Anda di halaman 1dari 25

MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH

KEUANGAN SYARIAH

PSAK 102 :
AKUNTANSI MURABAHAH
Gustani, SEI.,M.Ak.,SAS

Sejarah PSAK 102

13 Nov
2013
BULTEK
DITERBITKAN, DIREVISI, DIREVISI,
mengganti PSAK Menambahkan Menyesuaikan atas
DITERBITKAN
59 terkait pengaturan untuk definisi nilai wajar BULTEK:
akuntansi pembiayaan selaras dengan Bultek 5 :
murabahah (par murabahah PSAK 68 :
Pendapatan dan
52-68) menyesuaikan Fatwa Pengukuran Nilai biaya terkait
DSn MUI No. 84 Wajar Murabahah
27 Jun 6 Jan
2007 2016

STEI AL - ISHLAH 1
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

PENDAHULUAN
Tujuan – Ruang Lingkup – Definisi - Karakteristik

Tujuan
 Mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan
pengungkapan transaksi murabahah
- Par 01 -
Ruang Lingkup
 Lembaga keuangan syariah dan koperasi syariah yang
melakukan transaksi murabahah baik sebagai penjual
maupun pembeli - par 02
 Pihak-pihak yang melakukan transaksi murabahah
dengan lembaga keuangan syariah atau koperasi
syariah - par 02 –
4

STEI AL - ISHLAH 2
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

DEFINISI MURABAHAH
”Akad jual beli suatu barang dengan menegaskan harga
belinya kepada pembeli dan pembeli membayamya
dengan hargayang lebih sebagai laba”. (Fatwa DSN-MUI
No.111)

“Akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya


perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan
penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang
tersebut kepada pembeli”. (PSAK 102)

”Akad Pembiayaan suatu barang dengan menegaskan


harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya
dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang
disepakati”. (UU No.21 Tahun 2008)

Karakteristik Murabahah (1) –


PSAK 102

1) Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau


tanpa pesanan. Dalam murabahah berdasarkan
pesanan, penjual melakukan pembelian barang setelah
ada pemesanan dari pembeli
2) Murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifat
mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk membeli
barang yang dipesannya. Dalam murabahah pesanan
mengikat pembeli tidak dapat memabatalkan
MURABAHAH pesanannya. Jika aset murabahah yang telah dibeli oleh
penjual mengalami penurunan nilai sebelum diserahkan
kepada pembeli, maka penurunan nilai tersebut menjadi
tanggungan penjual dan akan mengurangi nilai akad

STEI AL - ISHLAH 3
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

Karakteristik Murabahah (2) –


PSAK 102

1) Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai


atau tangguh. Pembayaran tangguh adalah pembayaran
yang dilakukan tidak pada saat barang diserahkan
kepada pembeli, tetapi pembayaran dilakukan secara
angsuran atau sekaligus pada waktu tertentu
2) Akad murabahah memperkenankan penawaran harga
yang berbeda untuk cara pembayaran yang berbeda
sebelum akad murabahah dilakukan. Namun jika akad
PEMBAYARAN tersebut telah disepakati, maka hanya ada satu harga
(harga dalam akad) yang digunakan

Karakteristik Murabahah (3) –


PSAK 102
Harga yang disepakati dalam murabahah adalah harga jual, sedang
HARGA biaya perolehan harus diberitahukan. Jika penjual mendapatkan
diskon sebelum akad murabahah maka diskon itu merupakan hak
pembeli.

