8 tahun 8 tahun 9 tahun 6 tahun 5 tahun 3 tahun 4 tahun
bekerja
Jumlah 7 orang 10 orang 4 orang 6 orang 5 orang 10 orang 10 orang 6 orang 5 orang 7 orang
pegawai
Penghasila 5-7 juta 5-7 juta 5.000.000 5.000.000 13.500.000 3.000.000 15.000.000 5.000.000 3.000.000 5.000.000
n
Lampiran 3