Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN REKONSILIASI BANK

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Akuntansi Keuangan Menengah 1

Yang dibina oleh Ibu Imarotus Suaidah S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:

1. Dian Pramitasari (19130310045)


2. Niken Rarasati D. (19130310051)
3. Fani Doris Damansa (19130310095)

3-A2 Akuntansi

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada masa sekarang orang-orang bahkan perusahaanpun semakin mudah untuk
melakukan transaksi tanpa menggunakan uang cash, serta menyimpan uang mereka dengan
mendapatkan keuntungan seperti bunga. Itu semua dapat dilakukan dengan adanya bank.
Bank memberikan kita kemudahan dalam bertransaksi namun kita juga sedikit dihadapkan
dengan biaya administrasi.
Karena banyaknya transaksi yang dilakukan antara perusahaan dengan bank sering sekali
terjadi kesalahan pencatatan yang mengakibatkan ketidaksamaan antara saldo kas perusahaan
dengan saldo bank. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukanlah rekonsiliasi bank.
Adanya rekonsiliasi bank membantu menentukan saldo kas (bank) yang seharusnya
disajikan dalam laporan keuangan (neraca) selain itu juga mengamankan kekayaan
perusahaan dan mendeteksi kemungkinan adanya penyalah gunaan kas di bank.

1.2 Rumusan Masalah


1. Definisi laporan rekonsiliasi bank
2. Macam laporan rekonsiliasi bank
3. Penyebab perbedaan catatan kas antara bank dengan perusahaan

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui apa yang dimaksud laporan rekonsiliasi bank
2. Mengetahui beberapa macam laporan rekonsiliasi bank
3. Mengetahui apa saja penyebab perbedaan catatan kas antara bank dengan perusahaan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Laporan Rekonsiliasi Bank

Sebelum mendefinisikan laporan rekonsiliasi bank, perlu kiranya kita ulas tentang kas
perusahaan. Kas yang dimiliki perusahaan secara fisik ada dua jenis, yaitu: kas yang
tersimpan di perusahaan dan kas yang tersimpan di bank, dalam bentuk rekening giro bank.
Kas yang fisiknya ada diperusahaan biasanya dalam bentuk kas kecil (petty cash) yang
digunakan untuk membayar transaksi yang jumlahnya relatif kecil. Selain petty cash, kas
yang fisiknya ada di perusahaan adalah kas dalam jumlah yang besar yang berasal dari
penerimaan tunai transaksi penjualan barang atau pelunasan piutang yang belum sempat
disetor ke bank. Kas yang tersipan di bank, dalam bentuk rekening giro bank digunakan
untuk transaksi arus kas yang berjumlah besar. Tujuan perusahaan menyimpan kas di bank
untuk keamanan, kemudahan transaksi dan mendapat bunga bank.

Karena beberapa hal, menyebabkan terdapat perbedaan saldo kas yang tersimpan di bank,
antara catatan bank dengan catatan perusahaan pada akhir bulan. Rekonsiliasi bank dibuat
untuk mengetahui penyebab perbedaan catatan kedua belah pihak tersebut atas saldo akhir
bulan. Rekonsiliasi bank biasanya dibuat oleh akuntan perusahaan, dengan sumber dokumen
antara lain: print out rekening koran, slip setoran bank, bukti kas masuk dan bukti kas keluar,
dan berbagai bukti transaksi lain selama periode tertentu. Berdasarkan ulasan tersebut, maka
definisi laporan rekonsiliasi bank adalah laporan yang menyajikan informasi pos-pos yang
menyebabkan perbedaan catatan kas di bank antara bank dan perusahaan.