1) Diskon yang terkait dengan pembelian barang, antara lain


meliputi:
DISKON  Diskon dalam bentuk apa pun dari pemasok atau
pembelian barang.
 Diskon biaya asuransi dari perusahaan asuransi dalam
rangka pembelian barang.
 Komisi dalam bentuk apa pun yang diterima terkait dengan
pembelian barang.
2) Diskon atas pembelian barang yang diterima setelah akad
murabahah disepakati diperlakukan sesuai dengan
kesepakatan dalam akad tersebut. Jika tidak diatur dalam
akad, maka diskon tersebut menjadi hak penjual
8

STEI AL - ISHLAH 4
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

Karakteristik Murabahah (4) –


PSAK 102

Penjual dapat meminta pembeli menyediakan agunan


JAMINAN
atas piutang murabahah, antara lain, dalam bentuk
barang yang telah dibeli dari penjual dan/atau aset
lainnya

Penjual dapat meminta uang muka kepada pembeli


sebagai bukti komitmen pembelian sebelum akad
disepakati. Uang muka menjadi bagian pelunasan
piutang murabahah, jika akad murabahah disepakati.
Jika akad murabahah batal, maka uang muka
dikembalikan kepada pembeli setelah dikurangi kerugian
UANG MUKA riil yang ditanggung oleh penjual. Jika uang muka itu
lebih kecil dari kerugian, maka penjual dapat meminta
tambahan dari pembeli
9

Karakteristik Murabahah (5) –


PSAK 102
Jika pembeli tidak dapat menyelesaikan piutang murabahah sesuai
dengan yang diperjanjikan, maka penjual dapat mengenakan denda
kecuali dapat dibuktikan bahwa pembeli tidak atau belum mampu
melunasi disebabkan oleh force majeur. Denda tersebut didasarkan pada
pendekatan ta’zir yaitu untuk membuat pembeli lebih disiplin terhadap
kewajibannya. Besarnya denda sesuai dengan yang diperjanjikan dalam
DENDA akad dan dana yang berasal dari denda diperuntukan sebagai dana
kebajikan.

1) Penjual boleh memberikan potongan pada saat pelunasan piutang


murabahah jika pembeli:
 Melakukan pelunasan pembayaran tepat waktu; atau
 Melakukan pelunasan pembayaran lebih cepat dari waktu yang telah
disepakati.
2) Penjual boleh memberikan potongan dari total piutang murabahah
yang belum dilunasi jika pembeli:
POTONGAN  Melakukan pembayaran cicilan tepat waktu; atau
 Mengalami penurunan kemampuan pembayaran; atau
 Meminta potongan dengan alasan yang dapat diterima penjual
10

STEI AL - ISHLAH 5
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

Skema Transaksi Murabahah pada LKS

1 Nasabah memesan 2 LKS membeli barang


barang ke LKS Pesanan ke pemasok

4 Nasabah membayar
secara angsur

LKS PEMASOK
NASABAH

3 Pemasok menyerahkan
4 LKS menjual barang ke Nasabah Barang ke LKS
dengan akad murabahah

11

12

STEI AL - ISHLAH 6
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

PERLAKUAN AKUNTANSI

13

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN


AKUNTANSI UNTUK PENJUAL

14

STEI AL - ISHLAH 7
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

Perolehan Aset Murabahah

Pada saat perolehan, aset murabahah diakui sebagai persediaan


sebesar biaya perolehan
par 18

Contoh :
Tgl 2/3/2019 Bank Berkah Syariah membeli aset murabahah berupa 1 unit
mobil x senilai Rp180.
Jurnal :
2/3/2019 Db Persediaan Murabahah Rp 180
Cr Kas Rp 180

15

Pengukuran setelah Perolehan


Pengukuran aset murabahah setelah perolehan adalah sebagai berikut :
a) Jika murabahah pesanan mengikat, maka :
 Dinilai sebesar biaya perolehan
 Jika terjadi penurunan nilai aset karena usang, rusak, atau kondisi lainnya sebelum
diserahkan ke nasabah, penuruanan nilai tersebut diakui sebagai beban dan
mengurangi nilai aset
b) Jika murabahah tanpa pesanan atau murabahah pesanan tidak mengikat, maka :
 Dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai neto yang dapat direalisasi, mana
yang lebih rendah
 Jika nilai neto yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka
selisihnya diakui sebagai kerugian
Par 19
Contoh :
Tgl 30/3/2019 nilai neto yang dapat direalisasi aset murabahah Rp175
Jurnal :
7/3/2019 Db Kerugian Penurunan Nilai Rp 5
Cr Persediaan Murabahah Rp 5 16

STEI AL - ISHLAH 8
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

Diskon Murabahah
Diskon murabahah adalah pengurangan harga atau penerimaan
dalam bentuk apapun yang diperoleh pihak pembeli dari pemasok

Diskon pembelian aset murabahah diakui sebagai :


a) Pengurang biaya perolehan aset murabahah, jika terjadi sebelum
akad murabahah;
b) Liabilitas kepada nasabah, jika terjadi setelah akad murabahah dan
sesuai akad yang disepakati menjadi hak nasabah.
c) Tambahan keuntungan murabahah, jika terjadi setelah akad
murabahah dan sesuai akad yang disepakati menajdi hak bank
d) Pendapatan operasi lain, jika terjadi setelah akad murabahah dan
tidak diperjanjikan dalam akad
17
Par 20

Ketentuan umum Diskon dalam murabahah


(Fatwa DSN-MUI No. 16 Thn 2000)

1. Harga (tsaman) dalam jual beli adalah suatu jumlah yang disepakati oleh
kedua belah pihak, baik sama dengan nilai (qîmah) benda yang menjadi
obyek jual beli, lebih tinggi maupun lebih rendah.
2. Harga dalam jual beli murabahah adalah harga beli dan biaya yang
diperlukan ditambah keuntungan sesuai dengan kesepakatan.
3. Jika dalam jual beli murabahah LKS mendapat diskon dari supplier, harga
sebenarnya adalah harga setelah diskon; karena itu, diskon adalah hak
nasabah.
4. Jika pemberian diskon terjadi setelah akad, pembagian diskon tersebut
dilakukan berdasarkan perjanjian (per-setujuan) yang dimuat dalam akad.
5. Dalam akad, pembagian diskon setelah akad hendaklah diperjanjikan dan
ditandatangani.

18

STEI AL - ISHLAH 9
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

Contoh
Tgl 2/3/2019 atas pembelian mobil x, Bank Berkah Syariah memperoleh
diskon cash back dari dealer sebesar Rp 5.
a) Jika terjadi sebelum akad murabahah
2/3/19 Db Kas Rp 5
Cr Persediaan Murabahah Rp 5

b) Jika terjadi setelah akad murabahah, disepakati menjadi hak pembeli


2/3/19 Db Kas Rp 5
Cr Hutang diskon/piutang murabahah Rp 5

c) Jika terjadi setelah akad murabahah, disepakati menjadi hak penjual


2/3/19 Db Kas Rp 5
Cr Pendapatan margin murabahah Rp 5

d) Jika terjadi setelah akad murabahah, tidak disepakati


2/3/19 Db Kas Rp 5
Cr Pendapatan lainnya Rp 5

Akad Murabahah

Pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui sebesar biaya perolehan
aset murabahah ditambah keuntungan yang disepakati. Pada akhir periode
laporan keuangan, piutang murabahah dinilai sebesar nilai neto yang dapat
direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian piutang
Par 22

Contoh :
Tgl 1/4/2019 bank Berkah Syariah menjual aset murabahah kepada tuan Ahmad dengan margin
Rp20 dibayar secara angsuran selama 10 bulan.
Jurnal :
7/3/2019 Db Piutang Murabahah Rp 200
Cr Margin Murabahah Tangguhan Rp 20
Cr Persediaan Murabahah Rp180

20

STEI AL - ISHLAH 10
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

Keuntungan Murabahah

Keuntungan murabahah diakui :


 Diakui pada saat penyerahan barang. Cara ini diterapkan
jika resiko penagihan piutang murabahah relatif kecil.
 Diakui secara proporsional sesuai dengan kas yang
diterima dari tagihan piutang murabahah. Cara ini
diterapkan jika resiko penagihan piutang murabahah
relatif besar.
 Diakui pada saat seluruh piutang murabahah berhasil
ditagih. Cara ini dilakukan jika resiko penagihan piutang
murabahah cukup besar.