2.2 Macam Laporan Rekonsiliasi Bank

Laporan rekonsiliasi bank antara lain:

1. Rekonsiliasi 2 kolom
Yaitu rekonsiliasi saldo akhir kas catatan bank dan catatan perusahaan dan saldo
yang benar. Disebut dua kolom karena format laporan memiliki dua kolom, yaitu
kolom catatan menurut bank dan kolom catatan menurut perusahaan. Rekonsiliasi akan
menemukan penyebab perbedaan saldo akhir kas menurut catatan bank dan perusahaan,
dan akhirnya dihasilkan saldo kas yang benar dikedua pihak tersebut.
2. Rekonsiliasi 4 kolom
Yaitu rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir kas catatan
bank ke catatan perusahaan, bank disesuaikan ke perusahaan. Disebut empat kolom
karena format laporan memiliki empat kolom, yaitu kolom saldo awal, penerimaan,
pengeluaran dan saldo akhir. Rekonsiliasi akan menemukan penyebab perbedaan saldo
akhir kas menurut catatan bank dan perusahaan, dan akhirnya dihasilkan saldo kas bank
sama dengan saldo kas perusahaan.
3. Rekonsiliasi 8 kolom
Yaitu rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas catatan
bank dan catatan perusahaan pada saldo yang benar. Disebut delapan kolom karena
format laporan memiliki delapan kolom, yaitu kolom saldo awal, penerimaan,
pengeluaran dan saldo akhir masing-masing catatan menurut bank dan kolom catatan
menurut perusahaan. Rekonsiliasi akan menemukan penyebab perbedaan saldo akhir
kas menurut catatan bank dan perusahaan, dan akhirnya dihasilkan saldo kas yang
benar dikedua pihak tersebut.

2.3 Penyebab Perbedaan Catatan Kas antara Bank dengan Perusahaan

Penyebab perbedaan catatan kas antara bank dengan perusahaan antara lain:

 Kesalahan oleh pihak bank


1. Setoran dalam perjalanan
Perusahaan sudah setor ke rekening giro di bank, tetapi setoran tersebut tidak
muncul di laporan bank pada bulan saat penyetoran, setoran baru muncul di laporan
bank bulan berikutnya. Agar bank benar dan sama dengan perusahaan, maka setoran
dalam perjalanan menambah catatan bank.
2. Cek beredar
Perusahaan membayar ke pemasok/pihak ketiga menggunakan cek giro, dan sudah
dicatat sebagai pengeluaran, tetapi sampai laporan bank dibuat, pihak ketiga/penerima
cek belum mencairkan ke bank. Agar bank benar dan sama dengan perusahaan, maka
cek beredar mengurangi catatan bank.
3. Kesalahan yang dilakukan oleh bank yang menyebabkan saldo kas lebih tinggi
dari yang seharusnya
Misal, setoran perusahaan senilai Rp 112 oleh bank salah dicatat Rp 121. Agar bank
benar dan sama dengan perusahaan, maka catatan bank harus dikurangi Rp 9.
4. Kesalahan yang dilakukan oleh bank yang menyebabkan saldo kas lebih rendah
dari yang seharusnya
Misal, setoran perusahaan senilai Rp 332 oleh bank salah dicatat Rp 323. Agar bank
benar dan sama dengan perusahaan, maka catatan bank harus ditambah Rp 9.