Pembayaran Angsuran

Tgl 1/5/2019 tuan Ahmad melakukan pembayaran angsuran sebesar Rp Rp20

1/5/2019 Db Kas Rp 20
Cr Piutang Murabahah Rp 20
Db Margin Murabahah Tangguhan Rp 2
Cr Pendapatan Margin Murabahah Rp 2

STEI AL - ISHLAH 11
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

Potongan Murabahah

Potongan murabahah adalah pengurangan kewajiban pembeli akhir yang


diberikan oleh pihak penjual. Potongan murabahah dapat berupa potongan
pelunasan dan potongan angsuran.

1) Potongan pelunasan piutang murabahah yang diberikan kepada pembeli


yang melunasi secara tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang
disepakati diakui sebagai pengurang keuntungan murabahah
2) Potongan angsuran murabahah diakui sebagai berikut :
a) Jika disebabkan oleh pembeli yang membayar secara tepat waktu,
maka diakui sebagai pengurang keuntungan
b) Jika disebabkan oleh penurunan kemampuan pembayaran pembeli,
maka diakui sebagai beban.

Contoh

2/12/19 Bank Berkah Syariah memberikan potongan pelunasan kepada tuan Ahmad Rp2
karena melakukan pelunasan lebih cepat dari jadwal seharusnya. Sisa piutang tuan Ahmad
Rp20.
Jurnal :
2/12/2019 Db Kas Rp 20
Cr Piutang Murabahah Rp 20
Db Margin Murabahah Tangguhan Rp 2
Cr Piutang Murabahah Rp 2

2/12/19 Bank Berkah Syariah memberikan potongan angsuran kepada tuan Ahmad Rp2
karena mengalami penurunan kemampuan bayar.

Jurnal :
2/12/2019 Db Beban potongan murabahah Rp 2
Cr Piutang Murabahah Rp 2

STEI AL - ISHLAH 12
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

Ketentuan umum Potongan Murabahah menurut Fatwa DSN-MUI

Potongan Pelunasan (Fatwa DSN-MUI Potongan Angsuran (Fatwa DSN-MUI No.


No. 23 Tahun 2002 : 46 Tahun 2005 :
1. Jika nasabah dalam transaksi 1. LKS boleh memberikan potongan dari
murabahah melakukan pelunasan total kewajiban pembayaran kepada
pembayaran tepat waktu atau lebih nasabah dalam transaksi (akad)
cepat dari waktu yang telah murabahah yang telah melakukan
disepakati, LKS boleh memberikan kewajiban pembayaran cicilannya
potongan dari kewajiban dengan tepat waktu dan nasabah yang
pembayaran tersebut, dengan mengalami penurunan kemampuan
syarat tidak diperjanjikan dalam pembayaran.
akad 2. Besar potongan sebagaimana
2. Besar potongan sebagaimana dimaksud di atas diserahkan pada
dimaksud di atas diserahkan pada kebijakan LKS.
kebijakan dan pertimbangan LKS. 3. Pemberian potongan tidak boleh
diperjanjikan dalam akad. 25

Denda

Denda dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibanya


sesuai dengan akad, dan denda yang diterima diakui sebagai bagian
dana kebajikan

Contoh :
2/8/2019 : Tuan Ahmad dengan sengaja menunda pembayaran, atas
keterlambatan tersebut Bank Berkah Syariah mengenakan denda Rp2.

2/8/2019 Db Kas Rp 2
Cr Dana Kebajikan Rp 2

STEI AL - ISHLAH 13
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

Ketentuan umum Denda


(Fatwa DSN-MUI No. 17 Thn 2000)

1. Sanksi yang disebut dalam fatwa ini adalah sanksi yang dikenakan LKS
kepada nasabah yang mampu membayar, tetapi menunda-nunda
pembayaran dengan disengaja.
2. Nasabah yang tidak/belum mampu membayar disebabkan force majeur
tidak boleh dikenakan sanksi.
3. Nasabah mampu yang menunda-nunda pembayaran dan/atau tidak
mempunyai kemauan dan itikad baik untuk membayar hutangnya boleh
dikenakan sanksi.
4. Sanksi didasarkan pada prinsip ta'zir, yaitu bertujuan agar nasabah lebih
disiplin dalam melaksanakan kewajibannya.
5. Sanksi dapat berupa denda sejumlah uang yang besarnya ditentukan atas
dasar kesepakatan dan dibuat saat akad ditandatangani.
6. Dana yang berasal dari denda diperuntukkan sebagai dana sosial.
27

Uang Muka (Khamis ziddiyyah)


Uang muka adalah jumlah yang dibayar oleh pembeli kepada penjual
sebagai bukti komitmen untuk membeli barang dari penjual.

Pengakuan dan pengukuran uang muka sebagai berikut :


1. Uang muka diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah
yang diterima
2. Jika barang jadi dibeli oleh nasabah, maka uang muka diakui sebagai
pembayaran bagian dari pokok piutang murabahah
3. Jika barang batal dibeli oleh nasabah, maka uang muka dikembalikan
kepada nasabah setelah diperhitungkan dengan biaya-biaya riil yang
dikeluarkan oleh bank

STEI AL - ISHLAH 14
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

Ketentuan umum uang muka murabahah


(Fatwa DSN-MUI No. 13 Thn 2000)

1. Dalam akad pembiayaan murabahah, Lembaga Keuangan Syari’ah


(LKS) dibolehkan untuk meminta uang muka apabila kedua belah
pihak bersepakat.
2. Besar jumlah uang muka ditentukan berdasarkan kesepakatan.
3. Jika nasabah membatalkan akad murabahah, nasabah harus
memberikan ganti rugi kepada LKS dari uang muka tersebut.
4. Jika jumlah uang muka lebih kecil dari kerugian, LKS dapat meminta
tambahan kepada nasabah.
5. Jika jumlah uang muka lebih besar dari kerugian, LKS harus
mengembalikan kelebihannya kepada nasabah.

29

Contoh
Tgl 1/2/2019 Tuan Ahmad memesan barang kepada Bank Berkah
Syariah berupa 1 unit mobil X, dan menyerahkan Rp20 sebagai uang
muka pemesanan.
a) Saat menyerahkan uang muka
1/2/2019 Db Kas Rp 20
Cr Uang Muka Murabahah Rp 20

b) Jika akad dilanjutkan


1/2/2019 Db Uang Muka Murabahah Rp 20
Cr Piutang Murabahah Rp 20

c) Jika akad dibatalkan, biaya 5


1/2/2019 Db Uang Muka Murabahah Rp 20
Cr Kas Rp 15
Cr Pendapatan lain Rp 5

STEI AL - ISHLAH 15
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN


AKUNTANSI UNTUK PEMBELI

31

Akuntansi Murabahah
Untuk Pembeli Akhir

a) Utang yang timbul dari transaksi murabahah tangguh diakui sebagai utang murabahah
sebesar harga beli yang disepakati (jumlah yang wajib dibayarkan)
b) Aset yang diperoleh melalui transaksi murabahah diakui sebesar biaya perolehan
murabahah tunai. Selisih antara harga beli yang disepakati dengan biaya perolehan tunai
diakui sebagai beban murabahah tangguhan
c) Beban murabahah tangguhan diamortisasi secara proporsional dengan porsi utang
murabahah
d) Diskon pembelian yang diterima setelah akad murabahah, potongan pelunasan, dan
potongan utang murabahah diakui sebagai pengurang beban murabahah tangguhan
e) Denda yang dikenakan akibat kelalaian dalam melakukan kewajiban sesuai dengan akad
diakui sebagai kerugian
f) Potongan uang muka akibat pembeli akhir batal membeli barang diakui sebagai kerugian.

32

STEI AL - ISHLAH 16
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

Contoh

1. Tgl 1/2/2019 Tuan Ahmad membeli 1 unit Mobil X dari Bank Berkah
Syariah dengan akad murabahah dengan rincian sebagai berikut :
 Harga perolehan tunai : Rp 180
 Margin : Rp 20
 Harga beli : Rp 200
 DP : Rp 20
 Jangka Waktu : 10 bulan
2. Tgl 10/2/2019, mendapat diskon pembelian Rp 2 dari dealer,
berdasarkan akad menjadi hak nasabah
3. Bulan ke-9, tuan Ahmad melunasi sisa piutang murabahah dan
mendapat potongan pelunasan sebesar Rp 2

Jurnal (1)
a) Saat menyerahkan uang muka ke bank syariah
1/2/2019 Db Piutang Uang Muka Murabahah Rp 20
Cr Kas Rp 20

b) Saat akad murabahah


1/2/2019 Db Aset Murabahah Rp 180
Db Beban Murabahah Tangguhan Rp 20
Cr Utang Murabahah Rp 200

1/2/2019 Db Utang Murabahah Rp 20


Cr Piutang Uang Muka Murabahah Rp 20

c) Saat memperoleh diskon


10/2/2019 Db Utang Murabahah Rp 20
Cr Beban Murabahah Tangguhan Rp 20

STEI AL - ISHLAH 17
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

Jurnal (2)
d) Saat melakukan pembayaran ke bank

1/3/2019 Db Utang Murabahah Rp 18


Cr Kas Rp 18

1/3/2019 Db Beban Murabahah Rp 1,8


Cr Beban Murabahah Tangguhan Rp 1,8

e) Saat memperoleh potongan pelunasan


1/11/2019 Db Utang Murabahah Rp 38
Cr Kas Rp 38

1/11/2019 Db Beban Murabahah Rp 1,6


Cr Beban Murabahah Tangguhan Rp 1,6

1/11/2019 Db Utang Murabahah Rp 2


Cr Beban Murabahah Tangguhan Rp 2

PENYAJIAN
a) Piutang murabahah disajikan sebesar nilai neto yang
dapat direalisasikan yaitu saldo piutang murabahah
dikurangi penyisihan kerugian piutang
b) Margin murabahah tangguhan disajikan sebagai
pengurang (contra account) piutang murabahah
c) Beban murabahah tangguhan disajikan sebagai
pengurang (contra account) utang murabahah

36

STEI AL - ISHLAH 18
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

PENGUNGKAPAN
Penjual mengungkapkan :
a) Harga perolehan aset murabahah
b) Janji pemesanan dalam murabahah berdasarkan
pesanan sebagai kewajiban atau bukan
c) Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101
Pembeli mengungkapkan :
a) Nilai tunai aset ynag diperoleh dari transaksi murabahah
b) Jangka waktu murabahah tangguh
c) Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101

37

Acuan Alternatif
Penjual yang tidak memiliki risiko yang signifikan terkait
dengan kepemilikan persediaan untuk transaksi
murabahah merupakan penjual yang melaksanakan
transaksi pembiayaan murabahah. Perlakukan akuntansi
pembiayaan murabahah dapat mengacu PSAK 50, 55,
dan 60.

Risiko yang terkait dengan kepemilikan persediaan :


1. Risiko perubahan harga persediaan
2. Keusangan dan kerusakan persediaan
3. Biaya pemeliharaan dan penyimpanan persediaan
4. Risiko pembatalan pesanan pembelian secara sepihak

38

STEI AL - ISHLAH 19
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

Contoh penerapan PSAK 102 dan PSAK 50,55, dan 60 pada transaksi murabahah
Pada akhir tahun 2018 entitas melakukan transaksi murabahah secara tangguh dengan
nasabah. Biaya perolehan persediaan murabahah adalah Rp100, margin murabahah Rp50, dan
angsuran Rp30 per tahun selama lima tahun.
Penerapan PSAK 102 Penerapan PSAK 50,55, dan 60
Thn Angsuran Pokok Margin Thn Angsuran Pokok Margin
2019 30 20 10 2019 30 14,76 15,24
2020 30 20 10 2020 30 17,01 12,99
2021 30 20 10 2021 30 19,60 10,40
2022 30 20 10 2022 30 22,59 7,41
2023 30 20 10 2023 30 26,03 3,97
Total 150 100 50 Total 150 100 50
Jurnal saat akad murabahah Jurnal saat akad murabahah
Db Piutang Murabahah Rp 150 Db Piutang Murabahah Rp 150
Cr Persediaan Murabahah Rp 100 Cr Persediaan Murabahah Rp 100
Cr Margin Murabahah Tangguhan Rp 50 Cr Margin Murabahah Tangguhan Rp 50
Jurnal saat pembayaran Jurnal saat pembayaran
Db Kas Rp 30 Db Kas Rp 30
Cr Piutang Murabahah Rp 30 Cr Piutang Murabahah Rp 30
Db Margin Murabahah Tangguhan Rp 10 Db Margin Murabahah Tangguhan Rp 15,24
Cr Pendapatan Margin Murabahah Rp 10 Cr Pendapatan Margin Murabahah Rp 15,24
39

DASAR KESIMPULAN :
Dasar kesimpulan ini melengkapi, tetapi bukan merupakan bagian dari PSAK 102.

A. LATAR BELAKANG
 Fatwa DSN-MUI No. 84 Tahun 2012 tentang Metode Pengakuan
Keuntungan Tamwil Bi Al-Murabahah (Pembiayaan Murabahah) di
LKS
 Buletin Teknis 9 IAI : Penerapatan Metode Anuitas dalam Murabahah
B. ACUAN ALTERNATIF
 Ruang Lingkup
 Fatwa DSN-MUI No. 84 hanya mengatur dari sisi penjual yakni
LKS
 Ruang lingkup PSAK 102 mengatur dari sisi penjual dan pembeli
 DSAS IAI hanya merevisi dari sisi penjual dan tidak dari sisi
pembeli, sehingga akuntansi pembeli tetap mengacu pada PSAK
102.
40

STEI AL - ISHLAH 20
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

DASAR KESIMPULAN :
 Penerapatan Metode Anuitas
 Pendapat I : Dalam fatwa DSN-Mui No. 84 diatur dua metode
pengakuan keuntungan murabahah yaitu metode proporsional dan
metode anuitas, sedang dalam PSAK 102 hanya mengatur metode
proporsional, sehingga perlu diatur metode anuitas dalam PSAK 102
 Pendapat II : menyatakan bahwa pengakuan pendapatan yang diatur
dalam PSAK 102 memiliki konsep akuntansi yang berbeda dengan
metode anuitas. PSAK 102 memiliki konsep jual-beli yang tidak
memisahkan transaksi jual-beli dan transaksi pembiayaan. Sedang
PSAK umum memisahkan transaksi jual-beli dan transaksi
pembiayaan. Sehingga dua konsep tersebut tidak bisa digabung dalam
satu PSAK.
 DSAS IAI memutuskan penerapan metode anuitas tidak diatur dalam
PSAK 102.
41

DASAR KESIMPULAN :
 PSAK 50, PSAK 55, dan PSAK 60 dan Transaksi Berbasis Syariah
 Terdapat pendapat yang menganggap PSAK 50, 55, dan 60 tidak tepat
diterapkan pada transaksi berbasis syariah, karena mengandung
konsep bunga.
 DSAS IAI berkesimpulan PSAK 50, 55, dan 60 dapat diterapkan pada
transaksi berbasis syariah, dengan alasan karena hanya cara
pencatatan transaksi. Istilah yang digunakan adalah tingkat imbal hasil
efektif.
 Tingkat imbal hasil efektif (effective rate of return) merupakan metode
alokasi pengakuan pendapatan murabahah, sedang tingkat bunga
efektif (effective interest rate) mencerminkan unsur riba.

42

STEI AL - ISHLAH 21
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

DASAR KESIMPULAN :
 Pilihan atau Keharusan
 Pendapat I : Entitas diberikan kebebasan untuk menggunakan PSAK
50, 55, dan 60 atau menggunakan PSAK 102 (policy choice)
 Pendapat II : Entitas harus melakukan penilaian satu per satu
transaksi murabahah berdasarkan substansi ekonominya apakah jual-
beli atau pembiayaan berbasisi jual-beli. Jika substansinya adalah jual-
beli maka mengacu pada PSAK 102 dan jika substansinya adalah
pembiayaan berbasis jual-beli maka mengacu pada PSAK 50, 55, dan
60.
 DSAS IAI memilih pendapat II

43

DASAR KESIMPULAN :
 Kriteria
 Transaksi jual – beli : Jika entitas memiliki resiko kepemilikan
persediaan yang signifikan
 Transkasi pembiayaan berbasis jual-beli : Jika entitas memiliki risiko
kepemilikan persediaan yang tidak signifikan
 Entitas yang menerapkan SAK ETAP
 Untuk entitas yang menggunakan SAK ETAP sebagai dasar
penyusunan laporan keuangannya, maka transaksi murabahah yang
merupakan pembiayaan berbasis jual-beli mengacu pada SAK ETAP
Bab 20 dan Bab 22.

44

STEI AL - ISHLAH 22
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

SOAL
LATIHAN

45

SOAL
LKS Baitul Ridho menerima pesanan barang H. Sualiman berupa mesin penggilingan gabah
merk Kubota 70 PK. Atas pesanan tersebut LKS Baitul Rdiho pada tanggal 05 April 2008 membeli barang
tersebut dengan harga barang sebesar Rp120.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan atas pembelian itu
LKS Baitul Ridho mendapat diskon 5% dari harga barang. Beban lain yang dikeluarkan sehubungan
dengan pembelian barang tersebut sebesar Rp5.000.000,00 Atas pembelian tersebut Baitul Ridho
membayaran uang muka kepada pemasok sebesar Rp20.000.000,00.

Tanggal 10 April 2008 Baitul Ridho melakukan akad murabahah dengan H. Sualiman dengan
data-data sebagai berikut:
1. H. Sulaiman membayar uang muka kepada LKS Baitul Rdho sebesar Rp19.000
2. Keuntungan yang disepakati 20%
3. Pembayaran dilakukan secara angsuran merata selama 5 kali.

Diminta : Buatlah jurnal dan perhitungan


a. Pembayaran uang muka yang dilakukan oleh Baitul Ridho
b. Penerimaan barang dan diskon yang diterima dari pemasok
c. Penerimaan uang muka dari H Sualiman oleh LKS Baitul Ridho
d. Transaksi jual beli murabahah antara LKS Baitul Ridho dengan H Sualiman
e. Penerimaan angsuran dari H. Sulaiman oleh LKS Baitul Ridho sampai penulasan.
f. Jurnal pengakuan pendapatan jika Angsuran H Sulaiman telah jatuh tempo tetapi belum dilakukan
pembayaran

Sumber soal : Buku Akuntansi Transaksi Syariah, Wiroso, IAI 46

STEI AL - ISHLAH 23
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

LEMBAR JAWABAN
JURNAL PEMBELI JURNAL PENJUAL

47

LEMBAR JAWABAN
JURNAL PEMBELI JURNAL PENJUAL

48

STEI AL - ISHLAH 24
MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 102 : AKUNTANSI MURABAHAH
KEUANGAN SYARIAH

LEMBAR JAWABAN
JURNAL PEMBELI JURNAL PENJUAL

49

50

STEI AL - ISHLAH 25

Anda mungkin juga menyukai