 Kesalahan oleh pihak perusahaan


1. Penagihan piutang oleh bank
Bank menagihkan piutang perusahaan ke debitur dan langsung ditambahkan ke
rekening giro perusahaan. Agar perusahaan benar dan sama dengan bank, maka catatan
perusahaan perlu ditambah penagihan piutang.
2. Jasa giro : pendapatan bunga giro
Bank memberikan bunga ke perusahaan atas kepemilikan rekening giro dan
langsung ditambahkan ke rekening giro perusahaan. Agar perusahaan benar dan sama
dengan bank, maka catatan perusahaan perlu ditambah adanya pendapatan bunga giro.
3. Biaya administrasi bank
Bank membebani biaya administrasi ke perusahaan atas kepemilikan rekening giro
dan langsung dikurangkan ke rekening giro perusahaan. Agar perusahaan benar dan
sama dengan bank, maka catatan perusahaan perlu dikurangi adanya biaya administrasi.
4. Cek kosong
Perusahaan menerima cek dari pelanggan atau pihak ketiga, dan oleh perusahaan cek
tersebut disetorkan ke bank dan dicatat sebagai penambah kas perusahaan di bank.
Namun cek tersebut ternyata dananya tidak mencukupi (saldo pelanggan tidak cukup
atau lebih kecil dari nominal cek). Agar perusahaan benar dan sama dengan bank, maka
catatan perusahaan perlu dikurangi adanya cek kosong ini.
5. Kesalahan yang dilakukan oleh perusahaan yang menyebabkan saldo kas lebih
tinggi dari yang seharusnya
Misal, setoran perusahaan senilai Rp 112 oleh perusahaan salah dicatat Rp 121. Agar
perusahaan benar dan sama dengan bank, maka catatan perusahaan harus dikurangi Rp
9.
6. Kesalahan yang dilakukan oleh perusahaan yang menyebabkan saldo kas lebih
rendah dari yang seharusnya
Misal, setoran perusahaan senilai Rp 332 oleh perusahaan salah dicatat Rp 323. Agar
perusahaan benar dan sama dengan bank, maka catatan perusahaan harus ditambah Rp
9.

Koreksi kesalahan pencatatan

No Pos Kesalahan oleh.. Agar benar maka.. Agar bank sama dengan
(2&8 kolom) perusahaan (4 kolom)
1 Setoran dalam Bank Catatan bank ditambah Catatan bank ditambah
perjalanan
2 Cek beredar Bank Catatan bank dikurangi Catatan bank dikurangi
3 Penagihan piutang Perusahaan Catatan perusahaan ditambah Catatan bank dikurangi
4 Pendapatan bunga Perusahaan Catatan perusahaan ditambah Catatan bank dikurangi
giro
5 Biaya administrasi Perusahaan Catatan perusahaan dikurangi Catatan bank ditambah
bank
6 Cek kosong Perusahaan Catatan perusahaan dikurangi Catatan bank ditambah
7 Kesalahan Bank Catatan bank dikurangi Catatan bank dikurangi
menyebabkan saldo Perusahaan Catatan perusahaan dikurangi Catatan bank ditambah
bertambah
8 Kesalahan Bank Catatan bank ditambah Catatan bank dikurangi
menyebabkan saldo Perusahaan Catatan perusahaan ditambah Catatan bank ditambah
berkurang
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Rekonsiliasi bank adalah suatu cara yang digunakan untuk menyamakan dan menentukan
hal-hal yang tampak dalam laporan bank dengan saldo yang tampak dalam catatan pemegang
giro (perusahaan atau rekening Koran dari bank) atau saldo menurut buku kas
perusahaan.Tujuan dari dilakukan rekonsiliasi bank adalah untuk mengecek ketelitian
pencatatan yang terdapat dalam rekening kas dan catatan bank,serta mengetahui penerimaan
dan pengeluaran yang sudah terjadi di bank akan tetapi belum dicatat oleh perusahaan.

Ada beberapa penyebab perbedaan antara saldo kas perusahaan dengan saldo bank yaitu:
setoran dalam perjalanan, cek yang masih beredar, biaya bank, cek kosong, pelunasan dari
pelanggan, jasa giro,dan juga salah catat.

Jika dibandingkan rekonsiliasi saldo akhir maka rekonsiliasi 4 kolom adalah perluasan dari
rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas, sedang rekonsiliasi 8 kolom merupakan perluasan
dari rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar. Oleh karena
itu prosedur dalam membuat rekonsiliasi daldo akhir juga berlaku dalam rekonsiliasi saldo
awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir, hanya saja lebih komplek.

B. Saran

Rekonsiliasi bank ini memaang sangat penting untuk diketahui agar nantinya ketika ada
perbedaan catatan antara perusahaan dengan bank mampu diatasi. Demikian makalah yang
kelompok kami dapat selesaikan, tentu makalah ini sangat jauh dari kata sempurna.kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai